Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan
Oleh
Warliyah Hasanah Pitri 1000901
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT I (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Oleh
Warliyah Hasanah Pitri
Sebuah karya tulis ilmia yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan
pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Warliyah Hasanah Pitri di 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
KTI ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ii
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT I (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ABSTRAK
Tingkat stres merupakan situasi rentan respon yang dipersepsikan oleh mahasiswa terhadap stimulus yang diterima dari kehidupan akademik maupun non akademik yang dapat berdampak pada proses belajar mengajar dan hasil belajar pada mahasiswa di Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia, baik itu dampak negatif maupun dampak positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres mahasiswa tingkat I (satu) dalam proses belajar mengajar di Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif. Sampel berjumlah 22 orang yang diambil menggunakan total
sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan
kepada responden. Dari hasil penelitian mahasiswa tingkat I (satu) D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia didapatkan 68.2% responden mengalami tingkat stres ringan, sebagian besar yang mengalami tingkat stres ringan tersebut diantaranya perempuan 54.6%, usia 18 – 20 tahun 63,8% dan mahasiswa yang memiliki orang tua yang bekerja 63.8%. Tingkat stres ringan yang dialami oleh mahasiswa tingkat I (satu) D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia ini merupakan jenis stres eustress. Rekomendasi peneliti adalah agar mahasiswa mampu menghadapi kondisi dalam proses belajar mengajar di program studi D-III Keperawatan UPI dan dapat menjalaninya tanpa beban serta mahasiswa disarankan agar memperhatikan gejala-gejala stres yang terjadi sehingga tingkatan stres tidak bertambah.
v
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
b. Faktor yang dapat mempengaruhi strategi koping ... 17
C. Konsep Mahasiswa Keperawatan Tingkat I (Satu) ... 22
1. Mahasiswa D-III Keperawatan ... 22
vi
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Lokasi Penelitian ... 29
2. Subjek Penelitian ... 29
B. Desain Penelitian ... 30
C. Metode Penelitian ... 30
D. Definisi Oprasional ... 30
E. Instrumen Penelitian ... 30
F. Teknik Pengumpulan Data ... 32
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 32
1. Tahap Persiapan ... 32
2. Pelaksanaan Penelitian ... 33
3. Pengolahan dan Analisis Data ... 33
4. Tahap Penyelesaian ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Hasil Penelitian ... 36
B. Pembahasan ... 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44
A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 46
vii
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel
1.1 Jumlah Presentase Kehadiran Mahasiswa Tingkat I
(Satu) Periode 2010/2011 – 2012/2013 ... 3 3.1 Kisi – kisi pernyataan dalam instrumen ... 28 3.2 Penilaian pernyataan dengan memberikan skor ... 28 4.1 Tingkat Stres Mahasiswa Tingkat I (Satu) D-III
Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia
Berdasarkan Jenis Kelamin (n=22) ... 36 4.2 Potensi Terjadinya Stres Pada Mahasiswa Tingkat I
(Satu) D-III Keperawatan Universitas Pendidikan
Indonesia Berdasarkan Jenis Kelamin (n=22) ... 37 4.3 Tingkat Stres Mahasiswa Tingkat I (Satu) D-III
Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia
Berdasarkan Usia (n=22) ... 37 4.4 Tingkat Stres Mahasiswa Tingkat I (Satu) D-III
Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia
Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua (n=22) ... 38 4.5 Tingkat Stres Mahasiswa Tingkat I (Satu) D-III
Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia
(n=22) ... 38 4.6 Distribusi Menurut Indeks Prestasi Pada Mahasiswa
Tingkat I (Satu) D-III Keperawatan Universitas
Pendidikan Indonesia (n=22) ... 39
viii
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar
ix
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Surat Perizinan ... 49
2 Kuesioner Penelitian ... 54
3 Lembar Bimbingan ... 59
4 Data Dan Distribusi Skor ... 66
1
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Keperawatan adalah model pelayanan profesional dalam memenuhi kebutuhan
dasar yang diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit yang mengalami
gangguan fisik, psikis, sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan
yang ada pada individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari
suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu (Nursalam, 2008: 8).
Lindberg dalam Efendi (2009: 49) mengemukakan bahwa keperawatan sebagai
suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat merupakan ilmu kesehatan
tentang asuhan/pelayanan keperawatan (the health science of caring).
