Artikel Ilmiah
STUDI KOMPARASI ANALISA HARGA SATUAN BAHAN, UPAH DAN
PEKERJAAN BETON ANTARA METODE BOW, SNI DAN LAPANGAN
PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG A RSUP NTB
A Comparative Study Analysis Unit Price of Materials, Wages and
Concrete Work Between BOW Method, SNI and Field on a Building
Site A General Hospital NTB
Tugas Akhir
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil
Oleh :
ACHDIYAT MIZFULIFAHRIAL
F1A 108068
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
STUDI KOMPARASI ANALISA HARGA SATUAN BAHAN, UPAH DAN PEKERJAAN BETON ANTARA METODE BOW, SNI DAN LAPANGAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG A
RSUP NTB
Achdiyat Mizfulifahrial1, Ir. Isya Ashari, MT.2, Rini S. Saptaningtyas, ST., MSc.2
1Mahasiswa Teknik Sipil,2Dosen Pembimbing
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
ABSTRAK
Keuntungan finansial yang diperoleh kontraktor tergantung pada kecakapannya membuat perkiraan biaya. Bila penawaran harga yang diajukan di dalam proses lelang terlalu tinggi, kemungkinan besar kontraktor akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan lelang dengan harga terlalu rendah, akan mengalami kesulitan dibelakang hari oleh karena itu perkiraan biaya memegang peranan penting dalam penyelengaraan proyek untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti material, tenaga kerja, pelayanan maupun waktu. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pembangunan gedung dan bangunan di bidang konstruksi, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu Analisa Biaya Konstruksi. Analisa biaya konstruksi yang selama ini dikenal diantaranya analisa BOW, SNI dan Lapangan/Kontraktor. Untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan yang diharapkan maka ketiga metode tersebut dibandingkan untuk mendapatkan anggaran biaya yang efisien dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Pada kenyataan dilapangan terjadi perbedaan dalam suatu perhitungan biaya, maka dilakukan analisa perhitungan biaya dengan menggunakan perbandingan analisa BOW, SNI & Lapangan. Untuk mengetahui selisih perbandingan dan rasio terhadap harga satuan material, upah, dan pekerjaan dianalisa dengan BOW, SNI & Lapangan. Komponen dominan yang menjadi persamaan dan perbedaan dalam penyusunan harga satuan pekerjaan.
Perhitungan analisa harga satuan yang dilakukan didapatkan perbandingan harga satuan bahan, upah dan pekerjaan beton bertulang antara metode BOW, SNI dan Lapangan. Dapat dietahui selisih harga satuan bahan beton metode BOW-SNI lebih besar 33.44% dengan rasio 1.51 daripada BOW-Lapangan 25.31% dengan rasio 1.34 dan SNI-Lapangan 10.94% dengan rasio 1.12. Selisih harga satuan upah beton metode SNI lebih besar 59.22% dengan rasio 2.46 daripada BOW-Lapangan 41.54% dengan rasio 1.71 dan SNI-BOW-Lapangan 30.23% dengan rasio 1.43. Selisih harga satuan pekerjaan beton metode SNI-Lapangan lebih besar 20.02% dengan rasio 1.26 daripada BOW-Lapangan 19.55% dengan rasio 1.25 dan BOW-SNI 10.88% dengan rasio 1.13. Komponen dominan yang menjadi persamaan dalam perhitungan harga satuan adalah dalam menentukan indeks bahan didasarkan pada banyaknya bahan yang digunakan tiap satuan pekerjaan dan indeks tenaga kerja didasarkan pada upah harian kerja dan serta produktivitas pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan per satuan hari sedangkan komponen dominan yang menjadi pembeda adalah harga satuan upah.
2
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah proyek konstruksi terdapat berbagai tahapan dan permasalahan yang berkaitan dengan manajemen konstruksi, sehingga perlu direncanakan suatu rancangan atau estimasi anggaran biaya pelaksanaan pekerjaan.
Untuk itu diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu Analisa Biaya Konstruksi disingkat ABK. Analisa biaya konstruksi yang selama ini dikenal yaitu analisa BOW, SNI dan Lapangan.
Namun, Pada saat ini kontraktor umumnya membuat harga penawaran berdasarkan analisa yang tidak seluruhnya berpedoman pada analisa BOW maupun analisa SNI. Para kontraktor lebih cenderung menghitung harga satuan pekerjaan berdasarkan dengan analisa mereka sendiri-sendiri yang didasarkan atas pengalaman-pengalaman terdahulu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi, walaupun tidak terlepas dari analisa BOW ataupun analisa SNI.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian diatas maka dapat diambil suatu rumusan masalah pokok sebagai berikut :
1. Berapakah
selisih
prosentase
harga
satuan bahan, upah dan pekerjaan beton
antara metode BOW, SNI dan lapangan? 2. Berapa rasio perbandingan
harga satuan
bahan, upah dan pekerjaan beton
antarametode BOW, SNI dan lapangan?
3. Komponen apa saja yang menjadi perbedaan dan persamaan dalam penyusunan harga satuan pekerjaan?
1.3 Batasan Masalah
Untuk mempermudah pembahasan maka diberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Gedung A Rumah Sakit Umum Provinsi NTB di Jalan Prabu Rangkasari Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram.
2. Penelitian dilakukan pada pekerjaan beton bertulang.
3. Harga satuan bahan dan upah yang digunakan adalah standar harga satuan kota Mataram tahun 2015.
4. Biaya langsung yang diperhitungkan adalah biaya bahan dan upah.
5. Biaya tidak langsung seperti overhead, profit dan pajak tidak diperhitungkan. 6. Indeks yang digunakan adalah indeks
BOW, indeks SNI dan indeks lapangan. 7. Indeks lapangan berdasarkan data yang
didapat langsung dari lapangan.
1.4 Tujuan Peneitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui selisih (%) perbandingan
harga satuan bahan, upah dan pekerjaan
beton
antara metode BOW, SNI danlapangan.
2. Mengetahui rasio perbandingan
harga
satuan bahan, upah dan pekerjaan beton
antara metode BOW, SNI dan lapangan. 3. Mengetahui komponen dominan yang
menjadi perbedaan dan persamaan dalam penyusunan harga satuan pekerjaan.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui besarnya harga satuan pekerjaan pada pekerjaan beton bertulang yang diamati berdasarkan analisa yang berbeda.
2. Dapat menjadi referensi bagi penulis, konsultan dan kontraktor dalam perhitungan harga satuan pekerjaan. 3. Sebagai masukan para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan yang bermanfaat dalam perencanaan proyek konstruksi.
2. DASAR TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian kali ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Khalid HM (2008) membahas analisis harga satuan pekerjaan pada pekerjaan beton bertulang dengan metode BOW, SNI dan Lapangan. Data lapangan yang digunakan adalah berdasarkan RAB kontraktor, sedangkan penelitian kali ini berdasarkan data yang didapat langsung dari lapangan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Mei Suci Wulan Sari (2011) membahas analisa harga satuan pekerjaan pada pekerjaan beton bertulang menggunakan analisa BOW, HSPK dan Lapangan, sedangkan penelitian kali ini menggunakan metode BOW, SNI dan Lapangan.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Estimasi biaya
didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu.
2.2.2 Biaya Konstruksi Proyek
Biaya langsung ataudirect costadalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi komponen permanen hasil akhir bangunan konstruksi.
