• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Perawatan Mesin Press Mill dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) PT. Indojaya Agrinusa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Perawatan Mesin Press Mill dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) PT. Indojaya Agrinusa"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Persoalan umum yang sering dihadapi dalam dunia industri adalah adanya, suatu kenyataan hahwa secanggih apapun suatu mesin pasti akan mengalami

gangguan (intelierence), baik gangguan ringan, sedang maupun gangguan berat. Dengan adanya gangguan ini tentunya akan menimbulkan kerugian pada pihak perusahaan tersebut akibat hilangnya waktu produksi (downtime). Untuk itu

sebelum terjadi kerusakan sebaiknya dilakukan suatu perawatan secara tepat supaya peralatan (mesin) tetap dapat beroperasi dengan lancar .

PT. Indojaya Agrinusa adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi pakan ternak. PT. Indojaya Agrinusa terletak di Jl. Tanjung

Morawa-Medan Km 12,8 Deli Serdang. PT. Indojaya Agrinusa memproduksi

pakan ayam, pakan puyuh dan pakan ikan. Proses produksi pakan secara umum terdiri dari proses pengeringan, penimbangan, penggilingan, pencampuran,

crumbling, pemelletan, dan pengemasan.

Proses produksi pakan ternak didukung oleh sejumlah mesin dan peralatan yang saling berinteraksi untuk mencapai produktivitas yang optimal. Mesin-mesin

dan peralatan diupayakan untuk bekerja efektif dan efisien sehingga target perusahaan dapat tercapai. Data downtime mesin pada pembuatan pakan ayam di

(2)

persentase kumulatif kerusakan mesin yang diperoleh dengan menggunakan data frekuensi kerusakan mesin di tahun 2015.

Tabel 1.1. Persentase Kumulatif Kerusakan Mesin di PT. Indojaya Agrinusa

Mesin Pakan Ternak

Berdasarkan Tabel 1.1., mesin press mill memiliki presentase frekuensi

kerusakan yang paling tinggi yaitu 21,30% dibandingkan dengan mesin yang lainnya. Mesin press Mill merupakan mesin yang digunakan untuk mencetak pellet.

Sistem perawatan (maintenance) yang selama ini berjalan di PT. Indojaya Agrinusa bersifat corrective maintenance, yaitu melakukan perbaikan atau

pergantian komponen mesin setelah terjadi kerusakan dan belum ada tindakan untuk mengetahui gejala-gejala dini kerusakan mesin. Sistem perawatan yang berjalan di PT. Indojaya Agrinusa belum bisa mengurangi tingginya downtime

(3)

Tabel 1.2. Data Downtime Mesin Press Mill di PT. Indojaya Agrinusa

Sumber: PT. Indojaya Agrinusa

Dari data diatas besarnya nilai total downtime mencapai

472,67 jam/tahun atau mencapai 43,68% dengan rata-rata downtime per bulan adalah 16,99 jam atau 3,62%. Kerusakan yang terjadi pada mesin produksi press

mill mengakibatkan kerugian bagi perusahaan karena jadwal produksi dan

kegiatan produksi perusahaan menjadi tertunda dan mengakibatkan tingkat produktivitas produksi menjadi menurun. Fakta ini berkaitan erat dengan

pengaruh sistem maintenance sekarang, dimana idealnya benchmarking downtime dari industri manufaktur adalah kurang dari 3% (Frampton C., 2001).

Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk

perencanaan perawatan pada mesin press mill dengan metode RCM (Reliability

(4)

dilakukan untuk menjamin seluruh fasilitas fisik dapat beroperasi dengan baik sesuai dengan desain dan fungsinya. Metode RCM akan membawa kepada sebuah

maintenance program yang fokus pada pencegahan terjadinya jenis kegagalan

yang sering terjadi. Sehingga pada akhirnya dapat dilakukan pengembangan terhadap kebijakan perawatan terhadap mesin tersebut.

