• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terorisme dan War by Proxy America

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Terorisme dan War by Proxy America"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS INDONESIA

TERORISME DAN KONTRATERORISME

FERNANDO PM TAMBUNAN

1206304603

PROGRAM STUDI KAJIAN KETAHANAN NASIONAL

KEKHUSUSAN KAJIAN STRATEJIK INTELIJEN

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA

(2)

Strategi Terorisme Dan War By Proxy

1. Resume

Di dalam bukunya whittaker berbicara mengenai strategi dan taktik terorisme dalam mengetahui metode dan taktik yang digunakan oleh para pelaku terorisme. Strategi adalah sebuah perencanaan dengan mempertimbangkan sebuah perhitungan yang komprehensif dari sebuah tujuan dan sumber daya yang dimiliki dengan perkiraan yang cerdik mengenai niat, tujuan, dan sumber daya musuh. Sedangkan taktik adalah langkah-langkah yang memungkinkan untuk diambil guna memenuhi tujuan yang telah dibuat dalam sebuah strategi. Sehingga taktik dan metode yang adalah sesuatu yang tidak terpisahkan. Produk yang dihasilkan oleh para teroris adalah sebuah pengaruh yang tahan lama berada di masyarakat. Seperti salah satu contoh Abraham Gullen telah membuat sebuah kontribusi yang signifikan kepada sebuah cita-cita gerilya selama 20 tahun setelah perang dunia kedua. Dalam penerapannya gerilya harus beroperasi dengan tiga prinsip yang mendasar, pertama dalam mata rantai aksi unjuk rasa yang bekerja dengan cara pertemuan, demonstrasi, propaganda dan pemogokam akan menenggelamkan tiap orang kedalam sebuah “perang total” yang telah dipersiapkan, kedua inti dari keberhasilan gerilya harus dapat membawa seluruh anggota dari organisasi tidak menjadi pasif, akan tetapi

menjadi aktif dan berpartisipasi langsung. Dengan adanya persamaan rasa, pemikiran dan tujuan tanpa adanya pemaksaan. Yang ketiga bukan kemenangan akan peperangan yang menjamin adanya perbaikan bagi masyarakat, akan tetapi sebuah “politik yang menyakinkan” secara menyeluruh kepada seluruh konstituen.

(3)

kepolisian. Gerilyawan bersifat mandiri, dengan mengandalkan orang lokal yang memberikan meraka kebutuhan makanan, tempat tinggal dan informasi. Pindah dari kota kekota mungkin dapat dilakukan untuk mengurangi jarak pandang jika metode

yang digunakan dikerahkan di dalam sebuah ruang yang sempit. Dan biasanya beberapa aktivitas dari para kaum gerilyawan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mempersiapkan dan melakukan kampanye kebebasan mereka. Kemudian Frantz Fanon, salah seorang penginspiratif di dunia pergerakan mengakui bahwa proses menuju kebebasan dari belenggu kolonial akan sangat keras dan merupakan perjuangan yang sangat berdarah. Sama seperti Guevara dan Guillen, Fanon berbicara mengenai sebuah perlawanan yang terorganisir terhadp penindasan yang menjadi sebuah perang yang terorganisir, dengan menggunakan instrument kekerasan.

Adapula perdebatan yang terjadi mengenai metode teroris, diamana adanya sebuah dilemma dari kelompok-kelompok pejuang kemerdekaan, khususnya kelompok mandela dan kelompok-kelompok tertentu di timur tengah. Pertanyaan yang muncul adalah apakah metode dalam memperjuangkan kemerdekaan memakai metode terror atau tidak? Dan ketika metode kekerasan menjadi sangat tidak produktif, apakah harus mengambil sebuah taktik yang mengurangi adanya kekerasan? Pada tahun 1940-1945an para pejuang Nelson Mandela menggunakan sebuah metode lunak dalam melakukan perjuangannya, yaitu pembangkangan sipil,

boikot, pemogokan dan pembangkangan massal. Kemudian pada tahun 1960, kebrutalan polisi di Sharpeville menembak mati 69 demonstran yang tidak bersenjata, dengan begitu para pejuang mandela menggunakan senjata, bom, dan peledak. Mandela banyak sekali mengilhami perjalanan Fidel Castro, Che Guevara dan Mao

(4)

internasional. Pejuang kemerdekaan yang menggunakan metode terror bisa disebabkan karena adanya keputusasaan.

Berbeda dengan timur tengah, di Lebanon dalam 10 tahun terakhir telah

berkembang menjadi kekerasan di internal dan eksternal, dimana adanya sikap protes oleh komunitas syiah akan dominasi agama kristiani, dan disertai dengan propaganda anti asing. Pembunuhan, pembajakan pesawat, bom bunuh diri, serangan terhadap Israel, membuat kekhawatiran di kalangan pemerintah dan para intelektual di Beirut. Maka Barat dan Israel akan melihat ini sebagai sebuah tindakan tanpa kompromi dan tidak adanya negosiasi dan rekonsiliasi. Kemudian di Palestina, pemimpin Palestina Yassir Arafat yang dikutuk sebagai teroris, dikarenakan adanya kelompok liberal yaitu Tanzim yang berdiri dengan demokrasi, cara-cara damai, dan menolak gagasan dengan menggunakan kekerasan dan juga kelompok Hamas yang bersikeras bahwa hanya dengan khasanah mereka yang menggunakan kekerasan dan pengerusakan dapat mebebaskan wilayah Arab. Dan adanya sebuah kelompok yang berusia 18 sampai dengan 22 tahun dan nekat berada di sebuah gubuk dank amp-kamp pengungsi yang tidak akan pernah bubar dan tidak mengenal kompromi siap untuk membakar dan meledakkan Israel. Sehingga para pemimpin spiritual, jurnalis berpengaruh, penulis, dan para diplomat di tugaskan ke luar negeri unutk menyampaikan pesan agar menghentikan terror dan penyelesaian masalah dengan jalan berbicara dan saling

mendengarkan satu sama lain. Dan juga Adanya desakan yang berat dari Amerika Serikat dan Israel pada bulan Mei tahun 2003, bahwa terorisme di palestina harus benar-benar berhenti dalam waktu dua tahun. Kemudian di Libya isu utama yang dibahas adalah sejauh mana setiap kelompok atau negara dapat lanjut mengadopsi

taktik teroris. Dimana cita-cita dan kebijakan memberikan energi pada sebuah politik kekerasan? Karena Libya selama 25 tahun, telah membantu teroris dari berbagai negara dengan menempatkan beberapa kamp-kamp pelatihan, pendanaan, dan pasokan persenjataan yang canggih.

(5)

direncanakan dalam waktu yang lama dan bersedia menerima konsekuensi mematikan dari tindakan mereka. Hal ini oleh sekelompok teroris adalah sebuah nilai kepahlawanan yang menjanjikan hadiah di luar kehidupan. Adanya rasa fanatic yang

berasal dari seorang individu dengan menampilkan sifat antusiasme yang berlebihan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, seperti politik, sosial, atau agama dengan komitmen yang sangat keras, dan mengenai sebuah kebenaran dari mengikuti sebuah kelompok. Tidak ada rasa menahan diri atau berfikir mengenai adanya sebuah jalan alternatif. Metode kekerasan akan digunakan tanpa melihat konsekuensi yang akan terjadi. Tindakan bunuh diri tersebut menurut Crenshaw merupakan tindakan yang disengaja. Karena kelompok yang paling ekstrim akan mengikuti logika yang memungkinkan mereka untuk menemukan cara yang wajar dalam mengejar kepentingan mereka dalam arena politik. Seorang Psikiater Amerika, Jerrold Post (Pst, Reich 1998:25,38-40), melihat perilaku ekstrim teroris sebagai sebuah produk yang dihasilkan dari kekuatan-kekuatan psikologis yang mendorong mereka untuk melakukan tindakan kekerasan. Logika yang mereka punya adalah pembenaran dari setiap tindakan kekerasan mereka. Sikap dan retorika mereka adalah absolut, dimana sumber kejahatan, harus dimusnahkan oleh “kami” karena kita berada di dalam kebenaran. Dan pemikiran ini dibawa ketitik ekstrim sebagai pendorong untuk memusnahkan dapat dilakukan dengan tindakan penghancuran diri atau bunuh diri.

2. Tinjauan Kritis

Penulis mencoba mencari sebuah definisi dari pemikiran dengan adanya keterlibatan beberapa negara maju. Dimana negara maju tersebut menyatakan perang

terhadap terorisme, akan tetapi mereka juga mengambil sebuah keuntungan dari adanya tindakan kekerasan yang sedang dilakukan oleh kelompok teroris. Hal ini membuat banyak kebimbangan dalam mendefinisikan pihak ketiga yang mendorong, membantu dan mengambil keuntungan dari adanya kelompok teroris.

(6)

yang pro-demokrasi di negara-negara tersebut.1 Adanya peran asing sudah di rasakan sejak tahun 1955 di Indonesia, dimana pada saat adanya pemilihan parlemen, CIA telah memberikan dana sekitar 1 juta dollar kepada partai Masyumi sebagai dukungan

atas lawan terkuat Soekarno di dalam politik.2 Terutama dalam mendukung pemberontakan PRRI dan PERMESTA, dimana Pada tanggal 12 Mei 1958 ketika pasukan Nasution menduduki Pekan Baru dan ladang minyak, dan juga menemukan kotak yang penuh dengan senjata-senjata dari AS. hal ini dijadikan sebagai bukti yang tak terbantahkan dari adanya keterlibatan AS dalam mendukung pemberontakan. 3 Terlebih lagi dengan dengan ditangkapnya Allien Lawrence Pope pada tanggal 18 Mei 1958, yang merupakan pilot angkatan udara Amerika dan maskapai CIA.

Adanya kerjasama yang baik antara AS dan Al-Qaeda merupakan sebuah pertanyaan besar sampai saat ini apa yang menjadi pendorong utama dari Al-Qaeda dalam melakukan tindakan terorisme terhadap AS? penulis mencoba untuk mengumpulkan beberapa bukti dan teori yang mendukung adanya sebuah Proxy war

yang menjadi fokus utama dalam tulisan ini.

War by Proxy adalah sebuah perang yang terjadi pada waktu perang dingin, dimana perang antara negara-negara regional yang dapat dianggap sebagai substitusi dari konforntasi langsung antara negara adikuasa. War by Proxy merupakan hasil dari ditemukannya senjata nuklir, dan juga kebutuhan dari negara adikuasa dalam

menghindari berada langsung di dalam konflik antara satu sama lain. War by Proxy

dapat diidentifikasi dengan ada atau tidaknya intervensi militer dari luar.4Proxy

didefinisikan di dalam kamus Oxford sebagai otoritas atau kekuatan untuk melakukan aktifitas untuk pihak lain. mereka yang menggunakan istilah ini biasanya

mengimplikasikan 4 hal; 1. Satu pihak meminta yang lain untuk bertindak untuk kepentingan dia karena dia tidak dapat atau tidak mau bertindak untuk dirinya sendiri dalam situasi tertentu. 2. Ada beberapa hubungan sebelumnya antara kedua belah pihak. 3. Hubungan akan berkembang lebih lanjut, dan apakah nantinya daya tarik tersebut diterima atau ditolak. 4. Jika tidak adanya suatu permintaan, atau paksaan, maka proxy tidak akan bertindak atas kemauannya sendiri. Dan menurut Yaacov Bar

      

1

Berkowitz, Bruce.D dan Goodman, Allan E. Best Truth Intelligence In The Information Age. Yale University Press. USA. 2000. H.127

2

Tim Weiner. Legacy of Ashes: The History of CIA. Doubleday Broadway Publishing Group. 2007. New York. H 143.

3

Lihat Doeppers (1972); Kahin and Kahin (1995), 169-170; Conboy and Morrison (1999), 82-84. 

4

(7)

ada beberapa alasan mengapa menggunakan proxy, yaitu; 1. Tidak ada kepentingan vital dipertaruhkan dalam sebuah perang khusus untuk membenarkan intervensi militer langsung. 2. Ketika kepentingan vital dipertaruhkan dalam sebuah perang

tertentu, resiko intervensi militer secara langsung dianggap terlalu tinggi. 3. Dengan menggunakan proxy, krisis dapat mengelola dengan sangat baik dalam menghindari intervensi militer secara langsung. 4. Tidak ada legitimasi eksternal maupun domestic untuk intervensi militer secara langsung. 5. Opsi militer yang layak dalam situasi tertentu masih sangat kurang, meskipun proxy menawarkan kemungkinan untuk mencapai tujuan yang lebih ekonomis dan dengan biaya politik yang lebih sedikit dan mengurangi resiko. Dan Yacoov Bar membedakan antara dua jenis proxy: 1. Sesorang yang dipaksa untuk bertindak melakukan perlawanan demi kebebasan dirinya. 2. Seseorang yang bertindak secara sukarela sebagai proxy karena memiliki kepentingan dalam melakukan hal tersebut.

Potensi meningkat menjadi sebuah scenario mutually assured destruction

(MAD), dengan menggunakan pihak ketiga agar mengurangi resiko adanya konflik langsung antara kedua negara adikuasa, yaitu perang habis-habisan. Negara adikuasa membiayai, mempersenjatai, membantu pihak ketiganya tanpa terlibat langsung di dalam pertempuran. Sarana seperti pasokan senjata, intelijen, pelatihan, dan pendanaan, mendukung adanya beberapa konflik lokal yang mengambil dimensi baru

pada pemicuan akan kekerasan dan perang yang berkepanjangan. Karena setiap potensi penyelesaian konflik dirusak oleh sifat kompetisi daya bipolar, dimana adanya jaminan akan kemenangan akan menyebabkan terjadinya perang berkepanjangan. Persaingan antara negara adikuasa tidak menghalangi adanya kekuatan yang lebih

rendah terbentuk dan terlibat dalam proxy war. Untuk menentukkan sebuah proxy war

adalah dengan melihat bagaimana fenomena ini berbeda dari jenis peperangan lainnya.

(8)

Ferdinan Marcos.5 Perjalanan panjang dari usaha amerika dalam memainkan proxy

war, pada waktu 1992 sampai dengan 1996 untuk melenyapkan kekuasaan Saddam Hussein yang dianggap sebagai ancaman Amerika dan sekutunya. Amerika

mendukung pemberontakan paramiliter yang dilakukan oleh bangsa Kurdi yang tinggal di sebelah utara Iraq, yaitu KDP (Kurdistan Democratic Party) dan PUK (Ptriotic Union of Kurdistan).6

Untuk melakukan perlawanan terhadap Bosnia, Kosovo dan Libya, Amerika telah melakukan persengkokolan dengan kelompok teroris yaitu Al-Qaeda. Dalam hamper semua perang sejak tahun 1989, Amerika dan kelompok islam telah melakukan kompetisi dalam menentukan siapa yang akan mengontrol Eurasia setelah era Soviet. Intervensi lain yang Amerika lakukan adalah dengan menggunakan Al-Qaeda sebagai sumber daya untuk meningkatkan pengaruh mereka, misalnya Azerbaijan pada tahun 1993, telah berhasil menurunkan seorang presiden yang pro-moskow digulingkan dengan mengimpor beberapa orang Arab dan veteran Mujahidin asing yang berasal dari Afghanistan, yang dilakukan oleh tiga mantan veteran CIA menggunakan pesawat terbang Amerika. orang –orang tersebut adalah Richard Secord, Harry Aderholt, dan Ed Dearborn.7 Pola kerjasama Amerika dengan fundamentalis muslim dalam melawan musuh berawal pada tahun 1953, ketika CIA merekrut para organisasi

mullah sayap kanan untuk menggulingkan Perdana Menteri Mossadeq di Iran dan juga mulai bekerjasama dengan The Sunni Muslim Brotherhood.8

Proxy by War juga dibuktikan dengan adanya bentrokan yang sengit pada bulan September 1995 antara Libya Islamic Fighting Group (LIFG) dengan pasukan keamanan Qadhafi. Dimana keterlibatan Inggris dalam kampanye yang dilakukan

LIFG terhadap Qadhafi tetap menjadi sebuah kontroversi besar. Mantan perwira MI5 David Shayer, mengatakan bahwa peristiwa tersebut telah mendapat dukungan dari Inggris, dimana intelijen Inggris memberikan dana sebesar $160.000.9 Di Kosovo, pada tahun 1999, dukungan Amerika terhadap sekutu Al-Qaeda yaitu Kosovo Liberation Army (KLA). Intelijen Amerika telah mengakui bahwa mereka membantu       

5 

Berkowitz, Bruce.D dan Goodman, Allan E. Best Truth Intelligence In The Information Age. Yale University Press. USA. 2000. H.128. 

6

ibid, H. 138.

7

Scott, D. Peter. Wealth, Empire, and the Future of America. Circle of University of California Press. England. 2007. H. 163-165.

8

Aburish, Said.K. A Brutal Friendship : The West and The Arab Elite. St. Martin’s Press. 1998. H. 60-61.

9

(9)

pelatihan KLA sebelum peristiwa pemboman yang dilakukan NATO di Yugoslavia. CIA mengembangkan hubungan dengan KLA dan KLA memberikan tentara Amerika beberapa informasi dalam melakukan perlawanan dengan tentara Yugoslavia dan

polisi di Serbia. Banyak sekali pertukaran data dilakukan oleh komandan gerilya KLA dan Washington yaitu Jendral Wesley Clark yaitu Komandan NATO.10 Dengan adanya bukti – bukti di atas, maka sudah sangat jelas bahwa Amerika secara berulang-ulang kali memina bantuan kepada Al-Qaeda sebagai asset dalam pekerjaan-pekerjaan Amerika yang lebih luas untuk mempertahankan sebuah intervensi dinamika sosial secara global.

3. Kesimpulan

Menurut whittaker strategi yang dilakukan teroris muncul dari motivasi mereka dalam merealisasikan pemikiran dan perjuangan dalam mencari kebebasan. Adanya sikap fanatisme menjadi sebuah fundamental bagi para pelaku terorisme, dibuktikan dengan adanya beberapa pemikiran mengenai perjuangan para gerilyawan dalam memperjuangkan kepentingan mereka. Metode dengan melakukan bomb bunuh diri dalam beberapa dekade ini menjadi sebuah fenomena global. Mendapatkan perhatian lebih di Televisi, dan sekitar 15 kelompok teroris di beberapa negara yang berbeda telah menggunakan metode ini terhadap musuh mereka. Dorongan di balik metode

bunuh diri berhubungan dengan beberapa motivasi yang dapat dikenal, yaitu: teroris yang melakukan kematian bagi diri mereka sendiri, juga akan mengikut sertakan target mereka, atau biasanya para penonton yang berada di sekitar target, kemudian teroris yang melakukan misi dengan resiko tinggi telah direncanakan dalam waktu

yang lama dan bersedia menerima konsekuensi mematikan dari tindakan mereka. Hal ini oleh sekelompok teroris adalah sebuah nilai kepahlawanan yang menjanjikan hadiah di luar kehidupan.

Adanya beberapa pemikiran dari penulis mengenai, bagaimana mengdefinisikan pihak ketiga yang melakukan perang dengan memanfaatkan organisasi teroris dalam merealisasikan kepentingan mereka? Apakah mereka termasuk teroris? Karena output

yang dihasilkan oleh organisasi teroris tersebut merupakan tindak pidana terror secara internasional. War by proxy adalah sebuah perang yang terjadi pada waktu perang dingin, dimana perang antara negara-negara regional yang dapat dianggap sebagai

      

10

(10)

substitusi dari konforntasi langsung antara negara adikuasa. . Dan menurut Yaacov Bar ada beberapa alasan mengapa menggunakan proxy, yaitu; 1. Tidak ada kepentingan vital dipertaruhkan dalam sebuah perang khusus untuk membenarkan

intervensi militer langsung. 2. Ketika kepentingan vital dipertaruhkan dalam sebuah perang tertentu, resiko intervensi militer secara langsung dianggap terlalu tinggi. 3. Dengan menggunakan proxy, krisis dapat mengelola dengan sangat baik dalam menghindari intervensi militer secara langsung. 4. Tidak ada legitimasi eksternal maupun domestic untuk intervensi militer secara langsung. 5. Opsi militer yang layak dalam situasi tertentu masih sangat kurang, meskipun proxy menawarkan kemungkinan untuk mencapai tujuan yang lebih ekonomis dan dengan biaya politik yang lebih sedikit dan mengurangi resiko. Amerika dengan menggunakan covert

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Whittaker, David J. Terrorists and Terrorism in the Contemporary World.

Routledge. London. 2004.

Berkowitz, Bruce.D dan Goodman, Allan E. Best Truth Intelligence In The Information Age. Yale University Press. USA. 2000.

Tim Weiner. Legacy of Ashes: The History of CIA. Doubleday Broadway Publishing Group. 2007. New York.

Scott, D. Peter. Wealth, Empire, and the Future of America. Circle of University of California Press. England. 2007.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis regresi merupakan suatu analisis untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen

 Pada hipokortisolism akut tanfa disertai hipoaldosteron, diberikan pengobatan dengan kortisol intravena 100 mg per m 2 luas permukaan tubuh yang diberikan setiap 6-8

Pada periode triwulan IV-2007, perekonomian di Zona Padang tumbuh lebih ekspansif daripada triwulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan PDRB Zona Padang pada

Objek bangunan hotel Resort pantai Menganti dengan Pendekatan Arsitektur Organik yang terinspirasi dari alam. Dengan adanya objek bangunan hotel kebutuhan akan

Hamdani Harahap selaku Pembantu Dekan III FISIP USU mengusulkan untuk membuat UKM dimana nantinya hanya ada dan boleh satu UKM saja yang membuat kegiatan dan

Bonner (1975) berpendapat bahwa HAM adalah interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah,

Dwangsom (uang paksa) merupakan hukuman tambahan yang diberikan oleh hakim kepada pihak yang kalah untuk membayar sejumlah uang selain yang telah disebutkan dalam hukuman

Inilah kenikmatan yang sempurna dan kesenangan yang sesungguhnya. Berbeda dengan dunia, ketika senang disudahi dengan kesedihan, ketika hidup disudahi dengan kematian, ketika