Biaya tidak langsung atauindirect cost
adalah pengeluaran untuk manajemen, supervisi serta jasa untuk pengadaan bagian proyek yang tidak akan menjadi bangunan permanen tetapi diperlukan dalam rangka proses pembangunan proyek.
2.2.3 Rencana Anggaran Biaya
Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda di masing-masing daerah disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.
Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :
RAB = ∑Volume x Harga Satuan
Analisa bahan suatu pekerjaan, ialah menghitung banyaknya/volume masing-masing bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan. Kebutuhan bahan dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
∑ Bahan = Vol. pek. x Koef. analisa bahan
Analisa upah suatu pekerjaan ialah, menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Secara umum dapat dicari dengan rumus :
∑ Tenaga = Vol. pek. x Koef. analisa pek.
2.2.4 Metode Perhitungan a. Metode BOW
Analisis BOW merupakan suatu rumusan penentuan harga satuan tiap jenis pekerjaan. Satuannya adalah RP. …./m³, Rp. …/m², Rp. …/m¹. Tiap jenis pekerjaan tercantum indeks analisis yang paten.
b. Metode SNI
Prinsip pada metode SNI yaitu perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku untuk seluruh Indonesia berdasarkan harga satuan bahan, harga satuan upah kerja dan harga satuan alat sesuai dengan kondisi
setempat.
c. Metode Lapangan
Penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan yang akan terjadi pada suatu konstruksi.
2.2.5 Beton Bertulang
J. A. Mukomoko dalam bukunya yang berjudul Dasar Penyusunan Anggaran Biaya
Bangunan, 1985. Beton adalah campuran
antara PC (semen), pasir dan kerikil atau batu pecah dalam perbandingan tertentu. Unit harga satuan beton tulang adalah per meter kubik ( m³).
1. Bahan-bahan
Dalam buku Peraturan Beton
Bertulang Indonesia, 1971 N.I.–2,
bahan-bahan beton bertulang adalah Semen (PC), Agregat halus (pasir), Agregat kasar (kerikil/batu pecah), Air, Baja dan baja tulangan
2. Pekerjaan beton bertulang
Untuk menghitung biaya pekerjaan membuat beton dapat dilakukan dengan menghitung volume campuran sejenis. Satuan beton yang dipakai adalah m³. Campuran beton terdiri dari semen, air, kerikil dan pasir dengan perbandingan yang dapat didasarkan pada berat atau volume.
Tulangan beton dihitung berdasarkan berat dalam kg atau ton. Untuk menghitung kebutuhan baja tulangan beton digunakan tabel berat besi material.
Perhitungan pekerjaan pasang bekisting dibedakan atas beberapa macam, yaitu ; pondasi, sloof, kolom, balok, pelat lantai dan tangga. Biaya yang diperhitungkan sudah termasuk biaya baut, kawat pengikat, minyak pelapis, pembersihan dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Studi
4
Gambar 3.1Lokasi Studi
(Sumber: Anonim, 2015)
3.2Pelaksanaan Studi 1. Tahap persiapan
Tahap persiapan merupakan langkah awal yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran sementara mengenai lokasi yang akan dijadikan sebagai lokasi studi, pengumpulan literature dan refrensi yang akan menjadi landasan teori serta pembuatan proposal pelaksanaan. Dengan adanya tahap persiapan ini akan memberikan gambaran tentang langkah-langkah yang diambil selanjutnya.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data dan observasi langsung ke lapangan bertujuan untuk mendapatkan data yang diperlukan dan kemudian dilakukan analisa. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil secara langsung pada saat penelitian, atau data yang dihasilkan dari suatu observasi. Data primer yang digunakan pada penelitian ini yaitu:
1. Observasi dan wawancara langsung ke proyek pembangunan gedung A RSUP NTB untuk mengetahui kondisi lapangan.
2. Laporan harian proyek.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diambil secara tidak langsung, data sekunder berfungsi sebagai pelengkap dan penunjang di dalam penelitian atau data yang sudah didokumentasikan oleh orang lain. Adapun data sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu : 1. Gambar kerja dan detail RSUP NTB. 2. Standar harga satuan bahan dan upah
kota Mataram. 3. Indeks BOW. 4. Indeks SNI.
3.3 Bagan Alir Penelitian
Gambar 3.2Diagram Alir Studi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Rencana Pekerjaan
Pada bab ini akan dibahas analisa harga satuan bahan, upah dan pekerjaan pada konstruksi pembangunan Gedung A Rumah Sakit Umum Propvinsi NTB jalan Prabu Rangkasari Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Kota Mataram.
4.2 Analisa Metode BOW
Perhitungan analisa harga satuan bahan, upah dan pekerjaan dengan menggunakan metode BOW dapat dilihat pada Tabel 4.1, Tabel 4.2 dan Tabel 4.3
Tabel 4.1 Analisa harga satuan bahan beton
metode BOW
(Sumber :Analisa BOW dan hasil perhitungan)
Mulai
Pengumpulan data
Data Primer Data Sekunder
Indeks BOW
Indeks Lapangan Indeks SNI
Analisa harga satuan : - Bahan - Upah - Pekerjaan
Analisa harga satuan : - Bahan - Upah - Pekerjaan Analisa harga
satuan : - Bahan - Upah - Pekerjaan
Komparasi Analisa harga
satuan : - Bahan - Upah - Pekerjaan
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA 1 1 M3 Beton Cor 1Pc : 2 Ps : 3 Kr
Semen PC zak 6.800Rp 65,000.00 Rp 442,000.00 Batu Pecah 2-3 cm m³ 0.820Rp 266,000.00 Rp 218,120.00 Pasir Cor m³ 0.540Rp 212,500.00 Rp 114,750.00 JumlahRp 774,870.00 2 Pembesian 110 kg
Besi Beton Polos < 16 mm Kg 110.000Rp 12,300.00 Rp 1,353,000.00 Kawat Ikat Beton Kg 2.000Rp 16,100.00 Rp 32,200.00 JumlahRp 1,385,200.00 Pembesian 1 kgRp 12,592.73 3 10 M2 Begisting
Tabel 4.2 Analisa harga satuan upah beton metode BOW
(Sumber :Analisa BOW dan hasil perhitungan)
Tabel 4.3 Analisa harga satuan pekerjaan
beton metode BOW
(Sumber :Analisa BOW dan hasil perhitungan)
4.3Analisa Metode SNI
Perhitungan analisa harga satuan bahan, upah dan pekerjaan dengan menggunakan metode SNI dapat dilihat pada Tabel 4.4, Tabel 4.5 dan Tabel 4.6.
