Rasio tenaga kesehatan perawat dan bidan di Provinsi Jambi 2007-2001.
Oleh Holani Achmad, Azwar dan Mince*)
1.Pendahuluan.
Salah satu indikator tingkat kesejahteraan hidup suatu bangsa ditentukan oleh derajat kesehatannya. Menurut Depkes (2003), ada 3 (tiga) macam indikator derajat kesehatan yang merupakan hasil akhir program kesehatan yaitu: Indikator mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat.. Khusus bagi indikator mortalitas, yang penting adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), karena tingginya AKI dan AKB, menunjukkan rendahnya kualitas perawatan selama masa kehamilan, saat persalinan, masa nifas, status gizi dan penyakit infeksi yang terjadi pada ibu hamil (Depkes, 2006).
Secara nasional, target AKB di Indonesia untuk tahun 2010 ditetapkan sebesar 40 per1000 kelahiran hidup dan untuk AKI sebesar 150 per 100.000 kelahiran hidup
(Depkes, 2003). Bagaimana AKB dan AKI di Provinsi Jambi sekarang, menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (2012), dilaporkan, bahwa: pada tahun 2007 dari 60.101 bayi lahir hidup ada 251 yang meninggal (AKB= 4,17 per 1000 kelahiran hidup), meningkat pada tahun 2011, yaitu dari 68.940 bayi lahir hidup ada 353 yang meninggal (AKB= 5,12 per 1000 kelahiran hidup). Kemudian untuk AKI di Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi melaporkan bahwa, pada ahun 2007 dari 60.101 bayi lahir hidup ada 54 ibu yang meninggal (AKI=89,85 per 100.000 kelahiran hidup),
meningkat pada tahun 2011 dari 68.940 bayi lahir hidup pada tahun 2011 ada 77 ibu yang meninggal (AKI=111,69 per 100.000 kelahiran hidup)
Dibandingkan dengan target AKI dan AKB Nasional untuk tahun 2010, tampak bahwa berdasarkan data AKI dan AKB Provinsi Jambi diatas, AKI dan AKB di Provinsi Jambi selama 5 tahun terkahir (2007-2011), cukup bagus, karena ada dibawah target AKI dan AKB Nasional. Rendahnya AKI dan AKB di Provinsi Jambi tersebut, diduga mungkin terkait dengan semakin terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan yang melayani kesehatan ibu hamil seperti tenaga perawat dan bidan di Provinsi Jambi selama ini. Namun kebenaran dugaan kemungkinan ini perlu dianalisis melalui suatu suvei, karena hingga kini di Provinsi Jambi, belum pernah dilakukan pendataan mengenai hal tersebut.
*). Dosen Stikba Jambi
2. Ruang lingkup penelitian. .
Kajian penelitian ini mencakup gambaran tentang distribusi tenaga kesehatan bidan dan perawat, jumlah institusi tempat pendidikan bidan dan perawat, rasio bidan dan perawat berikut jumlah mahasiswa bidan dan perawatnya serta sarana tempat pelayanan kesehatan ibu hamil di Provinsi Jambi selama kurun waktu 2007-2011.
3. Tujuan.
a. Tujuan Umum
Untuk mengatahui rasio dan kebutuhan tenaga perawat dan bidan sebagai pemberi pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang memerlukan pelayanan kesehatannya di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011.
b. Tujuan khusus.
1). Untuk mengetahui distribusi tenaga bidan dan perawat yang memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011.
2). Untuk mengetahui rasio tenaga kesehatan bidan dan perawat yang memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011.
3). Untuk mengetahui jumlah institusi pendidikan bidan dan perawat serta jumlah mahasiswanya yang ada di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011.
4. Manfaat penelitian.
Diharapkan data hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi perencanaan dan pengembangan sekolah perawat bidan di Jambi dalam mencetak tenaga kesehaytan yang berkualitas dan profesional serta pengembangan program pembanguan kesehatan di Provinsi Jambi khususnya yang terkait dengan program peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil di Provinsi Jambi.
5. Bahan dan Cara. a. Bahan penelitian.
fasilitaspendukungnya selama periode 5 tahun, yaitu selama periode 2007 sampai dengan 2011.
b. Cara analisa data.
Data yang terkumpul , diolah secara manual dan diringkas serta disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Pembahasan data khususnya tentang rasio cukup tidaknya tenaga bidan dan perawat kesehatan yang tersedia di Provinsi Jambi, dikaitkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI yang tertuang dalam Ketetapan Indikator Indonesia Sehat 2010 yang diterbitkan Depkes RI tahun 2003.
