• Tidak ada hasil yang ditemukan

JPJI Efektifitas Pembelajaran Senam Pada prodi PJKR FIK UNY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "JPJI Efektifitas Pembelajaran Senam Pada prodi PJKR FIK UNY"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

E E

e = F e f-c F FF 3 a7 I

r #

f5i lr+g I€ sfi" $i {Es

Fi $rF iH $li

uer

Fgrg

ti -ifl sl $'i rfl -Fr

ftr i$F

sg.-i+sF= *i:6€g1S

iY =iitL

:? 5it*E

iEE;s1y:

T Lilgg

9!

*t-x s

Fa.R*gra' fti ?

r- $g i iiliF

9F eFr

sg [r i g $i 3 g=g[

r} iri s Es

I i F 5 f FE

t*

eil

!

7=

=

5 t

+ q r:

?e iiF[;

? ii

g

lf

rV I=S x

;

x

L e

g

rF

gt Fni z az f

f

FF

u

" x i F

2

"

g

B E

t i N

-E -E z g P F -

' - L C

R ;

"

A

3

l

e U e l e I 6 o A u o O a N s e t t s j o ^ r u n u e e b e l q e l o a y n u l l s e ) l n l e j e 6 e J q e l O u e l r p r p u e d u e s n l n f VISINOCNI lNVt4$Vf NVXI0ION:!d IVNUt']l sooz,.qoarcN.z.oN'Eaunp

ry

fD

M Wa

n

F l r

n

, f f i t ' .

w,

'fx

f \ \ lN

Ft

w

q*-{

f \ \ }J $1 !$*

i"d

,*t

p

4 ,^4

l * , t

J o J'

z

NJ

z

(D (D N) oa

n

-H ff' -l*t F"t ).arl

I

I

I c p : o

H . A / X

< c ; : : ; i i l g : 1 .

@ i r *

| : l c D i

z Z * "

o * o - o

H 6 ' x ' r '

t A N

< e L ^ ^ 9 H Y

! r ! F ) N

^ - 0 a ! rP N T

F N S o ) i J o a

d

d

It

z

(2)

Volume 5, Nomor 2, November 2008 U n Iversltas N eg erl Yogy aka rta

EFEK MITAS

PEMBELAJARAN

SENAM

PADA

PRODI

PJKR

FIK UNY'

O l e h :

F a r i d a

M u l y a n i n g s i h

Universitas

Negeri Yogyakarta

Abstract

The gymnastic teaching at Physical Education, Health, and Recreation Study program, UNY had been dominated by command and tasking approach. As a result, the expected goals were not effective so that there was a need to ino'vate learning model. This research aimed at improving advanced gymnastic learning process using resiprocal and inclusion approach.

This research was a Classroom Action Research (CAR). i number of 62 students taking gymnastic c/ass rn 2001/2002 were participated in this research. lt employed observation sheefs resiprocal and inklusion teaching style and questionaire to investigafe sfudenfs' voice. The data was analyzed by using descriptive sfafisfics.

This research concluded that inclusion and resiprocal approaches were very effective for teaching gymnastic and students'voice was also positive.

Kata-kata kunci: Gaya ntengajar, senam PENDAHULUAN

(3)

Farida Mulyaningsih

N a m u n p a d a k e n y a t a a r , y a s e l a m a i n i d e n g a n m e n g g u n a k a n m o d e l p e m b e l a j a r a n komando, demonstrasi, dar pelaksanaan tugas, masih belum membangkitkan kemandirian mahasiswa. Untuk itu perlu adanya pendekatan model pembelajaran "Mosston", khususnya model resiprokal dan inkluisi. Keunggulan model pembelajaran " Mosston" tersebut antara lain mahasiswa harus selalu siap sebelum menghadapi pembelajaran, karena seminggu sebelum pertemuan tugas sudah diberikan oleh dosen kepada mahasiswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran "Mosston', dalam pembelajaran permainan senam lanjut pada prodi PJKR FIK UNy dan mengetahui sikap mahasiswa prodi PJKR yang mengikuti senzrm lanjut terhadap proses pembelajaran senam lanjut.

