BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan makanan cepat saji dalam industri kuliner menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sebagian besar dari jumlahnya adalah makanan yang dimasak dengan cara digoreng. Mengkonsumsi gorengan seakan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia. Tidak sedikit produsen makanan yang mengabaikan faktor kesehatan dalam menggoreng makanan yakni dengan menggunakan minyak goreng secara berulang melebihi batasan yang diizinkan. Karena mereka lebih mengutamakan keuntungan dan mengesampingkan dampak kesehatan bagi yang mengkonsumsi gorengan tersebut.
Faktor penyebabnya selain keterbatasan ekonomi juga akibat ketidakpahaman si penggoreng. Terlalu banyak mengkonsumsi gorengan dapat meningkatkan kolesterol jahat apalagi kalau minyak gorengnya menggunakan campuran lain yang berbahaya yang dapat menyebabkan suatu penyakit atau bahkan kematian jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Tentu hal ini menyisakan dampak buruk bagi kesehatan manusia.
Teknologi yang terus berkembang juga merambah kepada perkembangan alat instrumentasi dalam bidang kesehatan yang dapat menunjang aktifitas manusia menjadi lebih baik. Pada penderita kolestrol, lemak dan minyak menjadi musuh utama namun bukan berarti harus dijauhi dengan tidak sama sekali mengkonsumsi makanan yang mengandung minyak atau diolah dengan minyak. Namun, dengan kadar yang seimbang dan kualitas yang baik lemak dan minyak masih dapat dikonsumsi, yakni dengan menyajikan makanan yang dimasak dari minyak yang berkualitas baik.
Selain itu alat ini diharapkan dapat digunakan oleh Instansi – Instansi Pemerintah seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), LP2K (Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen) saat melakukan SIDAK (Inspeksi Mendadak) dipasar untuk mencegah peredaran minyak goreng yang tidak layak konsumsi atau minyak goreng yang terkontaminasi dengan campuran lain.
Untuk itu perlu dibuat suatu alat ukur kualitas minyak goreng yang mengacu pada tingkat kekeruhan dan warna pada minyak goreng yang mampu mengukur dengan cepat, tepat dan lebih ekonomis pengoperasiannya. Sehingga masyarakat dapat senantiasa memonitor kualitas minyak goreng yang akan digunakannya atas pertimbangan kesehatan.
1.2. Perumusan Masalah
Penelitian ini diarahkan pada permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem kerja rancang bangun pendeteksi kualitas minyak goreng? 2. Merancang desain sistem sensor yang mampu membedakan setiap jenis minyak
goreng yang memiliki kualitas berbeda.
3. Mampu mengolah data dari sensor kedalam mikrokontroler sehingga nilai yang dibaca dapat diamati secara langsung dan ditampilkan di LCD 20x4
1.3. Pembatasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian, maka dapat dituliskan poin-poin batasan masalah, sebagai berikut:
1. Pengujian dilakukan pada beberapa minyak goreng yakni : minyak goreng curah, minyak goreng kemasan (Bimoli) dan minyak goreng habis pakai (sudah digunakan berkali-kali)
4. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya minyak goreng tersebut untuk dikonsumsi.
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan antara lain:
1. Merancang sebuah prototipe alat ukur pendeteksi kualitas minyak goreng berdasarkan warna RGB berbasis mikrokontroler ATMega 8535.
2. Mengetahui tingkat kelayakan dan kekeruhan jenis minyak goreng berdasarkan warna RGB yang terkandung didalamnya.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat antara lain:
1. Menyadarkan pada masyarakat bahwasanya perlu memperhatikan kualitas minyak goreng yang digunakannya.
2. Dengan alat ukur yang dihasilkan diharapkan mampu mempermudah masyarakat bahkan Instansi – Instansi Pemerintah saat melakukan SIDAK (Inspeksi Mendadak) dipasar untuk mencegah peredaran minyak goreng yang tidak layak konsumsi atau terkontaminasi campuran lain yang berbahaya dengan pertimbangan dampak kesehatan.
3. Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan terhadap kemajuan penelitian, teknologi dan pendidikan di Indonesia.
1.6. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan pada rancang bangun alat pendeteksi kualitas minyak goreng berdasarkan warna RGB berbasis mikrokontroler ATMega 8535 adalah : 1. Studi literatur
maupun dari hasil penelitian mengenai Mikrokontroler ATMega 8535 dan Sensor Photodioda.
2. Perancangan Sistem
Merancang alat sesuai dengan rencana, yaitu meliputi perancangan desain
hardware dan software. 3. Implementasi
Pada tahap ini akan dibangun alat pendeteksi kualitas minyak goreng berdasarkan warna RGB berbasis mikrokontroller ATMega 8535 sebagai sistem yang memproses semua input dan output, sensor warna RGB sebagai sensor pendeteksi warna pada minyak goreng dan hasil pengukuran ditampilkan di LCD 20x4
4. Pengujian Alat
Pada tahap ini dilakukan pengujian alat dan program. 5. Dokumentasi
Proses dokumentasi hasil penelitian dilakukan selama penelitian dengan menyusun laporan dalam bentuk skripsi.
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran mengenai skripsi ini, secara singkat dapat diuraikan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, manfaat penelitian, teknik pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM
Bab ini akan membahas mengenai perancangan yang digunakan dan pengimplementasian sistem dari masing-masing sensor. Untuk menjelaskan setiap pembahasan tersebut akan dijelaskan menggunakan blok diagram beserta penjelasan dari setiap bagian dari blok diagram yang digunakan. Rangkaian – rangkaian yang diperlukan untuk membangun perangkat Pendeteksi Kualitas Minyak Goreng dengan teknologi.
BAB 4 DATA DAN ANALISA
Bab ini akan memaparkan mengenai proses pengujian Sensor Photodioda saat kalibrasi warna untuk mendeteksi nilai warna minyak goreng, tampilan intensitas cahaya yang diterima oleh photodioda dari bahan yang diujikan akan diubah menjadi nilai tegangan yang kemudian dibaca oleh mikrokontroler. Kemudian berdasarkan hasil perhitungan tersebut akan dilakukan pembahasan mengenai baik (layak) atau tidaknya minyak goreng tersebut untuk dikonsumsi. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN