• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan lahan merupakan hasil akhir dari setiap bentuk campur

tangan kegitan (intervensi) manusia terhadap lahan di permukaan bumi yang

bersifat dinamis dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup baik material

maupun spiritual (Arsyad, 1989). Secara umum penggunaan lahan di Indonesia

merupakan akibat nyata dari suatu proses yang lama dari adanya interaksi yang

tetap, adanya keseimbangan, serta keadaan dinamis antara aktifitas-aktifitas

penduduk diatas lahan dan keterbatasan-keterbatasan di dalam lingkungan tempat

hidup (As-syakur dkk., 2010).

Interaksi antara dimensi ruang dan waktu dengan dimensi biofisik dan

manusia mengakibatkan terjadinya perubahan penggunaan lahan (Veldkamp and

Verburg, 2004). Perubahan iklim, peningkatan jumlah penduduk dan proses

urbanisasi merupakan penyebab umum yang dianggap sebagai faktor-faktor yang

berkontribusi terhadap terjadinya perubahan penggunaan lahan (Wu et al., 2008),

akan tetapi kenyataannya perubahan penggunaan lahan tidak terjadi karena adanya

faktor tunggal (Verburg and Veldkamp, 2001). Kompleksitas antara faktor-faktor

fisik, biologi, sosial, politik dan ekonomi yang terjadi dalam dimensi ruang dan

waktu pada saat yang bersamaan merupakan penyebab utama proses perubahan

penggunaan lahan (Wu et al., 2008).

Perubahan penggunaan lahan adalah bertambahnya suatu penggunaan

(2)

berkurangnya tipe penggunaan lahan yang lain dari suatu waktu ke waktu

berikutnya, atau berubahnya fungsi suatu lahan pada kurun waktu yang berbeda

(Martin, 1993 dalam Wahyunto dkk., 2001). Perubahan penggunaan lahan

memiliki dampak potensial besar terhadap lingkungan fisik dan sosial. Perubahan

penggunaan lahan dapat mempengaruhi sistem ekologi setempat di antaranya

pencemaran air, polusi udara, perubahan iklim lokal (Mahmood, et al., 2010;

Coskun, et al., 2008; Hu, et al., 2008; Wu et al., 2008; Kalnay and Cai, 2003),

berkurangnya keanekaragaman hayati (Sandin, 2009), serta terjadinya fluktuasi

pelepasan dan penyerapan CO2 (Acanadell, 2002).

Identifikasi perubahan penggunaan lahan pada suatu wilayah merupakan

suatu proses mengidentifikasikan perbedaan keberadaan suatu objek atau

fenomena yang diamati pada waktu yang berbeda (A-syakur dkk., 2010).

Identifikasi perubahan penggunaan lahan memerlukan suatu data spasial temporal.

Data-data spasial tersebut bersumber dari hasil interpretasi citra satelit maupun

dari instansi-instansi pemerintah dan dianalisis dengan menggunakan SIG (Sistem

Informasi Geografis). Pemanfaatan SIG dan data satelit merupakan suatu

teknologi yang baik dalam mengelola data spasial-temporal perubahan

penggunaan lahan. Mengetahui perubahan penggunaan lahan tidak hanya berguna

untuk pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan, tetapi juga dapat dijadikan

suatu informasi dalam merencanakan tata ruang di masa yang akan datang.

Kabupaten Langkat merupakan satu dari 33 kabupaten/kota di Provinsi

Sumatera Utara, memiliki wilayah yang sebagian besar merupakan dataran rendah

dengan variasi ketinggian antara 4 – 105 meter di atas permukaan laut. Adapun

(3)

yang merupakan Ibukota Kabupaten Langkat. Posisi Kecamatan Stabat sendiri

dilalui oleh jalan Negara yang menghubungkan Provinsi Sumatera Utara dan

Provinsi Aceh, sehingga peranannya begitu penting dari segi perekonomian

seperti kegiatan perdagangan dan jasa.

Pada masa sekarang ini Kecamatan Stabat sudah berkembang menjadi

kawasan perkotaan, karena menjadi lokasi pilihan untuk tempat tinggal dan

kegiatan komersial. Lokasinya yang merupakan pusat kegiatan perkantoran, baik

pemerintah ataupun swasta menjadikannya berkembang sebagai kawasan

permukiman, kawasan perdagangan dan jasa. Jumlah penduduk di Kecamatan

Stabat sendiri adalah yang terbesar di Kabupaten Langkat, dimana dari data Badan

Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 jumlah penduduk di Kecamatan Stabat

berjumlah 83.273 jiwa dengan tingkat kepadatan yang cukup tinggi dibandingkan

kecamatan lain, yaitu sekitar 765,03 jiwa/km2.

Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat akan berimplikasi

terhadap peningkatan kebutuhan ruang untuk mewadahi kegiatannya, dan salah

satunya dimanifestasikan dalam wujud lahan. Di atas lahan inilah kemudian

penduduk melakukan berbagai kegiatan dan aktivitas, baik secara individual

maupun kelompok. Perkembangan aktivitas penduduk tersebut menuntut

ketersediaan lahan yang cukup besar, terutama untuk kegiatan sosial ekonomi

seperti perumahan dan permukiman, jasa, perdagangan maupun untuk kegiatan

lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan lahan tersebut terdapat

keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh suatu wilayah, baik secara fisik dan geografis,

maupun kemampuan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur dan fasilitas

(4)

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Langkat, tahun 2007 sampai dengan 2013 telah banyak mengalami

pergeseran fungsi lahan. Sebagai contoh pada tahun 2007 luas lahan sawah

sebesar 1.740 Ha dari seluruh wilayah Kecamatan Stabat, namun pada tahun 2013

berkurang menjadi 1.479 Ha. Sehingga terjadi perubahan penggunaan lahan

sebesar 261 Ha dari luas Kecamatan Stabat.

Adapun dalam hal melakukan identifikasi perubahan penggunaan lahan

di Kecamatan Stabat, peneliti akan menggunakan teknologi sistem informasi

geografis (SIG) yang sampai saat ini terus berkembang dan telah banyak

membantu dalam memberikan masukan rekomendasi alternatif pemecahan

berbagai permasalahan perubahan penggunaan lahan. Pemanfaatan citra satelit

dengan resolusi spasial yang tinggi telah banyak dimanfaatkan untuk mengamati

perubahan penggunaan lahan. Dengan menggunakan citra satelit resolusi

menengah – tinggi, klasifikasi penggunaan lahan dapat dilakukan dengan lebih

rinci dan memiliki liputan lebih luas.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian mengenai penggunaan lahan yang

ditekankan pada identifikasi perubahan penggunaan lahan secara spasial dan

temporal pada lingkup kecamatan sangat penting dilakukan, sebagai langkah

preventif timbulnya permasalahan alih fungsi akibat aktivitas manusia

memanfaatkan lahan. Pemanfaatan data citra satelit dan analisis spasial dengan

bantuan sistem informasi geografis (SIG) dapat digunakan untuk memperoleh

informasi penggunaan lahan aktual dan temporal serta mengkaji dampak yang

(5)

penelitian dengan judul, “Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di

Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat”.

1.2 Perumusan Masalah

Secara lebih khusus persoalan pokok yang hendak diteliti atau

diungkapkan pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Berapa besar persentase dan jenis penggunaan lahan yang mengalami

perubahan di Kecamatan Stabat antara tahun 2007-2013 ?

2. Bagaimana kesesuaian penggunaan lahan di Kecamatan Stabat ?

3. Bagaimana hubungan antara terjadinya bencana banjir dengan adanya

perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Stabat?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui besar persentase dan jenis-jenis penggunaan lahan yang

mengalami perubahan di Kecamatan Stabat antara tahun 2007-2013.

2. Untuk mengetahui kesesuaian penggunaan lahan Kecamatan Stabat

berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

3. Untuk menganalisis hubungan antara terjadinya bencana banjir dengan

(6)

1.4 Manfaat Penelitian

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi perubahan penggunaan lahan di wilayah penelitian

sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam merumuskan arahan penggunaan

lahan dan keruangan yang lebih baik dan realistis.

2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah daerah dalam melakukan kegiatan

pengawasan terhadap terjadinya alih fungsi lahan yang semakin besar.

3. Sebagai dasar bagi penelitian lebih lanjut, terutama untuk pengembangan dan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini tergolong Library Research, data dikumpulkan dengan mengutip, menyadur, dan menganalisis dengan menggunakan analisis isi (Content Analysis) terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk (1) identifikasi varietas beras japonica dan indica premium yang mempunyai palatabilitas tinggi; (2) menguji marka STS terpaut palatabilitas

Dengan kata lain, peran PPID sebagai pendukung dari kehumasan akan lebih membackup lagi dalam memberi pelayanan informasi publik yang lebih

Guru jurusan geografi begitu juga dengan mata pelajaran yang lain. Ketika ada kebijaksanaan yang.. mengharuskan adanya keterpaduan pada beberapa mata pelajaran yang

Rought Cut Capacity Planning merupakan “analisis untuk menguji ketersediaan kapasitas fasilitas produksi yang tersedia didalam memenuhi jadwal induk produksi (Master

Peneliti menjadikan acara Indonesia Lawak Klub (ILK) sebagai bahan penelitiannya karena peneliti merasa: (1) bahwa topik yang diperbincangkan adalah topik-topik

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Pudjiadi And Sons Tbk dan Entitas Anak terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember

Jenis aliran pada pipa tersebut merupakan jenis turbulen, karena nilai bilangan Reynold (RE) yang didapat lebih besar dari 4000 (Re>4000). Pompa Demster membutuhkan perawatan