PROSIDING
KONSER KARYA ILMIAH
TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018
“ Peluang dan Tantangan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Era Global dan Digital”
Kamis, 13 September 2018 | Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW
ISSN 2460-5506
PENGARUH PEMANGKASAN TERHADAP KARAKTER AGRONOMI 9
GENOTIPE
Artemisia cina POLIPLOID HASIL INDUKSI ZAT PENGATUR
TUMBUH
Omega Ria,1) Maria Marina Herawati2)
1Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Author E-mail: 512014010@student.uksw.edu
2Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Coresponden Author E-mail: marinakartika@gmail.com
ABSTRACT
Pruning is a technical culture activity that is used to improve the agronomic character of a plant. This study aims to determine the effect of shoot pruning on 9 genotype of polyploid Artemisia cina from induction of growth regulators. The treatment given is TP (without pruning) as a control, P6 (pruning on segment 6), P8 (pruning on segment 8). While the genotype used are M, N, O, P, Q, R, S, T, U. This show genotype respon to pruning differn in agronomicharacter parameter: (1) The high life area is predjust by R genotype with pruning treatment on segment 8. (2) The pruning treatment is not significant on the number of tillers, grandula trichoma size, stomata size, root dry wil and shut dry wil to 9 genotype. (3) The pruning in segment 8 has significan impact on the with of grandula trichoma in genotype O compare to other genotype.
Keywords: pruning, Artemisia cina, agronomic, genotype
PENDAHULUAN
Artemisia cina merupakan salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Dari penelitian sebelumnya menyatakan bahwa tumbuhan Artemisia berguna sebagai obat anti malaria karena mengandung senyawa yang disebut dengan artemisinin(Guo,2016).
TanamanArtemisia cinapoliploid merupakan tanaman dimana di dalam sel memiliki lebih dari dua genom dasar (3x,4x,5x, dan seterusnya), banyak ditemukan dalam kindom tanaman. Dalam tanaman poliploid terdapat dua atau lebih
pasang genom dengan segmen kromosom yang homolog(Sareen dkk., 1992). Tanaman poliploid juga memiliki keunggulan dimana menurut Hedge (2015) memiliki hasil biomasa yang lebih besar daripada tanaman diploid. Herawati, dkk (2015) mengatakan bahwa tanaman poliploid memiliki luasan daun yang lebih besar, ukuran stomata yang lebih besar dan kandungan klorofil lebih tinggi daripada tanaman diploid.
Pemangkasan pucuk dilakukan untuk menghilangkan dominasi apikal sehingga terbentuknya cabang-cabang lateral. Unsur hara akan tersebar ke bagian tanaman seperti peningkatan luasan daun. Pemangkasan berperan dalam mengatur suplai asimilat hasil fotosintesis agar bisa diarahkan kebagian tanaman yang diinginkan.
Pemangkasan merupakan suatau cara yang dapat digunakan untuk memperbaiki karakter agronomi tanaman. Karakter agronomi tanaman merupakan karakter-karakter untuk melihat potensi pendistribusian hasil tanaman(Sofiari dan Kirana, 2009). Raden (2008) menyatakan bahawa pemangkasan pada bagian pucuk dapat meningkatkan jumlah daun yang dihasilkan karena, hilangnya dominasi apikal membuat pertumbuhan cabang lateral menjadi banyak dan daun juga ikut bertambah. Dalam penelitian Rochayat (2017) pemangkasan pada bagian atas tanaman kamboja bertujuan untuk membentuk pohon yang kokoh dan tegar, memperbanyak percabangan, menghindari terjadinya dominasi apikal.
Dalam kegiatan budidaya tanamanArtemisia cina masih belum banyak menerapkan kultur teknis. Pada penelitian ini dilakukan pemang-kasan pucuk pada ruas daun ke 6 dan 8 untuk memperoleh karakter agronomi yang baik.
METODE
Penelitian dimulai bulan Februari sampai dengan Juli 2018. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Salaran Fakultas Pertanian dan Bisnis, Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Tahapan penelitian meliputi perbanyakan tanaman, pemindahan ke shading house, penyemprotan GA, pemangkasan, perawatan dan pemanenan (Gambar 1).
