PENYELENGGARAAN
SATU DATA INDONESIA
Oktorialdi, Ph.D.
Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahan,
Koordinator Sekretariat Satu Data Indonesia Tingkat Pusat,
Kementerian PPN/ Bappenas
Rapat Koordinasi Penyelenggaraan
Satu Data Indonesia Kalimantan Timur
AGENDA
PENDAHULUAN
PRINSIP SATU DATA
INDONESIA
PENYELENGGARAAN
SATU DATA INDONESIA
PENDAHULUAN
3
1
Tantangan Satu Data Indonesia (1/2)
Permasalahan Teknis
-
Kesiapan Infrastruktur yang Beragam
-
Bermacam aplikasi beragam data dan
metadata
-
Perbedaan Metodologi
Permasalahan Non Teknis
-
Ego Sektoral
-
Regulasi yang belum mendukung
-
Pemahaman dan Wawasan yang beragam
Data yang tersebar pada instansi baik di pusat maupun daerah dengan tidak saling terhubung sehingga
mengakibatkan ketidak akuratan data, ketidak lengkapan data, kelambatan penyampaian yang
berujung pada pengambilan keputusan yang tidak tepat
Sulitnya mencari data pemerintah
1
2
Perbedaan data statistik antar instansi
BPS dan Kemendagri menggunakan kode wilayah yang berbeda.
BPS dan Kemendagri menggunakan konsep penduduk yang berbeda. BPS menggunakan konsep penduduk “de facto” sementara Kemendagri menggunakan konsep penduduk “de jure”. Hal ini mengakibatkan perbedaan angka jumlah penduduk yang dihasilkan oleh BPS dan Kemendagri.
Tidak adanya kode referensi
Terdapat perbedaan konsep dan definisi tanpa adanya metadata
● Banyak data sektoral yang dipegang oleh individu ● Diperlukan hubungan personal untuk mengakses
data sektoral
● Format data yang dibagipakaikan tidak terbuka dan sulit diolah (JPG, PDF) Kecamatan Kemendagri BPS Kemangkon 33.03.01 33 03 010 Bukateja 33.03.02 33 03 020 Kejobong 33.03.03 33 03 030 Pengadegan 33.03.16 33 03 040 Kaligondang 33.03.04 33 03 050 Purbalingga 33.03.05 33 03 060 Sumber : sig-dev.bps.go.id
Perbedaan data geospasial antar instansi
3
Masih terdapat perbedaan luas wilayah untuk wilayah yang sama yang dihitung melalui spasial antar instansi
Pijakan Transformasi Penyusunan Kebijakan
6/22/2021 6
Kebijakan Pemerintah yang Berkualitas
Sistem Menghasilkan Data dan Informasi yang berkualitas
UU 16/1997
Statistik Informasi GeospasialUU 4/2011
UU 25/2004 Perencanaan Pembangunan Nasional UU 23/2014 Pemerintahan Daerah UU 17/2003 Keuangan Negara Sistem Informasi Pemerintahan Lainnya Sistem Statistik
Nasional Jaringan InformasiGeospasial Sistem Informasi Manajemen
PERPRES NO. 39/2019 TETANG SATU DATA INDONESIA
PERPRES NO. 95/2018 TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK
PERPRES NO. 96 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PITALEBAR INDONESIA
7
Maksud dan Tujuan
Peraturan Presiden No 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia
Acuan Pelaksanaan
dan Pedoman
Penyelenggaraan
Tata Kelola Data
Ketersediaan Data yang
Akurat, Mutakhir,
Terpadu, dapat di
pertanggungjawabkan,
mudah diakses dan
dibagaipakaikan antar
instansi
Mendorong
Keterbukaan dan
Transparansi Data
Mendukung Sistem
Statistik Nasional
Satu Data Indonesia dimaksudkan untuk
MENGATUR PENYELENGGARAAN
TATA KELOLA DATA
yang dihasilkan oleh Instansi Pusat dan Instansi Daerah
untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian
pembangunan.
Mendorong Ketersediaan (Kuantitas) dan Kualitas Data
Satu Standar Data
Satu Metadata Baku
Interoperabilitas
Kode Referensi/Data Induk
Kebijakan Satu Data Indonesia mendorong
perbaikan kualitas data melalui penerapan
prinsip-prinsip Satu Data
PRINSIP SATU DATA
PEMBINAAN DATA
Data Keuangan Negara
Pembina Data : Kementerian KeuanganData Statistik
Pembina Data : Badan Pusat Statistik
Data Geospasial
Pembina Data : Badan Informasi Geospasial
Data Lainnya
Pembina Data : Belum ditentukan, kandidat disepakati melalui Forum SDI tingkat pusat dan ditetapkan oleh Presiden
Pembinaan Data berperan dalam
menerapkan data leadership dan data
quality assurance pada instansi pemerintah
penyelenggara data
DATA PRIORITAS
Data terkait kebutuhan mendesak
Data terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Data terkait Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Gambaran Umum Penyelenggaraan Satu Data Indonesia
Prinsip SDI
Pembentukan
Kelembagaan
Penyelenggaraan
SDI
Pemanfaatan
Data
Standar
Data
Meta
Data
Inter-operabilitas
Kode
Referensi
Dewan Pengarah
(pusat)
PerPres, PerMen
Forum SDI
PerPres, KepMen.
