Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU
DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT
DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT (TGT)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Ovi Irfiyani
NIM 0903786
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
OVI IRFIYANI. (2013). Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas V SDN Ujungtebu dalam Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Rakyat dengan Model
Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament.
Latar belakang pada penelitian ini adalah rendahnya hasil pembelajaran siswa kelas V SDN Ujungtebu dalam materi mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat. Sebagai gambarannya yaitu banyak siswa yang tidak fokus ketika guru menyampaikan materi,banyak juga siswa yang terlihat tidak semangat dan mengantuk ketika guru menceritakan cerita rakyat. Hal ini dikarenakan dari berbagai faktor diantaranya yaitu pengunaan model pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat atau tidak menarik sehingga motivasi siswa sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Ingin mengatasi kesulitan siswa kelas V dalam mengidentifikasi unsur intrinsik Cerita Rakyat dengan Model cooperative
learning Tipe TGT. (2) Dapat menerapkan langkah-langkah pembelajaran dalam
mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat dengan Model cooperative learning Tipe TGT. (3) Untuk mengetahui apakah model cooperative learning Tipe TGT dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat. Model cooperative learning tipe Teams Games Tournament (TGT) merupakan model yang sangat menarik karena proses pembelajaran dalam model ini semua siswa terlibat aktif dalam kelompoknya. Pembagian dalam kelompok ini juga merata, karena setiap kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi, sedang dan rendah. Model TGT ini juga berfokus pada kerja tim yang bersistem permainan dan pertandingan kelompok. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggert yang terdiri dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Penelitian ini diadakan di SDN Ujungtebu kecamatan Curug pada kelas V yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
mendalam, observasi partisipan dan analisis dokumen. Hasil
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “mengatasi kesulitan
siswa kelas V SDN Ujungtebu dalam mengidentifikasi usur intrinsik cerita
rakyat dengan model cooperative learning tipe Teams Games Tournament
(TGT)” yang merupakan hasil dari penelitian tindakan kelas di kelas V SDN
Ujungtebu ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada di dalamnya yang
merupakan plagiat dari orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas penyataan ini, saya siap menanggung
resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.
Serang, Juni 2013
Yang membuat pernyataan
Ovi Irfiyani
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
oleh
Ovi Irfiyani
NIM 0903786
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU
DALAM MENGIDENTIFIKASI USUR INTRINSIK CEITA RAKYAT
DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT (TGT)
disetujui dan disahkan oleh
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. H. Widjojoko, M. Pd. Deni Wardana, M. Pd.
NIP 19591119 198303 1002 NIP 19810513200501 1003
diketahui
Ketua Program S-1 PGSD UPI Kampus Serang
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
OVI IRFIYANI. (2013). Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas V SDN Ujungtebu dalam Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Rakyat dengan Model
Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament.
Latar belakang pada penelitian ini adalah rendahnya hasil pembelajaran siswa kelas V SDN Ujungtebu dalam materi mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat. Sebagai gambarannya yaitu banyak siswa yang tidak fokus ketika guru menyampaikan materi,banyak juga siswa yang terlihat tidak semangat dan mengantuk ketika guru menceritakan cerita rakyat. Hal ini dikarenakan dari berbagai faktor diantaranya yaitu pengunaan model pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat atau tidak menarik sehingga motivasi siswa sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Ingin mengatasi kesulitan siswa kelas V dalam mengidentifikasi unsur intrinsik Cerita Rakyat dengan Model cooperative
learning Tipe TGT. (2) Dapat menerapkan langkah-langkah pembelajaran dalam
mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat dengan Model cooperative learning Tipe TGT. (3) Untuk mengetahui apakah model cooperative learning Tipe TGT dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat. Model cooperative learning tipe Teams Games Tournament (TGT) merupakan model yang sangat menarik karena proses pembelajaran dalam model ini semua siswa terlibat aktif dalam kelompoknya. Pembagian dalam kelompok ini juga merata, karena setiap kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi, sedang dan rendah. Model TGT ini juga berfokus pada kerja tim yang bersistem permainan dan pertandingan kelompok. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggert yang terdiri dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Penelitian ini diadakan di SDN Ujungtebu kecamatan Curug pada kelas V yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
mendalam, observasi partisipan dan analisis dokumen. Hasil
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Definisi Istilah ... 8
BAB II COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT, CERITA RAKYAT, DAN PEMBELAJARAN CERITA RAKYAT DENGAN TGT A. Cooperative Learning tipe TGT. ... 11
B. Cerita Rakyat ... 17
C. Pembelajaran Cerita Rakyat Dengan TGT ... 18
D. Kurikulum Bahasa Indonesia tentang cerita rakyat ... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 21
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Teknik Penelitian ... 22
D. Instrumen Penelitian ... 23
E. Latar Penelitian ... 23
F. Subyek Penelitian ... 24
G. Langkah-langkah penelitian ... 24
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Data Temuan 1. Siklus I ... 25
a. Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 27
b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 29
c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 30
2. Siklus II ... 32
a. Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 34
b. Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 35
c. Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 36
B. Analisis Data Temuan ... 39
1. Siklus I a. Analisis Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 39
b. Analisis Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 40
c. Analisis Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 40
2. Siklus II a. Analisis Data Temuan Hasil Observasi Partisipan ... 41
b. Analisis Data Temuan Hasil Wawancara Mendalam ... 41
c. Analisis Data Temuan Hasil Analisis Dokumen ... 42
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rekomendasi ... 45
1
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Basrowi (2008:25) penelitian tidakan kelas merupakan “salah
satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan
untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran dikelas”.
