• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT I (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT I (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan

Oleh

Warliyah Hasanah Pitri 1000901

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT I (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oleh

Warliyah Hasanah Pitri

Sebuah karya tulis ilmia yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan

pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Warliyah Hasanah Pitri di 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

KTI ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(4)

ii

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT I (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

ABSTRAK

Tingkat stres merupakan situasi rentan respon yang dipersepsikan oleh mahasiswa terhadap stimulus yang diterima dari kehidupan akademik maupun non akademik yang dapat berdampak pada proses belajar mengajar dan hasil belajar pada mahasiswa di Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia, baik itu dampak negatif maupun dampak positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres mahasiswa tingkat I (satu) dalam proses belajar mengajar di Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif. Sampel berjumlah 22 orang yang diambil menggunakan total

sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan

kepada responden. Dari hasil penelitian mahasiswa tingkat I (satu) D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia didapatkan 68.2% responden mengalami tingkat stres ringan, sebagian besar yang mengalami tingkat stres ringan tersebut diantaranya perempuan 54.6%, usia 18 – 20 tahun 63,8% dan mahasiswa yang memiliki orang tua yang bekerja 63.8%. Tingkat stres ringan yang dialami oleh mahasiswa tingkat I (satu) D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia ini merupakan jenis stres eustress. Rekomendasi peneliti adalah agar mahasiswa mampu menghadapi kondisi dalam proses belajar mengajar di program studi D-III Keperawatan UPI dan dapat menjalaninya tanpa beban serta mahasiswa disarankan agar memperhatikan gejala-gejala stres yang terjadi sehingga tingkatan stres tidak bertambah.

(5)

v

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

b. Faktor yang dapat mempengaruhi strategi koping ... 17

C. Konsep Mahasiswa Keperawatan Tingkat I (Satu) ... 22

1. Mahasiswa D-III Keperawatan ... 22

(6)

vi

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Lokasi Penelitian ... 29

2. Subjek Penelitian ... 29

B. Desain Penelitian ... 30

C. Metode Penelitian ... 30

D. Definisi Oprasional ... 30

E. Instrumen Penelitian ... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 32

1. Tahap Persiapan ... 32

2. Pelaksanaan Penelitian ... 33

3. Pengolahan dan Analisis Data ... 33

4. Tahap Penyelesaian ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

B. Pembahasan ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(7)

vii

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Jumlah Presentase Kehadiran Mahasiswa Tingkat I

(Satu) Periode 2010/2011 – 2012/2013 ... 3 3.1 Kisi – kisi pernyataan dalam instrumen ... 28 3.2 Penilaian pernyataan dengan memberikan skor ... 28 4.1 Tingkat Stres Mahasiswa Tingkat I (Satu) D-III

Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia

Berdasarkan Jenis Kelamin (n=22) ... 36 4.2 Potensi Terjadinya Stres Pada Mahasiswa Tingkat I

(Satu) D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

Indonesia Berdasarkan Jenis Kelamin (n=22) ... 37 4.3 Tingkat Stres Mahasiswa Tingkat I (Satu) D-III

Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia

Berdasarkan Usia (n=22) ... 37 4.4 Tingkat Stres Mahasiswa Tingkat I (Satu) D-III

Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia

Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua (n=22) ... 38 4.5 Tingkat Stres Mahasiswa Tingkat I (Satu) D-III

Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia

(n=22) ... 38 4.6 Distribusi Menurut Indeks Prestasi Pada Mahasiswa

Tingkat I (Satu) D-III Keperawatan Universitas

Pendidikan Indonesia (n=22) ... 39

(8)

viii

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

(9)

ix

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Surat Perizinan ... 49

2 Kuesioner Penelitian ... 54

3 Lembar Bimbingan ... 59

4 Data Dan Distribusi Skor ... 66

(10)

1

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Keperawatan adalah model pelayanan profesional dalam memenuhi kebutuhan

dasar yang diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami

gangguan fisik, psikis, sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan

yang ada pada individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari

suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu (Nursalam, 2008: 8).

