• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 912013020 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 912013020 BAB III"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif

kualitatif untuk mengetahui dan mendeskripsikan

kebijakan, proses pelaksanaan mutasi tenaga pendeta

serta tanggapan pendeta dan umat terhadap kebijakan

mutasi ini.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan kantor Sinode Gereja

Protestan Maluku, beberapa jemaat di Klasis Pulau

Wetar dan beberapa jemaat di Klasis pulau Ambon

Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober –

(2)

28 1.3 Informan

Informan kunci dalam penelitian ini untuk

mengetahui kebijakan atau peraturan dan proses

pelaksanaan mutasi pendeta yaitu Badan Pekerja

Harian Sinode. Dalam hal ini wakil sekum dan kepala

personalia dan pensiunan GPM. Sedangkan untuk

mengetahui tanggapan pendeta dan umat tentang

kebijakan mutasi maka ditentukan wilayah airmata

yaitu Klasis Pulau Wetar dan wilayah mata air yaitu

Klasis Pulau Ambon Timur. Informan untuk menjawab

persoalan penelitian ketiga adalah beberapa pendeta

pada Klasis Pulau Wetar dan Klasis Pulau Ambon

Timur. Selain pendeta yang diwawancarai sebagai

pelaksana dari kebijakan mutasi ini, ada beberapa

majelis jemaat dan juga anggota jemaat pada Klasis

Pulau Ambon Timur.

3.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk menjawab tujuan dari penelitian ini, maka

(3)

29

gambaran kebijakan dan pelaksanaan mutasi pendeta

di GPM. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari

peraturan-peraturan tentang mutasi pendeta dari

Sinode.

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu

observasi dan wawancara. Wawancara dilaksanakan

dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah

disiapkan dan dilakukan pada jam kerja dan juga di

luar jam kerja. Dalam proses pengambilan data

langkah awal yang dilakukan adalah secara prosedur

memberikan surat penelitian, dan menunggu

konfirmasi satu hari dari sinode. Sedangkan untuk

para informan atau pendeta Klasis Pulau Wetar karena

wilayahnya sangat jauh maka disiasati dengan

menemui informan pada acara gerejawi Kongres

Angkatan Muda GPM di Ambon. Sedangkan untuk

menemui langsung pendeta dan jemaat Klasis Pulau

Ambon Timur, langkah yang dilakukan adalah meminta

(4)

30

pengantar ke jemaat-jemaat Klasis Pulau Ambon Timur

yang terkait dengan kepentingan penelitian ini.

Lebih lanjut kesulitan yang ditemukan selama

penelitian adalah terdapat beberapa pendeta yang

cenderung untuk tidak ingin diwawancarai. Alasannya,

karena permasalahan mutasi pendeta bagi mereka

adalah masalah sensitif. Selain itu juga, kebijakan

mutasi yang sifatnya tertutup yang dikhususkan bagi

anggota organisasi saja. Anggota organisasi yang

dimaksudkan disinilah ialah Sinode sebagai pembuat

kebijakan dan pendeta sebagai pelaksana kebijakan

tersebut. Sehingga pihak di luar dari itu tidak boleh

mengetahuinya. Namun mereka tetap bersedia

diwawancarai, akan tetapi informasi yang diberikan

bersifat umum terkait penelitian ini. Hal ini kemudian,

disiasati dengan mencari pendeta-pendeta yang secara

terbuka dapat memberikan informasi yang mendalam

untuk menjawab persoalan ini dan juga di dukung oleh

(5)

31 3.5 Analisis Data

Langkah-langkah untuk melakukan analisis data

dalam penelitian ini, yaitu (1) data-data primer

mengenai gambaran mutasi tenaga pendeta dalam

lingkungan GPM dan tanggapan serta saran pendeta

tentang mutasi itu sendiridikumpulkan setelah

melakukan wawancara, (2) mereduksi data, setelah

data-data dikumpulkan dan dirangkum kemudian

dikelompokan dan dipilah sesuai dengan tujuan

penelitian, (3) setelah itu melakukan pembahasan yang

kemudian akan membuat kesimpulan. Dalam

prosesnya data-data ini ternyata tidak hanya terkait

dengan mutasi saja tetapi juga dengan

persoalan-persoalan konflik pendeta dengan jemaat sehingga data

kemudian dipilah dan diolah sampai menghasilkan dua

Referensi

Dokumen terkait

adalah auditor internal inspektorat kotamadya Ambon yang. berkenan dan tidak berhalangan di dalam mengikuti

Pendampingan Pastoral Terhadap Remaja yang Lahir di Luar Pernikahan di Jemaat GPM Tuhaha. Dalam menjalankan tanggungjawab pelayanan, jemaat GPM

Di dalam persidangan pada masing-masing aras (jemaat, klasis, sinode) rencana strategi ini dibahas dan dilakukan persetujuan. Rencana strategi akan dijadikan acuan

Jadi, dalam penelitian ini, bila unit analisisnya adalah kelompok masyarakat pendatang (orang-orang Buton) di desa Rumah Tiga Kecamatan Teluk Ambon, unit

komunitas di dalam Jemaat GPM Rehoboth yang melibatkan warga jemaat pada wilayah. Batu Gantung dan Kampung Ganemo, Kudamati (Farmasi) dengan Lorong

Pada sejumlah jemaat GKS yang lain masih terjadi kekuarangan pengerja gereja yang sangat kritis. Diantaranya adalah Klasis Nyura Lele WP jemaat Ombarade, memiliki jumlah warga jemaat

3. Memperkuat ikatan persekutuan GKJTU pada aras Jemaat, Klasis dan Sinode. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan

Klasis Pulau Jawa. Mohon dukungan dan partisipasi dari anggota jemaat Disampaikan kepada Majelis Jemaat, Pengurus OIG dan bendahara- bendahara, agar laporan-laporan yang