• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-1

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

Permasalahan pembangunan adalah penyebab terjadinya kesenjangan antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang di rencanakan serta antara apa yang ingin di capai di masa datang dengan konsisi riil saat perencanaan dibuat.

Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan kinerja pembangunan daerah di masa lalu. Identifikasi faktor-faktor tersebut dilakukan terhadap lingkungan internal maupun eksternal dengan mempertimbangkan masukan dari Bidang-Bidang per urusan dalam Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang.

Identifikasi permasalahan pada perangkat daerah merupakan salah satu input bagi perumusan tujuan dan sasaran yang bersifat prioritas sesuai platform Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.

Permasalahan-permasalahan pembangunan daerah yang dihadapi pada saat ini dan diperkirakan dihadapi juga pada masa yang akan datang oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang adalah sebagai berikut :

a. Masih kurangnya sarana dan prasarana aparatur

b. Masih kurangnya SDM yang berkompeten di bidangnya seperti tenaga pustakawan dan arsiparis.

c. Belum optimalnya kegiatan peningkatan kapasitas SDM, dilihat dari rata-rata ASN yang mengikuti diklat pertahun maksimal hanya 4 orang.

d. Masih kurangnya perangkat daerah yang melakukan pengelolaan arsip secara baku.

e. Masih rendahnya kinerja kearsipan

f. Masih kurangnya pengelolaan arsip in aktif yang dikelola, dilihat dari jumlahnya hanya 2.208 arsip in aktif yang berhasil dikelola.

g. Ketersediaan SDM arsiparis yang memiliki kompetensi kearsipan masih sangat terbatas.

h. Kurang luasnya cakupan sarpras arsip terpelihara, hanya 155 M3 arsip saja yang terpelihara.

(2)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-2 i. Terbatasnya koleksi arsip personal file yang bisa dijadikan bahan referensi

dan/atau bahan pendidikan.

j. Belum tersedianya gedung depo arsip sebagai sarana penyimpanan dan pengolahan arsip.

k. Belum optimalnya peningkatan jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan daerah.

l. Tingkat ketercukupan koleksi buku yang dimiliki perpustakaan masih terbatas belum 100% mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

m. Rasio perpustakaan persatuan penduduk masih kurang hanya 0,59 saja.

n. Belum tersedianya kualitas pelayanan perpustakaan dan sarana prasarana perpustakaan sesuai SNP.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih

Visi pembangunan dalam RPJMD Tahun 2018-2023 merupakan visi Walikota dan Wakil Walikota yang disampaikan pada saat proses pemilihan Kepala Daerah. Visi tersebut adalah sebagai berikut :

“Mewujudkan Pangkalpinang sebagai Kota SENYUM”

(Sejahtera Nyaman Unggul Makmur)

Visi tersebut diatas terdiri dari 4 frase (bagian), yaitu Kota Pangkalpinang Sejahtera, Nyaman, Unggul dan Makmur, yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :

Kota Pangkalpinang yang Sejahtera, Sejahtera merupakan sebuah kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang dapat memenuhi standar kehidupan yang layak sesuai harkat dan martabat kemanusiaan. Sejahtera juga dimaknai sebagai sebuah kondisi derajat kehidupan masyarakat Kota Pangkalpinang yang semakin membaik pada terutama pada sektor ekonomi.

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi menunjukkan dengan jelas upaya-upaya yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kota Pangkalpinang dalam rangka mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Misi dimaksud mempunyai keterkaitan terhadap visi yang akan di capai. Dalam rangka untuk mencapai visi tersebut Pemerintah Kota Pangkalpinang mempunyai 5 (lima) misi yang berkaitan dengan visi yaitu :

(3)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-3 Tabel 3.1

Keterkaitan Unsur Visi dengan Uraian Misi Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2018-2023 Unsur Visi No

Misi Uraian Misi

Sejahtera

1 Meningkatkan pemanfaatan potensi ekonomi dan penanggulangan kemiskinan.

Makmur

Nyaman 2 Meningkatkan kualitas keamanan ketertiban, perlindungan masyarakat dan peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana

Unggul 3 Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, menuju tercapainya Good Governance

4 Meningkatkan kualitas pembangunan sumberdaya manusia yang berkeadilan.

5 Meningkatkan kualitas infrastruktur dan pengelolaan lingkungan hidup

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang mengarah pada pencapaian unsur visi : Unggul, dimana kondisi SDM yang ada di Kota Pangkalpinang adalah SDM yang memiliki keunggulan daripada SDM di daerah lain. Adapun misi RPJMD yang terkait dengan tugas dan fungsi dinas pada misi keempat yaitu : Meningkatkan kualitas pembangunan sumberdaya manusia yang berkeadilan, dengan tujuan meningkatkan indeks pembangunan literasi masyarakat dengan mempunyai 2 (dua) sasaran yaitu:

1. Meningkatnya jumlah opd yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku.

2. Meningkatnya jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan daerah dan perpustakaan binaan lainnya.

Faktor pendorong dan faktor penghambat yang dihadapi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinangdalam pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tercantum pada tabel berikut ini.

(4)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-4 Tabel 3.2

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Perangkat Daerah Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi : “Mewujudkan Pangkalpinang sebagai Kota SENYUM” (Sejahtera Nyaman Unggul Makmur)

Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD

Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah

Faktor

Penghambat Pendorong

Misi 4

Meningkatkan kualitas pembangunan sumberdaya manusia yang berkeadilan

1) Masih kurangnya SDM yang berkompeten dalam bidangnya, yaitu dibidang kearsipan maupun bidang perpustakaan baik dari kualitas maupun kuantitas.

2) Belum adanya sarana dan prasarana penunjang layanan perpustakaan untuk pengunjung berkebutuhan khusus.

3) Belum tersedianya ruang penyimpanan arsip yang sesuai standar karena belum adanya Depo Arsip.

4) Masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang kearsipan.

5) Masih kurangnya koleksi arsip personal file yang bisa dijadikan bahan referensi dan/atau bahan pendidikan.

6) Rasio perpustakaan persatuan penduduk masih kurang

1) Terbatasnya sumber daya aparatur yang berkualitas / profesional.

2) Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang kinerja kearsipan 3) Terbatasnya

koleksi arsip personal file yang bisa dijadikan bahan referensi dan/atau bahan pendidikan.

1) Telah memiliki perpustakaan digital (digital library) yang merupakan bantuan dari PT Angkasa Pura.

2) Jumlah koleksi buku perpustakaan yang telah memenuhi standar.

3) Adanya sarana dan prasarana penunjang

layanan umum

perpustakaan sudah memadai.

4) Telah dilakukannya pembinaan dan pengawasan secara kontinue terhadap penyelenggaraan kearsipan sesuai standar kearsipan.

5) Adanya dukungan Pemerintah Pusat karena sejalan dengan program nasional, di urusan kearsipan antara lain dengan sistem informasi yang memadai seperti SIKN Tujuan

meningkatkan indeks

pembangunan literasi

masyarakat

Sasaran 1

Meningkatnya jumlah opd yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku

Sasaran 2

Meningkatnya jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan daerah dan perpustakaan binaan lainnya

(5)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-5 dan JIKN.

6) Adanya dukungan para pemangku kepentingan dan pihak ketiga melalui bantuan/ hibah sarana maupun

prasarana seperti Mobil Perpustakaan Keliling, rak-rak arsip, meja kursi baca dan bahan pustaka.

3.3 Telaahan RENSTRA K/L dan RENSTRA Perangkat Daerah Provinsi

Program dan kegiatan prioritas yang ditetapkan dalam sasaran jangka menengah (RENSTRA) K/L pada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) serta dalam RENSTRA Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki relevansi dan sinergi dengan program kegiatan yang akan direncanakan dalam Perubahan RENSTRA Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang. Hal ini dimaksudkan guna keberlangsungan serta kesinambungan seluruh program kerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan guna mengantisipasi atau memperkecil timbulnya dampak yang disebabkan oleh isu–isu pembangunan berkelanjutan.

