Peyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010 - 2015
RPIJM
1 |bab 3
3.1
STRATEGI/SKENARIO PENGEMBANGAN KABUPATEN LABUHANBATU
3.1.1 Strategi Pengembangan Wilayah Kabupaten Berdasarkan Renacana
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Labuhanbatu
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupten Labuhanbatu memiliki Arah
dan Strategi pembangunan berdasarkan Kebijakan dan Strategi Pembangunan dan Rencana
Tata Ruang (RTRW) yang berlaku saat ini. Penataan ruang wilayah Kabupaten Labuhanbatu
mencerminkan keterpaduan pembangunan antar sektor, antar kecamatan, dan antar
pemangku kepentingan. Tujuan penataan ruang Kabupaten Labuhanbatu pada masa yang
akan datang tidak akan terlepas dari peran, fungsi, dan kedudukannya dalam lingkup wilayah
yang lebih luas. Untuk mendukung pengembangan peran dan fungsi Kabupaten Labuhanbatu
sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di bagian Timur-Utara Provinsi Sumatera Utara, serta
tanggap dengan dinamika perkembangan dan permasalahan Kabupaten Labuhanbatu saat
ini, maka Tujuan Pembangunan Kabupaten Labuhanbatu yang akan dituju dengan mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), adalah:
“TERCIPTANYA KABUPATEN LABUHANBATU SEBAGAI SENTRA JASA DAN INDUSTRI YANG BERDAYA SAING TAHUN 2030”
Dari tujuan ini dapat diturunkan beberapa hal yang akan dicapai yaitu :
1. Labuhanbatu sebagai sentra jasa (pusat jasa) di wilayah timur – utara Provinsi
Sumatera Utara yang melayani wilayah sekitarnya seperti Kabupaten Labuhanbatu
Utara, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, wilayah Tapanuli bagian Selatan bahkan
Provinsi Riau. Sentra jasa yang dapat diberikan oleh Kabupaten Labuhanbatu antara
lain jasa keuangan dan jasa transportasi karena Kabupaten Labuhanbatu merupakan
inlet dan outlet barang dan sumber daya alam yang dimiliki. Inlet dan outlet tersebut
dengan memanfaatkan jaringan kereta api, pelabuhan laut, dan rencana
pengembangan bandar udara Aek Nabara.
2. Labuhanbatu sebagai sentra agroindustri, Kabupaten Labuhanbatu dengan wilayah
hinterlandnya merupakan wilayah yang sangat kaya sumber daya alam khususnya
potensi pertanian dan perkebunan. Untuk dapat meningkatkan nilai tambah (manfaat)
2 |bab 3
3.2
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Berdasarkan tujuan penataan ruang yang ingin dicapai, maka kebijakan penataan ruang
Kabupaten Labuhanbatu beserta strategi penataan ruang yang mendukung kebijakan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Kebijakan 1 : Penguatan peran sentra – sentra perkotaan
Untuk mewujudkan kebijakan 1, ditempuh strategi sebagai berikut:
a.Mengembangkan Kota Rantauprapat sebagai Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW) dengan fungsi sebagai pusat perdagangan dan jasa,
b.Meningkatkan peran Labuhan Bilik menjadi Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
dengan fungsi sebagai pusat industri dan transportasi laut,
c.Mengembangkan Aek Nabara sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
dengan fungsi sebagai pusat perdagangan dan transportasi udara,
d.Mengembangkan ibu kota kecamatan lainnya sebagai Pusat Pelayanan
Lingkungan (PPL).
e.Mengembangkan Kawasan Perkotaan Rantauprapat - Aek Nabara
sebagai kawasan strategis perkotaan.