Menurut Efendi (2009: 49) Florence Nightingale adalah orang pertama yang
mengidentifikasi bahwa keperawatan sebagai suatu disiplin ilmu yang terpisah
dengan ilmu medis (kedokteran). Hasil lokakarya nasional dalam bidang
keperawatan tahun 1983 telah menghasilkan kesepakatan nasional secara
konseptual yang mengakui keperawatan di Indonesia sebagai profesi, mencakup
pengertian, pelayanan keperawatan sebagai profesional dan pendidikan
keperawatan sebagai pendidikan profesi (Efendi, 2009: 34). Melalui pendidikan
tinggi keperawatan tersebut diharapkan terjadi percepatan proses perubahan atau
transisi keperawatan yang semula merupakan kegiatan okupasional menjadi
profesional dan semula menggunakan pendekatan tradisional menjadi
penyelesaian masalah ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan kepada pemakai
jasa dan profesi (Efendi, 2009: 34).
Pada umumnya, seseorang memasuki dunia perkuliahan pada usia 18 tahun.
Menurut Levinson dalam Melly (2008: 1) Usia 17 – 22 tahun merupakan tahap
pertama dari era dewasa muda yang ditandai dengan adanya transisi dari remaja
2
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bangku kuliah sebagai jalur penting menuju kedewasaan (Montgomery et al, 2007). Kondisi ini membawa seseorang pada dua transisi yang harus dijalankan
dalam satu waktu, yaitu dari remaja ke dewasa dan dari seorang senior di sekolah
menengah atas menjadi mahasiswa baru diperguruan tinggi. Selain perubahan
yang terjadi dalam diri individu pada dua masa transisi tersebut, mahasiswa baru
juga dihadapkan dengan sistem pendidikan di Universitas yang berbeda dengan
SMA.
Pendidikan akademik keperawatan memberikan pemahaman teori-teori dan
konsep-konsep. Menurut kurikulum keperawatan mengacu pada KepMendiknas
RI No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi
dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan KepMendiknas 045/U/2002 tentang
kurikulum inti pendidikan tinggi Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
memiliki lama studi 6 semester dengan batas maksimal 10 semester. Kurikulum
terdiri dari kurikulum inti sebesar 96 SKS dan kurikulum institusional 14 – 24
SKS. Kurikulum inti terdiri dari 42 SKS (44%), praktikum dan klinik 56 SKS
(56%). Kurikulum institusional dikembangkan sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan lingkungan serta ciri khas institusi yang bersangkutan. Pengalaman
belajar meliputi teori (T), praktikum (P), dan klinik (K) atau lapangan (L).
Kurikulum D-III Keperawatan UPI menjabarkan 29 kompetensi yang harus
dimiliki oleh para mahasiswanya, maka kurikulum yang dirancang untuk
program studi D-III Keperawatan UPI adalah mata kuliah umum (MKU), mata
kuliah keahlian (MKK) dan mata kuliah konsentrasi akademik program studi non
kependidikan. MKU merupakan kelompok mata kuliah yang bertujuan untuk
mengembangkan aspek kepribadian mahasiswa UPI sebagai individu dan warga
masyarakat. Jumlah SKS untuk MKU adalah 10 SKS. Sistem kredit adalah suatu
sistem penyelenggaraan pendidikan dengan beban studi mahasiswa, beban kerja
tenaga pengajar, dan beban penyelenggara program lembaga pendidikan
dinyatakan dalam kredit setiap semester (Kurikulum Universitas Pendidikan
3
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Besaran nilai Kredit Semester setiap mata kuliah disesuaikan dengan jenis mata
kuliah tersebut. Nilai satu SKS untuk teori selama 50 menit, acara tatap muka
terjadwal dengan pengajar, misalnya dalam bentuk kuliah. Nilai satu SKS untuk
praktek yaitu selama 100 menit. Nilai satu SKS untuk klinik adalah selama 4 jam
(Kurikulum D-III Keperawatan).
