• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN LEARNING CURVE PADA PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA LANGSUNG Studi Kasus Pada CV Karoseri Anugerah Jalan Raya Magelang- Semarang Km 8, Secang, Magelang, Jawa Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN LEARNING CURVE PADA PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA LANGSUNG Studi Kasus Pada CV Karoseri Anugerah Jalan Raya Magelang- Semarang Km 8, Secang, Magelang, Jawa Tengah"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN LEARNING CURVE PADA PENENTUAN

JUMLAH TENAGA KERJA LANGSUNG

Studi Kasus Pada CV Karoseri Anugerah Jalan Raya

Magelang-Semarang Km 8, Secang, Magelang, Jawa Tengah

Skripsi

Diajukan Untuk Memeuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Fridoline Darma Yanti Lengga 022214094

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Keberanian tidak selalu berupa teriakan. Kadangkala ia hanya berupa suara lirih yang diucapkan diujung hari : “AKU AKAN MENCOBA LAGI ESOK HARI”.

2. Jangan menoleh dan menangisi masa lalu karena ia telah pergi dan jangan khawatir akan masa depan karena ia belum datang.

3. Proses belajar itu adalah proses yang menyakitkan, tidak apa engkau berjalan lambat asalkan engkau tidak berhenti.

4. Pada saat kita menjadi yang terbaik jangan lupa untuk duduk dikeset yang terbawah. 5. Suatu keajaiban tidak bisa membuktikan apa yang tidak mungkin melainkan apa yang

miungkin…

6. Aku adalah anak alam semesta, tidak berbeda dengan pohon dan bintang, aku berhak ada disini, entah hal ini jelas bagiku atau tidak diragukan lagi, percayalah pada Tuhan apapun keyakinanku, pekerjaanku dan cita-citaku, kehidupanku berdamailah dengan jiwaku.

7. Aku tidak dapat melakukan segala sesuatu, tetapi aku dapat melakukan sesuatu. Dan apa yang aku dapat lakukan, dengan anugerah Tuhan akan aku lakukan.

8. Jadilah orang sukses dengan keterbatasan.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan buat :

1. Yesus Kristus yang selalu memberikan kekuatan disaat aku jatuh ,dan hidup ini memang indah bila Engkau ada dihatiku setiap waktu.

2. Bunda Maria yang selalu menyertaiku dan membimbingku.

3. Mama tercinta, yang telah berusaha memberikan segalnya unutk kebahagiaanku sehingga aku bias berhasil.

4. Kakak Esti tersayang yang selalu memberikan semangat buatku. 5. Teman-temanku terkasih

(5)

(6)

ABSTRAK

PENERAPAN LEARNING CURVE PADA PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA LANGSUNG

Studi Kasus Pada CV Karoseri Anugerah Jalan Raya Magelang-Semarang Km 8, Secang, Magelang, Jawa Tengah

Fridoline Darma Yanti Lengga Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat persentase pembelajaran yang telah dicapai oleh CV Anugerah dalam memproduksi medium bus royal noval tipe variasi 3/4 pada bulan Januari 2004 sampai bulan Agustus 2006 dan untuk menentukan jumlah tenaga kerja langsung yang dibutuhkan oleh CV Anugerah dalam memproduksi medium bus royal noval tipe variasi 3/4 pada bulan September, Oktober, November, Desember 2006 berdasarkan tingkat persentase pembelajaran perusahaan CV Anugerah.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada CV Anugerah dari bulan Oktober 2006 sampai bulan November 2006. Metode analisis data yang digunakan adalah formulasi rumus learning curves dan alat Bantu analisis POM Windows.

Hasil analisis data menunjukan bahwa tingkat persentase pembelajaran yang telah dicapai oleh CV Anugerah dalam dalam memproduksi medium bus royal noval tipe variasi 3/4 adalah sebesar 95,8%. Jumlah tenaga kerja langsung yang akan diperlukan oleh CV Anugerah pada bulan September 2006 adalah sebanyak lima orang, bulan Oktober 2006 adalah sebanyak11orang, bulan November 2006 adalah sebanyak lima orang , bulan Desember 2006 adalah sebanyak lima orang.

Tingkat persentase pembelajaran sebesar 95,8%, berarti telah terjadi penurunan waktu sebesar 4,2% setiap dua kali jumlah unit produksi medium bus royal noval tipe variasi 3/4 (dua kali unit atau produk ke-n).

(7)

ABSTRACT

THE APPLICATION OF LEARNING CURVE IN DETERMINING THE AMOUNT OF DIRECT LABOR

A Case Studi At CV Carosery Anugerah , Magelang-Semarang Street Km 8, Secang, Magelang, Jawa Tengah

Fridoline Darma Yanti Lengga Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

The aims of this research were to find out the rate of learning levels achived by CV Anugerah in producing the medium bus royal noval type variation 3/4 in January 2004 until Agustus 2006, and to determine the amount of direct labor required by CV Anugerah in producing carosery product of the medium bus royal noval type variation 3/4, starting from September until Desember 2006 based on the rate of learning levels of CV Anugerah.

This research was a case study at CV Anugerah, which was conducted from Oktober 2006 to November 2006. Learning curves formula and POM Windows were used as data analysis method.

The result of data analysis showed that the rate of learning levels achived by CV Anugerah in producing the carosery product of medium bus royal noval type variation 3/4 was 95.8%. The amount of direct labor required by CV Anugerah in September 2006 was 5 persons, in Oktober 2006 was 11 persons, in November 2006 was 5 persons, and in Desember 2006 was 5 persons.

The rate of learning level of 95,8% showed a decrease of time of 4,2% every two sessions of medium bus royal noval production (that is two times unit or the nth product).

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Pengasih dan Penyayang yang selalu melimpahkan rahmat-Nya dari saat penulis merencanakan, menyusun skripsi sampai saat terselesaikannya penulisan skripsi ini dengan judul : “ Penerapan Learning Curve Pada Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Langsung “.

Maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah unutk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian.

2. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M. Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing II yang telah yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian.

3. Seluruh dosen dan karyawan pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Pimpinan perusahaan CV Anugerah beserta staff dan karyawan yang telah membantu penulis dalam perolehan data-data sebagai bahan penulisan skripsi. 5. Khusus untuk mama tersayang atas perjuangannya, keringatnya, air

matanya,waktu dan tenaganya, perhatiannya, pengertiannya, motivasinya, doanya, dan segalanya.

6. Khusus untuk Kaka Esti, Hanzo dan Kak Ronald yang selalu memberikan bantuan dan motivasinya.

7. Bapak Slamet dan Bapak Parman beserta keluaga di Magelang.

(9)
(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

F. Sistematika Penulisan... 5

BAB II LANDASAN TEORI A.Konsep Learning Curve ... 7

1. Desain Tugas Dan Learning Curves... 15

2. Perencanaan Kapasitas Dan Learning Curves... 16

3. Strategi Operasi Dan Learning Curves... 17

B. Konsep Tenaga Kerja Langsung ... 18

C. Kerangka Pemikiran ... 19

BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian ... 20

B. Waktu Dan Lokasi Penelitian... 20

C. Subjek Penelitian... 20

(11)

D.Objek Penelitian ... 20

E. Variabel Penelitian ... 21

F. Definisi Opersional... 21

G.Jenis Data ... 22

H.Teknik Pengumpulan Data ... 22

I. Teknik Analisis Data ... 23

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A.Sejarah Perkembangan Perusahaan ... 26

B. Lokasi Perusahaan... 28

C. Tujuan Perusahaan ... 28

D.Struktur Organisasi... 29

E. Personalia ... 33

F. Produksi... 38

G.Pemasaran... 43

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Data ... 46

B. Analisis Data ... 52

C. Pembahasan ... 63

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A.Kesimpulan... 67

B. Saran... 68

C. Keterbatasan Penelitian ... 69 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Waktu Penyelesaian Produk... 12

Tabel 2.2 Waktu Rata-rata Kumulatif ... 13

Tabel 3.3 Tabel Jumlah Unit Kumulatif... 24

Tabel 5.4 Volume Produksi Tahun 2004 ... 47

Tabel 5.5 Volume Produksi Tahun 2005 ... 48

Tabel 5.6 Volume Produksi Tahun 2006 ... 49

Tabel 5.7 Waktu Proses Produksi Unit Pertama ... 50

Tabel 5.8 Standar Waktu Proses Produksi ... 51

Tabel 5.9 Jumlah Unit Yang Akan Diproduksi... 52

Tabel 5.10 Waktu Penyelesaian Dan Waktu Rata-rata ... 58

Tabel 5.11 Jumlah Unit Kumulatif Rencana Produksi 2006... 61

Tabel 5.12 Jam Kerja Kumulatif ... 61

Tabel 5.13 Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja Langsung ... 62

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Learning Curve Dalam Pembuatan Locomotive ... 7 Gambar 4.2 Struktur Organisasi CV Anugerah ... 30 Gambar 4.3 Skema Urutan Proses Produksi ... 43

(14)

1 A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan memiliki suatu proses pembelajaran. Perusahaan kecil, menengah, bahkan yang paling besar sekalipun akan selalu melakukan tindakan belajar atau yang sering dikenal sebagai learning action. Proses pembelajaran dalam perusahaan atau organisasi berlangsung secara terus menerus. Selama proses tersebut berlangsung perusahaan akan mendapatkan banyak hal-hal baru yang secara tidak langsung akan menentukan peningkatan kinerja perusahaan.