TINJAUAN !OUSTAKA

Menurut Winarno Surakhmad (199a:16) bahwa dalam proses pembelajaran, agar ada ir,teraksi edukatif dan dapat berjalan dengan lancar, maka paling tidak harus ada komponen-lromponen sebagai berikut : (1 ) adanya tujuan yang hendak dicapai; (2) adanya materi atau bahan ajaran yang menjadi isi kegiatan; (3) adanya peserta didik yang menjadi subjek dan objek yang aktif mengalami; (4) adanya guru yang melaksanakan kurikulum; (5) adanya sarana dan prasarana yang menunjang terseienggaranya proses pembelajaran; (6) adanya metode untuk mencapai tujuan; (7) adanya situasi yang memungkinkan untuk proses pembelajaran berlangsung; dan (8) adanya penilaian untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran.

M e n u r u t " M o s s t o n " ( 1 9 8 6 ) b a h w a d a l a m p e m b e l a j a r a n p e n d i d i k a n j a s m a n i d a p a t digunakan beberapa gaya pembelajaran dan mempunyai beberapa keunggulan antara lain m a h a s i s w a a k a n l e b i h m a n d i r i d a n l e b i h te r m o t i v a s i , s e h i n g g a d i h a r a p k a n d a p a t mengembangkan pola pikir mahasiswa dan dapat mengembangkan keterampilanya. Gaya-gaya pembelajaran pendidikan jasmani menurut Mosston (1986) antara lain adalah gaya pembelajaran pelaksanaan tugas, gaya periksa diri, gaya resiprokal, dan gaya inklusi. Keempat gaya pembelajaran tersebut melatihkan para siswa untuk semakin mandiri, karena guru hanya memberi lembar kerja yang diberikan pada satu minggu sebelumnya kemudian para siswa mempelajari terus dipraktekkan sendiri pada pertemuan berikutnya. Gaya pembela-jaran merupakan cara yang harus ditempuh ole,h guru atau pengajar dalam menyampaikan suatu materi. Gaya atau metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan, peserta didik, sarana pendukung, dan meterinya.

Gaya Resiprokal ( Reciprocal Styte I

(4)

Gaya f nklusi ( lnclusion Sfy/e )

Gaya mengajar inkluisi menampilkan kermampuan yang berbeda-beda, dengan maksud untuk mengatasi perbedaan atau heterogenitas para mahasiswa. Perubahan dalam standard keL:erhasilan ini memungkinkan pula adanya pergeseran pembuatan keputusan yang lebih besar kepada mahasiswa, terutama tentang tingkert seorang mahasiswa dapat memulai tugasnya. Dengan pengalaman itu, mahasiswa akan memilih tingkat kesulitan tugas yang berhasil ketika melakukannya.

Tttjuan yang diharapkan oleh gaya mengajar inkluisi adalah: (a) menampung semua mahasiswa dan partisipasi yang berlanjut, (b) menampung perbedaan-perbedaan individual, (c) memberikan kesempatan untuk memasuki aktivitas pada tingkat kemampuanya sendiri, ( d ) m e m b e r i k a n k e s e m p a t a n u n t u k m u n d u r s e l a n g k a h a g a r d a p a t b e r h a s i l d a l a m melaksanakan tugas, (e) behrjar untuk melihat hubungan antara aspirasi seseorang dengan penampilan nyatanya.

M a h a s i s w a m e r u p a k a n m a n u s i a k e l o m p o k d e w a s a y a n g d i h a r a p k a n s u d a h d a p a t mandiri, sehingga tidak harus mendapatkan intruksi-intruksri dari dosen mereka sudah dapat jalan sendiri. Selain itu mahasiswa kurang mandiri, sehingga ketergantungan pada dosen sangat besar. Moel pembelajaran "Mosston" mempunyai beberapa keunggulan antara lain m a h a s i s w a a k a n l e b i h m a n d i r i d a n l e b i h t e r m o t i v a s i , s e h i n g g a d i h a r a p k a n d a p a t mengembangkan pola pikir mahasiswa dan dap:rt mengembangkan keterampilan senam lanjut . Untuk itu sangat perlu diuji secara empiris melalui kegiatan penelitian.

