Masalah kemalasan dan penyelesaiannya Bismillahi walhamdulillah,
Do’a yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Abu Ummamah r.a :
“Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan hutang dan kezaliman manusia.” (HR Abu Dawud 4/353)
Sebenarnya penyelesaian dalam hal ini bermula dari doa diikuti dengan usaha. Bila kita katakan usaha, ia adalah soal dalaman. Usaha seganding dengan niat dan cita-cita , jika niat dan cita-cita-cita-cita (atau azam) tidak kuat maka seseorang menjadi malas dalam pekerjaan dan ibadahnya. Soal dalaman itu pula adalah soal anugerah, itu sebabnya kita diminta berdoa dan terus berdoa agar tidak malas. Kita disuroh berdoa dan terus berdoa bukan untuk pakai baju cantik tapi untuk mencapai taqwa yang cantik dan tinggi seperti yang difirmankan Allah s.w.t dalam surah Al ‘Araf ayat 26:
Wahai anak cucu Adam ! Sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu.Tetapi pakaian taqwa itulah yang lebih baik. Demikianlah sebahagian tanda-tanda kekuasaan Allah mudah-mudahan mereka ingat.
Ada yang berpakaian tetapi tidak bertaqwa atau berpakaian tetapi pakaian itu tidak dapat menghiasi dirinya (malaikat semua lari !). Kita katakan , mulailah dengan doa seperti yang disebutkan dalam sebuah hadith qudsi: