• Tidak ada hasil yang ditemukan

Parody for Sale.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Parody for Sale."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Indonesia merupakan salah satu Negara dengan pasar seni yang berkembang di ranah kontemporer, hal ini dipengaruhi beberapa factor yaitu munculnya galeri – galeri baru atau balai lelang dan ruang alternative, sehingga secara tidak langsung banyak seniman menghasilkan karya yang lebih bertumpu kepada pasar, demi mendapatkan keuntungan yang besar dan menghilangkan unsure estetis – filosofis yang terkandung dalam suatu karya seni. Seniman menghasilkan suatu karya yang secara intelektual terkesan kosong tetapi secara visual sangat menarik dan dapat diterima di pasar.

Penciptaan karya seni ini mengkritik isu – isu yang berkaitan seni sebagai komoditas dengan menggunakan bahasa visual parodi. Penulis menganggap seni merupakan suatu investasi bagi manusia dan sebagai warisan budaya, bukan sebagai taman bermain orang kaya. Penciptaan karya seni ini juga membantu penulis untuk mengenal lebih dekat fenomena yang terjadi di ranah seni dengan perspektif sikap obyektif dan juga diharapkan dapat menghilangkan bias penulis terhadap masalah yang diangkat karena tidak terlibat secara langsung dalam medan pasar seni.

Kata Kunci: Parodi, Satir, Apropriasi

(2)

ABSTRACT

Indonesia is one of the countries with a growing art market in the contemporary scene. It is

influenced by several factors: the emergence of new galleries or auction houses, and alternative

spaces. Thus indirectly many artists produce works relying on the market in order to geta

benefits and eliminate the element of aesthetic - philosophical contained in a work of art. Artists

may as well create work that is intellectually empty but aesthetically appealing to be validated in

the market.

Creation of works of art criticized issues related art as a commodity by using the visual language

of parody. I rather view art as an investment in human capital and our cultural heritage. Not as

a playground for the rich. With the creation of this work of art also allowed me to get insights

from different perspectives within the art sceneand also to rid the bias I may have for not directly

involved with the art market scene.

Keywords: Parody, Satire, Appropriations

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iv

1.1 Latar Belakang Penciptaan ... 1

1.2 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penciptaan ... 3

1.3 Tujuan dan Manfaat Penciptaan... 3

1.4 Metode, tehnik dan Prosedur Penciptaan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

1.6 Kerangaka Penciptaan ... 5

BAB II PARODY FOR SALE ... 6

2.1 Tema dan Judul Karya Tugas Akhir ... 6

2. 1. 1 Parodi ... 7

2.2. 2Satire……….. ... 8

2. 2 Referensi Seniman….. ... 8

2. 2. 1 Miriam Elia .. ... 8

2. 2. 2 Jonathan Monk ... 10

BAB III KONSEP PENCIPTAAN ... 12

3.1 Ide / Gagasan... 12

3.2 Tehnik dan Medium ... 12

(4)

3.3Visualisasi Karya ... 13

3.3.1 Rekayasa Digital ... 14

3. 3. 2 Akrilik ... 14

3. 4 Proses Berkarya ... 14

BAB IV ANALISA KARYA ... 16

4. 1 Karya 1: “LUV ME, BUY ME, FUK ME” ... 16

4. 2 Karya II: “THE PERKS OF BEING A HEADLESS HUMAN” ... 18

4. 3 Karya III: “HOW-TO BECOME: JEFF KOONS KIT” ... 20

4. 3 Karya III: “I COULD BE MASRIADI” ... 21

4. 4 Karya IV:“RADI MENGEONG TANDA LAPAR” ... 23

4. 5 Karya V: “BUY THIS... OR THAT” ... 25

4. 6 Karya VI:“APPROPRIATION AT ITS BEST I” ... 27

4. 7 Karya VII:“APPROPRIATION AT ITS BEST II” ... 29

4. 8 Karya VII:“MR. ASJUDMO” ... 31

BAB V KESIMPULAN ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... xii

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 2. 1We Go To The Gallery, 2014 ... 9