Untuk mengawali pencarian masalah tersebut, peneliti melakukan observasi
partisipan untuk mendapatkan gambaran secara langsung mengenai masalah
yang akan diteliti.
Berdasarkan observasi partisipan yang peneliti lakukan terhadap
pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat dikelas V SDN
Ujungtebu pada hari Senin, 11 Maret 2013 menghasilkan data sebagai berikut.
Pada saat awal pembelajaran siswa masih terlihat antusias mengikuti
pelajaran, namun setelah menit ke 10 semangat siswa mulai berkurang. Guru
memberikan pertanyaan tentang unsur-unsur intrinsik dari cerita rakyat pada
menit ke 10 kepada 4 orang siswa, namun 2 orang siswa sama sekali tidak
mampu menjawab sedangkan 1 orang menjawab dengan jawabannya yang
kurang tepat dan 1 orang menjawab jawabannya benar. Pada menit ke 30 ada
4 orang siswa keluar kelas dan 6 orang siswa terlihat mengantuk saat
2
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bukti bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami unsur instrinsik
cerita rakyat.
Setelah melaksanakan observasi partisipan, peneliti melanjutkan dengan
mengadakan wawancara. Wawancara yang dilakukan peneliti yaitu dengan
wawancara mendalam terhadap guru kelas V SDN Ujungtebu (Eti Suhaeti, S.
Pd I) mengenai kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik
cerita rakyat pada hari Senin, 11 Maret 2013 dengan menanyakan masalah
yang dialami selama proses pembelajaran. Ketika ditanya mengenai kesulitan
siswa dalam pembelajaran guru menjawab bahwa memang benar selama ini
beliau mengalami kesulitan dalam mengajarkan cerita rakyat. Banyak siswa
yang belum mampu mengidentifikasi unsur-unsur yang ada dalam cerita
rakyat itu terutama dalam menentukan tema dan amanat dalam cerita. Beliau
juga menyatakan bahwa mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia
mengalami kesulitan karena pada saat pembelajaran anak seperti tidak
semangat dan terlihat mengantuk terutama dalam materi cerita rakyat ini. Hal
seperti itu tidak sepenuhnya merupakan kesalahan siswa, untuk menyesuaikan
apa permasalahannyapun peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap
siswa kelas V.
Dari wawancara mendalam yang dilakukan peneliti kepada tiga orang
siswa kelas V yaitu Septiani, Mumun, dan Yusuf mendapatkan data yaitu
bahwa ketiga siswa tersebut kurang memahami pembelajaran Bahasa
Indonesia yang membahas materi cerita rakyat, oleh karena itu ketika mereka
3
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa merasa kesulitan dan banyak yang tidak mampu dijawab. Dari hasil
wawancara yang peneliti lakukan dengan guru dan siswa, dapat menjadi bukti
bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami unsur instrinsik cerita
rakyat.
Agar data temuan mengenai masalah yang dialami siswa semakin kuat,
peneliti juga melakukan analisis dokumen. Analisis dokumen yang peneliti
lakukan terhadap rekapan nilai siswa, catatan siswa dan catatan anekdot guru
dalam materi mengidentiikasi unsur intrinsik cerita rakyat pada hari Senin, 11
Maret 2013 menghasilkan data sebagai berikut.