Gambar 1 Diagram alur budidaya dan pemangkasan tanamanA. cina
Perbanyakan Tanaman
Penyetekan tanaman A cina dilakukan dengan cara mengambil bagian atas tanaman yang memiliki pertumbuhan yang seragam. Dengan memotong bagian daun ke 5 dihitung dari daun yang sudah mekar sempurna. Selanjutnya daun dipotong dan disisakan 3 daun bagian atas untuk mengurangi transpirasi berlebih. Selanjutnya bahan stek direndam pada larutan root up selama ± 3 menit. Bahan stek ditanam pada media tanam tanah dan pupuk kandang dengan berbandingan 1:1.
Pemindahan Tanaman ke Shading House
Pemeindahan tanaman ke shading house dilakukan ketika bibit sudah berumur 1 bulan. Cara pindah tanaman bibit yaitu dengan memindahkan polybag beserta bibit ke dalam shading house. Kemudian di tata sesuai dengan perlakuan dan kode yang diberikan. Tanaman diberi naungan sebesar 50%.
Pemberian GA
sebanyak 20ml/tanaman waktu pemberian 2 minggu setelah penyemprotan pertama.
Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan pada tanaman yang sudah memiliki lebih dari 8 daun yang telah mekar sempurna. Pemangkasan dilakukan sesuai dengan perlakuan yang diberikan. Hasil dari pangkasan diambil untuk untuk data berangkasan tajuk.
Perawatan
Perawatan tanaman meliputi penyiraman tanaman pada pagi hari bila cuaca tidak hujan. Pengandalian OPT bila ada gejala serangan. Pengajiran tanaman menggunakan bambu usia 2 minggu setelah pindah tanam.
Panen
Pemanenan dilakukan setelah tanaman berumur 4 bulan setelah tanam. Pemanenan dilakukan dengan cara manual dimana bagian tajuk tanaman di potong sampai batas leher akar. Sedangkan akar dipanen dengan cara tanah dengan akar diletakan di atas papan yang telah diberi paku, selanjutnya di siram mengunakan air yang bertekanan tinggi untuk menghilangkan tanah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Luas Daun
Perlakuan pemangkasan untuk masing-masing genotip, dimana perlakuan pemangkasan ruas ke 8 pada genotip R dan S memberikan hasil yang berbeda nyata dibanding tanpa pemangkasan terhadap luas daun, akan tetapi tidak berbeda nyata terhadap pemangkasan ruas ke 6. Perlakuan pemangkasan ruas ke 8 antar genotip dimana genotip R memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap genotip Q, akan tetapi tidak berbeda nyata terhadap genotip M,N,O,P,S,T,U. Pemangkasan ruas ke 6 dan tanpa pemangkasan perlakuan antar genotip memberikan hasil yang tidak berbeda nyata
terhadap luas daun (Tabel 1.). Gardner dkk., (1991) menyatakan bahwa pertumbuhan luas daun dipengaruhi oleh banyaknya cahaya matahari yang diterima oleh daun yang nantinya digunakan dalam proses fotosintesis Menurut Saripudin (2013) Pemangkasan pucuk tidak terlalu berpengaruh terhadap luasan daun karena hasil dari asimilat lebih diarahkan untuk pertumbuhan tunas lateral.
Keterangan : Angka yang ditandai dengan huruf berbeda menyatakan berbeda nyata menurut Uji Lanjut Berganda Duncan pada taraf 5%.
Lebar Grandula Trichoma
Perlakuan pemangkasan untuk masing-masing genotip memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap lebar grandula trichoma. Perlakuan pemangkasan ruas ke 6 antar genotip dimana, genotip S memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap genotip R, akan tetapi tidak berbeda nyata terhadap genotip M,N,O,P,Q,T,U. Perlakuan pemangkasan ruas ke 8 dan tanpa pemangkasan antar genotip memberikan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap lebar grandula trichoma (Tabel 2.). Herawati (2016) lebar stomata tanaman dipengaruhi oleh hormon tanaman yaitu auksin dimana berperan dalam pemanjangan dan pembentangan sel tertama pada bagian ternaungi.