PerDa
Pembina Data
Walidata
Pendukung
(Prov. Kab/Kota)
Walidata
PerMen, PerDa
PerDa
PerDa
Produsen
Data
PerPres, PerMen,
PerBan
Perencanaan
Pengumpulan
Pemeriksaan
Penyebarluasan
Perencanaan
Pemantauan
Pengendalian
Evaluasi
Pembangunan
PRINSIP SATU DATA INDONESIA
10
2
Prinsip Satu Data Indonesia (1/2)
1
Satu Standar Data
Standar yang mengatur metodologi
yang meliputi konsep, definisi,
cakupan, klasifikasi, ukuran dan satuan
Satu Meta Data Baku
2
Informasi terstruktur yang
berfungsi untuk menjelaskan isi
dan sumber data sehingga dapat
mudah untuk ditemukan,
digunakan, atau dikelola kembali
Kode Referensi/Data Induk
4
Standar yang mengatur metodologi
yang meliputi konsep, definisi,
cakupan, klasifikasi, ukuran dan satuan
Interoperabilitas
3
Kemampuan Data untuk diperlukan
atau dibagipakaikan antar sistem yang
saling berinteraksi
Prinsip Satu Data Indonesia (2/2)
Interoperabilitas
Kode Referensi/ Data
Induk
1
Satu Standar Data
2
3
4
Pembina Data
Statistik
Geospasial
Keuangan
Big Data
Kependudukan
Lainnya
Satu Meta Data Baku
1. Standar Data & 2. Metadata (1/2)
Walidata :
Fasilitasi Pengumpulan
Data & Metadata
Walidata :
Pemeriksaan Data
Produsen Data :
Produksi Data & Metadata
berpedoman pada acuan yang ditetapkan Pembina Data
Pembina Data Menetapkan Pedoman Standar Data & Format Metadata lintas K/L
Pedoman
Menjadi Acuan
Koordinasi dalam proses penyusunan
pedoman Harmonisasi
●
Dalam hal pedoman standar data dan format metadata belum ditetapkan, Walidata berkoordinasi dengan Pembina Data dalam menyusun Standar Data dan Metadata;●
Dalam hal terjadi permasalahan dalam harmonisasi standar data dan metadata lintas K/L, dilakukan koordinasi bersama Pembina Data & Pokja, difasilitasi oleh Sekretariat;●
BPS sudah menyelesaikan Perban Juknis Standar dan Format Metadata Statistik yang dapat segera di implementasikan oleh K/L/D (Peraturan BPS No.4 dan No.5 tahun 2020)Peran Penting Pedoman Standar Data dan Metadata
1. Standar Data & 2. Metadata (2/2)
Standar Data yang berlaku lintas instansi pusat dan daerah
ditetapkan oleh Pembina Data tingkat Pusat
Standar Data
Struktur dan format baku Metadata yang berlaku lintas
instansi pusat dan daerah ditetapkan oleh Pembina Data
tingkat Pusat Metadata D iterbi tk an da lam be ntuk pe do m an / pe tun juk
Menyusun (sesuai kebutuhan) dan mengusulkan rancangan standar data (kepada Pembina Data) dan / atau meminta pembinaan / rekomendasi (kepada Pembina Data) terkait standar data yang dibutuhkan
Menyusun (sesuai kebutuhan) metadata dan / atau meminta pembinaan / rekomendasi (kepada Pembina Data) terkait metadata yang dibutuhkan
Menjadi acuan K/L/D dalam…
Perkembangan Standar Data & Metadata
Perban (BPS) No.4/2020 tentang Standar Data Statistik, dan No.5/2020 tentang Struktur dan Format Baku Metadata (Kegiatan, Variabel, & Indikator) Statistik Prakarsa Sistem Layanan Data Keuangan (SLDK) untuk
mewujudkan Integrated Financial
Management Information System
(IFMIS) dalam mewujudkan Satu Data Keuangan.