Tabel 1.1
Rekapan Nilai Siswa Kelas V
4
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 Pahrul Roji 65
15 Nahdotul Munawaroh 65
16 Nurdiana Putri 70
26 Syarip Hidayatullah 50
27 Siti Ayu Awaliyah 65
28 Solihin 50
29 Yusuf Mulyana 50
5
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jumlah 1705
Rata-rata kelas 56,83
Pada tabel 1.1 diatas, menjelaskan bahwa nilai yang diperoleh dalam
pembelajaran bahasa Indonesia yaitu antara 45-70. Sedangkan untuk nilai
rata-rata kelasnya yaitu jumlah nilai seluruh siswa jumlah siswa atau
1705
30 jadi hanya mencapai
56,83. Nilai tersebut merupakan nilai yang belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) karena KKM pada pelajaran Bahasa Indonesia di
SDN Ujungtebu yaitu 65. Dalam catatan anekdot guru siswa yang bernama
Saepi dan Arpi terlihat tidak nyaman melaksanakan pembelajaran ini,
sedangkan untuk catatan siswa Muhedi dan Solihin mereka belum mampu
mencacat dengan benar tentang unsur intrinsik cerita rakyat yang telah
dijelaskan oleh guru.
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu dari mata
pelajaran yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia baik secara lisan ataupun tulisan
dengan baik dan benar serta untuk meningkatkan apresiasi sastra dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam kurikulum yang dipakai pada Sekolah
Dasar pelajaran Bahasa Indonesia mencakup beberapa aspek kemampuan
berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek aspek seperti
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan itu
merupakaan pondasi untuk pencapaian tujuan pembelajaran berbahasa yang
6
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada kemampuan menyimak anak. Berikut merupakan Kemampuan ideal
siswa sekolah dasar dalam kegiatan menyimak menurut Tarigan, menyimak
merupakan
suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi, untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 1986:45)
Pada pembelajaran sastra di sekolah dasar, siswa diharapkan tidak
hanya dapat mengetahui sastra seperti cerita rakyat secara teori saja tetapi
diharapkan mampu mengetahui unsur-unsur yang terkandung dalam cerita
rakyat itu. Dalam pengajaran bahasa Indonesia mengenai pemahaman unsur
instrinsik cerita rakyat, dapat digunakan salah satu model pembelajaran
cooperative learning tipe Teams Games Tournament (TGT) dimana seluruh
siswa dapat terlibat aktif dalam kelompoknnya.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia yang
terdapat dalam kurikulum merupakan aspek yang harus telah tercerminkan
peserta didik dalam penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan
sikap yang baik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dikelas V sehingga
untuk mengetahui perkembangan maupun kesulitan dalam pembelajaran ini
peneliti melakukan observasi partisipan, wawancara mendalam, serta analisis
dokumen sebagai acuan dalam mengetahui kesulitan yang terjadi.
Berdasarkan kenyataan diatas terbukti bahwa kemampuan siswa kelas
V di SDN Ujungtebu dalam materi mengidentifikasi unsur intrinsik cerita
7
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kenyataan ini
membuat peneliti layak melakukan penelitian ini, dengan demikian peneliti
mencoba untuk mengatasi kesulitan siswa kelas V SDN Ujungtebu dalam
mengidentifkasi unsur intrinsik dengan model Cooperative Learning Tipe
Teams Games Tournament. Metode ini dipilih karena dianggap lebih sesuai
dengan materi yang akan diajarkan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kesulitan siswa kelas V dalam Mengidentifikasi Unsur
Intrinsik Cerita Rakyat dengan Model Cooperative Learning Tipe
TGT?
2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran dalam mengidentifikasi
unsur intrinsik cerita rakyat dengan Model Cooperative Learning Tipe
TGT?
3. Apakah model Cooperative Learning Tipe TGT dapat digunakan
untuk mengatasi kesulitan siswa dalam mengidentifikasi unsur
intrinsik cerita rakyat?
C. Tujuan Penelitian
8
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Ingin mengatasi kesulitan siswa kelas V dalam mengidentifikasi unsur
intrinsik Cerita Rakyat dengan Model Cooperative Learning Tipe
TGT.
2. Dapat menerapkan langkah-langkah pembelajaran dalam
mengidentifikasi unsur-unsur cerita rakyat dengan Model Cooperative
Learning Tipe TGT.
3. Untuk mengetahui apakah model Cooperative Learning Tipe TGT
dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam
mengidentifikasi unsur-unsur cerita rakyat.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Kelompok Kerja Guru (KKG)
a. Sebagai referensi keilmuan mengenai pembelajaran
mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat.
b. Sebagai acuan dan alternatif pemecahan masalah serupa dalam
mengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Bagi Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
Sebagai masukan bagi pihak kurikulum / pengawas.
3. Bagi Orang Tua Siswa
Sebagai bahan masukan bagi orangtua dalam mendidik dan
mengawasi anak dalam belajar.
4. Bagi Pembaca
9
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Sebagai referensi keilmuan untuk menambah pengetahuan
pembaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
E. Definisi Istilah
1. Mengatasi Kesulitan Siswa
Mengatasi kesulitan siswa dalam penelitian ini didefinisikan
sebagai upaya yang dilakukan oleh guru dalam penelitian untuk
mengatasi kesulitan. Kesulitan siswa dalam penelitian ini adalah
kemampuan siswa kelas V SDN Ujungtebu dalam mengidentifikasi
unsur intrinsik cerita rakyat yang masih dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) atau belum sesuai dengan Indikator Pencapaian Hasil
Belajar (IPHB)
2. Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan sebuah cerita yang telah melegenda
dan diturunkan secara turun menurun sehingga masih tetap dinikmati
keadannya hingga sekarang. Cerita rakyat mencerminkan jati diri tiap
bangsa karena tiap bangsa dan negara memiliki cerita yang
berbeda-beda dan memiliki keunikan yang berberbeda-beda terutama bangsa Indonesia
yang terdiri dari beberapa pulau dan banyaknya suku yang tiap suku
10
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Model Cooperative Learning Tipe TGT (Teams Games Tournament)
a. Cooperative Learning
Cooperative Learning merupakan model pembelajaran yang
kini banyak dipakai oleh beberapa guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran di sekolah. Cooperative learning merupakan
pembelajaran yang disusun dalam bentuk kelompok dengan tujuan
agar siswa saling berinteraksi antar teman sehingga pembelajaran
akan terasa lebih bermakna.
b. Cooperative Learning Tipe TGT
Cooperative learning tipe TGT sangat cocok diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran karena pada tipe TGT ini semua siswa
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Disini siswa juga dapat
belajar lebih rileks dan dapat menumbuhkan tanggung jawab,
21
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data dalam
penelitian ini berupa fenomena sosial. Fenomena sosial dalam penelitian
ini berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi di kelas V SDN Ujungtebu
dalam materi mengidentifikasi unsur intrinsik pada cerita rakyat.
B. Metode Penelitian
Metode dalam penelitian ini yaitu menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas karena penelitian ini dilaksanakan di kelas untuk
mengatasi kesulitan siswa. PTK yang digunakan menggunakan model
Kemmis dan Taggert. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan model cooperative
learning tipe TGT. Setiap siklus terdiri dari empat rangkaian yang
dilakukan secara berulang, empat rangkaian utama yang ada pada setiap
siklus, yaitu a) perencanaan, b) tindakan, c) pengamatan, d) refleksi.
22
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siklus yang meliputi: identifikasi dan menganalisis masalah, dan rumusan
masalah.
C. Teknik Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi
partisipan, wawancara mendalam, dan analisis dokumen.
a. Observasi partisipan
Observasi partisipan dilaksanakan pada pembelajaran
mengidentifikasi unsur cerita rakyat di kelas V SDN Ujungtebu.
Kegiatan dalam observasi partisipan ini yaitu tingkah laku siswa
pada saat pembelajaran.
b. Wawancara mendalam
Wawancara mendalam dilaksanakan pada pembelajaran
mengidentifikasi unsur cerita rakyat di kelas V SDN Ujungtebu.
Wawancara mendalam dilakukan tanpa teks atau tanpa susunan
pertanyaan yang sebelumnya telah dipersiapkan, hal ini karena
petanyaan yang diajukan dalam wawancara mendalam mengikuti
arah jawaban responden. Wawancara mendalam ini dilakukan
antara peneliti dengan guru dan siswa.
23
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis dokumen dilaksanakan pada pembelajaran
mengidentifikasi unsur cerita rakyat di kelas V SDN Ujungtebu.
Dalam melaksanakan analisis dokumen peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dukumen, dan
lain-lain.
2. Teknik Analisis Data
a. Mengenali data
Data yang akan kita teliti terlebih dahulu harus kita kenali agar
memudahkan dalam proses penelitian selanjutnya.
b. Mengelompokkan data
Data yang kita peroleh dikelompokkan berdasarkan tujuan untuk
memudahkan dalam pengelolaan data dan mengambil keputusan.
c. Mengidentifikasi data
Setelah data dikelompokan kemudian data diidentifikasi untuk
mengetahui alternatif jawaban dan mempermudah membaca data.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti karena pendekatan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang datanya berupa
24
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Latar Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Bulan Maret sampai
dengan Mei 2013.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Ujungtebu
Kecamatan Curug Kota Serang.
F. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas V
SDN Ujungtebu dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat
dengan jumlah 30 siswa.
G. Langkah-langkah penelitian
1. Langkah Langkah Tindakan Penelitian
Sesuai dengan model PTK yang akan digunakan oleh Peneliti,
maka pelaksanaan PTK ini akan dibagi kedalam beberapa siklus dan untuk
lebih jelasnya proses tindakan yang akan dilakukan pada setiap siklusnya
25
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Pra siklus
Pada kegiatan pra siklus, tahap kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Menentukan lokasi dan subjek penelitian
2) Permintaan izin penelitian
3) Observasi
Kegiatan observasi sangat penting dilakukan untuk
mendapatkan data kondisi awal keadaan sekolah dan kelas yang
dijadikan tempat penelitian tindakan kelas agar dapat menyusun
rencana tindakan yang akan dilakukan. Observasi awal ini mencakup
kondisi kelas, sikap dan prilaku siswa saat belajar di kelas,
kemampuan siswa dalam memahami pelajaran, kemampuan guru
dalam menerapkan RPP dan kendala-kendala yang dihadapi guru
dalam proses pembelajaran.
4) Refleksi
Peneliti dan guru melakukan diskusi tentang permasalahan
yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sebagai hasil
dari observasi awal. Dan dalam hal ini penulis merumuskan tindakan
dalam mengatasi permasalahan kegiatan belajar mengajar tersebut
sesuai model pembelajaran yang akan digunakan oleh peneliti dalam
penelitiannya yaitu model Cooperative Learning Tipe TGT .
26
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Perencanaan
Kegiatan ini dimaksudkan mengadakan rancangan kegiatan
berdasarkan hasil observasi pra siklus. Adapun kegiatan yang
dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah sbagai berikut.
a) Merencanakan pembelajaran sesuai dengan materi yang sudah
direncanakan yaitu menggunakan model Cooperative Learning
Tipe TGT.
b) Menentukan kompetensi dasar dan mengembangkan skenario
pembelajaran
c) Menyiapkan sumber dan alat belajar
d) Menyusun alat evaluasi berupa tes dan lembar kerja siswa
e) Mengembangkan format penilaian
f) Mengembangkan pedoman observasi dan wawancara
2) Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan
tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
3) Observasi
Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan observasi sesuai
dengan format yang telah disiapkan, dan menilai hasil tindakan sesuai
27
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4) Refleksi
Kegiatan yang dilakukan adalah refleksi terhadap hasil kegiatan
belajar mengajar pada akhir pembelajaran siklus I. Peneliti mengkaji,
melihat dan mempertimbangkan atas hasil dari tindakan yang sudah
dilakukan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk membuat rencana
baru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang ditemukan pada siklus
I, yang mengacu pada hasil dan evaluasi untuk menentukan apakah
perlu dilakukan upaya perbaikan. Apabila pada siklus I belum tercapai
tujuan yang diinginkan, maka pada kegiatan perbaikan dirancang
kembali kegiatan penelitian untuk siklus II.
c. Siklus II
1) Perencanaan
Rencana tindakan siklus II dirancang berdasarkan kesulitan
dan hambatan yang ditemukan guru dan peneliti saat melaksanakan
dan mengamati proses tindakan siklus I.
2) Tindakan
Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah
dirancang bersama antara peneliti dan guru pada tahap
perencanaan.
28
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Melakukan observasi tentang kegiatan aktivitas siswa
dalam pembelajaran dengan model Cooperative Learning Tipe
TGT tentang unsur intrinsik cerita rakyat.
4) Refleksi
Melakukan diskusi tentang hasil observasi dan temuan pada
proses tindakan siklus II sebagai dasar untuk menentukan berhasil
atau tidaknya pembelajaran dengan menggunakan model
46
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada
siswa kelas V SDN Ujungtebu Kecamatan Curug Kota Serang dengan dua
siklus maka permasalahan yang dialami oleh siswa dapat diatasi dengan baik,
siswa terlihat lebih aktif dan semangat dalm mengikuti pembelajaran. Ini
dapat terlihat sesuai dengan pembahasan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Masalah yang dialami siswa pada rumusan masalah ini yaitu siswa
kesulitan mengidentifikasi unsur intrinsik yang ada dalam cerita rakyat.
Hal ini dikarenakan guru kurang tepat dalam memilih strategi
pembelajaran sehingga anak tidak termotivasi dalam mengikuti pelajaran.
Pembelajaran yang monoton juga menyebabkan siswa terlihat mengantuk
dikelas.
2. Langkah pembelajaran yang dilaksanakan dalam pembelajaran ini sesuai
dengan strategi atau model pembelajaran yang digunakan yaitu model
cooperative learning tipe TGT. Dalam Pembelajaran siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3-5 orang yang
memiliki kemampuan yang berbeda sehingga pembagian dalam kelompok
47
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berikut Dalam suatu permainan terdiri dari: kelompok pembaca,
kelompok penantang I, kelompok penantang II, dan seterusnya sejumlah
kelompok yang ada.
a. Kelompok pembaca bertugas
1) Ambil Kartu Bernomor dan cari pertanyaan pada lembar
permainan.
2) Baca pertayaan keras-keras
3) Beri jawaban atas petanyaan tersebut
b. Kelompok Penantang Kesatu
Menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda.
c. Penantang Kedua
Menyetujui pembaca atau memberi jawaban yang berbeda. Ini
berlanjut sesuai dengan jumlah kelompok penantang dan penantang terakhir
mengecek lembar jawaban yang benar yang telah disediakan oleh guru.
Setelah guru menjelaskan aturan permainannya guru menceritakan
sebuah cerita rakyat dari daerah Banten dan kemudian melaksanakan
permainan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
3. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa pembelajaran
mengidentifikasi unsur intrinsik dengan menggunakan model cooperative
learning tipe TGT dapat mengatasi kesulitan siswa. Hal ini dapat
dibuktikan dengan perolehan skor tiap siklusnya mengalami peningkatan
48
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES
TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meningkat menjadi 60,66 dan pada siklus II meningkat drastis menjadi
74,67. Guru terlihat semakin terampil dalam menggunakan model
pembelajaran ini dan siswa terlihat lebih aktif dalam pembelajaran.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas
yang telah dilaksanakan di SDN Ujungtebu Kecamatan Curug Kota Serang,
maka peneliti mengajuka beberapa rekomendasi sebagai berikut.
1. Bagi guru sekolah hendaknya menggunakan model cooperative learning
tipe teams games tournament dalam mengatasi kesulitan mengidentifikasi
unsur intrinsik cerita rakyat dengan harapan kualitas pembelajaran di
sekolah dasar lebih meningkat.
2. Bagi guru diharapkan lebih meningkatkan keterampilan dalam mengajar
dan memotivasi semua siswa agar dapat berperan aktif dalam
pembelajaran di kelas.
3. Kepada peneliti lainnya, disarankan untuk melaksanakan penelitian
lanjutan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan penerapan model
cooperative learning tipe TGT di sekolah dasar dengan proses yang lebih
menarik lagi sehingga pembelajaran bahasa Indonesia semakin
49
Ovi Irfiyani, 2013
MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN UJUNGTEBU DALAM MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERITA RAKYAT DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bibliografi
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Basrowi. (2008). Prosedur Penelian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia.
Huda, M. (2012). COOPERATIVE LEARNING. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Iskandar. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press.
Nurgianto, B. (2005). Sastra Anak . Yogyakarka: Gadjah Mada University.
Riyanto, Y. (2012). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Rusman. (2012). Model Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, H. G. (1986). Menyimak. Bandung: Angkasa.