1
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO
PANITIA PENGADAAN JASA AGEN PENJUAL DALAM RANGKA PENJUALAN OBLIGASI NEGARA KEPADA INVESTOR RITEL
DI PASAR PERDANA DOMESTIK TAHUN ANGGARAN 2016
GEDUNG FRANS SEDA LANTAI 4 JALAN DR. WAHIDIN RAYA NOMOR 1 JAKARTA 10710 TELEPON (021) 3810175 (HUNTING) 3449230, FAX (021) 3846516, SITUS www.djppr.kemenkeu.go.id
PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor: PENG-01/PAN/RITEL/2016
Panitia Pengadaan pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan Pengadaan Jasa Agen Penjual Dalam Rangka Penjualan Obligasi Negara Kepada Investor Ritel di Pasar Perdana Domestik Tahun Anggaran 2016 sebagai berikut:
1. Paket Pekerjaan
Nama paket pekerjaan : Jasa Agen Penjual Dalam Rangka Penjualan Obligasi Negara Kepada Investor Ritel di Pasar Perdana Domestik Tahun Anggaran 2016.
Lingkup pekerjaan : Melakukan penjualan Saving Bonds Ritel (SBR) dan Obligasi Negara Ritel (ORI) di pasar perdana domestik tahun anggaran 2016 sesuai dengan Dokumen Pengadaan.
Pemerintah akan menerbitkan Obligasi Negara kepada investor ritel di pasar perdana domestik pada tahun 2016 dalam mata uang Rupiah tanpa warkat (scripless) sebanyak 2 (dua) kali dengan rincian sebagai berikut:
a. Saving Bonds Ritel (SBR) pada kuartal II tahun 2016; dan
b. Obligasi Negara Ritel (ORI) pada kuartal IV tahun 2016.
Fee tunggal Jasa
Agen Penjual : - Sebesar 0,50% (nol koma lima nol perseratus) dari nilai nominal hasil penjualan SBR masing-masing Agen Penjual; dan
- Sebesar 0,45% (nol koma empat lima perseratus) dari nilai nominal hasil penjualan ORI masing-masing Agen Penjual.
Fee tunggal Jasa Agen Penjual sudah termasuk PPN 10% (sepuluh perseratus).
2
2. Persyaratan Peserta
Pengadaan ini terbuka untuk bank umum dan perusahaan efek yang telah mendapatkan ijin usaha dari otoritas yang berwenang dan sekurang-kurangnya harus memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki kantor cabang minimal pada 5 (lima) kota yang tersebar paling kurang di 3 (tiga) provinsi di Indonesia;
b. Memiliki rencana kerja, strategi, dan metodologi penjualan Obligasi Negara kepada investor ritel;
c. Memiliki anggota tim yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman melakukan penjualan produk keuangan secara ritel; dan
d. Memiliki dukungan teknologi sistem informasi yang terintegrasi ke kantor cabang.
3. Pelaksanaan Pengadaan
Tempat dan alamat : Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Gedung Frans Seda Lantai 4 Jalan DR. Wahidin Raya Nomor 1 Jakarta 10710, Indonesia.
3 4. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan:
No Kegiatan Hari/Tanggal Waktu
1. Pengumuman 5 Januari 2016 2. Pendaftaran dan
Pengambilan Dokumen Pengadaan
5 Januari s.d. 20 Januari 2016
09.00 s.d. 15.00 WIB
3. Pemberian Penjelasan
(Aanwijzing) 11 Januari 2016
10.00 WIB s.d. selesai 4. Pemasukan Dokumen
Penawaran
12 Januari s.d. 21 Januari 2016
09.00 s.d. 15.00 WIB 5. Pembukaan Dokumen
Penawaran 21 Januari 2016 16.00 WIB
6. Evaluasi Dokumen Penawaran
21 Januari s.d. 22 Januari 2016 7. Pemilihan peserta
pengadaan Jasa Agen Penjual untuk ikut tahap presentasi (beauty contest)
25 Januari 2016
8. Pelaksanaan presentasi (beauty contest)
27 Januari s.d. 28 Januari 2016
08.00 s.d. 17.00 WIB 9. Pemeringkatan hasil
pelaksanaan presentasi (beauty contest)
29 Januari 2016
10. Penetapan Calon Agen
Penjual 2 Februari 2016
11. Pengumuman Calon
Agen Penjual 2 Februari 2016 12. Sanggahan 3 Februari s.d. 10 Februari 2016 13. Penunjukan Agen
4 5. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan dapat diwakilkan dengan membawa surat tugas dari direktur utama/pimpinan perusahaan/kepala cabang/pejabat yang berwenang dan kartu tanda pengenal/identitas.
6. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam mendaftar dan mengambil Dokumen Pengadaan.
7. Dokumen Pengadaan dapat diambil dalam bentuk softcopy di tempat Pelaksanaan Pengadaan atau dapat diunduh melalui website Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (www.djppr.kemenkeu.go.id).
Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian.
Jakarta, 5 Januari 2016