Menurut pendapat Vidi Rosen (Manajemen, 2000:55), konsep pembelajaran organisasi adalah sebuah konsep yang dapat memotivasi individu dan organisasi secara keseluruhan untuk senantiasa belajar dan mengembangkan diri sehingga organisasi atau perusahaan yang bersangkutan dapat selalu mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi di dunia bisnis. Mulai dari pihak manajemen tingkat atas (top level) sampai para karyawan tingkat yang paling bawah perlu senantiasa membuka diri sebagai suatu sikap belajar demi kemajuan organisasi tersebut dan tercapainya tujuan organisasi, dimana ada peningkatan efisiensi dan efektifitas. Masing-masing individu di dalam organisasi perlu menyadari tugas dan tanggung jawab mereka serta mau melakukan perbaikan yang berkesinambungan terhadap tugas yang mereka kerjakan.

(15)

pembelajaran dikembangkan pertama kali dalam industri pesawat terbang pada awal Perang dunia II. Dalam kurva pembelajaran menunjukkan hubungan antara total jam tenaga kerja langsung per unit dengan jumlah kumulatif dari produk atau jasa yang telah dihasilkan. Semakin banyak jumlah unit yang diproduksi maka jam kerja langsung akan semakin menurun. Hal tersebut karena adanya fenomena belajar yang mengacu pada perbaikan dan kemajuan.

Pada umumnya, penggunaan kurva pembelajaran dititikberatkan pada departemen produksi yang orientasi utamanya adalah manusia yang sekaligus terkonsep dalam tenaga kerja. Para karyawan yang secara langsung terlibat dalam pembuatan suatu produk akan senantiasa mengalami proses pembelajaran yang secara langsung akan menentukan kualitas produk yang dihasilkan.Indikator yang dipakai untuk mengetahui proses belajar adalah waktu pembuatan suatu produk. Dari sekian unit produk yang diproduksi, diharapkan ada efisiensi waktu pembuatan suatu produk.

Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul : Penerapan

LearningCurve Pada Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Langsung.

Judul tersebut akan mengarah pada kemajuan proses belajar yang dimiliki perusahaan dalam menentukan kebijakan yang secara langsung berkaitan dengan perencanaan proses produksi perusahaan.

B. Rumusan Masalah

(16)

1. Berapa tingkat persentase pembelajaran yang telah dicapai oleh CV Karoseri Anugerah dalam memproduksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 pada bulan Januari 2004 sampai bulan Agustus 2006 ?

2. Berapakah jumlah tenaga kerja langsung yang dibutuhkan CV Karoseri Anugerah dalam memproduksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 pada bulan September 2006 sampai bulan Desember 2006 ?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka penulis perlu menentukan batasan masalah sebagai berikut :

1. Penentuan tingkat persentase pembelajaran dan jumlah tenaga kerja langsung perusahaan hanya akan mengacu pada proses produksi untuk satu jenis produk dan dilakukan secara berulang-ulang.

2. Proses produksi perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 yang mengacu pada periode tertentu saja.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

(17)

2. Untuk menentukan jumlah tenaga kerja langsung yang dibutuhkan CV Karoseri Anugerah dalam memproduksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 pada bulan September 2006 sampai bulan Desember 2006

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam menyusun dan menetapkan kebijakan dalam pengendalian tenaga kerja.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan penelitian lebih lanjut, mengingat bahwa universitas sebagai lembaga pendidikan yang mengemban visi dan misi dari ilmu pengetahuan yaitu terus berkembang dan dikembangkan serta disebarluaskan.

3. Bagi Penulis

(18)

F. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu : Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini akan diuraikan latar balakang masalah yang menjadi dasar penenlitian dan penulisan skripsi, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan teori

Dalam bab ini akan diuraikan teori yang menjadi acuan dalam penulisan skripsi ini. Teori yang diuraikan adalah konsep learning curves dan konsep tenaga kerja langsung.

Bab III : Metode penelitian

Dalam bab ini penulis merumuskan jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, jenis data yang akan digunakan, teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, dan teknik analisis data. Bab IV : Gambaran umum perusahaan

(19)

Bab V : Analisis data dan pembahasan

Dalam bab ini akan diuraikan deskripsi data dan analisis data yang akan mendukung rumusan masalah yang telah disusun.

Bab VI : Kesimpulan, saran dan keterbatasan

Dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan penelitian yang didasarkan atas hasil analisis data yang telah dilakukan. Selanjutnya, juga akan dikemukakan saran yang akan berguna bagi perusahaan dan keterbatasan dalam penelitian.

(20)

7 A. Konsep Learning Curves

Krajewski (1996:263) mengemukakan learning curve sebagai berikut : Learning curves display the relationship between the total direct labor per unit and the cumulative quantity of a product or service produced. The learning curves relates to a repetitive job or task and represent the relationship between experience and productivity : The time required to produce a unit decreases as the operator or firm produces more unit.

Learning curve menunjukkan hubungan antara total tenaga kerja langsung per unit dan jumlah kumulatif dari suatu produk atau jasa yang dihasilkan. Hubungan tersebut menunjukkan suatu pengerjaan tugas yang berulang-ulang akan menghasilkan produktivitas. Implikasi yang dihasilkan bahwa waktu yang digunakan untuk memproduksi setiap tambahan unit akan menurun. Hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Gambar 2.1 Learning Curve Dalam Pembuatan Locomotive

(21)

Dari grafik tersebut dapat dijelaskan bahwa proses produksi (locomotive) satu jenis produk yang dilakukan berulang-ulang akan meningkatkan jumlah output (unit yang diproduksi) dengan input (waktu jam kerja langsung) yang semakin menurun. Hal ini terjadi karena adanya suatu proses pembelajaran yang dikonsepkan dalam pengulangan pekerjaan.

Kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang menjadi basis produktivitas yang arahnya pada suatu kemajuan, baik bagi individu maupun bagi organisasi. Seperti yang dikemukan oleh Stevenson (1993:406) bahwa :

Human performance of activities typically shows improvement when the activities are done on a repetitive basis : the time required to perform a task decreases with increasing repetition.

Ron Flavel (1996:117) juga mengemukakan bahwa :

The learning curve demonstrates the improvement effect that happens to individuals when undertaking repetitive task.

Learning curve memperlihatkan pengaruh kemajuan yang dicapai para individu karena melakukan pekerjaan yang berulang-ulang.

Pengaruh kemajuan yang dicapai para individu yang terkonsep dalam Learning curve bukan semata-mata disebabkan karena pekerjaan yang berulang-ulang, melainkan dipengaruhi oleh keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh beberapa faktor, seperti : genetik, pengawasan, motivasi dan sebagainya. Hal tersebut dikemukakan oleh William Lareau (1991:183) bahwa :

Every person has a unique learning curve for every skill and knowledge. This is due to factor such as previous experiences, genetics, attention span, motivation, motor skill, and so on.

(22)

banyak pengalaman pengerjaan suatu barang dapat selalu mengarah ke metode-metode yang ekonomik. Pengalaman pengerjaan suatu barang atau produk menjadi esensi efisiensi. Dengan pengorbanan yang sedikit (implikasi dari pengalaman) akan mendapat hasil yang banyak.

Husein Umar (2001:147) mengemukakan ide learning curve sebagai pengalaman kerja = kumulatif volume produksi. Pengalaman kerja diidentikkan sebagai suatu proses belajar yang akan membawa kepada suatu peningkatan volume produksi.