BIG menggunakan SNI ISO 19131 sebagai panduan standar data dan SNI 8843-1:2019 sebagai acuan profil metadata Geospasial
1
Standar Data Statistik
Tujuan Pengumpulan Data
: Pada tahun 2030, mengurangi setidaknya setengah proporsi laki-laki, perempuan dan anak-anak dari semua usia, yang hidup dalam kemiskinan di semua dimensi, sesuai dengan definisi nasional.
Indikator : Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional, menurut jenis kelamin dan kelompok umur.
Variabel : Jumlah Penduduk, jenis kelamin, kemiskinan, umur.
No
Konsep
Definisi
Klasifikasi
Ukuran
Satuan
1 Penduduk Penduduk adalah Warga Negara
Indonesia (WNI) dan orang asing yang bertempat tinggal di wilayah Indonesia dan telah
menetap/berniat menetap selama minimal 1 tahun
1 = WNI
2 = WNA Jumlah, persentase Orang, persen
2 Jenis Kelamin Perbedaan antara perempuan dengan laki-laki
secara biologis yang ditandai dengan ciri-ciri fisik tertentu. Jenis kelamin terbagi atas perempuan dan laki-laki.
1 = Laki-laki
2 = Perempuan Jumlah, persentase Orang/ jiwa, persen
3 Kemiskinan Ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran.
Klasifikasi berdasarkan Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P1), Klasifikasi berdasarkan Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index-P2)
Indeks Persentase
4 Umur Lama waktu hidup sejak dilahirkan yang dihitung
dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur ulang tahun yang terakhir
Klasifikasi umur usia sekolah,
Metadata Statistik (1/2)
Metadata Kegiatan Statistik
Metadata kegiatan statistik
adalah sekumpulan atribut
informasi yang memberikan
gambaran/dokumentasi dari
penyelenggaraan kegiatan
statistik
Metadata Indikator Statistik
Metadata indikator adalah
sekumpulan atribut informasi
yang memberikan
gambaran/dokumentasi dasar
suatu indikator,
Metadata Variabel Statistik
Variabel statistik merupakan
variabel yang digunakan pada
kegiatan statistik yang
diselenggarakan oleh
instansi/lembaga.
Metadata Statistik (2/2)
1. Nama kegiatan statistik 2. Identifikasi penyelenggara 3. Tujuan Pelaksanaan 4. Periode pelaksanan 5. Cakupan wilayah 6. Rancangan pengumpulan data/Metodologi
7. Rancangan Pengolahan Data 8. Level Estimasi 9. Analisis 1. Nama Indikator 2. Konsep 3. Definisi 4. Interpretasi 5. Metode/Rumus Penghitungan 6. Ukuran 7. Satuan 8. Klasifikasi
9. Publikasi ketersediaan indikator pembangun
10.Nama Indikator Pembangun 11.Kode Kegiatan Penghasil Variabel Pembangun
12.Nama Variabel Pembangun 13.Level Estimasi
14.Apakah Indikator Dapat Diakses Umum 1. Kode Kegiatan 2. Nama Variabel 3. Alias 4. Konsep 5. Definisi 6. Referensi Pemilihan 7. Referensi Waktu 8. Tipe Data 9. Domain Value 10.Kalimat Pertanyaan
11.Apakah Variabel dapat Diakses Umum.
Metadata Kegiatan Statistik
No Nama Atribut Penjelasan Contoh
1 Nama kegiatan statistik Nama yang digunakan dalam penyelenggarakan kegiatan
statistik disertai dengan tahun kegiatan
Survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia, 2018
2 Identifikasi penyelenggara Pihak yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan
kegiatan statistik dan/atau pihak yang menjadi pemilik kegiatan
Kemeterian Agama RI
3 Tujuan Pelaksanaan Narasi yang memberikan penjelasan dari maksud
diselenggarakannya suatu kegiatan statistik. Mencakup informasi mengenai hasil yang ingin diperoleh dari kegiatan statistik yang akan diselenggarakan
Untuk memenuhi ketentuan Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, penyelenggara berkewajiban melaksanakan evaluasi terhadap kinerja
pelaksana di lingkungan organisasi secara berkala dan berkelanjutan. Perlu penelusuran terkait dengan aspek yang dianggap tidak memuaskan oleh para jemaah haji. Mengetahui dimensi apa saja dari aspek-aspek yang ‘tidak memuaskan ’yang paling signifikan mempengaruhi tingkat kepuasan jemaah haji
4 Periode pelaksanan Referensi waktu terlaksananya kegiatan statistik Agustus - Desember 2018
5 Cakupan wilayah Cakupan wilayah yang menjadi area pelaksanaan kegiatan
pengumpulan data
Seluruh wilayah Indonesia
Metadata Variabel Statistik
No Nama Atribut Penjelasan Contoh
1 Kode Kegiatan Informasi yang menunjukan bahwa kegiatan sudah
mendapat rekomendasi dan metadata kegiatan statistik sudah terdaftar
Kode kegiatan akan diisikan petugas verifikasi BPS berdasarkan kode rekomendasi kegiatan yang bersesuaian
2 Nama Variabel Informasi yang ingin dikumpulkan dalam suatu
penyelenggaraan kegiatan statistik Kepuasan terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan
3 Alias Penamaan lain yang biasanya dapat digunakan untuk
mengidentifikasi suatu variabel.
