• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN LOKASI - Rest area sebagai fasilitas transit bagi pengguna jalan raya saradan kawasan hutan jati sektor II Madiun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III TINJAUAN LOKASI - Rest area sebagai fasilitas transit bagi pengguna jalan raya saradan kawasan hutan jati sektor II Madiun"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Yuanita Setyo Atri

26

BAB III

TINJAUAN LOKASI

[1] GAMBARAN SEGMEN JALAN RAYA SARADAN MADIUN

Jalan raya saradan

merupakan jalan nasional yang

menghubungkan antara Provinsi

Jawa Tengan dengan Provinsi

Jawa Timur. Jalan raya saradan

melintasi Kawasan hutan jati

sector II kecamatan Saradan

kabupaten Madiun. Jalan

nasional yang melintasi

Kawasan hutan jati ini jalan

nasional yang menghubungkan

kecamatan Caruban dengan kecamatan Nganjuk provinsi Jawa Timur merupakan jalur

nasional rawan kecelakaan, dimana jalan ini memiliki lebar jalan yang sempit sebagai jalan

nasional, juga kurangnya lengkapnya fasilitas jalan seperti rambu-rambu lalu lintas dan

penerangan jalan waktu malam hari. Jalan yang bergelombang dan situasi hutan yang

sering diasumsikan orang sebagai situasi seram memotivasi banyak terjadinya kecelakaan

lalu lintas di daerah ini. Saat melintasi jalan raya saradan jarang ditemukan tempat yang

menyediakan persinggahan ataupun sejanis rest area. SPBU pun sulit ditemui disepanjang

ruas jalan ini. Jarak antara SPBU cabang caruban dengan cabang perbatasan kecamatan

Saradan dengan kabupaten Nganjuk sangat jauh, bila ditempuh dengan kendaraan bisa

(2)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

27

Dari permasalahan yang muncul tersebut maka ide untuk membuat desain rest

area ini dikembangka, diharapkan bisa mengatasi untuk membantu menanggulangi

maslah yang telah ada sebelumnya yang timbul di sepanjang ruas jalan raya saradn

tersebut.

Dasar pertimbangan pemilihan site di salah satu ruas jalan raya saradan

kecamatan Saradan Kabupaten Madiun antara lain :  Jalur nasional

Site mempunyai potensi keramaian lalu lintas yang relatif tinggi karena site

dilewati oleh jalur nasional yang menghubungkan provinsi Jawa Tengah dengan

provinsi Jawa Timur.

 Kelangkaan area singgah maupun SPBU di daerah Saradan  Space yang mencukupi

(3)

Yuanita Setyo Atri

28

Tabel 3.1. Data Perkemabangan Jalan Kabupaten Madiun

(4)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

29

Gambar 3.4. Kios Kayu KPU Saradan Sumber: dokumen pribadi

1.1.Letak

Berada di salah satu ruan jalan raya Saradan Madiun tepatnya dikawasan katok

kecamatan Saradan dan TPK (Tempat Pemotongan Kayu) Saradan.

1.2.Topografi

Wilayah ini merupakan lahan Kawasan hutan jati dengan ekosistem alam yang

masih asli. Lahan hutan jati ini merupakan hutan produksi kayu jati yang dikelola oleh

badan perhutani Saradan. Site yang terpilih memliki luas Kawasan hutan yang terbentang

seluas 20,6 hektar dimana kondisi tanahnya yang kurang stabil, jenis tanahnya subur

dengan kontur landai dengan penurunan kontur 50cm tiap 1km nya. Site dipenuhi dengan

vegetsi jati yang masih memiliki umur penanaman 6 tahun. Tanah yang relatif landai

mempunyai potensi sebagai pengadaan suatu fasilitas rest area ini.

Pada site terdapat pasar kayu yang dikola oleh Departemen Perhutani Saradan,

dimana kios kayu tersebut sudah sangat pasif (sedikit pedagang yang masih aktif

berjualan dilapaknya). Pedagang kayu ini merupakan pendududk asli Kecamatan Saradn

yang memanfaatkan hasil alam sebagai pengahsilan utamanya.

(5)

Yuanita Setyo Atri

30 Gambar 3.5. kondisi citra udara site hutan jati

Sumber: google earth

1.3.Kondisi Ffisik dan Tata Ruang

Gambar 3.6. Eksisting Site Sumber: dokumen pribadi

(6)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

31

Gambar 3.7. site yang terpilih Sumber: google earth  Luas site +20,6 Ha

 Site merupakan lahan yang ditanamin pohon jati milik Perhutanani Kabupaten

Madiun Kecamatan Saradan. Lahan hutan jati ini memiliki jenis tanah yg kurang

stabil sehingga tidak jarang terjadi longsor saat hujan, sehingga perlu pengolahan

site yang baik untuk menunjang adanya rest area di lokasi ini dengan

meminimalkan perubahan kondisi site dan vegetasi yang telah ada.  Batas-batas site :

Sebelah Utara : pemukiman penduduk

Sebelah Selatan : lahan hutan jatii

Sebelah Timur : lahan hutan jati

Sebelah Barat : lahan huatn jati

[2] STRATEGI PERENCANAAN

Secara umum potensi pengadaan fasilitas penunjang bagi pengguna jalan raya

Saradan di Kabupaten Saradan Madiun dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu

katagori utama dan penunjang.Sebagai katagori utama, berupaya mengembangkan

(7)

Yuanita Setyo Atri

32 fasilitas dengan bahan local dan modern yang sesuai dengan ekosistem alam hutan jati.

Sebagai katagori penunjang, sistem pengembangannya sesuai dengan kemampuan dan

peruntukannya.

Potensi alam penunjang yang dikembangkan di luar kawasan hutan/ kawasan

hijau utama, ialah pada sepanjang jalur darat antar provinsi menuju Surabaya yang

melewati kawasan hutan jati Saradan sektor II ini. Permasalahan yang berkaitan dengan

lokasi kecamatan Saradan, Madiun ini berada di tengah kawasan hijau atau lebih tepatnya

kawasan hutan produksi kayu jati, di satu sisi cukup menguntungkan dengan keberadaan

daerah ini yg dilewati oleh jalur utama antar provinsi dan potensi alam yang memadahi, tetapi di sisi lain relatif “terisolir” karena kawasan ini rawan kecelakaan dan berada ditengah hutan.

Strategi yang diusung yaitu :

 Pengembangan potensi kawasan yang diprioritaskan pengembangannnya, baik dalam skala nasional, wilayah maupun lokal.

 Memeratakan dan mengembangkan sistem interaksi antar wilayah terutama pada wilayah yang secara geografis relatif terisolir serta sektor perhubungan.

 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan mengkolaborasikan potensi alam tersebut dengan kemajuan teknologi yang sesuai dengan ekosistem alam

(8)

ii

REST AREA SEBAGAI FASILITAS TRANSIT

BAGI PENGGUNA JALAN RAYA SARADAN

KAWASAN HUTAN JATI MADIUN

Disusun Oleh :

YUANITA SETYO ATRI

I 0205126

Menyetujui,

Surakarta, 26 Januari 2010

Pembimbing II Pembimbing I

Kahar Sunoko, ST. MT Ir. Hardiyati, MT

NIP.19690320 199503 1 002 NIP. 19561209 198601 2 001

Pembantu Dekan I Ketua Jurusan Arsitektur

Fakultas Teknik Fakultas Teknik

Ir. Nugroho Djarwanti, MT Ir. Hardiyati, MT

NIP. 1956112 198403 2 007 NIP. 19561209 198601 2 001

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(9)

iii akan tergantikan walau pun kau telah pulang ke surga bersama BAPA,…slalu ku

ingin kau tersenyum dengan manis dan yang slalu mengiringiku dengan doa dan

kasih sayang yang takkan terlupakan…kan kuwujudkan mimpi dan harapanku

ini MI hanya untuk mu….

Ku mencintaimu slalu dan slalu tuk selamanya MY LOVELY MOM

Terimakasih ku ucapkan tuk :

Tuhan Yesus Kristus yang slalu mengiringi tiap langkah hidupku dan slalu menggadeng tanganku dan

tak pernah terlepaskan….terimakasih Tuhan buat sgala karunia yg KAU berikan padaku…kupersembahkan hasil TA ku ini sebagai korban syukurku kepadaMU…tiada yang indah tanpaMU Tuhan…sgalanya KAU jadikan indah

pada waktunya…ku cinta KAU dengan seluruh jiwa ku.