Sedangkan faktor penghambat yang menimbulkan permasalahan dalam pencapaian kinerja pelayanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang dan faktor–faktor pendorong dalam pencapaian kinerja pelayanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang ditinjau dari perencanaan sasaran jangka menengah RENSTRA K/L (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dan Arsip Nasional Republik Indonesia) maupun RENSTRA Provinsi (Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) adalah dapat dilihat pada hasil telaahan terhadap Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi yang di relevansikan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang saat ini.

(6)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-6 3.3.1 Telaahan RENSTRA Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

Visi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) tahun 2020-2024 adalah: “Menjadikan Arsip Nasional Republik Indonesia yang andal, profesional, inovatif, dan berintegritas dalam melakukan pelayanan tugas tugas Presiden dan Wakil Presiden untuk mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden: “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”

Dalam rangka mewujudkan visi ini maka misi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) adalah :

1. memberdayakan arsip sebagai tulang punggung manajemen pemerintahan dan pembangunan;

2. memberdayakan arsip sebagai bukti akuntabilitas kinerja organisasi;

3. memberdayakan arsip sebagai alat bukti sah;

4. melestarikan arsip sebagai memori kolektif dan jati diri bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan 5. memberikan akses arsip kepada publik untuk kepentingan

pemerintahan, pembangunan, penelitian dan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan rakyat sesuai peraturan perundang-undanganan dan kaidah-kaidah kearsipan demi kemaslahatan bangsa.

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), maka tujuan pembangunan kearsipan yang ingin dicapai yaitu:

1. Meningkatnya pemanfaatan arsip untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan ketahanan budaya bangsa yang tangguh dengan indikator Indeks Pemanfaatan Arsip.

2. Indeks Pemanfaatan Arsip mengukur tingkat pemanfaatan arsip dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kegiatan kebudayaan.

3. Indeks bersifat komposit yang terdiri atas dimensi; (a) kepatuhan terhadap kebijakan pemanfaatan arsip, (b) penyediaan arsip untuk pemanfaatan arsip, (c) pelayanan informasi kearsipan.

(7)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-7 Sasaran strategis yang ingin dicapai Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dalam dalam periode 2020-2024 adalah :

1. “Meningkatnya kepatuhan publik terhadap kebijakan kearsipan” dengan indikator Indeks Kepatuhan terhadap Kebijakan Kearsipan. Indeks Kepatuhan terhadap Kebijakan Kearsipan mengukur tingkat kepatuhan penyelenggara negara dan masyarakat terhadap peraturan perundang- undangan bidang kearsipan. Indeks bersifat komposit terdiri atas dimensi;

(a) kebijakan kearsipan, (b) kapabilitas penyelenggara

kearsipan, (c) pelayanan dan fasilitasi kearsipan, (d) akuntabilitas penyelenggaraan kearsipan.

2. “Meningkatnya ketersediaan arsip yang autentik, utuh, dan terpercaya secara nasional” dengan indikator Indeks Ketersediaan Arsip. Indeks Ketersediaan Arsip mengukur tingkat ketersediaan arsip di unit pengolah, unit kearsipan, dan lembaga kearsipan. Indeks bersifat komposit terdiri atas dimensi; (a) penciptaan dan akuisisi arsip, (b) penataan dan pengolahan arsip, (c) preservasi arsip.

3. “Meningkatnya pelayanan informasi kearsipan yang prima” dengan indikator Indeks Pelayanan Informasi Kearsipan. Indeks Pelayanan Informasi Kearsipan tingkat kualitas pelayanan informasi kearsipan yang dilaksanakan oleh unit kearsipan dan lembaga kearsipan. Indeks bersifat komposit terdiri atas dimensi; (a) pelayanan penggunaan dan pemanfaatan arsip, (b) penyelenggaraan sistem dan +jaringan informasi kearsipan, (c) pengelolaan data dan informasi kearsipan.

4. “Terwujudnya tata kelola yang baik untuk mendukung pelaksanaan tugas teknis di ANRI” dengan indikator Indeks Reformasi Birokrasi. Indeks eformasi Birokrasi merupakan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Tim Reformasi Birokrasi Nasional terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi di instansi pemerintah pusat dan daerah.

Sesuai dengan tugas dan fungsi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang mendukung pencapaian sasaran ketiga dan keempat pada sasaran strategis yang ingin dicapai oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yaitu dengan Meningkatkan jumlah opd yang menerapkan pengelolaan arsip secara baku sehingga pelayanan informasi kearsipan yang prima dapat

(8)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-8 terlaksana (a) pelayanan penggunaan dan pemanfaatan arsip, (b) penyelenggaraan sistem dan +jaringan informasi kearsipan, (c) pengelolaan data dan informasi kearsipan.

3.3.2 Telaahan RENSTRA Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

Sementara Visi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) tahun 2020-2024 adalah : “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong melalui penguatan budaya literasi "

Dalam rangka mewujudkan Visi ini maka Misi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) adalah : “Meningkatkan Perpustakaan sesuai Standar Nasional Perpustakaan, Pelayanan Prima Perpustakaan, dan Pelestarian Bahan Pustaka dan Naskah Nusantara”.

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), maka tujuan pembangunan nasional perpustakaan yang ingin dicapai yaitu: “Penguatan budaya literasi, inovasi dan kreativitas dengan pemanfaatan perpustakaan bagi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat, ditandai dengan meningkatnya nilai budaya literasi dari 55,03 (Baseline 2019) menjadi 71,0 tahun 2024”.

Sasaran strategis yang ingin dicapai Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dalam dalam periode 2020-2024 adalah :

“Terwujudnya Pembangunan Literasi dan Kegemaran Membaca Masyarakat ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan literasi dan kegemaran membaca”, dengan indikator:

1. Nilai kegemaran membaca dari 53.84 (Baseline 2019) menjadi 71,30 tahun 2024.

2. Indeks pembangunan literasi masyarakat dari 10,2 (Baseline 2019) menjadi 15,00 tahun 2024

Berdasarkan agenda pembangunan nasional tahun 2020-2024 yang dituangkan dalam arah kebijakan dan strategis pembangunan nasional, maka yang berkaitan dengan pembangunan perpustakaan, literasi dan pembudayaan kegemaran membaca adalah agenda ke-4 (empat), yaitu “Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan” dengan sasaran strategis, yaitu:

(9)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-9 1. Meningkatkan Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan untuk Memperkuat

Karakter dan Memperteguh Jati Diri, Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, dan Mempengaruhi Arah Perkembangan Peradaban Dunia, melalui revitalisasi dan aktualisasi nilai budaya dan kearifan lokal untuk menumbuhkan semangat kekeluargaan, musyawarah, gotong royong, dan kerjasama antar warga, mencakup: pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan manuskrip dan arsip sebagai sumber nilai budaya, sejarah, dan memori kolektif bangsa.

2. Peningkatan Budaya Literasi, Inovasi dan Kreativitas bagi Terwujudnya Masyarakat Berpengetahuan, dan Berkarakter, melalui:

a. Peningkatan budaya literasi, mencakup: (i) pengembangan budaya gemar membaca; (ii) pengembangan sistem perbukuan dan penguatan konten literasi; (ii) peningkatan akses dan kualitas perpustakaan berbasis inklusi sosial;

b. Penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi, mencakup: (i) pengembangan mitra perpustakaan (library supporter); (ii) pengembangan inovasi sosial yang didukung dari pendanaan filantropi.

3.3.3 Telaahan RENSTRA Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Sasaran yang ingin dicapai dalam dalam RENSTRA Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya kualitas pelayanan perpustakaan sekolah 2. Meningkatnya kualitas pembinaan dan pengawasan kearsipan 3. Meningkatnya tata kelola arsip daerah

4. Meningkatnya kualitas layanan perpustakaan 5. Meningkatnya minat baca masyarakat

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang mendukung pencapaian seluruh sasaran RENSTRA Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dari hasil telaahan Renstra Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Renstra Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Perubahan RENSTRA