Lindberg dalam Efendi (2009: 49) mengemukakan bahwa keperawatan sebagai

suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat merupakan ilmu kesehatan

tentang asuhan/pelayanan keperawatan (the health science of caring).

Menurut Efendi (2009: 49) Florence Nightingale adalah orang pertama yang

mengidentifikasi bahwa keperawatan sebagai suatu disiplin ilmu yang terpisah

dengan ilmu medis (kedokteran). Hasil lokakarya nasional dalam bidang

keperawatan tahun 1983 telah menghasilkan kesepakatan nasional secara

konseptual yang mengakui keperawatan di Indonesia sebagai profesi, mencakup

pengertian, pelayanan keperawatan sebagai profesional dan pendidikan

keperawatan sebagai pendidikan profesi (Efendi, 2009: 34). Melalui pendidikan

tinggi keperawatan tersebut diharapkan terjadi percepatan proses perubahan atau

transisi keperawatan yang semula merupakan kegiatan okupasional menjadi

profesional dan semula menggunakan pendekatan tradisional menjadi

penyelesaian masalah ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan kepada pemakai

jasa dan profesi (Efendi, 2009: 34).

Pada umumnya, seseorang memasuki dunia perkuliahan pada usia 18 tahun.

Menurut Levinson dalam Melly (2008: 1) Usia 17 – 22 tahun merupakan tahap

pertama dari era dewasa muda yang ditandai dengan adanya transisi dari remaja

(11)

2

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bangku kuliah sebagai jalur penting menuju kedewasaan (Montgomery et al, 2007). Kondisi ini membawa seseorang pada dua transisi yang harus dijalankan

dalam satu waktu, yaitu dari remaja ke dewasa dan dari seorang senior di sekolah

menengah atas menjadi mahasiswa baru diperguruan tinggi. Selain perubahan

yang terjadi dalam diri individu pada dua masa transisi tersebut, mahasiswa baru

juga dihadapkan dengan sistem pendidikan di Universitas yang berbeda dengan

SMA.

Pendidikan akademik keperawatan memberikan pemahaman teori-teori dan

konsep-konsep. Menurut kurikulum keperawatan mengacu pada KepMendiknas

RI No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi

dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan KepMendiknas 045/U/2002 tentang

kurikulum inti pendidikan tinggi Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

memiliki lama studi 6 semester dengan batas maksimal 10 semester. Kurikulum

terdiri dari kurikulum inti sebesar 96 SKS dan kurikulum institusional 14 – 24

SKS. Kurikulum inti terdiri dari 42 SKS (44%), praktikum dan klinik 56 SKS

(56%). Kurikulum institusional dikembangkan sesuai dengan keadaan dan

kebutuhan lingkungan serta ciri khas institusi yang bersangkutan. Pengalaman

belajar meliputi teori (T), praktikum (P), dan klinik (K) atau lapangan (L).

Kurikulum D-III Keperawatan UPI menjabarkan 29 kompetensi yang harus

dimiliki oleh para mahasiswanya, maka kurikulum yang dirancang untuk

program studi D-III Keperawatan UPI adalah mata kuliah umum (MKU), mata

kuliah keahlian (MKK) dan mata kuliah konsentrasi akademik program studi non

kependidikan. MKU merupakan kelompok mata kuliah yang bertujuan untuk

mengembangkan aspek kepribadian mahasiswa UPI sebagai individu dan warga

masyarakat. Jumlah SKS untuk MKU adalah 10 SKS. Sistem kredit adalah suatu

sistem penyelenggaraan pendidikan dengan beban studi mahasiswa, beban kerja

tenaga pengajar, dan beban penyelenggara program lembaga pendidikan

dinyatakan dalam kredit setiap semester (Kurikulum Universitas Pendidikan

(12)

3

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Besaran nilai Kredit Semester setiap mata kuliah disesuaikan dengan jenis mata

kuliah tersebut. Nilai satu SKS untuk teori selama 50 menit, acara tatap muka

terjadwal dengan pengajar, misalnya dalam bentuk kuliah. Nilai satu SKS untuk

praktek yaitu selama 100 menit. Nilai satu SKS untuk klinik adalah selama 4 jam

(Kurikulum D-III Keperawatan).

