• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA (1)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

RESIKO BISNIS

(Pembangunan Sistem Informasi)

DIDALAM INSTANSI PEMERINTAHAN DAN STRATEGI UNTUK MENGATASINYA

(Entrepreneur and Information Technology)

Oleh :

Rasmandika Ramdhan Nugraha (10114389) KWU-8

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

ABSTRAK

Saat ini, kebutuhan akan teknologi informasi di kehidupan sehari-hari sangat tinggi. Hampir segala kegiatan baik dalam hal pribadi maupun bisnis menggunakan teknologi informasi. Mengapa demikian? Teknologi informasi sangat mempermudah pekerjaan. Sebagai contoh penggunaan teknologi informasi pada sistem administrasi rumah sakit, system administrasi perkantoran, system administrasi pembayaran pajak, profile perusahaan, pendaftaran siswa baru, dan lain sebagainya.

Banyaknya kebutuhan akan teknologi informasi menjadikan bisnis dibidang ini sangat menjanjikan. Tidak hanya perusahaan swasta, tetapi instansi pemerintahan pun turut berkembang dan membutuhkan teknologi informasi untuk menunjang system administrasi yang ada. Hal ini bisa menjadi peluang bagi orang-orang yang berkecimpung didunia bisnis teknologi informasi saat ini.

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... 1

DAFTAR ISI... 2

BAB I... 3

PENDAHULUAN...3

2.1 Latar Belakang Masalah...3

2.2 Batasan Masalah...3

2.3 Maksud dan Tujuan Pembahasan...4

Maksud pembahasan...4

Tujuan Pembahasan...4

BAB II... 5

LANDASAN TEORI...5

2.1 Pengertian Entrepreneur...5

2.2 Sifat Entrepreneur...7

2.3 Pengertian Managemen...10

PEMBAHASAN...12

3.1 Bisnis/Proyek Sistem Informasi Didalam Instansi Pemerintahan...12

3.2 Resiko Dalam Proyek Pemerintahan...14

3.3 Strategi Untuk Mengurangi Resiko Pada Bisnis/Proyek Pemerintahan. .19 BAB IV... 25

(4)

BAB I PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang Masalah

Pada era modern saat ini, kebutuhan akan teknologi informasi di kehidupan sehari-hari sangat tinggi. Banyaknya kebutuhan akan teknologi informasi menjadikan bisnis dibidang ini sangat menjanjikan. Tidak hanya perusahaan swasta, tetapi instansi pemerintahan pun turut berkembang dan membutuhkan teknologi informasi untuk menunjang system administrasi yang ada. Hal ini bisa menjadi peluang bagi orang-orang yang berkecimpung didunia bisnis teknologi informasi saat ini.

Akan tetapi dibalik itu semua terdapat banyak resiko yang mungkin akan muncul saat menjalankan bisnis teknologi informasi (proyek IT) didalam instansi pemerintahan. Resiko tersebut dapat berupa materil, sumberdaya (resource) dan lain sebagainya. Bukan tidak mungkin bisnis atau proyek yang awalnya dianggap bisa memberikan keuntungan malah membuat kerugian yang cukup besar. Dan resiko terburuk lain yang dapat terjadi adalah berurusan dengan KPK.

Untuk mencegah resiko-resiko tersebut, semua aspek harus dipikirkan dengan cukup matang. Baik dalam segi resource, modal,pengeluaran dan management yang harus benar-benar dikelola dengan baik. Mengenali kemampuan resource pun sangat diperlukan untuk mencegah resiko yang timbul dalam bisnis/proyek teknologi informasi didalam instansi pemerintaha. 2.2 Batasan Masalah

Untuk membahas permasalahan diatas, penulis membatasi dengan hal-hal berikut :

1. Apa pengertian dari entrepreneur?

(5)

3. Apa saja strategi yang harus diperhatikan untuk mengurangi resiko yang dapat muncul pada bisnis/proyek teknologi informasi?

2.3 Maksud dan Tujuan Pembahasan

Maksud pembahasan

1. Untuk mengetahui apa arti entrepreneur itu sendiri.

2. Untuk mengetahui apa saja resiko yang mungkin muncul dalam bisnis/proyek teknologi informasi didalam instansi pemerintahan. 3. Untuk mengetahui strategi yang harus dilakukan agar bisa mengurangi

resiko yang mungkin terjadi pada bisnis/proyek teknologi informasi didalam instansi pemerintahan.

Tujuan Pembahasan

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Entrepreneur

Secara sederhana entrepreneurship atau dalam Bahasa indonesia memiliki arti kewirausahaan adalah suatu usaha yang dibangun untung mrnghasilkan suatu produk dan mendapatkan manfaat atau nilai profit dari produk tersebut.

Menurut Sudrajat, “sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang. Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja serta berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya”.

Pakar kewirausahaan Peter F. Drucker (dikutip dalam Jayadi, 2010), mengartikan “kewirausahaan sebagai kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Dalam pengertian ini, kewirausahaan terkait erat dengan kemampuan kreasi dan inovasi. Kemampuan wirausahawan adalah menciptakan sesuatu yang baru atau berbeda dari yang lain, atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya”.

(7)

1. Penuh percaya diri, dengan indikator penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, disiplin, dan bertanggung jawab

2. Memiliki inisiatif, dengan indikator penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan aktif

3. Memiliki motif berprestasi, dengan indikator yang terdiri atas orientasi pada hasil dan wawasan ke depan

4. Memiliki jiwa kepimimpinan dengan indikator berani tampil beda, dapat dipercaya, tangguh dalam bertindak, dan dapat bergaul dengan orang lain serta suka terhadap saran dan kritik yang membangun

5. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan serta suka pada tantangan

Beberapa pandangan para ahli mengenai definisi entrepreneur :

Eddy Soeryanto Soegoto (2014:27) mendefinisikan bahwa “Entrepreneur

adalah orang yang berjiwa kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, ulet dan tekun, rajin, disiplin, siap menghadapi resiko, jeli melihat dan meraih peluang, piawai mengelola sumber daya dalam membangun, mengembangkan, memajukan dan menjadikan usaha atau perusahaannya unggul”.

Menurut Geoffrey G Meredith “Entrepreneur adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan”. (1995).

Menurut Sinner “Entrepreneur adalah seorang yang mengambil resiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis dan menerima imbalan jasa berupa profit non financial”. (1992)

(8)

Menurut Say “Entrepreneur adalah orang yang mampu melakukan kordinasi, organisasi dan pengawasan. Dia memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan-keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

2. Komitmen tinggi

(9)

Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya. Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.

3. Jujur

Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.

4. Kreatif dan inovatif

(10)

5. Mandiri

Seseorang dikatakan mandiri apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.

6. Realistis

Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis”.

Menurut Eddy Soeryanto Soegoto dalam bukunya yang berjudul menjadi pembisnis ulung, ada beberapa keuntungan menjadi seorang entrepreneur diantaranya adalah

1. Pekerjaan Mulia

2. Pekerjaan menyenangkan

3. Menciptakan Lapangan Kerja dan Mengurangi Pengangguran 4. Mengurangi kemiskinan

(11)

7. Mencerdaskan bangsa dan dunia 8. Menjadi orang kaya

9. Dikenal Banyak orang 10. Pimpinan partai polotik

11. Pimpinan negara dan pemerintah 12. Pahlawan pembangunan

2.3 Pengertian Managemen

Managemen adalah proses pengorganisasian seperti perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengendalian atau pengawasan. Pengertian managemen juga dipandang sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan organisasi dalam upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Managemen terdiri dari 5 unsur yaitu man, material, machine, money dan method yang mana semua aktifiktas yang ditimbulkannya dalam proses manajemen itu, harus diatur dengan baik.

Menurut George.R.Terry “manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan”.

Menurut James A.F Stoner mengemukakan pendapat bahwa “managemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan sumber daya organisasi lain agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.

(12)

Dari definisi-definisi diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa managemen : 1. Managemen adalah sebuah perencanaan yang dilakukan untuk

mencapai suatu tujuan.

2. Managemen memiliki sebuah tujuan yang akan dicapai.

3. Managemen dilakukan untuk mengorganisasikan sumber daya agar mencapai sebuah tujuan yang telah direncanakan.

(13)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Bisnis/Proyek Sistem Informasi Didalam Instansi Pemerintahan

Dewasa ini banyak sekali bisnis yang bisa dijalani, salah satunya yaitu bisnis atau proyek teknologi informasi. Kebutuhan akan teknologi informasi menjadikan bisnis dibidang ini cukup digemari. Apa lagi pada zaman globalisasi sekarang yang segala sesuatunya menggunakan internet. Internet juga hamper menjadi sebuah kebutuhan primer dimasyarakat sekarang.

Dalam proyek teknologi informasi, pihak pemberi proyek atau bisa disebut sebagai client biasanya meminta untuk dibuatkan sebuah system yang bisa mempermudah pekerjaan atau pengorganisasian disebuah instansi atau organisasi. Hampir semua instansi atau organisasi memerlukan system informasi yang bisa menunjang kinerja dan mempermudah pekerjaan para pegawai yang ada didalamnya.

Instansi pemerintahan merupakan salah satu contoh sebuah organisasi yang banyak memerlukan sebuat system informasi dan banyak memberikan proyek kepada para entrepreneur dibidang IT (Information Technology). Banyak para entrepreneur dibidang teknologi informasi yang ingin mendapatkan proyek didalam instansi pemerintahan dikarenakan jumlah uang yang begitu besar dalam satu kali proyek. Keuntungan yang dijanjikan sangatlah besar jika dibandingkan dengan instansi lain pada umumnya.

Instansi pemerintahan memiliki dua jenis proyek yang dapat dikelola setiap tahunnya yaitu :

a. Penunjukan Langsung (Pengadaan)

(14)

Pemerintah Indonesia. Pada dasarnya metode pengadaan langsung ini untuk pekerjaan yang memang nilainya sampai dengan 200 juta rupiah untuk barang, pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya, serta untuk pekerjaan konsultansi dengan nilai sampai dengan 50 juta rupiah. Dengan adanya pembatasan nilai, metode pengadaan langsung memang diarahkan untuk pekerjaan yang memang sederhana, nilainya kecil dan/atau kejadian yang insidental tapi tidak berisiko tinggi.

Dalam pelaksanaannya, proses penunjukan langsung (pengadaan) cukup sederhana. Pejabat pengadaan cukup mengumpulkan 2 informasi harga kemudian memanggil penyedia barang/jasa yang mampu untuk memberikan penawaran harga. Berdasarkan informasi harga yang dikumpulkan dan HPS dari PPK (jika ada), Pejabat pengadaan melakukan negosiasi dan jika deal, maka penyedia barang/jasa bisa bekerja. Mirip seperti jual beli biasa, ada perkiraan harga, kita memilih penjual yang mampu, kita tanya harga, kita tawar, deal, bertransaksi.

Dalam penunjukan langsung (pengadaan) tidak seperti proses pelelangan yang ada persaingan harga antar penyedia barang/jasa. Disini penyedia cukup memilih penyedia yang mampu dan melakukan negosiasi lalu penyedia bekerja dan dibayar.

b. Pemilihan Langsung (lelang)

(15)

Dengan demikian ada ciri-ciri khusus dalam metode pemilihan langsung yaitu:

 Untuk pekerjaan dengan batasan nilai sampai dengan 5 miliar rupiah  Merupakan proses pelelangan, sehingga ada persaingan di dalamnya.

Dalam pelelangan tidak ada proses negosiasi, dan ini berbeda dengan pengadaan langsung dan penunjukan langsung yang perlu proses negosiasi karena tidak ada persaingan harga di dalamnya.

 Ada persaingan antara sesame penyedia barang/jasa.

Dari deskripsi diatas kita bisa tahu bahwa proyek pemilihan langsung (lelang) memiliki nominal uang yang sangat besar. Dalam penetapan harga tidak ada batas nominal yang ditetapkan oleh instansi pemerintahan, akan tetapi para penyedia barang/jasa akan berebut memberikan harga yang cukup sesuai dengan keinginan instansi pemerintah tersebut.

