Panitia Olimpiade Matematika (OPTIKA)
XV Se-Indonesia Himpunan Mahasiswa
PENDAFTARAN
PELAKSANAAN
MANUAL ACARA ... 2
ALUR PENDAFTARAN ... 3
TEKNIS PENDAFTARAN ... 4
TAHAP PELAKSANAAN ... 5
TEKNIS PELAKSANAAN ... 6
MATERI ... 8
ATURAN ... 11
SCORING ... 19
LAIN-LAIN ... 20
INFORMASI ... 21
JADWAL OLIMPIADE MATEMATIKA XV SE-INDONESIA
TINGKAT MADRASAH DAN SEKOLAH ISLAM
HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
PERIODE 2015
No
WAKTU
KEGIATAN
TEMPAT
1
06 April -
04 September 2015
Pendaftaran
Wilayah Masing-masing,
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Online
2
12 dan 14 September
2015
Olimpiade
Wilayah
Masing-masing Wilayah
3
14 September 2015
Olimpiade
Penyisihan
Nasional
Masing-masing Wilayah
4
19 September 2015
Semi Final
UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
5
20 September 2015
Grand Final
Auditorium Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Penutupan dan
Penyerahan
Hadiah
Mengisi Formulir Pendaftaran Ke No Rek BRI KK Pinang : 7089-01-007876-53-8
a.n Anita Sholihah atau Ke No Rek Mandiri KCP Tg UIN Syarif Hidayatullah : 900-00-2014417-7
a.n Isnaniah
Konfirmasi Pembayaran Kepada Panitia OPTIKA XV Anita Sholihah : 0813 6361
6471 PUSAT_WILAYAH 1_2 REGU
Download Formulir Pendaftaran di Web
OPTIKA XV ( www.optika-uinjkt.com) atau Mengambil Formulir Pendaftaran di Stand OPTIKA XV di Lobi
FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Mengisi Formulir Pendaftaran
OPTIKA XV
Menyerahkan Formulir Pendaftaran dan Membawa Bukti atau Uang Pembayaran, Foto Peserta 3x4 Sebanyak 2
Lembar, Fotocopy Kartu Pelajar atau Surat Keterangan
Dari Sekolah, Fotocopy KTP Guru Pembimbing serta Membayar Biaya Pendaftaran di
Stand Pendaftaran OPTIKA XV
ALUR PENDAFTARAN
ONLINE
1. Syarat Peserta
a. Peserta OPTIKA XV merupakan siswa yang berasal dari MI/MTs/MA serta sekolah islam dan masih terdaftar sebagai siswa pada saat OPTIKA XV berlangsung
b. Perserta OPTIKA XV tergabung dalam satu regu yang terdiri dari 3 siswa/i dan berasal dari sekolah yang sama
2. Biaya Pendaftaran
Setiap peserta OPTIKA XV dikenakan biaya Rp. 150.000 per regu 3. Mekanisme Pendaftaran
a. Pendaftaran OPTIKA XV dimulai tanggal 06 April 2015 sampai 04 September 2015
b. Macam-macam mekanisme pendaftaran 1) Online (baca alur pendaftaran) 2) Offline (baca alur pendaftaran) 4. Registrasi
a. Peserta OPTIKA XV wajib melakukan registrasi sebelum pelaksanaan olimpiade
b. Peserta OPTIKA XV yang melakukan pendaftaran secara online wajib membawa bukti pembayaran, foto peserta 3x4 sebanyak 2 lembar, dan fotocopy kartu pelajar atau surat keterangan dari sekolah pada pelaksanaan olimpiade
c. Peserta OPTIKA XV yang melakukan pendaftaran secara langsung di stand pendaftaran wajib membawa bukti pembayaran atau membayar dengan uang tunai
d. Peserta OPTIKA XV yang tidak melakukan registrasi dianggap mengundurkan diri
e. Registrasi tahap I dilaksanakan pada tanggal 12 September 2015
TAHAP PELAKSANAAN
Jika jumlah regu ≤ 10 regu
per tingkat, maka peserta pada wilayah tersebut akan langsung masuk Tahap II untuk menentukan 3 besar wilayah.
Jika jumlah regu > 20 regu per tingkat, maka diambil 10 regu per tingkat dengan nilai tertinggi di tiap-tiap wilayah.
Jika jumlah regu >10 regu dan ≤ 20 regu per tingkat, maka diambil 3 regu per tingkat dengan nilai tertinggi di tiap-tiap wilayah.
IB
IA
Tahap IA
Dilaksanakan pada Senin (Pagi), 14 September 2015 serentak di 13 wilayah. Pada tahap ini akan diambil 3 regu per tingkat dengan nilai tertinggi di tiap-tiap wilayah. Untuk tempat pelaksanaan pada tahap ini sesuai dengan tempat pelaksanaan yang peserta pilih pada tahap I.
Penyisihan per Wilayah Tahap II
Dilaksanakan pada Senin (Siang), 14 September 2015 serentak di 13 wilayah. Pada tahap ini akan diambil 9 regu per tingkat terbaik nasional untuk mengikuti semi final. Untuk tempat pelaksanaan
pada tahap ini sesuai dengan tempat pelaksanaan yang peserta pilih pada tahap I.
Penyisihan
Nasional
Dilaksanakan pada Sabtu, 19 September 2015 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahap ini akan diambil 3 regu per tingkat terbaik nasional untuk mengikuti grand final di Jakarta.
Semi Final
Dilaksanakan pada Minggu, 20 September 2015 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahap ini akan diambil Juara 1, 2, dan 3 per tingkat.
Grand
Final
Tahap IB
Dilaksanakan pada Sabtu, 12 September 2015 serentak di 13 wilayah. Pada tahap ini peserta bebas memilih tempat
pelaksanaan terdekat. Untuk tempat pelaksanaan, meliputi:
Jakarta Yogyakarta
Serang Surabaya
Tangerang Malang
BandungPalembang
Bogor Medan
Bekasi Pontianak
Depok Banjarmasin
Cirebon Makassar
Semarang Gorontalo
Purwokerto Lombok
Jepara Aceh
Pamekasan Lampung
Pelaksanaan kegiatan OPTIKA XV secara umum terdiri atas dua
kegiatan, yaitu olimpiade dan lomba cerdas cermat.
1.
Olimpiade
a.
Olimpiade Penyisihan per Wilayah Tahap I
Diikuti oleh semua regu yang dilaksanakan pada waktu dan
tempat yang telah ditentukan.Apabila jumlah regu ≤ 10 regu
maka regu tersebut langsung mengikuti penyisihan per
wilayah Tahap II. Jika jumlah regu > 10 regu dan
≤
20 regu
akan diambil 3 regu dengan nilai tertinggi di wilayahnya dan
berhak mengikuti Olimpiade Penyisihan Nasional.
Apabila jumlah regu
>
20 regu maka akan diambil 10 regu
dengan nilai tertinggi di wilayahnya untuk mengikuti tahap
Olimpiade Penyisihan per Wilayah Tahap II terlebih dahulu.
b.
Olimpiade Penyisihan per Wilayah Tahap II
Diikuti oleh regu di wilayah yang jumlah regu
≤
10
regu dan
10 regu yang telah lolos Olimpiade Penyisihan per Wilayah
Tahap I dan akan diambil 3 regu dengan nilai tertinggi di
wilayahnya yang berhak mengikuti Olimpiade Penyisihan
Nasional. Tahapan ini dilaksanakan pada waktu dan tempat
yang telah ditentukan.
c.
Olimpiade Penyisihan Nasional
Diikuti oleh 3 regu terbaik dari masing-masing
wilayah/regional. Dan akan diambil 9 regu dengan nilai
tertinggi se-Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Semi
Final di Jakarta.
d.
Olimpiade Semi Final
Diikuti oleh 9 regu terbaik se-Indonesia dan akan diambil 3
regu terbaik dengan nilai tertinggi se-Indonesia untuk
mengikuti LCCM (Grand Final).
2.
Lomba Cerdas Cermat Matematika (Grand Final)
Diikuti oleh 3 regu yang telah lolos Olimpiade Semi Final. LCCM
Materi pelajaran matematika yang menjadi acuan soal-soal olimpiade dan lomba cerdas cermat.
Materi olimpiade dan LCCM MI
Olimpiade dan LCCM
1. Operasi bilangan bulat 2. Keterbagian sederhana 3. FPB & KPK
4. Pecahan 5. Persamaan
6. Aritmatika social 7. Bangun datar 8. Bangun ruang 9. Sudut
10. Dalil phytagoras 11. Koordinat
12. Statistika 13. Peluang 14. Perbandingan
Materi Olimpiade Mts
Olimpiade LCCM
1. Teori Bilangan
a. Operasi bilangan bulat b. Operasi bilangan real c. Operasi bilangan rasional d. Keterbagian
e. Merasionalkan bentuk akar f. FPB & KPK
2. Aljabar a. Himpunan b. Fungsi
c. Perbandingan
1. Bentuk Aljabar 2. Perbandingan 3. Garis dan Sudut 4. Himpunan
5. Fungsi
6. Persamaan dan
Pertidaksamaan Linier 1 Variabel
7. Segitiga 8. Segiempat
9. Bangun Ruang Sisi Tegak
d. Faktorisasi suku aljabar e. Persamaan garis
f. System persamaan linear g. Pertidaksamaan linear h. Pola bilangan
i. Persamaan kuadrat 3. Geometri
a. Bangun datar b. Bangun ruang
c. Garis tingi, garis berat, dan titik berat
d. Sudut
e. Dalil phytagoras f. Dalil stewart g. Kesebangunan 4. Peluang dan statistika
a. Kombinatorika b. Statistika
10.Bangun Ruang Sisi Lengkung 11. Persamaan Garis Lurus 12.Pythagoras
13.Lingkaran dan Garis Singgung Lingkaran
14.Bilangan
15.Statistika dan Peluang 16.Barisan dan Deret 17.Aritmatika Sosial
Materi Olimpiade MA
Olimpiade LCCM
1. Teori Bilangan
Sistem Bilangan Bulat
Keterbagian
FPB, KPK, Relatif Prima, dan Algoritma Euclid
Bilangan Prima
Teori Dasar Aritmatika (Faktorisasi Prima)
Persamaan dan Sistem Persamaan Bilangan Bulat
Fungsi Tangga
2. Aljabar
Sistem Bilangan real
Ketaksamaan
Nilai Mutlak
Suku Banyak
Fungsi
1. Trigonometri
2. Bentuk Pangkat dan Akar 3. Lingkaran
4. Fungsi Kuadrat 5. Statistika
6. Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers
7. Peluang 8. Dimensi 3 9. Turunan
10. Persamaan dan
Pertidaksamaan Kuadrat 11. Limit
12. Integral 13. Suku banyak
Sistem Koordinat Bidang
Barisan dan Deret
Persamaan dan Sistem Persamaan
3. Geometri
Hubungan antara Garis dan Titik
Hubungan antara Garis dan Garis
Bangun-bangun Bidang Datar
Kesebangunan dan Kekongruenan
Sifat-sifat Segitiga : Garis Istimewa
Dalil Menelaus
Dalil Ceva
Dalil Stewart
Relasi Lingkaran dengan Titik
Relasi Lingkaran dengan Garis
Relasi Lingkaran dengan Segitiga
Relasi Lingkaran dengan Segiempat
Relasi Lingkaran dengan Lingkaran
Garis-garis yang Melalui Satu Titik (Konkuren), Titik-titik yang Segaris (Kolinier)
Trigonometri (Perbandingan, Fungsi, Persamaan, dan Identitas)
Bangun-bangun Ruang Sederhana
4. Kombinatorika
Prinsip Pencacahan
Prinsip Rumah Merpati
A.Peraturan dalam pelaksanaan Olimpiade.
Berikut ini adalah aturan-aturan yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan olimpiade.
1. Peserta berhak mengikuti olimpiade setelah melakukan registrasi.
2. Peserta merupakan regu-regu utusan dari sekolah masing-masing yang terdiri atas 3 orang tiap regunya.
3. Setiap regu mengerjakan soal dengan ketentuan sebagai berikut: a. Tahap I : 25 soal isiang singkat.
b. Tahap II : 25 soal isian singkat.
c. Tahap Penyisihan Nasional : 12 soal isian singkat dan 2 soal uraian. d. Tahap Semi Final : 5 soal uraian.
4. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal olimpiade tahap I, II, III adalah 120 menit. Dan pada tahap semifinal, waktu yang diberikan adalah 60 menit.
5. Peserta diharapkan hadir tepat pada waktu yang telah ditentukan. Jika peserta terlambat hadir, maka tidak ada penambahan waktu untuk mengerjakan soal.
6. Selama olimpiade berlangsung, setiap regu tidak diperkenankan bekerja sama atau memberikan jawaban kepada regu lain dalam bentuk apapun. Jika hal tersebut terjadi, maka regu-regu yang bersangkutan akan didiskualifikasi.
7. Setiap peserta wajib mengikuti petunjuk umum yang tertera dalam naskah soal olimpiade.
8. Setiap peserta wajib mencantumkan satuan pengukuran yang dikehendaki soal. Jika satuan pengukuran yang dikehendaki soal tidak dicantumkan, maka akan mengurangi nilai yang diperoleh.
B.Peraturan dalam pelaksanaan Cerdas Cermat OPTIKA
Berikut ini adalah aturan-aturan yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan LCCM.
1. MI/SDI
a. Jumlah soal yang diberikan
Jenis Lomba Jumlah Soal Yang Diberikan
Bergilir Demonstrasi Waktu Rebutan
Grand Final 5 butir soal/regu 8 butir soal/sesi 20 butir soal/sesi
b. Tata cara menjawab
Sebelum menjawab soal, peserta diwajibkan untuk menekan bel terlebih dahulu.
Dalam soal bergilir dan demonstrasi waktu, yang mempunyai hak untuk menjawab soal adalah juru bicara masing-masing regu. Sedangkan untuk soal rebutan, setiap orang dalam satu regu memiliki hak untuk menjawab.
Peserta harus memperhatikan satuan pengukuran yang dikehendaki soal. Setiap regu atau juru bicara harus menyebutkan satuan pengukuran pada saat menjawab soal.
c. Waktu untuk menjawab
Waktu yang diberikan untuk menjawab soal bergilir dan rebutan adalah 90 detik terhitung sejak soal selesai dibacakan.
Dalam babak demonstrasi waktu, pembaca akan membacakan petunjuk bab dan waktu maksimal untuk menjawab soal tersebut. Setiap regu berhak menawar waktu yang diberikan dengan ketentuan kelipatan 5. Dan regu yang menawar waktu paling sedikit berhak menjawab soal. Urutan penawar waktu ditentukan oleh skor tertinggi pada babak bergilir.
Dalam soal demonstrasi waktu, setelah waktu pengerjaan soal selesai, pembaca mempersilahkan regu untuk menjawab soal. Waktu yang diberikan untuk menjawab soal adalah 5 detik.
Dalam soal bergilir, setelah waktu pengerjaan soal selesai, pembaca mempersilahkan regu untuk menjawab soal. Waktu yang diberikan untuk menjawab soal adalah 5 detik.
regu lain untuk merebut. Perebutan soal hanya dilakukan satu kali setelah hitungan ketiga dari pembaca soal. Regu yang menekan bel terlebih dahulu adalah regu yang berhak menjawab soal setelah dipersilahkan.
d. Kesepakatan pembacaan naskah soal dan menjawab soal dalam
pelaksanaan LCCM
Operasi Hitung Bilangan Contoh:
pangkat dua dikalikan dengan dua pangkat tiga”.
112,357 dibaca “seratus dua belas koma tiga lima tujuh”.
Perhitungan pada Jam Contoh:
Pukul 12.30 dibaca “pukul dua belas titik tiga puluh”.
Pengukuran (satuan dimensi) Contoh:
cm2dibaca “sentimeter persegi”.
dm3dibaca “desimeter kubik”.
Jarak dan Skala Perbandingan Contoh:
Skala 1 : 2.000.000 cm dibaca “skala satu banding dua juta sentimeter”.
Skala 1 : 250.000 cm dibaca “skala satu banding dua ratus lima puluh ribu sentimeter”.
Sudut Contoh:
30°dibaca “tiga puluh derajat”.
Satuan waktu dan Berat Contoh:
2. MTs/SMPI
a. Jumlah soal yang diberikan
Jenis Lomba Jumlah Soal Yang Diberikan
Bergilir Demonstrasi Waktu Rebutan
Grand Final 5 butir soal/regu 8 butir soal/sesi 20Butir soal/sesi
b. Tata cara menjawab
Sebelum menjawab soal, peserta diwajibkan untuk menekan bel terlebih dahulu.
Dalam soal bergilir dan demonstrasi waktu, yang mempunyai hak untuk menjawab soal adalah juru bicara masing-masing regu. Sedangkan untuk soal rebutan, setiap orang dalam satu regu memiliki hak untuk menjawab.
Peserta harus memperhatikan satuan pengukuran yang dikehendaki soal. Setiap regu atau juru bicara harus menyebutkan satuan pengukuran pada saat menjawab soal.
c. Waktu untuk menjawab
Waktu yang diberikan untuk menjawab soal bergilir 60 detik dan rebutan adalah 90 detik terhitung sejak soal selesai dibacakan.
Dalam babak demonstrasi waktu, pembaca akan membacakan petunjuk bab dan waktu maksimal untuk menjawab soal tersebut. Setiap regu berhak menawar waktu yang diberikan dengan ketentuan kelipatan 5. Dan regu yang menawar waktu paling sedikit berhak menjawab soal. Urutan penawar waktu ditentukan oleh skor tertinggi pada babak bergilir.
Dalam soal demonstrasi waktu, setelah waktu pengerjaan soal selesai, pembaca mempersilahkan regu untuk menjawab soal. Waktu yang diberikan untuk menjawab soal adalah 5 detik.
Dalam soal bergilir, setelah waktu pengerjaan soal selesai, pembaca mempersilahkan regu untuk menjawab soal. Waktu yang diberikan untuk menjawab soal adalah 5 detik.
regu lain untuk merebut. Perebutan soal hanya dilakukan satu kali setelah hitungan ketiga dari pembaca soal. Regu yang menekan bel terlebih dahulu adalah regu yang berhak menjawab soal setelah dipersilahkan.
d. Kesepakatan pembacaan naskah soal dan menjawab soal dalam
pelaksanaan LCCM
Aljabar Contoh
2 3
x2+5x−6dibaca: “Dua per tiga peeeerr x kuadrat plus lima x minus
enam”.
2 3
x2+5x−6 + 5 dibaca: “Dua per tiga peeeerr x kuadrat plus lima x
minus enam ditambah lima”.
Fungsi Contoh:
𝑓 𝑥 dibaca “f x”.
𝑓 2 = 3x + 5dibaca “ f x untuk x sama dengan 2 (jeda) sama
dengan tiga x ditambah lima”.
𝑓(𝑥+ 2) = 3𝑥+ 5dibaca “ f x untuk x sama dengan x plus dua
(jeda) sama dengan tiga x ditambah lima”.
Himpunan Contoh:
5,6,7,8 dibaca “lima (jeda) enam (jeda) tujuh (jeda) delapan”.
A = 5,6,7,8 dibaca “himpunan A yang beranggotakan, lima (jeda) enam (jeda) tujuh (jeda) delapan”.
Skala dan Perbandingan Contoh:
Skala 1 : 2.000.000 cm dibaca “skala satu banding dua juta sentimeter”.
3. MA/SMAI
a. Jumlah soal yang diberikan
Jenis Lomba Jumlah Soal Yang Diberikan
Bergilir Demonstrasi Waktu Rebutan
Grand Final 5 butir soal/regu 8 butir soal/sesi 20Butir soal/sesi
b. Tata cara menjawab
Sebelum menjawab soal, peserta diwajibkan untuk menekan bel terlebih dahulu.
Dalam soal bergilir dan demonstrasi waktu, yang mempunyai hak untuk menjawab soal adalah juru bicara masing-masing regu. Sedangkan untuk soal rebutan, setiap orang dalam satu regu memiliki hak untuk menjawab.
Peserta harus memperhatikan satuan pengukuran yang dikehendaki soal. Setiap regu atau juru bicara harus menyebutkan satuan pengukuran pada saat menjawab soal.
c. Waktu untuk menjawab
Waktu yang diberikan untuk menjawab soal bergilir 60 detik dan rebutan adalah 90 detik terhitung sejak soal selesai dibacakan.
Dalam babak demonstrasi waktu, pembaca akan membacakan petunjuk bab dan waktu maksimal untuk menjawab soal tersebut. Setiap regu berhak menawar waktu yang diberikan dengan ketentuan kelipatan 5. Dan regu yang menawar waktu paling sedikit berhak menjawab soal. Urutan penawar waktu ditentukan oleh skor tertinggi pada babak bergilir.
Dalam soal demonstrasi waktu, setelah waktu pengerjaan soal selesai, pembaca mempersilahkan regu untuk menjawab soal. Waktu yang diberikan untuk menjawab soal adalah 5 detik.
Dalam soal bergilir, setelah waktu pengerjaan soal selesai, pembaca mempersilahkan regu untuk menjawab soal. Waktu yang diberikan untuk menjawab soal adalah 5 detik.
regu lain untuk merebut. Perebutan soal hanya dilakukan satu kali setelah hitungan ketiga dari pembaca soal. Regu yang menekan bel terlebih dahulu adalah regu yang berhak menjawab soal setelah dipersilahkan.
d. Kesepakatan pembacaan naskah soal dan menjawab soal dalam
pelaksanaan LCCM
peeeeeeeeeeeer dua sin x plus sin dua x, ditambah dua”.
Aljabar
“Tujuh x pangkat min tiga perdua dikali akar pangkat enam dari y pangkat lima peeeeeeeeerr buka kurung x pangkat lima per empat dikurang enam y pangkat min satu pertiga tutup kurung x pangkat min dua”.
dibaca “akar pangkat tiga dari x plus lima”.
Fungsi Komposisi Contoh :
Turunan
Y’ dibaca “turunan pertama dari y ”. Y” dibaca “turunan kedua dari y ”.
Interval
2 <𝑥< 5dibaca “ x lebih dari dua kurang dari lima”.
2≤ 𝑥 ≤5dibaca “ x lebih dari sama dengan dua, dan x kurang dari sama dengan lima”.
2≤ 𝑥< 5dibaca “ x lebih dari sama dengan dua, dan x kurang dari
lima”.
Statistika Contoh :
Diberikan data sebagai berikut:
5, 5, 6 dibaca “lima (jeda) lima (jeda) enam”. Diberikan data sebagai berikut:
Nilai Frekuensi
7 5
8 3
Dibaca “untuk nilai tujuh frekuensinya lima (jeda), nilai delapan frekuensinya tiga”.
Integral Contoh :
5𝑥2
5
1 dibaca “integral dari satu sampai lima untuk fungsi lima x
A. Olimpiade
Sistem penilaian dalam olimpiade untuk setiap butir soal isian singkat adalah:
1 untuk jawaban benar
0 untuk tidak dijawab
-1 untuk jawaban salah
Penilaian maksimal dalam olimpiade untuk setiap butir soal uraian adalah 4.
B. Cerdas Cermat
Bergilir
Setiap regu yang menjawab benar untuk satu soal diberikan skor 100 dan
tidak ada pengurangan skor jika tidak menjawab atau menjawab salah.
Demostrasi waktu
Setiap regu yang menawar waktu paling sedikit akan menjawab soal, jika
jawaban benar maka regu diberikan skor 100, jika regu menjawab salah
maka skor dikurangi 100 dan jika regu tidak menjawab maka skor
dikurangi 100.
Rebutan
Setiap regu yang menjawab benar untuk satu soal diberikan skor 100 dan
ada pengurangan skor sebesar 100 jika telah menekan bel namun tidak
menjawab atau menjawab salah.
A. Dalam olimpiade, jika terdapat regu yang memiliki nilai yang sama, maka akan dilihat dari waktu pengumpulan jawaban tercepat dari regu tersebut kepada panitia. Regu dengan waktu tercepat memiliki peringkat lebih tinggi dibandingkan regu lainnya.
B. Dalam soal bergilir, jika regu yang mendapatkan giliran untuk menjawab soal kurang memahami maksud soal yang dibacakan maka regu tersebut berhak untuk meminta pengulangan pembacaan soal dengan waktu yang tetap berjalan. Regu yang tidak mendapatkan giliran tidak diperkenankan meminta pengulangan pembacaan soal.
C. Dalam soal bergilir, jika regu yang mendapatkan giliran untuk menjawab tidak bisa menjawab soal maka soal akan dilempar ke regu lain secara rebutan. Dan yang berhasil menjawab dengan benar mendapat skor 100. Tapi jika regu tersebut menjawab salah maka tidak ada pengurangan nilai.
D. Jika setelah babak bergilir terdapat regu yang memiliki skor sama maka akan diberikan soal tambahan bagi regu yang memiliki skor sama. Namun, tidak ada penambahan skorbagi yang menjawab benar. Dalam hal ini, hanya untuk menentukan urutan regu dalam penawaran waktu dalam babak demonstrasi waktu.
E. Dalam soal demonstrasi waktu, jika regu yang mendapatkan soal tidak menjawab maka soal dianggap hangus atau tidak dapat dilempar ke regu lain.
F. Dalam soal rebutan, jika regu tidak bisa menjawab dengan benar satu soal rebutan maka soal dihanguskan atau tidak dapat dilempar ke regu lain.
G. Dalam LCCM, jawaban yang diambil adalah jawaban pertama yang diberikan oleh peserta. Jika jawaban yang diucapakan tidak dilengkapi oleh satuan sesuai dengan yang diinginkan soal, maka peserta boleh mengulang jawaban tanpa merubah hasil jawaban setelah pembaca soal meminta pengulangan jawaban.
H.Dalam LCCM, jika terdapat regu-regu yang memiliki skor yang sama maka akan diberikan soal tambahan secara rebutan. Jika salah satu regu menjawab salah maka skor tersebut berkurang 100.