Misal alias pada penamaan variabel ini di basis data adalah B1R1, maka ketika pengguna mengakses data akan terlihat nama variabel B1R1 sebagai
identitas variabel “Kepuasan terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan”
4 Konsep Rancangan, ide, atau pengertian tentang sesuatu Kemudahan
5 Definisi Rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu
konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi
Kepuasan terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan adalah penilaian yang diberikan oleh jemaah haji yang menjadi responden atas pelayanan petugas haji
terkait dengan seberapa mudahnya pelayanan diperoleh jemaah. Kemudahan mencakup kemudahan prosedur dan proses pelayanan dari petugas secara umum.
Metadata Indikator Statistik
No Nama Atribut Penjelasan Contoh
1 Nama Indikator Nama atau istilah yang digunakan untuk menyebut suatu
nilai hasil dari penghitungan variabel Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI)
2 Konsep Jamaah Haji Jamaah Haji
3 Definisi Penjelasan tentang data yang memberi batas atau
membedakan secara jelas arti dan cakupan data tertentu dengan data yang lain
Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) adalah perbandingan ratarata skor tingkat kepuasan terhadap rata-rata skor tingkat kepentingan. Kriteria kepuasan jemaah haji ditentukan berdasarkan nilai IKJHI yang diperoleh.
4 Interpretasi Interpretasi diartikan sebagai tafsiran, penjelasan,
makna, arti, kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap suatu objek yang dihasilkan dari pemikiran mendalam dan sangat dipengaruhi oleh latar belakang orang yang melakukan interpretasi
Terhadap hasil penyusunan Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia didapatkan rentang persepsi,
IKJHI < 50 = sangat buruk 50 ≤ IKHJI < 65 = buruk 65 ≤ IKJHI < 75 = sesuai 75 ≤ IKJHI < 85. = memuaskan IKJHI ≥ 85 = sangat memuaskan
IKJHI 2018 sebesar 85,23 artinya tingkat pelayanan yang diberikan kepada jemaah haji sudah sangat memuaskan
Standar Data dan Metadata Geospasial
Standar Data dan Metadata Geospasial merujuk pada standar SNI-ISO sebagai standar yang berlaku secara international
dan terdiri atas
• SNI ISO 19111:2011 Tentang Informasi
Geografis - Pereferensian Spasial dengan Koordinat merupakan salah satu ISO yang ada di Indonesia. Standar Nasional ini menjelaskan mengenai elemen data, hubungan, dan metadata terkait yang diperlukan untuk rujukan spasial • SNI ISO 19110:2015 yang berisi
mengenai Metodologi Penyusunan Katalog Unsur Geografi. Tujuan penyusunan katalog unsur geografi adalah untuk mempermudah
terwujudnya penggunaan data secara bersama maupun pertukaran data antara pihak terkait dengan pengguna data geografis
• SNI ISO 19115:2012 tentang Informasi
Geografis – Metadata. Standar nasional ini mendefinisikan skema yang
diperlukan untuk menggambarkan informasi dan layanan geografis.
