• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Desember 2015 di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,95 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 119,58. Tingkat inflasi kumulatif dan inflasi tahun ke tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 2,70 persen.

 Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,72 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,71 persen; kelompok kesehatan 0,27 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,16 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,24 persen.

 Komponen inti/core pada Desember 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,29 persen, komponen harga diatur pemerintah/administrative sebesar 0,17 persen; serta komponen bergejolak/volatile sebesar 0,48 persen.

 Komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain: tarif listrik; bawang merah; cabai merah; cabai rawit; daging ayam ras; beras; dan air kemasan. Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Desember 2015 antara lain: minyak goreng; ikan kembung; jagung manis; sawi hijau; bensin non subsidi; dan emas perhiasan.

 Dari 82 kota tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 2,87 persen dan terendah di Cirebon 0,27 persen.

 Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Denpasar menempati urutan ke-42 dari 82 kota yang mengalami inflasi.

No. 01/01/51/Th. XVI, 4 Januari 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

DESEMBER 2015 KOTA DENPASAR INFLASI 0,95 PERSEN

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pada bulan Desember 2015, di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,95 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 119,58. Tingkat inflasi kumulatif dan inflasi tahun ke tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 2,70 persen.

Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,72 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,71 persen; kelompok kesehatan 0,27 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,16 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,24 persen.

(2)

Komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain: : tarif listrik; bawang merah; cabai merah; cabai rawit; daging ayam ras; beras; dan air kemasan. Sementara itu, beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: minyak goreng; ikan kembung; jagung manis; sawi hijau; bensin non subsidi; dan emas perhiasan.

Pada bulan Desember 2015 kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah bahan makanan dengan andil sebesar 0,5195 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,1975 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,1882 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,0290 persen; kelompok kesehatan 0,0161 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,0030 persen. Sedangkan kelompok sandang menyumbangkan deflasi sebesar 0,0126 persen.

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Denpasar Desember 2013 Desember 2015

Tabel 1

Laju Inflasi Kota Denpasar Desember 2015, Tahun Kalender Desember 2015, dan Desember 2015 Terhadap Desember 2014 Menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran IHK November 2015 IHK Desember 2015 Laju Inflasi Desember 2015 *) Laju Inflasi Tahun 2015 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Umum 118,46 119,58 0,95 2,70 2,70 Bahan Makanan 126,14 129,57 2,72 3,31 3,31

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 117,28 118,76 1,26 3,55 3,55

Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 118,46 119,30 0,71 5,09 5,09

Sandang 107,55 107,29 -0,24 3,61 3,61

Kesehatan 118,58 118,90 0,27 5,26 5,26

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 114,99 115,02 0,03 4,23 4,23

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 117,07 117,26 0,16 -3,35 -3,35

*) Persentase perubahan IHK Desember 2015 terhadap bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Desember 2015 terhadap bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK Desember 2015 terhadap bulan Desember 2014

0.49

-0.08

(3)

Tabel 2

Sumbangan (Andil) Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Denpasar Desember 2015

Kelompok Pengeluaran Andil

Inflasi

(1) (2)

Umum 0,9407

1. Bahan Makanan 0,5195

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,1975

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,1882

4. Sandang -0,0126

5. Kesehatan 0,0161

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,0030

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,0290

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender Desember 2015 sebesar 2,70

(Desember 2015 terhadap Desember 2014) juga sebesar 2,70 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun 2013 dan 2014 masing-masing sebesar 7,35 persen dan 8,03 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, di Kota Denpasar Tahun 2013 2015 Inflasi 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) 1. Desember 0,49 1,99 0,95 2.Kumulatif Desember 7,35 8,03 2,70 3. Desember (Y o Y) 7,35 8,03 2,70 Gambar 2

Laju Inflasi Kota Denpasar Bulan Desember Tahun 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran

2.72 1.26 0.71 0.27 0.16 0.03 -0.24 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00

Bahan Makanan Makanan jadi,dll Perumahan Kesehatan

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Desember 2015 sebesar 129,57 dan bulan sebelumnya sebesar 126,14 sehingga mengalami inflasi sebesar 2,72 persen. Inflasi pada kelompok bahan makanan didorong oleh inflasi pada sembilan subkelompok pengeluaran yaitu : subkelompok bumbu-bumbuan 17,86 persen; subkelompok buah-buahan 6,20 persen; subkelompok ikan segar 2,68 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya 1,83 persen; subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya 1,25 persen; subkelompok sayur-sayuran 1,00 persen; subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya 0,50 persen; subkelompok bahan makanan lainnya 0,43 persen; serta subkelompok kacang-kacangan 0,18 persen. Sedangkan dua subkelompok lainnya mengalami deflasi yaitu subkelompok lemak dan minyak 4,87 persen dan subkelompok ikan diawetkan 0,62 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada kelompok ini adalah: bawang merah 0,1218 persen; cabai merah 0,0686 persen; daging ayam ras 0,0562 persen; beras 0,0532 persen; dan cabai rawit 0,0493 persen. Sedangkan urutan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar di kelompok ini adalah: minyak goreng 0,0395 persen; ikan kembung 0,0152 persen; sawi hijau 0,0149 persen; dan jagung manis 0,0123 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,5195 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Desember 2015 adalah sebesar 118,76 dan bulan sebelumnya sebesar 117,28 sehingga mengalami inflasi sebesar 1,26 persen. Dari tiga subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, semua subkelompok mengalami peningkatan indeks (inflasi) yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol 1,89 persen; makanan jadi 1,32 persen; serta tembakau dan minuman beralkohol 0,19 persen.

Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi antara lain: air kemasan 0,0721 persen; makanan ringan/snack 0,0473 persen; roti manis sebesar 0,0437 persen; dan kue basah 0,0122 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaittu sirup sebesar 0,0004 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1975 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Desember 2015 adalah 119,30 dan bulan sebelumnya 118,46 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,71 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, semua subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air 1,84 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,71 persen; subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,62 persen; serta subkelompok biaya tempat tinggal 0,17 persen.

Komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu tarif listik 0,1309 persen; kayu lapis 0,0204 persen; panci 0,0086 persen; dan pembasmi nyamuk spray 0,0086 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain piring 0,0015 persen dan mesin cuci 0,0008 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1882 persen.

(5)

4.

Sandang

Indeks kelompok sandang pada bulan Desember 2015 adalah sebesar 107,29 dan bulan sebelumnya 107,55 sehingga mengalami deflasi sebesar 0,24 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini tiga subkelompok mengalami penurunan indeks/deflasi yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lain 0,73 persen; subkelompok sandang wanita 0,24 persen; serta subkelompok sandang laki-laki 0,03 persen. Satu subkelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok sandang anak-anak.

Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu emas perhiasan 0,0091 prsen; celana panjang sersin wanita 0,0035 persen; dan kaos dalam/singlet pria 0,0003 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu handuk sebesar 0,0003 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0126 persen.

5.

Kesehatan

Indeks kelompok kesehatan pada bulan Desember 2015 adalah sebesar 118,90 dan pada bulan sebelumnya sebesar 118,58 atau mengalami inflasi sebesar 0,27 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,70 persen serta subkelompok obat-obatan sebesar 0,01 persen. Subkelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan indeks yakni subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah shampo 0,0086 persen; bedak 0,0047 persen; dan kapas 0,0019 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah pembersih/penyegar 0,0009 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0161 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Desember 2015 adalah sebesar 115,02 dan pada bulan sebelumnya sebesar 114,99 atau mengalami inflasi sebesar 0,03 persen. Dari lima subkelompok yang termasuk dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan inflasi sebesar 0,29 persen serta subkelompok rekreasi deflasi sebesar 0,04 persen. Sedangkan subkelompok pendidikan; subkelompok kursus-kursus/pelatihan; dan subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi adalah pulpen/bollpoint 0,0028 persen dan buku tulis bergaris 0,0006 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah televisi berwarna 0,0004 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0030 persen.

7.