Tabel 4.4 Analisa harga satuan bahan beton
metode SNI
(Sumber :Analisa SNI dan hasil perhitungan)
Tabel 4.5 Analisa harga satuan upah beton
metode SNI
(Sumber :Analisa SNI dan hasil perhitungan)
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA 1 1 M3 Beton Cor 1Pc : 2 Ps : 3 Kr
Pekerja Oh 6.000Rp 50,000.00 Rp 300,000.00 Tukang Batu Oh 1.000Rp 70,000.00 Rp 70,000.00 KepalaTukang Batu Oh 0.100Rp 75,000.00 Rp 7,500.00 Mandor Oh 0.300Rp 70,000.00 Rp 21,000.00 JumlahRp 398,500.00 2 Pembesian 110 kg
Pekerja Oh Rp 50,000.00 Rp -Tukang Besi Oh 6.750Rp 70,000.00 Rp 472,500.00 Kepala Tukang Besi Oh 6.750Rp 75,000.00 Rp 506,250.00 Mandor Oh 2.250Rp 70,000.00 Rp 157,500.00 JumlahRp 1,136,250.00 Pembesian 1 kgRp 10,329.55 3 10 M2 Begisting
Pekerja Oh 0.200Rp 50,000.00 Rp 10,000.00 Tukang Kayu Oh 0.500Rp 75,000.00 Rp 37,500.00 Kepala Tukang Kayu Oh 0.050Rp 80,000.00 Rp 4,000.00 Mandor Oh 0.010Rp 70,000.00 Rp 700.00 JumlahRp 52,200.00 Begisting 1 m2Rp 5,220.00
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 1.061Rp 1,173,370.00 Rp 1,244,748.23 2 Pembesian 124.779Rp 22,922.27 Rp 2,860,214.98 3 Begisting 2.488Rp 121,220.00 Rp 301,557.92 4,406,521.13 Rp 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 1.008Rp 1,173,370.00 Rp 1,182,661.47 2 Pembesian 181.591Rp 22,922.27 Rp 4,162,488.17 3 Begisting 8.606Rp 121,220.00 Rp 1,043,215.81 6,388,365.45 Rp 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 1.081Rp 1,173,370.00 Rp 1,268,538.75 2 Pembesian 304.439Rp 22,922.27 Rp 6,978,444.55 3 Begisting 11.429Rp 121,220.00 Rp 1,385,371.43 9,632,354.74 Rp 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 1.051Rp 1,173,370.00 Rp 1,233,279.75 2 Pembesian 229.374Rp 22,922.27 Rp 5,257,780.67 3 Begisting 10.000Rp 121,220.00 Rp 1,212,200.00 7,703,260.42 Rp 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 1.018Rp 1,173,370.00 Rp 1,194,011.20 2 Pembesian 132.646Rp 22,922.27 Rp 3,040,546.31 3 Begisting 8.333Rp 121,220.00 Rp 1,010,166.67 5,244,724.18 Rp 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 1.067 Rp 1,173,370.00 Rp 1,252,418.48 2 Pembesian 109.077 Rp 22,922.27 Rp 2,500,300.08 3 Begisting 6.667 Rp 121,220.00 Rp 808,133.33 4,560,851.89 Rp 1 M3 Tangga (109.077 kg besi polos/ulir + 6.667 m2 begisting)
1 M3 Pondasi Foot Plate (124.779 kg besi polos/ulir + 2.488 m2 begisting)
1 M3 Sloof Struktur (181.591 kg besi polos/ulir + 8.606 m2 begisting)
1 M3 Kolom Struktur (304.439 kg besi polos/ulir + 11.429 m2 begisting)
1 M3 Plat Lantai (132.646 kg besi polos/ulir + 8.333 m2 begisting) 1 M3 Balok Struktur (229.374 kg besi polos/ulir + 10 m2 begisting)
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA 1 1 M3 Beton cor 1Pc : 2Ps : 3Kr (K-300)
Semen PC Kg 413.000Rp 1,300.00 Rp 536,900.00 Batu Pecah 2-3 cm m³ 1.537Rp 266,000.00 Rp 408,960.35 Pasir Cor m³ 0.684Rp 212,500.00 Rp 145,274.24 JumlahRp 1,091,134.59 2 Pembesian 10 kg besi polos/ulir
Besi Beton Polos < 16 mm Kg 10.500Rp 12,300.00 Rp 129,150.00 Kawat Ikat Beton Kg 0.150Rp 16,100.00 Rp 2,415.00 JumlahRp 131,565.00 Pembesian 1 KgRp 13,156.50 3 1 M2 Begisting untuk Pondasi
Papan Kayu Klas III m³ 0.040Rp 3,700,000.00 Rp 148,000.00 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.300Rp 20,000.00 Rp 6,000.00 Minyak Bekisting ltr. 0.100Rp 2,500.00 Rp 250.00 JumlahRp 154,250.00 4 1 M2 Begisting untuk Sloof
Papan Kayu Klas III m³ 0.045Rp 3,700,000.00 Rp 166,500.00 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.300Rp 20,000.00 Rp 6,000.00 Minyak Bekisting ltr. 0.100Rp 2,500.00 Rp 250.00 JumlahRp 172,750.00 5 1 M2 Begisting untuk Kolom
Balok Kayu Bekisting m³ 0.040Rp 2,700,000.00 Rp 108,000.00 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.400Rp 20,000.00 Rp 8,000.00 Minyak Bekisting ltr. 0.200Rp 2,500.00 Rp 500.00 Balok Kayu Klas II m³ 0.015Rp 7,000,000.00 Rp 105,000.00 Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.350Rp 135,000.00 Rp 47,250.00 Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 2.000Rp 12,000.00 Rp 24,000.00 JumlahRp 292,750.00 6 1 M2 Begisting untuk Balok
Balok Kayu Bekisting m³ 0.040Rp 2,700,000.00 Rp 108,000.00 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.400Rp 20,000.00 Rp 8,000.00 Minyak Bekisting ltr. 0.200Rp 2,500.00 Rp 500.00 Balok Kayu Klas II m³ 0.018Rp 7,000,000.00 Rp 126,000.00 Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.350Rp 135,000.00 Rp 47,250.00 Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 2.000Rp 12,000.00 Rp 24,000.00 JumlahRp 313,750.00 7 1 M2 Begisting untuk Plat lantai
Balok Kayu Bekisting m³ 0.040Rp 2,700,000.00 Rp 108,000.00 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.400Rp 20,000.00 Rp 8,000.00 Minyak Bekisting ltr. 0.200Rp 2,500.00 Rp 500.00 Balok Kayu Klas II m³ 0.015Rp 7,000,000.00 Rp 105,000.00 Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.350Rp 135,000.00 Rp 47,250.00 Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 6.000Rp 12,000.00 Rp 72,000.00 JumlahRp 340,750.00 8 1 M2 Begisting untuk Tangga
Balok Kayu Bekisting m³ 0.030Rp 2,700,000.00 Rp 81,000.00 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.400Rp 20,000.00 Rp 8,000.00 Minyak Bekisting ltr. 0.150Rp 2,500.00 Rp 375.00 Balok Kayu Klas II m³ 0.015Rp 7,000,000.00 Rp 105,000.00 Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.350Rp 135,000.00 Rp 47,250.00 Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 2.000Rp 12,000.00 Rp 24,000.00 JumlahRp 265,625.00
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA 1 1 M3 Beton cor 1Pc : 2Ps : 3Kr (K-300)
Pekerja Oh 1.650Rp 50,000.00 Rp 82,500.00 Tukang Batu Oh 0.275Rp 70,000.00 Rp 19,250.00 KepalaTukang Batu Oh 0.028Rp 75,000.00 Rp 2,100.00 Mandor Oh 0.083Rp 70,000.00 Rp 5,810.00 JumlahRp 109,660.00 2 Pembesian 10 kg besi polos/ulir
Pekerja Oh 0.070Rp 50,000.00 Rp 3,500.00 Tukang Besi Oh 0.070Rp 70,000.00 Rp 4,900.00 Kepala Tukang Besi Oh 0.007Rp 75,000.00 Rp 525.00 Mandor Oh 0.0040Rp 70,000.00 Rp 280.00 JumlahRp 9,205.00 Pembesian 1 KgRp 920.50 3 1 M2 Begisting untuk Pondasi
