BAB III
MATERI DAN METODE
Penelitian telah dilakukan mulai bulan 24 Juni – 31 Juli 2016 di Kandang Unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Analisis kandungan nutrisi ransum perlakuan, bobot daging, bobot tulang dan nisbah daging tulang dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.
3.1. Materi Penelitian
Tabel 3.Kandungan Nutrisi Bahan Penyusun Ransum.
Hasil analisis proksimat Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang (2016).
(*) Berdasarkan perhitungan menggunakanrumus Balton (Wahju, 1997).
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Tahap persiapan
Beberapa tahap persiapan penelitian yang meliputi pembuatan tepung kulit singkong terfermentasi dan persiapan pemeliharaan.
3.2.1.1. Pembuatan tepung limbah kulit singkong terfermentasi, limbah kulit
Ilustrasi 2. Pembuatan Tepung Kulit Singkong Terfermentasi (Stephanie dan Purwadaria, 2013).
3.2.1.2. Persiapan pemeliharaan, persiapan kandang diawali dengan proses sanitasi
unit percobaan.Setiap unit percobaan diisi dengan 10 ekor puyuh.Tahap adaptasi umur 2 minggu diberikan ransum perlakuan sampai puyuh berumur 6 minggu. Ransum perlakuan diberikan sesuai kebutuhan. Ransum diberikan 2 kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 07.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 WIB. Metode penyusunanan ransum menggunakan metode tr ial and eror dengan menggunakan bantuan program microsoft excel. Air minum diberikan secara ad libitum. Penimbangan sisa pakan dilakukan setiap
pagi hari untuk menghitung konsumsi pakan. Penimbangan bobot badan dilakukan setiap minggu untuk menghitung pertambahan bobot badan harian (PBBH). Pengukuran suhu dan kelembaban kandang setiap pagi, siang dan sore.
3.2.2. Prosedur penelitian
3.2.3. Rancangan percobaan dan analisis data
Rancangan Percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (T0, T1, T2, T3) dan 5 kali ulangan sehingga terdapat 20 unit percobaan. Tiap unit percobaan terdapat 10 ekor burung puyuh jantan.Perlakuan yang dicobakan yaitu tingkat penggunaan tepung kulit singkong fermetentasi:
T0 : Ransum tanpa penggunaan tepung kulit singkong terfermentasi T1 : Ransum dengan penggunaan tepung kulit singkong terfermentasi 5% T2 : Ransum dengan penggunaan tepung kulit singkong terfementasi 10% T3 : Ransum dengan penggunaan tepung kulit singkong terfementasi 15%
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan prosedur analisis ragam (Analysis of Variance/ ANOVA) dengan uji F pada taraf kesalahan 5% sesuai petunjukSteel dan
Torrie(1993).
Rancangan tersebut disusun dalam model linear sebagai berikut: Yij = µ + τi + ɛij
Yij = Nilai pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
kulit singkong fermentasi dalam ransum terhadap nisbah daging tulang burung puyuh jantan).
H1 = minimal ada satu τi ≠ 0 untuk i = 1,2,3 (yang berarti minimal ada satu
pengaruh penggunaan tepung kulit singkong terfermentasi dalam ransum terhadap nisbah daging burung puyuh jantan).
Data dianalisis menggunakan uji F, adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
Fhitung<Ftabel : Pengaruh perlakuan tidak nyata sehingga H0 diterimadan H1 ditolak.
Fhitung ≥Ftabel : Pengaruh perlakuan berbeda nyata sehingga H0 ditolak dan H1