SATINAN
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2016
TENTANG
PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPARIWISATAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
: bahwauntuk
melaksanakan ketentuan Pasal31 ayat
(4)Undang-Undang
Nomor
10
Tahun
2OO9
tentangKepariwisataan,
perlu
menetapkan Peraturan
Presid'ententang Pemberian Penghargaan Kepariwisataan;
Mengingat 1.
Pasal
4
ayat
(1)
Undang-Undang
Dasar
NegaraRepublik Indonesia
Tahun
1945;2.
Undang-Undang
Nomor
10
Tahun
2OO9
tentangKepariwisataan (Lembaran Negara
Republik
IndonesiaTahun
2OO9Nomor
11,
Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor a9661;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN
PRESIDEN
TENTANG
PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPARIWI SATAAN.PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
l.
Penghargaan Kepariwisataan adalah pengakuan atasprestasi
luar
biasa
atau
berjasa
besar
dalampartisipasinya meningkatkan
pembangunan,kepeloporan,
dan
pengabdian
di
bidang kepariwisataan yang dapatdibuktikan
dengan faktayang
konkret
dan
diwujudkan
dalam
bentukmaterial dan/ atau nonmaterial.
2.
Kepariwisataanadalah keseluruhan kegiatan
yangterkait
dengan pariwisatadan
bersifat multidimensiserta multidisiplin
yang muncul
sebagai wujud
kebutuhan
setiap orangdan
negaraserta
interaksiantara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama
wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan pengusaha.3.
Pemerintah
Pusat
yang
selanjutnya
disebutPemerintah
adalah
Presiden
Republik
Indonesiayang
memegangkekuasaan pemerintahan
negaraRepublik Indonesia
sebagaimanadimaksud
dalamUndang-Undang
Dasar
NegaraRepublik
IndonesiaTahun
1945.4.
Menteri adalah menteri
yang
menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang kepariwisataan.
(1)
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-BAB
II
PEMBERIAN PENGHARGAAN Pasal 2
Penghargaan Kepariwisataan
diberikan
kepadapenerima penghargaan
yang
berprestasiluar
biasd.atau be{asa besar dalam
partisipasinyameningkatkan:
a.
pembangunan;b.
kepeloporan; danc.
pengabdian.Penerima penghargaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)
terdiri
atas:a.
setiap perseorangan;b.
organisasi pariwisata;c.
lembaga pemerintah; dan/ ataud.
badan trsaha.Penghargaan Kepariwisataan
bidang
pembangunansebagaimana
dimaksud
pada ayat
(1) huruf
adiberikan
kepadapara
penerima penghargaan yangmendukung keberhasilan
pembangunan Kepariwisataan.Penghargaan
Kepariwisataan
bidang
kbpeloporansebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
huruf
bdiberikan
kepadapara
penerima penghargaan yangkarya
kepeloporannya
dapat
meningkatkanKepariwisataan.
(5)
Penghargaan Kepariwisataan
bidang
pengabdiansebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(l)
huruf
cdiberikan kepada para penerima penghargaan dalam
pengabdiannya
paling singkat
5
(lima)
tahun
di'
bidang Kepariwisataan.(2)
(3)
(4)
(1)
PRES IOEN
REPUELIK INDONESIA
-4-Pasal 3
Penghargaan Kepariwisataan
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
2
ayat(l)
diberikan oleh:a.
Pemerintah; ataub.
lembaga lain yang terpercaya.Penghargaan Kepariwisataan
yang diberikan
olehPemerintah
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1)huruf
a, dilaksanakan oleh Menteri.Penghargaan Kepariwisataan
yang diberikan
olehlembaga
lain yang
terpercaya
sebagaimanadimaksud pada ayat
(l)
huruf
b, harus berkoordinasidengan Menteri.
BAB
III
BENTUK DAN JENIS PENGHARGAAN Pasal 4
Penghargaan Kepariwisataan dapat berbentuk:
a.
piagam;b.
uang; atauc.
penghargaan lain yang bermanfaat.Bentuk
PenghargaanKepariwisataan
sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan prestasi
atau jasa yang bersangkutan.
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
kriteria
danbesaran
penghargaan
dalam bentuk uang
danpenghargaan
lain
yang bermanfaat
diatur
denganPeraturan Menteri.
(2t
(3)
(1)
(2\
(3)
Pasal 5
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
E
-J-Pasal 5
Dalam rangka
pemberian Penghargaan Kepariwisataan sebagaimana dimaksuddalam
Pasal4
ayat (1), Menterimenetapkan
jenis
Penghargaan Kepariwisataan.BAB IV
PERSYARATAN MEMPEROLEH PENGHARGAAN Pasal 6
Syarat-syarat
untuk
memperolehKepariwisataan terdiri atas:
a.
syarat umum; danb.
syarat khusus.Penghargaan
Pasal 7
Syarat umum untuk
memperoleh
PenghargaanKepariwisataan sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal 6huruf
a meliputi:a.
bagi
perseorangan,warga negara Indonesia,
harusmemenuhi:
1.
berjasa
besar pada bangsa
dan
negara
dalammelakukan kegiatan di bidang Kepariwisataan;
2.
memiliki integritas moral dan keteladanan;3.
berkelakuan baik; dan4.
setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara.b.
bagi
perseorangan,
warga
negara
asing,
harusmemenuhi:
1.
berjasa besar pada bangsadan
negara Indonesiadalam
melakukan
kegiatan di
bidang Kepariwisataan;2.