Pekerja Oh 0.520Rp 50,000.00 Rp 26,000.00 Tukang Kayu Oh 0.260Rp 75,000.00 Rp 19,500.00 Kepala Tukang Kayu Oh 0.026Rp 80,000.00 Rp 2,080.00 Mandor Oh 0.026Rp 70,000.00 Rp 1,820.00 JumlahRp 49,400.00 4 1 M2 Begisting untuk Sloof
Pekerja Oh 0.520Rp 50,000.00 Rp 26,000.00 Tukang Kayu Oh 0.260Rp 75,000.00 Rp 19,500.00 Kepala Tukang Kayu Oh 0.026Rp 80,000.00 Rp 2,080.00 Mandor Oh 0.026Rp 70,000.00 Rp 1,820.00 JumlahRp 49,400.00 5 1 M2 Begisting untuk Kolom
Pekerja Oh 0.660Rp 50,000.00 Rp 33,000.00 Tukang Kayu Oh 0.330Rp 75,000.00 Rp 24,750.00 Kepala Tukang Kayu Oh 0.033Rp 80,000.00 Rp 2,640.00 Mandor Oh 0.033Rp 70,000.00 Rp 2,310.00 JumlahRp 62,700.00 6 1 M2 Begisting untuk Balok
Pekerja Oh 0.660Rp 50,000.00 Rp 33,000.00 Tukang Kayu Oh 0.330Rp 75,000.00 Rp 24,750.00 Kepala Tukang Kayu Oh 0.033Rp 80,000.00 Rp 2,640.00 Mandor Oh 0.033Rp 70,000.00 Rp 2,310.00 JumlahRp 62,700.00 7 1 M2 Begisting untuk Plat lantai
Pekerja Oh 0.660Rp 50,000.00 Rp 33,000.00 Tukang Kayu Oh 0.330Rp 75,000.00 Rp 24,750.00 Kepala Tukang Kayu Oh 0.033Rp 80,000.00 Rp 2,640.00 Mandor Oh 0.033Rp 70,000.00 Rp 2,310.00 JumlahRp 62,700.00 8 1 M2 Begisting untuk Tangga
6
Tabel 4.6 Analisa harga satuan pekerjaan
beton metode SNI
(Sumber :Analisa SNI dan hasil perhitungan)
4.4Analisa Metode Lapangan
Perhitungan analisa harga satuan bahan adukan beton dan bahan pembesian pada lapangan mengacu pada analisa harga satuan SNI 7394:2008-Anl.6.10 dan 6.17, sementara perhitungan analisa harga satuan bahan begisting, upah begisting dan pekerjaan beton pada lapangan menggunakan perhitungan berdasarkan data laporan harian proyek.
Contoh perhitungan analisa harga satuan bahan begisting, upah begisting dan pekerjaan beton untuk pondasi :
Diketahui :
a. Volume pekerjaan pondasi
1. Pondasi TP1 = 1,80m x 1,80m x 0,4m
Total volume =61,74 m3
b. Volume besi beton polos/ulir untuk pekerjaan pondasi didapat dari total kebutuhan besi dilapangan yaitu =
7704,35 kg
c. Volume begisting untuk pekerjaan pondasi 1. Pondasi TP1 = 7,60m x 0,4m x 14 bh
Total volume =153,60 m2
d. Volume pengecoran Ready Mix untuk pekerjaan pondasi didapat dari total kebutuhan pengecoran dilapangan yaitu =
65,50 m3
f. Jumlah tenaga yang digunakan pada pekerjaan pondasi
1. Pekerja = 77
2. Tukang batu = 31
3. Kepala tukang batu = 8
4. Mandor = 2
g. Menghitung analisa harga satuan bahan begisting pada pekerjaan pondasi dengan cara menentukan indeks bahan terlebih dahulu dengan rumus :
Indeks bahan = Jumlah bahan
Volume pekerjaan
Untuk indeks pada bahan semen :
Indeks bahan = 35
153,60= 0,225 sak
Untuk indeks pada bahan batako :
Indeks bahan = 1920
153,60= 12,500 bh
Untuk indeks pada bahan pasir :
Indeks bahan = 77
153,60= 0,017 m3
Untuk hasil perhitungan indeks bahan begisting pada pekerjaan sloof, kolom, balok, plat lantai dan tangga dapat dilihat pada Tabel Perhitungan Koefisien bahan dan Tenaga kerja yang berada di lampiran.
h. Menghitung analisa harga satuan upah begisting pada pekerjaan pondasi dengan cara menentukan indeks tenaga terlebih dahulu dengan rumus :
Indeks tenaga = Jumlah tenaga
Volume pekerjaan
Untuk indeks pada pekerja :
Indeks tenaga = 77
61,74= 0,500 Oh
Untuk indeks pada tukang batu :
Indeks tenaga = 31
61,74= 0,200 Oh
Untuk indeks pada kepala tukang batu :
Indeks tenaga = 8
61,74= 0,050 Oh
Untuk indeks pada Mandor :
Indeks tenaga = 2
61,74= 0,010 Oh
Untuk hasil perhitungan indeks tenaga kerja begisting pada pekerjaan sloof, kolom, balok, plat lantai dan tangga dapat dilihat pada Tabel Perhitungan Koefisien bahan dan Tenaga kerja yang berada di lampiran
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.061Rp 1,200,794.59 Rp 1,273,841.12 2 Pembesian kg 124.779Rp 14,077.00 Rp 1,756,511.96 3 Begisting m2 2.488Rp 203,650.00 Rp 506,618.29 JumlahRp 3,536,971.37 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.008Rp 1,200,794.59 Rp 1,210,303.23 2 Pembesian kg 181.591Rp 14,077.00 Rp 2,556,262.49 3 Begisting m2 8.606Rp 222,150.00 Rp 1,911,816.46 JumlahRp 5,678,382.18 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.081Rp 1,200,794.59 Rp 1,298,187.68 2 Pembesian kg 304.439Rp 14,077.00 Rp 4,285,594.42 3 Begisting m2 11.429Rp 355,450.00 Rp 4,062,285.71 JumlahRp 9,646,067.81 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.051Rp 1,200,794.59 Rp 1,262,104.59 2 Pembesian kg 229.374Rp 14,077.00 Rp 3,228,902.27 3 Begisting m2 10.000Rp 376,450.00 Rp 3,764,500.00 JumlahRp 8,255,506.86 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.018Rp 1,200,794.59 Rp 1,221,918.23 2 Pembesian kg 132.646Rp 14,077.00 Rp 1,867,256.84 3 Begisting m2 8.333Rp 403,450.00 Rp 3,362,083.33 JumlahRp 6,451,258.40 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.067Rp 1,200,794.59 Rp 1,281,690.63 2 Pembesian kg 109.077Rp 14,077.00 Rp 1,535,481.43 3 Begisting m2 6.667Rp 328,325.00 Rp 2,188,833.33 JumlahRp 5,006,005.40 1 M3 Sloof Struktur (181.591 kg besi polos/ulir + 8.606 m2 begisting)
1 M3 Kolom Struktur (304.439 kg besi polos/ulir + 11.429 m2 begisting)
1 M3 Balok Struktur (229.374 kg besi polos/ulir + 10 m2 begisting)
1 M3 Tangga (109.077 kg besi polos/ulir + 6.667 m2 begisting) 1 M3 Pondasi Foot Plate (124.779 kg besi polos/ulir + 2.488 m2 begisting)
i. Menghitung analisa harga satuan pekerjaan beton pada pondasi dengan cara menentukan indeks bahan terlebih dahulu dengan rumus :
Indeks bahan = Jumlah bahan
Volume pekerjaan
Untuk indeks pada pekerjaan pengecoran :
Indeks bahan = 65,5
61,74= 1,061 m3
Untuk indeks pada pekerjaan pembesian :
Indeks bahan =7704,35
61,74 = 124,78 kg/m3
Untuk indeks pada pekerjaan begisting :
Indeks bahan =153,60
61,74 = 2,488 m2
Untuk indeks pada Mandor :
Indeks tenaga = 2
61,74= 0,010 Oh
Untuk hasil perhitungan indeks pekerjaan beton pada pekerjaan sloof, kolom, balok, plat lantai dan tangga dapat dilihat pada Tabel Perhitungan Koefisien bahan dan Tenaga kerja yang berada di lampiran.