(10)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-10 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai faktor pendorong dan faktor penghambat dalam pencapaian sasaran RENSTRA Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pangkalpinang apabila dilakukan relevansi dan sinergitas, yang dapat kita lihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Permasalahan Pelayanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang berdasarkan Sasaran RENSTRA ANRI, Renstra Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Renstra Dinas Kearsipan

dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan beserta Faktor Penghambat dan

Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No Sasaran Jangka Menengah RENSTRA K/L

Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah

Sebagai Faktor Penghambat Pendorong

1 Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

1. Meningkatnya kepatuhan publik terhadap kebijakan kearsipan”

dengan indikator Indeks Kepatuhan terhadap Kebijakan Kearsipan. Indeks Kepatuhan terhadap Kebijakan Kearsipan mengukur tingkat kepatuhan penyelenggara negara dan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan bidang kearsipan. Indeks bersifat komposit terdiri atas dimensi; (a) kebijakan kearsipan, (b) kapabilitas penyelenggara kearsipan, (c) pelayanan dan fasilitasi kearsipan, (d) akuntabilitas penyelenggaraan kearsipan.

2. Meningkatnya ketersediaan arsip yang autentik, utuh, dan terpercaya secara nasional”

1. Masih kurangnya

SDM yang

berkompeten dalam

bidangnya, yaitu dibidang

kearsipan

maupun bidang perpustakaan baik dari kualitas maupun

kuantitas.

2. Belum adanya sarana dan prasarana

penunjang layanan perpustakaan untuk

pengunjung berkebutuhan

1. Terbatasnya sumber daya aparatur yang

berkualitas / profesional.

2. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang kinerja kearsipan 3. Terbatasnya

koleksi arsip personal file yang bisa dijadikan bahan referensi dan/atau bahan pendidikan.

1. Telah memiliki perpustakaan digital (digital library) yang merupakan bantuan dari PT Angkasa Pura.

2. Jumlah koleksi buku

perpustakaan yang telah memenuhi standar.

3. Adanya sarana dan prasarana penunjang layanan umum perpustakaan sudah memadai.

4. Telah dilakukannya pembinaan dan pengawasan secara kontinue

(11)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-11 No Sasaran Jangka Menengah

RENSTRA K/L

Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah

Sebagai Faktor Penghambat Pendorong dengan indikator Indeks

Ketersediaan Arsip. Indeks Ketersediaan Arsip mengukur tingkat ketersediaan arsip di unit pengolah, unit kearsipan, dan lembaga kearsipan. Indeks bersifat komposit terdiri atas dimensi; (a) penciptaan dan akuisisi arsip, (b) penataan dan pengolahan arsip, (c) preservasi arsip

3. Meningkatnya pelayanan informasi kearsipan yang prima”

dengan indikator Indeks Pelayanan Informasi Kearsipan.

Indeks Pelayanan Informasi Kearsipan tingkat kualitas pelayanan informasi kearsipan yang dilaksanakan oleh unit kearsipan dan lembaga kearsipan. Indeks bersifat komposit terdiri atas dimensi; (a) pelayanan penggunaan dan pemanfaatan arsip, (b) penyelenggaraan sistem dan +jaringan informasi kearsipan, (c) pengelolaan data dan informasi kearsipan.

4. Terwujudnya tata kelola yang baik untuk mendukung pelaksanaan tugas teknis di ANRI” dengan indikator Indeks Reformasi Birokrasi. Indeks eformasi Birokrasi merupakan hasil evaluasi yang dilakukan oleh

khusus.

3. Belum tersedianya ruang

penyimpanan arsip yang sesuai standar karena belum adanya Depo Arsip.

4. Masih kurangnya sarana dan prasarana

penunjang kearsipan.

5. Masih kurangnya koleksi arsip personal file yang bisa dijadikan bahan referensi dan/atau bahan pendidikan.

6. Rasio

perpustakaan persatuan

penduduk masih kurang

terhadap

penyelenggaraan kearsipan sesuai standar

kearsipan.

5. Adanya dukungan Pemerintah Pusat karena sejalan dengan program nasional, di urusan kearsipan antara lain dengan sistem informasi yang memadai seperti SIKN dan JIKN.