Program studi D-III keperawatan merupakan program studi baru setingkat
Diploma tiga yang dibina oleh Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FPOK
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Proses belajar mengajar D-III
Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia berbeda dengan SMA. Menurut
Kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia, pada semester pertama di Program
Studi D-III Keperawatan terdapat 13 mata kuliah dengan jumlah 28 SKS dan
memiliki jadwal kuliah mulai dari hari senin sampai jum’at dari pukul 07.00
sampai 15.00, jumlah mata kuliah yang banyak dan jadwal yang cukup padat
tersebut dirasakan dapat menyebabkan fenomena adanya penurunan kesehatan
dan timbulnya stressor, baik itu stressor fisik maupun psikologik sehingga
menyebabkan stres. Tercatat pada tahun akademik 2010-2011 seorang tidak aktif
dalam perkuliahan, 2011-2012 empat orang mahasiswa tidak lagi mengikuti
proses belajar mengajar diantaranya satu orang cuti, dua menyatakan keluar dan
satu orang tidak dapat lagi melanjutkan perkuliahan keperawatan karena
mengalami gangguan psikologis. Dalam praktik klinik, tidak jarang pula
mahasiswa mengalami kondisi yang tidak baik sehingga tidak bisa mengikuti
paraktek klinik sampai tuntas dan harus mengganti diwaktu yang lain. Dari data
yang di ambil dari Prodi D-III keperawatan berikut merupakan presentase
kehadiran mahasiswa tingkat I (satu).
Tabel 1.1 Jumlah Presentase Kehadiran Mahasiswa Tingkat I (satu) Periode 2010 – 2013
No Tahun Hadir Tidak Hadir
4
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 2011 97,18% 2,82%
3 2012 98,36% 1,64%
(Sumber: Prodi D-III keperawatan UPI)
Mahasiswa Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia tahun pertama
perkuliahan merupakan masa adaptasi terhadap berbagai aspek, seperti lingkungan
tempat tinggal, teman, dan penentuan tujuan. Periode awal sebagai mahasiswa
baru merupakan masa yang sulit dan rentan. Selain harus menghadapi berbagai
hal yang baru, mahasiswa baru juga harus berusaha untuk beradaptasi. Tuntutan
penyesuaian tersebut dapat dirasakan sebagai tekanan psikologis yang mengarah
pada kondisi stres. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Maramis dalam Sunaryo
(2004: 215) stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri, dan karena
itu, sesuatu yang mengganggu keseimbangan kita. Menurut Vincent Cornelli
dalam Sunaryo (2004: 215) bahwa yang dimaksud stres adalah gangguan pada
tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang
dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam
lingkungan tersebut.
Mahasiswa baru juga dituntut untuk beradaptasi terhadap proses pembelajaran
yang ada dikampus, karena peraturan-peraturan dan lingkungan dikampus yang
berbeda dengan SMA. Stres sendiri dapat bersifat mendorong ke arah kemajuan
dan dapat pula menghambat kinerja kita (Triantoro dan Kunjana, 2004: 57).
Ketika tingkat stres yang dialami seseorang sangat tinggi, dan berlangsung lama
maka tubuh kita akan kehabisan energi dan tubuh akan bereaksi negatif. Jika stres
berlangsung lama, tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul
perubahan patologis (Selye dalam Rasmun 2004: 10). Pada penelitian yang
dilakukan oleh Utomo (2008) menemukan bahwa tingkat stres pada mahasiswa
baru cukup tinggi yaitu dari jumlah semua mahasiswa didapatkan 10.09% yang
terkategori tinggi, 79.9% yang terkategori sedang sisanya 10.01% terkategori
rendah.
Stres yang tidak mampu dikendalikan oleh individu akan memunculkan
5
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkonsentrasi, sulit mengingat pelajaran, dan sulit memahami pelajaran.
Dampak negatif secara emosional antara lain sulit memotivasi diri, munculnya
perasaan cemas, sedih, kemarahan, frustrasi, dan efek negatif lainnya. Dampak
negatif secara fisiologis antara lain gangguan kesehatan, daya tahan tubuh yang
menurun terhadap penyakit, sering pusing, badan terasa lesu, lemah, dan
insomnia. Dampak perilaku yang muncul antara lain menunda-nunda
penyelesaian tugas kuliah, malas kuliah, penyalahgunaan obat dan alkohol terlibat
dalam kegiatan mencari kesenangan yang berlebih-lebihan serta berisiko tinggi
(Rice, 1992; Spagenberg & Theron, 1998; Heiman & Kariv, 2005).
Kegiatan belajar mengajar adalah tahap kegiatan yang di lakukan pendidik dan
peserta didik untuk menyelesaikan materi pembelajaran (Roymond, 2008: 49).
Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dijalani oleh peserta didik dalam
upaya mencapai tujuan pendidikan disatu sisi, dan disisi lain merupakan kegiatan
yang diupayakan oleh pendidik agar kegiatan tersebut berlangsung untuk
sebesar-besarnya bermanfaat bagi pencapaian tujuan pendidikan oleh peserta didik
(Prayitno, 2009: 45).
Masa-masa menjadi mahasiswa baru memang terasa sulit, sebagaimana yang
pernah dirasakan oleh peneliti, bagaimana susahnya beradaptasi, yang biasanya
tinggal bersama orang tua, menjadi harus tinggal sendiri, dengan pelajaran yang
berbeda dengan masa SMA, dan banyak lagi. Peneliti juga pernah merasakan
ketidakyakinan terhadap jurusan yang telah diambil yaitu keperawatan, dan
banyak dari mahasiswa lain yang merasakan hal yang sama, karena tidak sedikit
mahasiswa masuk jurusan keperawatan adalah saran dari orang tua, tidak
benar-benar keinginan mahasiswa, hal-hal seperti itu dapat menyebabkan stres. Oleh
karena itu, peneiliti tertarik untuk meneliti tentang gambaran tingkat stres
mahasiswa tingkat I (satu) dalam proses belajar mengajar di Program Studi
Diploma III Universitas Pendidikan Indonesia.
6
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Proses pembelajaran bagi mahasiswa tingkat I (satu) merupakan masa yang
sangat sulit. Mahasiswa baru rentan terhadap stres karena mereka harus
menghadapi berbagai macam tuntutan penyesuaian terhadap berbagai macam hal
yang dirasa baru oleh mereka, seperti lingkungan yang berbeda, aktifitas yang
baru ataupun proses belajar mengajar yang berbeda dengan sekolah mereka
terdahulu. Stres berdampak besar pada mahasiswa baru, baik itu dampak positif
maupun negatif. Gambaran tingkat stres pada mahasiswa baru akan membantu
mereka untuk menghindari dampak negatif dari stres itu sendiri. Berdasarkan
uraian di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana tingkat stres mahasiswa tingkat I (satu) D-III Keperawatan
Universitas Pendidikan Indonesia berdasarkan karakteristik jenis kelamin,
usia dan latar belakang keluarga?
2. Bagaimana tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa tingkat I (satu) D-III
Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam proses belajar
mengajar?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tingkat
stres mahasiswa tingkat I (satu) dalam proses belajar mengajar di Program Studi
Diploma III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia. Secara khusus,
penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi tingkat stres mahasiswa tingkat I (satu) D-III Keperawatan
Universitas Pendidikan Indonesia dalam proses belajar mengajar berdasarkan
karakteristik jenis kelamin, usia dan latar belakang keluarga.
2. Mengidentifikasi tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa tingkat I (satu)
D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia dalam proses belajar
mengajar.
7
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber
informasi dan tambahan pengetahuan dalam pengembangan keperawatan
jiwa.
b. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dan
sekaligus menambah wawasan mengenai gambaran tingkat stres pada
mahasiswa tingkat I (satu) dalam proses belajar mengajar keperawatan
Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Manfaat Praktis a. Bagi pihak institusi
Diharapkan dapat memberi gambaran tingkat stres kepada pihak institusi
sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar keperawatan UPI.
b. Bagi pihak mahasiswa
Diharapkan penelitian ini dapat membantu mahasiswa dalam
29
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia tepatnya di
Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan. Mengacu kepada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
108/DIKTI/Kep/2001 tentang Pedoman Pembukaan Program Studi dan/atau
Jurusan Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
234/U/2000 Tentang Pendirian Perguruan Tinggi, Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) membuka Program Studi D-III Keperawatan. Program studi ini
menginduk kepada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) UPI.
2. Subjek penelitian a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat satu
Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia tingkat
satu sebanyak 22 orang.
b. Sampel
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil semua subjek (total sampling) untuk dilakukannya proses pengambilan data. Hal ini dilakukan peneliti karena
jumlah populasi yang sedikit, yaitu 22 yang juga merupakan prasyarat analisis
data kualitatif. Selain itu peneliti ingin mendapatkan perbandingan dan
gambaran umum tingkat stress mahasiswa dalam menghadapi proses belajar
mengajar di Program Studi D-III Keperawatan Universitas Pendidikan
30
B.Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu
penelitian yang bertujuan mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2008: 80). Jenis desain deskriptif
yang digunakan adalah desain penelitian survey yaitu suatu rancangan yang
digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,
distribusi, dan hubungan antarvariabel dalam suatu populasi (Nursalam, 2008:
82). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat stres pada
mahasiswa tingkat satu program studi D-III keperawatan Universitas Pendidikan
Indonesia dalam proses belajar mengajar.