Perhitungan analisa harga satuan bahan, upah dan pekerjaan dengan menggunakan metode Lapangan dapat dilihat pada Tabel 4.7, Tabel 4.8 dan Tabel 4.9.
Tabel 4.7 Analisa harga satuan bahan beton
metode Lapangan
(Sumber :Analisa Lapangan dan hasil perhitungan)
Tabel 4.8 Analisa harga satuan upah beton
metode Lapangan
(Sumber :Analisa Lapangan dan hasil perhitungan)
Tabel 4.9 Analisa harga satuan pekerjaan
beton metode Lapangan
(Sumber :Analisa Lapangan dan hasil perhitungan)
4.5 Komparasi Analisa Harga Satuan
Dari perhitungan analisa harga satuan bahan, upah dan pekerjaan beton bertulang pada SNI, BOW dan Lapangan yang terlihat pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.9, selanjutnya dari hasil perhitungan tersebut
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA 1
Semen PC Kg 413.000Rp 1,300.00 Rp 536,900.00 Batu Pecah 2-3 cm m³ 1.537Rp 266,000.00 Rp 408,960.35 Pasir Cor m³ 0.684Rp 212,500.00 Rp 145,274.24 JumlahRp 1,091,134.59 2
Besi Beton Polos < 16 mm Kg 1.050Rp 12,300.00 Rp 12,915.00 Kawat Ikat Beton Kg 0.015Rp 16,100.00 Rp 241.50 JumlahRp 13,156.50 3
Semen PC zak 0.225Rp 65,000.00 Rp 14,625.00 Batako, 40x15x10cm bh 12.500Rp 3,500.00 Rp 43,750.00 Pasir Pasang m³ 0.017Rp 119,500.00 Rp 2,031.50 JumlahRp 60,406.50 4
Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.117Rp 135,000.00 Rp 15,750.00 Balok Kayu Bekisting m³ 0.015Rp 2,700,000.00 Rp 40,500.00 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.300Rp 20,000.00 Rp 6,000.00 Minyak Bekisting ltr. 0.300Rp 2,500.00 Rp 750.00 JumlahRp 63,000.00 5
Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.117Rp 135,000.00 Rp 15,750.00 Balok Kayu Bekisting m³ 0.013Rp 2,700,000.00 Rp 36,000.00 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.350Rp 20,000.00 Rp 7,000.00 Minyak Bekisting ltr. 0.200Rp 2,500.00 Rp 500.00 Balok Kayu Klas II m³ 0.005Rp 7,000,000.00 Rp 35,000.00 Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 2.000Rp 12,000.00 Rp 24,000.00 JumlahRp 118,250.00 6
Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.117Rp 135,000.00 Rp 15,750.00 Balok Kayu Bekisting m³ 0.013Rp 2,700,000.00 Rp 36,000.00 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.400Rp 20,000.00 Rp 8,000.00 Minyak Bekisting ltr. 0.200Rp 2,500.00 Rp 500.00 Balok Kayu Klas II m³ 0.005Rp 7,000,000.00 Rp 35,000.00 Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 2.000Rp 12,000.00 Rp 24,000.00 JumlahRp 119,250.00 7
Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.117Rp 135,000.00 Rp 15,750.00 Balok Kayu Bekisting m³ 0.013Rp 2,700,000.00 Rp 36,000.00 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.400Rp 20,000.00 Rp 8,000.00 Minyak Bekisting ltr. 0.200Rp 2,500.00 Rp 500.00 Balok Kayu Klas II m³ 0.005Rp 7,000,000.00 Rp 35,000.00 Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 6.000Rp 12,000.00 Rp 72,000.00 JumlahRp 167,250.00 8
Plywood 122 X 242 X 9 mm lmbr. 0.117Rp 135,000.00 Rp 15,750.00 Balok Kayu Bekisting m³ 0.010Rp 2,700,000.00 Rp 27,000.00 Paku Pjg 5-7 Cm Kg 0.400Rp 20,000.00 Rp 8,000.00 Minyak Bekisting ltr. 0.150Rp 2,500.00 Rp 375.00 Balok Kayu Klas II m³ 0.005Rp 7,000,000.00 Rp 35,000.00 Bambu besar (P=4m, dia. 8-12cm) btg. 2.000Rp 12,000.00 Rp 24,000.00 JumlahRp 110,125.00 Membuat 1 M3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K300), (SNI 7394 : 2008 Anl. 6.10)
Pembesian 10 kg besi polos/ulir (SNI 7394 : 2008 Anl. 6. 17)
1 M2 Begisting Batako untuk Pondasi
1 M2 Begisting untuk Sloof
1 M2 Begisting untuk Kolom
1 M2 Begisting untuk Balok
1 M2 Begisting untuk Plat lantai
1 M2 Begisting untuk Tangga
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA 1 Membuat 1 M3 beton mutu f'c = 26,4 MPa (K300), (SNI 7394 : 2008 Anl. 6.10)
Pekerja Oh 2.500Rp 50,000.00 Rp 125,000.00 Tukang Batu Oh 0.250Rp 70,000.00 Rp 17,500.00 KepalaTukang Batu Oh 0.100Rp 75,000.00 Rp 7,500.00 Mandor Oh 0.010Rp 70,000.00 Rp 700.00 JumlahRp 150,700.00 2
Pekerja Oh Rp 50,000.00 Rp -Tukang Besi Oh 0.007Rp 70,000.00 Rp 472.50 Kepala Tukang Besi Oh 0.002Rp 75,000.00 Rp 168.75 Mandor Oh 0.001Rp 70,000.00 Rp 78.75 JumlahRp 720.00 3
Pekerja Oh 0.500Rp 50,000.00 Rp 25,000.00 Tukang Batu Oh 0.200Rp 70,000.00 Rp 14,000.00 KepalaTukang Batu Oh 0.050Rp 75,000.00 Rp 3,750.00 Mandor Oh 0.010Rp 70,000.00 Rp 700.00 JumlahRp 43,450.00 4
Pekerja Oh 0.277Rp 50,000.00 Rp 13,838.00 Tukang Kayu Oh 0.111Rp 75,000.00 Rp 8,302.80 Kepala Tukang Kayu Oh 0.028Rp 80,000.00 Rp 2,214.08 Mandor Oh 0.006Rp 70,000.00 Rp 387.46 JumlahRp 24,742.35 5
Pekerja Oh 0.300Rp 50,000.00 Rp 15,000.00 Tukang Kayu Oh 0.330Rp 75,000.00 Rp 24,750.00 Kepala Tukang Kayu Oh 0.033Rp 80,000.00 Rp 2,640.00 Mandor Oh 0.006Rp 70,000.00 Rp 420.00 JumlahRp 42,810.00 6
Pekerja Oh 0.320Rp 50,000.00 Rp 16,000.00 Tukang Kayu Oh 0.330Rp 75,000.00 Rp 24,750.00 Kepala Tukang Kayu Oh 0.033Rp 80,000.00 Rp 2,640.00 Mandor Oh 0.006Rp 70,000.00 Rp 420.00 JumlahRp 43,810.00 7
Pekerja Oh 0.500Rp 50,000.00 Rp 25,000.00 Tukang Kayu Oh 0.200Rp 75,000.00 Rp 15,000.00 Kepala Tukang Kayu Oh 0.005Rp 80,000.00 Rp 400.00 Mandor Oh 0.010Rp 70,000.00 Rp 700.00 JumlahRp 41,100.00 8
Pekerja Oh 0.320Rp 50,000.00 Rp 16,000.00 Tukang Kayu Oh 0.330Rp 75,000.00 Rp 24,750.00 Kepala Tukang Kayu Oh 0.033Rp 80,000.00 Rp 2,640.00 Mandor Oh 0.018Rp 70,000.00 Rp 1,245.26 JumlahRp 44,635.26 Pembesian 10 kg besi polos/ulir (SNI 7394 : 2008 Anl. 6. 17)
1 M2 Begisting untuk Tangga 1 M2 Begisting Batako untuk Pondasi
1 M2 Begisting untuk Sloof
1 M2 Begisting untuk Kolom
1 M2 Begisting untuk Balok
1 M2 Begisting untuk Plat lantai
NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.061Rp 1,292,384.59 Rp 1,371,002.70 2 Pembesian kg 124.779Rp 13,876.50 Rp 1,731,493.80 3 Begisting m2 2.488Rp 103,856.50 Rp 258,362.89 JumlahRp 3,360,859.40 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.008Rp 1,292,384.59 Rp 1,302,618.50 2 Pembesian kg 181.591Rp 13,876.50 Rp 2,519,853.41 3 Begisting m2 8.606Rp 87,742.35 Rp 755,108.13 JumlahRp 4,577,580.04 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.081Rp 1,292,384.59 Rp 1,397,206.29 2 Pembesian kg 304.439Rp 13,876.50 Rp 4,224,554.30 3 Begisting m2 11.429Rp 142,992.35 Rp 1,634,198.30 JumlahRp 7,255,958.89 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.051Rp 1,292,384.59 Rp 1,358,370.98 2 Pembesian kg 229.374Rp 13,876.50 Rp 3,182,912.72 3 Begisting m2 10.000Rp 163,060.00 Rp 1,630,600.00 JumlahRp 6,171,883.70 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.018Rp 1,292,384.59 Rp 1,315,119.42 2 Pembesian kg 132.646Rp 13,876.50 Rp 1,840,661.33 3 Begisting m2 8.333Rp 208,350.00 Rp 1,736,250.00 JumlahRp 4,892,030.75 1 Pengecoran Mutu Beton K-300 m3 1.067Rp 1,292,384.59 Rp 1,379,450.94 2 Pembesian kg 109.077Rp 13,876.50 Rp 1,513,611.43 3 Begisting m2 6.667Rp 154,760.26 Rp 1,031,735.09 JumlahRp 3,924,797.46 1 M3 Pondasi Foot Plate (124.779 kg besi polos/ulir + 2.488 m2 begisting)
1 M3 Kolom Struktur (304.439 kg besi polos/ulir + 11.429 m2 begisting)
1 M3 Plat Lantai (132.646 kg besi polos/ulir + 8.333 m2 begisting)
8
kemudian dikomparasikan yang dapat dilihat pada Tabel 4.10, Tabel 4.11, dan Tabel 4.12.
Tabel 4.10 Komparasi analisa harga satuan
bahan beton
(Sumber :Hasil perhitungan)
Dari Tabel 4.10 Komparasi Analisa Harga Satuan Bahan Beton, didapat harga satuan bahan beton pada SNI lebih besar daripada BOW dan lapangan dimana selisih harga satuan masing-masing antara BOW dan SNI adalah Rp457,474.20, BOW dan lapangan Rp307,208.62, sedangkan selisih antara SNI dan lapangan adalah Rp150,265.58.
Tabel 4.11 Komparasi analisa harga satuan
upah beton
(Sumber :Hasil perhitungan)
Dari Tabel 4.11 Komparasi Analisa Harga Satuan Upah Beton, didapat harga satuan upah beton pada BOW lebih besar daripada SNI dan lapangan dimana selisih harga satuan masing-masing antara BOW dan SNI adalah Rp245,202.38, BOW dan lapangan Rp171,988.28, sedangkan selisih antara SNI dan lapangan adalah Rp73,214.10.
Tabel 4.12 Komparasi analisa harga satuan
pekerjaan beton
(Sumber :Hasil perhitungan)
Dari Tabel 4.12 Komparasi Analisa Harga Satuan Pekerjaan Beton, didapat harga satuan pekerjaan beton pada SNI lebih besar daripada BOW dan lapangan dimana selisih harga satuan masing-masing antara BOW dan
SNI adalah Rp632,863.38, BOW dan lapangan Rp1,292,161.26, sedangkan selisih antara SNI dan lapangan adalah Rp1,398,513.63.
4.6 Prosentase Perbandingan Selisih dan Rasio Harga Satuan
1. Prosentase Perbandingan Selisih dan Rasio Harga Satuan Bahan Beton
Dari Tabel 4.10 Komparasi Analisa harga satuan bahan beton, pada pekerjaan pondasi diperoleh harga satuan bahan SNI = Rp1,258,541.09 dan harga satuan bahan BOW = Rp903,462.73
Contoh perhitungan selisih perbandingan harga satuan bahan pada pekerjaan pondasi adalah sebagai berikut :
Selisih H. S. bahan =(H. S. bahan tertinggi − H. S. bahan terendah) H. S. bahan tertinggi x 100%
Selisih H. S. bahan =( Rp1,258,541.09 − Rp903,462.73 ) Rp1,258,541.09 x 100%
Selisih H. S. bahan= 28.21%
Rasio perbandingan =Harga bahan tertinggi Harga bahan terendah
Rasio perbandingan =Rp. 1,258,541.09 Rp. 903,462.73
Rasio perbandingan= 1.39
Selisih perbandingan rata − rata =∑ selisih perbandingan tiap item pek. n item pekerjaan
Dengan cara yang sama, untuk perhitungan selisih perbandingan harga satuan bahan, upah dan pekerjaan pada pekerjaan sloof, kolom, balok pelat lantai dan tangga dapat dilihat pada Tabel 4.13, Tabel 4.14 dan Tabel 4.15.