Standar Data dan Metadata Keuangan Negara
Saat ini standar data dan metadata
keuangan pemerintah masih dalam
proses pengembangan. Namun
sejalan dengan pendekatan
administrasi keuangan negara
menuju Integrated Financial
Management Information System
(IFMIS) maka konsep metadata
sebagaimana disampaikan oleh
Freebalance.org dapat menjadi
sebuah gambaran akan standar
metadata keuangan negara di
3. Interoperabilitas
Petunjuk Teknis Layanan
Interoperabilitas Data (LID)
dan integrasi Pusat Data Nasional sedang dikerjakan oleh Kemenkominfo
Manajemen Akses Data
Terbuka
Terbatas
Tertutup
Data dapat diakses secara terbuka melalui portal Satu Data, pada dasarnya setiap data
dan informasi bersifat terbuka kecuali data dan informasi tertentu yang dibatasi
menurut peraturan perundang-undangan
-
Vertikal : misal data milik suatu Kabupaten/Kota hanya bisa diakses oleh
Kabupaten/Kota tersebut dan Provinsi diatasnya, serta Kementerian Dalam Negeri
-
Horizontal : misal data milik suatu bidang urusan hanya bisa diakses oleh unit kerja
bidang urusan tersebut atau organisasi perangkat daerah yang menaungi bidang
urusan tersebut
Data hanya bisa diakses oleh produsen data terkait, atau pejabat tinggi yang diberi
kewenangan berdasarkan peraturan perundang-undangan, atau pejabat tinggi yang
dalam keadaan genting diberi kewenangan berdasarkan peraturan
perundang-undangan
4. Kode Referensi / Data Induk
Walidata Pusat :
Mempublikasikan Kode Referensi / Data Induk yang sudah disepakati
dalam Portal SDI
Walidata :
Pemeriksaan Kesesuaian Kode Referensi pada Data
Produsen Data :
Produksi Data berpedoman pada kode referensi
yang dipublikasikan oleh Walidata
Pembina Data Menetapkan Kode Referensi dan/ Data Induk beserta Walidata Instansi
Pusat yang mempublikasikan dan ditetapkan melalui Forum
Koordinasi Dalam Penyusunan Kode
Referensi/Data Induk Harmonisasi FORUM SATU DATA
TINGKAT PUSAT
Peran Dewan Pengarah,
menetapkan kode referensi
beserta Walidata pada :
1. Data yang pembina datanya
belum ditetapkan
2. Forum SDI tidak mencapai
kesepakatan
PENYELENGARAAN
SATU DATA INDONESIA
26
3
Penyelengara Satu Data Indonesia
DATA
Dukcapil DATA CENTE R KETUA DEWAN PENGARAH ARSITEKTU R SPBE PEMBIN A DATA Statistik PEMBINA DATA Geospasia l
Dikoordinasikan oleh Bappenas
PEMBINA DATA Keuangan Negara PEMBINA DATA Statistik PEMBINA DATA Geospasial SEKRETARIAT (P/D)
PRODUSEN DATA (P/D) PRODUSEN DATA (P/D)
PEMBINA DATA (P/D) FORUM SDI (P/D)
WALIDATA (P/D) –
WALIDATA PENDUKUNG (D) WALIDATA PENDUKUNG (D)WALIDATA (P/D) –
PEMBINA DATA Dukcapil
KETUA DEWAN PENGARAH & PEMBINA DATA Big Data
DATA CENTER ARSITEKTUR SPBE
Penyelengara Satu Data Indonesia – Tingkat Daerah
Membantu walidata tingkat
daerah. (Dipilih sesuai
penugasan kepala daerah
dan berkedudukan di dalam Instansi Daerah)
Walidata Pendukung
Memberikan rekomendasi
dalam proses perencanaan
pengumpulan Data dan
melakukan pembinaan penyelenggaraan SDI
tingkat daerah. (BPS Daerah, Instansi Daerah
yang mengelola Simpul Jaringan Pemda dalam
JIGN)
Pembina Data Tingkat Daerah
Memberikan masukan kepada
Pembina Data tingkat Daerah,
menghasilkan data sesuai
Prinsip SDI, menyampaikan Data
dan Metadata kepada wali data tingkat Daerah
(Unit pada Instansi Daerah yang menghasilkan
Data)
Produsen Data tk Daerah
Memeriksa kesesuaian Data
dari produsen data,
menyebarluaskan data dan
metadata di portal SDI, dan
membantu Pembina Data tingkat daerah dalam
membina Produsen Data tingkat daerah. (Instansi
Daerah yang bertugas mengelola dan
menyebarluaskan Data)
Penyelengara Satu Data Indonesia – Secara Terpadu
Perencanaan
(Pasal 26)
Pengumpulan Data
(Pasal 32)
Pemeriksaan Data (Pasal 34)
Pemeriksaan Data Prioritas lanjutan (Pasal
35 ayat (2) Data Prioritas Daftar Data PEMBINA DATA Prinsip SDI Tidak Sesuai Prinsip SDI Tidak Sesuai Prinsip SDI
Penyebarluasan Data
(Pasal 36 ayat (2))
Pengaturan Akses
(Pasal 37)
Sesuai Prinsip SDI Sesuai Prinsip SDI PORTAL SATU DATA INDONESIA MEDIA LAINNYA • Daftar Data (Psl 27)• Daftar Data Prioritas (Psl 28) • Rencana Aksi (Psl 29) • Kode Referensi • Data induk • Arsitektur Data • Permasalahan lainnya • Rencana Aksi
Data Akurat, Mutakhir, Terpadu, Dapat Dipertanggungjawabkan, Mudah Diakses, dan Dibagipakaikan
• Peraturan Menteri tentang Data Prioritas yang akan dikumpulkan dan Rencana Aksi (Psl 30) WALIDATA Standar Data Kode Referensi Metada ta Interoperabilit as
PRODUSEN DATA PEMBINA DATA
1 2 3 4 FORUM SDI TINGKAT PUSAT, PROVINSI, KAB/KOTA WALIDATA
Satu Data Indonesia Sebagai Penyokong Pembangunan
Renstra Renja RKA/KL Rincian
APBN Bappenas RPJMN RKP RAPBN APBN RPJP Nasional
Satu Data
Indonesia
Forum Satu Data Indonesia
Bappenas
BPS BiG Kemenkeu
K/L
Masyarakat
SKPD dan Instansi di Daerah
Satu Data Indonesia dimaksudkan
untuk mengatur penyelenggaraan tata
kelola Data yang dihasilkan oleh
Instansi Pusat dan Instansi Daerah
untuk
mendukung
perencanaan,
pelaksanaan,
evaluasi,
dan
pengendalian pembangunan.