Agus Ahyari (1997:123) mengemukakan tiga anggapan dasar yang dipergunakan di dalam penerapan teori learning curve, yaitu :

1. Jumlah waktu yang dipergunakan oleh karyawan di dalam menyelesaikan suatu jumlah pekerjaan tertentu yang ada di dalam perusahaan tersebut akan selalu berkurang apabila pekerjaan-pekerjaan tersebut telah dilaksanakan. 2. Waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan akan

mengalami penurunan dengan tingkat penurunan tertentu.

3. Penurunan waktu tersebut akan mengikuti suatu pola yang bersifat khusus dan yang dapat diperkirakan, misalnya akan mengikuti fungsi eksponensial.

Krajewski menampilkan rumus atau formula learning curves yang idenya adalah untuk mengetahui banyaknya waktu yang diperlukan bagi setiap unit produk yang akan diselesaikan dalam perusahaan tersebut (1996:265). Rumus tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

k

n =

k

1

n

(23)

k1 = direct labor hours for the first unit n = cumulative number of unit produced

b = log r / log 2 r = learning rate

Dari formulasi rumus tersebut dapat dikatakan bahwa : k1 = jam tenaga kerja langsung untuk unit pertama n = jumlah kumulatif unit yang diproduksi b = log r / log 2

r = tingkat pembelajaran Contoh penerapan :

Setiap dua kali jumlah unit yang diproduksi akan mengalami penurunan waktu sebesar 20 % (LC = 80 %).

Langkah perhitungan yang dapat digunakan sebagai berikut : 1. Menghitung nilai r.

b = Log (80 %) / Log 2 b = Log 0,8 / Log 2 b = -0,0969 / 0,30103 b = -0,32189

2. k1=100.(1)−0,32189 = 100.1

(24)

Untuk mengetahui waktu penyelesaian produk ke-15 dengan tingkat LC = 80 %, kita hanya perlu mengganti X = 15 (unit ke-15)

k15 = 100 . (15)−0,32189

k15 = 100 . 0,41824 k15 = 41,82 jam Untuk tingkat LC = 70 %, b = Log 0,7 / Log 2

b = -0,1549 / 0,30103 b = -0,1546

Setiap dua kali jumah unit yang diproduksi akan terjadi penurunan waktu sebesar 30 % (LC = 70 %).

Untuk tingkat LC = 80 %, b = Log 0,8 / Log 2 b = -0,0969 /0,30103 b = -0,32189

Untuk tingkat LC = 90 %, b = Log 0,9 / log 2 b = -0,0458 / 0,30103 b = -0,1521

Setiap dua kali jumlah unit yang diproduksi akan terjadi penurunan waktu sebesar 10 % ( Lc = 90 % ).

(25)

Tabel 2.1 Tabel Waktu Penyelesaian Produk Untuk Nilai k = 100 JKL Dengan Tingkat LC Masing-Masing 70%, 80%, 90%.

Produk LC = 70% LC = 80% LC = 90%

1 100,0000 100,0000 100,0000

2 70,0000 80,0000 90,0000

512 4,0354 7,8676 30,1327

1024 2,8248 5,50731 27,1195

(26)

Selain itu, dapat juga dibuat tabel waktu rata-rata kumulatif penyelesaian produk untuk masing-masing tingkat LC (sebagai contoh penerapan, hanya LC = 80% ).

Tabel 2.2 Waktu Rata-Rata Kumulatif Penyelesaian Produk Untuk Masing-Masing Tingkat LC ( LC = 80 % )

Waktu Penyelesaian Proses Produksi Yang Diperlukan Produk

Per unit Kumulatif Rata-rata Kumulatif

1 100,0000 100,0000 100,0000

2 80,0000 180,0000 90,0000

10 47,6510 631,5373 63,1537

11 46,2111 677,7483 61,6134

12 44,9346 7226829 60,2235

13 43,7915 766,4744 58,9595

14 42,7592 809,2336 57,8024

15 41,8199 851,0135 56,7508

(27)

Richard B. Chase (1992 : 578) mengemukakan bahwa :

Time per unit shows the decrease in time required for each successive unit. Cumulative average time shows the cumulative average performance time as the total number of unit increases. Time per unit and cumulative average times are also called progress curves or product leerning and are useful for complex products or products with a longer cycle time.

Waktu per unit menunjukkan penurunan yang diperlukan untuk setiap unit yang diselesaikan atau dibuat. Sedangkan waktu rata-rata kumulatif menunjukkan waktu kegiatan rata-rata dari jumlah unit yang dihasilkan. Waktu penyelesaian per unit dan waktu rata-rata kumulatif disebut juga sebagai kurva kemajuan atau pembelajaran produk, dan digunakan untuk produk yang komplek (rumit) atau produk yang memiliki siklus yang lama.

Lebih mendalam, learning curve may apply to any repetitive menufacturing if the work climate is favorable for contuining improvement

(Schonberger,1994:237). Penerapan learning curve sangat tergantung dari iklim atau kondisi kerja yang senantiasa menginginkan kemajuan yang berkesinambungan. Tingkat pembelajaran dapat meningkat atau menurun. Masih banyak perusahaan yang hanya mementingkan aspek efisiensi, yang implikasinya hanya peningkatan jumlah produk dan kurang memperhatikan kualitas yang terkonsep dalam efektifitas. Dapat dikatakan bahwa suatu tingkat pembelajaran merupakan suatu konjungtur, artinya tingkat pembelajaran tersebut dapat meningkat atau menurun.

Peter W. Stonebraker ( 1994 : 446 ) berpendapat bahwa :

(28)

Perubahan tingkat pembelajaran yang naik turun tersebut disebabkan karena perubahan teknologi, metode kerja, insentif, atau input sumber daya yang lainnya.

Charles dan Gareth ( 1989 : 98 ) mengemukakan bahwa :

Cost advantage gined from experience effect can be made obselete by the development of new technologies.

Tingkat keunggulan biaya dan efisiensi yang diperoleh dari kurva pengalaman akan menurun dengan adanya pengembangan teknologi-teknologi baru.

Lebih jauh lagi, konsep learning curve berhubungan dengan beberapa ide atau bagian dalam manajemen, seperti :

1. Design tugas dan learning curves

Krajewski (1996:250) mendefinisikan desain tugas sebagai :

Specification of job content and of the employee skill and training to perform the job.

Desain tugas lebih mengacu pada spesifikasi isi dari suatu pekerjaan yang memuat pelatihan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.

Seperti halnya, Krajewski, Stevenson (1993:355) mengemukakan bahwa : Job design is concerned with specifying the content and methods of job. In general, the goal of job design is to create a work system that is productive and efficient, taking into consideration the cost and benefit of various alternatives for the organization and for the workers.

(29)

pertimbangan biaya dan manfaat dalam alternatif yang beragam dalam organisasi dan bagi para pekerja.

Menurut Krajewski (1996:251) ada beberapa argumen pendukung dalam spesialisasi kerja :

a. Worker need less time to learn highly specialized methods and procedures.

b. The work pace is faster, leading to more output in less time.

c. The education and skill requirement of the work force are much lower, so

worker may be easier to find and the wages peid can be lower.

Sedangkan menurut Stevenson (1993 : 356) :

Specialization is a term used to describe jobs that have a very narrow scope. Concentration on some aspect of a product or service.

Spesialisasi juga mengacu pada tugas atau pekerjaan yang memiliki cakupan yang sempit, hanya berfokus atas beberapa aspek dari suatu produk atau jasa.

Jack R. Meredith (1992 : 344) meyakinkan pada kita semua bahwa : An important aspect of job design concern the ability of human to increase their productive capacity through “learning”.

Design tugas memiliki aspek terpenting yang berhubungan dengan kemampuan manusia untuk meningkatkan kapasitas produktivitas mereka melalui pembelajaran. Dengan desain tugas para pekerja lebih mengetahui tugas-tugas yang akan mereka lakukan sesuai dengan keterampilan yang semakin lama akan mengarah pada spesialisasi tugas yang tentunya muncul karena adanya suatu proses pembelajaran.

2. Perencanaan kapasitas dan learning curve

(30)

a. Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran, suatu kuantitas keluaran dalam periode tertentu, dan merupakan kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode waktu tertentu itu.

b. Kapasitas juga berarti jumlah masukan sumber-sumber daya yang tersedia relatif untuk kebutuhan keluaran pada waktu tertentu.

Konsep pertama kapasitas dipandang segi output atau hasil. Sedangkan konsep kedua lebih menekan pada input.