Kebijakan 2 : Peningkatan aksesibilitas internal dan eksternal Kabupaten
Labuhanbatu
Untuk mewujudkan kebijakan 2, ditempuh strategi sebagai berikut:
a.Mengembangkan jaringan transportasi darat, laut dan udara yang akan
meningkatkan aksesibilitas eksternal Kabupaten Labuhanbatu,
b.Meningkatkan aksesibilitas antara Rantauprapat, Aek Nabara dan
Labuhanbilik, Panai Tengah dan Panai Hilir,
c.Meningkatkan aksesibilitas antara pusat-pusat pelayanan (PKW, PKL,
PPK) dengan desa-desa sekitarnya,
d.Meyediakan bandar udara dan pelabuhan laut,
e.Mengembangkan jaringan rel kereta api sebagai bagian dari
pengembangan sistem jaringan kereta api lintas Pulau Sumatera.
Kebijakan 3 : Peningkatan pelayanan infrastruktur
Untuk mewujudkan kebijakan 3, ditempuh strategi sebagai berikut :
a.Menyediakan fasilitas pendidikan, kesehatan, perniagaan dengan
orientasi pelayanan skala regional (lintas kabupaten),
b.Memfasilitasi perkembangan kegiatan perbankan dan jasa lainnya,
c.Membangun jaringan listrik ke desa-desa yang belum terlayani,
d.Membangun jaringan telekomunikasi ke desa-desa yang belum
3 |bab 3
e.Mengembangkan sistem pengelolaan persampahan secara terpadu danberwawasan lingkungan,
f. Mengembangkan sistem pengelolaan air limbah secara terpadu dan
berwawasan lingkungan,
g.Mengembangkan sistem jaringan air bersih di PKW, PKL dan PPL, serta
pada desa-desa rawan air bersih,
h.Mengembangkan sistem jaringan drainase di perkotaan dan wilayah
rawan banjir,
i. Mengoptimalkan pelayanan jaringan sumber daya air.
Kebijakan 4 : Pemantapan pola pemanfaatan kawasan budidaya dan kawasan
lindung
Untuk mewujudkan kebijakan 4, ditempuh strategi sebagai berikut:
a.Memantapkan batas kawasan lindung,
b.Melakukan pengelolaan terhadap kawasan lindung demi menjaga
kelestariannya,
c.Meningkatkan produktifitas kegiatan perikanan tangkap di wilayah
pesisir,
d.Mengoptimalkan pemanfaatan kawasan perkebunan kelapa sawit, karet
dan tanaman keras lainnya,
e.Mengoptimalkan pemanfaatan kawasan pertanian lahan kering,
f. Mengoptimalkan pemanfaatan kawasan pertanian lahan basah,
g.Mengoptimalkan kegiatan peternakan dan perikanan,
h.Menyediakan lahan bagi pengembangan kegiatan industri serta
penyediaan fasilitas pendukung,
i. Mengembangkan kawasan perkotaan.
Kebijakan 5 : Peningkatan daya saing perekonomian kabupaten
Untuk mewujudkan kebijakan 4, ditempuh strategi sebagai berikut:
a.Membangun industri hilir, jasa dan perdagangan berbasis produk
unggulan daerah,
b.Melakukan diversivikasi aktivitas ekonomi perkotaan,
c.Membangun sistem pelayanan satu atap untuk pelayanan umum dan
usaha,
d.Meningkatkan kualitas SDM daerah yang ditandai dengan meningkatnya
indeks pembangunan manusia (IPM),
4 |bab 3
3.3 ISU - ISU STRATEGISRencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan dokumen rencana spasial yang
membingkai semua kegiatan pembangunan di Kabupaten Labuhanbatu. Namun sebelum
merencanakan ruang dalam jangka 20 tahun mendatang maka perlu dikenali beberapa
isu-isu strategis yang ada di Kabupaten Labuhanbatu sehingga diharapkan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Labuhanbatu dapat menjawab tantangan pembangunan dan
pengembangan Kabupaten Labuhanbatu 20 tahun yang akan datang.
Berikut ini isu-isu strategis yang ada di Kabupaten Labuhanbatu :
a. Pemekaran kabupaten sehingga mengubah karakteristik potensi Kabupaten yang
sebelumnya berorientasi pertanian dan perkebunan menjadi perkotaan,
b. Memiliki posisi strategis baik dalam konstelasi regional maupun dalam jaringan regional
seperti jaringan transportasi darat (jalan negara, kereta api), pelabuhan laut dan
bandara,
c. Adanya lahan cadangan ex lahan perkebunan (HGU) yang dapat dimanfaatkan dimasa
yang akan datang,
d. Merupakan inlet dan outlet bagi pergerakan barang dan orang bagi wilayah timur-utara
Provinsi Sumatera Utara (hinterland Labuhanbatu) dan Provinsi Riau,
e. Adanya rencana pengembangan jaringan jalan susur pantai timur Pulau Sumatera yang
melintasi Kabupaten Labuhanbatu khususnya di bagian Utara,
f. Perlunya penguatan sentra perkotaan sebagai competitive adventage bagi daerah
sekitarnya (dari comparative adventages menjadi competitive adventages),
g. Masih adanya wilayah / desa yang belum terlayani jaringan listrik dan telekomunikasi.
3.4 RENCANA SISTEM PERKOTAAN
Sistem perkotaan merupakan unsur pembentuk struktur ruang wilayah yang dihubungkan
oleh sistem jaringan dalam bentuk simpul atau pusat pelayanan / kegiatan. Sistem
perkotaan di tersebut terdiri dari 5 (lima) tingkatan tata jenjang pusat
permukiman/pusat-pusat pelayanan, yaitu :
a. PKN (Pusat Kegiatan Nasional) : perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan
skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi.
b. PKW (Pusat Kegiatan Wilayah) : kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani
kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota;
c. PKL (Pusat Kegiatan Lokal) : adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani
kegiatan skala kabupaten / kota atau beberapa kecamatan yang ditetapkan dalam
RTRWP (Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi);
d. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) : adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
5 |bab 3
e. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) : adalah pusat permukiman yang berfungsi untukmelayani kegiatan skala antar desa.
Berdasarkan kondisi wilayah Kabupaten Labuhanbatu, rencana sistem perkotaan adalah
sebagai berikut :
Gambar 3.1
Bagan Hirarki Sistem Kota Kabupaten
Selanjutnya untuk mengefektifkan pengembangan Kabupaten Labuhanbatu, maka hirarki
sistem kota atau pusat-pusat pelayanaan tersebut dikelompokan menjadi wilayah
pengengembangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya perwilayahan
pengembangan tersebut, antara lain yaitu:
1. Kedudukan dan peran wilayah yang dicerminkan oleh keterkaitan masing-masing
bagian wilayah.
2. Sistem jaringan transportasi yang memungkinkan terbentuknya aksesibilitas antar
bagian-bagian wilayah.
3. Daya tarik-menarik kota, yang diperlihatkan oleh fungsi dan peranan kota terhadap
kota-kota lainnya.
4. Homogenitas (kesamaan) potensi sumber daya yang dapat didayagunakan.
5. Kondisi fisik dan faktor administrasi dan pendeliniasian batas wilayahnya.
6. Pertimbangan rencana struktur perwilayahan yang sudah ada.
Berikut ini fungsi dan peran masing-masing sistem perkotaan atau pusat-pusat pelayanan di
Kabupaten Labuhanbatu (Tabel 3.1)
PKW Kota Rantauparapat
PKLP Sungai Berombang
PKL Aek Nabara
PPK Negri Lama
PPK Tj. Sarang
Elang
PPK Labuhan
bilik
PPK Pangkatan PPK
6 |bab 3
Tabel 3.1Rencana Fungsi Utama Sistem Perkotaan Kabupaten Labuhanbatu
No Pusat Permukiman Hirarki Fungsi Utama Sarana Utama
1 Rantauprapat PKW
Pusat Pemerintahan Kawasan
Perkantoran
Pusat Perdagangan Pasar Induk
Pusat Jasa Keuangan,
Pusat Transportasi Laut Pelabuhan Laut
Pusat jasa Agromarine Kawasan Agromarine
Pusat Jasa Pendidikan
dan Kesehatan SD, SLTP, SLTA
3 Aek Nabara
(Kec. Bilah Hulu) PKL
Pusat Perdagangan Lokal Pasar
Pusat Tranfortasi Udara Bandar Udara
Pusat Jasa Pendidikan
Pusat Jasa Pendidikan SD, SLTP, SLTA
5 Labuhan Bilik (Kec.
Panai Hulu) PPK
Pusat Perdagangan Lokal Pasar
Pusat Jasa Pendidikan SD, SLTP, SLTA
6 Pangkatan (Kec.
Pusat Jasa Pendidikan SD, SLTP, SLTA 7 Tj. Sarang Elang
(Bilah Hilir)
PPK Pusat Perdagangan Lokal Pasar
Pusat Jasa Pendidikan SD, SLTP, SLTA
Pusat Transportasi Laut Dermaga 8 Janji (Kec. Bilah
Barat)
PPK Pusat Perdagangan Lokal Pasar
Pusat Jasa Pendidikan SD, SLTP, SLTA
Sumber RTRW Kab. Labuhanbatu Tahun 2009
3.4.1 Rencana Sistem Jaringan Transfortasi
Kabupaten Labuhanbatu merupakan wilayah yang memiliki sistem transportasi yang lengkap
7 |bab 3
direncanakan ke tiga sistem tranportasi, yaitu transportasi darat, transportasi laut dantransportasi udara.
3.4.1.1 Sistem Jaringan Transportasi Darat, Udara dan Laut
A. Jaringan Jalan
Kabupaten Labuhanbatu didalam pengembangannya kedepan direncanakan menambah
jaringan jalan yang ada guna menambah akses keluar wilayah kabupaten dan
menambah akses antar daerah di wilayah kabupaten. Selain itu, pengembangan
jaringan jalan baru dapat mengembangkan pusat-pusat kegiatan baru. Selain itu, juga
diarahkan rencana peningkatan fungsi jalan dan peningkatan kelas jalan. Adapun
pengembangan jaringan jalan dimaksud diatas berdasarkan fungsinya antara lain ;
1. Rencana Jaringan Jalan Arteri Primer
Sesuai dengan rencana pengembangan infrastruktur Pulau Sumatera Utara, salah
satu rencana pengembangan yang dilakukan adalah pembangunan jalan arteri
primer yang ada di pantai timur sumatera. Salah satu ruasnya melintasi Kabupaten
Labuhanbatu yang melintasi Kecamatan Panai Hilir, Panai Hulu dan Panai Tengah.
2. Rencana Jaringan Jalan Kolektor Primer
Upaya pengembangan Kabupaten Labuhanbatu adalah dengan meningkatkan
integrasi wilayah utara dan wilayah selatan. Selama ini wilayah selatan merupakan
pusat pengembangan di wilayah Sumatera Utara bagian timur. Untuk mendukung
fungsi tersebut dan pemerataan pembangunan di Kabupaten Labuhanbatu maka
perlu dibangun jaringan jalan kolektor primer dari PKW menunju PKLp yaitu ruas
Kota Rantauprapat utara menuju Panai Hilir yang melintasi wilayah tengah.
3. Rencana Jaringan Jalan Lokal Primer
untuk mendukung fungsi pengembangan sentra-sentra produksi maka
meningkatkan akses ke sentra tersebut. Upaya tersebut adalah dengan
meningkatkan jaringan jalan lokal primer yang menghubungkan dengan jalan
kolektor primer. Jadi di Kabupaten Labuhanbatu direncanakan meningkatkan
kualitas semua jaringan jalan lokal primer.