6. Adanya dukungan para pemangku kepentingan dan pihak ketiga melalui bantuan/

hibah sarana maupun

prasarana seperti Mobil

Perpustakaan Keliling, rak-rak arsip, meja kursi baca dan bahan pustaka.

(12)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-12 No Sasaran Jangka Menengah

RENSTRA K/L

Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah

Sebagai Faktor Penghambat Pendorong

2.

Tim Reformasi Birokrasi Nasional terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi di instansi pemerintah pusat dan daerah.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

1. Meningkatkan Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan untuk Memperkuat Karakter dan Memperteguh Jati Diri, Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, dan Mempengaruhi Arah Perkembangan Peradaban Dunia, melalui revitalisasi dan aktualisasi nilai budaya dan kearifan lokal untuk menumbuhkan semangat kekeluargaan, musyawarah, gotong royong, dan kerjasama antar warga, mencakup:

pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan manuskrip dan arsip sebagai sumber nilai budaya, sejarah, dan memori kolektif bangsa.

2. Peningkatan Budaya Literasi, Inovasi dan Kreativitas bagi Terwujudnya Masyarakat Berpengetahuan, dan Berkarakter, melalui:

a. Peningkatan budaya literasi, mencakup: (i) pengembangan budaya gemar membaca; (ii) pengembangan sistem perbukuan dan penguatan konten literasi; (ii)

(13)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-13 No Sasaran Jangka Menengah

RENSTRA K/L

Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah

Sebagai Faktor Penghambat Pendorong

3.

peningkatan akses dan kualitas perpustakaan berbasis inklusi sosial;

b. Penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi, mencakup: (i) pengembangan mitra perpustakaan (library

supporter); (ii)

pengembangan inovasi sosial yang didukung dari pendanaan filantrop

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

1. Meningkatnya kualitas pelayanan perpustakaan sekolah

2. Meningkatnya kualitas pembinaan dan pengawasan kearsipan

3. Meningkatnya tata kelola arsip daerah

4. Meningkatnya kualitas layanan perpustakaan

Meningkatnya minat baca masyarakat

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Dari hasil kajian / analisis terhadap implikasi penerapan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pangkalpinang serta telaahan terhadap hasil akhir Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang telah disepakati bersama oleh anggota tim POKJA PL dengan seluruh pemangku kepentingan dalam tahapan penyusunan rancangan Perubahan RPJMD Kota Pangkalpinang Tahun 2018–2023 dan Rancangan KLHS Kota

(14)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-14 Pangkalpinang, pada dasarnya program prioritas yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang guna memaksimalkan kinerja pelayanannya tidak akan memberikan kontribusi/dampak yang negatif bagi isu pembangunan berkelanjutan yang akan dilaksanakan dalam perencanaan pembangunan untuk lima tahun ke depan.

3.4.1 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Mendasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Pangkalpinang tersebut, dalam pelaksanaan RENSTRA, Perangkat Daerah akan memperhatikan pola ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW. Untuk menjalankan program dan kegiatannya selama lima tahun ke depan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang tidak akan melanggar ketentuan RTRW yang telah ditetapkan baik terkait untuk peruntukan lahan maupun terkait ketentuan zonasi.

3.4.2 Telaah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Pengaruh Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) terhadap Lingkungan Hidup memuat 31 (tiga puluh satu) indikator terkait kondisi lingkungan hidup. Kondisi eksisting 31 indikator ini dikaji pengaruhnya terhadap 6 (enam) muatan Lingkungan Hidup (LH) sebagaimana mandat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor 69 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dimana KLHS memuat kajian antara lain:

a. kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan;

b. perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup;

c. kinerja layanan/jasa ekosistem;

d. efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;

e. tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan f. tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.