Lebih jauh Hani Handoko (1996:317) mengemukakan bahwa kapasitas pelaksanaan pekerjaan suatu organisasi biasanya mempunyai karakteristik yang selalu berubah. Salah satunya adalah perubahan kapasitas manusia. Kapasitas manusia tidak hanya karena penambahan atau pengurangan jumlah tenaga kerja, tetapi juga karena tenaga kerja “belajar” dan meningkatkan kecakapannya melalui pengerjaan kegiatan-kegiatan yang beulang-ulang.

Tenaga kerja atau manusia sebagai salah satu sumber daya organisasi yang terkonsep dalam kapasitas yang mencakup input selalu berubah-ubah atau cenderung dinamis. Perubahan tersebut bukan semata-mata ditekankan pada kuantitas semata (penambahan atau pengurangan jam tenaga kerja) melainkan pada skill atau keterampilan yang semakin meningkat yang tentunya akan menghasilkan output yang baik pula, baik dalam jumlah maupun kualitas. 3. Strategi operasi dan learning curve

(31)

menghasilkan suatu pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan suatu keunggulan bersaing bagi perusahaan.

Lebih lanjut, Schroder (edisi terjemahan,2000:32) mengemukakan bahwa salah satu prinsip yang mendasar strategi operasi adalah kurva belajar. Kurva belajar berguna untuk memperkirakan biaya dan mengukur perkembangan yang diperbuat operasi dalam mengurangi biayanya. Kembali pada asensi kurva belajar yaitu adanya perulangan pada pekerjaan yang akan semakin menimbulkan pengurangan biaya yang secara tidak langsung akan terkonsep dalam strategi keunggulan biaya.

B. Konsep Tenaga Kerja Langsung

Menurut Edward J. Blacher (1999:60) :

Direct labor includes the labor used to manufakture the product or provide the service, plous some portion of non productive time that normal and unvoidable, such as cofee breaks and personal time.

Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan untuk membuat suatu produk atau memberikan suatu jasa, disertai dengan waktu non produktif yang lazim, seperti waktu istirahat.

(32)

C. Kerangka Pemikiran

Penerapan Learning Curve pada perusahaan akan melalui proses pembelajaran, dimana dalam proses pembelajarannya, tenaga kerja atau karyawan memiliki tingkat belajar yang berbeda-beda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya, sehingga dapat membantu perusahaan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan proses produksinya, dalam penentuan jumlah tenaga kerja langsung yang optimal.

Learning curve

Tingkat belajar

(33)

20 A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian tentang tingkat persentase pembelajaran dan perencanaan proses produksi CV Karoseri Anugerah, khususnya dalam penentuan tenaga kerja langsung.

B. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Penelitian berlangsung pada bulan September 2006 sampai bulan November 2006 di CV Karoseri Anugerah yang berlokasi di Jalan Raya Magelang-Semarang Km 8 Secang, Magelang Jawa Tengah.

C. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini, yaitu :

1. Bagian perencanaan produksi perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4

2. Bagian Administrasi CV Anugerah

D. Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan mengacu pada :

(34)

2. Data jumlah jam tenaga kerja langsung unit pertama produk medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

3. Data jumlah total jam tenaga kerja langsung yang telah digunakan dalam pembuatan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

4. Data mengenai perencanaan proses produksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4, yang hanya meliputi jumlah medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 yang akan diproduksi.

E. Variabel Penelitian

Variabel dari penelitian ini, yaitu : 1. Jam tenaga kerja langsung CV Anugerah

2. Jumlah produksi produk medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 3. Tenaga kerja langsung CV Anugerah

F. Definisi Operasional

Dalam Penelitian ini, penulis mengemukakan empat definisi operasional, yaitu :

(35)

2. Tenaga kerja langsung : tenaga kerja CV Karoseri Anugerah yang secara langsung berhubungan dengan pembuatan atau perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

3. Jam tenaga kerja langsung : waktu yang dibutuhkan tenaga kerja langsung CV Karoseri Anugerah dalam pembuatan atau perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

4. Proses produksi : proses merakit medium bus Royal Noval, mulai dari bagian rangka, body, pendempulan, pengecatan, jok dan palavon, listrik, sampai bagian finishing.

G. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan data sekunder.

1. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan. Dalam penelitian ini data primer didapat dari hasil wawancara dengan bagian perencanaan produksi perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

2. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Dalam penelitian ini data sekunder didapat dari koran, majalah serta jurnal-jurnal ilmiah dan media internet.

H. Teknik Pengumpulan Data

(36)

1. Teknik wawancara, salah satu cara mengumpulkan informasi dengan cara melakukan tanya jawab dan tatap muka dengan responden. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah bagian perencanaan produksi perakitan produksi perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 di CV Karoseri Anugerah.

2. Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti.

3. Dokumentasi, adalah data penelitian yang diperoleh dari catatan-catatan dan dokumen-dokumen histories.

I. Teknik Analisis Data

1. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, dapat digunakan formulasi rumus sebagai berikut :

Y = KXn(X)

Y = Jam tenaga kerja langsung total untuk memproduksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 unit produk

K = Jam tenaga kerja langsung yang digunakan dalam membuat unit pertama medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4

X = Jumlah unit produk medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 yang

(37)

a. Menentukan jumlah kumulatif unit yang diproduksi berdasarkan jangka waktu yang dibuat (hari, minggu, bulan, tahun).

Langkah pertama ini dapat disusun dalam format tabel sebagai berikut: Tabel 3.3 Tabel Jumlah Unit Kumulatif Yang Diproduksi Berdasarkan Jangka Waktu Yang Ditentukan Oleh Perusahaan

W U/W CU

1 3 3 2 4 7 3 5 12 ... … … … … …

n n Nx0+Nx1+…+Nxn

W = Jangka waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan U/W = Unit yang dihasilkan selama jangka waktu tersebut CU = Jumlah kumulatif unit yang dihasilkan

b. Menentukan total jam kerja kumulatif untuk semua unit.

Untuk menentukan total jam kerja kumulatif digunakan alat bantu analisis pom for windows, dengan parameter sebagai berikut :

1) Jumlah unit yang diproduksi pertama 2) Waktu tenaga kerja langsung unit pertama

(38)

4) Persentase tingkat pembelajaran yang telah dicapai oleh CV Karoseri Anugerah

c. Menentukan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk setiap jangka waktu produksi.

Rumus :

H = CTHUt1 – CTHUt0

H = Jumlah jam kerja langsung yang diperlukan untuk setiap jangka waktu produksi

CTHUt1 = Total jam kerja kumulatif untuk jangka waktu setelah t0 d. Menentukan jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan dalam

pembuatan produk medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 Rumus :

A H e=

e = Jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan dalam pembuatan produk medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4

H = Jumlah jam kerja langsung yang diperlukan untuk setiap jangka waktu produksi

(39)

26 A. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan

Industri karoseri CV Anugerah mulai berdiri pada tanggal 14 Desember 1994 dibawah pimpinan bapak Suyanto. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam bidang service body repair dan pengecatan body, dengan nama bengkel Anugerah.Bengkel tersebut masih berkapasitas kecil, namun berkat ketekunan dan keuletan, usaha tersebut semakin berkembang sehinga menjadi usaha karoseri. Produk-produk yang mulai dihasilkan adalah minibus, medium bus, microbus, dan bus.

Pada awalnya perusahaan ini menempati areal seluas 3000m2 di jalan Raya Mageleng-Semarang Km 8, Secang dan merekrut karyawan 25 orang. Oleh karena banyaknya order yang masuk ke perusahaan, mulai dari minibus sampai bus penumpang berkapasitas besar serta banyaknya pelanggan, maka perusahaan dituntut untuk semakin meningkatkan output produksi, luas area dan jumlah karyawan itu sendiri.

Dalam perkembangannya, perusahaan memperluas area dari 3000m2 menjadi 8000m2 yang digunakan untuk perkantoran, ruang produksi dan showroom. Sejalan dengan perluasan area, perusahaan juga merekrut karyawan sampai 103 orang.

(40)

produksi sehingga perusahaan dapat mencapai hasil maksimal dan tepat waktu sesuai dengan target perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan telah membentuk suatu tim dalam proses produksinya.

Dari tahun ke tahun, perkembangan perusahaan terus mengalami peningkatan. Hasil produksi perusahaan karoseri ini terdiri dari berbagai macam merk. Diantaranya adalah merk Suzuki, Daihatsu, Mitsubishi, dan Toyota. Perusahaan juga telah membuka cabang di kota Palembang yang beralamat di jalan Indralaya Km 26. Hal ini membuktikan bahwa dengan usia yang relatif muda, perusahaan CV Anugerah telah mendapat kepercayaan bukan hanya di daerah Magelang saja tetapi juga telah dikenal di luar wilayah magelang, di wilayah Indonesia umumnya.