6. Program dan indikator kesehatan ibu hamil.. . a. Program pelayanan kesehatan ibu hamil.
Saat ini ada 4 pilar strategi program pembangunan kesehatan di Indonesia, yaitu: pembangunan nasional berwawasan kesehatan, profesionalisme, ,jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan desentralisasi (Depkes,2003). Berdasarkan atas 4 pilar strategi pembangunan kesehatan tersebut, maka program pembangunan kesehatan di Indonesia, dikelompokkan dalam 6 program, yaitu 1). Program lingkungan sehat, perilaku dan pemberdayaan masyarakat, 2). Program Upaya Kesehatan, 3). Program perbaikan gizi masyarakat, 4). Program xumber daya kesehatan, 5). Program obat, makanan dan bahan berbahya dan 6). Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan.
Menurut pembagian program kesehatan tersebut, maka program pelayanan kesehatan ibu hamil termasuk dalam Program Upaya Kesehatan, yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakat, kihususnya untuk meningkatkan status kesehatan reproduksi bagi wanita usia subur, termasuk anak, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui. Untuk mengetahui target pencapaian hasil pembangunan program pelayanan kesehatan bagi ibu hamil tersebut, Depkes menggunakan beberapa indikator tertentu.
c. Indikator dan targert program kesehatan ibu hamil.
Idikator menurut Green (1992), adalah variabel-variabel tertentu yang dapat mengindikasikan atau memberi petunjuk kepada kita tentang suatu keadaan tertentu sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan.
d. Target program upaya kesehatan ibu hamil, 1). Angka Kematian Bayi (AKB).
AKB adalah jumlah bayi (berumur< 1 tahun) yang meninggal disuatu wilayah tertentu selama 1 tahun dibagi jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama dikalikan 1000. Target untuk tahun 2010 adalah 40 per 1000 kelahiran hidup.
2). Angka Kematian Ibu (AKI).
AKI adalah jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun dibagi jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama. Target untuk tahun 2010 adalah 150 per 100. 000 kelahiran hidup.
3). Persentase persalinan ibu hamil yang ditolong oleh tenaga kesehatan
Adalah jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah tertentu dalam 1 tahun dibagi dengan jumlah persalinan yang terjadi diwilayah dan pada tahun yang sama kali 100%. Target persalinan ibu hamil ditolong oleh tenaga kesehatan untuk tahun 2010 adalah 90% .
4). Rasio bidan per 100.000 penduduk
Adalah jumlah bidan yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah dibagi dengan jumlah penduduk di wilayah dan pada tahun yang sama kali 100.000. Target Rasio Bidan untuk tahun 2010 adalah 100 tenaga bidan per 100 000 penduduk 5). Rasio perawat per 100.000 penduduk.
Adalah jumlah perawat yang memberikan pelayanan kesehatan di suatu wilayah dibagi dengan jumlah penduduk di wilayah dan pada tahun yang sama kali 100.000 Target Rasio Perawat untuk tahun 2010 adalah 117,5 tenaga perawat per 100 000 penduduk
6). Target persentase sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan. Target persentase sarana kesehatan seperti Puskesmasdengan kemampuan laboratorium kesehatan untuk tahun 2010 adalah 100%
7). Target persentase Rumah Sakit yang menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan spesialis dasar seperti: kandungan dan kebidana, bedah, penyakit dalam dan anak ditargetkan 100% untuk tahun 2010.
9. Target persentase penduduk yang memanfaatkan Rumah Sakit, untuk tahun 2010 adalah 1,5%
7. Hasil pengumpulan data dan pembahasan.
a. Distribusi dan rasio tenaga bidan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011.
Distribusi dan rasio tenaga bidan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011 dapat dilihat menurut tabel 1 berikut:
Tabel 1. Distribusi dan rasio tenaga bidan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011.
Kab/Kota 2007 2008 2009 2010 2011
B P R B P R B P R B P R B P R
Kerinci 151 308.29 1
48,9 1
159 328761 48,3 6
136 307107 44, 28
176 309783 56, 81
231 3164 09
73,0
Merangin 125 281.47 6
44,4 0
225 300857 74,7 8
171 317722 53, 82
222 296338 74, 91
222 3167 19
70,0 9 Sarolangu
n 148 209.851 70,5 148 221582 66,79 210 204126 102,86 135 222484 60,67 220 252623 87,08 Batanghar
i
138 215.33 6
64,0 8
153 222215 68,8 5
217 226528 95, 78
205 230469 88, 94
205 2461 07
83,2 9 Muarojam
bi
189 276.75 4
68,2 9
289 298992 96,6 5
300 310676 96, 56
300 316878 84, 67
300 3506 06
85,5 6 Tanjab
Tmr
92 209.47 7.
