• Tidak ada hasil yang ditemukan

LPSE Kementrian Kesehatan R.I. BA Gagal Lelang CB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LPSE Kementrian Kesehatan R.I. BA Gagal Lelang CB"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA ACARA

GAGAL SELEKSI PENGADAAN

PEKERJAAN JASA CAPACITY BUILDING RS PARU Dr.H.A. ROTINSULU No : BN.01.03/1955/VI/525119/2016

Pada hari ini selasa, tanggal dua puluh delapan, bulan juni, tahun dua ribu enam belas, Kami Pokja Unit Layanan Pengadaan Jasa Konsultansi Rumah Sakit Paru Dr. H.A. Rotinsulu tahun anggaran 2016, mengumumkan bahwa seleksi untuk paket :

Pengadaan : JASA CAPACITY BUILDING RS PARU dr. H.A. ROTINSULU

HPS : Rp. 319.874.500 (Tiga Ratus Sembilan Belas Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Empat Ribu Lima Ratus Rupiah)

Sumber Dana : BLU

Tahun Anggaran : 2016

Bahwasanya tidak ada calon penyedia yang memasukkan penawaran, oleh sebab itu seleksi pengadaan jasa capacity building RS Paru dr. H.A. Rotinsulu dinyatakan GAGAL SELEKSI.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Unit Layanan Pengadaan Pokja Jasa Konsultansi

Rumah Sakit Paru dr. H.A. Rotinsulu

ttd

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

RUMAH SAKIT PARU Dr. H.A ROTINSULU

ULP POKJA JASA KONSULTANSI

Referensi

Dokumen terkait

Barang komplementer adalah barang industri tertentu yang terkait dengan izin usaha industrinya, yang diimpor oleh produsen importir yang berasal dari dan dihasilkan oleh

• BPOM harus lebih fokus pada implementasi Peraturan tentang Pengawasan.. Kemasan Pangan

[r]

[r]

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Optimisme pada karyawan Kantor Pos di Kabupaten Garut berada pada kategori optimisme sedang, (2) Kinerja pada karyawan Kantor Pos di

02-19-2014 APKI Rapat Pengurus dan Komite APKI, Pembahasan Tindak. Lanjut Saran KPK dan Hubungannya dengan HTI dan

Pertumbuhan Kabupaten Musi Rawas dikendalikan dalam suatu sistem wilayah pembangunan Agropolitan yang kompak, nyaman, efisien dalam pengelolaan, serta mempertimbangkan pembagunan

(3) Rektor Universitas/ I nstitut, Ketua Sekolah Tinggi, dan Direktur Politeknik/ Akademi sebagaimana dimaksud pada pasal (2) dapat membentuk Tim/ Panitia atau menunjuk