belum
pernah
dan/atau
tidak
terlibat
dalamkegiatan
yang
menentang Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
dan
Pemerintahserta kegiatan
organisasi terlarang.c.
bagiPRES IDEN
REPLJBLIK INDONESIA
-6-c.
bagi organisasi pariwisata, lembaga pemerintah, sertabadan usaha harus memenuhi:
1.
melakukan kegiatan
bidang
Kepariwisataan
diwilayah negara kesatuan Republik Indonesia; dan
2.
belum
pernah
dan/atau
tidak
terlibat
dalamkegiatan
yang
menentang Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
dan
Pemerintahserta kegiatan
organisasi terlarang.Pasal 8
Syarat khusus
untuk
memperoleh
PenghargaanKepariwisataan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
6huruf
b meliputi:a.
bagi perseoranganterdiri
atas:1. menggali, menemukan, memajukan,
atau membantu pengembangan Kepariwibataan denganmenunjukkan peran yang sangat besar
sebagaipemrakarsa,
pengabdi,promotor,
atau
penciptaberbagai kreasi dalam sektor Kepariwisataan;
2.
berperan
da-lam memberikan
saran
dalampemecahan
kendala
atau
masalah
yangmenghambat perkembangan
sektor
pariwisata;dan/atau
3.
aktif
membuat
tulisan
dan
karya yang
bersifatmembangun
citra
Kepariwisataan yang membidikmasyarakat
dan
memberikan
penilaian
serta saran bagi pengembangan Kepariwisataan.b.
bagi organisasi pariwisata, lembaga pemerintah, dan badan usaha terdiri atas:1.
berjasa
besar dalam
pemeliharaan
dan peningkatankualitas
kegiatan dan jasa pelayananpariwisata,
sertaKepariwisataan;
menyukseskan
program2. berperan
PRES IDEN
REPU BLIK INDONESIA
-7-berperan
aktif
dalam mendukungdan
membantupengembangan usaha pariwisata; dan/ atau
menumbuhkembangkan
dampak
ganda
dalamkesempatan
kerja dan
kesempatanberusaha
dibidang pariwisata.
Pasal 9
Ketentuan lebih
lanjut
mengenai selain syaratumum
dan syarat khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 danPasal 8,
diatur
dengan Peraturan Menteri.BAB V
PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN Pasal 10
(1) Pemberian
Penghargaan Kepariwisataandilaksanakan oleh Pemerintah pada peringatan:
a. hari
ulang
tahun
proklamasi
kemerdekaanRepublik Indonesia; dan
b.
hari
pariwisata nasional.Pemberian penghargaan
sebagaimana . dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelaksanaan
pemberian penghargaan
selainsebagaimana
dimaksud pada
ayat
(1)
juga
dapatdiberikan
pada acara
(euen!
dan
pameran pariwisata.2.
3.
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-Pasal 11
Ketentuan lebih
lanjut
mengenaitata
cara
pengusulandan pelaksanaan pemberian Penghargaan Kepariwisataan
diatur
dengan Peraturan Menteri.BAB VI
TIM PENILAI Pasal 12
Dalam
rangka
menjamin objektivitas
dalampemberian
PenghargaanKepariwisataan,
Menteri membentuktim
penilai.Tim
penilai
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1)bertugas memberikan pertimbangan kepada Menteri dalam pemberian Penghargaan Kepariwisataan.
Tim
penilai
sebagaimanadimaksud pada
ayat
(1)terdiri atas unsur
akademisi,
praktisi,
danpemangku
kepentingan
terkait,
dengan
jumlah
keanggotaan ganjil paling sedikit 5 (lima) orang.BAB VII
PENDANAAN Pasal 13
(1)
Segala
biaya
yang
diperlukan
untuk
pemberianpenghargaan
oleh
Pemerintah dibebankan
padaAnggaran
Pendapatan
dan
Belanja
NegaraKementerian Pariwisata, serta sumber
lainnya
yangsah dan
tidak
mengikat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.#ip
(1)
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-9-(21
Segala
biaya
yang
diperlukan
untuk
pemberianpenghargaan
oleh
lembaga
lain
yang
terpercayamenjadi
tanggungjawab pemberi penghargaan yang diperolehdari
sumber dana yang sah sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 14
Selain
PenghargaanKepariwisataan
sebagaimanadimalsud
dalam Pasal 4, kepada perseorangan yangberjasa
besar
atau
berprestasi
luar
biasa
dalammeningkatkan
pembangu.nan,
kepeloporan,
danpengabdian
di
bidang kepariwisataan
yang
dapatdibuktikan
dengan
fakta yang konkret
lebih
dari5
(lima)
tahun
secara
terus-menerus,
dapatdiberikan,
Tanda
Kehormatan
Satyalancana Kepariwisataan.Tanda
Kehormatan
Sat5ralancana Kepariwisataansebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan
oleh Presiden atasusul
Menteri.Pemberian
Tanda
Kehormatan
Sat5zalancanaKepariwisataan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan
peraturanperrrndang-undangan.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP Pasal 15
Peraturan Presiden
ini
mulai
berlaku pada
tanggal diundangkan.(21
(s)
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-10-Agar
setiap orang
mengetahuinya,
memerintahkanpengundangan
Peraturan Presiden
ini
denganpenempatannya
dalam
Lembaran Negara
RepublikIndonesia.
Ditetapkan di
Jakarta
pada tanggal
7
Juni2076
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di
Jakarta
pada tanggal 10
Juni
2016MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 107 Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Asisten Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaart
#D
dan Perundang-undangan,