Perencanaan
Pembangunan Penganggaran Pembangunan
Pengawasan dan Evaluasi
Ketersediaan
Data
yang
Akurat,
Mutakhir,
Terpadu,
dapat
dipertanggungjawabkan,
mudah
diakses dan dibagaipakaikan antar
instansi akan mendorong penyusunan
kebijakan pembangunan yang efektif
dan tepat sasaran.
Statistik Keuangan
Tinjauan RKP 2021
5
Program Prioritas
2
Major Project
3
Program Prioritas
2
Major Project
5
Program Prioritas
19
Major Project
4
Program Prioritas
Tanpa Major Project
-
namun mendukung semua Major Project terkait7
Program Prioritas
4
Major Project
-
termasuk IntegrasiBantuan Sosial Menuju Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh
7
Program Prioritas
7
Major Project
PN 2
- Mengembangkan
Wilayah untuk Mengurangi
Kesenjangan dan Menjamin
Pemerataan
PN 3
- Meningkatkan
Sumber Daya Manusia
Berkualitas dan Berdaya
Saing
PN 4
- Revolusi Mental dan
Pembangunan Kebudayaan
PN 5
- Memperkuat
Infrastruktur untuk Mendukung
Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar
PN 6
- Membangun
Lingkungan Hidup,
Meningkatkan Ketahanan
Bencana, dan Perubahan Iklim
PN 7
- Memperkuat Stabilitas
Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan Publik
8
Program Prioritas
7
Major Project
-
termasuk didalamnyaPemberdayaan UMKM
PN 1 -
Memperkuat
Ketahanan Ekonomi untuk
Pertumbuhan Berkualitas
Skema Tinjauan RKP 2021 Provinsi Kalimantan Timur
Data yang dihasilkan oleh
44
OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Timurmendukung
Arah Kebijakan
Prioritas
1.
Peningkatan Daya Saing SDM dan
Tenaga Kerja;
2.
Peningkatan nilai tambah dan daya
saing produk komoditi unggulan daerah;
3.
Optimalisasi sumber-sumber
pendapatan daerah, penataan perizinan
dan pengendalian investasi;
4.
Penguatan konektivitas dan pemerataan
pelayanan infrastruktur dasar;
5.
Peningkatan Kualitas Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Penataan Ruang;
6.
Peningkatan Kinerja Tata Kelola
Pemerintah Daerah dan Kualitas
Pelayanan Publik;
7.
Pemulihan ekonomi dan perbaikan
kondisi sosial masyarakat akibat situasi
pandemi Covid-19.