43,9 1
92 243702 37,3 5
92 210219 43, 76
185 205272 90, 12
239 2137 81
111, 79
Tanjab Brt
138 245.55 9
56,1 9
124 266000 46,6 1
151 265895 56, 78
157 274401 57, 21
185 2853 57
64,8 3 Tebo 91 236.05
7
38,5 5
97 246625 39,3 3
98 246763 39, 71
156 263582 59, 18
188 2953 49
63,6 5
Bungo 113 257.08 7
43,9 5
213 263224 80,9 1
217 263224 82, 43
188 291078 64, 58
227 3193 00
71,0 9 Kota
Jambi
290 458.30 8
63,2 7
376 482317 77,9 5
485 482317 100 ,55
485 496960 97, 59
487 5418 12
89,8 8 Total 1475 2.542.1
96
58,0 2
1878 2874295 65,3 3
2077 283657 7
73, 22
2209 290726 5
75, 98
251 4
3138 063
80,1 1
Sumber: Dnkes Provinsi Jambi,2012
Keterangan: B= Bidan, P= Penduduk dan R~ Rasio bidan dan penduduk(per 100.000)
Berdasarkan data tabel 1 diatas tampak bahwa rasio tenaga bidan per 100.penduduk di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011, masih rendah, walaupun rata-rata rasio tenaga bidan dengan penduduk di Provinsi Jambi menunjukkan sedikit peningkatan, yaitu pada tahun 2007 sebesar 58,02, meningkat menjadi 80,11 pada tahun 2011.
Selanjutnya bila kita lihat rasio bidan dan penduduk menurut wilayah Dati II di Provinsi Jambi pada tahun 2011 menurut tabel 1 diatas, tampak bahwa Kabupaten Tebo, mempunyai rasio yang terendah, yaitu 63,65 per 100.000 penduduk , sedangkan Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai rasio yang tertinggi, yaitu sebesar 111, 79 (melebihi target target rasio bidan dan penduduk yang ditetapkan Menkes untuk Indonesia sehat tahun 2010, yang menargetkan rasio bidan dan penduduk sebesar 100 per 100.000 penduduk.. .
b. Distribusi dan rasio tenaga perawat menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011.
Distribusi dan rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk yang berperan dalam pelayanan perawatan kesehatan ibu hamil menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi dalam periode 2007-2011dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2. Distribusi dan rasio tenaga perawat menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011.
Kab/ Kota
2007 2008 2009 2010 2011,51
Pr P R Pr P R Pr P R Pr P R Pr P R
Kerinci 131 308.29
1 42,49 231 328761 70,26 320 307107 ,19104 161 309783 51,97 187 316409 59,10 Merang
in
114 281.47 6
40,5 0
314 300857 104, 36
314 317722 98, 82
314 296338 105 ,96
314 3167 19
99,1 4 Sarolan
gun
220 209.85 1
104, 83
220 221582 99,2 8
211 204126 103 ,36
102 222484 45, 84
162 2526 23
64,1 2 Batang
hari 271 215.336 15,84 271 222215 119,25 204 226528 90,05 204 230469 88,51 204 246107 82,89 Muaroj
ambi
169 276.75 4
61,0 6
169 298992 56,5 2
169 310676 54, 39
169 316878 53, 33
169 3506 06
48,2 0 Tanjab
Tmr
193 209.47 7.
92,1 3
198 243702 81,2 4
198 210219 94, 18
170 205272 8,8 1
186 2137 81
67,0 0 Tanjab
Brt 181 245.559 73,70 181 266000 68,04 138 265895 51,90 163 274401 59,40 173 285357 60,62 Tebo 122 236.05
7
51,6 8
202 246625 81,9 0
152 246763 61, 59
133 263582 50, 45
119 2953 49
40,2 9
Bungo 171 257.08 7
66,5 1
317 263224 120, 42
317 263224 120 ,42
250 291078 85, 88
250 3193 00
78,2 9 Kota
Jambi 274 458.308 59,78 614 482317 127,30 614 482317 127,30 614 496960 123,55 614 541812 133,32
Total 1846 2.542.1 96
72,6 1
2717 2874295 94,5 2
2637 283657 7
92, 96
2280 290726 5
78, 42
241 8
3138 063
77,0 5
Sumber: Dinkes Prov jambi 2012
Keterangan: Pr= Perawat, P= Penduduk dan R~ Rasio perawat dengan penduduk
Berdasarkan data tabel 2 diatas tampak bahwa rasio tenaga perawat per 100.penduduk di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011, meningkat dari tahun ketahun, namun rata-rata rasionya masih rendah bila dibandingkan dengan rasio perawat yang ditatapkan Menkes untuk target Indonesia sehat 2010. Tampak bahwa peningkatan rata-rata rasio tenaga perawat di Provinsi Jambi cukup kecil selama 5 tahun terakhir (2007-2011), pada tahun 2007 sebesar 72,61 meningkat menjadi
Bila rasio perawat dengan penduduk pada tahun 2011 yang besarnya 77,05 tersebut kita bandingkan dengan target rasio bidan dengan penduduk, yang ditetapkan Menkes.untuk Target Indonesia Sehat pada tahun 2010, yaitu sebesar 117,5 per 100.000 penduduk, maka rasio tenaga perawat di Provinsi Jambi pada tahun 2011 masih kekurangan 40,45 per 100.000 penduduk.
c. Institusi pendidikan perawat dan bidan serta jumlah mahasiswanya di Provinsi Jambi.periode 2007-2011.
Dalam rangka memenuhi dan mempersiapkan kebutuhan tenaga perawat dan bidan di Provinsi Jambi, dimasa mendatang, pihak pemerintah dan swasta telah membangun beberapa institusi pendidikan tenaga bidan dan perawat yang lokasinya tersebar di seluruh Kota/Kabupaten di Provinsi Jambi. Selama periode 2007-2011 nama-nama institusi pendidikan tenaga bidan dan perawat serta jumlah mahasiswanya dilaporkan sebagai berikut::
1) Jumlah mahasiswa kebidanan menurut institusi pendidikan dan rasionya dengan penduduk Prov Jambi periode 2007-2011.
Jumlah mahasiswa kebidanan menurut nama institusi pendidikan dan rasionya per 100.000 penduduk Provinsi Jambi periode 2007-2011, dapat dilihat menurut tabel 3 berikut:
Tabel 3: Jumlah mahasiswa kebidanan menurut nama institusi pendidikan dan rasionya dengan penduduk Provinsi Jambi periode 2007-2011.
Institusi
pddkn MB P2007 R MB P2008 R MB P2009 R MB 2010P R MB 2011P R
Prima 150 2.542.1 96
5,90 372 2874295 12,9
4 520
2836 577
18,33 530 2907 265
18,2
3 535
3138 063
17,0 4 Baitura
him 90
2.542.1 96
3,54 173 2874295 6,02 107 2836 577
3,77 120 2907 265
4,12 120 3138 063
3,82
Kel
Bunda 19
2.542.1 96
0,74 107 2874295 3,72 190 2836 577
6,69 326 2907 265
11,2
1 347
3138 063
11,0 5
Budi Mulia
-- - 46 2874295 1,8 154 2836
577
5,42 200 2907 265
6,87 254 3138 063
8,09
Amanah 46 2.542.1 96
1,86 191 2874295 6,64 245 2836 577
8,63 356 2907 265
12,2
4 338
3138 063
10,7 7 Merangi
n 310
2.542.1
96 12,19 310 2874295 10,78 218 5772836 7,68 218 2907265 7,49 304 3138063 9,68
Anisah - - - - - - - - - - - - 123 3138
063 3,91
Sarolan
gun
-- - - - - - - - - - - 19 3138
063 0,60
Total 615 2.542.1 96
24,2 114
9
2874295 39,8 1434 2836 577
50,5 175 0
2907 265
60,2 204
0
3138 063
65,0
Sumber: Dinkes Prov Jambi 2012
Menurut tabel 3 diatas, tampak bahwa selama periode 2007-2011 jumlah institusi pendidikan serta mahasiswa kebidanan di Provinsi Jambi terus meningkat. Pada tahun 2007 jumlah institusi pendidikan tenaga kebidanan hanya ada 6 buah, sedangkan pada tahun 2010 meningkat menjadi 8 buah (meningkat 33,33%).
Peningkatan institusi pendidikan ini diikuti pula dengan peningkatan jumlah mahasiswanya. Jumlah mahasiswa kebidanan, tampak meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 jumlah mahasiswa kebidanan tercatat ada 615 orang dengan rasio dengan penduduk Provinsi Jambi sebesar 24,20 yang terus meningkat pada tahun 2011 menjadi 2040 org dengan rasio 65,0.
Apabila semua mahasiswa kebidanan dengan rasio terhadap penduduk Provinsi Jambi pada tahun 2007 sebesar 24,20 ini semuanya lulus pada tahun 2010 (lama pendidikan D3 yaitu 3 tahun), serta semuanya bekerja di Provinsi Jambi, maka rasio kekurangan tenaga bidan sebesar 19,89 pada tahun 2011 untuk Provinsi Jambi, akan memperoleh tambahan pemenuhan rasio kekurangan bidan sebesar 24,20. Ini artinya melebihi kebutuhan rasio tenaga bidan yang dibutuhkan di Provinsi Jambi untuk tahun 2011 sebesar 4,31 atau melebihi 21,66% kebutuhan rasio bidan terhadap penduduk Provinsi Jambi .
2). Jumlah mahasiswa keperawatan dan rasionya dengan penduduk Provinsi Jambi periode 2007-2011.