Gambar 2.2.2 Deflated Sculpture, 2009 ... 10

Gambar 2. 2. 2 A Painting By Patrick X. Nidorf O.S.A., 2007 ... 11

Gambar 4.1 “LUV ME, BUY ME, FUK ME” ... 16

Gambar 4.2 “THE PERKS OF BEING A HEADLESS HUMAN” ... 18

Gambar 4.3 “HOW-TO BECOME: JEFF KOONS KIT” ... 20

Gambar 4.3 “I COULD BE MASRIADI” ... 21

Gambar 4.4 “RADI MENGEONG TANDA LAPAR” ... 23

Gambar 4.5 “BUY THIS... OR THAT” ... 25

Gambar 4.6 “APPROPRIATION AT ITS BEST I” ... 27

Gambar 4.7 “APPROPRIATION AT ITS BEST I” ... 29

Gambar 4.8 “MR. ASJUDMO” ... 31

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tema mengenai parodi sebagai bentuk sindiran terhadap situasi zaman, banyak ditemukan sepanjang sejarah dunia seni, dalam hal ini khususnya seni lukis, contohnya Richard Hamilton dengan karya kolasenya yang berjudul “Just what is it that makes today's homes so different, so

appealing” sebagai bentuk parodi terhadap dunia periklanan Amerika yang meledak serta budaya

konsumerisasi pasca perang tahun 50-an. Ketertarikan terhadap parodi sebagai bahasa visual mempengaruhi beberapa karya penulis sebelumnya, yang didukung pula oleh konsep pemikiran dari Yasraf Amir Piliang (2009) tentang parodi: “merupakan komposisi dalam satu karya seni, sastra,

atau arsitektur yang diimitasi sedemikian rupa yang didalamnya memiliki kecenderungan

pemikiran atau perasaan tidak puas, kecaman atau bahkan hanya sekedar ungkapan rasa humor

yang menghasilkan efek-efek humoristik.”

Penggunaan bahasa visual parodi terhadap karya seni masih diperbincangkan di Indonesia karena masih dianggap menyalahi hak cipta suatu karya seni, berbeda dengan di Amerika Serikat, seniman dilindungi oleh suatu hukum-hukum khusus untuk memungkinkan seniman secara bebas melakukan parody, sehingga menghindari masalah hak cipta, asalkan tidak merusak atau merugikan karya asli atau mencoba untuk berpose seperti aslinya.

Seni post-modern mengambil berbagai bentuk dalam pengolahan karya seni, salah satunya “found object” yaitu benda ini merupakan buatan manusia atau dari alam yang kemudian diolah secara minimal bahkan tidak diolah sama sekali, kemudian ditawarkan kembali menjadi sebuah karya seni. Beberapa seniman post-modern yang menggunakan found object adalah Andy Warhol dan Richard Hamilton, selain menggunakan unsur-unsur dari simbol institusional juga hal-hal komersil di dalam karya seninya “Postmodern Piracy: How Copyright Law Constrains

Contemporary Art” (1994 : 282).

Seni merupakan media ekspresi emosi personal yang menghadirkan fakta kehidupan yang paling dekat dengan seniman, sehingga seni mempunyai keterikatan yang kuat terhadap psikologi atau psikobiografi seniman. Dalam “Philosophy of The Art : An Introduction to Aesthetics” (2005 : 31 - 32) mengemukakan bahwa seni sebagai proses kreatif adalah ungkapan dari suasana hati, perasaan dan jiwa. Seniman menciptakan karya seni sebagai salah satu bentuk ungkapan isi hati dan

(7)

pengalaman batin melalui berbagai macam bentuk visual. Proses pengungkapan ini menjadikan seniman terbebas dari kecemasan, emosi dan pengalaman batin lainnya.

Penggunaan bahasa visual parodi dipilih seniman sebagai bentuk kritik terhadap pergerakan seni rupa di era kontemporer dimana kesenian pada era industri bukan lagi tumpahan ekspresi pribadi yang merupakan simbolisasi dan pengungkapan perasaan; tetapi semata-mata lebih bertumpu pada kegiatan ekonomi, dimana karya seni dalam kasus ini akhirnya hanya menjadi representasi reputasi dan identitas bagi pembeli. Karena sifat pasar yang tendesius dan sifat pasar yang cenderung mengapresisasi karya seni yang memiliki nilai jual tinggi menyebabkan beberapa seniman mematok harga yang fantastis untuk karya seni yang dibuatnya. Membeli lukisan atau karya seni dengan harga fenomenal di kalangan masyarakat atas diyakini menjadi sebuah gaya hidup baru yang prestisius. Hal ini ini menandakan berubahnya paradigma seni lukis yang awalnya sebagai seperangkat nilai estetis - filosofis menjadi benda komoditi.