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Indeks kelompok transpor, komunikasi,dan jasa keuangan pada bulan Desember 2015 adalah sebesar 117,26 dan bulan sebelumnya sebesar 117,07 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,16 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, hanya satu subkelompok yang mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok transpor yang mengalami inflasi sebesar 0,24 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan penerangan; subkelompok sarana dan penunjang transport serta subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

(6)

Komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain tarif angkutan udara 0,0364 persen dan tarif angkutan antar kota 0,0044 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain bensin non subsidi 0,0118 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0290 persen.

Tabel 4

Indeks Harga Konsumen Kota Denpasar Bulan Desember 2015 dan November 2015, Perubahannya,serta Sumbangan Inflasi (2012=100)

Kelompok/Subkelompok Indeks November 2015 Indeks Desember 2015 Perubahannya (%) Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) UMUM 118,46 119,58 0,95 0,9407 I. BAHAN MAKANAN 126,14 129,57 2,72 0,5195

a. Padi-padian, Umbi-umbian, dan Hasilnya 123,89 125,44 1,25 0,0600

b. Daging dan Hasil-hasilnya 138,83 141,37 1,83 0,0591

c. Ikan Segar 135,47 139,10 2,68 0,0437

d. Ikan Diawetkan 121,83 121,07 -0,62 -0,0036

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 122,40 123,01 0,50 0,0131

f. Sayur-sayuran 124,56 125,80 1,00 0,0139

g. Kacang-kacangan 123,14 123,36 0,18 0,0014

h. Buah-buahan 139,47 148,12 6,20 0,1057

i. Bumbu-bumbuan 122,35 144,20 17,86 0,2651

j. Lemak dan Minyak 92,12 87,63 -4,87 -0,0392

k. Bahan Makanan Lainnya 121,96 122,49 0,43 0,0003

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN TEMBAKAU 117,28 118,76 1,26 0,1975

a. Makanan Jadi 116,17 117,70 1,32 0,1186

b. Minuman Tidak Beralkohol 116,76 118,97 1,89 0,0737

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 121,95 122,18 0,19 0,0052

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS, DAN BAHAN BAKAR 118,46 119,30 0,71 0,1882

a. Biaya Tempat Tinggal 110,13 110,32 0,17 0,0255

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 147,00 149,70 1,84 0,1309

c. Perlengkapan Rumahtangga 104,58 105,32 0,71 0,0136 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 117,60 118,33 0,62 0,0182 IV. SANDANG 107,55 107,29 -0,24 -0,0126 a. Sandang Laki-Laki 100,36 100,33 -0,03 -0,0003 b. Sandang Wanita 115,16 114,88 -0,24 -0,0035 c. Sandang Anak-Anak 110,48 110,48 0,00 0,0000

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 104,23 103,47 -0,73 -0,0088

V. KESEHATAN 118,58 118,90 0,27 0,0161

a. Jasa Kesehatan 100,93 100,93 0,00 0,0000

b. Obat-obatan 133,91 133,93 0,01 0,0002

c. Jasa Perawatan Jasmani 118,35 118,35 0,00 0,0000

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 131,80 132,72 0,70 0,0159

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 114,99 115,02 0,03 0,0030

a. Pendidikan 124,18 124,18 0,00 0,0000

b. Kursus-kursus/Pelatihan 100,07 100,07 0,00 0,0000

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 107,11 107,42 0,29 0,0034

d. Rekreasi 101,42 101,38 -0,04 -0,0004

e. Olahraga 110,92 110,92 0,00 0,0000

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 117,07 117,26 0,16 0,0290

a. Transpor 128,53 128,84 0,24 0,0290

b. Komunikasi dan Pengiriman 98,91 98,91 0,00 0,0000

c. Sarana dan Penunjang Transpor 102,16 102,16 0,00 0,0000

(7)

PERBANDINGAN INFLASI KOTA DENPASAR DENGAN KOTA LAIN

DI INDONESIA DESEMBER 2015

Dari 82 kota tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,87 persen dan terendah di Cirebon 0,27 persen.