Tabel 4.13 Prosentase perbandingan selisih
harga satuan bahan beton
(Sumber :Hasil perhitungan)
Tabel 4.14 Prosentase perbandingan selisih
harga satuan upah beton
(Sumber :Hasil perhitungan)
BOW SNI Lapangan BOW-SNI BOW-Lapangan SNI-Lapangan 1 Pondasi Rp 903,462.73Rp1,258,541.09Rp1,164,697.59Rp 355,078.37Rp 261,234.87Rp 93,843.50 2 Sloof Rp 903,462.73Rp1,277,041.09Rp1,167,291.09Rp 373,578.37Rp 263,828.37Rp 109,750.00 3 Kolom Rp 903,462.73Rp1,397,041.09Rp1,222,541.09Rp 493,578.37Rp 319,078.37Rp 174,500.00 4 Balok Rp 903,462.73Rp1,418,041.09Rp1,223,541.09Rp 514,578.37Rp 320,078.37Rp 194,500.00 5 Plat Lantai Rp 903,462.73Rp1,445,041.09Rp1,271,541.09Rp 541,578.37Rp 368,078.37Rp 173,500.00 6 Tangga Rp 903,462.73Rp1,369,916.09Rp1,214,416.09Rp 466,453.37Rp 310,953.37Rp 155,500.00
903,462.73
Rp Rp1,360,936.93Rp1,210,671.34 457,474.20
Rp Rp 307,208.62Rp 150,265.58 H. S. Rata-rata Bahan Beton
Selisih Harga Satuan rata-rata Bahan Beton
Selisih Harga No Jenis Pekerjaan Harga Satuan
BOW SNI Lapangan BOW-SNI BOW-Lapangan SNI-Lapangan 1 Pondasi Rp 414,049.55Rp 159,980.50Rp 245,420.00Rp 254,069.05Rp 168,629.55Rp 85,439.50 2 Sloof Rp 414,049.55Rp 159,980.50Rp 226,712.35Rp 254,069.05Rp 187,337.19Rp 66,731.85 3 Kolom Rp 414,049.55Rp 173,280.50Rp 244,780.00Rp 240,769.05Rp 169,269.55Rp 71,499.50 4 Balok Rp 414,049.55Rp 173,280.50Rp 245,780.00Rp 240,769.05Rp 168,269.55Rp 72,499.50 5 Plat Lantai Rp 414,049.55Rp 173,280.50Rp 243,070.00Rp 240,769.05Rp 170,979.55Rp 69,789.50 6 Tangga Rp 414,049.55Rp 173,280.50Rp 246,605.26Rp 240,769.05Rp 167,444.28Rp 73,324.76
414,049.55
Rp Rp 168,847.17Rp 242,061.27 245,202.38
Rp Rp 171,988.28Rp 73,214.10 Jenis Pekerjaan
Selisih Harga Satuan rata-rata Bahan Beton H. S. Rata-rata Upah Beton
No Harga Satuan Selisih Harga
BOW SNI Lapangan BOW-SNI BOW-Lapangan SNI-Lapangan 1 Pondasi Rp4,406,521.13Rp3,536,971.37Rp3,360,859.40Rp 869,549.76Rp1,045,661.73Rp 176,111.98 2 Sloof Rp6,388,365.45Rp5,678,382.18Rp4,577,580.04Rp 709,983.27Rp1,810,785.41Rp1,100,802.14 3 Kolom Rp9,632,354.74Rp9,646,067.81Rp7,255,958.89Rp 13,713.07Rp2,376,395.85Rp2,390,108.92 4 Balok Rp7,703,260.42Rp8,255,506.86Rp6,171,883.70Rp 552,246.44Rp1,531,376.73Rp2,083,623.16 5 Plat Lantai Rp5,244,724.18Rp6,451,258.40Rp4,892,030.75Rp1,206,534.22Rp 352,693.43Rp1,559,227.65 6 Tangga Rp4,560,851.89Rp5,006,005.40Rp3,924,797.46Rp 445,153.51Rp 636,054.43Rp1,081,207.94
6,322,679.64
Rp Rp6,429,032.00Rp5,030,518.37 632,863.38
Rp Rp1,292,161.26Rp1,398,513.63 Jenis Pekerjaan Selisih Harga No
H. S. Rata-rata Pekerjaan Beton Selisih Harga Satuan rata-rata Bahan Beton
Harga Satuan
BOW - BOW - SNI - BOW - BOW - SNI -SNI Lapangan Lapangan SNI Lapangan Lapangan 1 Pondasi 28.21% 22.43% 7.46% 1.39 1.29 1.08 2 Sloof 29.25% 22.60% 8.59% 1.41 1.29 1.09 3 Kolom 35.33% 26.10% 12.49% 1.55 1.35 1.14 4 Balok 36.29% 26.16% 13.72% 1.57 1.35 1.16 5 Plat Lantai 37.48% 28.95% 12.01% 1.60 1.41 1.14 6 Tangga 34.05% 25.61% 11.35% 1.52 1.34 1.13
33.44% 25.31% 10.94%
1.51 1.34 1.12 Selisih perbandingan rata-rata
No Jenis Pekerjaan
Prosentase Selisih H. S. Rasio Harga Satuan
Rasio perbandingan rata-rata
BOW - BOW - SNI - BOW - BOW - SNI -SNI Lapangan Lapangan SNI Lapangan Lapangan 1 Pondasi 61.36% 40.73% 34.81% 2.59 1.69 1.53 2 Sloof 61.36% 45.25% 29.43% 2.59 1.83 1.42 3 Kolom 58.15% 40.88% 29.21% 2.39 1.69 1.41 4 Balok 58.15% 40.64% 29.50% 2.39 1.68 1.42 5 Plat Lantai 58.15% 41.29% 28.71% 2.39 1.70 1.40 6 Tangga 58.15% 40.44% 29.73% 2.39 1.68 1.42
59.22% 41.54% 30.23%
2.46 1.71 1.43 Prosentase Selisih H. S.
No Jenis Pekerjaan
Selisih perbandingan rata-rata
Rasio Harga Satuan
4.7Pembahasan
4.7.1 Perbandingan Harga Satuan 1. Harga satuan bahan beton
Dari Tabel 4.10 Komparasi Harga Satuan Bahan Beton dapat dibuat suatu grafik perbandingan untuk masing-masing item pekerjaan.
Gambar 4.1Grafik Perbandingan Harga
Satuan Bahan Beton (Sumber :Hasil perhitungan)
Dari Gambar 4.1 di atas, terlihat bahwa harga satuan bahan beton pada SNI lebih besar daripada BOW dan lapangan. Dimana harga rata-rata satuan bahan beton pada SNI adalah sebesar Rp1,360,936.93, sedangkan pada BOW adalah Rp 903,462.73 dan pada lapangan adalah Rp 1,210,671.34. Harga satuan bahan beton pada SNI lebih besar daripada BOW disebabkan oleh perbedaan harga satuan pada bahan adukan beton, pembesian dan begisting. Sementara perbedaan harga satuan pada lapangan disebabkan oleh harga satuan pada bahan begisting.
2. Harga satuan upah beton
Dari Tabel 4.11 Komparasi Harga Satuan Upah Beton dapat dibuat suatu grafik perbandingan untuk masing-masing item pekerjaan.
Gambar 4.2Grafik Perbandingan Harga
Satuan Upah Beton (Sumber :Hasil perhitungan)
Dari Gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa harga satuan upah beton pada BOW lebih besar daripada SNI dan lapangan. Dimana harga rata-rata satuan upah beton pada BOW adalah sebesar Rp 414,049.55, sedangkan pada SNI adalah Rp 168,847.17 dan pada lapangan adalah Rp 242,061.27. Harga satuan upah beton pada BOW lebih besar daripada SNI dan lapangan disebabkan oleh perbedaan harga satuan upah pada bahan adukan beton pada BOW lebih besar daripada SNI dan lapangan kecuali pada harga satuan upah pembesian dan begisting pada SNI dan lapangan lebih besar daripada BOW.