C.Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini
yaitu metode penelitian kuantitatif. Creswell (Raco, 2010: 7) mendefinisikan
metode penelitian sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk
mengeksplorasi dan memahami suatu gejala sentral. Data penelitian ini diambil dengan cara survey.
D.Definisi Operasional
Tingkat Stres merupakan situasi rentan respon yang dipersepsikan oleh mahasiswa terhadap stimulus yang diterima dari kehidupan akademik maupun
non akademik yang dapat berdampak pada proses belajar mengajar dan hasil
belajar pada mahasiswa di Program Studi D-III Keperawatan Universitas
Pendidikan Indonesia, baik itu dampak negatif maupun dampak positif. Dalam
penelitian ini terdapat lima kategori tingkat stres yaitu normal, ringan, sedang,
berat dan sangat berat.
E.Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yaitu
31
Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42).
Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stress Scale 42 ini terdiri dari
42 item. DASS merupakan seperangkat skala subyektif yang dibentuk untuk
mengukur status emosional negatif dari depresi, kecemasan dan stres. DASS 42
dibentuk tidak hanya untuk mengukur secara konvensional mengenai status
emosional, tetapi untuk proses yang lebih lanjut untuk pemahaman, pengertian
dan pengukuran yang berlaku dimanapun dari status emosional, secara signifikan
biasanya digambarkan sebagai stres.
Tabel 3. 1
Kisi – Kisi Pernyataan Dalam Instrumen
Indikator Nomor Pertanyaan Jumlah
Fisik 2, 4, 7, 12, 15, 19, 23, 25, 41 9
Psikologis/ Emosi 1, 6, 9, 10, 11, 13, 18, 20, 26, 27, 28,
29, 30, 32, 33, 36, 37, 39, 40 20
Perilaku 3, 5, 8, 14, 16, 17, 21, 22, 24, 31, 34,
35, 38, 42 14
(Sumber: Psychometric Properties of The Depression Anxiety Stress Scale 42)
Tabel 3.2
Penilaian Pernyataan Dengan Memberikan Skor
Skor Pernyataan
0 Tidak pernah dialami
1 Jarang dialami
2 Sering dialami
3 Setiap hari dialami
(Sumber: Rasmun, 2008:200)
Kategori tingkatan stres menggunakan instrumen DASS 42 yang terdiri dari
32
tersebut, memiliki makna 0-29 (normal), 30-59 (ringan), 60-89 (sedang), 90-119
(berat), dan > 120 (sangat berat) (Sriati, 2008). Skala ukur yang digunakan adalah
ordinal.
1. Validitas Instrumen
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji coba terpakai yaitu
penelitian langsung dijadikan sebagai dasar analisa. Penelitian ini
menggunakan instrumen DASS 42, skala stres ini tidak dilakukan uji validitas
karena menggunakan instrumen baku Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) dengan nilai koefisien alfa depresi 0,947, ansietas 0,897, dan stress
0,933 (Crawford & Henry, 2005).
2. Reliabilitas Instrumen
Cronbach alpha Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42) ditemukan
memiliki nilai alfa 0,93 (Crawford & Henry, 2005) sehingga instrumen
penelitian ini raliabel.
F. Teknik Pengumpulan Data
Adapun tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara
peneliti mengumpulkan para mahasiswa di dalam kelas kemudian menjelaskan
tujuan dan manfaat penelitian, setelah mahasiswa bersedia menjadi responden
dalam penelitian ini dengan menandatangani lembar persetujuan menjadi
responden maka selanjutnya responden diminta untuk mengisi angket dengan cara
memberikan cheklist (√) dengan menggunakan balpoint pada bagian dari kontinium yang menggambarkan tanggapan terhadap objek, kemudian diperoleh
nilai atau skor yang menunjukan tanggapan responden tentang sifat dari objek
yang disajikan.
G.Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahapan Persiapan
33
b. Menentukan rumusan masalah, variabel, metode penelitian dan sumber data
c. Kontrak waktu dengan para responden
d. Menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya penelitian
e. Izin persetujuan penelitian dari para responden
2. Pelaksanaan Penelitian
Pada pelaksanaan penelitian peneliti menjelaskan terlebih dahulu tata cara
pengisian kuesioner, kemudian kuesioner dibagikan kepada responden,
responden diberikan waktu untuk mengisi kuesioner, setelah responden
selesai mengisi maka kuesioner dikumpulkan, kemudian dilakukan screening data.
3. Pengolahan dan Analisis Data
Dalam tahap ini data yang diperoleh melalui penelitian, diolah sesuai susunan
kebutuhan peneliti dari informasi yang telah dikumpulkan. Setelah itu dilakukan
analisis data untuk mencari kebenaran dalam menjawab fokus masalah.
Pengolahan data dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:
a. Membuat lembaran kode (Coding Sheet)
Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk
merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor
responden, dan nomor-nomor pertanyaan. Peneliti mengklasifikasikan jawaban – jawaban dari responden kedalam kategori – kategori dengan cara memberi tanda kode berbentuk angka pada masing – masing jawaban.
b. Memasukan data (data entry)
Memasukan data yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode
atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan. Peneliti
menginput data yang sudah ada dengan menyesuaikan jawaban dan kodenya
kemudian disatukan menjadi sebuah laporan lengkap yang siap untuk
ditabulasikan dengan jawaban responden lainnya.
34
Tabulasi yaitu membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian
atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2010: 174). Mengelompokan
data sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukan ke dalam tabel
distribusi frekuensi yang sudah disiapkan sehingga mudah untuk dilakukannya
proses pendataan (mudah dibaca). Setiap data yang sudah dikelompokan diberi
kategori sesuai dengan kode yang telah ditetapkan.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif
persentase. Analisis deskriptif berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan,
dan menyajikan data (Hidayat, 2009: 108). Deskriptif persentase ini diolah
dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen,
seperti dikemukakan Sudjana (2001: 129) adalah sebagai berikut:
Keterangan
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
100% = Bilangan tetap
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan komputer program SPSS.
Setelah hasil analisis data didapat selanjutnya diinterpretasikan dengan
menggunakan skala :
0% = Tidak seorang pun dari responden
1-26% = Sebagian kecil dari responden
27-49% = Hampir setengah dari responden
50% = Setengah dari responden
51-75% = Sebagian besar dari responden
76-99% = Hampir seluruhnya dari responden F
35
100% = Seluruhnya dari responden
4. Tahap Penyelesaian
a. Menyusun laporan hasil penelitian
b. Merevisi hasil laporan dan melakukan proses bimbingan dengan dosen
44
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Secara umum gambaran tingkat stres pada mahasiswa tingkat satu D-III
Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia berdasarkan karakteristik
jenis kelamin, usia dan latar belakang keluarga sebagian besar teridentifikasi
dalam skala tingkatan ringan. Mahasiswa yang memiliki tingkatan stres
ringan tersebut didominasi oleh perempuan, berusia 18 – 20 tahun dan
memiliki orang tua yang bekerja.
2. Tingkat stres ringan yang dialami oleh mahasiswa tingkat satu D-III
Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia ini merupakan eustress yang berpengaruh positif terhadap hasil belajar, terbukti 77.2% mahasiswa
mendapatkan nilai indeks prestasi sangat memuaskan.
B.Saran
Hasil penelitian didapatkan sebagian besar mahasiswa D-III Keperawatan UPI
mengalami tingkat stres ringan. Tingkatan stres ini harus dipertahankan karena
dapat berupa eustress yaitu stres yang berdampak positif. Namun, walau tingkat stres dalam rentan ini lebih berdampak positif, tingkat stres ringan ini tetap harus
diantisipasi agar tingkatan stres tidak bertambah meningkat. Hal ini dapat
menghambat pembelajaran dan menimbulkan gejala-gejala penyakit. Oleh karena
itu, beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pihak Institusi
Saran bagi pihak institusi agar lebih memperhatikan dan lebih cermat dalam
seleksi penerimaan mahasiswa baru dalam program studi D-III Keperawatan
ini, sehingga mendapatkan mahasiswa yang berkualitas dan siap dalam
menghadapi proses belajar mengajar di D-III Keperawatan UPI. Rekomendasi
peneliti adalah dengan memperkuat peran pendamping melalui pembimbing
45
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengungkapkan masalah-masalah atau kendala yang dihadapi mahasiswa
dalam menempuh proses akademisi.
2. Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa disarankan agar mahasiswa mampu menghadapi kondisi
dalam proses belajar mengajar di program studi D-III Keperawatan UPI dan
dapat menjalaninya tanpa beban serta mahasiswa disarankan agar
memperhatikan gejala-gejala stres yang terjadi sehingga tingkatan stres tidak
bertambah, selain itu mahasiswa dapat melakukan strategi koping konstruktif
yang dapat membantu mahasiswa menangani stres.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan tema yang sama
dengan penelitian ini disarankan untuk meneliti mengenai faktor-faktor yang
berhubungan dengan tingkat stres dalam proses belajar mengajar. Penelitian
tentang faktor-faktor ini cukup penting karena faktor lain yang dapat
berhubungan dengan tingkat stres dalam proses belajar mengajar, tidak hanya
46
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad, et al. (2007). Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan Bagian III. Bandung: Imperial Bhakti Utama.
Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar. (2006). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budiarto, Eko. (2002). Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Crawford JR, Henry JD. (2003). “The Depression Anxiety Stress Scales (DASS):
NormativeData and Latent Structure in a Large Non-Critical Sample”.
British Journal of Clinical Psychology.
Dimyati dan Mujiono. (2006). Belajar dan Pembejaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Efendi, N. F. (2009). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Fitriani, Ayu. dan Hidayah, Nurul. (2012). “Kepekaan Humor Dengan Depresi
Pada Remaja Ditinjau Dari Jenis Kelamin”. 9, (1), 77-89.
Gulo, W. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Hakim, Thursan. (2005). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.
Keperawatan UPI. (2012). Akademik. [Online]. Tersedia: http://keperawatanupi.com/?file=akademik. [30 Januari 2012]
Martani, R.W. (2001). Hubungan Pelatihan Clinical Instructor (CI) Dengan Lingkungan Belajar Klinik Di RSUD Dr. R. Goeteng Taroenedibrata
Purbalingga. Skripsi pada FKIK UNSOED Purwekerto.
Morris. (2005). Psychology an Introduction, USA: Prentice Hall.
Mustafit, A. Khoiron. (2005). Takdir 13 Skala Richter. Depok: Qultum Media.
47
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Prayitno. (2009). Dasar Teori Dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. Jakarta: Grasindo.
Rasmun. (2004). Stres, Koping Dan Adaptasi. Jakarta: Sagung Seto.
Ratri, N. P. (2012). Tingkat Pengetahuan Mahasiswa S2 FIK UI tentang
BACKPACK SAFETY. Skripsi pada FIK Depok.
Rooijakers. (2003). Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Safari, Triantoro. dan Rahardi, Kunjana. (2004). Menjadi Pribadi Berprestasi. Jakarta: Grasindo.
Salim, E.E.S. dan Sukadji, S. (2006). Sukses Belajar Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Jalasutra.
Santrock, J.W. (2003). Adolescenc Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Simamora, R. H. (2008). Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S.C. dan Bare, B. G. (2008). Brunner And Sudarth’s textbook Of
medical-surgical nursing, terj. Agung. Jakarta: EGC.
Sriati, Aat. (2008). Tinjauan tentang Stres. Makalah Fakultas Ilmu Keperawatan. UNPAD. Jatinangor.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Sugihartono. et al. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Swarth, Judith. (2002). Stres Dan Nutrisi, terj. Irawan. Jakarta: CV. Bumi Aksara.
Syam, Syaifullah. (2005). “Pola Adaptasi Mahasiswa Baru Jurusan PMPKN FPIPS UPI, Studi Analistik Pada Mahasiswa Baru Jurusan PMPKN
48
Warliyah Hasanah Pitri, 2013
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA TINGKAT 1 (SATU) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Widatin, Sri. (2007). Faktor –Faktor Yang Berhubungan Dengan Strategi Koping Pada Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Gubug
Kabupaten Grobogan. Skripsi pada FIKKES UNIMUS Semarang.
Widiyani, Rosmha. (2013). Wanita Lebih Rentan Stres Emosional. [Online]. Tersedia:http://health.kompas.com/read/2013/05/25/08244338/Wanita .Lebih. Rentan.Stres.Emosional. [30 Juni 2012].