M e n u r u t M o s s t o n (1 9 8 G ) m o d e l p e m b e l a j a r a n d a l a m p e m b e l a j a r a n j a s m a n i d i a w a l i dengan gaya komando, pelaksanaan tugas, periksa diri, resip*rokal, inklusi, dan penemuan. I\Iain ke depan model tersebut membuat para mahasiswa/siswa makin mandiri, karena mereka (mahasiswa) lebih banyak mengambil keputusan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini menekankan pada gaya resiprokal dan gaya inklusi. Gaya resiprokal (Mosston, 19BO) yaitu model yang memanfaatkan teman sebaya sebagai tutor. Pelaksanaan gaya resiprokal bahwa teman yang sudah memiliki kemampuan atau keterampilan, maka dia menjadi tutor kepada temannya yang belum memiliki keterampilan

Sedangkan gaya inklusi (Mosston, 1986) yaitu model yang bertujuan untuk mengatasi perbedaan individu, pelaksanaannya memisahkan para mahasiswa sesuai dengan tingkat kemampuannya. Dalam pelaksanaannya para mahasiswa selalu memilih tingkat aktivitas sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dan selanjutnya mengikuti tempat aktivitas sesuai dengan peningkatan yang dialami setelah nnelakukan latihan.

Gaya inklusi ini sangat efektif, karena mahasiswa ter:bagi sesuai dengan kelompoknya, s e h i n g g a m e n j a d i le b i h h o m o g e n . H a l i n i d a p a t d i l a k u k a n j i k a s a r a n a d a n p r a s a r a n a pembelajran bisa memadai. Sarana dan sarana di FIK UNY sangat mendukung sehingga pembelajaran senam dapat berjalan.Deemberian gaya inklusi, maka hasil yang dicapai mahasiswa secara teoritis lebih efektif dan efisien, sehingga diharapkan hasilnya dapat meningkat dengan baik.

M o d e l p e m b e l a j a r a n y a n g d i h a r a p k a n a d a l a h m o d e l p e m b e l a j a r a n y a n g d a p a t meningkatkan kemandirian mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat melakukan pembela-jaran dengan sungguh-sungguh.

'?

;t

1t

(5)

Farida Mulyaningsih

"l METODI PIETIELITIAN

D e s a i n P e n e l i t i a n

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (C/assroom Action Research), tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran "Mosston". Teknik pengambilan data dengan tes dan angk')t. Hasil beiajar keterampilan senam lanjut dengan tes keterampilan senam lanjut. Sikap mafrasiswa terhadap perkuliahan senam lanjut dengan angket. Setelah data terkumpul dilakr"'kan analisis dengan teknik deskriptif ryaitu dengan persentase. Subyek penelitian adalalr mahasiswa prodi PJKR FIK UNY angkatan tahun 2000 baik kelas A maupun kelas B yang berjumlah 62 orang mahasiswa.

Tindakan yang Dilakukan

Penelitian ini menggunakan data siklus yaitu: riklus pertama:(a) membuat rancangan tindakan pertama yang akan dilakukan yaitu menggunakan gaya mengajar resiprokal, (b) melaksanakan tindakan yaitu dengan menggunakan gaya mengajar resiprokal, (c) merefleksi hasil tindakan pertama. Siklus kedua sebagai berikut: (a) merencanakan tindakan yang kedua, yaitu menggunakan gaya mengajar inklusi, (b) melaksanakan tindakan yang kedua, yaitu mengajar dengan gaya mengajar inklusi, (c) merefleksi hasil tindakan yang kedua. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Dari hasilwawancara awal dengan mahasiswa yang mengikuti senam lanjut, didapatkan b a h w a p e m b e l a j a r a n s e n a n l l a n j u t m e m b o s a n k a n , m e n a k u t k a n k a r e n a m e n g g u n a k a n sarana dan prasarana senam lanjut yang kadang belum dikenal, sehingga menghambat kelulusan. Mereka (Mahasiswa) mengharap adanya ntodel pembelajaran yang berbeda sehingga pelaksanaannya dapat menyenangkan dan mereka berani melakukan gerakan yang susah sekalipun sehingga kelulusan tidak terhambat.