Program studi D-III keperawatan merupakan program studi baru setingkat

Diploma tiga yang dibina oleh Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FPOK

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Proses belajar mengajar D-III

Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia berbeda dengan SMA. Menurut

Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia, pada semester pertama di Program

Studi D-III Keperawatan terdapat 13 mata kuliah dengan jumlah 28 SKS dan

memiliki jadwal kuliah mulai dari hari senin sampai jum’at dari pukul 07.00

sampai 15.00, jumlah mata kuliah yang banyak dan jadwal yang cukup padat

tersebut dirasakan dapat menyebabkan fenomena adanya penurunan kesehatan

dan timbulnya stressor, baik itu stressor fisik maupun psikologik sehingga

menyebabkan stres. Tercatat pada tahun akademik 2010-2011 seorang tidak aktif

dalam perkuliahan, 2011-2012 empat orang mahasiswa tidak lagi mengikuti

proses belajar mengajar diantaranya satu orang cuti, dua menyatakan keluar dan

satu orang tidak dapat lagi melanjutkan perkuliahan keperawatan karena

mengalami gangguan psikologis. Dalam praktik klinik, tidak jarang pula

mahasiswa mengalami kondisi yang tidak baik sehingga tidak bisa mengikuti

paraktek klinik sampai tuntas dan harus mengganti diwaktu yang lain. Dari data

yang di ambil dari Prodi D-III keperawatan berikut merupakan presentase

kehadiran mahasiswa tingkat I (satu).

Tabel 1.1 Jumlah Presentase Kehadiran Mahasiswa Tingkat I (satu) Periode 2010 – 2013

No Tahun Hadir Tidak Hadir

(13)

4

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 2011 97,18% 2,82%

3 2012 98,36% 1,64%

(Sumber: Prodi D-III keperawatan UPI)

Mahasiswa Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia tahun pertama

perkuliahan merupakan masa adaptasi terhadap berbagai aspek, seperti lingkungan

tempat tinggal, teman, dan penentuan tujuan. Periode awal sebagai mahasiswa

baru merupakan masa yang sulit dan rentan. Selain harus menghadapi berbagai

hal yang baru, mahasiswa baru juga harus berusaha untuk beradaptasi. Tuntutan

penyesuaian tersebut dapat dirasakan sebagai tekanan psikologis yang mengarah

pada kondisi stres. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Maramis dalam Sunaryo

(2004: 215) stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri, dan karena

itu, sesuatu yang mengganggu keseimbangan kita. Menurut Vincent Cornelli

dalam Sunaryo (2004: 215) bahwa yang dimaksud stres adalah gangguan pada

tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang

dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam

lingkungan tersebut.

Mahasiswa baru juga dituntut untuk beradaptasi terhadap proses pembelajaran

yang ada dikampus, karena peraturan-peraturan dan lingkungan dikampus yang

berbeda dengan SMA. Stres sendiri dapat bersifat mendorong ke arah kemajuan

dan dapat pula menghambat kinerja kita (Triantoro dan Kunjana, 2004: 57).

Ketika tingkat stres yang dialami seseorang sangat tinggi, dan berlangsung lama

maka tubuh kita akan kehabisan energi dan tubuh akan bereaksi negatif. Jika stres

berlangsung lama, tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul

perubahan patologis (Selye dalam Rasmun 2004: 10). Pada penelitian yang

dilakukan oleh Utomo (2008) menemukan bahwa tingkat stres pada mahasiswa

baru cukup tinggi yaitu dari jumlah semua mahasiswa didapatkan 10.09% yang

terkategori tinggi, 79.9% yang terkategori sedang sisanya 10.01% terkategori

rendah.

