• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kaus Nono (Suatu Tinjauan Sosio-Teologis tentang Makna Marga dalam Ritus Kaus Nono di Timor Tengah Selatan) TI 712008033 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kaus Nono (Suatu Tinjauan Sosio-Teologis tentang Makna Marga dalam Ritus Kaus Nono di Timor Tengah Selatan) TI 712008033 BAB V"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

60 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang ada di dalam Bab I, II, III, dan IV, dapat disimpulkan bahwa

ritus Kaus Nono dalam perkawinan orang meto merupakan suatu kewajiban dan keharusan

karena hal tersebut berkaitan dengan keberadaan para leluhur.

Kaus Nono merupakan tradisi menurunkan marga perempuan yang dalam hal ini dipahami

bahwa setiap perempuan meto harus melakukan Kaus Nono untuk melepaskan tradisi asli yang

melekat di dalam dirinya dan menyatu dengan tradisi leluhur suami baik pantangan maupun

kewajiban yang ada di dalam klen atau marga suami.

Keberadaan suatu nono sangat dihargai dan dihormati. Dan setiap nono memiliki nilai-nilai

leluhur yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, Kaus Nono hadir sebagai

pemberi identitas bagi perempuan untuk dapat terlibat dan menjalani aturan hidup dalam nono

suami sebagai anggota nono yang sah.

Kesejateraan hidup juga menjadi salah satu alasan orang meto memberlakukan Kaus Nono.

Kehidupan rumah tangga yang bahagia, aman dan tentram bagi orang meto bergantung pada

kepatuhan akan nilai-nilai leluhur yang ada. Orang meto percaya bahwa jika Kaus Nono tidak

diberlakukan maka malapetaka di dalam rumah tangga akan terjadi. Oleh karena itu, Kaus Nono

hadir sebagai jalan untuk memperoleh berkat dan keselamatan dari leluhur.

Namun di balik itu semua, keselamatan hidup dan kesejahteraan hidup hanya bisa diperoleh

(2)

61

hanya diperoleh melalui kesatuan hidup dengan Kristus. Rumah tangga yang mengakui otoritas

Kristus sebagai Kepala Rumah Tangga akan memampukan manusia untuk memahami makna

perkawinan yang dikehendaki Allah.

Perkawinan yang dibingkai dengan iman Kristus, menjadikan anggota keluarga saling

mengasihi, saling menghormati sehingga terhindar dari pertengkaran, terhindar dari tindakan

kekerasan rumah tangga yang menghancurkan keutuhan rumah tangga. Jadi, perkawinan yang

menyatu dengan Kristus menghadirkan pemahaman untuk saling melengkapi, dan menjauhkan

manusia dari sikap egois sehingga terciptalah kesejahteraan dan ketentaraman hidup.

B. Saran

Ritus Kaus Nono ada di dalam kebudayaan orang meto. Orang meto sangat menjunjung

tinggi nilai-nilai kebudayaan. Dan sudah merupakan suatu keharusan bagi orang meto untuk

tetap menjaga nilai kebudayaan itu. Bagi orang meto, kebudayaan mengandung aturan hidup

yang mengatur cara hidup dan perilaku mereka. Kebudayaanlah yang membentuk pribadi dan

karakter mereka sebagai orang meto yang sesungguhnya.

Kebudayaan orang meto secara turun temurun dipegang teguh untuk tetap dilaksanakan

dalam kehidupan agar terjamin kesejateraan dan ketentraman hidup. Namun sebagai orang yang

juga percaya terhadap otoritas Allah Tri Tunggal, tentu harus mampu untuk bisa memposisikan

diri terhadap beberapa nilai-nilai kebudayaan yang bertolak belakang dengan iman Kristen.