Mengutip Ad Reinhardt dalam buku “Art-as-art: The Selected Writings of Ad Reinhardt” (1991 : 56) mengatakan:No art as a commodity or a jobbery. Art is not the spiritual side of

business.Dengan demikian, semangat berkesenian bukan lagi didorong oleh proses kreatif untuk

menciptakan suatu karya seni yang memiliki kontribusi bagi kemanusiaan, tetapi lebih banyak mengikuti selera pasar. Karena itu parodi merupakan media visual yang tepat karena dapat menyampaikan bahasa melalui pesan visual dan menjadikannya sebagai alat penyampaian pesan kepada masyarakat sebagai sindiran, dan kritikan mengenai dampak dari seni sebagai komoditas yang telah terjadi ini.

Melalui Karya Tugas Akhir ini pesan yang ingin disampaikan adalah mengkritisi fenomena yang terjadi saat ini melalui bahasa visual parodi yang di implementasikan pada karya - karya Tugas Akhir yang diharapkan dapat kembali pada persepsi seni yang dapat berkomunikasi lewat rasa yang alami, sederhana dan tanpa pretensi yang menghasilkan karya yang jujur.

(8)

1.2 Rumusan Penciptaan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka batasan masalah berkarya dalam tugas akhir ini dirumuskan sebagai berikut:

• Bagaimana penulis menginterpretasi konsep dari fenomena yang terjadi saat ini yang akan penulis visualisasikan dalam karya?

• Bagaimana bahasa visual parodi dapat mendukung tema yang diangkat penulis?

1.3 Tujuan Penciptaan

Tujuan dalam penciptaan karya ini adalah:

• Untuk mengembangkan konsep dari fenomena yang terjadi saat ini yang divisualisasikan kedalam bentuk karya seni lukis

• Mewujudkan bahasa visual parodi yang mendukung konsep dalam kekaryaan.

• Untuk landasan penciptaan para mahasiswa tugas akhir selanjutnya.

1.4 Metode Penciptaan

Proses penciptaan karya dilakukan dengan beberapa metode yakni sebagai berikut:

• Metode Eksperimentasi: Metode eksperimentasi dilakukan dengan penggunaan tehnik konvesional dan tehnik digital pada bidang datar yang menjadi satu kesatuan dalam mendukung pemilihan bahasa visual yang dipakai yaitu parodi.

• Metode Studi Pustaka: diperoleh dari metode studi literatur yaitu data - data pustaka yang bersumber dari referensi terkait dengan proses penciptaan yang sedang dilaksanakan. Yaitu dengan mengumpulkan buku - buku pendukung, dan mengumpulkan sumber terkait melalui internet mengenai isu seni sebagai komoditas dan pengertian parodi secara umum dan bahasa visual parodi di ranah seni.

(9)

1.5 Sistematika Penulisan Laporan Penciptaan Penulisan ini dibagi menjadi 5 bab, sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Menjelaskan latar belakang penciptaan, kerangka penciptaan, tujuan dan manfaat penciptaan dan sistematika penulisan laporan penciptaan.

Bab 2 Landasan Teori

Menjelaskan landasan penciptaan yang berisi tema dan judul tugas akhir, acuan karya, acuan teori.

Bab 3 Konsep Penciptaan

Menjelaskan konsep penciptaan yang berisi ide dan gagasan, proses berkarya. Bab 4 Tinjauan Karya

Menganalisa karya yang telah diciptakan dengan landasan teori yang telah dipaparkan sebelumnya.

Bab 5 Kesimpulan

Merupakan rangkuman dari rumusan penciptaan yang telah dipaparkan dalam Bab I.

(10)
(11)

Kesimpulan

(12)

BAB V KESIMPULAN

Sebagai seorang akademisi maupun seniman yang menekuni di bidang Seni Rupa Murni mengajarkan, saya banyak hal dan ilmu bahkan ilmu diluar akademis. Bahwasanya setiap profesi maupun sebagai mahasiswi di Universitas Kristen Maranatha memiliki tanggung jawab moral. Tanggung jawab yang lebih luas daripada sekedar tanggung jawab kepada dosen, diri sendiri maupun tempat bekerja. Mengajarkan dan berbagi adalah belajar untuk kedua kali. Sesederhana membagikan apa yang kita tahu –tak selalu spesifik dari ranah keilmuan tertentu, kepada mereka yang mungkin belum tahu.

Dengan merambahnya era komersil tidak menjadi alasan bagi saya untuk mengindahkan tanggung jawab sebagai seniman yaitu mengedukasi khalayak luas atas ranah keilmuan yang saya miliki tidak bisa begitu saja diabaikan. Tugas seorang seniman tidak hanya menyebarkan karya yang di punya ke khalayak luas, namun juga menyebarkan muatan ilmu yang terkandung dalam profesi maupun di dalam karya yang mungkin tidak diketahui oleh orang di luar

profesinya

Maka dengan Tugas Akhir ini seluruh gagasan ini direfleksikan melalui karya – karya yang memparodikan kembali karya – karya penulis yang menyangkut dengan isu seni yang mengarah ke komoditas sebagai salah bentuk kritik. Penggunaan medium dan teknik yang beragam ini juga tidak lepas dari respon penulis terhadap perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi di sekitar kita.