Panjang Grandula Trichoma
antar genotip dimana, genotip O memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap genotip U, akan tetapi tidak berbeda nyata terhadap genotip M,N,P,Q,R,S,T. Perlakuan pemangkasan ruas ke 8 dan tanpa pemangkasan antar genotip memberikan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap panjanggrandula trichoma(tabel 3.). Menurut Saripudin (2013) dengan adanya pemangkasan akan menghilangkan dominasi apikal yang ada dibagian pucuk sehingga zat tumbuh dapat disalurkan merata kebagian tunas lateral yang tumbuh di bagian bawah pucuk yang dipangkas.
Tabel 2 lebarGrandula Trichoma A cinadalam(μ m) Genoti
Keterangan: Angka yang ditandai dengan huruf berbeda menyatakan berbeda nyata menurut Uji Lanjut Berganda Duncan pada taraf 5%. Tabel 3PanjangGrandula Trichoma A cinadalam (μ m)
Keterangan: Angka yang ditandai dengan huruf berbeda menyatakan berbeda nyata menurut Uji Lanjut Berganda Duncan pada taraf 5%.
Lebar Stomata
Perlakuan pemangkasan untuk masing-masing genotip, dimana perlakuan tanpa pemangkasan memberikan hasil yang berbeda nyata dibandikang pemangkasan ruas ke 6 dan pemangkasan ruas ke 8 terhadap lebar stomata. Perlakuan pemangkasan antar genotip memberi-kan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap lebar stomata. Herawati (2016) lebar stomata tanaman dipengaruhi oleh hormon tanaman yaitu auksin dimana berperan dalam peman-jangan dan pembentangan sel terutama pada bagian ternaungi
Keterangan: Angka yang ditandai dengan huruf berbeda menyatakan berbeda nyata menurut Uji Lanjut Berganda Duncan pada taraf 5%.
Panjang Stomata
Jumlah Anakan
Perlakuan pemangkasan pada masing-masing genotip memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap jumlah anakan yang dihasilkan. Perlakuan tanpa pemangkasan antar genotip dimana genotip U memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap genotip Q, akan tetapi tidak berbeda nyata terhadap genotip M,N,O,P,R,S,T. perlakuan pemangkasan ruas ke 6 dan pemang-kasan ruas ke 8 antar genotip memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap jumlah anakan (Tabel 6.). Menurut Donggulo (2017) menyatakan bahwa jumlah anakan yang dihasilkan tanaman padi dipengaruhi oleh cahaya matahari, karena semakin rapat tanaman maka pertumbuhan anakan akan terhambat. Meningkatnya indeks luasan daun juga ikut berperan dalam laju asimilasi bersih yang dihasilkan tanaman karena daun saling menaungi satu samalain (Suminarti, 2016). Tabel 5 Panjang StomataA cinadalam (
μ m)
Keterangan: Angka yang ditandai dengan huruf berbeda menyatakan berbeda nyata menurut Uji Lanjut Berganda Duncan pada taraf 5%. Tabel 6 Jumlah Anakan TanamanA cinadalam (batang)Keterangan: Angka yang ditandai dengan huruf berbeda menyatakan berbeda nyata menurut Uji Lanjut Berganda Duncan pada taraf 5%.
Berangkasan Tajuk
Perlakuan pemangkasan pada masing-masing genotip memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap berangkasan tajuk yang dihasilkan. Perlakuan pemangkasan ruas ke 6 antar genotip dimana genotip M,N,R,S,T memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap genotip O,P,Q,U demikian juga terhaadap perlakuan pemangkasan ruas ke 8 dan perlakuan tanpa pangkasa terhadap berangkasan tajuk (tabel 7.). TanamanArtemisia cina merupakan tanaman herba setengah berkayu, pada bagian tanaman banyak memiliki daun. Menurut Suminarti (2016) yang melakukan pemangkasan dan pemberian pupuk N pada ubi jalar mem-berikan hasil bahwa pemangkasan pada tajuk tanaman membuat berkurangnya jumlah daun yang dihasilkan. Jumlah daun berperan penting terhadap hasil dari produksi suatu tanaman karena daun merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis sehingga semakin banyak daun maka kapasitas tanaman untuk melakuakan fotosintesis juga akan meningkat. Pemangkasan yang lebih tinggi dari permukaan tanah akan menyisakan bagian batang yang lebih tinggi, maka memiliki jumlah cadangan makanan yang lebih banyak sehingga dapat mensuplai hasil asimilat untuk pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik pula (Rochayat dkk., 2017).