3. Harga satuan pekerjaan beton
Dari Tabel 4.12 Komparasi Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang dapat dibuat suatu grafik perbandingan untuk masing-masing item pekerjaan.
Gambar 4.3Grafik Perbandingan Harga
Satuan Pekerjaan (Sumber :Hasil perhitungan)
10
Dimana harga rata-rata satuan pekerjaan beton pada SNI adalah sebesar Rp6,429,032.00, sedangkan pada BOW adalah Rp6,322,679.64 dan pada lapangan adalah Rp5,030,518.37. Harga satuan pekerjaan beton pada SNI lebih besar daripada BOW dan lapangan disebabkan oleh perbedaan harga satuan bahan dan upah beton pada SNI lebih besar daripada BOW dan lapangan.
4.7.2 Prosentase Selisih dan Rasio Harga Satuan
1. Selisih dan rasio harga satuan bahan Dari Tabel 4.13 Prosentase Perbandingan Selisih dan Rasio Harga Satuan Bahan Beton dapat dibuat suatu grafik perbandingan.
Gambar 4.4Grafik Prosentase Selisih Harga
Satuan Bahan Beton (Sumber :Hasil perhitungan)
Gambar 4.5Grafik Rasio Harga Satuan Bahan
Beton
(Sumber :Hasil perhitungan)
Dari Gambar 4.4 dan Gambar 4.5 di atas, terlihat bahwa prosentase selisih harga satuan bahan beton pada BOW - SNI lebih besar 33.44% dengan rasio 1.51 daripada BOW – lapangan 25.31% dengan rasio 1.34,
sedangkan pada SNI – lapangan 10.94% dengan rasio 1.12.
2. Selisih dan rasio harga satuan upah Dari Tabel 4.14 Prosentase Perbandingan Selisih dan Rasio Harga Satuan Upah Beton dapat dibuat suatu grafik perbandingan.
Gambar 4.6Grafik Prosentase Selisih Harga
Satuan Upah Beton (Sumber :Hasil perhitungan)
Gambar 4.7Grafik Rasio Harga Satuan Upah
Beton
(Sumber :Hasil perhitungan)
Dari Gambar 4.6 dan Gambar 4.7 di atas, terlihat bahwa prosentase selisih harga satuan bahan beton pada BOW - SNI lebih besar 59.22% dengan rasio 2.46 daripada BOW – lapangan 41.54% dengan rasio 1.71, sedangkan pada SNI – lapangan 30.23% dengan rasio 1.43.
Gambar 4.8Grafik Prosentase Selisih Harga Satuan Pekerjaan Beton
(Sumber :Hasil perhitungan)
Gambar 4.9Grafik Rasio Harga Satuan
Pekerjaan Beton (Sumber :Hasil perhitungan)
Dari Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 di atas, terlihat bahwa prosentase selisih harga satuan bahan beton pada SNI – lapangan lebih besar 20.02% dengan rasio 1.26 daripada BOW – lapangan 19.55% dengan rasio 1.25, sedangkan pada BOW – SNI 10.88% dengan rasio 1.13.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
1. Selisih perbandingan harga satuan
a. Harga satuan bahan beton metode BOW–SNI lebih besar 33.44% dibandingkan dengan BOW-Lapangan 25.31% dan 10.94% dibandingkan dengan SNI-Lapangan.
b. Harga satuan upah beton metode BOW–SNI lebih besar 59.22% dibandingkan dengan BOW-Lapangan 41.54% dan 30.23% dibandingkan dengan SNI–Lapangan.
c. Harga satuan upah beton metode SNI–Lapangan lebih besar 20.02% dibandingkan dengan BOW-Lapangan
19.55% dan 10.88% dibandingkan dengan BOW – SNI.
2. Rasio harga satuan
a. Rasio perbandingan harga satuan bahan beton pada BOW – SNI (1.51) > BOW – Lapangan (1.34) dan SNI – Lapangan (1.12).
b. Rasio perbandingan harga satuan upah beton pada BOW – SNI (2.46) > BOW – Lapangan (1.71) dan SNI – Lapangan (1.43).
c. Rasio perbandingan harga satuan pekerjaan beton pada SNI – Lapangan (1.26) > BOW – Lapangan (1.25) dan BOW – SNI (1.13).
3. Komponen dominan yang menjadi persamaan dan perbedaan dalam penyusunan harga satuan pekerjaan a. Komponen dominan yang menjadi
persamaan dalam perhitungan harga satuan adalah dalam menentukan indeks bahan didasarkan pada banyaknya bahan yang digunakan tiap satuan pekerjaan dan indeks tenaga kerja didasarkan pada upah harian kerja dan serta produktivitas pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan per satuan hari.
b. Dari perbandingan harga satuan pekerjaan antara metode BOW, SNI dan Lapangan, terlihat bahwasanya komponen dominan yang menjadi pembeda adalah harga satuan upah. Dari hasil penelitian pada pekerjaan bahan beton, pembesian dan bekisting menunjukkan bahwasanya prosentase perbandingan antara ketiga metode tersebut yang paling dominan adalah harga satuan upah.
5.2 Saran
Di dalam menghitung harga satuan pekerjaan beton bertulang yang terdiri dari harga satuan adukan beton, pembesian dan bekisting, hendaknya dilakukan perhitungan dengan secermat mungkin khususnya pada pekerjaan pembesian, dengan pemilihan metode perhitungan yang tepat sehingga didapatkan anggaran biaya yang ekonomis serta dapat dipertanggung jawabkan.
12
menghitung RAB proyek karena sudah tidak relevan lagi untuk digunakan sesuai dengan perkembangan industri konstruksi saat ini sehingga kedepannya di dalam menghitung RAB proyek khususnya proyek pemerintah hanya digunakan metode SNI dengan pertimbangan efesiensi dan efektivitas kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional/BSN, SNI 7394:2008, Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan (SNI).
Daftar Analisis Upah dan Bahan (B.O.W).
Djojowirono, Sugeng. 1984. Manajemen
Konstruksi,Yogyakarta.
Ibrahim, Bachtiar. 1993. Rencana dan
Estimate Real of Cost, Penerbit Bumi
Aksara, Jakarta.
Khalid HM, Muhammad. 2008. Studi Analisa
Harga Satuan Pekerjaan Pada
Konstruksi Gedung dengan Metode BOW, SNI dan Kontraktor (Studi kasus pekerjaan beton bertulang pada proyek pembangunan Gedung Olah
Raga Kabupaten Wajo).
Mei Suci Wulan Sari. 2008. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Dengan Analisa BOW, HSPK dan Lapangan (Studi kasus pekerjaan beton bertulang pada proyek pembangunan Gedung Seba Guna Akademi Teknik Kesemlamatan
dan Penerbangan Surabaya).
Mukomoko J.A., 1985. Dasar Penyusunan
Anggaran Biaya Bangunan.
Peraturan Beton Bertulang Indonesia, 1971
N.I. – 2, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Direktorat Jenderal Ciptakarya.
Sastraatmadja A. S. 1984. Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan, Penerbit Nova, Bandung.
Soeharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek
dari Konseptual sampai Operasional,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Standar Harga Satuan (SSH) Pemerintah Kota Mataram Tahun Anggaran 2015. W. Niron John. 1992. Pedoman Praktis
Anggaran dan Borongan Rencana
Anggaran Biaya Bangunan, cetakan