• Tidak ada hasil yang ditemukan

106 Tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " 106 Tahun 2012"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

KETUA MAHKAMAH

AGUNG

RBPUBLIK

INDONESIA

KEPT]TUSAI{ KETUA

MAHKAMAH

AGUNG

REPUBLIK INDON{ESIA

I{orn o

r:

I 06/KMA/SK/XX|20L2

TENTANG

PEMBENTUKAN

KELOMPOK

KERJA PENYUSUNAN RENCANA

AKSI IMPLEMENTASI

SISTEM

KAMAR

PADA

MAHKAMATI

AGUNG

RI

Menirnbang :

KETUA MAHKAMAH

AGUNG REPUBLIK INDONESIA

Bahwa dalam rangka kepastian dan konsistensi hukum, Mahkarnah Agung

Republik Indonesia telah menerapkan sistem kamar dalam menerima dan

memutus perkara melalui Surat Keputusan Ketua Mahkamah

Agung

Nomor

142/KMAISK/IX/2}I1

tentang

Pedoman Penerapan

Sistem Kamar

di Mahkamah Agung, sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nornor 0 I 7/KMA/SK/|I 12012

Bahwa untuk mencapai tujuan dilerapkannya sistem kamar, Mahkamah Agung

perlu

secara konsisten melaksanaka.n langkah-langkalr pembaruan yang diperlukan secara sistematis selama masa transisi sampai dengan tahun 2014;

c.

Bahwa oleh karena i,tu. Mahkamah Agung perlu segera menyusun Rencana

Aksi

Implementasi Sistem Kamar

untuk

di.jadikan panduan selama rnasa

transisi;

e.

Bahwa untuk itu, perlu dibentuk Kelompok Kerja Penyusunan Rencana Aksi Implementasi (Rencana Aksi) Sistem Kamar pada Mahkamah Agung RI;

Bahwa mereka yang namanya tercantum dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung

ini

dipandang cakap dan mampu untuk rnelaksanakan rugas menyusun Rencana Aksi Sistem Kamar tersebut:

Mengingat

:

a. a.

b.

b.

Undang-Undang

Nomor

14

Tahun 1985

tentang

Mahkamah Agung sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Llndang Nomor

3

Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;

Surat

Keputusan

Ketua

Mahkamah

Agung

Republik

Indonesia Nomor

l4zlKMAlsKfiXl2}ll

tentang Penerapan Sistem Kamar pada Mahkamah

Agung RI sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 0 I 7/KMA/SKlIl 120 1 2:

MEMUTUSKAN

Membentuk Kelompok Kerja Penyusunan Rencana Aksi lmplementasi Sistem Kamar pada Mahkarnah Agung RI

C.

Vlenetapkan

(2)

KEDT]A

KETIGA

KEEMPAT

KELIMA

Membentuk Kelompok Kerja dengan susunan sebagai

Ketua

:

Prof. Dr. Paulus Effendi Lotulung,

berikut:

SH

:

Djoko Sarwoko, SH., MH

:

Suhadi, SH.., MH

:

Dr.H. Artidjo Alkostar, SH, LLM

Drs. H. Andi Syamsu Alam, SH, MH H.M. Imron Anwari, SH,, SpN., MH Suwardi, SH, MH

Prof. Dr. Takdir Rahrnadi, SH, LLM

Syamsul Ma'arif, SH, LLM, Ph.D

Soltoni Mohdally, SH., MH Dr. Supandi, SH, M.Hum

:

Aria Suyr"rdi, SH.., LL.M

Wiwiek Awiati, SH., M.HLlm

Dian Rositawati. SH.' MA

Astriyarri, SH

Kelompok Kerja bertugas unruk:

l.

Melaksanakan kajian secara komprehensif dalam rangka menyusun kebijakan yang diperlukan untuk penerapan Sistem Kamar; dan

2.

Menyusun rekomendasi rencana

aksi

implementasi sistem kamar di Mahkamah Agung sampai dengan tahun 2014;

3.

Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disepakati.

Biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas Kelonrpok Ker.ia

dibebankan pada anggaran

DIPA

Mahkamah

Agung

RI

dan/atau sumber-sumber lain yang tidak rnengikat;

Wakil Ketua Sekretaris Anggota

Sekret ariat

Keputusan

ini

mulai berlaku akan diubah dan diperbaiki terdapat kekeliruan.

sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari

SALINIAN Keputusan ini disampaikan kepada:

l.

Para Pimpinan Mahkamah Agung RI

2.

Para Hakim Agung RI

3.

Kepaniteraan Mahkamah Agung RI

4.

Sekretaris Mahkamha Agung RI

5.

PiaraPejabat Eselon I dan

II

pada Mahkamah Agung

kan di Jakarta

gal 6 September 2017

AHKAMAH AGIJNC RI

HATTA

ALI,

SH, MH

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka mewujudkan tertib administrasi kependudukan secara nasional, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Dukungan serta komitmen dari Bank Indonesia dalam keikutsertaanya dalam perkembangan ekonomi Islam dalam negeripun merupakan jawaban atas gairah dan kerinduan dan

Penelusuran dapat menguji kelengkapan karena auditor mengawalinya dengan dokumen sumber yang harus bermuara pada transaksi atau jumlah yang tercatat dalam catatan akuntansi,

Ketelitian titik sekutu 0,1 mm pada peta hanya dapat digunakan untuk peta dasar pendaftaran tanah skala 1:10000.. Sedangkan ketelitian planimetrik 0,3 mm pada peta dan

Kondisi normal jumlah jam kerja per hari di lapangan biasanya adalah 14 jam, maka hasil analisis untuk pekerjaan pembuatan dinding beton metode bekisting semi jump form

Pada zaman dahulu Silotuang hanya dijadikan sebagai mainan oleh anak-anak Jagoi, tepat tahun 1985 Silotuang dijadikan sebagai alat musik tradisional Dayak. Sejak tahun 90an

[r]

Menunjuk Surat Ketua Pokja ULP Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Nomor : 04/TAP/POKJA ULP.KEMENAG/APBN/2017 tanggal 17 April 2017 Perihal Penetapan Pelelangan e-