Prioritas Provinsi
Pemerintah Daerah perlu
melakukan
identifikasi data
yang dihasilkan oleh 44 OPD yang mendukung RKPDIdentifikasi Kebutuhan Data Berdasarkan RKP 2021
PP 5
● KP 4
○ ProPN 1
PN 1 -
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan Indikator :Jumlah wirausaha yang dilatih
Kementerian/Lembaga : Kementerian Ketenagakerjaan
PP 6
●
KP 5
○ProPN 3
PN 1 -
Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan Indikator :Jumlah pekerja pada perusahaan yang menerapkan perlindungan hak-hak pekerja dan dialog sosial
Kementerian/Lembaga :
Kementerian Ketenagakerjaan
Contoh Fokus Pemanfaatan Data pada Indikator Ketenagakerjaan
Ilustrasi proses identifikasi kebutuhan data berdasarkan ukuran-ukuran capaian pembangunan sesuai dengan Dokumen
Perencanaan di tingkat pusat, sebagaimana tujuan Satu Data untuk mendukung perencanaan, evaluasi, pemantauan dan pengendalian
pembangunan
Kebutuhan Data :
●Jumlah pekerja pada perusahaan yang menerapkan perlindungan hak – hak pekerja (Statistik)
●Jumlah pekerja di Indonesia (Statistik)
●Jumlah perusahaan yang menerapkan perlindungan hak – hak pekerja (Statistik) Kebutuhan Data :
Peran Penyelenggara Satu Data Indonesia
Penetapan Daftar Data Penetapan Daftar Data Prioritas*
Penetapan Rencana Aksi
Forum Satu Data Indonesia
(Koord. Forum, Sekretariat SDI, Pembina Data, Walidata, Produsen Data)
Pembina Data Produsen Data Walidata
Menentukan landasan pengumpulan data (standar
data, metadata)
Melakukan pengumpulan data dari Produsen Data Melakukan pengumpulan
data sesuai standar data, metadata, dan jadwal pemutakhiran pada Daftar
Data
Walidata Produsen Data
Melakukan pemeriksaan terhadap data yang telah
dikumpulkan
Melakukan perbaikan apabila ada data yang tidak
memenuhi prinsip Satu Data Indonesia
Pembina Data
Melakukan pemeriksaan ulang untuk data prioritas
Walidata
Mempublikasikan data yang telah diperiksa dan memenuhi prinsip SDI
Perencanaan Data
Pengumpulan Data
Pemeriksaan Data
Penyebarluasan Data
PortalData
1
2
3
Tahap Perencanaan Data
Pra-Forum Satu Data Indonesia
Forum Satu Data Indonesia
Pasca Forum Satu Data Indonesia
- Identifikasi Data: Sebuah tahapan untuk menginventarisasi
ketersediaan data dalam suatu instansi
- Harmonisasi Data: Kegiatan untuk memetakan kondisi implementasi standar data dan menyelesaikan tumpang tindih penyelenggaraan data antar produsen data dalam suatu instansi
- Pembahasan Daftar Data dan Data Prioritas:
Tahapan untuk mendiskusikan Daftar data dan data prioritas pada tahun
penyelenggaraan Satu Data - Pembahasan Rencana Aksi:
Tahapan untuk membahas kegiatan dan pengembangan lain untuk mendukung program SDI
- Penetapan Daftar Data dan Data Prioritas: Agenda untuk menetapkan daftar data dan data prioritas yang mencakup jadwal pemutakhiran data tersebut. - Penetapan Rencana Aksi:
Penetapan isi rencana aksi yang disepakati oleh Forum SDI
- Penyepakatan Berita Acara Kesepakatan Forum Satu Data Indonesia:
Tahapan bagi penyelenggara SDI untuk mereviu dan menyepakati hasil kesepakatan Forum melalui penandatanganan berita acara. - Diseminasi Berita Acara Kesepakatan
Forum Satu Data Indonesia: Tahapan untuk mendiseminasikan dokumen Berita Acara Kesepakatan yang sudah ditandatangani oleh penyelenggara SDI.
- Penyusunan dan Penetapan Ketetapan Menteri PPN*:
Jika dibutuhkan, maka Data Prioritas dan Rencana Aksi SDI dapat disusun secara formal melalui ketetapan Menteri PPN
Forum Satu Data Indonesia adalah wadah komunikasi, koordinasi, dan fasilitasi
terkait penyelenggaraan Satu Data Indonesia.
Perencanaan Data: Penentuan Daftar Data di Daerah
Pra-Forum Satu Data Indonesia tingkat
Daerah
Forum Satu Data Indonesia tingkat
Daerah
Pasca Forum Satu Data Indonesia tingkat
Daerah
Walidata Mendukung kegiatan identifikasi data Walidata Pendukung Mendukung kegiatan identifikasi data Produsen Data Mendukung kegiatan identifikasi data Sekretariat SDI tingkat Daerah Melakukan identifikasi data Walidata Mendukung kegiatan Forum Satu Data Indonesia Walidata Pendukung Mendukung kegiatan Forum Satu Data Indonesia Produsen Data Mendukung kegiatan Forum Satu Data Indonesia Koord. Forum SDI Daerah Menetapkan Daftar Data yangtelah disertai jadwal pemutakhiran Walidata Melakukan koordinasi teknis pengumpulan data Walidata Pendukung Melakukan koordinasi teknis pengumpulan data Produsen Data Mendukung kegiatan teknis pengumpulan data Koord. Forum SDI Daerah Melakukan koordinasi terhadap hasil Forum ke tingkat Kab./Kota
1
2
3
Perencanaan Data: Tahapan Identifikasi Data
Program Objek Data Produsen Data Jadwal Pemutakhiran DataProgram untuk penyusunan Daftar Data disesuaikan dengan kolom Program yang terdapat pada RKPD
Objek Data untuk penyusunan Daftar Data di Daerah dapat diambil dari Indikator Sasaran pada RKPD
Produsen Data adalah OPD yang
menghasilkan data untuk Indikator Program sesuai yang tertera pada RKPD
Jadwal Pemutakhiran Data adalah kesepakatan untuk pengumpulan data yang disepakati saat Forum Satu Data Indonesia
Dokumen Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) dapat menjadi acuan dalam penyusunan Daftar Data. Langkah Penyusunan Daftar Data adalah:
No. Program Objek
Data Jadwal Pemutakhiran Produsen Data Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan Jumlah PKK yang dibina 1 Agustus 2021 Dinas A
Melakukan identifikasi program Melakukan identifikasi objek data pada Indikator Sasaran
Mengidentifikasi produsen data
Memperkirakan jadwal pemutakhiran data untuk dapat disepakati pada Forum
1 2
3
Penyusunan Daftar Data Prioritas
Pelaksanaan di Instansi
Pusat dan Daerah
Kriteria Data Prioritas
Usulan Walidata Tingkat
Pusat
Arahan Dewan Pengarah
Forum SDI Tingkat Pusat
Untuk ditetapkan oleh Kementerian PPN sebagai daftar data yang dijadikan
Daftar Prioritas.