Stres yang tidak mampu dikendalikan oleh individu akan memunculkan

(14)

5

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkonsentrasi, sulit mengingat pelajaran, dan sulit memahami pelajaran.

Dampak negatif secara emosional antara lain sulit memotivasi diri, munculnya

perasaan cemas, sedih, kemarahan, frustrasi, dan efek negatif lainnya. Dampak

negatif secara fisiologis antara lain gangguan kesehatan, daya tahan tubuh yang

menurun terhadap penyakit, sering pusing, badan terasa lesu, lemah, dan

insomnia. Dampak perilaku yang muncul antara lain menunda-nunda

penyelesaian tugas kuliah, malas kuliah, penyalahgunaan obat dan alkohol terlibat

dalam kegiatan mencari kesenangan yang berlebih-lebihan serta berisiko tinggi

(Rice, 1992; Spagenberg & Theron, 1998; Heiman & Kariv, 2005).

Kegiatan belajar mengajar adalah tahap kegiatan yang di lakukan pendidik dan

peserta didik untuk menyelesaikan materi pembelajaran (Roymond, 2008: 49).

Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dijalani oleh peserta didik dalam

upaya mencapai tujuan pendidikan disatu sisi, dan disisi lain merupakan kegiatan

yang diupayakan oleh pendidik agar kegiatan tersebut berlangsung untuk

sebesar-besarnya bermanfaat bagi pencapaian tujuan pendidikan oleh peserta didik

(Prayitno, 2009: 45).

Masa-masa menjadi mahasiswa baru memang terasa sulit, sebagaimana yang

pernah dirasakan oleh peneliti, bagaimana susahnya beradaptasi, yang biasanya

tinggal bersama orang tua, menjadi harus tinggal sendiri, dengan pelajaran yang

berbeda dengan masa SMA, dan banyak lagi. Peneliti juga pernah merasakan

ketidakyakinan terhadap jurusan yang telah diambil yaitu keperawatan, dan

banyak dari mahasiswa lain yang merasakan hal yang sama, karena tidak sedikit

mahasiswa masuk jurusan keperawatan adalah saran dari orang tua, tidak

benar-benar keinginan mahasiswa, hal-hal seperti itu dapat menyebabkan stres. Oleh

karena itu, peneiliti tertarik untuk meneliti tentang gambaran tingkat stres

mahasiswa tingkat I (satu) dalam proses belajar mengajar di Program Studi

Diploma III Universitas Pendidikan Indonesia.

(15)

6

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses pembelajaran bagi mahasiswa tingkat I (satu) merupakan masa yang

sangat sulit. Mahasiswa baru rentan terhadap stres karena mereka harus

menghadapi berbagai macam tuntutan penyesuaian terhadap berbagai macam hal

yang dirasa baru oleh mereka, seperti lingkungan yang berbeda, aktifitas yang

baru ataupun proses belajar mengajar yang berbeda dengan sekolah mereka

terdahulu. Stres berdampak besar pada mahasiswa baru, baik itu dampak positif

maupun negatif. Gambaran tingkat stres pada mahasiswa baru akan membantu

mereka untuk menghindari dampak negatif dari stres itu sendiri. Berdasarkan

uraian di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana tingkat stres mahasiswa tingkat I (satu) D-III Keperawatan

Universitas Pendidikan Indonesia berdasarkan karakteristik jenis kelamin,

usia dan latar belakang keluarga?

2. Bagaimana tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa tingkat I (satu) D-III

Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam proses belajar

mengajar?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tingkat

stres mahasiswa tingkat I (satu) dalam proses belajar mengajar di Program Studi

Diploma III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia. Secara khusus,

penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi tingkat stres mahasiswa tingkat I (satu) D-III Keperawatan

Universitas Pendidikan Indonesia dalam proses belajar mengajar berdasarkan

karakteristik jenis kelamin, usia dan latar belakang keluarga.

2. Mengidentifikasi tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa tingkat I (satu)

D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam proses belajar

mengajar.