3.2 Resiko Dalam Proyek Pemerintahan

Dari kutipan yang telah dinahas, kita bisa tahu bahwa pemerintah dalam sekali proyek penyediaan barang/jasa tidak pernah tanggung-tanggu dalam mengeluarkan nominal harga. Alasan tersebutlah yang membuat para penyedia barang/jasa berbondong-bondong mencari jalan untuk mendapatkan proyek tersebut. Akan tetapi, dibalik keuntungan besar yang dijanjikan terdapat pula resiko besar yang mungkin akan terjadi.

Berdasarkan pembahasan tadi kita dapat menarik kesimpulan dan membandingkan antara dua jenis proyek dalam pemerintahan bahwa proyek pemilihan langsung (lelang) akan lebih beresiko dibandingkan dengan proyek penunjukan langsung (pengadaan). Kenapa demikian? Seperti yang kita tahu dalam proses lelang para penyedia barang/jasa akan berlomba untuk membanting harga agar sesuai dengan keinginan pemberi jasa atau instansi pemerintah.

(16)

managemen proyek penyedia barang/jasa harus teliti dalam menghitung dan memperkirakan pengeluaran yang sekiranya akan terjadi sebelum memberikan harga kepada instansi pemerintahan.

Selain kerugian yang akan diterima, proyek pemilihan langsung (lelang) juga memiliki resiko lain yang mungkin bisa terjadi. Seperti yang kita tahu proyek pemerintah tidak lepas dari yang namanya mafia salah satunya bisa kita sebut koruptor. Dengan jumlah nominal uang dalam satu kali proyek yang sangat besar itu tentu pihak KPK akan masuk dan menyelidiki proses dan jalur dana yang keluar.

Bisa saja pihak penyedia barang/jasa ikut terseret keranah hukum karena kesalahan para mafia tersebut. Kesimpulan nya, baik penunjukan langsung (pengadaan) ataupun pemilihan langsung (lelang) memiliki resiko masing-masing dan memiliki tingkan resiko yang berbeda. Resiko tersebut akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan selanjutnya.

Macam-macam resiko yang mungkin terjadi pada proyek system informasi didalam instansi pemerintahan antara lain :

a. Kemampuan resource tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Kemampuan resource (tenaga ahli) sangat berperan penting dalam keberhasilan suatu proyek. Manager proyek harus bisa memilih dan menyeleksi tenaga ahli (resource) sesuai dengan beban pekerjaan proyek yang akan dikerjakan. Jangan sampai saat setelah mendapat proyek resource tidak bisa mengerjakan apa yang sudah menjadi tugasnya.

Kecocokan antara sesama resource juga menentukan hasil pekerjaan yang akan mereka kerjakan. Tetapi sangat sulit memang memilih resource yang saling cocok satu sama lain. Disinilah peran penting manager proyek dalam mengelola sumber daya yang akan diberdayakan.

(17)

proyek untuk memanage waktu sangat diuji pada tahap ini. Jangan sampai waktu menjadi sebuah resiko yang dapat menghancurkan suatu proyek. Selain itu kemampuan dari resource yang telah dibahas sebelumnya juga amat mempengaruhi pengerjaan suatu proyek. Semakin lama resource mengerjakan proyek dari waktu yang telah ditentukan semakin beresiko pula proyek mengalami kegagalan karena selesai tidak tepat sesuai waktu yang dijanjikan.

Akan tetapi pengerjaan proyek yang terlalu cepat juga bisa menjadi sebuah resiko. Kenapa? Proses pencairan dana pada proyek pemerintah biasanya berkisar dua minggu setelah waktu proyek yang dijanjikan selesai. Walaupun pengerjaan proyek selesai lebih cepat pencairan tetap akan sesuai dengan waktu pada umumnya. Bayangkan saja manager proyek diharuskan memberikan upah kepada resource sedangkan pencairan dana belum dilakukan. Terkadang resource tidak mau tahu menahu soal pencairan. Yang diinginkan adalah tugas selesai dan mereka mendapatkan upah. Hal itu akan menjadi hal yang merugikan untuk manager proyek. Jadi pengerjaan proyek yang tepat dengan waktu yang telah dijadwalkan sangatlah lebih baik.