Instansi Tingkat Pusat dan Daerah (Provinsi dan Kab/Kota)
sebagai pelaksana dari pengumpulan data prioritas, sebagaimana ditetapkan
dalam Forum SDI.
1
Penentuan di Instansi
Pusat
3
4
Mendukung Prioritas Pembangunan dan prioritasPresiden dalam RPJMN dan/atau RKP. Mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan. Memenuhi Kebutuhan Mendesak
Sumber Rekomendasi
Data Prioritas
2
Kebijakan Data Spasial
Penyelenggaraan Kebijakan Satu Peta
Penyelenggaraan Satu Data Indonesia
Penyelenggaraan Informasi Geospasial (JIGN)
Perencanaan
Pengumpulan
Pemeriksaan
Penyebarluasan
Pengumpulan
Integrasi
Sinkronisasi
Pengumpulan
Pengolahan
Pengelolaan
Penyebarluasan
Portal Satu
Data
Perencanaan Data
Standar data, struktur & format Metadata Spasial mengacu pada ketetapan oleh BIG selaku Pembina Data Spasial
Pemeriksaan Data
Pemeriksaan data spasial termasuk integrasi IGT (Informasi Geospasial Tertentu) dengan IGD (Informasi Geospasial Dasar, serta sinkronisasi antara data spasial
Penyebarluasan Data
Penyebarluasan data spasial (selain melalui InaGeoPortal) melalui layanan interoperabilitas Data yang akan diintegrasikan dengan Portal Satu Data
Tahap Pengumpulan Data
WALIDATA
PEMBINA DATA
Menentukan Landasan Proses Pengumpulan Data
STANDAR DATA DAFTAR DATA YANG DIPUTUSKAN FORUM
JADWAL PEMUTAKHIRAN/RILIS
DATA
PEMBINA DATA
memberikan masukan dan persetujuan terkait metodologi pengumpulan data
3
6
PRODUSEN
Mengumpulkan data dengan metodologi yang
sudah disetujui.
4
PRODUSEN
Memastikan bahwa data yang dikumpulkan sesuai dengan prinsip
data dan disertai Metadata.
5
Penyerahan data yang sudah sesuai kepada (Pasal 33) Dirilisnya Daftar Data dan
Daftar Data Prioritas dan Rencana Aksi.
Tahap Pemeriksaan Data
PRODUSEN
DATA
Memberikan data
untuk Diperiksa
oleh WALIDATAPemeriksaanJika Sesuai
D
AFT
AR
D
A
TA
D
A
TA
PRI
ORIT
AS
PRODUSEN
DATA
Memberikan data
untuk Diperiksa
oleh WALIDATAPemeriksaanSesuai
Jika
Pemeriksaan Ulang oleh PEMBINA DATA
DISEB
ARL
U
ASKAN
O
LEH
W
ALID
A
TA
Data yang tidak sesuai prinsip SDI akan dikembalikan
untuk diperbaiki.
Jika
Sesuai
1
2
3
Tahap Penyebarluasan Data
Memastikan Akses Data
Pengecekan Ulang oleh Portal Mitra
Mengunggah ke Portal SDI
Portal
Data
Portal
Data
1
Portal SDI
Pasal 36 ayat (4)
• Kode Referensi • Data Induk • Data • Metadata • Data Prioritas • Jadwal Rilis dan/ataupemutakhiran data
Pengelolaan Portal SDI oleh Kemen. PPN/Bappenas
(Psl 36 Ayat (5)) Penyebarluasan dilakukan
oleh Wali Data (Psl 36 ayat (2))
Data yang Sudah Diperiksa (Memenuhi Prinsip SDI)