Fungsi Dari Lembaga DPR Serta
Kedudukannya Dengan Presiden
By: Kevin Johan (02011181621109) Mahasiswa FH Unsri
'16
Negara Republik Indonesia menganut sistem Trias Politica, dimana kekuasaan-kekuasaan Lembaga-lembaga negara di Indonesia dibagi menjadi 3 kekuasan. Salah satu Lembaga tersebut adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yaitu Lembaga tinggi negara yang memiliki kekuasaan secara legislatif. DPR sendiri adalah Lembaga yang dibentuk dengan tujuan sebagai Lembaga Perwakilan Rakyat yang anggotanya dipilih memalui Pemilihan umum1, dengan banyak anggota
sebanyak 560 orang2. DPR sendiri mempunyai fungsi Sebagai berikut :
Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
1. Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas) – proglegnas adalah instrumen perencanaan program pembentukan Undang-Undang yang disusun secara terencana, terpadu, dan sistematis untuk periode tertentu.
2. Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) – Fungsi ini DPR di haruskan untuk ikut serta dalam hal menyusun dan membahas juga menampung aspirasi rakyat terhadap rancangan undang undang.
3. Menerima RUU yang diajukan oleh DPD – Fungsi ini terkait otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.
4. Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD – Fungsi ini DPR di wajibkan membahas apa yang jadi usulan presiden dalam Keputusan presiden ataupun dari Dewan perwakilan Daerah.
5. Menetapkan UU bersama dengan Presiden – Setiap rancangan undang undang yang di bahas oleh DPR dan juga sudah di setujui secara musyawarah di rapat , DPR juga memiliki fungsi untuk menetapkan Rancangan Undang-Undang bersama dengan presiden yang nanti akan di tetapkan menjadi undang-undang yang berlaku di Indonesia. 6. Menyetujui atau tidak menyetujui Peraturan Pemerintah Pengganti UU (yang diajukan Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU – Fungsi DPR kali ini yaitu bisa jadi DPR memiliki wewenang menyetujui atau tidak mnyetujui peraturan pemerintah penggantu UU yang sudah di musyawarahkan.
Terkait dengan fungsi anggaran :
1. Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden).
2. Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait pajak, pendidikan dan agama.
3. Menindak lanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang disampaikan oleh BPK.
4. Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun terhadap perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara.3
Terkait dengan fungsi pengawasan :
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah. 2. Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD (terkait
pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan agama).4
Berdasarkan Fungsi dan tugas DPR, dimana DPR bisa menetapkan UU dan harus dilakukan Bersama dengan Presiden serta menyetujui atau tidaknya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) yang diajukan oleh presiden, maka bagaimana kedudukan DPR terhadap Kedudukan Presiden di Indonesia?
Diketahui bahwa Indonesia menerapkan sistem Check and Balances, dimana antar Lembaga negara seperti DPR yang merupakan Lembaga legislatif, dan Presiden sebagai Lembaga Eksekutif harus saling mengawasi. Jadi dengan adanya sistem Check and Balances tersebut maka kedudukan kedua Lembaga tersebut harus sejajar, maka barulah bisa saling mengawasi dari satu Lembaga dengan Lembaga lainnya.
Dalam hal pembentukan Undang-Undang serta penetapan APBN, presiden harus mendapatkan persetujuan DPR. Hal ini juga menunjukan bahwa kedudukan presiden tidak lebih tinggi dari DPR. Presiden juga tidak bertanggung jawab kepada Dewan, yang artinya kedudukan presiden tidak tergantung pada Dewan. Dimana presiden tidak dapat membubarkan DPR dan juga sebaliknya, DPR tidak dapat menjatuhkan presiden dari kekuasaannya.
Kesimpulan
tinggi dari yang lainnya, maka akan terjadi ke'absolutan dalam memerintah negara. Maka dari itu keduanya harus saling memeriksa dan saling menyeimbangkan tugas dan wewenang masing-masing.
Sumber :
https://guruppkn.com/tugas-dan-wewenang-dpr http://www.dpr.go.id/tentang/tugas-wewenang
http://limc4u.com/uud-1945/penjelasan-pasal/penjelasan-pasal-5-uud-1945/ https://www.kemhan.go.id/itjen/wp-content/uploads/migrasi/peraturan/UU
%200082012_0.pdf
https://www.kompasiana.com/ekapadma25/legalitas-hak-angket-kpk-dalam-perspektif-hukum-tata-negara-modern_5967ad4f82386a77346fd812
http://najibs.blogspot.com/2008/12/presiden-tidak-bertanggungjawab-kepada.html