c. Resource (tenaga ahli) mengundurkan diri atau menghilang

Bukan hal yang tidak mungkin resource atau tenaga ahli mengundurkan diri ditengah waktu berjalan nya suatu proyek. Mungkin bisa saja menghilang tanpa kabar apapun. Bayangkan akan seperti apa bila hal itu terjadi. Manager proyek akan bingung dan akan menghambat pengerjaan proyek tersebut. Hal ini merupakan sebuah resiko yang tidak akan terduga. Hanya karna satu hal tetapi dapat mempengaruhi sebuah proyek sangat besar. Bahkan mendatangkan kerugian.

d. Proyek dibatalkan setelah program selesai

(18)

dahulu program yang akan dibuat. Hal ini dilakukan untuk memperlihatkan seberapa butuh instansi pemerintahan tersebut pada program yang akan dibuat. Selain itu pengerjaan program terlebih dahulu dilakukan agar pihak dari instansi pemerintah dapat melihat seberapa bagus program yang akan dibuat. Hal ini tentu memjadi sebuah resiko bagi pihak penyedia barang dan jasa. Bagai mana tidak, bisa saja setelah program selesai justru pihak dari instansi pemerintahan menolak proyek tersebut karena beberapa hal. Bayangkan saja program yang telah selesai dikerjakan ditolak begitu saja. Tentu mau tidak mau manager proyek tetap harus memberi upah kepada programmer yang telah mengerjakan program tersebut. Hal ini dapat menjadi sebuah kerugian yang cukup besar untuk pihak penyedia barang dan jasa. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah managemen agar hal tersebut dapat diatasi.

e. Waktu pencairan dana yang terus diundur.

Sebelumnya telah dibahas waktu pencairan dana biasanya dua minggu setelah batas pengerjaan proyek selesai. Tetapi terkadang waktu pencairan dana bisa saja melebihi batas yang ditentukan atau bahkan terus diundur karena beberapa hal. Hal ini menjadi sebuah resiko dalam proyek dipemerintahan. Mengapa? Karena ada resource yang menunggu bayaran dan terkadang ada resource yang tidak ingin tahu menahu mengenai pencairan dana. Bekerja selesai dan bayaran harus diberikan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

f. Resiko mengalami kerugian.

Pada proyek pemilihan langsung (lelang) terdapat resiko mengalami kerugian. Kenapa bisa begitu? Proyek yang digadang-gadang akan memberikan keuntungan yang sangat besar justru malah mendatangkan sebuah kerugian. Hal ini dapat terjadi karena pada saat pelelangan sebuah proyek penyedia barang/jasa terlalu besar membanting harga agar mendapatkan proyek tersebut.

(19)

barang/jasa harus sangat hati-hati dalam menetapkan harga, memperhitungkan segala pengeluaran yang mungkin terjadi dan harus pandai memanage hal-hal yang akan dibutuhkan dalam sebuah proyek. Menetapkan harga yang tidak terlalu tinggi tetapi tidak terlalu rendah pula.

Selain itu, pada proyek pemerintahan terdapat banyak mafia yang mungkin akan merugikan penyedia barang/jasa. Memang benar dana dalam sekali proyek pemerintahan sangatlah besar. Akan tetapi dengan adanya mafia-mafia yang mungkin ikut berkecimpung didalam proyek membuat dana semakin kecil. Dan bukan hal yang mustahi penyedia barang/jasa malah akan mendapatkan dana yang sangat kecil karena telah terpotong oleh para mafia-mafia proyek. Hal ini yang harus sangat diwaspadai dalam sebuah bisnin/proyek didalam instansi pemerintahan karena akan mendatangkan resiko kerugian pada penyedia barang/jasa.

g. Resiko terjerat KPK

KPK? Pada sebuah proyek pemerintahan khususnya untuk proyek pemilihan langsung (lelang) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan diam dan melihat. Alur dana dari sebuah proyek, pengeluaran, siapa saja yang mendapatkan dana, untuk apa saja, semua itu pasti diselidiki dengan sangat detail. Hal ini dilakukan agar tidak terdapat mafia proyek yang mungkin akan merugikan negara. Kenapa hal ini menjadi sebuah resiko? Bukan hal yang tidak mungki penyedia layanan barang/jasa ikut terjerat kedalam proses hukum karena ulah para mafia proyek.