Untuk melihat pertumbuhan mahasiswa keperawatan dan rasionya dengan penduduk di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011 dapat dilihat menurut tabel 4 berikut:
Tabel 4: Jumlah mahasiswa keperawatan dan rasionya per 100.000 penduduk di Provinsi Jambi selama periode 2007-2011
Institusi pddkn
2007 2008 2009 2010 2011
MP P R MP P R MP P R MP P R MP P R
Prima 150 2.542.1 96
5,90 191 2874295 6,64 172 283657 7
6,0
6 117
290726 5
4,0 2 192
3138 063
6,11
Baitura him
355 2.542.1 96
13,9
6 355
2874295 12,3 318 283657 7
11, 21 299
290726 5
10, 28 278
3138 063
8,85
GAPU 250 2.542.1
96 9,83 286 2874295 9,95 387 2836577 13,64 287 2907265 9,87 292 3138063 0,92
Telanai Bakti 221
2.542.1 96
8,69 293 2874295 10,1
9 380
283657 7
13, 39 416
290726 5
14, 30 416
3138 063
13,2 5 YPSBR 255 2.542.1
96
10,0
3 281
2874295 9,77 342 283657 7
12, 05 342
290726 5
11, 76 357
3138 063
11,3 7
Setih
Setio 240
2.542.1
96 9,44 293 2874295 10,19 380 2836577 13,39 365 2907265 12,55 442 3138063 14,08
Bina
Insani 185
2.542.1 96
7,27 293 2874295 10,1
9 365
283657 7
12, 86 365
290726 5
12, 55 365
3138 063
11,6 3
6 96 4 2 0 7 63 1 5 36 42 063 3
Sumber: Dinkes Prov Jambi 2012
Keterangan: MP= Jumlah mahasiswa keperawatan, P= Penduduk R Rasio mhsw kebidanan dengan pddk Prov Jambi
Menurut tabel 4 diatas, tampak bahwa selama periode 2007-2011 jumlah institusi pendidikan keperawatan tidak ada penambahan. Penambahan yang tampak nyata hanya terlihat pada jumlah mahasiswanya. Jumlah mahasiswa keperawatan pada tahun 2007 tercatat ada 1656 orang dengan rasio 65,14 per 100.000 penduduk di Provinsi Jambi. Namun pada tahun 2011 jumlahnya meningkat menjadi 2342 orang (dengan rasio 74,63
per 100.000 penduduk).
Apabila rasio mahasiswa keperawatan pada tahun 2007 ini, yang besar rasionya mencapai 65,14 per 100.000 penduduk Provinsi Jambi, semuanya lulus pendidikan S1 selama 5 tahun pada tahun 2011 dan semuanya bekerja di Provinsi Jambi, maka rasio kekurangan tenaga perawat untuk tahun 2011 yang rasionya sebesar 40,45 akan terpenuhi rasio lulusan perawat pada tahun 2011 sebesar 65,14. Ini artinya, Provinsi Jambi pada tahun 2011 akan kelebihan tenaga keperawatan dengan besaran rasio
1,61 atau 3,98% dari target rasio perawat yang ditetapkan Depkes dengan rasio sebesar 117,5 per 100.000 penduduk.
d. Jumlah dukun dan dukun bermitra menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011
Jumlah dukun dan dukun bermitra menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011, dapat dilihat menurut tabel 6 berikut:
Tabel 6. Jumlah dukun dan dukun bermitra menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi periode 2007-2011,
Kab/Kota 2007 2008 2009 2010 2011
J P R J P R J P R J P R J P R
Kerinci D 0 308.
291 0 0 328761 0 161 307107 252,4 167 309783 53,90 162 316409 51,19
DSM 0 308.
291
0 0 2222
15
0 47 3071
07 15,3 0
116 3097 83
37,4 4
56 3164 09
17,7 1
DBM 0 308.
291
0 0 2222
15
0 114 3071 07
37,1 2
105 3097 83
33,8 9
106 316 409
33,5
Merangin D 535 281.
476 190,o6 535 300857 177,85 480 317722 151,07 480 296338 161,97 480 316719 151,7 DSM 377 281.
476 133, 93
377 3008 57
125, 30
183 3177 22
57,5 9
268 2963 38
90,4 3
268 3167 19
84,6 1 DBM 158 281.
476 56,13 158 300857 52,51 297 317722 93,47 212 296338 71,53 212 316719 66,93
Sarolanag
un D 393 209.851 187,27 393 221582 177,36 393 204126 143,53 170 222484 .53,93 323 252623 .127,865 DSM 262 209.
851 124, 85
262 2215 82
118, 24
262 2041 26
128, 35
125 2224 84
56,2 0
169 2526 23
66,8 9 DBM 131 209.
Batanghar i
D 208 215.
336 96,5 9 208 2222 15 93,6 0 208 2265 28 91,8 5 208 2304 69 90,2 5 208 2461 07 84,5 1
DSM 0 215.
336
0 0 2222
15
0 151 2265 28 66,6 5 151 2304 69 65,5 1 151 2461 07 61,3 5 DBM 208 215.
336 96,5 9 208 2222 15 93,6 0 57 2265 28 25,1 6 57 2304 69 24,7 3 57 2461 07 23,1 6 Muarojam bi
D 434 276.
754 156, 71 434 2989 92 145, 15 358 3106 76 115, 23 358 3168 78 112, 97 358 3506 06 102, 10 DSM 358 276.
754 129, 35 258 2989 92 86,2 8 143 3106 76 46,0 2 143 3168 78 45,1 2 143 3506 06 57,0 6 DBM 76 276.
754 27,4 6 176 2989 92 58,8 7 215 3106 76 69,2 0 215 3168 78 69,2 0 215 3506 06 61,3 2 Tanjab
Tmr D 228 209.477. 108,84 228 243702 93,55 132 210219 62,79 268 205272 130,55 270 213781 126,62 DSM 125 209.