B. Jaringan Rel Kereta Api
Sebagai sentra perkebunan di Sumatera Utara, Kabupaten Labuhanbatu sejak jaman
8 |bab 3
melayani pergerakan orang dan barang. Selama ini jaringan rel kereta api masihmelayani sampai ke Kota Rantauprapat saja. Seiring dengan rencana pengembangan
pusat pengembangan di bagian utara sebagai inlet dan outlet Kabupaten Labuhanbatu
dan untuk wilayah sekitarnya maka dalam waktu mendatang direncanakan
pengembangan jaringan rel kereta api dari Kota Rantauprapat ke Kota Pinang. Jalur rel
tersebut diharapkan dapat menjadi sistem yang terintegrasi sampai ke Kota Gunung
Tua dan menjadi bagian dari sistem jaringan rel kereta api Pulau Sumatera.
C. Sistem Jaringan Transportasi Udara
Sesuai dengan fungsi Kabupaten Labuhanbatu sebagai pusat pengembangan wilayah
(PKW) dalam konteks nasional maupun Provinsi Sumatera Utara maka perlu
ditingkatkan pelayanannya. Salah satu bentuk pelayanan tersebut dengan
mengembangkan sistem jaringan transportasi udara.
Untuk mendukung peran dan fungsi Kabupaten Labuhanbatu, maka diarahkan
pengembangan sistem jaringan transportasi udara dengan membangun bandar udara di
Kecamatan Bilah Hulu dan/atau Kecamatan Panai Hulu (pengembangan bandara
existing).
D. Sistem Jaringan Transportasi Laut
Disamping memiliki jaringan transportasi darat berupa jaringan jalan dan kereta api,
Kabupaten Labuhanbatu juga memiliki 2 pelabuhan dengan fungsi untuk mengangkut
barang dan orang. Pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Tanjung Sarang Elang dan
Pelabuhan Sei Berombang. Kalau Pelabuhan Tanjung Sarang Elang khusus bongkar
muat barang, sedangkan Pelabuhan Sei Berombang disamping bongkar muat barang
juga mengangkut orang. Sesuai dengan fungsi dan arahan pengembangan wilayah
utara Labuhanbatu maka diarahkan peningkatan dan pengembangan pelabuhan yang
sudah ada yang dapat melayani bongkar muat dalam skala yang lebih besar.
3.4.2 Sistem Pengendalian Banjir
Kabupaten Labuhanbatu memiliki potensi yang tinggi untuk terkena bencana banjir, karena
di Kabupaten Labuhanbatu berada pada jalur lintasan sungai besar dan memiliki kontur
yang rendah pada bagian sisi sungai serta adanya permukiman disekitar sungai tersebut
sehingga hampir semua kecamatan terkena genangan air kecuali Kecamatan Rantau
Selatan. Hal ini karena Kecamatan Rantau Selatan berada pada dataran tinggi. Berikut tabel
dibawah ini adalah wilayah-wilayah yang yang rawan terkena banjir.
Dengan demikian diperlukan upaya strategis untuk mengatasi hal tersebut mulai dari hulu
9 |bab 3
membuat sistem jaringan drainase yang baik, membangun kanal dan benteng-bentengsungai serta merencanakan kawasan hijau disepanjang bantaran sungai.
3.4.3 Sistem Jaringan Persampahan
Persoalan pengelolaan sampah merupakan persoalan yang sangat penting dalam menjaga
kualitas lingkungan permukiman. Namun dalam prakteknya pengelolaan sampah merupakan
sesuatu yang penting tetapi masih dihindari (NIMBY – not in my back yard).
Untuk itu rencana pengembangan sistem jaringan persampahan di Kabupaten Labuhanbatu
dalam 20 tahun kedepan adalah :
a. Pengembangan penanganan sampah per wilayah/Kecamatan
b. Meningkatkan sistem pengolahan sampah dari open damping menjadi sistem Sanitary
landfill di TPA Parlayuan.
c. Sosialisasi penanganan sampah mulai dari rumah tangga.
Tabel 3.2
Rencana Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Labuhanbatu
No Kecamatan Rencana penanganan
1. Bilah Hulu - Menyediakan TPS
- Melakukan pengangkutan sampah
2. Pangkatan - Menyediakan TPS
- Melakukan pengangkutan sampah
3. Bilah Barat - Menyediakan TPS
- Melakukan pengangkutan sampah
4. Bilah Hilir - Menambah TPS di kawasan permukiman - Melakukan pengangkutan sampah setiap hari
5. Panai Hulu - Menambah TPS di kawasan permukiman - Melakukan pengangkutan sampah setiap hari
6. Panai Tengah - Menambah TPS di kawasan permukiman - Melakukan pengangkutan sampah setiap hari
7. Panai Hilir - Menambah TPS di kawasan permukiman - Melakukan pengangkutan sampah setiap hari
8. Rantau Selatan - Menambah TPS di kawasan permukiman
9. Rantau Utara - Menambah TPS di kawasan permukiman Sumber : RTRW Kabupaten Labuhabbatu Tahun 2009
3.4.4 JARINGAN AIR BAKU dan JARINGAN AIR BERSIH
Air bersih merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat vital, sehingga ketersediaanya
10 |bab 3
adalah seringkali ketersediaan air tersebut masih terbatas pada kualitas air bersih dan belumpada standar air minum.
Berdasarkan hal tersebut dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan air minum maka
direncanakan :
a. Peningkatan kapasitas produksi air bersih ke seluruh wilayah kecamatan baik di kota
utama maupun wilayah pengembangan baru oleh PDAM Tirta Bina mengingat semakin
besarnya aktivitas di Kabupaten Labuhanbatu.
b. Pengembangan jaringan perpipaan ke seluruh wilayah kabupaten untuk mendapatkan
kualitas air yang semakin baik.
c. Membangun sarana dan prasarana air bersih ke wilayah yang rawan air.
3.4.5 STRATEGI EKONOMI
Kabupaten Labuhanbatu sebagai salah satu daerah yang pertumbuhan ekonominya relative
tinggi, sehingga posisinya sangat berpengaruh terhadap perekonomian di Sumatera Utara
khususnya di bidang industri, perkebunan, dan perikanan.
Strategi ekonomi Kabupaten Labuhanbatu dalam kaitannya dengan sektor Bidang PU/Cipta
Karya adalah sebagai pengembang prasarana dan sarana untuk kegiatan sosial ekonomi di
Kabupaten Labuhanbatu untuk menunjang pengembangan kawasan yang dianggap sebagai
kawasan strategi ekonomi.
Strategi pengembangan kegiatan ekonomi di Kabupaten labuhanbatu yaitu :
a. Peningkatan keterkaitan antar kawasan dalam rangka mendorong laju dan
perkembangan ekonomi dengan melakukan peningkatan dan pembangunan jalan dan
jembatan, pengembangan fasilitas angkutan jalan darat/kereta api dan pengembangan
fasilitas jasa dan telekomunikasi.
b. Meningkatkan dan memelihara jaringan jalan arteri, kolektor, dan lokal yang
menghubungkan pusat – pusat kegiatan, sehingga keterkaitan dengan perekonomian
regional akan jelas sekaligus untuk membuka isolasi bagi daerah pinggiran kota.
c. Pemanfaatan pelabuhan laut/sungai, sehingga mendorong tumbuhnya perdagangan
regional dan eksport ke negara tetangga.
d. Melaksanakan pembangunan daerah perkotaan secara terencana dan terpadu dengan
memperhatikan perkembangan penduduk dan keserasian hubungan antara pusat kota
dengan daerah pinggiran disekitarnya serta keserasian pertumbuhan di dalam kota itu
sendiri.
e. Melaksanakan pembangunan daerah melalui pengembangan sumber daya manusia
11 |bab 3
masyarakat untuk memproduksi, mengelola, dan memasarkan hasil produksi sekaligusmenciptakan kesempatan kerja baru di luar sektor pertanian.
Adapun yang menjadi kawasan strategi yang kontribusinya terhadap perekonomian
kabupaten labuhanbatu yang telah di tetapkan dalam RTRW Kabupaten labuhanbatu dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3
Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Labuhanbatu
No Penetapan Kawasan Strategis
Jenis Kawasan
Stategis Tipologi Lokasi
A Kawasan