(16)

7

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber

informasi dan tambahan pengetahuan dalam pengembangan keperawatan

jiwa.

b. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dan

sekaligus menambah wawasan mengenai gambaran tingkat stres pada

mahasiswa tingkat I (satu) dalam proses belajar mengajar keperawatan

Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Manfaat Praktis a. Bagi pihak institusi

Diharapkan dapat memberi gambaran tingkat stres kepada pihak institusi

sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar keperawatan UPI.

b. Bagi pihak mahasiswa

Diharapkan penelitian ini dapat membantu mahasiswa dalam

(17)

29

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia tepatnya di

Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan. Mengacu kepada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

108/DIKTI/Kep/2001 tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau

Jurusan Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

234/U/2000 Tentang Pendirian Perguruan Tinggi, Universitas Pendidikan

Indonesia (UPI) membuka Program Studi D-III Keperawatan. Program studi ini

menginduk kepada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) UPI.

2. Subjek penelitian a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat satu

Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia tingkat

satu sebanyak 22 orang.

b. Sampel

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil semua subjek (total sampling) untuk dilakukannya proses pengambilan data. Hal ini dilakukan peneliti karena

jumlah populasi yang sedikit, yaitu 22 yang juga merupakan prasyarat analisis

data kualitatif. Selain itu peneliti ingin mendapatkan perbandingan dan

gambaran umum tingkat stress mahasiswa dalam menghadapi proses belajar

mengajar di Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan

(18)

30

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

penelitian yang bertujuan mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa

penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2008: 80). Jenis desain deskriptif

yang digunakan adalah desain penelitian survey yaitu suatu rancangan yang

digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,

distribusi, dan hubungan antarvariabel dalam suatu populasi (Nursalam, 2008:

82). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat stres pada

mahasiswa tingkat satu program studi D-III keperawatan Universitas Pendidikan

Indonesia dalam proses belajar mengajar.

C.Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini

yaitu metode penelitian kuantitatif. Creswell (Raco, 2010: 7) mendefinisikan

metode penelitian sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk

mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Data penelitian ini diambil dengan cara survey.

D.Definisi Operasional

Tingkat Stres merupakan situasi rentan respon yang dipersepsikan oleh mahasiswa terhadap stimulus yang diterima dari kehidupan akademik maupun

non akademik yang dapat berdampak pada proses belajar mengajar dan hasil

belajar pada mahasiswa di Program Studi D-III Keperawatan Universitas

Pendidikan Indonesia, baik itu dampak negatif maupun dampak positif. Dalam

penelitian ini terdapat lima kategori tingkat stres yaitu normal, ringan, sedang,

berat dan sangat berat.

E.Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yaitu

(19)

31

Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42).

Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stress Scale 42 ini terdiri dari

42 item. DASS merupakan seperangkat skala subyektif yang dibentuk untuk

mengukur status emosional negatif dari depresi, kecemasan dan stres. DASS 42

dibentuk tidak hanya untuk mengukur secara konvensional mengenai status

emosional, tetapi untuk proses yang lebih lanjut untuk pemahaman, pengertian

dan pengukuran yang berlaku dimanapun dari status emosional, secara signifikan

biasanya digambarkan sebagai stres.

Tabel 3. 1

Kisi – Kisi Pernyataan Dalam Instrumen

Indikator Nomor Pertanyaan Jumlah

Fisik 2, 4, 7, 12, 15, 19, 23, 25, 41 9

Psikologis/ Emosi 1, 6, 9, 10, 11, 13, 18, 20, 26, 27, 28,

29, 30, 32, 33, 36, 37, 39, 40 20

Perilaku 3, 5, 8, 14, 16, 17, 21, 22, 24, 31, 34,

35, 38, 42 14

(Sumber: Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stress Scale 42)

Tabel 3.2

Penilaian Pernyataan Dengan Memberikan Skor

Skor Pernyataan

0 Tidak pernah dialami

1 Jarang dialami

2 Sering dialami

3 Setiap hari dialami

(Sumber: Rasmun, 2008:200)

Kategori tingkatan stres menggunakan instrumen DASS 42 yang terdiri dari

(20)

32

tersebut, memiliki makna 0-29 (normal), 30-59 (ringan), 60-89 (sedang), 90-119

(berat), dan > 120 (sangat berat) (Sriati, 2008). Skala ukur yang digunakan adalah

ordinal.

1. Validitas Instrumen

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji coba terpakai yaitu

penelitian langsung dijadikan sebagai dasar analisa. Penelitian ini

menggunakan instrumen DASS 42, skala stres ini tidak dilakukan uji validitas

karena menggunakan instrumen baku Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) dengan nilai koefisien alfa depresi 0,947, ansietas 0,897, dan stress

0,933 (Crawford & Henry, 2005).

2. Reliabilitas Instrumen

Cronbach alpha Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) ditemukan

memiliki nilai alfa 0,93 (Crawford & Henry, 2005) sehingga instrumen

penelitian ini raliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara

peneliti mengumpulkan para mahasiswa di dalam kelas kemudian menjelaskan

tujuan dan manfaat penelitian, setelah mahasiswa bersedia menjadi responden

dalam penelitian ini dengan menandatangani lembar persetujuan menjadi

responden maka selanjutnya responden diminta untuk mengisi angket dengan cara

memberikan cheklist (√) dengan menggunakan balpoint pada bagian dari kontinium yang menggambarkan tanggapan terhadap objek, kemudian diperoleh

nilai atau skor yang menunjukan tanggapan responden tentang sifat dari objek

yang disajikan.

G.Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahapan Persiapan

(21)

33

b. Menentukan rumusan masalah, variabel, metode penelitian dan sumber data

c. Kontrak waktu dengan para responden

d. Menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya penelitian

e. Izin persetujuan penelitian dari para responden

2. Pelaksanaan Penelitian

Pada pelaksanaan penelitian peneliti menjelaskan terlebih dahulu tata cara

pengisian kuesioner, kemudian kuesioner dibagikan kepada responden,

responden diberikan waktu untuk mengisi kuesioner, setelah responden

selesai mengisi maka kuesioner dikumpulkan, kemudian dilakukan screening data.

3. Pengolahan dan Analisis Data

Dalam tahap ini data yang diperoleh melalui penelitian, diolah sesuai susunan

kebutuhan peneliti dari informasi yang telah dikumpulkan. Setelah itu dilakukan

analisis data untuk mencari kebenaran dalam menjawab fokus masalah.

Pengolahan data dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:

a. Membuat lembaran kode (Coding Sheet)

Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk

merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor

responden, dan nomor-nomor pertanyaan. Peneliti mengklasifikasikan jawaban – jawaban dari responden kedalam kategori – kategori dengan cara memberi tanda kode berbentuk angka pada masing – masing jawaban.

b. Memasukan data (data entry)

Memasukan data yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode

atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan. Peneliti

menginput data yang sudah ada dengan menyesuaikan jawaban dan kodenya

kemudian disatukan menjadi sebuah laporan lengkap yang siap untuk

ditabulasikan dengan jawaban responden lainnya.

(22)

34

Tabulasi yaitu membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian

atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2010: 174). Mengelompokan

data sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukan ke dalam tabel

distribusi frekuensi yang sudah disiapkan sehingga mudah untuk dilakukannya

proses pendataan (mudah dibaca). Setiap data yang sudah dikelompokan diberi

kategori sesuai dengan kode yang telah ditetapkan.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif

persentase. Analisis deskriptif berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan,

dan menyajikan data (Hidayat, 2009: 108). Deskriptif persentase ini diolah

dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen,

seperti dikemukakan Sudjana (2001: 129) adalah sebagai berikut:

Keterangan

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah responden

100% = Bilangan tetap

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan komputer program SPSS.

Setelah hasil analisis data didapat selanjutnya diinterpretasikan dengan

menggunakan skala :

0% = Tidak seorang pun dari responden

1-26% = Sebagian kecil dari responden

27-49% = Hampir setengah dari responden

50% = Setengah dari responden

51-75% = Sebagian besar dari responden

76-99% = Hampir seluruhnya dari responden F

(23)

35

100% = Seluruhnya dari responden

4. Tahap Penyelesaian

a. Menyusun laporan hasil penelitian

b. Merevisi hasil laporan dan melakukan proses bimbingan dengan dosen

(24)

44

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Secara umum gambaran tingkat stres pada mahasiswa tingkat satu D-III

Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia berdasarkan karakteristik

jenis kelamin, usia dan latar belakang keluarga sebagian besar teridentifikasi

dalam skala tingkatan ringan. Mahasiswa yang memiliki tingkatan stres

ringan tersebut didominasi oleh perempuan, berusia 18 – 20 tahun dan

memiliki orang tua yang bekerja.

2. Tingkat stres ringan yang dialami oleh mahasiswa tingkat satu D-III

Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia ini merupakan eustress yang berpengaruh positif terhadap hasil belajar, terbukti 77.2% mahasiswa

mendapatkan nilai indeks prestasi sangat memuaskan.

B.Saran

Hasil penelitian didapatkan sebagian besar mahasiswa D-III Keperawatan UPI

mengalami tingkat stres ringan. Tingkatan stres ini harus dipertahankan karena

dapat berupa eustress yaitu stres yang berdampak positif. Namun, walau tingkat stres dalam rentan ini lebih berdampak positif, tingkat stres ringan ini tetap harus

diantisipasi agar tingkatan stres tidak bertambah meningkat. Hal ini dapat

menghambat pembelajaran dan menimbulkan gejala-gejala penyakit. Oleh karena

itu, beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Institusi

Saran bagi pihak institusi agar lebih memperhatikan dan lebih cermat dalam

seleksi penerimaan mahasiswa baru dalam program studi D-III Keperawatan

ini, sehingga mendapatkan mahasiswa yang berkualitas dan siap dalam

menghadapi proses belajar mengajar di D-III Keperawatan UPI. Rekomendasi

peneliti adalah dengan memperkuat peran pendamping melalui pembimbing

(25)

45

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan masalah-masalah atau kendala yang dihadapi mahasiswa

dalam menempuh proses akademisi.

2. Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa disarankan agar mahasiswa mampu menghadapi kondisi

dalam proses belajar mengajar di program studi D-III Keperawatan UPI dan

dapat menjalaninya tanpa beban serta mahasiswa disarankan agar

memperhatikan gejala-gejala stres yang terjadi sehingga tingkatan stres tidak

bertambah, selain itu mahasiswa dapat melakukan strategi koping konstruktif

yang dapat membantu mahasiswa menangani stres.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan tema yang sama

dengan penelitian ini disarankan untuk meneliti mengenai faktor-faktor yang

berhubungan dengan tingkat stres dalam proses belajar mengajar. Penelitian

tentang faktor-faktor ini cukup penting karena faktor lain yang dapat

berhubungan dengan tingkat stres dalam proses belajar mengajar, tidak hanya

(26)

46

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad, et al. (2007). Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan Bagian III. Bandung: Imperial Bhakti Utama.

Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar. (2006). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiarto, Eko. (2002). Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

Crawford JR, Henry JD. (2003). “The Depression Anxiety Stress Scales (DASS):

NormativeData and Latent Structure in a Large Non-Critical Sample”.

British Journal of Clinical Psychology.

Dimyati dan Mujiono. (2006). Belajar dan Pembejaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Efendi, N. F. (2009). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Fitriani, Ayu. dan Hidayah, Nurul. (2012). “Kepekaan Humor Dengan Depresi

Pada Remaja Ditinjau Dari Jenis Kelamin”. 9, (1), 77-89.

Gulo, W. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Hakim, Thursan. (2005). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.

Keperawatan UPI. (2012). Akademik. [Online]. Tersedia: http://keperawatanupi.com/?file=akademik. [30 Januari 2012]

Martani, R.W. (2001). Hubungan Pelatihan Clinical Instructor (CI) Dengan Lingkungan Belajar Klinik Di RSUD Dr. R. Goeteng Taroenedibrata

Purbalingga. Skripsi pada FKIK UNSOED Purwekerto.

Morris. (2005). Psychology an Introduction, USA: Prentice Hall.

Mustafit, A. Khoiron. (2005). Takdir 13 Skala Richter. Depok: Qultum Media.

(27)

47

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Prayitno. (2009). Dasar Teori Dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. Jakarta: Grasindo.

Rasmun. (2004). Stres, Koping Dan Adaptasi. Jakarta: Sagung Seto.

Ratri, N. P. (2012). Tingkat Pengetahuan Mahasiswa S2 FIK UI tentang

BACKPACK SAFETY. Skripsi pada FIK Depok.

Rooijakers. (2003). Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Safari, Triantoro. dan Rahardi, Kunjana. (2004). Menjadi Pribadi Berprestasi. Jakarta: Grasindo.

Salim, E.E.S. dan Sukadji, S. (2006). Sukses Belajar Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Jalasutra.

Santrock, J.W. (2003). Adolescenc Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Simamora, R. H. (2008). Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.

Smeltzer, S.C. dan Bare, B. G. (2008). Brunner And Sudarth’s textbook Of

medical-surgical nursing, terj. Agung. Jakarta: EGC.

Sriati, Aat. (2008). Tinjauan tentang Stres. Makalah Fakultas Ilmu Keperawatan. UNPAD. Jatinangor.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Sugihartono. et al. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Swarth, Judith. (2002). Stres Dan Nutrisi, terj. Irawan. Jakarta: CV. Bumi Aksara.

Syam, Syaifullah. (2005). “Pola Adaptasi Mahasiswa Baru Jurusan PMPKN FPIPS UPI, Studi Analistik Pada Mahasiswa Baru Jurusan PMPKN

(28)

48

Warliyah Hasanah Pitri, 2013

GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Widatin, Sri. (2007). Faktor –Faktor Yang Berhubungan Dengan Strategi Koping Pada Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Gubug

Kabupaten Grobogan. Skripsi pada FIKKES UNIMUS Semarang.

Widiyani, Rosmha. (2013). Wanita Lebih Rentan Stres Emosional. [Online]. Tersedia:http://health.kompas.com/read/2013/05/25/08244338/Wanita .Lebih. Rentan.Stres.Emosional. [30 Juni 2012].

Gambar

Tabel  1.1
Gambar  2.1
Tabel 1.1 Jumlah Presentase Kehadiran Mahasiswa Tingkat I (satu) Periode 2010 – 2013
Tabel 3. 1

Referensi

Dokumen terkait

audience yang dituju. Selanjutnya konten yang sudah memiliki target tersebut diimplementasikan ke dalam bentuk kreatif berupa konten, bisa berupa gambar maupun video

Merujuk dari permasalahan dan program tersebut diatas bahwa pemanfaatan fasilitas persalinan masih kurang baik, dengan masih adanya persalinan pada non fasilitas

Dengan pemaparan hasil wawancara dan observasi yang didapatkan peneliti sebagaimana di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa seorang yang pertama kali

salah satu teknologi yang biasa digunakan untuk membuat halaman web yang. dinamis

Oleh sebab itu, petani lada di daerah tersebut berpotensi menghasilkan produksi lada berlipat lebih tinggi dari produksi normal apabila disertai dengan pengelolaan

Adapun proses model pembelajaran Interaktif Learning pada siklus I akan dilakukan..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar PPKn siswa antara kelas eskperimen yang menerapkan kombinasi model cooperative learning tipe think

Nilai Stress yang dianjurkan maksimal 0,25 agar penyimpangan model masih dapat ditolerir/diterima (Fauzi dan Anna, 2005). b) Analisis Nilai Keberlanjutan Pengelolaan: diperoleh