Genoti Tabel 7 Berangkasan Tajuk TanamanA cina dalam (gram)
Berangkasan Akar
Perlakuan pemangkasan pada masing-masing genotip memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap berangkasan akar yang dihasilkan. Perlakuan tanpa pemangkasan antar genotip diamana genotip T memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap genotip O,P,Q,U akan tetapi memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap genotip M,N,R,S. Pemangkasan ruas ke 6 antar genotip dimana genotip N memberikan hasi yang berbeda nyata terhadap genotip O,P,Q,U akan tetapi memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap genotip M,R,S,T. Perlakuan pemangkasan pada ruas ke 8 antar genotip dimana genotip Q dan U memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap genotip M,N,G akan tetapi memberikan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap genotip O,P,R,S untuk berangkasan akar (Tabel 8.). Gardner dkk., (1991) pertumbuhan suatu akar umumnya akan berbanding lurus dengan pertum-buhan pucuk. Menurut Rochayat dkk.,(2017) menyatakan bahwa dengan adanya pemang-kasan mengakibatkan laju asimilat yang dihasil-kan tanaman adihasil-kan terfokus disalurdihasil-kan pada bagian atas tanaman, seperti halnya cabang-cabang baru, lusan daun, maupun bagian lain.
Genoti Tabel 8 Berangkasan Akar TanamanA cina dalam (gram)
Keterangan: Angka yang ditandai dengan huruf berbeda menyatakan berbeda nyata menurut Uji Lanjut Berganda Duncan pada taraf 5%.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pemangkasan pada 9 genotip tanaman Artemisia cina tidak berpengaruh nyata terhadap karakter agronomi ukuran stomata, ukuran grandula trichoma, jumlah anakan, berangkasan akar dan berangkasan tajuk. Tetapi berbeda nyata terhadap luasan daun
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kepada DRPM Ristek DIKTI, penelitian ini merupakan hibah terapan perguruan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Donggulo C.V., Lapanjang I. M dan Made Usman. 2017 Pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativaL) pada pola jajar legowo dan jarak tanam.J. Agroland24 (1): 27 - 35. Gardner, F.P., Pearce R.B dan Mitchell R.L. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: UI-Press
Guo Z.2016.Artemisinin Anti-malarial drugs in china.Acta.Pharm SinB.6(2):115–24.
Hedge. S.N, Chavan. N.R, dan Vasunhara. M. 2015. Characterization of Stevia rebaudianaBertoni polyploids for growth and quality.Medical Plants.7(3).
Herawati. M.M. 2016. Peningkatan Hasil Artemisinin Melalui Poliploidisasi dan Kultur Teknik Artemisia cina Berg ex Poljakov. Desertasi. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Herawati, M.M., Pujihartati.E., Pramono. S., Ssulistyaningsih. E dan Purwantoro A. 2015. ObtainingArtemisia cinapolyploidy through plant growth regulator treatment in shoot culture.AGRIVITA. 37(2): 178-184. Raden, I. 2008. Studi Arsitektur Tajuk Jarak Pagar
Rochayat, Y A. C. Amalia A. Nuraini. 2017. Pengaruh pemangkasan terhadap pertum-buhhan: Percabangan dan pembesaran bonggol tiga kultivar Kamboja Jepang (Adenium arabicum) Jurnal Kultivasi. 16 (2):382-387
Suminarti, N. Edy. 2016. Pengaruh pemupukan N dan Frekuensi pemangkasan pada aspek agronomis dan hasil tanaman Ubi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam.) var. kretek.Jurnal Agro. 3(2) 8-20
Saprudin. 2013. Pengaruh umur tanaman pada saat pemangkasan terhadap pertumbuhan dan hasil mentimun (Cucumis sativus L.) jurestek.1(2):51-62
Sareen, P. K., J. B. Chowdhury & V. K, Chowdhury. 1992. Amphidiploids/ synthetic crop species, p. 62-67. In Kaloo, G., and J.B. Chowdhury (Eds.). Distant Hybridization of Crop Plants. Springer-verlag. Berlin.
Sofiari, E. dan R. Kirana. 2009. Analisis pola segregasi dan distribusi beberapa karakter cabai. J. Hort. 19(3):255-263.