• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah bahasa indonesia jasa maka perlu dilakukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah bahasa indonesia jasa maka perlu dilakukan "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Bahasa Indonesia

KESAMAAN DAN PERBEDAAN ANTAR BUDAYA: BAHASA

Disusun oleh :

Nama : Fakhira Shabira

NIM : 155050107111048

(2)

2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah S.W.T atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga ucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang sudah berkontribusi dengan memberikan sumbangan dalam bentuk pikiran.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalama dari para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.

(3)

penyusun

A. PERKEMBANGAN BAHASA

Menurut Hoffman perkembangan bahasa sangat dekat kaitannya dengan peningkatan kepekaan anak pada bahasa di sekitarnya dan kemampuannya dalam menggunakan bahasa. Pemerolehan dua bahasa melibatkan pengembangan kepekaan dari dua sistem bahasa yang berbeda, memperoleh bentuk-bentuknya, dan belajar memisahkan sistem-sistem tersebut. Semakin tinggi usia anak semakin banyak faktor yang mempengaruhi sehingga faktor-faktor tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya.

Di dalam suatu masyarakat, bahasa mempunyai suatu peranan yang penting dalam mempersatukan anggotanya. Sekelompok manusia yang menggunakan bahasa yang sama akan merasakan adanya ikatan batin di antara sesamanya. Sesuai dengan fungsinya, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam hubungan antar orang lain. Oleh karena itu, penggunakan bahasa menjadi efektif sejak seorang individu memerlukan berkomunikasi dengan orang lain.

Peran bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berpikir dan bernalar, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia berpikir tidak hanya dengan otak. Dengan bahasa ini pula manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasaannya. Bahasa juga berperan sebagai alat penerus dan pengembbang kebudayaan. Melalui bahasa nilai-nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

(4)

di Jawa Tengah dan Jawa Timur perpaduan bahasa hanya terjadi pada sebagian masyarakat pendukung kebudayaan Indis. Pengukuh secara resmi Bahasa Indonesia pada saat peristiwa sumpah pemudatepat pada 28 Oktober 1928. Peristiwa tersebut secara langsung mengantarkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional Indonesia.

Bahasa Indonesia sendiri mulai mengalami masa perkembangannya pada masa pemerintahan Orde Lama yang ditandai dengan adanya bentuk ejaan lama seperti rangkaian “dj”,”tj”,”oe”, dan bentuk lain ejaan lama. Disamping kemunculan ejaan lama, perkembangan bahasa Indonesia sangat dipengaruhi kemunculan para sastrawan Indonesia, mulai dari sastrawan angkatan 45, balai pustaka, hingga sastrawan-sastrawan muda yang saat ini mulai bermunculan.

Contoh kesamaan perkembangan bahasa misalnya, di negara-negara maju biasanya menggunakan lebih dari dua bahasa karena penduduk mereka banyak dari negara lain. Seperti singapura, menggunakan bahasa cina, melayu dan inggris, Negara swiss menggunakan bahasa german dan perancis.

Contoh perbedaan perkembangan bahasa dapat dilihat dari masyarakat kota dan masyarakat desa. Seperti di Indonesia masyarakat Jakarta cenderung menggunakan bahasa inggris di pembicaraannya “gue on the way yaa” sedangkan masyarakat desa, mereka cenderung memakai bahasa baku “saya lagi di jalan.”

B. RELATIVITAS LINGUISTIK

Teori relativitas linguistik yang menjadi dasar perumusan hipotesis Sapir-Whorf

(5)

dalam sosio linguistik dan linguistik kebudayaan, cukup berpengaruh. Teori relativitas linguistik yang dipegang oleh Boas, Sapir, dan Whorf menyatakan bahwa orang berbicara dengan cara yang berbeda karena mereka berpikir dengan cara yang berbeda. Mereka berpikir dengan cara yang berbeda karena bahasa mereka menawarkan cara mengungkapkan (makna) dunia di sekitar merekadengan cara yang berbeda pula. Teori ini diperkuat oleh Sapir dan Whorf dengan menyatakan bahwa struktur bahasa, suatu yang digunakan secara terus menerus, mempengaruhi cara seseorang berpikir dan berprilaku.

Contoh kesamaan relativitas linguistik adalah panggilan untuk seorang ibu di berbagai negara hampir sama yaitu menggunakan kata ma. Seperti mama, oma, ma’, amak, mom atau mother.

Contoh perbedaan relativitas linguistik adalah penggunaan kata “kau” di daerah padang dan di daerah papua. Jika di daerah padang kata “kau” termasuk kata kasar namun berbeda di daerah papua kata “kau” merupakan kata yang halus.

C. UNIVERSAL DALAM BAHASA

(6)

Menurut National Geographic, tahun 2005 silam umat manusia di dunia secara aktif menggunakan 6.912 bahasa. Di antara ribuan bahasa tersebut sesama manusia dapat belajar bahasa yang berbeda-beda, walaupun dengan aksara yang berupa-rupa, tapi tetaplah bisa dipelajari karena sama-sama “bahasa manusia”.

Bahasa yang berbeda-beda “memisahkan” manusia sehingga kerap menyebabkan timbulnya salah paham. Namun, sebenarnya tidak ada perbedaan fundamental antara bahasa Jerman, Mandarin, Arab, Jawa Kuno, Jepang, Sansekerta, atau Bahasa Indonesia sekali pun. Karena itu, bahasa apa pun, asalkan masih “bahasa manusia”, dapatlah dipelajari. Orang Indonesia bisa belajar bahasa Rusia, orang Zimbabwe bisa belajar bahasa Tagalog, dan orang Eskimo bisa diajari bahasa Hindi, tapi “bahasa” hewani tidak bisa dipelajari dan diajarkan.

Kebisaan antarmanusia dapat saling mempelajari semua bahasa di dunia membuat salah satu calon linguis besar dunia pada 1950-an, Noam Chomsky, membuat satu hipotesis bahwa basis semua bahasa di dunia adalah tata bahasa universal, yang ada dalam diri setiap orang. Hipotesis ini menjadi sangat heboh pada saat itu. Hal itu kemudian menyulut revolusi di riset otak manusia. Hipotesis itu berkembang pesat, dan kemudian menjadi semacam gerakan ahli bahasa (disebut “linguis”) untuk mencari kaidah-kaidah keuniversalan bahasa manusia (disebut “tatabahasa universal”).

(7)

Contohnya kesamaan dalam universal bahasa adalah kata “ok” digunakan secara universal yang berarti bersedia atau setuju. Sedangkan contoh perbedaan universal bahasa, pada kata “do not” di amerika merupakan larangan yang biasa, sedangkan kata “do not” di Inggris berarti benar-benar dilarang untuk dilakukan.

D. BILINGUALISME

Latar belakang yang mendorong terjadinya bilingualisme adalah karena adanya kontak bahasa di dalam otak. Kontak bahasa terjadi karena perpindahan penduduk dengan alasan pendidikan, politik, ekonomi , agama, dan bencana alam sehingga terjadi kontak dengan bahasa penutur lain. Bloomfield menerangkan bahwa bilingualisme adalah penguasaan yang sama baiknya terhadap dua bahasa seperti halnya penguasaan oleh penutur asli. Konsep umum bilingualisme adalah digunakannya dua buah bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian.

Masalah bilingualisme perlu dipertimbangkan dalam proses kebahasaan yang digunakan oleh suatu masyarakat. Hampir rata-rata penduduk Amerika Serikat dan Eropa dapat menggunakan dua bahasa atau lebih. Di Kanada, Belgia, dan Swiss hampir semua penduduk dapat menggunakan lebih dari satu bahasa. Di Afrika, Tanzania, dan Malaysia bilingualisme juga di temukan di kalangan penduduk. Di Indonesia kasus bilingual adalah kasus yang hampir dialami oleh separuh lebih orang Indonesia. Masyarakat Indonesia rata-rata menguasai bahasa daerahnya dan bahasa Indonesia, khususnya ragam bicara.

(8)

berhubungan dengan proses yang terjadi dalam mind dan sikap anak. Menjadi bilingual atau multilingual sejak dini dengan kata lain seorang anak mempunyai pengalaman proses pemerolehan kata, makna, struktur, dan pragmatik yang lebih kompleks sejak dini dibandingkan dari mereka yang hanya monolingual.

Secara umum dan dalam logika sederhana, bilingualisme dini membawa anak dalam pengalaman dua bahasa yang berbeda. Pengalaman dua atau lebih bahasa sejak dini ini pasti memberikan pengaruh yang berbeda dari pengalaman satu bahasa. Permasalahan perkembangan intelektual secara makro kemudian sangat bergantung juga pada banyak faktor, salah satunya adalah pendidikan yang mampu memaksimalkan potensi intelektual. Begitu juga dengan perkembangan psikologi dan sosialnya.

Berdasarkan cara pemerolehannya bilingualisme dibedakan atas dua macam. Pertama, pemerolehan dua bahasa secara serempak pada usia dini dan dalam konteks alamiah (balance bilingualism). Kedua, pemerolehan bahasa kedua setelah bahasa pertama ketika dewasa dan setelah memasuki pendidikan formal (unbalance bilingualism). Hal senada juga di kemukakan oleh Hastuti yang membagi bilingualisme dalam dua kategori berdasarkan cara terjadinya. Pertama, bilingualisme alamiah (natural bilingualism) atau bilingualism utama (primary bilingualism) yaitu proses bilingualisme timbul dalam lingkungan alamiah, spontan, dan tidak terorganisasi. Kedua, bilingualisme bantuan atau bilingualism buatan atau bilingualism sekunder (sekundary bilingualism) yaitu bilingualisme sengaja diatur dan diajarkan secara teratur dan formal.

(9)

terbatas untuk menyimpan bahasa; kalau anda mempelajari “terlalu banyak” bahasa, anda akan mengambil “ruang” yang diperuntukan fungsi-fungsi lain seperti intelegensi. menggunakan bahasa. Semakin tinggi usia anak semakin banyak faktor yang mempengaruhi sehingga faktor-faktor tersebut saling berkaitan satu dengan lainnya. Contoh kesamaan pada perkembangan bahasa yaitu di negara-negara maju biasanya menggunakan lebih dari dua bahasa karena penduduk mereka banyak dari negara lain. Seperti singapura, menggunakan bahasa cina, melayu dan inggris. Sedangkan contoh perbedaan pada perkembangan bahasa dapat dilihat pada masyarakat kota dan masyarakat desa di Indonesia. Masyarakat Jakarta cenderung menggunakan bahasa inggris di pembicaraannya “gue on the way yaa” sedangkan masyarakat desa, mereka cenderung memakai bahasa baku “saya lagi di jalan.”

(10)

kata ma. Seperti mama, oma, ma’, amak, mom atau mother. Sedangkan pada contoh perbedaannya penggunaan kata “kau” di daerah padang dan di daerah papua. Jika di daerah padang kata “kau” termasuk kata kasar namun berbeda di daerah papua kata “kau” merupakan kata yang halus.

Tata bahasa universal adalah kumpulan aturan, yang kemudian disimpulkan struktur setiap bahasa manusia bumi. Tata bahasa universal ini asli bawaan setiap manusia, tertancap erat di otak kita. Mereka membentuk matriks, kerangka semua bahasa manusia. Contohnya kesamaan dalam universal bahasa adalah kata “ok” digunakan secara universal yang berarti bersedia atau setuju. Sedangkan contoh perbedaan universal bahasa, pada kata “do not” di amerika merupakan larangan yang biasa, sedangkan kata “do not” di Inggris berarti benar-benar dilarang untuk dilakukan.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Danti,T dan Sulistyo, Y. (2009). Karakteristik ujaran anak-anak bilingual Indonesia-jawa di Malang Jawa Timur. Jurnal bahasa dan seni fakultas sastra universitas gajayana malang.

Jufrizal. (2007). Hipotesis Sapir-Whorf dan Struktur informasi klausa pentopikalan bahasa minangkabau. Jurnal linguistika universitas negri padang, Padang.

Wahyudin, Ahmad. (2012). Bilingualisme: Konsep dan Pengaruhnya terhadap Individu. Universitas Negri Yogyakarta.

Kamus Besar. (2012). Universalitas. Diakses pada tanggal 19 November 2014 dari http://www.kamusbesar.com/42801/universalitas

Referensi

Dokumen terkait

Dari setiap “ cultural encounter ” atau pertemuan dengan budaya lain yang dialaminya, individu menggali motivasi komunikasinya, menambah dan

Beberapa permasalahan yang menonjol diantaranya terkait dengan: (i) kualitas rumput laut yang dihasilkan pembudidaya umumnya masih rendah karena teknik budidaya dan

Selama proses GLS, peneliti melakukan pembelajaran dengan memberikan materi teknik pembelajaran menulis dan membaca kepada siswa, selanjutnya memberikan instrumen untuk

- Siswa dapat menjelakan pengaruh energi gerak dalam kehidupan sehari- hari - Siswa dapat menjelaskan pengaruh getaran dalam kehidupan sehari-hari Pengaruh energi panas

Dalam hal ini, hipotesis yang diajukan pada penelitian ini dinyatakan diterima, dimana hasil penelitian membuktikan Jumlah Kunjuangan Wisatawan berpengaruh positif dan

Bahwa setelah Pengadu menerima surat Keputusan KPU Kabupaten Kampar Nomor: 60/Kpts/KPU-KPR-004.435228/X/2016 Tentang Penetapan Rekapitulasi Dukungan Perbaikan Bakal

Iklan tampaknya mengkonstruksi ukuran kecantikan perempuan sebagai orang yang mempunyai tubuh ideal, dengan mengatasnamakan masyarakat seolah sudah “menyepakati” standar

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis berapa besar pengaruh variabel harga cabai merah, jumlah penduduk dan pendapatan terhadap permintaan cabai merah di