CV Anugerah tidak hanya menitikberatkan pada kualitas hasil produk saja, tetapi juga pada hubungan antara pengusaha dengan pekerja terus dibina karena pekerja adalah aset perusahaan yang utama. Pada tahun 2005 yang lalu, dibentuk Koperasi Anugerah, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Perusahaan juga menyediakan sarana untuk karyawan berupa :

1. Poliklinik

2. Kendaraan antar jemput karyawan 3. Tempat ibadah

(41)

pameran rancang bangun dan perkayasaan karoseri yang dilaksanakan oleh PT New Armada.

B. Lokasi Perusahaan

Perusahaan industri karoseri CV Anugerah terletak di jalan Raya Magelang-Semarang Km 8, Secang Magelang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut :

1. Tenaga kerja dapat dengan mudah diperoleh dari masyarakat yang berdomisili di sekitar perusahaan yang mempunyai keterampilan.

2. Perusahaan terletak di tepi jalan raya sehingga dapat memudahkan keluar masuknya kendaraan yang berhubungan dengan kepentingan dan aktivitas perusahaan, baik dalam hal penyediaan bahan baku, maupun bagi pemasaran hasil produksi perusahaan.

3. Daerah tersebut merupakan daerah konsentrasi karoseri, dimana areal atau kawasan yang memang dikhususkan untuk pembangunan industri dan tidak mengganggu masyarakat disekitar lokasi.

C. Tujuan Perusahaan 1. Tujuan umum

(42)

b. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kendaraan baru untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan angkutan umum sehingga dapat memperlancar transportasi.

c. Membantu usaha pemerintah dalam mensukseskan program pembangunan nasional khususnya dalam bidang perhubungan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mendapatkan laba bagi perusahaan guna menunjang kelangsungan hidup perusahaan

b. Untuk memperluas usaha dengan menggunakan fasilitas yang ada.

D. Struktur Organisasi

CV Anugerah merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk CV, kekuasaan tertinggi ada ditangan pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan memiliki wewenagn penuh untuk mengelola dan mengawasi perusahaan. Karenanya dalam struktur organisasi CV Anugerah, pemilik berlaku sebagai direktur utama, dibantu oleh seorang direktur yang diberi wewenang sebagai pimpinan perusahaan.

(43)

Direktur

Bag.Adm Bag. Keu Bag. SDM Bag. Produksi Bag. Marketing Bag. Umum

Bag. Perencanaan Produksi

Bag. Pengawasan Produksi

Bag. Pelaksanaan Produksi

(44)

Dengan struktur organisasi dapat dilihat dengan jelas hubungan kerja, tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari tiap-tiap bagian yang duduk pada jabatan masing-masing dalam organisasi. Adapun tugas dan tanggung jawab dari beberapa bagian dalam struktur organisasi CV Anugerah adalah sebagai berikut : 1. Direktur utama, yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab terhadap

kegiatan yang dilakukan atas nama perusahaan, baik di luar maupun didalam perusahaan.

2. Direktur, yang bertugas :

a. Memimpin dan bertanggung jawab mutlak terhadap seluruh kegiatan operasional yang dijalankan oleh perusahaan.

b. Mengkoordinir dan mengawasi tugas yang telah dibagi dan dilaksanakan kepada bagian administrasi, bagian keuangan, bagian SDM, bagian produksi, bagian marketing, bagian umum, bagian gudang.

c. Memimpin rapat yang diadakan secara berkala atau jika dipandang perlu membahas masalah-masalah yang timbul.

3. Bagian administrasi, yang bertugas membantu direktur menyelenggarakan penyimpanan dokumen, pembukuan, arsip-arsip, dan kelancaran surat-menyurat.

4. Bagian keuangan, bertanggung jawab atas keluar masuknya kas perusahaan dan melakukan pencatatan dan pembuatan laporan keuangan serta hal-hal lain yang berhubungan dengan anggaran perusahaan.

(45)

kompensasi, peningkatan efisiensi, dan kesejahteraan serta penyelesaian masalah-masalahnya.

6. Bagian pemasaran, yang bertugas merencanakan, melaksanakan serta mengawasi kegiatan pemasaran demi kelancaran pemasaran dari produk yang dihasilkan. Tugasnya berkaitan dengan penjualan, penagihan, dan promosi, serta pelayanan kepada konsumen.

7. Bagian umum, yang bertugas membantu dan menyelesaikan masalah-masalah umum dan kegiatan lainnya, seperti keamanan, kebersiahan dan transportasi. 8. Bagian produksi, terdiri dari :

a. Bagian perencanaan produksi, yang bertugas :

1) Menyiapkan dan mengajukan rancangan desain produksi berdasarkan pesanan dan permintaan dari pelanggan.

2) Memperkirakan banyaknya bahan yang dibutuhkan sesuai dengan rancangan produk yang dipesan oleh pelanggan.

b. Bagian pelaksanaan produksi, yang bertugas :

1) Melaksanakan kegiatan produksi sesuai dengan pesanan dari pelanggan.

2) Melayani kebutuhan jasa (seperti listrik, diesel, dan lain-lain) dalam rangka memperlancar proses produksi.

3) Menyelengarakan perawatan dan perbaikan serta melaksanakan sarana maupun prasarana listrik.

(46)

7. Bagian gudang, yang bertugas :

a. Menerima barang-barang yang dipesan, mencocokan serta menyerahkannya pada gudang.

b. Melakukan kegiatan penyimpanan, pemeliharaan dan pengamanan semua barang yang dititipkan pimpinan untuk disimpan pada gudang.

E. Personalia

1. Jumlah dan jenis tenaga kerja

Sampai saat ini perusahaan mempunyai karyawan sebanyak 103 orang. Latar belakang pendidikan karyawan adalah :

a. Manajer lapangan : 1) Pendidikan minimal SI

2) Pengalamn kerja minial 3 tahun b. Bagian perencanaan produksi :

1) Pendidikan minimal D3

2) Pengalaman kerja minimal 2 tahun c. Pengawas :

1) Pendidikan minimal D3

2) Pengalaman keja minimal 1 tahun d. Mekanik atau karyawan langsung :

1) Pendidikan minimal STM

(47)

e. Bagian Administrasi dan Markerting : 1) Pendidikan minimal SI dan D3 2) Pengalaman kerja minimal 3 tahun f. Bagian Gudang :

1) Pendidikan minimal SMA

2) Mempunyai sertifikat keahlian tambahan

Berikut ini adalah perincian tenaga kerja CV Anugerah :

a. Bagian Administrasi 2 orang b. Bagian Keuangan 1 orang c. Bagian Personalia 2 orang d. Bagian Perencanaan Produksi 2 orang e. Bagian Pemasaran 3 orang f. Bagian Umum, terdiri dari :

1) Bagian Transportasi 2 orang 2) Bagian Keamanan 5 orang 3) Bagian Lain-lain 3 orang g. Bagian Gudang 4 orang h. Bagian Pengawasan Produksi, terdiri dari :

(48)

i. Bagian Pelaksanaan produksi, terdiri dari : 1) Bagian Konstruksi, meliputi :

a) Bagian Rangka 5 orang b) Bagian Pengeplatan (Body) 12 orang 2) Bagian Kelistrikan 4 orang 3) Bagian Jok, meliputi :

a) Bagian Rangka Jok 2 orang b) Bagian Pementukan dan Pemasangan spon 2 orang

4) Bagian Palavon 3 orang 5) Bagian Mekanik 3 orang 6) Bagian Airbrush 2 orang 7) Bagian Pengepresan Dan Pemotongan Logam 3 orang 8) Bagian Pendempulan 20 orang 9) Bagian Pengecatan 2 orang 10)Bagian Finishing 12 orang 11)Bagian Pendukung produksi 7 orang

2. Peraturan Kerja

(49)

b. Setiap karyawan diwajibkan hadir sebelum jam kerja dimulai dan wajib mengisi daftar hadir.

c. Pekerjaan yang dilakukan lebih dari jam kerja dihitung sebagai kerja lembur.

Peraturan dan keselamatan kerja diterapkan di CV Anugerah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk itu pimpinan industri menerapkan peraturan sebagai berikut :

a. Para pekerja memperbaiki kendaraan berdasarkan work order dari kepala perencanaan produksi.

b. Para karyawan harus dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya. c. Setiap kebutuhan atau pengambilan bahan harus ditulis di buku work

order.

d. Para pekerja harus dapat bertanggung jawab terhadap alat-alat yang digunakan.

