• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal 4 OPTIMIS PENGARUH FAKTOR TANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jurnal 4 OPTIMIS PENGARUH FAKTOR TANI"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

J-DA | 26 OPTIMASI PENGARUH FAKTOR – FAKTOR PRODUKSI

USAHA TANI PADI SAWAH

Oleh :

Ir. Asminah Herawaty Sinaga MM

Dosen Kopertis Wil. I dpk. Pd. Fak. Pert. UDA Medan

ABSTRACT

Research in the village of implementing Wonosari, sample 40 KK concluded that there were real differences in net income of rice farming between farmers and the owners hire temporary labor shed is not significant.

Keywords: Optimization; Enterprises farmer

I. Pendahuluan

Tanaman padi merupakan tanaman yang memerlukan banyak air, inilah yang menjadi pemikiran manusia di dunia melaksanakan pembangunan irigasi yang mempunyai peranan penting yaitu :

1. Menyediakan air untuk tanaman serta mengatur kelembaban tanah 2. Membantu menyuburkan tanah

melalui kandungan bahan – bahan yang dibawah oleh air.

3. Memungkinkan penggunaan pupuk dan obat – obatan dalam dosis tinggi

4. Dapat menekan pertumbuhan gulma dan perkembangan hama penyakit tertentu dan

5. Memudahkan pengelolahan tanah (Effendi, 1991)

Dari penelitian merupakan salah satu Desa yang meyoritis penduduknya hidup dari usaha tani pada sawah dengan pola tanah dua kali dalam satu tahun yang pengairannya diusahakan oleh masyarakat setempat.

Para petani di Desa tersebut hamper keseluruhannya menanam padi Variates Unggul Tahan Wereng ( VUTW ) seperti IR 64, Sipulo Pandan dan Variates Unggul lainnya.

Di dalam ilmu ekonomi dikenal apa yang disebut dengan fungsi produksi yaitu suatu fungsi yang menunjukan huungan antara hasil produksi fisik ( output ) dengan factor-faktor produksi ( input ) secara sederhana fungsi produksi tersebut dapat dituliskan sebagai :

Y = f ( X1, X2, .. Xn ) dimana Y = hasil produksi X1 …Xn = factor-faktor produksi.

Dalam produksi pertanian maka produksi fisik dihasilkan oleh pekerjaannya bebrapa factor produksi sekaligus yakni tanah, modal dan tenaga kerja.

Umumnya tenaga kerja yang digunakan dalam usaha tani padi sawah adalah tenaga kerja manusia, tenaga kerja ternak, dan tenaga kerja mekanik.

Tenaga kerja manusia umumnya berasal dari keluarga petani sendiri yakni suami, isteri, dan anak-anak petani. Tenaga kerja yang bersasal dari keluarga petani ini merupakan sumbangan keluarga pada produksi petani secara keseluruhan dan tidak pernah dinilai dengan uang (Mubyarto, 1987)

(2)

J-DA | 27 bertumpuk-tumpuk dalam waktu-waktu

tertentu dan harus diselesaikan dalam waktu yang singkat.

A. Tujuan Penelitian

1. Untuk dmengetahui tingkat optimal penggunaan lahan, tenaga kerja dan sarana produksi usaha tani padi sawah.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh luas lahan, tenaga kerja sarana produksi terhadap produksi usaha tani padi sawah

B. Hipotesis Penelitian

1. Penggunaan lahan, tenaga kerja dan sawah produksi sudah optimal 2. Semakin besar penggunaan lahan,

tenaga kerja dan sarana produksi akan meningkatkan produksi.

