TAKSONOMI NUMERIK/ KONTEMPORER/ TAKSIMETRI

(1)

TAKSONOMI NUMERIK/

KONTEMPORER/

TAKSIMETRI

METODE EVALUASI KUANTITATIF METODE EVALUASI KUANTITATIF

MENGENAI KESAMAAN ATAU KEMIRIPAN MENGENAI KESAMAAN ATAU KEMIRIPAN

SIFAT ANTAR GOLONGAN ORGANISME, SIFAT ANTAR GOLONGAN ORGANISME,

DAN PENATAAN GOLONGAN TSB DAN PENATAAN GOLONGAN TSB

MELALUI SUATU ANALISIS (=ANALISIS MELALUI SUATU ANALISIS (=ANALISIS

KELOMPOK/ CLUSTER ANALISIS) KELOMPOK/ CLUSTER ANALISIS)

(2)

LANGKAH

Pemilihan obyek studiPemilihan obyek studi

Pemilihan ciri yang akan diberi angka Pemilihan ciri yang akan diberi angka

(score) __ Kode __ Disusun dalam tabel (score) __ Kode __ Disusun dalam tabel

Pengukuran kemiripanPengukuran kemiripan

Analisis Kelompok/ Cluster analysisAnalisis Kelompok/ Cluster analysis DiskriminasiDiskriminasi

(3)

TATANAMA TUMBUHAN

1.

1. Perbedaan bahasa yang Perbedaan bahasa yang digunakan

digunakan

2.

2. Sambucus / Sambucus Sambucus / Sambucus nigra (sambukus hitam)/

nigra (sambukus hitam)/

sambucus fructu in

umbello nigro/ Sambucus

caulo ramoso floribus

umbellatus

3.

3. Telo pohong/ tela kaspa/ Telo pohong/ tela kaspa/ tela jendral / ketela

tela jendral / ketela

pohon.Aloe dan Opuntia

(genus Lidah buaya)

 _{KENAPA DIPERLUKAN}_{KENAPA DIPERLUKAN}

1. Beragamnya nama biasa

2. Panjang pendeknya nama

beragam

3. Banyaknya sinonim &

homonim

4. Sukarnya diterima dunia

internasional

(4)

NAMA ILMIAH Vs NAMA BIASA

 _{Tidak mengikuti ketentuan}_{Tidak mengikuti ketentuan}

manapun

 _{Dalam bhs sehari-hari,}_{Dalam bhs sehari-hari,}

lokal/ setempat

 _{Biasanya hanya dimengerti}_{Biasanya hanya dimengerti}

penduduk setempat

 _{Mudah dieja & dilafalkan}_{Mudah dieja & dilafalkan}  _{Tidak jelas untuk kategori}_{Tidak jelas untuk kategori}

yang mana

 _{Banyak sinonim &}_{Banyak sinonim &}

homonim

 _{Sesuai KITT}_{Sesuai KITT}

 _{Dalam bahasa latin}_{Dalam bahasa latin}

 _{Berlaku internasional}_{Berlaku internasional}  _{Kadang sulit dieja &}_{Kadang sulit dieja &}

dilafalkan

 _{Jelas untuk kategori yg}_{Jelas untuk kategori yg}

dimaksud

 _{Satu nama yg benar kecuali}_{Satu nama yg benar kecuali}

dalam hal khusus

(5)

KITT KITT

Kode Internasional Tatanama Tumbuhan Kode Internasional Tatanama Tumbuhan

 _{Penerapan metode tipe (type method)( untuk}_{Penerapan metode tipe (type method)( untuk} ordo kebawah) yi salah satu unsur dalam

ordo kebawah) yi salah satu unsur dalam

takson yang dikaitkan secara permanen dalam

nama

 _{Berlaku aturan yang terbaru yang diputuskan}_{Berlaku aturan yang terbaru yang diputuskan} melalui konggres / muktamar botani

melalui konggres / muktamar botani

internasional

 _{Diterbitkan dalam 3 bahasa : Perancis, Inggris}_{Diterbitkan dalam 3 bahasa : Perancis, Inggris} & Jerman

(6)

ISI KITT

A.

A. MukadimahMukadimah

B.

B. Bagian I Asas-asasBagian I Asas-asas

C.

C. Bagian II Peraturan & saran ( 75 pasal Bagian II Peraturan & saran ( 75 pasal

terbagi dlm 6 Bab dan masing-masing bab

terbagi dalam beberapa seksi )

terbagi dalam beberapa seksi ) D.