3. Teknik Perekrutan Dan Pengembangan Karier

Cara mencari karyawan adalah dengan merekrut orang-orang terdekat yang memiliki kualifikasi SDM seperti yang telah ditetapkan oleh perusahaan, sehingga akan menjamin pelaksanaan kerja yang memuaskan bagi konsumen dan terkait dengan loyalitas terhadap pimpian.

(50)

diharapkan bengkel akan lebih berkembang dengan adanya pengalaman yang lebih dan juga jumlah konsumen yang meningkat.

4. Kesejahteraan Karyawan

Fasilitas yang diberikan kepada karyawan, antara lain : a. Antar jemput bagi karyawan

b. Poliklinik untuk karyawan c. Bonus hari raya dan tunjangan d. Asuransi tenaga kerja

e. Keselamatan kerja, yang meliputi :

1) Keselamatan kerja karyawan. Perlengkapan kerja yang digunakan antara lain berupa :

a) Masker b) Kaca mata las

c) Wearpack (baju kerja) 2) Keselamatan kerja alat

Alat ataupun mesin merupakan faktor yang dominan di dalam perusahaan. Ada bagian dalam perusahaan yang ditugaskan untuk merawat dan mengawasi pengoperasian mesin-mesin tersebut.

3) Keselamatan kerja produksi

(51)

pengerjaan bagian rangka dan bagian pengeplatan. Pengawas II bertugas mengawasi bagian pendempulan dan bagian pengecatan, sedangkan pengawas III bertugas mengawasi bagian jok dan palavon, bagian listril, dan bagian finishing.

F. Produksi

1. Bahan-bahan yang digunakan

Dalam menjalankan usahanya untuk membuat body mobil, perusahaan menggunakan berbagai macam bahan baku dan bahan penolong.

a. Bahan baku yang dibutuhkan, antara lain : 1) Plat besi baja dan plat alumunium 2) Pipa besi baja

3) Cat 4) Handle 5) Karet busa 6) Kaca 7) Bordes

8) Karet dan sebagainya

b. Bahan pembantu yang digunakan antara lain : 1) Stick las, gas oksigen, asetylene

2) Dempul

(52)

5) Imitasi, spon, beludru 6) Karet kaca, triplek 7) Slot pintu, engsel, list 8) oli, solar dan sebagainya 2. Mesin-mesin yang digunakan

a. Mesin permanen

1) Mesin press 1 unit 2) Mesin Oven 2 unit 3) Mesin potong 1 unit 4) Mesin las listrik 7 unit 5) Mesin las CO 6 unit 6) Mesin roll 3 unit

b. Mesin non permanen

(53)

3. Proses Produksi

Urut-urutan proses produksi perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4, diawali dari bagian rangka, yang diproses melalui beberapa tahapan sehingga menjadi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 yang siap digunakan.

a. Konstruksi rangka

Proses pengerjaannya mulai dari pemotongan bahan, pengaturan rangka tulang, dan pemasangan rangka dasar atau landasan hingga pengecatan anti karat pada rangka.

b. Pengeplatan

Proses pengerjaannya antara lain : pemasangan dan pengelasan plat galvanis pada bagian body dan pemasangan borders untuk lantai kendaraan, setelah selesai pemasangan dilakukan penggerindaan untuk bekas las, yang bertujuan untuk menghaluskan bagian-bagian las yang menonjol.

c. Pendempulan

Dilakukan dengan metode berlapis diharapkan agar body benar-benar rata dan tidak ada bagian yang cekung ataupun cembung. Setelah pendempulan dilakukan pengamplasan sampai benar-benar halus diharapkan agar pada saat pengecatan didapat hasil yang halus.

d. Pengecatan

Proses ini terbagi menjadi 2 tahap, yaitu :

(54)

2) Tahap kedua, yaitu pengecatan warna sesuai dengan order yang dilakukan, di dalam mesin oven.

e. Pemasangan palavon

Pemasangan palavon yaitu penutupan dinding interior pada kendaraan dengan bahan imitasi, melaminto dan ABS.

f. Pemasangan karet kaca dan kaca kendaraan

1) Tahap pertama pemasangan karet kaca pada setiap bingkai yang akan dipasangi kaca.

2) Tahap kedua yaitu pemasangan kaca mulai dari kaca jendela samping kanan kiri, kaca depan, belakang dam pemasangan kaca pada pintu. g. Pemasangan perlengkapan kelistrikan

Pekerjaaan pada bagian tersebut meliputi pemasangan jaringan kabek listrik untuk penerangan lampu baik eksterior maupun interior.

h. Finishing

Finishing terbagi menjadi beberapa bagian bidang kerja, antara lain : 1) Pemasangan Interior, yang meliputi :

a) Dashboard kemudi dan speedometer b) Pemasangan dan penataan jok c) Handle pintu

d) Lampu interior (neon) dan lampu tidur e) Lampu bagasi

(55)

a) Lampu utama, sein, dan lampu kota b) Wiper

c) Spion

d) Karet penahan air di belakang roda

3) Pemasangan komponen variasi, yang meliputi : a) Dudukan lampu tembak

b) Bumper depan c) Topi atap

d) Bagasi atas model ac e) Pemasangan audio system f) Pemasangan wheeldop g) Lampu tembak variasi 4) Compound

Memoles permukaan cat dan membersihkan bagian pada cat yang kusam dan kotor sehingga body mobil terlihat mengkilap. Bagian ini merupakan bagian akhir dari produksi sebelum unit keluar.

(56)

Gambar 4.3

Skema Urut-Urutan Proses Produksi Perakitan Medium Bus Royal Noval Tipe Variasi 3/4

G. Pemasaran

1. Daerah pemasaran

Daerah pemasaran dari CV Anugerah meliputi pulau Jawa, Kalimantan, Sumatra, Kepulauan Bangka, dan Nusa tenggara barat.

Konstruksi rangka

Pengeplatan

Pendempulan

Pengecatan

Pemasangan palavon

Pems. Karet kaca dan kaca kendr.

Pemsngn perlngkp. kelistrikan

(57)

2. Usaha meningkatkan ekonomi penjualan

Perusahaan mengadakan perluasan pasar dengan tujuan peningkatan kuantitas penjualan atau pesanan. Usaha-usaha tersebut dilakukan dengan mengadakan promosi, antara lain sebagai berikut :

a. Menempel stiker pada produk b. Promosi pada surat kabar

c. Mengadakan promosi melalui kalender d. Mengadakan promosi melalui media internet

e. Mengadakan promosi penjualan, yang berupa hadiah-hadiah langsung pada setiap pembelian (seperti jam)

f. Memberikan penawaran-penawaran langsung kesetiap perusahan otobus, travel, dan biro wisata

g. Menyebarkan brosur 3. Saluran distribusi

Dalam memasarkan hasil produknya, perusahaan menggunakan saluran distribusi langsung, yaitu dari produsen langsung ke konsumen. Dalam hal ini produk dipesan (order) terlebih dahulu.

4. Penentuan harga jual

(58)

5. Kebijakan cara pembayaran a. Pembayaran kredit

Konsumen diwajibkan membayar sebesar 50% dimuka dari harga jadi, sisa kekurangan pembayaran, perusahaan memberikan jangka waktu kredit maksimal 4 bulan tanpa bunga.

b. Pembayaran tunai

(59)

46 A. Deskripsi Data

1. Volume Produksi

Merupakan jumlah produk karoseri (medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4) yang telah diproduksi oleh CV Anugerah dari bulan Januari tahun 2004 sampai bulan Agustus tahun 2006.

2. Waktu Proses Produksi Unit Pertama

Merupakan waktu yang diperlukan oleh tenaga kerja langsung dalam memproduksi produk karoseri (medium bus Royal Noval tipe varisi 3/4) yang pertama.

3. Standar Waktu Proses produksi

Adalah waktu yang digunakan atau dibutuhkan oleh CV Anugerah dalam memproduksi produk karoseri (medium bus Royal Noval tipe varisi 3/4) berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan.

4. Waktu Rata-rata Tenaga Kerja Langsung Per Bulan

Adalah waktu yang dimiliki masing-masing tenaga kerja langsung didalam memproduksi produk karoseri (medium bus Royal Noval tipe varisi 3/4) setiap bulannya (30 hari).

Perhitungan waktu rata-rata tenaga kerja langsung per bulan dapat ditunjukan sebagai berikut :

(60)

Total jam kerja langsung (per orang) selama 1 minggu : 7 jam X 6 hari = 42 jam

Total jam kerja langsung (per orang) selama 1 bulan (4 minggu) : 4 minggu X 42 jam = 168 jam

Tabel 5.4 Volume Produksi

Medium Bus Royal Noval Tipe Variasi 3/4 Tahun 2004

Waktu Jumlah

Januari 3 unit

Februari 1 unit

Maret 4 unit

April 2 unit

Mei 2 unit

Juni 4 unit

Juli 3 unit

Agustus 1 unit

September 1 unit

Oktober 3 unit

November 2 unit

Desember 4 unit

Total 30 unit

(61)

Tabel 5.5 Volume Produksi

Medium Bus Royal Noval Tipe Variasi 3/4 Tahun 2005

Waktu Jumlah

Januari 4 unit

Februari 2 unit

Maret 5 unit

April 3 unit

Mei 4 unit

Juni 3 unit

Juli 2 unit

Agustus 2 unit

September 1 unit

Oktober 3 unit

November 6 unit

Desember 2 unit

Total 37 unit

(62)

Tabel 5.6 Volume Produksi

Medium Bus Royal Noval Tipe Variasi 3/4 Tahun 2006

Waktu Jumlah

Januari 2 unit

Februari 3 unit

Maret 5 unit

April 4 unit

Mei 6 unit

Juni 4 unit

Juli 5 unit

Agustus 4 unit

Total 33 unit

(63)

Tabel 5.7

Waktu Proses produksi Unit Pertama Produk Karoseri Medium Bus Royal Noval Tipe 3/4

Satuan Waktu (Hari Kerja) Bagian Dalam Proses Waktu

1. Bag. Konstruksi Rangka 8

2. Bag. Pengeplatan 10

3. Bag. Pendempulan 5

4. Bag. Pengecatan 3

5. Bag. Pemasangan Palavon 3 6. Bag. Pemasangan Karet

Kaca dan Kaca Kendaraan

1

7. Bag. Pemasangan

Perlengkapan Kelistrikan

1

8. Bagian Finishing : a. Pemasangan Interior

(64)

Tabel 5.8

Standar Waktu Proses produksi Produk Karoseri Medium Bus Royal Noval Tipe 3/4

Satuan Waktu (Hari Kerja) Bagian Dalam Proses Waktu

1. Bag. Konstruksi Rangka 6

2. Bag. Pengeplatan 8

3. Bag. Pendempulan 4

4. Bag. Pengecatan 3

5. Bag. Pemasangan Palavon 1 6. Bag. Pemasangan Karet

Kaca dan Kaca Kendaraan

1

7. Bag. Pemasangan

Perlengkapan Kelistrikan

1

8. Bagian Finishing : a. Pemasangan Interior

(65)

Tabel 5.9

Jumlah Unit Medium Bus Royal Noval Tipe Variasi 3/4 Yang Akan Diproduksi

Sumber : Perusahaan CV Anugerah

B. Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, dapat ditentukan dengan dua alat bantu analisis, yaitu :

1. Dengan rumus yang diuraikan Agus Ahyari yang telah dikemukakan pada Bab III, sebagai berikut :

Selanjutnya, dari formulasi rumus tersebut dapat ditentukan langkah perhitungan sebagai berikut :

a. Menentukan jumlah unit produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 yang telah diproduksi oleh CV Anugerah.

(66)

b. Menentukan jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan dalam memproduksi unit pertama produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

Dari tabel 5.7, diketahui bahwa waktu total tenaga kerja langsung unit pertama adalah 40 hari. Jam kerja langsung yang telah ditetapkan oleh CV Anugerah adalah 7 jam per hari. Jadi, total jam tenaga kerja langsung unit pertama adalah : 40 hari X 7 jam = 280 jam. Parameter ini disimbolkan dengan C.

c. Menentukan total jam tenaga kerja langsung proses produksi 100 unit produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

Jam tenaga kerja langsung untuk unit pertama adalah 280 jam sedangkan untuk unit ke-2 sampai ke-100, waktu proses produksinya didasarkan pada waktu standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam memproduksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4. Jadi, total jam tenaga kerja langsung untuk memproduksi unit medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 yang ke-100 adalah = 280 jam + (99 unit X (30 hari X 7 jam))

= 280 jam + (99 unit X 210) = 280 jam + 20790 jam = 21070 jam kerja langsung

(67)

Keterangan :

T = Total jam kerja langsung = 21070 jam

C = Jam tenaga kerja langsung unit pertama = 280 jam X = Jumlah unit yang telah diproduksi = 100 unit

Perhitungan ini mengacu pada aturan-aturan logaritma. Aturan logaritma yang digunakan sebagai acuan dalam perhitungan ini adalah aturan logaritma hasil kali dan aturan logaritma pangkat dari suatu variabel.

Berikut adalah aturan logaritma hasil kali , yang diuraikan oleh Josep Bintang Kalangi (2002 : 133) yaitu : Logb(XY) = logb X + log bY. Untuk perhitungan selanjutnya, dapat dijelaskan dengan menggunakan aturan logaritma pangkat dari suatu variabel, yang diuraikan oleh Josep Bintang Kalangi (2002 : 134) yaitu : Log Xn = n log X.

(68)

S = Secara umum, logaritma dapat dinyatakan dengan rumus Y = LogbX, dalam hal ini Y = 1,9814, b adalah bilangan pokok yaitu 10 dan X = %LC).

Maka, Log10(%LC) = 1,9814 %LC = 101,9814

LC = 95,80 %

Jadi tingkat persentase pembelajaran yang dimiliki oleh CV Anugerah dalam memproduksi produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 adalah sebesar 95,80 %. Angka 95,80 % artinya, setiap dua kali jumlah unit produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 yang diproduksi akan terjadi penurunan waktu sebesar 4, 20 %.

2. Dengan alat bantu analisis dari POM of Windows dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Pilih Program dalam menu utama, lalu pilih POM for Window b. Pilih Module

c. Pilih Learning Curves d. Klik File

e. Klik New

(69)

g. Tuliskan nama perusahaan dalam Title h. Klik OK

i. Mengisi parameter yang telah ditentukan :

1) Jumlah unit pertama yang diproduksi (unit number of base unit). Secara umum parameter yang pertama diisikan dengan jumlah 1 unit. 2) Jumlah jam tenaga kerja langsung untuk unit pertama (labor time for

base unit). Dalam hal ini jumlah tenaga kerja langsung untuk unit pertama adalah 280 jam (data p. 53).

3) Jumlah unit sampai produksi yang terakhir (unit number of last unit). Dalam hal ini total jam unit adalah 100 unit (data p. 47,48,49).

4) Jam tenaga kerja langsung untuk unit ke-100 (labor time for last unit). Jam tenaga kerja langsung untuk unit ke-100 adalah 210 jam (data p. 53).

j. Selanjutnya kita klik Solve untuk mengetahui hasil (tingkat persentase yang dimiliki oleh CV Anugerah).

Tingkat persentase pembelajaran CV Anugerah dengan alat bantu analisis POM of Window adalah sebesar 95,76 %.

Dari perhitungan dengan menggunakan kedua alat bantu analisis terdapat perbedaan nilai sebesar 0,04 %. Untuk penentuan selanjutnya adalah dengan pembulatan :

(70)

Jadi, tingkat persentase pembelajaran yang telah dicapai oleh CV Anugerah dalam memproduksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 sebasar 95,8 %. Hal ini berarti terjadi penurunan waktu sebesar 4,2 % setiap dua kali jumlah unit produksi produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

Dari tingkat persentase pembelajaran tersebut dapat diketahui waktu penyelasaian per unit sekaligus waktu rata-rata per unit.

1. Menentukan slope atau kemiringan dari LC 95,8 %.

b =

2. Menentukan waktu penyelesaian masing-masing unit. Waktu penyelesaian unit pertama dan unit kedua : Kn = K1nb

K1 = 280 (1)-0,062120054 K1 = 280

(71)

Selanjutnya dapat disusun tabel waktu penyelesaian dan waktu rata-rata per unit produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 berdasarkan tingkat persentase pembelajaran sebesar 95,8 %.

Tabel 5.10

Waktu Penyelesaian Dan Waktu Rata-rata Per Unit Berdasarkan LC 95,8 %

Waktu Penyelesaian

(72)
(73)
(74)

97 210,7364 21743,5812 224,1604 98 210,6022 21954,1834 224,0222 99 210,4694 22164,6528 223,8854 100 210,3380 22374,9908 223,7499

Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah

Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua, maka dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (mengacu pada tabel 5.9) :

1. Jumlah unit kumulatif yang akan diproduksi berdasarkan jangka waktu (bulan). Tabel 5.11

Jumlah Unit Kumulatif Rencana Produksi 2006

Waktu Unit Unit Kumulatif

September 3 3

Oktober 7 10

November 3 13

Desember 3 16

Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah 2. Total jam kerja kumulatif untuk semua unit

Untuk menentukan total jam kerja kumulatif dapat menggunakan acuan tabel 5.8

Tabel 5.12

Jam Tenaga Kerja Langsung Kumulatif

Waktu Unit Kumulatif

Waktu rata-rata Kumulatif

Total Jam Tenaga Kerja Langsung Kumulatif

September 3 269,9094 809,7282

Oktober 10 255,1638 2551,638

November 13 251,6612 3271,5956

Desember 16 248,8502 3981,6032

(75)

3. Jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan setiap bulan. September = 809,7282 – 0 = 809,7282 jam

Oktober = 2551,638 – 809,7282 = 1741,9098 jam November = 3271,5956 – 2551,638 = 719,9576 jam Desember = 3981,6032 – 3271,5956 = 710,0076 jam

4. Jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan dalam pembuatan produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 pada bulan September, Oktober, November, Desember 2006.

e = A H

e = Jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan dalam pembuatan produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4

H = Jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk setiap jangka waktu produksi

A = Waktu rata-rata tenaga kerja langsung per bulan168 jam (data p. 47)

Tabel 5.13

Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja Langsung Per Bulan

Waktu Unit Jumlah Tenaga Kerja Langsung (per orang)

September 3 809,7282 : 168 = 4,82 = 5 Oktober 7 1741,9098 : 168 = 10,37 = 11 November 3 719,9576 : 168 = 4,29 = 5 Desember 3 710,0076 : 168 = 4,22 = 5

(76)

D. Pembahasan

Dari hasil analisis data, diketahui bahwa tingkat persentase pembelajaran yang telah dicapai oleh CV Anugerah dalam memproduksi produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 adalah sebesar 95,8 %. Hal ini berarti bahwa telah terjadi penurunan waktu sebesar 4,2 % setiap dua kali jumlah unit produksi produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 (dua kali unit yang ke-n). Dari jumlah total produksi sebanyak 77 unit terdapat suatu fenomena belajar. Fenomena belajar tersebut dapat dilihat dari waktu proses produksi setiap unit yang semakin menurun. Selanjutnya dapat ditentukan “titik-titik” learning curve yang terkonsep dalam pengulangan pekerjaan. Titik-titik tersebut dimulai dari unit yang 1 (base unit), unit 2, unit 4, unit 8, unit 16, unit ke-32, dan sampai unit ke-64.

Tingkat persentase pembelajaran yang telah dicapai oleh CV anugerah lebih besar dari tingkat persentase yang lazim terjadi atau digunakan oleh perusahaan yang berkisar antara 80 % sampai 90 %.

Lebih lanjut, berdasarkan tingkat persentase pembelajaran yang telah dicapai oleh CV Anugerah dapat ditentukan jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan dalam proses produksi produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 untuk bulan September, Oktober, November, dan Desember 2006. Perkiraan jumlah tenaga kerja langsung dapat diuraikan sebagai berikut :

(77)

2. Bulan Oktober 2006, jumlah unit yang diproduksi sebanyak 7 unit dan jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan sebanyak 11 orang.

3. Bulan November 2006, jumlah unit yang diproduksi sebanyak 3 unit dan jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan sebanyak 5 orang.

4. Bulan Desember 2006, jumlah unit yang diproduksi sebanyak 3 unit dan jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan sebanyak 5 orang.

(78)
(79)

sungguh-sungguh “belajar” menghadapi karakteristik teknologi yang lumayan baru walaupun ia telah terbiasa melakukan pemasangan jok, atau dapat dikatakan sebagai anggota tim yang terspesialis di bagian jok.

(80)

67 A. Kesimpulan

Dari hasil analisis data, diketahui bahwa tingkat persentase pembelajaran yang telah dicapai oleh CV Anugerah dalam memproduksi produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 pada bulan Januari 2004 sampai bulan Agustus 2006 adalah sebesar 95,8%. Hal ini berarti bahwa telah terjadi penurunan waktu sebesar 4,2 % setiap dua kali jumlah proses produksi produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 (dua kali unit yang ke-n). Tingkat persentase pembelajaran tersebut lebih besar dari tingkat persentase yang lazim terjadi atau digunakan oleh perusahaan, yang berkisar antara 80 % sampai 90 %. Tingkat persentase 95,8% termasuk kategori tingkat persentase yang besar dengan penurunan waktu yang kecil. Beberapa hal yang menyebabkan tingkat persentase pembelajaran CV Anugerah dalam memproduksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 sebesar 95,8 %, yaitu :

1. Produk karoseri yang diproduksi oleh CV Anugerah adalah produk yang diikuti dengan karakteristik teknologi yang baru.

(81)

(biaya) untuk koordinasi tim dalam karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

Jumlah tenaga kerja langsung yang akan digunakan CV Anugerah dalam memproduksi produk karoseri medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 dari bulan September 2006 sampai bulan Desember 2006 dapat diimplementasikan dengan asumsi bahwa jumlah tersebut merupakan tim kerja yang terspesialisasi dalam suatu produk, bukan semua produk. Artinya, tim kerja tersebut dapat mengerjakan tugas bagian rangka, pengeplatan, pendempulan, pengecatan, pemasabgan palavon, pemasangan karet kaca dan kaca kendaraan, kelistrikan, dan bagian finishing.

Perkiraan jumlah tenaga kerja langsung sebagai berikut :

1. Bulan September 2006, jumlah unit yang diproduksi sebanyak 3 unit dan jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan sebanyak 5 orang.

2. Bulan Oktober 2006, jumlah unit yang diproduksi sebanyak 7 unit dan jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan sebanyak 11 orang.

3. Bulan November 2006, jumlah unit yang diproduksi sebanyak 3 unit dan jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan sebanyak 5 orang.

4. Bulan Desember 2006, jumlah unit yang diproduksi sebanyak 3 unit dan jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan sebanyak 5 orang.

B. Saran

(82)

1. Tingkat persentase pembelajaran yang telah dicapai perusahaan CV Anugerah dapat digunakan sebagai dasar untuk penentuan perencanaan produksi, yakni untuk mengetahui perkiraan waktu penyelesaian produk (medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4). Dengan mengetahui perkiraan waktu penyelesaian (tabel 5.10), CV Anugerah dapat menentukan perencanaan proses produksi yang lebih optimal.

2. Untuk meningkatkan pengendalian dan spesialisasi kerja berorientasi tim yang lebih efektif, perusahaan dapat secara lugas mencantumkan nama-nama para tenaga kerja langsung yang tergabung dalam suatu tim kerja pada bagian-bagiannya,sehingga tidak perlu ada pertambahan anggota dari tim lain sebagai pembantu tim. Tim kerja tersebut dapat diarahkan bukan hanya pada spesialisasi bagiannya tetapi spesialisasi pada suatu jenis produk (medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4) sehingga jumlah output dan kualitas dapat lebih efektif.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu :

(83)

3/4 dan bukan merupakan proses pembelajaran CV Anugerah secara keseluruhan.

2. Tim kerja (tenaga kerja langsung) yang ada di CV Anugerah terspesialisasi dalam bagian-bagiannya., walaupun demikian mereka tetap melakukan pengulangan pekerjaan karena adanya spesialisasi kerja di setiap bagian-bagian pelaksanaan produksi. Dan pengulangan pekerjaan tersebut merupakan suatu fenomena belajar yang terkonsep dalam learning curve.

Gambar

Gambar 2.1 Learning Curve Dalam Pembuatan Locomotive
Tabel 2.1 Tabel Waktu Penyelesaian Produk Untuk Nilai k = 100 JKL Dengan Tingkat LC Masing-Masing 70%, 80%, 90%
Tabel 2.2 Waktu Rata-Rata Kumulatif Penyelesaian Produk Untuk Masing-Masing Tingkat LC ( LC = 80 % )
Tabel 3.3 Tabel Jumlah Unit Kumulatif Yang Diproduksi
+7

Referensi

Dokumen terkait