(20)

Hal-hal tersebut merupakan beberapa contoh dari sekian banyak resiko yang mungkin terjadi pada bisnis/proyek didalam instansi pemerintahan. Akan tetapi resiko-resiko tersebut bisa kita minimalisir tergantung dari tindakan yang akan diambil saat proses pengerjaan proyek.

3.3 Strategi Untuk Mengurangi Resiko Pada Bisnis/Proyek Pemerintahan

Dalam bisnis teknologi informasi di instansi pemerintahan memang memiliki banyak resiko. Baik resiko materil maupun resiko resource. Akan tetapi resiko-resiko tersebut dapat kita kurangi ataupun kita cegah dengan beberapa cara dan memanage kegiatan proyek/bisnis dengan baik.

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko dalam bisnis teknologi informasi didalam instansi pemerintahan adalah sebagai berikut :

1. Kelola rencana proyek dengan baik

Suatu proyek tidak akan berjalan dengan baik tanpa sebuah perencanaan. Apa lagi dengan menjalankan suatu proyek dengan cara spontan dan membabi-buta. Hal tersebut justru akan merusak kelangsungan suatu proyek dan akan banyak memunculkan resiko-resiko pada sebuah proyek.

Tahap perencanaan perupakan tahap awal pada suatu proyek. Selain itu tahap ini meruupakan tahap yang sangat penting dalam kelangsungan suatu proyek. Dibutuhkan perencanaan yang sangat matang dan managemen yang baik agar suatu proyek dapat berjalan dengan lancer. Dengan pengelolaan yang baik, resiko-resiko pada bisnis proyek system informasi dapat dikurangi. Terkadang orang hanya merencanakan sesuatu yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Seharusnya perencanaan suatu proyek dilakukan untuk merencanakan program yang akan dilaksanakan sekarang dan juga program yang akan dilaksanakan untuk kedepannya. Walaupun seringkali apa yang telah kita rencanakan tidak sesuai dengan yang terjadi. Tetapi hal itu dapat dikurangi dengan perencanaan yang matang dan strategi yang baik.

(21)

Resource atau sumber daya dalam suatu proyek merupakan salah satu objek yang sangat penting untuk kelangsungan atau keberhasilan dalam proyek teknologi informasi. Merupakan tugas untuk manager proyek dalam memilih sumber daya resource yang baik dan professional. Kebanyakan dari orang akan memilih resource tidak melihat dari kemampuat tetapi dari harga. Sebagai contoh memilih mahasiswa untuk mengerjakan suatu proyek pemerintahan.

Kenapa mahasiswa? Rata-rata dari mahasiswa belum memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam sebuah proyek akan tetapi sudah cukup memiliki kemampuan untuk membuat sebuah program. Hal ini banyak diambil oleh sebagian orang dikarenakan kurangnya pengalaman mahasiswa dapat dibayar dengan jumah upah yang tergolong kecil dan seorang manager proyek akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibanding menyewa seorang professional.

Tentu saja hal tersebut dapat mendatangkan sebuah resiko. Beban proyek yang begitu besar membuat mahasiswa tidak dapat mengerjaka sebuah program dengan baik. Dan pada akhirnya proyek tidak selesai tepat waktu. Anda tentu tidak ingin hal tersebut terjadi. Oleh karena itu anda harus sangat teliti dalam memili sebuah resource yang tepat sesuai dengan beban proyek yang akan dikerjakan. Jangan karena ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar anda justru mengorbankan banyak hal dan malah mendapatkan kerugian. Jika sekiranya dalam sebuah proyek teknologi informasi di pemerintahan dapat dikerjakan oleh mahasiswa, memilih para mahasiswa adalah suatu hal yang tepat. Akan tetapi jika beban suatu proyek cukup besar memilih seorang professional adalah hal yang tepat.

