• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /enm/images/dokumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /enm/images/dokumen"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Bisnis Indonesia, Edisi: Minggu, 18 Januari 2008

Whistle Blowing System

Ungkap fraud, hindari rugi

Wartawan Bernas Fuad Muhammad Syafruddin bernasib tragis ketika membongkar korupsi yang dilakukan Bupati Bantul pada waktu itu. Begitu pula dengan Khairiansyah Salman, mantan auditor BPK, akhirnya mengundurkan diri setelah membongkar kasus korupsi Dana Abadi Umat (DAU) Departemen Agama. Udin dan Khairiansyah hanyalah sedikit nama peniup peluit (whistle blower) yang mengungkap ketidakbenaran yang terjadi. Namun sayang, banyak whistle blower yang mengalami hal yang tidak menyenangkan. Bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di luar negeri.

Di sektor industri pernah muncul Frank Camps, seorang teknisi yang membeberkan cacat desain pada mobil Ford Pinto. Lalu ada pula Karen Silkwood, seorang teknisi instalasi McGee Plant yang telah memberikan kesaksian terjadinya musibah kontaminasi radioaktif. Dan Frank Serpico, polisi New York yang membongkar praktik tercela dari kesatuannya.

Membongkar praktik tercela di lingkup sekitar kita bukan hal yang mudah dilakukan. Butuh keberanian. Sosok pemberani ini harus lebih banyak muncul untuk memangkas rantai korupsi yang tak terputus selama ini. Whistle blower merupakan figur penting untuk proses pengungkapan korupsi ataupun praktik tercela dalam pemerintahan dan dunia usaha.

Menjadi whistle blower bukannya tanpa risiko. Meskipun keberadaannya diperlukan, terkadang nasibnya justru terancam. Perannya pun sering kali tidak dihargai secara layak. Memberi mereka acungan jempol, tidak memadai dengan risiko yang disandangnya.

Ancaman terhadap whistle blower ini bisa datang dari orang-orang yang mereka laporkan, baik berupa teror maupun penghilangan nyawa. Selain itu, akan ada efek senjata makan tuan dari informasi yang mereka beberkan yang sering kali justru berakhir dengan aduan pencemaran nama baik. Di lingkungan kerjanya pun whistle blower ini akan mendapat 'hukuman' entah penurunan pangkat, intimidasi atau perlakuan yang tidak menyenangkan. Ibaratnya, mereka ini sang martir pengungkap kebenaran tanpa ada perlindungan

memadai.

Deteksi dini

Dari berbagai risiko ini pula Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) memandang perlu untuk mengeluarkan pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS). Panduan ini secara generik dibuat agar institusi bisnis atau publik dapat secara efektif mendorong partisipasi masyarakat dan stakeholders-nya untuk lebih berani bertindak mencegah penyimpangan dan korupsi dengan

melaporkan kepada pihak yang menangani. WBS memang dibuat untuk mengurangi budaya diam dan budaya surat kaleng menuju ke arah budaya kejujuran dan keterbukaan.

Survei Institute of Business Ethics (2007) menyimpulkan satu di antara empat karyawan sebetulnya

mengetahui adanya kejadian pelanggaran, tetapi lebih dari separuhnya (52%) justru diam dan tidak berbuat sesuatu.

WBS bisa juga digunakan sebagai deteksi dini kemungkinan terjadinya suatu masalah dari pelanggaran yang terjadi. Bagi organisasi yang menjalankan aktivitas usahanya secara etis, WBS merupakan bagian dari sistem pengendalian, tetapi bagi organisasi yang tidak menjalankan aktivitas usahanya dengan etis, WBS ini dapat menjadi ancaman.

Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) tersebut harus dilengkapi dengan kebijakan perlindungan pelapor. Perusahaan harus membuat kebijakan perlindungan pelapor yang secara tegas dan jelas melindungi pelapor pelanggaran. Jaminan perlindungan ini diberikan untuk pelapor dan juga untuk keluarganya. Kebijakan ini juga menegaskan agar pelapor tidak mendapat perlakukan tidak adil, penurunan pangkat, diskriminasi atau catatan merugikan dalam data pribadinya.