C. Metode Penelitian

Untuk hipotesis 1 ) digunakan analisis fungsi produksi Cobb – Douglas yaitu:

Y = ax1 ax2b2 .. Xib1

Untuk mengetahui apakah factor produksi sudah optimal dilanjutkan dengan:

VMPx = Px = Py . MP MP = bi . AP AP = Y

Jika VMPx = 1 penggunaan produksibelum optimal

Px = VMPx > 1

penggunaan faktor produksi belum optimal

Px (kurang) sehingga input x perlu ditambah = VMPx < 1 penggunaan faktor produksi belum optimal

Px ( lebih ) sehingga input x perlu ditambah

Keterangan : Y = Produksi

a = Intercep atau perpotongan bi = EP = Elastistasi Produksi xi = Input ( factor produksi ) VMP = Nilai Produksi marginal MP = Produksi marginal

AP = Rata-rata produksi Py = Harga output / produksi PX = Harga jual

Untuk hipotesis 2 ) digunakan metode analisis Regisi Linier Berganda dengan rumus :

y = b0 + b1x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + b7x7+ b8x8

b0 = Nilai y jika X1 – X8 = 0 y = Produksi (kg/ha)

X1 = Luas lahan padi sawah (ha) X2 = Tenaga Kerja ( HKP / ha ) X3 = Bibit (kg/ha)

X4 = Pupuk Urea (kg/ha) X5 = TSP (kg/ha)

X6 = SS (kg/ha) X7 = Ally (kg/ha) X8 = Sindak (Kg/ha)

b2-b8 = Koepisien Regresi Parsial ………. ( Suspranto, 1996 )

Untuk hipotensien Regresi di uji dengan penggunaan uji statistic t-tes pada taraf kepercayaan 95 % dengan rumus : tn = bi

tn = t-hitung

bi = koefisien regresi variable ke – i Sbi = Standar error perkiraan ke – bi

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Tingkat optimal penggunaan faktor

– faktor produksi pemilik murni dari hasil analisi dengan menggunakan fungsi produksi Cobb – Douglas di peroleh fungsi produksi pemakaian Y = 12.316,69 X-0,09 dimana koefisien regrasi (b) atau elastisitas produksi ( EP) adalah -0,09 ini berarti :

(3)

J-DA | 28 mencapaioptimum luas lahan perlu

dikurangi 0,06 ha dari luas lahan rata-rata 0,45 ha menjadi 0,39 ha. Dengan demikian hipotensis yang mengatakan luas lahan belum optimum dapat diterima.

Fungsi produksi penggunaan tenaga kerja adalah Y = 749,89 X0,5 dan bibit Y = 125,83 X0,81 dimana koefisien regrasi (EP) masing-masing 0,5 dan 0,81 ini berarti bahwa setiap penambahan 1 % tenaga kerja dan bibit, produksi penambahan sebesar 0,5 % dan 0,81 %. Untuk tingkat optimasi tenaga kerja diperoleh VMP = Rp. 35.094,08 dan upah tenaga kerja (Px) Rp. 17.732 / HKP maka CMP / Px = 1,98 > untuk bibit diperoleh VMP = 51.594,63 ha dan harga bibit Rp. 1.110 / kg maka VMP / Px = 30.17 > 1 penggunaan tenaga kerja maupun bibit belum optimum. Untuk mencapai optimum tenaga kerja perlu di tambah 8.88 HKP / ha terhadap tenaga kerja rata-rata menjadi 250,28 HKP / ha dan bibit perlu di tambah 149,64 / ha menjadi 415,64 kg/ha.

Penggunaan pupuk urea, TSP dan S untuk memperoleh produksi masing-masing diperoleh fungsi Y = 667,5 X0,432, Y = 10.349,15 X0,029 dan Y = 3.845.917 dan 0,19 ini berarti bahwa setiap penambahan 1 % urea, TSP dan SS produksi naik masing-masing sebesar 0,432 % ; 0,029 % dan 0,19 %.

Penggunaan pupuk ini belum optimum seperti ditunjukan pada table 13 dimana VMP/Px > 1 untuk mencapai optimum urea perlu ditambah 77,29 kg/ha dari pemakaian rata-rata menjadi 827,21 kg/ha, TSP : 5,57 kg/ha menjadi 110,57 kg/ha menjadi 399,27 kg/ha.

