PERANAN MANUSIA
TERHADAP KONSERVASI
Latar Belakang
Kelestarian SDAH dan keseimbangan ekosistem sehingga
mendukung upaya kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia (UU No.5
• Hukum Adat Pasang pada masyarakat
Ammatoa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba
Hukum Adat Pasang adalah upaya
konservasi hutan, yaitu berupa aturan tentang penebangan pohon di hutan (Salle, 2000 dalam Madiong, 2012). Apabila menebang pohon di kawasan
Borong Karamaka, sanksinya adalah pokok babbalak (bagian pangkal dari cambuk) yang yaitu denda sebesar Rp 800.000
ditambah dengan kain putih satu gulung. IMPLEMENTASI
KONSERVASI DALAM KEHIDUPAN
• Sasi di Maluku
Sasi adalah larangan pengambilan
Sumber daya alam baik di darat maupun di laut dalam kurun waktu tertentu.
Contohnya adalah sasi kelapa di desa Ngilngof, Kabupaten Maluku Tenggara (Renjaan, 2013) yaitu berupa larangan Menebang pohon kelapa yang berada di sekitar pantai. Ada pula contoh sasi
hutan mangrove dan sasi menebang tanaman tertentu.
IMPLEMENTASI KONSERVASI DALAM
• Awig-awig di Bali dan Nusa Tenggara Barat
Tempat konservasi fauna di Pulau Nusa Penida, meskipun bukan habitat asli Jalak Bali atau Curik.
46 desa adat bersepakat membuat awig awig atau peraturan adat yang melarang masyarakat menangkap atau membunuh segala jenis burung, terutama jalak bali Dan curik . Jika melanggar, maka
dikenakan sanksi denda hingga dilakukan upacara adatdan dikucilkan masyarakat.
IMPLEMENTASI KONSERVASI DALAM
• Masyarakat Badui
Masyarakat Badui adalah masyarakat yang menghormati hutan karena
Hutan dianggap sesuatu hal yang sakral. Konsep pengelolaan
lingkungan oleh Masyarakat Badui dilakukan dengan sistem zonasi yang telah dipraktekkan secara turun
temurun. Daerah Badui Dalam identik dengan zona inti pada konsep taman nasional. Daerah Badui Luar identik dengan zona pemanfaatan intensif
.
IMPLEMENTASI KONSERVASI DALAM
• Konservasi Hutan Kemenyan di Tapanuli Utara
Kemenyan merupakan spesies endemik di Tapanuli Utara, yang dilatarbelakngi oleh Adanya perdagangan kemenyan di masa lalu oleh para pedagang dari Timur
Tengah, Cina, dan India. Kegunaan dari Tanaman kemenyan ini adalah untuk Bahan campuran rokok, perlengkapan Upacara adat, bahan pengawet makanan Dan mummi, dan bahan pewangi (Zuska, 2001 dalam Damayanti, 2010)
IMPLEMENTASI KONSERVASI DALAM
• Hukum Adat Laot di Aceh
Merupakan upaya konservasi sumber daya ikan. Kearifan local ini telah ada sejak
Sultan Iskandar Muda (1607-1636)
Substansi hukum adat laut ini berkaitan langsung dengan pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya perikanan.
Salah satu isi hukum adat laot ini adalah larangan untuk menebang pohon-pohon di tepi pantai dan larangan penangkapan ikan dengan metode tertentu. Selain itu adanya penetapan hari pantang melaut (Sulaiman, 2010).
IMPLEMENTASI KONSERVASI DALAM
Perlindungan bantaran sungai pesanggrahan Lebak Bulus Jakarta
Pelopor : Mang Udin dan Kelompok Tani Sangga Buana
Pembudidayaan dan penghijauan bakau di serang Jawa Barat
Pelopornya : Haji Amien
Merupakan kegiatan penghijauan pantai yang ditanam disepanjang pantai dan pematang tambak.
Hal ini membuat
produktivitas tambak akan
meningkat karena
Memotong mata rantai sampah
Kegiatan menggunakan produk-produk yang ramah
lingkungan dan
menggunakan Prinsip-prinsip 5R (Re-think, Re-Use, Reduction, Recovery, and
Pembuatan Lubang Resapan Biopori oleh Masyarakat
Kegiatan pembuatan lubang biopori bertujuan untuk
menambah daya serap tanah terhadap air, sehingga akan bermanfaat terhadap
Pembentukan Kader Konservasi
Dalam rangka menumbuhkan serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat secara berkelanjutan untuk berperan serta dalam upaya konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya
Tingkatan Kader Konservasi Pemula, Madya dan Utama
KESIMPULAN
Konservasi
Peranan