Especially for u MOM…terimakasih tuk sgalanya yang tlah kau berikan watnita mi…betapa ku rindu kau ada disini slalu disisiku,ku ingin membuatmu bangga mi, puji Tuhan mi akhirna nita jadi sarjana seperti impian

mami…

Makasih buat BABE yang udah mendoakan & membiayai nita mpe jadi sarjana, walaupun sering ku mengecewakanmu tapi ku ingin buktikan bahwa nita juga mampu menggapai mimpi setinggi mungkin dengan

jadi arsitek wanita. Ku sayang koe be…

My sister

Sist TINA n keluarga– makasih tuk doa n supportnya, hehe adekmu ini akan selalu semangat n ceria demi kalian yang kusayang…hehehe seringlah pulang solo…(kappa…tete nita uadah jd sarjana…makasih

dah sering telepon tete wat ngasi semangat)

Keluarga SUPIT (sist IRA n mas ONAD)– aku slalu pengen seperti kalian yg selalu ceria jd

pasangan…makasih bayak wat doa, support yg takkan terlupakan disaat aku down tuk TA, hehe makasih udah

sering telepon tuk hibur nita…kalian selalu buatku tersenyum dan mengajariku tuk slalu mengucap

syukur…hehee makasih buat kado tahun barunya y….hehehe asik ponakan baru!!!

Sist NDUT_yanSRI_MArkonaH_dek YolaNDa…hehehe sebutanmu kok akehmen to

ndut….makasih y adekku yang paling kusayang,yang selalu menemaniku, maaf ku sering

melupakkanmu…hehehe g enek koe opo dadine aku iki,hehe makasih y dah sering ditemeni begadang n sering

kuperbudakmu tuk membantuku menggambar n mewarna…

(10)

iv Kaluarga Besar Sastri Sulamto– mbah n para tante n om (dari mami) – terimakasih buat doa & perhatian kalian yg slalu ingatkan nita tuk lakukan yang terbaik tuk meraih cita2. Keluargabesar dari mami yg

slalu ceria n heboh…hehehe makane aku juga ketularan heboh..hehehehe saiki jd arsitek heboh om te

Keluarga Beras Wano Wijoyo– mbah/om/tante (dr babe) – trimakasih wat doa n support kalian wat nita hingga nita jadi seperti skrng ni.

Keluarga barunya om bari n tante-hehe ojo nyuwun traktiran wae…gentian kalian yg traktir aku lho…ceria

bgt kalian nek aku memoir kerumah…hehehehe penghiburku saat TA

Del Horno & mbak indah….kalain pasangan bulet2 hehe..makasih y om dah dibantuin buat 3D…love u pull pokoke om

Om Awas…weh omku sing ngakune paling ganteng sak sipil’04 ki – matur nuwun y om dah sering bantu nita dari ngater,jemput,n dikongkon2 pas TA n ultahku hehe aku jd kaya punya kakak cow baru…senangnya akhirna

bisa ngrasain punya kakak cow hehe…

Dosen pembimbing Bu_Nunuk & P_Kahar…terimakasih buat bimbingan selama

TA&seminar…sudah mau mendengar keluh kesahku bu/pak…kalian takkkan terlupakan bagiku…dosen yg ngangeni pol…pokoke sketsa…hehe

The Gread Four

Rizka_une cil–hehe walaupun koe jauh diBAnten…makasih wat support n doanya y…raih mimpi setinggi

mungkin y ne…miss u

Nida_SiBos–maasih y bos dah sering jengukin di Studio…cie2 yg udahjd pegawai bank…miss u…tunggu aku diSemarang

Lia_une gede–tinggal kita yg distudio ne…akhirna kita bareng lulusna…wisudanya juga…hehehe.makasih

y udah jadi best friend, koe slalu ada saat keadaan apapun…maafkan akaku yg sering melu[akanmu…love u sist

Hehe GUDEL ASIA….makasih y my gud-gud yang sudah membantu banyak hal…dari jd assisten mpe

babysiterku…hahaha…g enek koe py aku ngrampungke TAku n menemani hari2ki sekarang ni(mbolang

girl)…makasih banyak gud-gud wat doa-support-pinjaman barang2 wat TA…kebersamaan yg indah bersama

d’gudel’s….Smangat gud-gud

Bondeng_Rani,HIda,Endah,Mimi,KD n cah kantin ..makasih at support,n doanya…hehe

kalian penggembira yg aling cespleng penghilang stress pas TA or kapanpun….hahahaa BTP juga cespleng SAKIR club..(bayu_yogi_fathoni_gugun,dkk)- makasih wat refensi,doa,n supportnya yo

cah…do gek ndang TA genti…ayo nyakir….bagi ilmu eker-eker…wekawekawekaweka….

Khusus wat RIKA/bayu–makasih wat masukan n support hehehe yg sering kucurhatin,…hehehe

(11)

v akhir kuliahku,& jg 6thn6blnku…sayangku slalu ada buat kamu.

Teman-teman Studio 116-makasih wat kebersamaan yg menyenangkan saat studio….iu takkan

terlupakan…kedombyengan nek do neng studio bilik cew2 centil-biliknya nadra yg sering dikunjungi

tamu-biliknya 04(mas erwan dkk)hehe sering nyetel kotbah,bilik edannya pak lurah dkk…musih antah

berantah(dangdut-campursari mpe rock…hahahaha) ruame pol cah nek neng studio…

Cah ARCH’05–makasih wat kebersamaan selama di jurusan arch…miss u all…ayo ngumpul2 maneh cah

Cah maket_lutfhi dkk…makasih yo le wis dibantuin buat maket….YO mAyAn nuk

Maketmu…hahahahaha

Rizkhi arch’05…thanx y kid ahdibatuin wat 3D…bagus kok 3Dmxna tapi kok Cuma sepro kawasan tok…hehehe

Dosen Lab.Struktur yg heboh…n semua dosen yg tak bs kusebut semuanya…- terimakasih buat bimbingan dan kebesersamaan selama di kampus arsitektur…keluarga baru ini akan slalu ada dihatiku…hehe

dosen2 heboh….

PAku P_oni/soedwiwahjono– maksih pak tuk bimbingannya selama 4thn..terimakasih sudah

menyempatkan datng tuka acara pendadaran & yudisium…hehe saya ucapkana banyak terimakasih

Petugas Pengajaran (p_bejo,mas toni,dkk)…- hehe kalian heboh bgt…kampus rame nek

ketemu kalian..hahahaha nyenangke…p.bejo tuk salam dari p.hohok…hehehe

Semua pihak yang memberiku semangat, doa, n support selama kuliah dan berada

dikampus arsitek…terimakasih telah membuat hidupku tambah berwarna…tugas

akhir ini ku persembahkan sebagai ucapan terimakasihku untuk kalian

semua…terimakasih banyak atas segala bantuan,doa n support yang telah

(12)

vi Surakarta, 26 Januari 2010

Yuanita Setyo Atri KATA PENGANTAR

Salam sejahtera dan Puji Nama Tuhan Yesus Kristus, atas anugerah,berkat dan

penyertaan-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik sebagai salah satu persyaratan

mendapatkan gelar strata satu di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.

Dalam penulisan ini, penyusun menghaturkan banyak terima kasih kepada:

1. Ir. Hardiyati, MT selaku ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

& Pembimbing I Tugas Akhir.

2. Kahar Sunoko, ST. MT, selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir.

3. Ir. Soedwiwahjono, MT , selaku Dosen Pembimbing Akademis

4. Sri Yuliani, ST, M AppSc, & Yosafat Winarto, ST. MT selaku Ketua Panitia Tugas Akhir

Jurusan Arsitektur FT-UNS.

5. Civitas Akademika Jurusan Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Bapak dan ketiga saudara perempuanku yang selalu member support.

