• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menjalani Kehidupan Bebas Kutukan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Menjalani Kehidupan Bebas Kutukan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

B

A

N

G

K

IT

D

A

N

J

A

D

IL

A

H

T

E

R

A

N

G

- N

O

. 3/V

O

L

. 11/2011

S

ebagian orang menyebutnya “menyalahkan

orang lain”. Yang lain menyebutnya “mem-buat alasan”. Bahkan ada yang menyebutnya “permainan saling menyalahkan”. Tetapi maksud saya: Apapun sebutannya, ini bukanlah per-mainan. Ini sangat serius. Harga yang dibayar adalah BERKAT dan dapat menempatkan kita di bawah ku-tuk. Adam, yang mungkin anda ingat, adalah yang pertama yang datang dengan itu. Di taman Eden setelah dia berbuat dosa, bukannya dia bertobat dan membuat hal yang benar, dia menyalahkan Tuhan, dan selanjutnya ke “perempuan”itu. “Itu bukan salah saya!” dia berkata kepada Tuhan. “itu terjadi karena perempuan yang Engkau berikan kepada saya.” (Lihat Kejadian 3:12). Hawa lakukan hal yang sama dan menunjuk iblis sebagai alasannya. “Ular telah me-nipu saya”, katanya (lihat ayat 13).

Itu adalah bagaimana menyalahkan bisa dimu-lai dan telah sangat populer sejak itu. Hari-hari ini, terutama adalah semua kemarahan. Orang di-manapun menyalahkan segala sesuatu dan semua orang untuk apa yang salah dalam hidup mereka. Mereka menunjuk kepada suami atau istri, majikan mereka, pemerintah, ekonomi, partai Demokrat, par-tai Republik, bank. “Seseorang bersalah untuk keka-cauan aku berada” mereka katakan, “dan pastinya bukan aku!” “Mereka adalah alasan untuk kegagalan

saya”.

Itu bukan kejutan, tentu saja. Itu adalah ba-gaimana anda akan mengharapkan orang yang tidak mengenal Yesus untuk beroperasi. Mereka terjebak dalam sistim Babilonia dunia ini dan tidak tahu yang lebih baik. Tetapi bukan hanya mereka yang melaku-kannya. Orang Kristen berada di dalam itu juga.

Anda dapat mendengar pembicaraan yang sama di gereja yang anda dengar ditempat lain. Hanya ada satu perbedaan. Di gereja, orang-orang tidak hanya menyalahkan pemerintah dan ekonomi – seperti Adam, mereka menyalahkan Tuhan juga. Mereka berkata seperti, “Aku tidak tahu mengapa Tu-han tidak memberkati keuanganku. Aku memberikan perpuluhan (kadang-kadang) dan saya bekerja keras sebisa saya. Tetapi kelihatannya orang jujur tidak da-pat lebih maju dalam ekonomi sekarang. Anda harus menjadi seorang penjahat untuk memperoleh uang hari ini. Ha, ha, ha.”

Tahukah anda? Seperti apa yang dikatakan di Texas bagian Barat, “Itu tidak lucu, Jack!”

Ini juga bukan hal yang lucu beberapa ribu tahun yang lalu ketika Buku Malaekhi ditulis. Saat itu, orang Yahudi juga mengeluh sama persis seperti orang Kristen sekarang. Ketika situasi menjadi sulit, mereka berkata: ”Adalah sia-sia beribadah kepada Tuhan. Apakah untungnya kita memelihara apa yang

M e n j a l a n i Ke h i d u p a n

B e b a s Ku t u k a n

(2)

B

Firman mengajarkan

kitalah yang memilih

mau hidup dalam berkat atau kutuk.

harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dalam pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam. Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang-orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Al-lahpun, mereka luput juga” (Malaekhi 3:14-15).

Untuk menempatkan lebih blak-blakan, mereka katakan, “Hei, kami sungguh mutlak bergairah un-tuk Tuhan, tetapi orang jahat lebih berbahagia dari kami!” Untuk melihat kesungguhan dari pernyataan itu, anda harus sadar bahwa kata bahagia diterjemah-kan dari kata Ibrani “berkat”. Jadi ketika orang-orang itu menyebut orang sombong dan jahat diberkati, sesungguhnya mereka benar-benar memfitnah per-janjian Berkat Tuhan.

Berkat itu sangat penting bagi Tuhan. Sehing-ga, bahkan sebagai penyayang, dan penuh kasih dan sabar sama seperti Dia, kata-kata tersebut tidak pada tempatnya. Di Maleakhi 3:13, Dia menanggapi dengan teguran keras. Dia memberitahu sekelompok orang yang tidak tahu berterimakasih, “Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman Tuhan!”

PALU TIDAK MEMBANTU

Saya tidak tahu tentang anda, tetapi saya tidak pernah mau tertangkap mengucapkan kata-kata yang keras terhadap Tuhan.

“Saya juga tidak, Pak Copeland, tetapi saya tidak tahu harus berkata apa lagi. Segalanya sama sekali tidak bekerja untuk saya. Setiap kali saya berbalik ada hal lain yang salah.”

Baik, siapa yang menurut anda bertanggung jawab untuk itu?

“Tentu anda tidak berkata saya yang bertang-gung jawab.”

Saya tidak disini untuk mengatakan apapun. Saya disini untuk mengkkotbahkan Firman Tuhan, dan Dia katakan di Ulangan 30: 14-16, 19;

Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan. Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kema-tian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu dengan hidup

menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh Tuhan....Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.

Jelas, ayat-ayat di atas tidak memberikan ruang untuk alasan. Ayat itu mengatakan tergantung kita apakah kita diberkati atau dikutuk dalam hidup. Kita yang memilih. Kita tidak dapat menyalahkan orang lain – apalagi Tuhan. Namun, selama bertahun-ta-hun, agama tradisional telah mengajar orang percaya untuk melakukan hal itu.

Pengkotbah sesat telah memberitahu kita bah-wa Tuhan telah menempatkan kanker, kemiskinan, kegagalan atau beberapa bagian lain dari kutukan dan tidak memberi kita pilihan dalam hal ini. Mereka katakan Tuhan memukul kita dengan sampah demi kebaikan kita sendiri untuk membantu kita mempela-jari sesuatu.

Omong kosong! Jika kita sungguh-sungguh percaya hal itu, kita akan menugaskan seseorang untuk berdiri dengan palu di tangan, di pintu setiap bus sekolah di negeri ini. Kita akan beritahu mereka untuk mengetok kepala murid-murid ketika mereka naik ke bus sebab sakit akan membantu mereka bela-jar sesuatu hari itu.

Kita tidak melakukan itu karena kita tahu itu tidak akan mengajarkan apapun kepada siapapun. Itu hanya akan membuat murid-murid benci sekolah. Iblis tahu itu begitu juga kita. Itu sebabnya dia coba katakan kepada kita Tuhan melakukan hal semacam itu. Dia ingin kita untuk melarikan diri dari Tuhan berpikir Dia keras dan penuh kebencian. Tetapi Dia tidak seperti itu! Dia adalah kasih. Dia adalah kebaik-an. Dia begitu baiknya hingga kita akan menghabis-kan kekekalan untuk mengetahui kemegahan kebaik-an Tuhkebaik-an.

(3)

Be-B

Jika mau tetap berada di bawah

perlindungan Tuhan,

jangan

menggerutu

menyalahkan Tuhan

berapa ayat, tidak akurat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, membuatnya terdengar seperti Tuhan di luar sana aktif mengutuk orang. Tetapi jika kita memper-hatikan kepada ayat kunci di Ulangan 28 – dimana BERKAT dan kutuk dijelaskan secara rinci – kebenaran menjadi jelas. Pada dua ayat pertama, Tuhan berkata: “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Al-lahmu dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan-mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang ke-padamu dan menjadi bagianmu, jika eng-kau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.”

Ayat 15 katakan, “Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Al-lahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau”.

Perhatikan, ayat-ayat itu tidak menga-takan bahwa TUHAN memilih beberapa orang, memperlakukan dia seperti ia me-menangkan undian, dan – tiba-tiba men-jatuhkan BERKAT baginya. Ayat-ayat itu tidak mengatakan TUHAN memutuskan dalam pengetahuan tak terbatasNya bahwa kutuk adalah yang dibutuhkan oleh be-berapa orang miskin dan memberikannya kepada mereka.

Tidak, ayat-ayat tersebut mengatakan bahwa kitalah yang mengaktifkan BERKAT atau kutuk di dalam hidup kita. Jika kita mau mendengar Tuhan dan mentaatiNya, BERKAT akan datang dan menjadi bagian kita. Jika kita tidak melakukannya, kutuk akan datang dan menjadi bagian kita.

“Tetapi, Pak Copeland, aku mengasihi Tuhan! Mengapa kutuk datang kepada saya?”

Karena itu ada diluar sana! Sejak ib-lis terlibat, kutuk berada diseluruh dunia.

Jadi, jika anda tidak tinggal dibawah per-janjian perlindungan Tuhan (BERKAT), dan mengambil keuntungan dari otoritas yang diberikan Yesus kepadamu untuk menga-lahkannya, ia akan datang pada hidupmu.

27,000 HARI DAN BANYAKKATA-KATA BODOH

Secara pribadi karena saya ingin me-nikmati kehidupan bebas kutukan, saya sudah lama sekali memutuskan untuk mempelajari bagaimana kutukan bisa diak-tifkan. Alih-alih mencari orang lain untuk disalahkan, saya mulai menyelidiki Fir-man Tuhan untuk melihat bagaiFir-mana saya mungkin secara tidak sengaja melangkah keluar dari bawah BERKAT dan membuka pintu bagi masalah.

Saya tidak perlu melihat terlalu jauh untuk mengetahuinya. Hanya beberapa ayat dibawahnya di Ulangan 28, saya me-nemukan ayat-ayat ini, “Segala kutuk itu akan datang ke atasmu, memburu engkau dan mencapai engkau, sampai engkau pu-nah, karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu dan tidak berpe-gang pada perintah dan ketetapan yang diperintahkan-Nya kepadamu;... Karena engkau tidak mau menjadi hamba kepada TUHAN, Allahmu, dengan sukacita dan gembira hati walaupun kelimpahan akan segala-galanya.”

(4)

B

Pertobatanmu dan darah Yesus

dapat

mengembalikankan

anda

di dalam berkat.

lelah dan hancur. Aku tidak dapat

mende-ngar dari Tuhan lagi. Aku kira aku hanya ditakdirkan untuk menjadi pecundang ka-rena cara ibu dan ayah membesarkanku.

Tidak, jangan pernah berbicara perti itu karena akan membuat anda se-makin terkutuk. Ambil sikap yang sama sekali berbeda. Mulai perkatakan, “Aku ingin Engkau ketahui, Bapa, aku bersuka-cita. Aku bergembira. Aku berterimakasih bahwa Engkau mengasihiku. Terimakasih untuk mengirimkan AnakMu sehingga aku bisa diselamatkan dan DIBERKATI. Aku bergembira melayaniMu, dan saya bersu-kacita dalam kelimpahan di segala hal!”

Jika anda bertanya-tanya berapa banyak perbedaan yang dapat dibuat dari kata-kata tersebut, pertimbangkan ini. Ye-sus berkata bahwa “Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggung jawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.”

Baru-baru ini, saya bersekutu dengan Tuhan tentang ayat-ayat tersebut, dan itu memukul saya bahwa, pada umur saya, saya telah hidup lebih dari 27,000 hari. Saya bahkan tidak bisa mulai menghitung berapa banyak kata-kata bodoh yang telah saya perkatakan pada waktu itu. “Tuhan Yesus!” saya berseru. “Saya bisa mengata-kan sampah yang cukup dalam seminggu untuk menhancurkan hidup saya. Ini ada-lah beban berat!”

Ya, apakah engkau tidak mengingat apalagi yang Aku katakan kepadamu? Dia

menjawab. Aku telah memberikan

firman-Ku bahwa Aku setia dan adil untuk mengam-puni segala dosamu ketika kamu mengaku dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Aku berkata bahwa kamu dapat mengambil darah-Ku dan menyucikanmu dari segala dosa. (Lihat 1 Yohanes 1:7-10).

Bukankah itu menarik? Tidak peduli

seberapa buruknya masa lalumu, anda dapat bertobat, memakai darah Yesus, dan menghapus setiap kutuk yang teraktifkan oleh karena perkataan anda. Anda dapat mengubah segala sesuatu di sekitarmu dengan satu doa dan berada kembali di bawah perlindungan BERKAT!

SEBUAH SEMAK LAYU ATAU POHON YANG BER

-BUAH LEBAT?

Setelah anda berada kembali di tempat BERKAT, tetap disana. Jangan berkeliaran ke wilayah iblis lagi. Jangan menjadi pria yang digambarkan Yeremia 17:5-6 sebagai orang yang terkutuk, “yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh daripada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belan-tara, ia tidak akan mengetahui datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.”

Mudah untuk mengasumsikan bahwa karena orang ini hidup di bawah kutuk, dia adalah orang yang tidak percaya. Alkitab, bagaimanapun, tidak mengatakan itu. Itu mengindikasikan bahwa ada waktu dalam hidupnya, dia percaya kepada TUHAN. Tetapi kemudian ia melihat kepada ma-nusia dan hal yang alami – kepada uang, kepada pemerintah, kepada pekerjaannya. Dia mulai bergantung kepada sistim dunia untuk memenuhi kebutuhannya dan lupa untuk bergantung kepada BERKAT. Akibat-nya hatiAkibat-nya menjauh dari TUHAN.

Perubahan seperti itu biasanya terjadi secara bertahap, selama periode waktu. Itu terjadi ketika kita amat sibuk dan pikiran kita sibuk dengan hal-hal dunia. Itu terjadi ketika kita mulai menonton semua berita buruk di televisi dan berdiskusi dengan orang lain tentang segala sesuatu yang tidak beres. Sementara Alkitab kita meng-umpulkan debu di meja kopi kita.

(5)

perha-B

A

N

G

K

IT

D

A

N

J

A

D

IL

A

H

T

E

R

A

N

G

- N

O

. 3/V

O

L

. 11/2011

tian kepada BERKAT dan terfokus kepada masalah. Matanya terpaku kepada kutuk. Itulah sebabnya dia hidup seperti semak bulus di padang belantara. Itulah sebabnya dia ”tidak akan mengalami datangnya keadaan baik”.

Sebab dia tidak melihat kepada hal yang baik, dia tidak melihatnya ketika itu datang. Tuhan akan muncul dengan cara yang penuh kuasa untuk melepaskannya dan dia bahkan tidak tahu sebab dia terlalu sibuk me-ngasihani dirinya. Dia terlalu sibuk mencoba...mencoba untuk mencari tahu bagaimana dia dapat keluar dari kekacauan ini....mencoba untuk mendapatkan jalan keluar... mencoba untuk mendapatkan pemerintah untuk menyelamatkannya.

Ketika saya bertanya kepada Tuhan tentang situasi itu, Dia berkata, Aku telah bergerak atas nama orang itu! Aku telah menggerakkan malaikat-malaikat-Ku. Aku menjangkau dia dengan Berkat-Ku tetapi dia terus menolaknya dengan berkata, “saya tidak pernah mendapatkan apapun dari Tuhan! Dia tidak memberkatiku se-perti yang dilakukan kepada orang lain. Malangnya diriku! Malangnya diriku!”

Itu adalah jebakan dari iblis, dan kita tidak harus jatuh kedalamnya! Kita dapat mengambil keputusan yang benar. Kita dapat seperti orang yang diberkati yang di dijelaskan di Yeremia 17:7-8, yang “mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang meram-batkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”

Orang seperti itu mempunyai berkat di matanya. Bahkan dalam waktu susahpun, dia berkata, “Tuhan ada-lah masa depanku dan masa depanku senantiasa terlihat lebih baik!” Ketika kekeringan datang, ia hanya terus menghasilkan buah karena dia menyadap pasokan supernatural Tuhan. Ia berada di dalam zona kasih dan iman – dia ada di dalam tempat rahasia Allah yang Maha Tinggi!

Itu terserah kepada kita. Jika kita ingin hidup dalam Berkat, kita dapat melakukannya. Kita dapat berdoa, mendengar Tuhan dan menaati FirmanNya. Kemudian, bukannya mencari seseorang untuk disalahkan, kita akan mencari seseorang untuk dibantu, seseorang untuk diberi makan, dan tempat untuk memberi. Bukannya memberikan uang, kita bisa memberikan buah BERKAT kepada mereka yang membutuhkannya.

Itu adalah sukacita hidup-bebas kutuk!

<Ini bukanlah terjemahan resmi yang disetujui oleh Kenneth Copeland Publications. Diterjemahkan atas seijin Kenneth Copeland Ministries, Locked Bag 2600, Mansfield Delivery Center, QLD 4122, Australia. Believer’s Voice of Victory, July 2011 [copyright year], Kenneth Copeland Publications>

Andalkan Tuhan, taruh harapanmu

kepadaNya agar anda tidak pernah

Referensi

Dokumen terkait

a) Jumlah responden hanya sebelas orang sehingga mempengaruhi penilaian validitas instrument penelitian, hal ini disebabkan banyak dari perusahaan perbankan yang diminta

Ayat jurnal yang akan dibuat oleh penjual pada saat menerima pembayaran piutang dari pelanggan yang memanfaatkan potongan tunai (dalam periode potongan)

Hasil analisis tersebut mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa variabel budaya organisasi, dan perilaku kepemimpinan, berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada

Pertumbuhan stek pucuk yang dilihat dari persentase kematian stek pucuk, pertambahan tinggi vertikal tanaman, pertambahan jumlah daun trifoliat, berat kering tajuk, dan

Laporan Data Pokok ULN dan/atau perubahannya disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya pukul 14.00 WIB setelah penandatanganan Perjanjian

Menurut penelitian di laboratorium untuk pemasangan satu deret paku keling yang menahan gaya normal ( tarik / tekan ) dimana deretan paku keling berada pada

1. ber beriku ikut ini mer t ini merupak upakan fung an fungsi dar si dari ban, kec i ban, kecual uali.. peredam kejutan yang ditimbulkan dari permukaan jalan. peredam kejutan

REKREASI KE PULAU REDANG,