Bertolark dari hasil wawancara itulah peneliti merancang pembelajaran senam lanjut dengan menggunakan gaya mengajar resiprokal dan inklusi. Adapun hasil penelitiannya sebagai berikut:

Pada sikrus pertama: dosen menggunakan gaya mengajar resiprokal, namun pada renyataannya mayoritas rnahasiswa kurang berhasildaiam menguasaimateri, setelah melalui pengamatan dan diskusidengan tim peneliti selanjutnya diadakan reflikasi kemudian muncul siklus kedua.

Pada siklus kedua: merancang tindakan yang kedua yaitu dengan menggunakan gaya mengajar inklusi dan dari hasil pengamatan tim penelititernyata hasilnya sangat memuaskan, yaitu mayoritas mahasiswa menguasai materi yang diberikan, serta dapat mengatasi pebedaan individu.

(6)

mahasiswa yang sakit, untuk itu hanya ada 60 data yang masuk. Dari hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar (67%) tanggapan mahariiswa terhadap perkuliahan praktek senam lanjut rnenyatakan baik dan 20o/o baik sekali.

M a h a s i s w a m e m a n d a n g b a h w a m a t e r i y a n g d i p e l a j a r i d a l a m p e r k u l i a h a n i n i t e l a h mencukupi sebagai bekal persiapan menjadi guru penjas, karena 51% menyatakan setuju dan 31% sangat setuju sel<ali. Mahasiswa juga menyatakan senang mengikuti perkuliahan ini, karena moclel pembelajaran berbeda dengan tahun sebelumnya, dan terbukti sebesar 72o/o menyatakan setuju dan 19% sangiat setuju.

Sarana dan prasarana dalam perkuliahan ini dinyatakan dapat menambah minat belajar, karena 61%, nrenyatakan setuju dan 11% sangat reffi1u, namun ada25o/o yang menyatakan tidak setuju hal ini disebabkan penataan dan kebersihan gudang senam lanjut kurang baik.

P e n g g u n a a n m e d i a m e n u r u t m a h a s i s w a s e n g a t m e n a r i k , h a l i n i t e r b u k t i d a r i g 7 % mahasiswa menyatakan bagus. Demikian juga dengan gaya mengajar dalarn perkuliahan ini, dipandang oleh 94% mahasiswa sangat menarik.

Bentuk dan variasi pengelolaan kelas dialam perkuliahan ini dapat mendorong mahasiswa lebih giat mengikuti kuliah, kai'ena 89% menyatakan setuju dan sangat setuju. Mahasiswa menganggap aspek yang dievaluasi representatif dengan teknik yang diajarkan, sebab 85% menyatakan setuju dan sangat setuju.

Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi dalam perkuliahan ini mempergunakan sistem evaluasi yang komprehensip, artinya selain menilai ujian akhir juga ditujukan untuk menilai keaktifan dalam mengikuti perkuliahan serta kehadiran atau presensi. {

Mahasiswa yang mengikuti kuliah berjumlah 62 orang, namun yang ikut ujian hanya 60 o r a n g m a h a s i s w a , k a r e n a s a t u ( 1 ) o r a n g m a h a s i s w a s a k i t c a c a r a i r d a n s a t u ( 1 ) o r a n g l a i n n y a c i d e r a k a k i d i s e b a b k a n m e n g i k u t i p e r k u l i a h a n y a n g l a i n , s e h i n g g a d u a o r a n g m a h a s i s w a t i d a k d a p a t m e n g i k u t i u j i a n a k h i r d a n n i l a i n v a p u n t i d a k d a p a t d i r a t a ra t a . Sedangkan mahasiswa lainnya yang mendapat nilai A sebanyak 1,6%, A- sebanyak 10%, B+ sebanyak 24o/o, B- sebanyak 21%, C+ sebanyak 1,6%, dan C sebanyak 1,6%.