3. Memanage waktu dengan baik

(22)

penyedia barang dan jasa. Tetapi dalam proyek pemerintahan waktu pengerjaan yang terlalu cepat juga dapat merugikan seorang manager proyek.

Dalam sebuah proyek pemerintahan, waktu pencairan sebuah dana biasanya memakan waktu sekitar 2 minggu dari jadwal beresnya sebuah proyek. Jika pengerjaan terlalu cepat tentu manager proyek membutuhkan sebuah dana untuk membayar resource. Sedangkan pencairan dana dari pemerintahan belum bisa didapatkan. Apa yang akan terjadi jika uang yang dimiliki seorang manager tidak mencukupi untuk membayar gaji resource? Oleh karena itu dibutuhkan managemen waktu yang baik agar pengerjaan selesai tepat waktu tidak kurang dan tidak melebihi yang telah dijadwalkan. 4. Memanage semua kegiatan proyek dengan baik

Selain managemen waktu, manager proyek juga perlu memanage semua kegiatan proyek dengan cukup baik. Pembagian segala tugas berdasarkan spesialis kerja masing-masing. Jangan sampai seorang programmer diberikan tugas seorang analis, atau analis diberikan beban tugas seorang programmer. Disinilah tugas utama seorang manager proyek, memberikan setiap pekerja tugas berdasarkan keahlian masing-masing.

5. Merekrut cukup resource atau tenaga ahli

Merekrut resource tidak bisa dengan sembarangan, manager proyek perlu tahu resource apa saja yang dibutuhkan. Merekrut banyak resource tidak cukup baik untuk pengerjaan proyek. Tetapi terlalu sedikit merekrut juga sama saja dapat menimbulkan resiko-resiko tertentu. Pemilihan resource dapat dilakukan dengan melihat bidang apa saja yang akan dibutuhkan dalam proyek. Terlalu berlebihan apa lagi merekrut resource dengan bidang yang tidak dibutuhkan sangatlah tidak bijaksana. Selain itu loyalitas seorang resource juga perlu diperhatikan oleh manager proyek.

(23)

adalah menghilangnya resource atau tenaga ahli. Banyak penyabab yang bisa mengakibatkan resource mengundurkan diri atau menghilang. Antara lain :

a. Resource merasa tidak nyaman dengan lingkungan kerjanya.

b. Resource merasa bayaran yang dia terima tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan.

c. Resource mendapatkan beberapa masalah dengan teman kerjanya. d. Resource menghilang entah apa penyebabnya.

e. Dan lain sebagainya.

Menghilangnya seorang resource dapat mempengaruhi kinerja resource yang lain. Selain itu dapat memperlambat waktu pengerjaan suatu proyek karena beban kerja resource yang lain menjadi lebih besar. Hal ini harus diwaspadai oleh manager proyek. Tidak mudah merekrut seorang resource untuk mengerjakan suatu proyek selain itu kecocokan antara sesama resource juga menjadi salah satu penyebab keberhasilan suatu proyek.

6. Menyelesaikan surat menyurat sebelum menyelesaikan proyek

Perlu diketahui jika proyek dalam pemerintahan memiliki proses yang cukup panjang untung mencapai tahap akhir. Banyak proses yang harus dilalui salah satunya adalah pemberkasan. Sebelum menyelesaikan suatu proyek, perlu dipastikan dulu proyek yang akan dijalani sudah fix dan sudah menyelesaikan beberapa pemberkasan salah satunya RAB (Rencana Anggaran Biaya).

Biasanya pihak pemerintah akan meminta terlebih dahulu contoh program yang akan dibuat. Untuk mengurangi resiko mubadzirnya program yang kita buat, maksudnya kita telah membuat program tetapi pihak pemerintah membatalkan proyek kita hanya perlu membuat suatu mockup. Dengan sebuah mockup kita tidak perlu lelah membuat program yang belum jelas berjalan tidaknya.