477. 59,6 7 125 2437 02 51,2 9 125 2658 95 47,0 1 114 2052 72 55,5 3 201 2137 81 84,0 2 DBM 103 209.
477. 49,1 7 103 2437 02 42,2 6 107 2658 95 40,2 4 154 2052 72 75,0 2 69 2137 81 32,2 7 Tanjab
Brt D 169 245.559 67,68 169 266000 63,39 157 265895 59,04 228 274401 83,09 127 285357 44,50.. DSM 169 245.
559 68,8 2 169 2660 00 63,5 3 157 2658 95 59,0 4 228 2744 01 83,0 9 127 2853 57 44,5 0
DBM 0 245.
559
0 0 2660
00
0 0 2658
95
0 0 2744
01
0 0 2853
57 0
Tebo D 396 236.
057 167,75 396 246625 160,56 538 246763 218,02 439 263582 166,56. 427 295349 .144,54 DSM 265 236.
057 112, 26 265 2466 25 107, 45 411 2467 63 166, 55 326 2635 82 123, 65 347 2953 49 117, 58 DBM 131 236.
057 55,4 9 131 2466 25 53,1 1 127 2467 63 51,4 6 113 2635 82 42,8 7 80 2953 49 27,0 8
Bungo D 144 257.
087 56,01 144 263224 54,70 144 263224 54,70 36 291078 12,36 109 319300 34,13 DSM 52 236.
057 22,0 2 52 2632 24 19,7 5 52 2632 24 19,7 5 36 2910 78 12,3 6 53 3193 00 16,5 9 DBM 92 236.
057 38,9 7 92 2632 24 34,9 5 92 2632 24 34,9 5 0 2910 78
0 56 3193
00 17,5 8 Kota
Jambi
D 114 458.
308 24,8 7 114 4823 17 23,6 3 114 4823 17 23,6 3 16 4969 60
3,21 43 5418 12
7,93
DSM 0 458.
308
0 0 4823
17
0 0 4823
17
0 8 4969
60
1,60 29 5418 12
5,35
DBM 114 458. 308 24,8 7 114 4823 17 23,6 3 114 4823 17 23,6 3 8 4969 60
1,60 14 5418 12
2,58
Total D 2621 2.54 2.19 6 103, 09 2621 2874 295 91,1 8 2388 2836 577 84,1 8 2365 2907 265 81.3 4 2507 3138 063 79,8 9
DSM 1608 2.54 2.19 6 63,2 5 1608 2874 295 55,9 4 1531 2836 577 53,9 7 1515 2907 265 52,1 1 1544 3138 063 49,2 0
DBM 1013 2.54 2.19 6 39,8 4 1013 2874 295 35,2 4 2388 2836 577 84,1 8 850 2907 265 29,2 3 1373 3138 063 43,7 5
Sumber: Dinkes Prov Jambi
Keterangan : D=Dukun, DSM= Dukun Sudah Mitra DBM= Dukun Belum Mitra J= Jumlah , P= Penduduk, R=Rasio dgn 100 ribu penduduk
Menurut data tabel 6 diatas tampak bahwa jumlah dukun di Provinsi Jambi pada tahun 2007 tercatat ada 2621 dukun (dengan rasio 103,09 per 100.000 penduduk). Dari 2621 tersebut ada 1608 (61,35%) dukun yang sudah bermitra dengan petugas kesehatan (dengan rasio 63,25 per 100.000 penduuduk). Sedangkan sisanya sebanyak 1013 dukun (38,64%) belum bermitra dengan petugas kesehatan dengan rasio 39,84 per 100.000 penduduk). Jumlah dukun di Provinsi Jambi ini terus menurun dari tahun ketahun selama periode 2007-2011, sehingga pada tahun 2011 jumlahnya hanya ada 2507
Sisanya dukun yang belum bermitra dengan petugas kesehatan ada 963 dukun atau 38,41%. dengan rasio terhadap penduduk sebesar 43,75 Selama 5 tahun terakhir (2007-2011) tampak ada penurunan jumlah dukun sebanyak 114 dukun atau 4,34%.(jumlah dukun pada 2007 ada 2621 org dan pada tahun 2011 hanya ada 2507 org). Pada tabel 6 juga tampak bahwa , jumlah dukun yang belum bermitra dengan petugas kesehatan juga menunjukkan penurunan , yaitu dari 61,35% pada tahun 2007 menurun menjadi 39,84%
pada tahun 2011.
e.Jumlah desa dan bidan desa menurut Kota/Kabupaten Provinsi Jambi periode 2007-20011.
Jumlah desa dan bidan desa menurut Kota/Kabupaten Provinsi Jambi periode 2007-20011, dapat dilihat menurut tabel 7 berikut:.
Tabel 7. Jumlah desa dan bidan desa menurut Kota/Kabupaten Provinsi Jambi periode 2007-20011.
Kab/Kota 2007 2008 2009 2010 2011
J P R J P R J P R J P R J P R
Kerinci Desa 209 308.
291 .. 209 328761 .. 209 307107 .. 209 309783 .. 209 316409 .. ABD .. 308.
291
.. .. 2222 15
.. 60 3071 07 19,5 3 80 3097 83 25,8 2 121 3164 09 38,2 4 NBD .. 308.
291
.. 2222
15
.. 193 3071 07 62,8 4 129 3097 83 41,6 4 88 316 409 27,81
Merangin Desa 213 281.
476 .. 213 300857 .. 213 317722 .. 213 296338 .. 213 316719 .. ABD .. 281.
476
.. .. 3008 57
.. 182 3177 22 57,2 8 142 2963 38 47,9 1 126 3167 19 39,7 8 NBD .. 281.
476
.. .. 3008 57
.. 31 3177 22
9,75 71 2963 38 23,9 5 87 3167 19 27,4 6 Sarolanag un
Desa 146 209. 851
.. 146 2215 82
.. 146 2041 26
.. 146 2224 84
.. 146 2526 23
..
ABD .. 209. 851
.. .. 2215 82
.. 104 2041 26 50,9 4 92 2224 84 41,3 5 143 2526 23 56,6 0
NBD .. .. .. 2215
82
.. 42 2041 26 20,5 7 54 2224 84 24,2 7 53 2526 23 20,9 7 Batanghar i
Desa 152 215. 336
.. 152 2222 15
.. 152 2265 28
.. 152 2304 69
.. 152 2461 07
..
ABD .. 215. 336
.. 152 2222 15
.. 112 2265 28 49,4 4 148 2304 69 64,2 1 152 2461 07 61,7 6 NBD .. 215.
336 .. .. 222215 .. 40 226528 17,65 4 230469 1,73 0 246107 0 Muarojam
bi
Desa 151 276. 754
.. 151 2989 92
.. 151 3106 76
.. 151 3168 78
.. 151 3506 06
..
ABD .. 276. 754
.. 134 2989 92
.. 134 3106 76 43,1 3 134 3168 78 43,1 3 134 3506 06 38,2 1 NBD .. 276.
754 .. .. 298992 .. 17 310676 5,47 17 316878 5,47 17 350606 4,84 Tanjab
Tmr
Desa 93 209. 477.
.. 93 2437 02
.. 93 2102 19
.. 93 2052 72
.. 93 2137 81
..
ABD .. 209. 477.
.. .. 2437 02
NBD .. 209. 477.
.. .. 2437 02
.. 0 2658 95
0 4 2052
72
1,94 2 2137 81
0,95
Tanjab Brt
Desa 70 245. 559
.. 70 2660 00
.. 70 2658 95
.. 70 2744 01
.. 70 2853 57
..
ABD 63 245. 559
.. 63 2660 00
.. 63 2658 95 23,6 9 63 2744 01 22,9 5 63 2853 57 22,0 7 NBD .. 245.
559
.. .. 2660 00
.. 63 2658 95 23,6 9 63 2744 01 22,9 5 63 2853 57 22,0 7 Tebo Desa 105 236.
057
.. 105 2466 25
.. 105 2467 63
.. 105 2635 82
.. 105 2953 49
..
ABD .. 236. 057
.. .. 2466 25
.. 49 2467 63 19,8 5 49 2635 82 18,5 9 49 2953 49 16,5 9 NBD .. 236.
057 .. .. 246625 .. 56 246763 922,6 56 263582 21,64 56 295349 18,96 Bungo Desa 147 257.
087
.. 147 2632 24
.. 147 2632 24
.. 147 2910 78
.. 147 3193 00
..
ABD 132 236. 057
.. 132 2632 24 50,1 4 132 2632 24 50,1 4 124 2910 78 42,6 0 132 3193 00 41,3 4 NBD .. 236.
057 .. 15 263224 5,69 15 263224 5,69 23 291078 7,90 15 319300 4,69 Kota
Jambi
Desa 63 458. 308
.. 63 4823 17
.. 63 4823 17
.. 63 4969 60
.. 63 5418 12
..
ABD 16 458. 308
.. 16 4823 17 33,1 6 16 4823 17 33,1 6 16 4969 60
3,21 16 5418 12
2,95
NBD 47 458.
308 .. 47 482317 9,74 47 482317 9,74 62 496960 12,47 47 541812 8,67 Total Desa 1339 2.54
2.19 6
.. 1339 2874 295
.. 1339 2836 577
.. 1339 2907 265
.. 1339 3138 063
..