Kebudayaan memang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia, dan sangatlah sulit

melepaskan budaya yang telah melekat didalam diri seseorang. Oleh karena itu, orang percaya

harus mampu bertindak bijak, memaknai kebudayaan sebagai alat yang dipakai oleh Allah untuk

(3)

62

Kaus Nono dilakukan orang meto untuk memperoleh kesejateraan hidup. Kalau demikian,

orang beriman harus mampu memandang bahwa Kaus Nono bukanlah sebagai suatu hal yang

harus dihindari. Kaus Nono pun sesungguhnya dipakai Allah sebagai alat untuk menyadarkan

manusia tentang pentingnya sebuah penghormatan dan penghargaan terhadap anggota keluarga.

Kaus Nono menunjukan kesamaan identitas sebagai anggota nono. Oleh karena itu, Kaus Nono

pun mengajarkan manusia bersikap saling mendukung dan menghargai sebagai suatu kesatuan

anggota keluarga agar terhindar dari berbagai perpecahan rumah tangga.

Akan tetapi, otoritas Kristus harus tetap menjadi yang utama dan terutama dalam hidup

manusia. Orang meto harus bisa merubah pemahaman mereka, bahwa Kaus Nono bukanlah

menjadi tujuan utama dalam perkawinan. Iman Kristen menekan bahwa kesatuan dengan Kristus

sajalah yang menjamin perjalanan hidup manusia. Pemberkatan perkawinan yang dilakukan oleh

pendeta di Gereja menunjukan bahwa perkawinan telah diberkati, menyatu dan berada dalam

kekuasaan Kristus sebagai Kepala rumah tangga. Oleh karena itu, ketakutan-ketakutan akan

pamali karena tidak melakukukan Kaus Nono harus dihilangkan dari pemahaman orang meto.

Perkawinan yang diberkati dalam otoritas Kristus yang mampu menjamin kesejahteraan suatu

rumah tangga.

Kaus Nono sebaiknya dipandang sebagai upaya untuk lebih menguatkan suatu hubungan

kekerabatan yang terjalin, menciptakan rasa kesamaan identitas sehingga muncul rasa saling

mendukung, menghargai sebagai kesatuan anggota. Kaus Nono dalam perkawinan meto yang

menyatukan perempuan menjadi anggota sah nono suami baiknya dipandang sebagai suatu

upaya untuk lebih menyatukan ikatan laki-laki dan perempuan sebagai kesatuan anggota klen

(4)

63

otoritas Kristus dalam rumah tangga sajalah yang seharusnya menjadi perhatian dan tujuan

Referensi

Dokumen terkait

Sebenarnya Maroko sudah hadir untuk orang Indonesia lewat buku-buku yang dianggap Mariam sebagai representasi dari duta ilmu yang tidak akan pernah berakhir di makan waktu..

Peradaban yang dibangun oleh Muhammadiyah yaitu bersama-sama dengan masyarakat dan bangsa-bangsa melakukan suatu peradaban yang maju, untuk. page 1

Sebelumnya, peringatan Ultah diawali dengan lima event yang dikelola oleh Jurusan bekerja sama dengan Eskalator PR Komunitas yang dibentuk oleh mahasiswa.. Kelima event itu adalah,

Bullying is one form of harassment inflicted by an abuser of more physical and/or social power and dominance than the victim.. Bullying is often done with clear intentions of

Waktu pelepasan tali pusat antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol menunjukkan perbedaan yang sangat signi fi kan waktu pelepasan tali pusat bayi kelompok model

Pada kesempatan ini pula kami selaku wakil dari teman-teman kami kelas 9 SMP JUGA memohon maaf pada bapak ibu, ayah bunda kami, atas kesalahan kami baik yang dilakukan secara

Data hasil penelitian ini hanya dilakukan hanya pada siswa SSB Mandala dan. SSB Famili

Penerapan Tari Kawit Untuk Meningkatkan Kemampuan Teknik Gerak Pada Siswa Tingkat Menengah Di Padepokan Surya Medal Putera Wirahma.. Universitas Pendidikan Indonesia |