D. Bagian III Ketentuan untuk mengubah kodeBagian III Ketentuan untuk mengubah kode

E.

E. Lampiran I Nama HibridaLampiran I Nama Hibrida

F.

(7)

Lanjutan …

G. Lampiran III Nama Marga yang dilestarikan

dan ditolakdan ditolak

H. Lampiran IV Nama yang bagaimanapun

ditolakditolak

Petunjuk untuk penentuan Tipe

(8)

MUKADIMAH

 _{Pembenaran : ilmu tumbuhan memerlukan}_{Pembenaran : ilmu tumbuhan memerlukan}

sistem tatanama tumbuhan yang sederhana dan

tepat

 _{Tujuan pemberian nama sebagai sarana agar}_{Tujuan pemberian nama sebagai sarana agar} dapat menyebut tumbuhan yg dimaksud

dapat menyebut tumbuhan yg dimaksud

beserta tingkat takson/ kategorinya

 _{Tujuan diciptakan KITT adalah untuk}_{Tujuan diciptakan KITT adalah untuk} menyediakan metode yg mantap dlm

menyediakan metode yg mantap dlm

pemberian nama ; menghindarkan penciptan

nama yg tidak berguna

(9)

ASAS - ASAS

 _{TERDIRI 6 ASAS}_{TERDIRI 6 ASAS}

1. Tatanama tumbuhan dan hewan berdiri 1. Tatanama tumbuhan dan hewan berdiri

sendirisendiri

2. Penerapan nama takson ditentukan dg 2. Penerapan nama takson ditentukan dg

perantaraan tipe tatanamaperantaraan tipe tatanama

3. Tatanama taksosn didsrkan prioritas publikasi 3. Tatanama taksosn didsrkan prioritas publikasi

4. Setiap takson hanya mempunyai 1 nama yg benar, 4. Setiap takson hanya mempunyai 1 nama yg benar,

kecuali dlm hal khusus kecuali dlm hal khusus

5. Nama ilmiah diperlakukan sbg bhs Latin 5. Nama ilmiah diperlakukan sbg bhs Latin

6. Peraturan tatanaman berlaku surut kecuali bila 6. Peraturan tatanaman berlaku surut kecuali bila

(10)

BEBERAPA PENGERTIAN

 _{Nama sah (legitimate) x tidak sah}_{Nama sah (legitimate) x tidak sah} (illegitimate)

(illegitimate)

 _{Nama yang benar ( correc) yi nama yg tertera}_{Nama yang benar ( correc) yi nama yg tertera} dlm publikasi

dlm publikasi

 _{Nama kombinasi ( untuk nama takson dibawah}_{Nama kombinasi ( untuk nama takson dibawah} marga ) ; binomial ( nama marga + nama

marga ) ; binomial ( nama marga + nama

sebutan/ epitheton )

 _{Autonima/ nama otomatis (harus dibwh tk}_{Autonima/ nama otomatis (harus dibwh tk} jenis,

jenis, Pedilanthus tithymaloidesPedilanthus tithymaloides subspecies subspecies

tithymaloides tithymaloides

(11)

Lanjutan ……

 _{Sinonim yi 2 nama atau lebih untuk 1 takson ,}_{Sinonim yi 2 nama atau lebih untuk 1 takson ,} Gramineae = poaceae; Compositae =

Gramineae = poaceae; Compositae =

Embryophyta Siphonogamae

 _{Basionima yi nama dasar yang dijadikan}_{Basionima yi nama dasar yang dijadikan} pangkal tolak dalam pemberian nama pd

pangkal tolak dalam pemberian nama pd

takson ttt., misalnya nama jenis mengalami

perubahan status menjadi nama marga shg

nama hrs diubah

Pseudodatura arborea

Pseudodatura arborea dipindah ke marga dipindah ke marga

Brugmania shg mjd

(12)

Lanjutan..

 _{Homonima yi nama yg digunakan untuk 2 takson yg}_{Homonima yi nama yg digunakan untuk 2 takson yg}

berbeda, Setaria untuk rumput dan untuk lumut kerak.

