• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENAMPILAN PRODUKSI SAPI MADURA YANG DIBERI PAKAN DENGAN LEVEL YANG BERBEDA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENAMPILAN PRODUKSI SAPI MADURA YANG DIBERI PAKAN DENGAN LEVEL YANG BERBEDA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Sapi Madura merupakan salah satu ternak lokal Indonesia yang mempunyai potensi yang baik untuk dikembangkan. Tubuh dan tanduknya relatif lebih kecil dibandingkan dengan sapi Bali. Warna bulu pada sapi jantan dan betina cokelat muda, sedangkan pada bagian bawah lutut berwarna putih atau hampir putih dan bobot badan sapi jantan mampu mencapai 249 kg, sedangkan betina 204 kg dengan pakan seadanya (Rianto dan Purbowati, 2010). Sapi Madura memiliki respon yang baik terhadap suhu dan kelembaban lingkungan (Suryawan et al., 2007).

Kelemahan dan keterbatasan manajemen pemeliharaan sapi lokal adalah pada manajemen pemberian pakan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas pakan. Umumnya pemberian pakan yang dilakukan oleh peternak, baik secara kuantitas maupun kualitas belum memenuhi kebutuhan ternak. Pemenuhan kebutuhan nutrien pada ternak perlu dilakukan agar produk ternak yang dihasilkan lebih optimal.

(2)

2

Umar et al. (2015) sebanyak 2,7% bobot badan (BB). Fikar dan Ruhyadi (2010) menyatakan bahwa sapi Madura mampu mencapai pertambahan bobot badan harian sebesar 0,3 – 0,6 kg/hari. Sapi Madura jantan dengan rata-rata BB sebesar 147,75 kg dan diberi pakan dengan protein kasar (PK) 14,7% dan total digestible

nutrients (TDN) 55% menghasilkan pertambahan bobot badan harian (PBBH) 0,6

kg (Umar et al., 2007). Untuk itu diharapkan dengan pemberian pakan dengan jumlah yang lebih tinggi, maka ternak mampu memberikan penampilan produksi yang baik dilihat dari pertambahan bobot badan harian yang dihasilkan.

Referensi

Dokumen terkait

Disimpulkan bahwa pemberian level protein 15% meningkatkan pertambahan bobot badan, panjang badan dan lingkar dada dibandingkan level protein 13%, namun pemberian pakan dengan

Pengaruh perlakuan terhadap penampilan produksi ayam pedaging yang meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan dan IOFC (Income Over Feed

Manfaat dari penelitian adalah diharapkan pemberian pakan dengan jumlah yang berbeda dapat mempengaruhi produktivitas ternak, sehingga nilai kadar hematokrit, urea darah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan level berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi BK total dan konsumsi BK saat

Kunyahan makan berfungsi untuk menghancurkan jaringan pakan agar mudah difermentasi oleh bakteri rumen (Boudon et al ., 2002).Salah satu kunci pada saat ternak

Pakan yang diberikan harus berkualitas tinggi yaitu mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh ternak dalam hidupnya seperti air, karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan air

Peralatan yang digunakan adalah timbangan ternak kapasitas 2.000 kg dengan tingkat ketelitian 1 kg, timbangan pakan kapasitas 30 kg dengan tingkat ketelitian

Produksi ternak khususnya sapi yang direfleksikan pada pertambahan bobot badan merupakan tujuan utama dalam pengujian suatu pakan, dimana perubahan yang terjadi pada bobot badan adalah