(24)

7. Hitung RAB (Rencana Anggaran Biaya) dengan teliti

Rencana anggaran biaya (RAB) merupaka sesuatu yang sangat penting. Dalam memanage anggaran suatu proyek manager proyek harus dengan teliti menghitung semua perkiraan pengeluaran. Akan lebih baik jiga menyewa seorang akuntan dalam hal ini.

Pada proyek pemerintahan khususnya proyek pemilihan langsung (lelang) biasanya pihak penyedia barang dan jasa akan berlomba menawarkan sebuah proyek dengan harga yang murah. Dalam hal ini manager proyek perlu perhitungan berapa harga paling minim untuk menyelesaikan suatu proyek. jangan sampai setelah memberikan harga yang sangat murah untuk mendapatkan sebuah proyek pemerintahan pihak penyedia barang dan jasa malah mendapatkan kerugian karena harga yang ditaswarkan tidak sesuai dengan pengeluaran.

Selain itu, perlu diperhitungkan juga akan munculnya para mafia-mafia dalam proyek pemerintahan. Tidak bisa dipungkiri pasti ada saja mafia yang mucul. Mau tidak mau pihak penyedia barang dan jasa harus berurusan dengan mereka. Hal inilah yang banyak membuat pihak penyedia barang dan jasa mengalami kerugian. Inilah alasan mengapa manager proyek harus dengan teliti dalah menghitung segala macamm pengeluaran yang mungkin akan terjadi.

8. Hindari segala hal yang berbau korupsi

(25)

Dalam kasus ini, KPK lebih sering masuk kedalam proyek-proyek pemilihan langsung (lelang) dibanding proyek penunjukan langsung. Mengapa demikian? Proyek pemilihan langsung (lelang) memiliki total biaya yang sangat besar. Hal ini pasti mendatangkan para mafia-mafia korupsi. Karena itulah KPK akan meneliti segala pengeluaran yang ada pada proyek tersebut. Karena itulah jujur dalam rincian biaya lebih baik disbanding bermain tidak sehat.

Itulah beberapa cara untuk mengurangi berbagai resiko dalam proyek system informasi didalam instansi pemerintahan. Semua jenis resiko bisa kita hindari dengan mengetahui apa saja resiko tersebut dan dengan managemen yang baik. Kejujuran juga merupakan salah satu kunci untuk kesuksesan suatu proyek. Jangan karena mareti yang kecil kita melepaskan nilai-nilai kejujuran.

(26)

BAB IV KESIMPULAN

Bisnis atau proyek teknologi informasi didalam instansi pemerintahan merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Akan tetapi dibalik keuntungan yang menjanjikan itu terdapat berbagai resiko yan gmungkin terjadi. Resiko tersebut dapat berupa resiko materil seperti kerugian ataupun resiko sumber daya. Ada pula resiko hukum yang mungkin akan menyeret pelaku proyek atau penyedia barang/jasa.

(27)

BIBLIOGRAPHY

Soegoto, Eddy Soeryanto. Entrpreneurship: Menjadi Pebisnis Ulung. Elex Media Komputindo, 2009.

Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Edisi Revisi, Elexmedia Komputindo, 2014, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto.

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak. Tahu merupakan makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa tahu ini mengandung protein yang tinggi. Bagi sebagian besar

Secara singkat, faktor yang dapat menjadi daya tarik pusat kota bagi masyarakat untuk memilih tinggal di pusat kota tersebut yang dapat menyebabkan permukiman tumbuh

Pemenang akan mengambil laibiliti dan bertanggungjawab penuh sekiranya berlaku sebarang liabiliti, kecelakaan, kecederaan, kerugian, kerosakan, tuntutan atau kemalangan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan latar sosial budaya Andrea Hirata, (2) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Cinta di Dalam Gelas karya

Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien dengan Tuberkulosis paru adalah sebagai  berikut:.. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan: Sekret kental atau

Begitu juga dengan seorang guru dalam proses pembelajaran di sekolah harus pandai membangkitkan minat belajar anak didik dalam menerima materi pelajaran,

Bagi Anda yang pertama kali memasuki halaman ini dan belum mendaftarkan produk yang Anda jual, Anda akan melihat tampilah Dasbor dengan pilihan-pilihan pengisian

[r]