Informasi Dokumen
- Sekolah: universitas negeri mataram
- Topik: Ritual Bebubus (Sasak) Mangkung Dan Nilai-Nilai Yang Terkandung Di Dalamnya
- Tipe: studi deskriptif
- Kota: lombok timur
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan latar belakang pentingnya ritual dalam masyarakat Indonesia, khususnya ritual Bebubus (Sasak) Mangkung di Desa Jerowaru, Lombok Timur. Ritual ini merupakan bagian dari budaya yang mengandung nilai-nilai luhur dan simbolis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan dan nilai-nilai yang terkandung dalam ritual tersebut, yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit serta memperkuat hubungan sosial dalam komunitas.
1.1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang menjelaskan keragaman budaya Indonesia dan pentingnya ritual sebagai wujud budaya. Ritual dianggap sebagai cara untuk menghubungkan masyarakat dengan nilai-nilai spiritual dan sosial. Ritual Bebubus Mangkung menjadi contoh bagaimana budaya lokal tetap dipertahankan dan memiliki makna mendalam bagi masyarakat.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup dua pertanyaan utama: bagaimana proses pelaksanaan Ritual Bebubus Mangkung dan nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalamnya. Pertanyaan ini menjadi fokus utama dalam analisis dan pengumpulan data.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mendalami dan mendeskripsikan proses pelaksanaan Ritual Bebubus Mangkung serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan pelestarian budaya lokal.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini meliputi pengembangan ilmu pengetahuan tentang ritual budaya, referensi bagi penelitian selanjutnya, serta sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melestarikan kebudayaan daerah Lombok Timur.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka membahas konsep ritual dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ritual didefinisikan sebagai teknik untuk mengubah adat menjadi suci, serta sebagai sarana untuk menghubungkan manusia dengan yang keramat. Unsur-unsur ritual dan fungsinya dalam masyarakat juga dibahas, menekankan pentingnya ritual dalam memperkuat solidaritas sosial.
2.1. Tinjauan Tentang Ritual
Ritual merupakan transformasi simbolis dari pengalaman yang tidak dapat diungkapkan dengan tepat. Ritual berfungsi untuk menciptakan dan memelihara mitos serta adat sosial. Berbagai tipe ritual, seperti upacara peralihan dan upacara intensifikasi, juga dijelaskan, menunjukkan bagaimana ritual berperan dalam kehidupan manusia.
2.2. Tinjauan Tentang Nilai
Nilai didefinisikan sebagai ide atau konsep yang dianggap penting oleh individu atau kelompok. Ciri-ciri nilai dan macam-macam nilai, seperti nilai material, vital, dan kerohanian, dijelaskan untuk menunjukkan bagaimana nilai membentuk perilaku dan sikap individu dalam masyarakat.
III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mendalam tentang proses ritual dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi.
3.1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan proses pelaksanaan ritual dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa Jerowaru, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, yang masih mempertahankan pelaksanaan Ritual Bebubus (Sasak) Mangkung. Pemilihan lokasi ini penting untuk mendapatkan data yang relevan mengenai praktik budaya lokal.
3.3. Informan
Informan penelitian terdiri dari tokoh adat, tokoh masyarakat, dan orang-orang yang terlibat langsung dalam ritual. Teknik snowball sampling digunakan untuk menentukan informan yang tepat.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui wawancara semi-struktur, observasi langsung, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mendalam tentang ritual, sedangkan observasi untuk melihat langsung pelaksanaan ritual.
3.5. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Proses ini membantu peneliti untuk mengorganisir data dan menarik kesimpulan yang valid berdasarkan bukti yang ada.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ritual Bebubus (Sasak) Mangkung memiliki proses pelaksanaan yang terstruktur dan mengandung berbagai nilai. Ritual ini tidak hanya berfungsi sebagai pengobatan alternatif tetapi juga memperkuat hubungan sosial antar warga.
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Jerowaru memiliki karakteristik geografis, demografi, dan sosial budaya yang mendukung pelaksanaan ritual. Masyarakatnya sebagian besar berprofesi sebagai petani dan memiliki tingkat pendidikan yang bervariasi.
4.2. Proses Pelaksanaan Ritual Bebubus Mangkung
Proses pelaksanaan ritual terdiri dari beberapa tahapan, termasuk persiapan, pelaksanaan, dan penutupan. Setiap tahapan melibatkan peran aktif dari belian dan keluarga pasien, serta penggunaan sesaji yang telah ditentukan.
4.3. Nilai-nilai dalam Ritual Bebubus Mangkung
Ritual ini mengandung nilai-nilai spiritual dan sosial yang kuat, seperti kepercayaan akan kekuatan penyembuhan, solidaritas antar warga, dan pelestarian tradisi. Nilai-nilai ini menjadi landasan bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Referensi Dokumen
- Upacara Ritual ( Koentjaraningrat )
- Upacara Ritual ( Purba dan Pasaribu )
- Nilai Keluarga ( Alutfifa )
- Nilai Spiritual ( Notonagoro )
- Nilai ( Schwartz )