(13)

PARODY FOR SALE

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan akademik Meraih gelar Sarjana Strata Satu

Seni Rupa Murni

Oleh

ANDHINY PUSPA MAHARATIE 1162005

PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI FAKULTAS SENI RUPA DAN DESIGN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

(14)

PRAKATA

Tugas Akhir ini merupakan persyaratan akademik yang harus diselesaikan untuk memenuhi tujuan dalam meraih gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha dengan judul “Parody For Sale”. Karya Tugas Akhir ini merupakan penciptaan karya seni multimedia yang di dalamnya terdapat karya lukis dan digital. Penulis mengusung parody sebagai tema utama karena parody merupakan ala tpenyampaian pesan / kritik yang tepat. Pembahasan mengenai teori – teori yang berhubungan dengan parody dan post – modern dijadikan pijakan awal bagi penulis dalam berkarya untuk pencapaian seluruh karya Tugas Akhir ini.

Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Tugas Akhir ini, segala usaha serta cita – cita untuk menghasilkan karya yang memuaskan untuk diri sendiri sejak awal masuk kuliah telah terpenuhi. Doa dan pengharapan untuk selalu berusaha dan tegar dalam menjalani kuliah dari awal semester 1 hingga saat ini telah berjalan lancer tanpa satupun yang kurangdari-Nya.Terima kasih kepada Tuhan karena tanpa-Nya, Tugas Akhir ini tidak akan terpenuhi denganbaik.

Dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini tidak lepas dari banyak pihak yang memberi dukungan moril maupun dukungan materil untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini, maka dalam kesempatan ini saya hendak mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Belinda Sukapura Dewi, M. Sn dan Ibu Dr Ariesa Pandanwangi, M. Sn selaku Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam Menyelesaikan Tugas Akhirini.

2. Bapak Ismet Zaenal Effendi, M. Sn selaku Ketua Program Studi Seni Rupa Murni dan Dosen Wali yang membimbing saya dari semester 1, melalui obrolan panjang mengenai wacana Seni Rupa Bandung saat mayor IV yang pada akhirnya saya wujudkan sebagai Tugas Akhir.

3. Bapak M. A. Rahim, M. Sn yang telah memberikan banyak pemahaman dan ilmu selama berkuliah dan membuka pemikiran saya atas segala kemungkinan yang terjadi.

4. Seluruh Dosen Seni Rupa Murni FSRD Universitas Kristen Maranatha yang telah

(15)

memberikan ilmu, kritik dan masukan bermanfaat bag penulis: Bapak Wawan Suryana, M. Sn, dan Bapak Heru Susanto, M. Sn.

5. Papa dan Mama yang sudah mendukung maupun membiayai kuliah, terutama untuk Tugas Akhir ini. Serta kepercayaan terhadap setiap keputusan yang diambil selama kuliah agar saya dapat berkembang menjadi pribadi baik dan bergun auntuk orang - orang di sekita rsaya.

6. Sahabat seperjuangan angkatan 2011 di Seni Rupa Murni Maranatha yang selalu memberikan dukungan – dukungan selama di studio lukis dan selama proses penyelesaian Tugas Akhir ini:

Bianca Ramadhani,Devienna Lukiana, Mega Septiani, Tenny Yusman, dan Yoel Nathan walaupun tidak dapat menyelesaikan Tugas Akhir bersama.

7. Teman – teman yang selalu mendukung dengan ide – ide serta masukan yang turut andil Membantu pengerjaan TugasAkhir ini maupun di kehidupan nyata: Sam Morley, Luthfi Zulkifli, Bramanzah Anandityo, Teguh Santoso, Indira Nur Idzhar, Bunga Yuridespita, Hedi Ginanjar, Rizaldy Bhaskara, Miranti Dian Savitri, Rocky Guntaras, Muhammad Darmawan Natsir, Rere Akmal, Tio Somantri, Fuzza Duwana. Tugas Akhir penulis akan kurang berkesan dan lengkap tanpa hadirnya bantuan mereka.

8. Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam membantu penyelesaian Tugas Akhir ini dengan baik, saya penulis mengucapkan terimakasih.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada tulisan ini, oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran akan diterima dengan senang hati.

Akhir kata semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca pada umumnya.

Bandung, 3 Desember 2016

Andhiny Puspa Maharatie

(16)
(17)

xii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1.7 Pustaka Dan Referensi

Feldman, Edmund Burke. 1967. Art As Image And Idea. United Kingdom: Prentice-Hall

Freeland, Cynthia. 2007. Art Theory: A Very Short Introduction. United Kingdom: Oxford University Press

Graham, Gordon. 2005. Philosophy of The Art : An Introduction to Aesthetics. United Kingdom: Routledge.

Harrison, Charles. Art in Theory 1900 - 2000: An Anthology of Changing Ideas. United Kingdom: Blackwell Publishing

Horowitz, Noah. 2011. Art of the Deal: Contemporary Art in a Global Financial Market. United Kingdom: Princeton University Press.

Piliang, Yasraf Amir. 2009. Hipersemiotika: TafsirSastraAtasMatinyaMakna. Jakarta: Jalasutra. Reinhardt, Gordon & Barbara Rose. 1991. Art-as-art: The Selected Writings of Ad Reinhardt.

USA: University of California Press.

Shonack, Steven. 1994. Postmodern Piracy: How Copyright Law Constrains Contemporary Art. http://digitalcommons.lmu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1278&context=elr

Smith, Terry. 2009. What Is Contemporary Art? USA: University Of Chicago Press.

Strinati, Dominic. 2004. An Introduction To Theories Of Popular Culture. United Kingdom: Routledge.

Thompson, Don. 2010. $12 Million Stuffed Shark: The Curious Economics Of Contemporary Art. United Kingdom: St. Martin's Griffin.

• Djatiprambudi, Djuli. “Representasi Identitas di Medan Pasar Seni Lukis Indonesia” dalam http://journals.itb.ac.id/index.php/jvad/article/view/649/368 diakses tanggal 25 Agustus 2015 waktu 09.30 WIB

• Gumilar, Ganjar. “Paradoks dalam Pasar Seni Rupa Kontemporer Indonesia” dalam http://www.academia.edu/3551557/Paradoks_dalam_Pasar_Seni_Rupa_Kontemporer_Indonesi

a diakses tanggal 25 Agustus2015 waktu 09.35 WIB

• Isnanta, Satriana Didiek.“Booming Seni Lukis Indonesia, Siapa Yang Diuntungkan?” dalam http://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/dewaruci/article/view/156 diakses tanggal 25 Agustus 2015 waktu 09.30 WIB

(18)

xiii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA •

https://gerakgeraksenirupa.wordpress.com/2010/01/20/partial-appropriation-artpropriating-appropriately/ diakses tanggal 8 Juli 2016 waktu 09. 45 WIB

• http://www.artspace.com/magazine/art_101/close_look/close_look_jonathan_monk-51970 diakses tanggal 23 Agustus 2016 waktu 00.01 WIB

• http://www.artspace.com/jonathan_monk/a_painting_by_patrick_x_nidorf_osa diakses tanggal 23 Agustus 2016 waktu 23.30 WIB

• http://miriamelia.co.uk/art/peter-and-jane-series/#slide7 diakses tanggal 23 Agustus 2016 waktu 20.53 WIB

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

[r]

Melihat dari hasil wawancara pada seluruh subjek remaja korban perceraian orang tua dalam penelitiaan ini tidak seluruh subjek memiliki penerimaan pada dirinya

Sang penyelamat dalam pandangan filosof muslim adalah ke- turunan orang baik, sehat jasmani dan rohani, tidak ada cacat, kuat ingatan memiliki pemahaman yang baik, cerdas, tangkas,

Yang terlihat pada tabel 1 adalah sebagian besar responden (69,2%) tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga dan dan setelah memperoleh pendidikan kesehatan , semua

Arang tempurung kelapa memiliki kandungan utama selulosa dan lignin yang diduga sama dengan kayu, kayu umumnya sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik dalam

Selain itu, Eclipse menawarkan alternatif GUI dengan SWT-library -nya yang sangat terintegrasi di dalam Eclipse, akan tetapi Eclipse harus diset terlebih dahulu untuk dapat mulai

Salah satunya adalah untuk menyampaikan Informasi seputar pembuatan KTP, Pada Pekon Sridadi, masyarakat yang hendak membuat KTP harus datang ke Balai Pekon untuk

Mengingat pentingnya peran yang akan dimainkan guru BK dalam kurikulum 2013 berkenaan dengan peminatan peserta didik (yang mencakupi Matematika dan Ilmu Alam,.. Ilmu Sosial,