1

1

Evi Febianti, dkk. 2016. Usulan Perencanaan Perawatan Mesin Roughing Stand Dengan Pendekatan Reliability Centered Maintenance (Rcm). Banten: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Penelitian ini didukung dari penelitian yang dilakukan di PT. XYZ yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufacture pengolahan baja tulangan dan baja profil. Dalam proses produksinya perusahaan

sering produksinya mengalami hambatan berupa permasalahan breakdown mesin yang tinggi. Perusahaan menggunakan metode RCM (Reliability Centered

Maintenance) untuk melakukan perawatan pada mesin produksi. Berdasarkan data

dilapangan pada bagian maintenance, kerusakan mesin yang sering terjadi ketika beroperasi pada tahun 2014, didapatkan mesin yang mengalami waktu downtime

tertinggi yaitu terjadi pada mesin Roughing Stand yaitu sebesar 80% dengan komponen kritis yaitu nillon rontok, selang air yang bocor, collar yang aus,

spindel yang patah, dan tektollite yang aus. Roughing Stand merupakan stasiun

pengerolan baja yang keluar dari pelunakan baja (Furnace) yang telah dipanaskan dengan temperatur tertentu. Rekomendasi tindakan untuk mesin Roughing Stand

adalah dengan Condition Directed yang bertujuan untuk mendeteksi yang dilanjutkan dengan perbaikan atau penggantian komponen. Interval waktu

preventive maintenance untuk mempertahankan kehandalan mesin Roughing

(5)

setiap 20 hari, komponen collar setiap 60 hari, komponen spindel setiap 60 hari, dan komponen tektollite setiap 35 hari.

2

1.2. Rumusan Masalah

Penelitian menggunakan RCM juga sudah pernah dilakukan pada

PT. Dirgantara Indonesia pada mesin cincinnati merupakan sebuah mesin CNC yang berfungsi untuk membuat profil benda kerja yang terbuat dari logam.

Berdasarkan hasil pengamatan dan melihat pada Data Kerusakan Mesin yang dimiliki oleh Bagian Perawatan Mesin PTDI, diketahui bahwa frekuensi terjadinya kerusakan pada Mesin Cincinnati ini terbilang cukup tinggi. Hal ini

menyebabkan tingginya frekuensi terjadinya downtime yang mengakibatkan semakin seringnya aktivitas produksi terhenti. Untuk mengoptimalkan kinerja

mesin perlu dilakukan analisis kebijakan perawatan mesin yang telah berlaku. Hasil penerapan Metode RCM ini didapatkan adanya perubahan task perawatan yang signifikan, yaitu 2 Time Directed (TD), 14 Condition Directed (CD) dan 22

Task Failure Finding (FF).

Berdasarkan uraian latar belakang maka pokok permasalahan pada

penelitian ini adalah tingginya tingkat downtime mesin press mill yaitu 3,62% dan rata-rata downtime per bulan mencapai 16,99 jam, yang disebabkan oleh sistem

perawatan yang tidak sesuai. Dengan demikian perlu adanya perencanaan

perawatan mesin dengan menggunakan metode RCM (Reliability Centered

Maintenance).

2

Muhammad R. Rasindyo, dkk. 2015. Analisis Kebijakan Perawatan Mesin Cincinnati Dengan

Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance Di PT. Dirgantara Indonesia.

(6)

1.3. Tujuan Pemecahan Masalah

Tujuan pemecahan masalah terbagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pemecahan masalah adalah untuk perencanaan

jadwal perawatan mesin press mill berdasarkan RCM (Reliability Centered

Maintenance) di PT. Indojaya Agrinusa.

Tujuan khusus pemecahan masalah adalah:

1. Menentukan interval pergantian dari komponen mesin press mill sebagai acuan untuk membuat jadwal perencanaan perawatan mesin press mill

berdasarkan metode Reliability Centered Maintenance (RCM). 2. Mendapatkan jadwal perencanaan perawatan pada mesin press mill.

3. Untuk membuat suatu Standard Operating Procedure (SOP) untuk perawatan mesin.

1.4. Batasan Permasalah dan Asumsi

Batasan permasalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian dilakukan pada mesin dengan tingkat downtime terbesar pada mesin

press mill di PT. Indojaya Agrinusa.