Sesuai asas prioritas nama Setaria untukrumput hrs

diganti krn lebih dulu lumut kerak

 _{Tautonima yi nama marga sama dg jenis Linaria}_{Tautonima yi nama marga sama dg jenis Linaria}

linaria, Boldu boldus , nama ini tidk sah

 _{Nama telanjang/ nomen nudum yi nama yang}_{Nama telanjang/ nomen nudum yi nama yang}

diberikan tanpa disertai candra shg nama tdk sah

 _{Nama yg meragukan / nomen ambiguum yi nama yg}_{Nama yg meragukan / nomen ambiguum yi nama yg}

oleh penciptanya tdk secara eksplisist dinyatakan

sebagai nama suatu takson ttt.

(13)

Lanjutan ………..

 _{Nama yg dilestarikan/ nomen conservandum yi nama yg}_{Nama yg dilestarikan/ nomen conservandum yi nama yg}

dilestarikan walaupun tdk sesuai dg ketentuan yg berlaku

( nama marga yg dilestarikan & nama suku yg dilestarikan)

( nama marga yg dilestarikan & nama suku yg dilestarikan)  _{Nama yg ditolak / nomen rejiciendum yi nama yg secara luas}_{Nama yg ditolak / nomen rejiciendum yi nama yg secara luas}

dan terus dipakai untuk takson yg tdk mencakup tipe-tipe

tatanamanya :

1. Untuk suku ke bawah

2. Merupakan unsur yg melekat secara permanen

nama & candra taksonnama & candra takson

3. Specimen atau unsur yg dipilih dsbt holotipe

4. Aapabila holotipe karena suatu hal hilang diganti

lektotipe yg dipilih dari isotipe atau sintipe ataupun neotipelektotipe yg dipilih dari isotipe atau sintipe ataupun neotipe

(14)

METODE KERJA DLM

TAKSONOMI

 _{Penyediaan bahan studi}_{Penyediaan bahan studi}

Bahan riel/ hrs ada disebut specimen

Specimen berupa tubuh tumbuhan lengkap

Bahan berupa tumbuhan segar/ telah dimatikan/

diawetkan

 _{Cara pengumpulan bahan untuk studi}_{Cara pengumpulan bahan untuk studi}

Gunting/ pisau, tromol botani, kertas koran bekas,

alat pengepres, alkohol absolut, pita perekat dr

plastik, etiket gantung ( o, urut koleksi, hari tgl

koleksi, habitat, tinggi tempat, dll), teropong

binokuler ( melihat dr jauh mis. Organ reproduksi

tb-an tinggi )

(15)

TEKNIK PEMBUATAN

HERBARIUM KERING

 _{APABILA DIPERLUKAN MEMATIKAN}_{APABILA DIPERLUKAN MEMATIKAN} DENGAN CEPAT ( PENCELUPAN PS AIR

DENGAN CEPAT ( PENCELUPAN PS AIR

MENDIDIH/ ALKOHOL )

 _PENGEPRESAN_PENGEPRESAN  _PENGERINGAN_PENGERINGAN

 _{PENEMPELAN/ MOUNTING PD KERTAS}_{PENEMPELAN/ MOUNTING PD KERTAS} UKURAN TERTENTU ATAU

UKURAN TERTENTU ATAU

 _{DIMASUKKAN KE DALAM AMPLOP}_{DIMASUKKAN KE DALAM AMPLOP} (JAMUR, LUMUT, DLL.)

(16)

PENCEGAHAN TERHADAP

SERANGGA & JAMUR

 _{NAFTALEN/ KAMFER}_{NAFTALEN/ KAMFER}  _FUMIGASI_FUMIGASI

 _{PENCELUPAN TERLEBIH DAHULU}_{PENCELUPAN TERLEBIH DAHULU}

SEBELUM PENEMPELAN DG LARUTAN

SUBLIMAT (HgCl), DIBIARKAN KERING

BARU DITEMPEL

(17)

TEKNIK PEMBUATAN

HERBARIUM BASAH

 _{ALKOHOL & FORMALIN}_{ALKOHOL & FORMALIN}

 _{RELATIF MAHAL TEMPAT}_{RELATIF MAHAL TEMPAT}

PENYIMPANAN HARUS KOKOH

 _{WKTU RELATIF CEPAT}_{WKTU RELATIF CEPAT}

 _{TUMBUHAN YG MUDAH TERLEPAS}_{TUMBUHAN YG MUDAH TERLEPAS} APABILA DIKERINGKAN

APABILA DIKERINGKAN

 _{UNTUK TUMBUHAN AIR / KADAR AIR}_{UNTUK TUMBUHAN AIR / KADAR AIR} TINGGI