(2)

Perlindungan khusus bagi Pelapor dan Saksi dalam Tindak Pidana Pencucian Uang.

Perlindungan ini baik dari tuntutan pidana dan perdata, perlindungan atas keamanan pribadi dan atau keluarganya dari ancaman fisik dan mental, perlindungan terhadap harta pelapor, kerahasiaan dan penyamaran identitas pelapor, serta pemberian keterangan bertatap muka dengan terlapor, pada setiap tingkat pemeriksaan perkara dalam hal pelanggaran tersebut masuk pada sengketa pengadilan. Yang lebih menggembirakan, kelahiran Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mendukung penuh komitmen perlindungan pelapor ini.

Selain indikasi korupsi, pelapor sesuai dengan pedoman KNKG dapat pula melaporkan kecurangan,

ketidakjujuran, perbuatan melanggar hukum, pelanggaran terhadap perpajakan, pelanggaran terhadap etika perusahaan, perbuatan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja atau membahayakan keamanan perusahaan, perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian finansial atau nonfinansial terhadap perusahaan dan pelanggaran terhadap prosedur standar operasi perusahaan. Daftar perbuatan yang dapat dilaporkan ini dapat ditambah atau dikurangi untuk mempermudah karyawan mendeteksi perbuatan yang dapat dilaporkan.

Semakin banyak karyawan yang mau bersuara ketika melihat penyimpangan yang terjadi di lingkup kerjanya, akan menekan kerugian yang mungkin terjadi.

Association of Certified Fraud Examiner (ACFE) di Amerika mencatat dari 1.134 kasus fraud yang ditemukan di negara itu selama 2004 - 2006, rata-rata kerugiannya adalah US$159.000 per kasus. Hampir seperempat dari seluruh kasus yang dikaji menyebabkan kerugian setidaknya US$1 juta per kasus, dan sembilan kasus menyebabkan kerugian setidaknya US$1 miliar per kasus.

Mekanisme whistleblower ini penting karena merupakan metode yang efektif sebagai deteksi dini terhadap kecurangan (fraud). Selain itu, penemuan secara awal dugaan penyimpangan memudahkan perusahaan untuk melakukan pembenahan dan memperkecil sorotan media yang dapat merugikan citra perusahaan.

Mekanisme perlindungan terhadap pelapor ini diharapkan membuat orang tidak takut menjadi martir untuk pemberantasan korupsi. Sang martir pun kini terlindungi di negeri ini.

Mas Achmad Daniri

Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance &

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Admin P h as e 1 Mengecek jumlah data jawaban kuesioner Jawaban Penilaian Sesuai Menguji validitas dan reliabilitas Nilai Uji Menganalisis karakteristik Jawaban

Model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dalam basis data dengan cara

Dalam rangka memperjelas fokus bisnis Perseroan sebagai perusahaan yang bergerak dalam jasa hulu migas terintegrasi, serta meningkatkan size Anak Perusahaan sehingga memiliki

Mesin Egg Grader menggunakan kontroler Arduino 2560 sebagi prosesor, sensor infrared digunakan sebagai sensor kedatangan, sensor berat loadcell dengan driver HX711

Bila kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan luka memar terjadi pada daerah dimana jaringan longgar, seperti di daerah mata, leher, atau pada orang yang lanjut

Rincian Pokok Kegiatan Strategi Adaptasi Sektor Kesehatan terhadap Dampak Perubahan Iklim dan Indikator Keberhasilan tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini

Translasi ialah kemampuan menerjemahkan hubungan-hubungan yang digambarkan dalam bentuk symbol, peta , tabel, diagram, grafik, formula, dan persamaan matematis ke

6 PKL; (9) Cara pembayaran bahan mentah/barang dagangan secara kontan; (10) Bebas menentukan waktu usahanya atau tidak mengenal pembatasan waktu usaha. James E