2. Data kerusakan mesin yang dianalisis adalah data tahun terakhir yaitu tahun

2015 (Januari-Desember).

3. Permasalahan biaya tidak dibahas dalam penelitian ini.

Asumsi-asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah:

(7)

2. Operator maintenance yang bekerja adalah operator yang terampil dan mempunyai kompetensi (skill).

3. Tidak ada penambahan jumlah mesin produksi selama penelitian berlangsung.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperolah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa

Mampu memperkaya wawasan dan mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu yang

telah dipelajari dalam perkuliahan ke dalam dunia nyata. 2. Bagi Perusahaan

Manfaat penelitian ini bagi perusahaan yaitu :

a. Memberikan masukan kepada perusahaan dalam menyusun jadwal perawatan sehingga kerusakan mesin dapat dicegah sebelum mesin

tersebut mengalami kerusakan.

b. Memberikan suatu SOP dalam pelaksanaan perawatan mesin.

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Mempererat kerja sama antara Fakultas Teknik, Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara dengan pihak perusahaan sehingga Teknik

(8)

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan bab pendahuluan yang menguraikan latar

belakang permasalahan yang mendasari penelitian dilakukan. Pada bab ini juga diuraikan rumusan masalah yang merupakan permasalahan pokok yang akan dicari solusinya. Setelah itu disusun tujuan penelitian secara

umum dan secara khusus. Kemudian ditetapkan batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian. Batasan dan asumsi ini digunakan untuk

menghindari supaya cakupan penelitian tidak meluas, dengan demikian inti pokok permasalahan penelitian dapat dicari. Pada bab ini juga dijelaskan manfaat dilakukannya penelitian serta sistematika penulisan

tugas sarjana.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gambaran umum perusahaan berisi mengenai sejarah perusahaan, kegiatan operasional perusahaan, struktur organisasi, deskripsi tugas dan tanggung jawab pekerja di PT. Indojaya Agrinusa, jumlah pekerja dan jam kerja di

perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI

(9)

mengenai perawatan mesin (maintenance) dengan metode RCM (Realibility Centered Maintenance).

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Bab Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi

penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, identifikasi variabel penelitian, pengumpulan data primer dan sekunder, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian, pengolahan

data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab pengumpulan berisi tentang pengumpulan data, yaitu baik data primer maupun data sekunder. Data primer pada umumnya dikumpulkan melalui observasi dan wawancara yang dilakukan secara langsung. Data sekunder

dikumpulkan dengan mencatat data yang sudah tersedia.

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Pada bab ini diuraikan mengenai analisa yang dilakukan terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah yang digunakan dalam metode pendekatan serta teori-teori yang dijadikan landasan dalam pemecahan

masalah.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar

Tabel 1.1. Persentase Kumulatif  Kerusakan Mesin di PT. Indojaya Agrinusa
Tabel 1.2. Data Downtime Mesin Press Mill di PT. Indojaya Agrinusa

Referensi

Dokumen terkait

(i) The natural coding R L is operant during the animal’s natural life; (ii) The experimental coding R E is that inferred experimentally: it in- cludes only particular features

[r]

Lebih dari 1.000 anggota regu penyelamat termasuk tentara dikerahkan ke lokasi gempa untuk mencari belasan orang yang dinyatakan hilang akibat gempa dahsyat berkekuatan

[r]

Pada hari ini Selasa Tanggal Dua puluh tiga Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Dua Belas, mengambil tempat di Badan PMPD, PP dan KB Kabupaten Seluma Jalan Bendungan Seluma tais kode

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedia Jasa dari Panitia Pengadaan Langsung Jasa Konstruksi Nomor 145/PAN-PL/KONST-DM/2012 tanggal 25 September 2012 untuk Pekerjaan

193.800.000,00 (Seratus sembilan puluh tiga juta delapan ratus ribu rupiah). Atas perhatiannya kami ucapkan

Pengadaan Barang dan Jasa BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 untuk :.