Tabel 5

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi/Deflasi 82 Kota Bulan Desember 2015

No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 1 MERAUKE 131,04 2,87 2 KUPANG 126,15 2,67 3 TUAL 136,09 2,37 4 SIBOLGA 123,39 2,12 5 MANOKWARI 115,70 2,02 6 PALU 125,22 1,96 7 GORONTALO 120,22 1,89 8 BUKITTINGGI 121,52 1,80 9 PADANG 127,10 1,79 10 PEMATANG SIANTAR 126,07 1,78 11 MANADO 125,20 1,74 12 MAMUJU 122,78 1,70 13 PANGKAL PINANG 123,77 1,56 14 SINGARAJA 129,20 1,54 15 TERNATE 127,83 1,53 16 JAYAPURA 123,55 1,45 17 PADANGSIDIMPUAN 120,22 1,43 18 BUNGO 120,60 1,43 19 LUBUKLINGGAU 120,51 1,41 20 MEDAN 124,70 1,37 21 SAMPIT 123,94 1,34 22 SINGKAWANG 122,38 1,32 23 LHOKSEUMAWE 118,31 1,31 24 SAMARINDA 125,29 1,30 25 BULUKUMBA 128,34 1,30 26 BANJARMASIN 121,80 1,27 27 PEKANBARU 122,80 1,24 28 TANJUNG PANDAN 127,94 1,23 29 BAU-BAU 126,70 1,22 30 BANDAR LAMPUNG 123,90 1,17 31 SERANG 128,82 1,13 32 PALEMBANG 120,53 1,12 33 SEMARANG 121,77 1,04 34 MAUMERE 117,60 1,03 35 BATAM 122,54 0,99 36 SURAKARTA 119,83 0,99 37 CILEGON 125,69 0,99 38 TARAKAN 130,96 0,97 39 YOGYAKARTA 120,45 0,96 40 TANGERANG 130,16 0,96 ...Lanjutan Tabel 5

(8)

No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 41 PONTIANAK 129,76 0,96 42 DENPASAR 119,58 0,95 43 TEGAL 119,26 0,94 44 SURABAYA 121,85 0,94 45 MATARAM 121,29 0,94 46 PURWOKERTO 120,32 0,93 47 KUDUS 128,23 0,93 48 JAMBI 121,69 0,91 49 BEKASI 120,10 0,91 50 MALANG 123,12 0,89 51 TANJUNG 124,75 0,89 52 PALANGKARAYA 121,04 0,88 53 SORONG 123,20 0,88 54 METRO 130,28 0,87 55 BIMA 125,22 0,87 56 TANJUNG PINANG 122,27 0,86 57 DEPOK 121,20 0,84 58 CILACAP 124,37 0,80 59 BANYUWANGI 120,20 0,80 60 BENGKULU 128,60 0,79 61 KEDIRI 120,99 0,79 62 BANDUNG 121,71 0,78 63 TEMBILAHAN 126,62 0,77 64 SUMENEP 120,37 0,77 65 BOGOR 121,69 0,76 66 BALIKPAPAN 126,36 0,76 67 PARE-PARE 119,57 0,74 68 DKI JAKARTA 123,35 0,72 69 MAKASSAR 122,54 0,70 70 TASIKMALAYA 121,10 0,65 71 AMBON 121,85 0,62 72 MADIUN 120,04 0,59 73 PALOPO 120,48 0,55 74 BANDA ACEH 116,30 0,54 75 SUKABUMI 121,96 0,51 76 KENDARI 118,06 0,51 77 MEULABOH 121,26 0,49 78 WATAMPONE 118,49 0,47 79 PROBOLINGGO 121,23 0,41 80 DUMAI 122,75 0,39 81 JEMBER 120,24 0,39 82 CIREBON 118,94 0,27

(9)

INFLASI KOMPONEN INTI DESEMBER 2015

Komponen inti/core; komponen harga diatur pemerintah/administrative serta komponen bergejolak/volatile memberikan sumbangan/andil inflasi masing-masing sebesar 0,29 persen, 0,17 persen; dan 0,48 persen (lihat Tabel 6).

Tabel 6

Dekomposisi Andil Inflasi Kota Denpasar Juli sampai dengan Desember 2015

Komponen

Andil Inflasi (%) Juli

2015 Agustus 2015 September 2015 Oktober 2015 November 2015 Desember 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

U m u m 0,92 0,34 -0,22 -0,56 0,40 0,95

1 Inti (core) 0,25 0,23 0,17 0,09 0,10 0,29

2 Harga Diatur Pemerintah (administrative) 0,34 -0,14 -0,16 -0,09 0,04 0,17

(10)

Tabel 7

Perkembangan Inflasi bulanan dan kumulatif Kota Denpasar, Kota Singaraja, Provinsi Bali, dan Nasional Tahun 2001 – 2015

Tahun Denpasar Singaraja Bali Nasional

Bulanan Kumulatif Bulanan Kumulatif Bulanan Kumulatif Bulanan Kumulatif

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 2001 - 11,52 - - - 12,55 2002 - 12,49 - - - 10,03 2003 - 4,56 - - - 5,06 2004 - 5,97 - - - 6,41 2005 - 11,31 - - - 17,11 2006 - 4,30 - - - 6,60 2007 - 5,91 - - - 6,59 2008 - 11,01 - - - 11,77 2009 - 4,37 - - - 2,78 2010 - 8,10 - - - 6,96 2011 Januari 1,03 1,03 - - - - 0,89 0,89 Februari -0,01 1,02 - - - - 0,13 1,03 Maret 0,24 1,26 - - - - -0,32 0,70 April -0,04 1,22 - - - - -0,31 0,39 Mei 0,02 1,23 - - - - 0,12 0,51 Juni 0,84 2,08 - - - - 0,55 1,06 Juli 0,77 2,87 - - - - 0,67 1,74 Agustus 0,02 2,89 - - - - 0,93 2,69 September 0,03 2,92 - - - - 0,27 2,97 Oktober 0,13 3,05 - - - - -0,12 2,85 November 0,18 3,24 - - - - 0,34 3,20 Desember 0,49 3,75 - - - - 0,57 3,79

(11)

Lanjutan tabel 7

Tahun Denpasar Singaraja Bali Nasional

Bulanan Kumulatif Bulanan Kumulatif Bulanan Kumulatif Bulanan Kumulatif

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 2012 Januari 0,90 0,90 - - - - 0,76 0,76 Februari 0,63 1,54 - - - - 0,05 0,81 Maret 0,46 2,01 - - - - 0,07 0,88 April 0,25 2,26 - - - - 0,21 1,09 Mei -0,05 2,21 - - - - 0,07 1,15 Juni 0,43 2,65 - - - - 0,62 1,79 Juli 0,72 3,39 - - - - 0,70 2,50 Agustus 0,19 3,58 - - - - 0,95 3,48 September -0,04 3,54 - - - - 0,01 3,49 Oktober 0,41 3,96 - - - - 0,16 3,66 November 0,13 4,10 - - - - 0,07 3,73 Desember 0,58 4,71 - - - - 0,54 4,30 2013 Januari 1,41 1,41 2,59 2,59 1.60 1.60 1,03 1,03 Februari 1,19 2,61 1,16 3,79 1.19 2.81 0,75 1,79 Maret 1,08 3,73 1,27 5,11 1.12 3.96 0,63 2,43 April -0,13 3,59 -0,27 4,82 -0.15 3.80 -0,10 2,32 Mei -0,66 2,91 -0,60 4,19 -0.65 3.13 -0,03 2,30 Juni 0,47 3,40 0,54 4,75 0.48 3.62 1,03 3,35 Juli 2,81 6,30 4,01 8,96 3.01 6.75 3,29 6,75 Agustus 0,83 7,19 1,83 10,95 1.00 7.82 1,12 7,94 September -0,45 6,71 -0,75 10,12 -0.50 7.28 -0,35 7,57 Oktober -0,25 6,43 1,20 11,44 -0.004 7.27 0,09 7,66 November 0,36 6,82 0,50 12,00 0.39 7.69 0,12 7,79 Desember 0,49 7,35 0,16 12,18 0.44 8.16 0,55 8,38

(12)

Lanjutan tabel 7

Tahun Denpasar Singaraja Bali Nasional

Bulanan Kumulatif Bulanan Kumulatif Bulanan Kumulatif Bulanan Kumulatif

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 2014 Januari 1,26 1,26 0,83 0,83 1,18 1,18 1,07 1,07 Februari 0,37 1,63 0,37 1,20 0,37 1,56 0,26 1,33 Maret 0,32 1,96 0,17 1,38 0,29 1,86 0,08 1,42 April 0,13 2,09 0,16 1,55 0,13 1,99 - 0,02 1,39 Mei 0,31 2,40 1,36 2,93 0,49 2,49 0,16 1,56 Juni -0,20 2,20 -0,61 2,30 -0,27 2,22 0,43 1,99 Juli 0,49 2,70 0,39 2,70 0,47 2,70 0,93 2,94 Agustus 0,66 3,38 0,77 3,49 0,68 3,40 0,47 3,42 September 0,21 3,59 0,92 4,44 0.33 3.74 0,27 3,71 Oktober 0,63 4,24 0,66 5,13 0,63 4,39 0,47 4,19 November 1,62 5,93 2,08 7,32 1,70 6,17 1,50 5,75 Desember 1,99 8,03 2,80 10,32 2,13 8,43 2,46 8,36 2015 Januari -0,08 -0,08 -0,61 -0,61 -0,17 -0,17 -0,24 -0,24 Februari -0,14 -0,21 0,42 -0,18 -0,04 -0,21 -0,36 -0,61 Maret 0,14 -0,08 0,34 0,15 0,17 -0,04 0,18 -0,43 April 0,40 0,32 0,64 0,79 0,44 0,40 0,36 -0,08 Mei 0,39 0,70 0,21 1,00 0,35 0,76 0,50 0,42 Juni 0,14 0,84 -0,18 0,81 0,08 0,84 0,54 0,96 Juli 0,93 1,78 0,87 1,69 0,92 1,76 0,93 1,90 Agustus 0,34 2,12 0,20 1,89 0,31 2,08 0,39 2,29 September -0,22 1,90 0,27 2,17 -0,13 1,95 -0,05 2,24 Oktober -0.56 1.33 -1,05 1,09 -0,64 1,29 -0,08 2,16 November 0,40 1,73 0,32 1,41 0,38 1,68 0,21 2,37 Desember 0,95 2,70 1,54 2,97 1,05 2,75

(13)

Gambar 3

Perkembangan Inflasi bulan Desember Kota Denpasar, Kota Singaraja, dan Provinsi Bali Tahun 2000 – 2015 0.44 2.13 1.05 -1.50 -1.00 -0.50 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

(14)

Informasi lebih lanjut hubungi:

I Gede Nyoman Subadri, S.E.

Kepala Bidang Statistik Distribusi

BPS Provinsi Bali

Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162

E-mail: bps5100@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul Pengembangan Lab Dalam Kepingan (LDK) Berbasis Kertas Untuk Penentuan Kadar Asam Urat, Protein, dan pH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana framing pemberitaan yang dilakukan oleh media online Detik.com dan Vivanews.com menyampaikan peristiwa di Kebun

Gillin dan Gillin (1982: 263) menjelaskan lebih lanjut mengenai perubah-an sosial yang dikutip oleh Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar

, sebagai badan khusus yang bertugas mengadministrasi kan semua perjanjian di bidang HAKI telah membuat model mengenai perjanjian lisensi untuk negara berkembang. Di dalam

Hasil pengujian hipotesis ketujuh (H7) menunjukkan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian ulang dengan menggunakan loyalitas merek

Menurut Hanafiyah, jilid sebagai sebagai ta’zi>r harus harus dicambukan lebih keras dari jilid dalam had agar dengan ta’zi>r orang yang terhukum akan menjadi jera,

Angket dengan menggunakan skala Likert pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap modul sains-islam pada materi gerak lurus yang

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC