• Tidak ada hasil yang ditemukan

Developing the overall audit plan and au (7)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Developing the overall audit plan and au (7)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Dwi Santoso NIM : 2014017008 Prodi : Akuntansi Kelas : 3A1

Developing the overall audit plan and audit program

1. Jenis-jenis Pengujian Audit

Dalam mengembangkan suatu rencana audit secara keseluruhan, auditor menggunakan 5 jenis pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar, yaitu :

a. Prosedur Penilaian Resiko

Prosedur ini dilakukan untuk menilai resiko salah saji material dalam laporan keuangan. Sebagian besar prosedur penilaian resiko dilakukan untuk memahami pengendalian internal.

b. Pengujian Pengendalian

Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi dan mendukung penilaian setiap transaksi bisnis yang dilakukan entitas. Prosedur yang dilakukan adalah :

 Meminta keterangan dari personil klien yang tepat  Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan

 Mengamati aktivitas yang berkaitan dengan pengendalian  Melaksanakan ulang prosedur klien

c. Pengujian Substantif atas Transaksi

Pengujian substantif adalah prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dollar atau salah saji moneter yang secara langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Pengujian substantif atas transaksi digunakan untuk menentukan apakah keenam tujuan audit yang berhubungan dengan transaksi telah dipenuhi bagi setiap kelas transaksi.

d. Prosedur Analitis

Yaitu prosedur pengujian yang melibatkan perbandingan jumlah yang tercatat dengan harapan yang dikembangkan oleh auditor. Dua tujuan utama dalam prosedur ini adalah

 Menunjukkan salah saji yang mungkin dalam laporan keuangan  Memberikan bukti substantif

e. Pengujian Rincian Saldo

Adalah pengujian yang berfokus pada saldo akhir buku besar baik untuk akun neraca maupun laporan laba rugi.

(2)

Memilih jenis pengujian mana yang akan digunakan dan seberapa ekstensif pengujian itu harus dilaksanakan.

a. Analisis Audit 1 : Klien ini adalah perusahaan besar yang memiliki pengendalian internal canggih dan resiko inheren yang rendah

b. Analisis Audit 2 : Klien ini perusahaan sedang yang memiliki sejumlah pengendalian dan beberapa resiko inheren

c. Analisis Audit 3: Klien ini adalah perusahaan sedang tetapi mempunyai segelintir pengendalian yang efektif dan resiko inheren yang signifikan

d. Analisis Audit 4 : Rencana awal audit ini adalah mengikuti pendekatan yang digunakan dalam audit 2

3. Metodologi Perancangan Program Audit a. Prosedur Audit

Ketika merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, auditor menekankan pada pemenuhan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi yang dikembangkan. Empat langkah yang digunakan auditor untuk mengurangi resiko pengendalian adalah :

 Mmberlakukan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi pada kelas transaksi yang diuji.

 Mengidentifikasi pengendalian kunci yang dapat mengurangi risiko pengendalian untuk setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi  Mengembangkan pengujian pengendalian yang tepat bagi semua

pengendalian internal

 Untuk jenis salah saji potensial yang berkaitan dengan setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, rancanglah pengujian substantif yang tepat.

b. Prosedur Analitis

c. Pengujian Rincian Saldo

 Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang usaha  Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko inheren

untuk piutang usaha

 Menilai resiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan  Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian

substantif atas transaksi untuk siklus penjualan dan penagihan

 Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang usaha

 Merancang pengujian rincian saldo piutang usaha untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo

d. Tingkat Disagresiasi Aktivitas Perencanaan 4. Ikhtisar Proses Audit

(3)

b. Fase II : Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transakasi

Tujuan dalam fase ini adalah

 Memperoleh bukti untuk mendukung pengendalian khusus yang berkontribusi pada penilaian risiko pengendalian oleh auditor

 Memperoleh bukti untuk mendukung ketepatan moneter transaksi c. Fase III : Melaksanakan Prosedur Analitis dan Pengujian Rincian Saldo

Hal yang dilakukan dalam fase ini adalah

 Prosedur analitis substantif yang menilai kelayakan transaksi dan saldo secara keseluruhan

 Pengujian rincian saldo

d. Fase IV : Menyelesaikan Audit dan Mengeluarkan Laporan Audit Hal-hal yang dilakukan dalam fase ini adalah

 Melaksanakan pengujian tambahan untuk penyajian dan pengungkapan  Mengumpulkan bukti akhir

 Mengeluarkan laporan audit

Referensi

Dokumen terkait

Acara ini bertujuan untuk mempersiapkan calon pengantin wanita dari kehidupan remaja menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga dengan memohon doa restu kepada Tuhan Yang Maha

KEGIATAN INTI Diskusi Materi KK F Profesional (Tekanan pada Zat Cair, Sistem Reproduksi pada Manusia dan Kesehatannya, Bahan Tambahan Pangan (BTP), Dampak Ledakan Penduduk

Nabi Musa perintahkan lelaki tersebut untuk pergi menadah air yang jatuh dari bumbung rumah orang yang meninggalkan solat dan minum air tu Lelaki itu pun senang hati, menjalankan apa

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka secara umum dapat disimpulkan melalui penggunaan media berbasis objek lingkungan belajar dapat meningkatkan pengetahuan

Data luas rencana penggunaan lahan RTRW tahun 2010 kemudian dibandingkan dengan luas penggunaan lahan hasil interpretasi citra WorldView-2 sehingga diketahui

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan dan diikuti oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang

cooperative learning tipe STAD terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 8 Pontianak.Sebagai fokus penelitian agar sejalan dengan rumusan

Kebijakan dan strategi struktur ruang wilayah Kota Surabaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a dilakukan melalui pengembangan sistem pusat pelayanan yang