Elastisitas penggunaan peptisida ( Ally dan Sinak ) adalah 0,0049 dan 0,005 hal ini dapat dilihat dari fungsi produksi masing-masing adalah Y = 12.189.05 X0,049 dan Y = 11.788,27 X0,005 . ini dapat diartikan bahwa penambahan 1 % X4X5 dan X6 VMP/Px = 0,29 < 1 ini berarti

bahwa penggunaan pupuk urea, TSP dan SS sebelum optimnum. Agar tercapai tingkat optimum urea perlu di tambah sebesar 36,86 kg/ha menjadi 92,29 kg/ha dan SS 4,53 kg/ha menjadi 346,47 kg/ha. b. Tingkat optimis penggunaan

factor-faktor produksi menyewa murni Fungsi produksi pemakaian lahan (X1), tenaga kerja (X2) dan bibit (X3) penyewa murni masing-masing adalah Y = 0.602.565 X0.003484 , Y + 13.049,68X0,04 dan Y = 4.602,565 x-0.15 . Dari fungsi tersebut diperoleh elastisitas penggunaan lahan 0,003483 %. Ep tenaga kerja adalah -0,04 dan bibit sebesar0.15 artinya setiap penambahan 1 % X2 dan X3 mengakibatkan penurunan produksi sebesar 0,04 % dan 0,15.

Tingkat optimal (VMP/Px) X1 X2 dan X1 X2 dan X→ adalah 0,27 ; -0,14 dan -5\6,79 masing-masing lebih kecil dari satu. Untuk mencapai tingkat optimum X1 perlu di kurangi 1,67 HKP / ha dan X3 sebesar 73,14 kg/ha menjadi 16,86 kg/ha.

(4)

J-DA | 29 II. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Tingkat optimasi penggunaan factor-faktor produksi : tenaga kerja : 1,98, bibit : 30,17, Urea : 5,5 TSP : 2,85, SS : 4,42, Ally : 21,97, Sindak : 2,6 masing-masinglebih besar satu dan luas lahan : -6,77 lebih kecil satu ini berarti bahwa inputyang digunakan belum optimum. Agar tercapai tingakat optimuminput perlu di tambah yakni tenaga kerja sebesar 8,88 HKP/ha, bibit :149,64 kg/ha, Urea : 77,21 kg/ha, TSP : 5,57 kg/ha, SS : 30,27 kg/ha, Ally : 0,04 kg/ha dan Sindak : 77,21 kg/ha. Adanya penggunaan input yang belum optimum ini kemungkinan disebabkan oleh pengetahuan petani masih rendah yakni rata-rata mengecap pendidikan selama 9 tahun sehingga keterampilan petani dalam mengelola usaha tani kurang dengan kemungkinan lain disebabkan ekonomi keluarga yang lemah sehingga petani mampu membeli sarana produksi yang diperlukan dalam usaha tani.

B. Saran

Disarankan pada petani agar dapat mengoptimumkan penggunaan lahan yang dimiliki dengan penggunaan tenaga kerja yang tidak berlebihan serta penggunaan sarana produksi khususnya pupuk yang tepat waktu dan tepat dosis.

DAFTAR PUSTAKA

A.A.K. Budidaya Tanaman Padi, Jakarta : Kanisius, 1990. hal 5,11 - 5 Adisoermarto. Sumber Daya Alam

sebagai Modal Dalam

Pembangunan Berkelanjutan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta : LIPI Press, 1998. hal 45

A.G. Kartasapoetra. Pengatur Ekonomi Produksi Pertanian. Jakarta : PT. Bima Aksara, 1987. hal 34, 35, 67 A.T. Mosher. Menggerakan dan

Membangun Pertanian. Jakarta : CV. Yasa Guna, 1987. hal 34, 35, 67

BPS. Statistik Indonesia. Kantor Statistik Sumatera Utara, 1999

BPS Sumut. Sumatera Utara Dalam Angka. Kantor Statistik Sumatera Utara. 2000

Dawan Rahatdjo. Transpormasi Pertanian, Industrialisasi dan Kesempatan Kerja. Jakarta : Universitas Inodonesia, 1984. hal 58 – 59

Departemen Pertanian : Industrialisasi, Rekayasa Sosial dan Peranan Pemerintah Dalam Pembangunan Pertanian. Jakarta : Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian dan Pembangunan Pertanian 1997. hal 46

Effendi. Irigasi di Indonesia. Jakarta : LP3ES, 1991. hal 141, 148

Fadholi Hermanto. Ilmu Usaha Tani. Jakarta : Penebar Swadaya,1996.hal 64

Referensi

Dokumen terkait