ABD .. 2.54 2.19 6
.. .. 2874 295
.. 946 2836 577 33,3 5 922 2907 265 31,7 1 1027 3138 063 32,7 2
NBD .. 2.54 2.19 6
.. .. 2874 295
.... 393 2836 577 13,9 0 417 2907 265 14,3 4 312 3138 063 9,94 2 Sumber: Dinkes Prov 2012
Ket: ABD= Ada bidan desa, NBD= Non bidan desa, P= Persentase (%),, .. = tdk ada data
Dari data tabel 7 diatas, tampak bahwa persentase desa yang mempunyai bidan desa masih rendah. Data pada 3 tahun terakhir (2009-2011), tampak bahwa pada tahun 2009 dari 1339 desa yang ada di Provinsi Jambi, hanya ada 946 desa (70,64%) yang mempunyai bidan desa, sisanya 393 desa (29,36) belum memiliki bidan desa. Selanjutnya bila kita lihat rasio bidan desa dengan penduduk di Propinsi Jambi selama 3 tahun terakhir (2009-2911) tampak bahwa rasio bidan desa pada tahun 2009 rasionya sebesar 33,35 per 100.000 penduduk dan pada tahun 2011 rasionya menurun sedikit menjadi 32,72 per 100.000 penduduk.
8. Kesimpulan dan saran. a. Kesimpulan
1). Rasio Bidan terhadap penduduk.
2). Rasio perawat terhadap penduduk
Rasio perawat dengan penduduk di Provinsi Jambi pada tahun 2011 baru mencapai 77,05 per 100.000 penduduk, berarti masih kekurangan rasio tenaga perawat sebesar 40,45 per 100.000 penduduk bila dibandingkan dengan rasio Ketetapan Menkes untuk Target Indonesia Sehat pada tahun 2010, yaitu sebesar 117,5 per 100.000 penduduk, .
3). Institusi pendidikan dan mahasiswa kebidanan
Selama periode 2007-2011 jumlah institusi pendidikan serta mahasiswa kebidanan di Provinsi Jambi terus meningkat. Melalui pendidikan kebidanan ini, pada tahun 2011 untuk Provinsi Jambi, akan memperoleh tambahan pemenuhan rasio kekurangan bidan sebesar 24,20 (bila semua mahasisw kebidanan angkatan tahun 2007 lulus). Ini berarti melebihi kebutuhan rasio tenaga bidan di Provinsi Jambi untuk tahun 2011 sebesar 4,31 atau sebesar 21,66%..
4). Institusi pendidikan dan mahasiswa keperawatan
Selama periode 2007-2011 jumlah institusi pendidikan keperawatan di Provinsi Jambi tidak meningkat, kecuali dengan jumlah mahasiswanya.. Melalui pendidikan keperawatan ini pada tahun 2011 Provinsi Jambi, akan memperoleh tambahan rasio kekurangan perawat sebesar 65,14 (bila semua mahasiswa keperawatan angkatan tahun 2007 lulus). Ini berarti melebihi kebutuhan rasio tenaga bidan di Provinsi Jambi untuk tahun 2011 sebesar 1,61 atau sebesar 3,98%.
.
5).Rasio dukun terhadap penduduk. .
Rasio dukun terhadap penduduk di Provinsi Jambi selama periode 2007-2010 terus menurun dari tahun ketahun. Pada tahun 2007 jumlah dukun di Provinsi Jambi ada 2621 dukun dengan rasio terhadap penduduk sebesar 103,09, menurun menjadi 2507 dukun dengan rasio terhadap penduduk sebesar 103,09 (menurun 4,34%). Penurunan ini diikuti pula oleh penurunan persentase jumlah dukun yang bermitra dengan petugas kesehatan yaitu dari 61,58% pada tahun 2007 menurun menjadi 38,41% pada tahun 2011.
6). Persentase desa yang memiliki bidan
antara dikota dengan di desa, sehingga untuk keseimbangan distribusinya perlu ada peninjauan dan pengaturan kembali.
b. Saran.
1). Mengingat institusi pendidikan kebidanan dan keperawatan di Provinsi Jambi pada tahun 2011 diperhitungkan sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan tenaga bidan dan perawat di Provinsi Jambi, maka institusi pendidikan kebidanan dan keperawatan di Provinsi Jambi kedepan, perlu memikirkan kemana lulusan tenaga bidan dan perawat akan disalurkan tenaganya.
2). Untuk mengatasi ketimpangan distribusi tenaga bidan di Provinsi Jambi antara di kota dengan di desa, maka untuk keseimbangan distribusinya perlu ada peninjauan dan pengaturan kembali oleh Pemda setempat terhadap penempatan tenaga bidan di Provinsi Jambi.
3). Untuk mencegah semakin menurunnya dukun bermitra di Provinsi Jambi, kiranya perlu, dilakukan pembinaan kemitraan dukun secara efektif di Provinsi Jambi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
9. Ucapan terima kasih.
Atas berhasilnya dilakukan penelitian ini, kami penulis, mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman di Dinkes Provinsi Jambi yang telah membantu memberikan data yang diperlukan kepada penulis. Ucapan terima kasih secara khusus juga penulis sampaikan kepada Bpk dr Fadlan Maalip Ketua Yayasan Pendidikan STIKBA Jambi yang telah memotivasi dan mendanai terlaksananya penelitian ini. .
Jambi, 28 Juni 2011