Bab 1
Penda hulua n
P
ada akhir tahun 2006, penulis berkenalan dengan seorang M akassar bernama Fathur. Penulis berkenalan denganya, saat bersama-sama berlayar menuju Kota Jayapura, dengan KM. Ngapulu. Dalam percakapan dengannya, dia meceritakan banyak hal kepada penulis. M ulai dari latar belakang keluarganya, kehidupannya di daerah asal, hingga tujuannya untuk datang ke Jayapura. Singkat cerita, ketika itu Fathur bercerita pada penulis bahwa dia adalah orang yang mengalami kesulitan ekonomi di M akassar, dan dia merantau ke Jayapura dengan tujuan ingin memperbaiki kehidupan ekonominya.Setelah lima tahun sejak perkenalan itu, atau tepatnya pada akhir tahun 2011. Penulis secara tidak sengaja kembali bertemu dengan Fathur di salah satu pusat perbelanjaan ternama di Kota Jayapura. Tetapi ketika penulis bertemu denganya, dia sudah menggunakan mobil pribadi, dan tidak lagi berpenampilan seperti dulu yang hanya berbalut baju apa adanya dan beralas kaki sendal jepit. Kami lalu berbincang-bincang hampir lima belas menit, di pelataran parkir. Dari perbincangan itu, penulis akhirnya mengerti bahwa dia tidak lagi seperti dulu, karena telah menjadi seorang wirausaha, yang memiliki satu rumah makan, dan satu minimarket di Kota Jayapura.
Dari latar belakang penelitian ini, penulis membuat suatu pertanyaan penelitian, yaitu; bagaimana migran M akassar membangun usaha di Kota Jayapura. Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka penulis membuat dua rumusan pertanyaan penelitian. Pertama, bagaimana pengalaman merantau dari migran M akassar. Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengambarkan latar belakang keluarga mereka, kehidupan mereka di M akassar, proses mereka merantau ke Jayapura, tujuan mereka merantau ke Jayapura, hingga tempat tinggal dan profesi awal mereka di Jayapura. Sedangkan pertanyaan kedua, yaitu; bagaimana pengalaman berusaha dari migran M akassar. Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengambarkan proses mereka memulai dan mengembangkan usaha. Bila tujuan dari ke-dua rumusan pertanyaan penelitian, mampu tercapai, akan nampak keseluruhan proses yang membentuk kemampuan migran M akassar dalam berusaha di Kota Jayapura. Dengan demikian dapat teridentifikasi sumber kemampuan migran M akassar membangun usaha di Kota Jayapura.
Fenomena wirausaha migran M akassar di Jayapura, bukan merupakan suatu fenomena baru. Namun, karena ketertutupan mereka dalam membagi pengalaman usaha yang mereka miliki, sehingga meski penulis telah melakukan pencarian lewat internet, bahkan mendatangi sebelas perpustakaan perguruan tinggi, baik di Papua maupun di Jawa. Hasilnya, penulis hanya menemukan enam penelitian yang memberikan perhatian khusus terhadap fenomena wirausaha atau kegiatan usaha migran M akassar di Kota Jayapura. Selebihnya yang banyak penulis temui adalah penelitian-peneltian yang lebih menekankan dampak dari keberadaan migran M akassar di Kota Jayapura.
membuka usahanya, dan dapat lebih larut menutup usahanya. Sehingga dia berkesimpulan bahwa migran M akassar yang ada di Kota Jayapura, tampak lebih berhasil karena mereka memiliki budaya dan etos kerja yang tinggi.
Selain penelitian Kent, penelitian lain yang juga fokus terhadap wirausaha migran M akassar, adalah penelitian dari Rulle (2010), yang berjudul business perspective of makassar migrant in Jayapura. M elalui penelitian ini, Rulle menemukan bahwa karena prespektif migran M akassar seperti “ada uang ada barang”, “saudara tetap saudara, bisnis tetap bisnis” dan lain-lain. Sehingga dalam menjalankan usaha, mereka mampu membedakan antara usaha dan kekerabatan. Hal ini menurutnya merupakan suatu prespektif yang dapat menjaga keberlangsungan usaha migran M akassar, di Kota Jayapura.
Temuan Rulle (2010), merupakan pengembangan dari temuan penelitian Kent pada tahun 2007, yang menemukan bahwa salah satu kaidah usaha migran M akassar yang menjaga kuetuhan usaha mereka adalah memisahkan urusan pribadi dan urusan/kesibukan usaha. Hal ini Kent sampikan sebagai salah satu thesis statement dalam penelitiannya yang berjudul business rules migrant makassar; an empirical study in Jayapura.
Guna memahami manajemen usaha dari wirausaha migran M akassar di Kota Jayapura. Seorang peneliti wanita, bernama Catelina Bass, melakukan dua penelitian berbeda, yaitu pada tahun 2003 dan tahun 2006. Dalam penelitian pertamanya, secara kuantitatif dia menemukan bahwa lebih dari 80% wirausaha migran M akassar menjalankan usaha mereka berdasar atas pengalaman mereka. Pada penelitian ke-dua, Bass coba memberikan alasan secara lebih kualitatif bahwa migran M akassar memilih menjalankan usahanya berdasar atas pengalaman mereka. Karena mereka pada umumnya mengelola usaha kecil menengah, yang cukup dinamis.
penelitian, pertanyaan penelitian dan rumusan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, gambaran masing-masing bab, serta manfaat atau harapan dari penelitian ini. Semuanya itu terangkum dalam bab satu dengan judul bab; Pendahuluan.
Pada bab dua, akan dibahas benang merah dari konsep-konsep teoritis yang digunakan dalam penulisan thesis ini. konsep-konsep tersebut adalah migrasi, modal sosial, kewirausahaan. Dengan demikian judul dari bab dua yaitu, M igrasi, M odal Sosial, Kewirausahaan. Pembahasan tentang metode penelitian yang digunakan, akan dibahas pada bab tiga. Selain itu, pada bab tiga juga akan diuraikan tentang suka-duka selama penulis melakukan proses penelitian, dan penulisan. Sehingga judul pada bab tiga adalah Pengalaman Penelitian.
Kisah atau pengalaman dari pelaku usaha migran M akassar, akan dibahas secara empiris pada bab empat dan lima. Pada bab empat, akan dibahas tentang potret informan, dalam hal ini latar belakang keluarga, kondisi ekonomi keluarga, pendidikan mereka, profesi awal di M akassar, hingga bagaimana mereka merantau dan menjalani kehidupan awal di Kota Jayapura (masa-masa sebelum berusaha). Dengan demikian judul dari bab empat adalah M erantau dan Bekerja di Jayapura. Untuk bab lima, pembahasan akan diarahkan pada pengalaman empiris migran M akassar dalam berusaha, di Kota Jayapura. Sehingga judul bab lima yaitu, Pengalaman Berusaha M igran M akassar.