7. Semua pihak yang telah membantu selama proses penyusunan Tugas Akhir.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Penyusun berharap

(13)

Yuanita Setyo Atri

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

PERSEMBAHAN ii

TERIMA KASIH iii

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR SKEMA xvi

BAB I 1

[1] JUDUL 1

[2] PEMAHAMAN JUDUL 1

2.1. Pemahaman Rest Area 1

2.2. Pemahaman Fasilitas 1

2.3. Pemahaman Transit 1

2.4. Pemahaman Pengguna 2

[3] LATAR BELAKANG 2

3.1. Kebutuhan Manusia Akan Zona Relaksasai Seiring dengan Meningkatnya Mobilitas

Jalur Darat Antar Provinsi. 2

3.2.Potensi Jalan Raya Saradan Madiun yang Termasuk Jalur Rawan Kecelakaan

Sebagai Lokasi Pengadaan Rest Area Yang Ideal. 5

3.3.Potensi Alam Hutan Jati Sebagai Kawasan Relaksasi 6

3.4.Pengkolaborasian Antara Tema Alam dengan Bahan Modern 7 1

[4] PERMASALAHAN DAN PERSOALAN 7

4.1. Permasalahan 8

4.2. Persoalan 8

(14)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

viii

4.2.2. Perancangan 8

[5] TUJUAN DAN SASARAN 9

5.1. Tujuan 9

5.2. Sasaran 9

[6] LINGKUP DAN BATASAN PEMBAHASAN 9

6.1. Lingkup Pembahasan 10

6.2. Batasan Pembahasan 10

[7] METODE PEMBAHASAN 10

7.1. Tahap Pengumpulan Data 10

7.2. Tahap Pengungkapan Masalah 11

7.3. Analisa Data 11

7.4. Tahap Perencanaan dan Perancangan 11

[8] SISTEMATIKA PELAPORAN 12

BAB II

[1] TINJAUAN DASAR REST AREA 13

1.1. Pemahaman Rest Area 13

1.2. Sasaran 13

1.3. Standarisasi Rest Area 14

a. Standarisasi Luasan Minimum Rest Area 14

b. Standarisasi Fasilitas Rest Area 16

c. Standarisasi Pemilihan Tapak Rest Area 16

d. Jenis Kendaraan yang Masuk Rest Area 17

e. Waktu Pelayanan Rest Area 17

f. Skup Pelayanan Rest Area 17

1.4. Kegiatan Dalam Rest Area 17

a. Kegiatan Pengelola 18

(15)

Yuanita Setyo Atri

ix

c. Kegiatan Pelaku Usaha 19

1.5. Pengelompokan Pewadahan Fisik Kegiatan Didalam Rest Area 19

a. Tuntutan Rest Area sebagai Pewadahan Fisik 19

b. Kebutuhan Ruang Secara Umum di Dalam Rest Area 20

1.6. Status Pengelolaan dan Struktur Organisasi 22

a. Status Pengelolaan 22

b. Struktur Organisasi 22

1.7. Tuntutan Bangunan 22

[2] STUDY KOMPARASI 23

2.1. Rest Area Tol Cikampek 23

2.2. Rest Area Mangkang, Semarang 24

BAB III

[1] TINJAUAN LOKASI 26

1.1. Letak 29

1.2. Topografi 29

1.3. Kondisi Fisik dan Tata Ruang 30

[2] STRATEGI PERENCANAAN 31

BAB IV

[1] ARAH PERENCANAAN 33

1.1. Fungsi 33

1.2. Tujuan 33

1.3. Sasaran 33

[2] MANFAAT PERENCANAAN 34

2.1. Bagi Penggunjung 34

2.2. Bagi Masyarakat Sekitar 34

(16)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

x

[3] PENERAPAN ARSITEKTUR DALAM PERENCANAAN DESAIN 35

3.1. Transformasi Pada Tampilan Keseluruhan Kawasan 35

3.2. Konsep Tampilan Fisik Bangunan 35

[4] PROGRAM PERENCANAAN 36

4.1. Merancanakan Kegiatan Transit 36

4.2. Merencanakan Kegiatan Relaksasi 36

4.3. Merencanakan Kegiatan Akomodasi 36

[5] PENDEKATAN PROGRAM KEGIATAN 36

5.1. Kegiatan Transit 36

5.2. Kegiatan Relaksasi 38

5.3. Kegiatan Akomodasi 38

[6] PELAKU KEGIATAN 39

6.1. Pengunjang 39

6.2. Pengelola 39

[7] LINGKUP PELAYANAN 40

[8] TUNTUTAN BANGUNAN 40

[9] TRANSFORMASI FUNGSIONAL 41

9.1. Lansekap 41

9.2. Sistem Struktur, Konstruksi dan Bahan 42

[10] PENDEKATAN LOKASI 43

BAB V

[1] KRITERIA SITE TERPILIH 44

[2] ANALISA PENDEKATAN PENGOLAHAN SITE 45

2.1. Eksisting Site 45

2.2. Pencapaian Terhadap Site 46

2.3. Sirkulasi Pada Site 52

(17)

Yuanita Setyo Atri

xi

2.5. Lansekap 57

2.6. Zonning 63

[3] KEGIATAN DALAM REST AREA 70

3.1. Pengelompokan Kegiatan 70

3.2. Pola Kegiatan 70

3.3. Kebutuhan Ruang Berdasarkan Pengelompkan Kegiatan 73

[4] ORANISASI RUANG 78

4.1. Organisasi Ruang Makro 78

4.2. Organisasi Ruang Mikro 78

[5] PENETUAN DAYA TAMPUNG 83

[6] BESARAN RUANG & POLA HUBUNGAN RUANG 84

[7] BENTUK DAN TAMPILAN BANGUNAN 85

[8] STRUKTUR DAN KONSTRUKSI 91

[9] SISTEM UTILITAS 97

9.1. Jaringan Listrik 97

9.2. Jaringan Air Bersih 98

9.3. Jaringan Air Kotor 99

9.4. Drainase 100

9.5. Sistem Komunikasi 100

9.6. Sistem Pengamanan Kebakaran 101

9.7. Sistem Penangkal Petir 103

9.8. Sistem Keamanan Kawasan 103

(18)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

xii

(19)
(20)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

xiv

Gambar 5.42. 66

Gambar 5.43. 66

Gambar 5.44. 67

Gambar 5.45. 67

Gambar 5.46. 69

Gambar 5.47. 86

Gambar 5.48. 87

Gambar 5.49. 87

Gambar 5.50. 87

Gambar 5.51. 87

Gambar 5.52. 88

Gambar 5.53. 88

Gambar 5.54. 89

Gambar 5.55. 90

Gambar 5.56. 90

Gambar 5.57. 90

Gambar 5.58. 92

Gambar 5.59. 92

Gambar 5.60. 93

Gambar 5.61. 93

Gambar 5.62. 93

Gambar 5.63. 94

Gambar 5.64. 95

Gambar 5.65. 95

Gambar 5.66. 96

(21)

Yuanita Setyo Atri

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. 3

Tabel 1.2. 4

Tabel 2.1. 14

Tabel 2.2. 14

Tabel 2.3. 15

Tabel 2.4. 15

Tabel 2.5. 15

Tabel 2.6. 15

Tabel 2.7. 16

Tabel 3.1. 28

Tabel 5.1. 73

Tabel 5.2. 74

Tabel 5.3. 75

Tabel 5.4. 76

Tabel 5.6. 76

Tabel 5.7. 77

Tabel 5.8. 77

(22)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

xvi

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1. 22

Skema 4.1. 39

Skema 4.2. 40

Skema 5.1. 70

Skema 5.2. 71

Skema 5.3. 71

Skema.5.4. 72

Skema 5.5. 72

Skema 5.6. 72

Skema 5.7. 73

Skema 5.8. 78

Skema 5.9. 78

Skema 5.10. 79

Skema.5.11. 79

Skema 5.12. 80

Skema 5.13. 81

Skema 5.14. 82

Skema 5.15. 82

Skema 5.16. 98

Skema 5.17. 99

Skema 5.18. 99

Skema 5.19. 100

Skema 5.20. 101

(23)

Yuanita Setyo Atri

1

BAB I

PENDAHULUAN

[1] JUDUL

Rest Area sebagai Fasilitas Transit Bagi Pengguna Jalan Raya Saradan,

Kawasan Hutan Jati Sektor II Madiun.

[2] PEMAHAMAN JUDUL

2.1.Pemahaman Rest Area

a. Rest : istirahat, tidur / tidak beraktifitas.1

b. Area : wilayah geografis, daerah.2

c. Rest area

o Merupakan istilah yang dipergunakan bagi suatu tempat yang

disediakan untuk transit dengan tujuan beristirahat bagi

pengguna/pengemudi kendaraan bermotor yang sedang dalam

perjalanan3 .

o Tempat untuk beristirahat selama dalam perjalanan, berada di tempat

titik lelah mengemudi4 .

o Tempat istirahat dan pelayanan wisata (tip wisata)5 .

2.2.Pemahaman Fasilitas 6

Adalah prasarana atau wahana untuk melakukan atau mempermudah sesuatu.

2.3.Pemahaman Transit

Adalah sutu kegiatan yang biasanya dilakukan untuk hanya sekedar berhenti

disitu tempat untuk tujuan tertentu dalam waktu yang singkat7

1

Martin hamanster with Astant from Ferguse Max Gauran, Oxford Learner Pocket Dictionary Siscompiler

2

WJS. Poerwodarminto, 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta.

3

Kedaulatan Rakyat, 30 Juni 1997

4

Drs. Giyarso, Pimpinan proyek rest area di Tegal

5

WJS. Poerwodarminto, 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta.

6

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (www.wikipedia.com)

7

(24)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

2

2.4.Pemahaman Pengguna

Adalah orang atau user yang menggunakan objek yang ditunjuk8.

Dengan demikian, Rest Area sebagai Fasilitas Transit bagi Pengguna

Jalan Raya Saradan, Kawasan Hutan Jati Sektor II merupakan suatu tempat atau

prasarana yang didesain sebagai salah satu wujud untuk menampung segala

fasilitas persinggahan dengan waktu yang tidak ditentukan sehingga dapat

menunjang kenyamanan para traveller saat melintasi kawasan hutan jati Saradan Madiun.

Suatu usaha untuk menyediakan fasilitas transit dengan pendekatan

desain kombinasi bangunan yang menggunakan bahan modern/fabrikasi dengan

bangunan dengan bahan alam untuk mengimbangi ekosistem hutan jati sebagai

setting sitenya.

[3] LATAR BELAKANG

3.1.Kebutuhan Manusia Akan Zona Relaksasai Seiring dengan Meningkatnya

Mobilitas Jalur Darat Antar Provinsi.

Kota-kota besar di Indonesia yang terdapat di satu lokasi geografis

tertentu dan memiliki jarak antar kota sesuai dengan kondisi geografisnya.

Masing-masing tempat memiliki karakteristik sendiri baik dari segi kondisi alam,

budaya, arsitektural dan perilaku penduduknya. Salah satu perilaku manusia

yang sering dilakukan adalah mobilitas atau perpindahan dari suatu tempat ke

tempat yang lain. Penghuni suatu daerah belum tentu adalah penduduk asli

melainkan perantau dari daerah lain. Sehingga perilaku yang sering terjadi

adalah fenomena pulang kampung (mobilitas).

Pengertian mobilitas dari ilmu transportasi dan perencanaan

transportasi tidak dapat disaranai dengan konsep “penyambungan ruang” dan

bersamaan ditempatkan dengan berbagai mobilitas-kendaraan. Kendaraan

membebaskan manusia dari keterbatasan kemungkinan bergerak yang

dimilikinya secara alami dan dengannya dapat secara langsung meledakkan

ruang aksinya. Tidak ada keterkaitan antara kekakuan waktu dan jadwal

8

(25)

Yuanita Setyo Atri

3 Table 1.1. data perhitungan volume kendaraan yang melintas di JL.Raya

Saradan/Agustus 2007 dari Dinas Jasa Marga

perjalanan dan kesempitan ruang rel dari sarana transport massa. Ada mitos

kebebasan gerak individu mensaranakan perasaan “penguasaan terhadap ruang dan waktu”. Dalam hal ini kedudukan sebuah kendaraan masih dihubungkan dengan lamanya penantian, dan kemajuan motorisasi memberikan

kenaikan taraf mampu bebas masyarakat untuk “dalam waktu yang singkat selalu lebih jauh berjalan”.

Mobilitas tidak hanya memberikan kemungkinan perubahan tempat,

melainkan juga untuk keperluan pertukaran tempat secara periodik dan

sepanjang hari dari bagian besar penduduk kota, yang terkumpul karena

pemisahan ruang fungsi hidup secara elementer; tempat tinggal, kerja,

kesibukan dan penjemputan. MisaInya juga berada dalam kebergantungan yang

erat satu sama lain dengan berbagai struktur pemukiman dan karenanya

membentuk persambungan dari keterpisahan ruang tersebut.

Penduduk di kota tersebut juga memiliki profesi yang beragam. Salah

satunya profesi yang dituntut untuk melakukan mobilitas tinggi misalnya sopir

angkutan antar daerah, antar kota maupun antar provinsi. Sehingga sebagian

besar waktu hidupnya dihabiskan di jalan. Dan setiap tahun semakin meningkat

pula pengguna jalan dengan ditunjukkannya peningkatan pemilikan kendaraan

pribadi yang terkait erat dengan kegiatan mobilitas yang diakukan masyarakat

sebagai pengguna jalan. Sumber, artikel “Keterkaitan Mobilitas dengan

Pembangunan System Transportasi”,26-27 Desember 2006.

Mobilitas yang tinggi tersebut mendorong terjadinya kepadatan lalu lintas

barang dan manusia di seluruh dunia. Melihat perkembangan yang ada dari

(26)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

4

menunjukkan bahwa jalan raya justru menjadi ladang pembunuhan manusia

modern. World Health Organization (WHO) mencatat bahwa 1 juta orang diseluruh dunia meninggal setiap tahun di jalan raya akibat kecelakaan, dimana

40 % diantaranya berusia dibawah 25 tahun. Pada tahun 2020 angka tersebut

diperkirakan akan meningkat menjadi 1,4-1,6 juta jiwa manusia melayang di

jalan raya. Posting Tulisan Honda Writing Competition 2008.

Pelaku mobilitas atau disebut traveller yang menggunakan alat transportasi darat seperti motor, mobil, bus, truk yang menempuh perjalanan

jauh misalnya antar kota Jakarta-Surabaya akan mengalami kejenuhan di

beberapa tempat sehingga harus berhenti untuk mengisi bahan bakar bagi

kendaraan yang ditumpanginya serta beristirahat sejenak. Selagi mengisi bahan

bakar bagi kendaraan yang ditumpangi biasana traveller juga menyempatkan diri

untuk istirahat sejenak untuk memulihkan tenaga dan mengembalikan

konsentrasi untuk melanjutkan perjalanan lagi. Apabila masalah pengisian bahan

bakar kendaraan dan beristirahat diabaikan dikhawatirkan akan menimbulkan

hal-hal yang tidak diinginkan seperti gangguan lalu lintas yang disebabkan

karena kendaraan yang ditumpangi mogok kehabisan bahan bakar dan

kecelakaan akibat pengemudi mengantuk (human error). Dalam peraturan

Table 1.2. Data jumlah komulatif kendaraan bermotor,2003-2007 (Dep. Pehub

(27)

Yuanita Setyo Atri

5

perundangan mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ada ketentuan yang

menyebutkan bahwa setiap mengemudikan kendaraan selama 4 jam harus

istirahat selama sekurang-kurangnya setengah jam, untuk melepaskan

kelelahan, tidur sejenak ataupun untuk minum kopi ataupun makan ataupun ke

kamar kecil/toilet (Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan

jumlah kecelakaan di jalan setiap tahunnya. Faktor tersebut antara lain adanya

paradigma berpikir masyarakat instan di jaman modern, mulai lunturnya

sensitifitas dalam berkendara, dan minimnya etika berkendara untuk tertib,

saling menghormati, saling menghargai, sehingga mengakibatkan semakin

tergerusnya rasa kepemilikan akan sesuatu. Faktor-faktor diatas mempunyai

hubungan kausalitas atau sebab akibat yang saling berkaitan antara satu sama

lain. Faktor tersebut dapat disederhanakan menjadi 3 faktor utama penyebab

kecelakaan, yaitu manusia, kendaraan, dan lingkungannya. Diantara ketiga

faktor tersebut, faktor kesalahan manusia (human error) merupakan penyebab kecelakaan yang tertinggi yakni 86,8 % dari total kecelakaan yang terjadi,

dimana hal ini berkaitan erat dengan etika berkendara di jalan raya. Sumber : Posting Tulisan Honda Writing Competition 2008.

Dan pada keadaan tersebut secara naluriah, manusia akan

membutuhkan waktu sejenak untuk istirahat sejenak untuk melepas lelah

sebelum melanjutkan perjalanan hingga sampai tujuan agar terhindar dari

kecelakaan akibat human error.

3.2.Potensi Jalan Raya Saradan Madiun yang Termasuk Jalur Rawan

Kecelakaan Sebagai Lokasi Pengadaan Rest Area Yang Ideal.

Jalan raya Saradan merukapan jalan raya yang menghubungkan antara

provinsi Jawa Tengan dengan Jawa Timur dimana jalan raya ini merupakan jalur

utama yang dilalui angkutan transportasi darat menuju daerah Ngajuk, Kediri,

Surabaya dan sekitarnya. Selama melintasi daerah ini yang paling banyak

ditemui yaitu kawasan hutan jati. Jalan raya Saradan ini merupakan jalan raya

yang melintasi kawasan hutan jati sehingga selama melewati kawasan ini hanya

(28)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

6

akan terjadi kecelakaan lalu lintas antara lain di jalur Saradan-Madiun tepatnya

di Km 134-135 Desa Nampuh, Kecamatan Gemarang, Km 138-142 Desa

Sidorejo, Kecamatan Saradan, Km 145-150 Desa Kaligunting, Kecamatan

Mejayan.

Menurut Bambang pengamat perkembangan lalu lintas antar daerah,

Saradan memiliki kontur jalan yang tidak rata. Selain itu, banyaknya tanjakan

yang diikuti tikungan tajam membuat kawasan ini sangat rawan terjadinya

kecelakaan lalu lintas. Apalagi dikawasan ini juga masih ada beberapa titik jalan

yang berlubang yang diperparah dengan banyaknya pohon tua disepanjang

jalan yang dikawatirkan akan roboh sewaktu-waktu.

Menurut Kasat Lantas Polres Madiun, AKP Purwadi, rawannya jalur di

wilayah Madiun disebabkan beberapa hal, antara lain jalan bergelombang dan

rusak, tingkat kepadatan kendaraan yang meningkat serta sempitnya jalur lalu

lintas.

Penentuan titik rawan tersebut yang dapat dijadikan potensi sebuah

ruas jalan raya dapat menjadi lokasi berdirinya sebuah rest area, dimana factor

utama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan yaitu factor kelelahan

berkendaraan sehingga dibutuhkan sarana/fasilitas yang dapat mewadahi

kegiatan persinggahan dan peristirahatan untuk menghindari human error. (Lampiran No. 15 Keputusan Direktur Jenderal BinaMarga No.

76/KPTS/Db/1999 Tanggal20 Desember 1999).

3.3.Potensi Alam Hutan Jati Saradan Madiun Sebagai Kawasan Relaksasi

Masih banyak potensi alam di daerah Madiun yang bisa dikembangkan

sebagai penambahan pendapatan daerah. Kawasan hijau yang masih banyak

ditemui di daerah Madiun ini sangat berpotensi bagi terciptanya suasana asri

dan teduh. Begitu pula saat melintasi daerah Saradan Madiun maka akan

banyak dijumpai kawasan hutan jati yang terdapat di setiap sisi kanan dan kiri

jalan saat melintasi jalan lintas daerah ini. Udara yang masih asri saat memasuki

daerah itu bisa menyegarkan pikiran dan suasana bagi pemakai jalan yang

melintasinya. Suasana alam yang masih asri tersebut berpotensi sebagai zona

(29)

Yuanita Setyo Atri

7

saat mengemudi. Udara yang bersih yang bisa membantu melancarankan

peredaran darah ke otak merupakan faktor penting agar tidak terjadi human

error saat berkendaraan.

3.4.Pemadupadanan Bahan Hasil Kemajuan Teknologi dengan Potensi Lokal

Hutan Jati Sebagai Sumber Bahan Alami Pengimbang Keberadaan

Ekosistem Alam Hutan Jati Saradan Madiun.

Ekosistem alam semakin tercemar dengan adanya karya manusia yang

semakin tak bertanggung jawab pada alam. Itu salah satu alasan terjadinya

global warming dimana isu itu yang sedang berkembang saat ini di dunia. Dari

isu tersebut maka keberadaan alam sangat berharga bagi keseimbangan dan

keberlangsungan kehidupan makhluk hidup. Hutan jati adalah salah satu dari

banyak jenis ekosistem yang harus dilestarikan karena dari hutan jati tersebut

banyak pula potensi yang dapat digali seperti produksi kayu yang amat

bermanfaat bagi pembangunan dalam konsep alam ataupun natural.

Pengadaan fasilitas di daerah hutan jati Saradan nantinya akan sangat

mempengaruhi keberadaan ekosistem yang telah ada sebelumnya sehingga

dibutuhkan sebuah konsep desain yang dapat mewakili desain dengan

pengadaan suatu karya arsitektur yang dibangun dengan menyesuaikan alam

(desain mengkuti keadaan alam yang telah ada dengan meminimalkan

perubahan ekosistem alam). Desain konsep alam biasa dicapai dengan

pengkolaborasian pemakaian bahan bangunan yang berasal dari alam maupun

bahan bangunan fabrikasi yang dapat dibentuk sesuai dengan bentukan alam

sehingga alam dan bangunan bisa seiring tanpa harus saling mengganggu satu

sama lain dalam hal fungsi ataupun yang lainnya.

Dengan pengadaan konsep pengkolaborasian bahan dalam desain

tersebut diharapkan kondisi alam hutan jati tidak tercemar dengan adanya

pengadaan fasilitas rest area ini, hal tersebut dapat mendorong pengunjung

yang singgah untuk menjelajahi konsep alam yang bisa seiring dengan

perkembangan modern sehingga membangkitkan kepedulian terhadap

(30)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

8

[4] PERMASALAHAN DAN PERSOALAN

4.1 Permasalahan

Bagaimana menerapkan dan merancang suatu tempat/kawasan yang

menyediakan berbagai fasilitas sebagai suatu Rest Area di kawasan hutan jati

sektor II Saradan Madiun dengan meminimalisir terjadinya perubahan tatanan

alam yang ada sehingga dapat menonjolkan ekspresi alam sesungguhnya

dengan mengkolaborasikan bahan fabrikasi dengan potensi lokal sebagai

suatu tema sarana persinggahan/transit yang menyenangkan dan memiliki

daya tarik, sehingga menarik minat pengunjung terhadap obyek tersebut.

4.2 Persoalan

4.2.1. Perencanaan

 Mengaplikasikan konsep kolaborasi alam dan modern pada desain lokasi kawasan Rest Area hutan jati Saradan sektor II Madiun sebagai

kawasan persinggahan yang nyaman dan aman untuk disinggahi.

 Menentukan kegiatan-kegiatan yang akan hadir dalam kawasan Rest area sebagai tempat transit ini, yaitu kegiatan-kegiatan dalam

kegiatan transit yang disesuaikan dengan konsep alam hutan jati.

 Menentukan fasilitas-fasilitas yang sesuai dengan jenis kegiatan yang

akan berlangsung pada kawasan Rest Area hutan jati Saradan sektor

II, Madiun.

4.2.2. Perancangan

 Menentukan tata letak bangunan pada kawasan (siteplan/konsep

lansecape) berikut sirkulasi kawasan sesuai dengan penzoningan

hasil dari analisis site yang terdiri dari pengolahan tapak, konsep

orientasi, matahari, angin, kebisingan, pencapaiaan dan tata letak

vegetasi jati yg telah ada berdasarkan pada kegiatan utama yaitu

transit dan relaksasi.

(31)

Yuanita Setyo Atri

9

 Menentukan suasana kawasan yang natural dan fisik bangunan eksterior maupun interior yang memperhatikan aspek kenyamanan

sehingga mendukung kegiatan bagi pengunjung, dengan

perancangan sarana Rest Area hutan jati Saradan sector II, Madiun

yang mampu memberikan suasana natural yang menyatu dengan

habitat alam hutan jati, melalui :

- Bentuk bangunan (pola tata masa) dan tata ruang luar

- Pengaturan pola sirkulasi, maupun finishing ruang

- Eksterior bangunan pemilihan material bangunan serta

landscape.

 Merancang karakter kawasan sesuai dengan karakter alam hutan jati

 Menentukan konsep sistem konsep utilitas yang mampu mendukung keberadaan sarana Rest Area hutan jati Saradan sector II, Madiun

dan system maintenance khusus terhadap seluruh sarana pada

kawasan ini agar tidak merusak ekosistem alam hutan jati yang telah

ada.

[5] TUJUAN DAN SASARAN

5.1 Tujuan

Mewujudkan konsep perencanaan dan perancangan Rest Area sebagai

Fasilitas Transit yang mendukung kegiatan yang bersifat relaksasi tanpa batasan

waktu bagi pengguna jalan raya Saradan, Kawasan Hutan Jati Sektor II Madiun.

5.2 Sasaran

 Mengaplikasikan konsep tema bangunan ekosistem alam hutan jati terhadap

lokasi sarana Rest Area yang menyediakan fasilitas transit / persinggahan.

 Menentukan kegiatan-kegiatan yang akan hadir dalam kawasan Rest area sebagai tempat transit ini, yaitu kegiatan-kegiatan dalam kegiatan transit.

(32)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

10

[6] LINGKUP DAN BATASAN PEMBAHASAN

6.1 Lingkup Pembahasan

Pembahasan diorientasikan untuk menjawab permasalahan dalam lingkup

disiplin ilmu arsitektur dan aspek terkait yang sesuai dengan tujuan dan sasaran

sarana dan prasarana Rest Area hutan jati Saradan sektor II Madiun.

6.2 Batasan Pembahasan

Pembahasan yang dilakukan memiliki batasan-batasan yang terdiri dari :

 Pembahasan konsep perencanaan dan perancangan sarana dan prasarana Rest Area hutan jati sector II Madiun sebagai area

perencanaan

 Pembahasan konsep ekosistem alam hutan jati yang menyangkut pengkolaborasian antara pemakaian desain yang bertemakan alam

dengan bangunan modern yang ramah dengan alam.

[7] METODE PEMBAHASAN

7.1.Tahap Pengumpulan Data

Tahap Pengumpulan Data yaitu tahap yang dipakai dalam pembuatan

perencanaan dan perancangan Rest Area, dimana tahapan pengumpulan data

ini meliputi data sekunder dan data primer.

a. Data Sekunder

Studi literatur, merupakan bentuk studi yang mengacu dari

kepustakaan-kepustakaan yang mempunyai kaitan/relevansi dengan topik

judul yaitu Rest Area. Dalam studi literatur ini, kepustakaan yang dipakai

adalah berkaitan tentang kegiatan persinggahan yang berisifat relaksasi dan

rekreatif dengan segala fasilitas yang cenderung memperhatikan

keberadaan factor alam yang telah ada.

Sumber-sumber literatur tersebut diuraikan secara diskripsi dengan

kuantitas dan kualitas yang ringkas dan isinya yang berkaitan langsung

dengan topik. Literatur yang dimaksud dapat berupa buku-buku yang

(33)

Yuanita Setyo Atri

11

b. Data Primer

Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung pada

pihak/instansi yang bersangkutan.

 Wawancara

Merupakan cara perolehan data melalui wawancara dengan nara

sumber yang bersangkutan dengan area studi yaitu dengan

masyarakat maupun pihak terkait, serta mengenai segala sesuatu

yang berhubungan dengan sarana persinggahan maupun rest area

yang sudah ada saat ini.

 Pengamatan Lapangan

Merupakan cara pengumpulan data melalui pengamatan secara

langsung di lapangan yaitu dengan mensurvei beberapa rest area

maupun tempat persinggahan yang berada di sepanjang jalan raya

Saradan Madiun, dimana nantinya dipakai sebagai cross check

dengan data-data lain yang telah diperoleh.

7.2.Tahap Pengungkapan Masalah

Mengungkapkan permasalahan yang ada baik kondisi eksisting site

maupun kecenderungan perubahan kondisi yang akan timbul akibat keberadaan

Rest Area yang akan direncanakan, untuk kemudian dilakukan pemecahannya.

7.3.Analisis Data

Data dan informasi yang diperoleh dianalisa sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi dengan menggunakan teori-teori yang dibutuhkan

guna mendapatkan pemecahan masalah, yang kemudian dituangkan dalam

konsep perencanaan dan perancangan.

7.4.Tahap Perencanaan dan Perancangan

Mentransformasikan konsep-konsep dasar yang diperoleh dalam tahap

analisis sebagai pemecahan permasalahan dan persoalan yang timbul

sehubungan dengan perencanaan dan perancangan Rest Area yang

(34)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

12

[8] SISTEMATIKA PELAPORAN

Bab I Mengungkapkan judul, pemahaman judul, latar belakang, rumusan

permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, metodologi dan

strategi desain, serta sistematika pelaporan.

Bab II Mengungkapkan tinjauan teori rest area sebagai teori preseden empirik

tempat persinggahan dan rekreasi yang menyenangkan dan memiliki

daya tarik sebagai landasan teori dalam perencanaan dan perancangan

obyek Rest Area.

Bab III Membahas tentang tinjauan kabupaten Madiun khususnya daerah

Saradan sebagai lokasi perencanaan dan membahas kondisi fasilitas

wisata yang sudah ada sebagai kajian.

Bab IV Mengungkapkan strategi desain perencanaan sesuai dengan idealisme

yang akan diterapkan dalam desain nantinya.

Bab V Mengungkapkan analisa pendekatan konsep serta konsep perencanaan

dan perancangan sebagai usaha pemecahan masalah dengan meninjau

(35)

Yuanita Setyo Atri

13

BAB II

TINJAUAN TEORI

[1] TINJAUAN DASAR REST AREA

1.1.Pemahaman Rest Area

Tempat istirahat atau dikenal secara lebih luas sebagai rest area merupakan

tempat beristirahat sejenak untuk melepaskan kelelahan, kejenuhan, ataupun hanya

sekedar singgah untuk kegiatan metabolisme dalam serangkaian menempuh

perjalanan jarak jauh. Tempat istirahat ini banyak ditemukan di jalan tol ataupun

dijalan nasional dimana para penggunan jalan dapat singgah saat mereka melintas

dijalan tersebut.

Istilah Rest Area didefinisikan sebagai:

 Merupakan istilah yang dipergunakan bagi suatu tempat yang disediakan untuk transit dengan tujuan beristirahat bagi pengguna/pengemudi kendaraan

bermotor yang sedang dalam perjalanan1.

 Tempat untuk beristirahat selama dalam perjalanan, berada di tempat titik lelah mengemudi2 .

 Tempat istirahat dan pelayanan wisata (tip wisata)3 .

1.2.Sasaran

Rest Area dapat dimanfaatkan oleh pengguna jalan pengemudi maupun

penumpang sebagai tamu untuk beristirahat dan kegiatan lain selama berhenti

sejenak dari perjalanan. Rest Area kadang digunakan untuk beberapa tujuan lain

diantaranya layanan pom bensin / SPBU, makanan atau restoran, penginapan dan

pusat informasi sehingga di dalam rest area juga terdapat pelaku usaha dan

penyedia jasa. Selain itu dikelola oleh pengelola setempat.

1 Kedaulatan Rakyat, 30 juni 1997

2 Drs. Giyarso, pimpinan proyek Rest Area di Tegal

(36)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

14

Sehingga dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan utama pengguna Rest

Area yaitu :

 Pengelola

 Tamu / pemakai ( traveller)

- Pengemudi kendaraan bermotor : pemakai kendaraan pribadi maupun

bus pariwisata dan angkutan berat antar provinsi.

- Penumpang kendaraan bermotor : penumpang kendaraan pribadi maupun

bus dan sopir dan kernet angkutan berat antar provinsi.

 Penyedia jasa dan pelaku usaha

1.3.Standarisasi Rest Area

a)Standarisasi Luasan Minimum Rest Area

Definisi standarisasi oleh Departemen Pekerjaan Umum (disertai lampiran No.

15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga) pusat dalam seminar yang diikuti

pejabat dinas Pariwisata se-propinsi Jawa Timur.

1)Standarisasi Luasan Toilet Umum

Tipe

Table 2.1. data standard luasan minimum rest area Sumber : lampiran No. 15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga

(37)

Yuanita Setyo Atri

15

2)Standarisasi Luasan Tempat Duduk, Telepon Umum, Mushola, Taman

Tipe

(minimum_buah) Mushola (m

2) Taman (m2)

C >20 1 9 500

B >30 2 15 1000

A >40 3 21 5000

3)Standarisasi Luasan Minimum Restoran

Tipe fasilitas

4) Standarisasi Luasan Minimum Kios

Tipe fasilitas

5) Standarisasi Luasan Minimum SPBU

Tipe

Table 2.3. data standard luasan minimum tempat duduk telopon umum, mushola dan taman rest area

Sumber : lampiran No. 15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga

Table 2.4. data standard luasan minimum restoran rest area Sumber : lampiran No. 15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga

Table 2.5. data standar luasan minimum stan kios rest area Sumber : lampiran No. 15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga

(38)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

16

b)Standarisasi Fasilitas di Dalam Rest Area

Tipe A B C

c)Standarisasi Pemilihan Tapak Untuk Rest Area

Adalah suatu standar di dalam menentukan tapak ideal bagi rest area, yang

meliputi berbagai faktor baik segi fisik maupun sarana dan prasarana.

Faktro-faktor tersebut adalah :

 Faktor bentuk

Bentuk ideal adalah persegi panjang dengan rasio 3:2

 Faktor keamanan dan keselamatan

- Berada pada jalan yang relatif lurus datar

- Minimum berjarak 500 m dari tikungan atau persimpangan

- Jarak lahan + 15m dari sisi bahu jalan sebelah luar yang diperkeras

- Jalan masuk dan keluar tidak mengganggu lalu lintas jalan raya dan

tersendiri.

 Faktor kualitas fisik dasar

- Kestabilan tanah

- Menghindari lahan yang curam ( jalan yang menanjak menghilangkan

kesan istirahat)

Table 2.7. data standarisasi fasilitas rest area

(39)

Yuanita Setyo Atri

17

 Faktor aksesibilitas dan prasarana Yaitu tersedianya :

- Jalan raya

- Air bersih

- Drainase dan limbah

- Listrik

- Telepon

d)Jenis-Jenis Kendaraan yang Masuk Rest Area

Jenis kendaraan yang masuk rest area adalah semua jenis kendaraan bermotor

kecuali truk, karena truk umumnya, karean truk umumnya memiliki tempat

pangkalan dan transit sendiri.

e)Waktu Pelayanan Rest Area

Karena fungsi rest area sebagai tempat singgah atau transit bagi orang yang

sedang melakukan perjalanan sedangakan waktu pejalanan adalah tidak

terbatas maka waktu pelayanan Rest Area adalah 24 jam non stop.

f) Skup pelayanan Rest Area

Rest area memiliki skup pelyanan regional dari daerah/provinsi yang

bersangkutan serta daerah/provinsi yang disekitarnya. Ini verarti bahwa rest area

dapat pula melayani pengendara kendaraan bermotor yang melintasi daerah

tersebut, walaupun ia berasal dari daerah/provinsi lain (lintas provinsi), karena

adanya tingkat kemajemukan yang tinggi bagi daerah asal pengendara endaraan

bermotor di jalan raya. Skup pelayanan ini sangat berpengaruh terhadap

klasifiksi rest area.

1.4.Kegiatan di dalam Rest Area

Seperti yang telah disebutkan bahwa terdapat 3 golongan pengguna Rest

Area dimana masing-masing golongan melakukan aktivitas yang berbeda-beda

(40)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

18

a)Kegiatan pengelola

 Datang menggunakan kendaraan pribadi maupun umum diwadahi oleh jalan /

alur kendaraan

 Parkir kendaraan diwadahi oleh halaman parkir

 Mengerjakan tugas kantor diwadahi oleh kantor pengelola

 Tugas lapangan seperti mengatur lalu lintas alur transportasi dalam kawasan

rest area diwadahi oleh pos-pos

 Berkoordinasi antar anggota pengelola seperti rapat dan pertemuan rutin diwadahi oleh hall atau ruang pertemuan

 Makan & Minum diwadahi oleh restoran, warung makan, pedagang kaki lima,

asongan

 Metabolisme diwadahi oleh KM/WC

 Sholat diwadahi oleh Masjid atau Mushola

b)Pemakai atau Tamu

 Datang menggunakan kendaraan pribadi maupun umum diwadahi oleh jalan /

alur kendaraan

 Parkir kendaraan diwadahi oleh halaman parkir

 Istirahat (duduk, rebahan, tiduran) diwadahi oleh gazebo khusus, gazebo umum, teras dan play ground

 Makan & Minum diwadahi oleh restoran, warung makan, pedagang kaki lima,

asongan

 Sholat diwadahi oleh Masjid atau Mushola

 Mengecek kendaraan mengganti bagian yang rusak diwadahi oleh bengkel

 Metabolisme diwadahi oleh KM/WC

 Mengisi bahan bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Gas

diwadahi oleh SPBU

 Belanja kebutuhan untuk perjalanan / oleh-oleh diwadahi oleh toko-toko pusat

oleh-oleh

 Menelepon diwadahi oleh warung telekomunikasi (wartel) dan counter hp dan

(41)

Yuanita Setyo Atri

19

c)Penyedia jasa dan pelaku usaha

 Datang menggunakan kendaraan pribadi maupun umum diwadahi oleh jalan /

alur kendaraan

 Parkir kendaraan diwadah oleh halaman parkir

 Menyiapkan dagangan diwadahi oleh kios-kios atau blok pertokoan

 Transaksi bisnis jual beli dan tawar menawar diwadahi oleh kios-kios atau blok pertokoan

 Makan & Minum diwadahi oleh restoran, warung makan, pedagang kaki lima,

asongan

 Sholat diwadahi oleh Masjid atau Mushola

 Metabolisme Metabolisme diwadahi oleh KM/WC

1.5.Pengelompokan Pewadahan Fisik Kegiatan Didalam Rest Area

a)Tuntutan Rest Area terhadap Pewadahan Fisik

Di dalam penciptaan karya-karya arsitektur yang terkait dengan kegiatan

istirahat dan persinggahan (Rest), dituntut adanya beberapa aspek didalamnya

yang disesuaikan dengan karakter mode itu sendiri, yaitu:

 Fungsional

Bagaimana bangunan itu bekerja sesuai dengan fungsi di dalamnya sehingga

user dapat merasakan kenyamanan.

 Struktural

Bilamana bangunan itu dibentuk agar dapat memenuhi kegunaan atau

kegiatannya dan menunjang fungsi.

 Dekoratif

Bagaimana memberi daya tarik pada desain bangunan namun tetap tidak

(42)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

20

b)Kebutuhan Ruang Secara Umum di Dalam Rest Area

Terdapat beberapa macam kegitan dalam aktivitas persinggahan bagi

treveller pengguna jalan bebas hambatan yaitu:

 Kegiatan koordinasi

Meliputi kegiatan pengkoordinasian yang dilakukan oleh pihak pengelola

dengan para staf untuk mengelola dan mengembangkan usaha rest area

tersebut dalam suatu ikatan kerjasama yang baik demi tercapainya tujuan

bersama.

 Kegiatan peristirahatan

Kegiatan isrtirahat atau rehat sejenak menjadi tujuan utama bagi user rest

area ini setelah manjalani atupun menghabiskan banyak waktu dalam

perjalanan saat di jalan raya lintas kota maupun provinsi.

 Kegiatan Rekreasi

Kegiatan rekreasi sering dilakukan oleh pengunjung rest area sebagai salah

satu kegiatan yang menjang untuk melepas kepenatan ataupun kejenuhan,

sebagai salah satu kegiatan bermain bagi anak-anak setelah lama dalam

perjalanan dan juga sebagai kegiatan untuk menjaga kebugaran mental.

 Kegiatan peribadahan

Kegitan peribadahan sering dilakukan saat treveller singgah ke suatu rest area

untuk istirahat.

 Kegiatan metabolisme

Kegiatan metabolisme terkait dengan penggunaan fasilitas umum yang

disediakan pada rest area tersebut yang salah satunya pamakaian KM/WC

umum.

 Kegiatan pemasaran

Kegiatan pemasaran dapat terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

- Pemasaran fasilitas yang ditawarkan di rest area tersebut

- Pemasaran produk-produk yang ditawarkan pada restaurant ataupun

minimarket yang menjadi salah satu fasilitas perbelanjaan

(43)

Yuanita Setyo Atri

21

 Kegiatan informasi dan promosi

Kegiatan informasi adalah penyebarluasan tentang segala sesauatu yang

berkaitan dengan service atau jasa yang ditawarkan dalam kegiatan rest area

tersebut. Sedangkan kegiatan promosi dilakukan sebagai wahana untuk

menawarkan produk-produk yang tersedia di rest area tesrebut oleh produsen

yang terkait agar produsen dan pengunjung rest area saling bertemu.

Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain

penyebaran pamphlet serta pemberian diskon bagi pelanggan.

- Kegiatan parkir

Kegiatan ini sangat terkait erat dengan mobilitas dan sirkulasi dari alat

transportasi yang dipakai para traveler saat singgah ke rest area.

- Kegiatan lain-lain

Kegiatan yang sering dilakukan dalam suatu perjalanan sehingga juga

diakomodasikan di Rest Area, antara lain :

- Belanja souvenir

- Menelpon relasi atau kerabat

- Perbaikan kendaraan, dll

Dari beberapa jenis kegiatan yang terwadahi di atas, dapat ditinjau

mengenai kebutuhan ruang dalam pewadahan rest area, yaitu:

- Ruang yang mewadahi kegiatan koordinasi

Ruang yang terbentuk lebih bersifat tertutup yakni tidak melibatkan orang

yang tidak berkepentingan. Namun kegiatan ini dapat dilakukan pada

peruangan indoor maupun outdoor.

- Ruang yang mewadahi kegiatan promosi

Dalam kegiatan promosi dibutuhkan ruang yang bersifat terbuka bagi

khalayak umum, dapat diakses dengan mudah, dan dapat mewadahi

kegiatan yang melibatkan banyak orang. Kegiatan ini juga dapat dilakukan

pada peruangan indoor maupun outdoor.

- Ruang yang mewadahi kegiatan Informasi

Ruang yang terbentuk untuk mewadahi kegiatan Informasi harus bersifat

(44)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

22

- Ruang yang mewadahi kegiatan pemasaran

Dalam kegiatan pemasaran dibutuhkan peruangan yang bersifat komersial

(menjual), memiliki daya tarik tinggi serta aksesibel. Peruangan pada

kegiatan pemasaran ini pada umumnya berupa ruang-ruang indoor.

- Ruang yang mewadahi kegiatan peristirahatan

Ruangan ini sangat menuntut kenyamana yang sangat tinggi dimana

keprivasian sangat diutamakan saat user singgah dan beristirahat untuk

melepas lelah.

1.6.Status Pengelolaan dan Struktur Organisasi

a)Status pengelolaan

Rest area merupakan unit pelaksanaan di bidang pariwisata dalam lingkungan

Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi. Menurut informasi dari Drs.

Giyarso, pimpinan proyek dari rest area di Tegal, pentunjuk pelaksanaan bagii

pengelolaan suatu rest area masih dalam tahap penyusunan. Namun secara

teknis, rest area masih bisa dikelola oleh pemerintah daerah yang bersangkutan,

dalamhal ini melalui Kanwil Depparpostel daerah,dinas pariwisata serta pula

mengikutsertakan pihak swasta dalam pengelolaannya.

b)Struktur Organisasi

Berikut adalah diagram struktur organisasi di dalam rest area :

(45)

Yuanita Setyo Atri

23

1.7.Tuntutan Bangunan

Rest Area yang dibangun hendaknya memiliki karakteristik sebuah bangunan

tempat istirahat / berhenti dari perjalanan jauh, antara lain :

 Mudah dikenali, dengan menggunakan point of interest, menggunakan tanda

atau sign yang jelas

 Standar kenyamanan tinggi agar pemakai dapat beristirahat dengan maksimal

 Suasana non-formal

 Bersifat rekreatif

 Pencapaian mudah

[2] STUDI KOMPARASI

2.1.Studi Objek Rest Area Jalan Tol Cikampek km 19* (sumber: www.infotol.com)

Tempat istirahat di Km 19/A Tol Cikampek berlokasi sekitar ruas Bekasi

Timur-Cibitung Resmi di Buka tanggal 29 september 2005. Tempat peristirahatan

yang ber-Tipe A tersebut didalamnya terdapat fasilitas: POM Bensin, Rumah Makan,

Toilet, Mushola dll.

Jadi apabila dalam perjalanan melintasi tol Cikampek dari arah Jakarta

menuju Cikampek-Pantura maupun Bandung, dapat mengisi BBM, maupun

beristirahat untuk menghilangkan lelah, untuk persiapan melanjutkan perjalanan.

Diharapkan dengan dibukanya tempat peristirahatan yang baru di Km 19/A

arah Cikampek, dapat menambah pelayanan dan kenyamanan pemakai jalan Tol

yang akan melintasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

(46)

Rest Area di kawasan hutan jati Saradan Madiun

Yuanita Setyo Atri

24

2.2.Studi Objek Rest Area Mangkang, Semarang

Rest Area Mangkang merupakan sebuah lahan seluas ± 13 hektar di

kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan. Lahan ini memiliki posisi yang strategis

yakni di Gerbang Barat (perbatasan Semarang - Kendal) dan berada di sisi sebelah

selatan Jalan Nasional ( Jakarta-Surabaya ), sehingga merupakan simpul lokasi yang

potensial dalam menangkap perjalan kommuter, baik lalulintas masuk dan ke luar

kota Semarang. Selain itu lokasi ini berada di tepi sebelah Selatan jalan nasional

Jakarta-Surabaya.

Dari luasan lahan tersebut, saat ini ± 11,5 hektar dipergunakan sebagai

Balai Benih dan Kebun. Sedangkan lahan seluas ± 1,5 hektar merupakan sawah

tadah hujan dengan frekuensi panen 2 kali pertahun

 Lokasi : Kelurahan Wonosari Kecamatan Ngaliyan

 Luas : ± 13 Ha.

 Status tanah : Sertifikat No. A.1618736

 Kondisi fisik : Balai Benih dan Kebun ± 11,5 Ha.

Sawah tadah hujan ± 1,5 Ha.

 Memiliki akses langsung ke Jalan Semarang – Kendal, dengan volume arus lalu

lintas sebesar ± 54.275 kendaraan / hari.

 Lokasi pada Gerbang sebelah Barat merupakan simpul lokasi potensial dalam

menangkap perjalanan kommuter baik lalu lintas masuk maupun keluar Kota

Semarang.

 Berada pada lokasi yang memiliki sudut pandang yang menarik dari arah luar kota

(dari perbatasan Kabupaten Kendal).

 Berdekatan dengan lokasi pengembangan Eks Terminal Truk Mangkang.

 Memiliki landscape kawasan yang masih nyaman dengan view ke arah Selatan

adalah perbukitan berupa hamparan hutan jati.

(47)

Yuanita Setyo Atri

25

LOKASI REST AREA MANGKANG

Gambar rancangan rest area Mangkang Semarang Yang baru, sbb :

Gambar 2.3. sketsa rancangan rest area mangkang yang baru Sumber : www.google.kyla.com

(48)

REST AREA SEBAGAI FASILITAS TRANSIT BAGI PENGGUNA JALAN

RAYA SARADAN KAWASAN HUTAN JATI SEKTOR II MADIUN

Dikerjakan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Universitas Sebelas Maret Disusun oleh :

YUANITA SETYO ATRI I0205126

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Gambar

Tabel 3.1. Data Perkemabangan Jalan Kabupaten Madiun Sumber : Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Madiun  ( 2005 )
Gambar 3.4. Kios Kayu KPU Saradan
Gambar 3.5. kondisi citra udara site hutan jati Sumber: google earth
Gambar 3.7. site yang terpilih
+6

Referensi

Dokumen terkait

Keefektivan pendekatan saintifik da- lam meningkatkan keterampilan ber- pikir kritis siswa tidak hanya dapat dilihat dari rata-rata n-gain yang le- bih tinggi

Pada saat ini, bayi mengalami kekurangan oksigen sesaat yang menyebabkan otot-otot sphincter bayi berelaksasi, sehingga mekonium dapat keluar sebelum bayi berhasil

PERENCANAAN PESAN DALAM KAMPANYE CALON PRESIDEN DAHLAN ISKAN DI MEDIA SOSIAL (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF PADA RELAWAN DEMI INDONESIA DALAM KAMPANYE CALON

1) Searching for the one “right” answer yaitu berusaha untuk menemukan hanya satu jawaban yang benar atau solusi yang benar dalam memecahkan suatu masalah. Ia

Jika terdapat pengeluaran investasi baru, misalnya untuk pemeriksaan dan perbaikan aset lama sehingga dapat bersaing dengan penantang (aset pengganti), maka dalam analisis

Salah satu fenomena baru dari keragaman Islam yang kini muncul secara relatif meluas di Indonesia ialah gerakan yang memperjuangkan penerapan syari’at Islam

Dengan persaingan-persaingan itu maka terbentuklah persekutuan militer (aliansi). Ada dua persekutuan, yakni Triple Alliantie yang kemudian dikenal dengan “Blok Sentral”

data yang relevan penelitian. 14 Teknik dokumentasi digunakan untuk mencari data prestasi belajar matematika siswa yang.. diperoleh dari guru matematika yang