Pembahasan

Penggunaan gaya mengajar resiprokal kurang tepat dalam pembelajaran senam lanjut (Senam lomba) disebabkan oleh karena mahasiswa mayoritas belum menguasai materi yang diberikan. Selain itu juga karena gaya mengajar resiprokal kurang dapat mengatasi perbedaan individu mahasiswa. Padahal mahasiswa prodi PJKR kemampuannya sangat heterogen, sehingga lebih tepat menggunakan gaya mengajar inklusi.

Sikap mahasiswa sangat menyenangi moclel pembelajaran yang baru, sebab apapun hal yang l'raru biasanya disukai. Selain itu memang dapat mengatasi perbedaan individu, selain juga dapat meningkatkan kemandirian mahasiswa.

(7)

Farida Mulyaningsih

K E S I M P U L A N

Gaya mengajar irrklusi sangat efektif digtrnakan dalam pembelajaran senam lanjut Prodi PJKR. Sikap mahasiswa Prodi PJKR sangat menyenangi model pembelajaran senam lanjut dengan gaya dari Mosston. Peneliti menyarankan hendaknya gaya mengajar Mosston diaplikasikan dalam pembelajaran penjas t:i sekold dasar hingga perguruan tinggi dan perlunya meningkatkan kemandirian mahasiswa dengan model-model pembelajaran yang s e s u a i .

DAFTAR PUSTAKA

Agus S. Suryobroto d an Sumaryanto. (2000) . Gaya Mengajar Mo ssfon Dalam Mengefektifkan Pembelajaran Bolitbasket Pada prodi pJKR FtK uNy. yogyakarta: uNy.

Bryan Austin. ('1980). Skills and Tactics of Gymnastics. London. published bv Marshatl Canvendish Books Limited.

Hurlock, Elizabeth, B. (1991). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Atih Bahasa oleh tstiwidayanti, dkk). Jakarta: Ertangga.

K. Mahudi Sholeh. (1gg1t1992). Otahraga Pilihatt Senam lanjut tanjut Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Mosston. M and Sara Ashworth. (1980). Teaching Pysical,Education. Colombus: Merril P u b l i s h i n g C o m p a n y .

Seel, B.B, and Rita C. Richey. (1994). lnstruksionalTechnology. The Definition and Domains of the Field. Washington, DC: Associaton lor Education Communications ang Technology.

,;.li,{

I

.)$

r#

,' rll

Referensi

Dokumen terkait

Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan konsep kualitas pelayanan dari Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1990:85), yang mengemukakan bahwa dimensi yang menjadi perhatian

• Kunci menabung untuk masa depan adalah sebuah komitmen awal bahwa apapun extra income adalah untuk tabungan masa depan , dengan memutuskan saat ini adalah ketika anda

Pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas bimbingan dan konseling berjudul peningkatan kejujuran dalam mengerjakan ulangan harian melalui layanan informasi dengan

Listening to the community Mendengarkan masyarakat Mendengarkan masyarakat Penggunaan lahan tanpa konflik Penggunaan lahan tanpa konflik. Contributing to the

Sixty male broiler chickens was used to investigate the effects of dietary soybean meal (SBM) with soy-milk waste (SMW) substitution using growth performance, protein-energy

untuk tahun dinas 1955 mengenai Kementerian Agraria ditetapkan..

Pengaruh Pemberian Ekstrak Phaleria Macrocarpa terhadap indeks apoptosis sel adenocarcinoma mamma dan Perkembangan Massa Tumor Payudara Mencit C3H Pemberian Phaleria

Investigasi ini dimulai dengan menyelidiki kamar Kate, rokok mahal, catatan harian Kate, pembantu Kate, lelaki dengan cantelan baja di tangan kanannya, dan kekasih rahasia Kate