ABSTRAK
Kaisar Jepang adalah pemimpin keluarga kekaisaran
dan kepala seremonial negara dari sistem monarki konstitusional Jepang.
Berdasarkan konstitusi tahun 1947, kaisar adalah "lambang Negara dan kesatuan
bangsa." Menurut sejarah, kaisar juga merupakan penjaga kewenangan tertinggi
agama Shinto karena dia dan keluarganya dipandang sebagai keturunan dari dewi
matahari amaterasu, dan kepentingannya juga menangani urusan keagamaan,
termasuk ritual Shinto dan ritual seluruh bangsa. Kaisar Jepang dimaknai sebagai
"lambang Negara dan pemersatu masyarakat" tanpa kewenangan politik yang
nyata.
Sejak awal zaman Heian, bulan 9 (September) di kalender Jepang disebut
bulan seruni (kikuzuki), tanggal 9 bulan 9 disebutchōyō no sekku atau kiku no sekku. Bulan 9 kalender lama adalah musim mekarnya bunga seruni. Pada awal
zaman Heian, seruni adalah bunga langka yang baru saja didatangkan dari daratan
Cina. Di istana, kalangan bangsawan mengadakan acara apresiasi bunga seruni.
Mereka meminum sake rendaman bunga seruni sambil membaca puisi, sekaligus
mendoakan agar panjang umur. Seruni adalah bunga mahal lambang bangsawan
terhormat sehingga minum sake bunga seruni dipercaya membuat peminumnya
panjang umur dan dijauhi kedengkian. Motif bunga seruni disukai orang Jepang
karena dianggap sebagai motif pembawa keberuntungan, dan dipakai sebagai
ornamen kimono zaman Heian.
Pada zaman Kamakura, Kaisar Go-Toba dikenal sangat menyukai bunga
oleh , Kaisar Kameyama, dan Kaisar Go-Uda. Lambang bunga seruni lalu melekat
sebagai lambang istana kekaisaran, khususnya tampak depan bunga seruni
bersusun 16 daun mahkota.
Pada zaman Edo, Keshogunan Tokugawa dengan lambangnya yang
disebut mitsuba aoi sangat berpengaruh dan ditakuti rakyat. Lambang mitsuba aoi hanya boleh dipakai oleh Keshogunan Tokugawa. Sebaliknya, lambang bunga
seruni sudah benar-benar kehilangan pengaruhnya, dan penggunaan lambang
bunga seruni meluas ke kalangan rakyat biasa. Motif bunga seruni lalu banyak
dipakai sebagai lambang keluarga aktor kabuki, merek dagang toko,
motif wagashi dan ornamen perlengkapan sembahyang.
Lambang bunga seruni kembali dihormati rakyat Jepang pada zaman
Meiji setelah kekuasaan pemerintahan berada kembali di tangan kaisar.
Kekuasaan Kaisar Meiji menjadi absolut, dan lambang bunga seruni sebagai
simbol istana kekaisaran kembali menjadi lambang yang sangat dihormati.
Lambang bunga seruni 16 daun mahkota lambang khusus istana kekaisaran yang
dilarang digunakan di luar rumah tangga kekaisaran. Larangan pemakaian
lambang bunga seruni 16 daun mahkota berlaku hingga berakhir Perang Dunia II.
Mengikuti pemakaian lambang bunga seruni oleh istana kekaisaran, kuil
Shinto banyak memakai bunga seruni sebagai lambang kuil. Lambang bunga
seruni misalnya dipakai oleh Kuil Takachiho di Prefektur Miyazaki yang konon
,禁 あ 1 ,花冠 ,菊 ,花 ン ボ
,禁 二大世界大戦
い い い
,終わ
う ,適用
う
,皇居
,使 わ ,菊 ,花 ,基 い ,様々
,神社 ,神社 ンボ 菊 ,花 ,使う
菊 花 ン ボ ,例 え う わ ン
う ,天皇
う
,東軍
え い
,遠征
う う
,急送