Berdasarkan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis, beberapa program yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang tidak terindikasi menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Namun demikian Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang memandang perlu untuk melakukan pengelolaan lingkungan khususnya terkait dengan rencana pembangunan Depo Arsip dengan melaksanakan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi. Dengan demikian, Dinas

(15)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-15 Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang bisa berkonsentrasi penuh dalam mendukung pencapaian Visi, Misi, sasaran serta kebijakan Walikota dan Wakil Walikota Pangkalpinang melalui perencanaan program kegiatan yang tepat dan terarah tanpa terpengaruh oleh implikasi negatif dari penerapan kebijaan KLHS terhadap pengembangan / peningkatan pelayanannya.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Isu strategis merupakan suatu kondisi yang berpotensi menjadi masalah maupun menjadi peluang suatu daerah dimasa datang. Pada bagian ini mereviu kembali faktor-faktor pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan OPD ditinjau dari :

1. Gambaran pelayanan OPD;

2. Sasaran jangka menengah pada RENSTRA K/L;

3. Sasaran jangka menengah dari RENSTRA Perangkat Daerah Provinsi;

4. Implikasi RTRW bagi pelayanan Perangkat Daerah; dan 5. Implikasi KLHS bagi pelayanan Perangkat Daerah.

Selanjutnya menjelaskan metode penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu- isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui RENSTRA Perangkat Daerah tahun rencana.

RPJMN 2020-2024 juga telah mengarusutamakan Sustainable Development Goals (SDGs). Target dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) beserta indikatornya telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam 7 (tujuh) agenda pembangunan Indonesia ke depan.

Jika dilihat dari isu strategis nasional maka dalam agenda ke-4 (empat) dan agenda ke-7 (tujuh), yaitu “Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan dan Memperkuat stabilitas Polhukhankam dan transformasi pelayanan dimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 adalah tahapan keempat dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005- 2025 yang telah ditetapkan melalui Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2007. Dengan berpayung kepada UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJP maka RPJMN 2020-2024, disusun sebagai penjabaran dari Visi, Misi, dan Agenda Presiden/Wakil Presiden, Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla, dengan menggunakan Rancangan Teknokratik yang telah disusun Bappenas dan berpedoman pada RPJPN 2005-2025. RPJMN 2020-2024 adalah pedoman untuk menjamin

(16)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-16 pencapaian visi dan misi Presiden, RPJMN sekaligus untuk menjaga konsistensi arah pembangunan nasional dengan tujuan di dalam Konstitusi Undang Undang Dasar 1945 dan RPJPN 2005–2025.

Berkenaan dengan tugas dan fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang maka isu strategis nasional “agenda” yang akan ditangani melalui Perubahan RENSTRA Perangkat Daerah yaitu agenda ke-2 dan agenda ke-7 berupa : agenda ke-4 : : Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan ;

agenda ke-7 :Memperkuat stabilitas Polhukhankam dan transformasi pelayanan publik

Sementara berkenaan dengan tugas dan fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang maka dari isu strategis pembangunan Provinsi Bangka Belitung seperti yang termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bangka Belitung Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

Isu sumber daya manusia : Tingkat pendidikan SDM masih rendah;

Isu Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Demokrasi

: Reformasi birokrasi dan pelayanan publik belum optimal

berkenaan dengan tugas dan fungsi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang maka rumusan isu strategis pembangunan Kota Pangkalpinang yang akan didukung melalui pelaksanaan Perubahan RENSTRA Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang adalah :

Isu strategis yang perlu ditangani dalam pelaksanaan RENSTRA Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang sebagai berikut :

1. Masih kurangnya sarana dan prasarana aparatur

2. Masih kurangnya SDM yang berkompeten di bidangnya seperti tenaga pustakawan dan arsiparis.

3. Belum optimalnya kegiatan peningkatan kapasitas SDM, dilihat dari rata-rata ASN yang mengikuti diklat pertahun maksimal hanya 4 orang.

4. Masih kurangnya perangkat daerah yang melakukan pengelolaan arsip secara baku.

5. Masih rendahnya kinerja kearsipan

6. Masih kurangnya pengelolaan arsip in aktif yang dikelola, dilihat dari jumlahnya hanya 2.208 arsip in aktif yang berhasil dikelola.

(17)

Perubahan Renstra 2018-2023 Bab3-17 7. Ketersediaan SDM arsiparis yang memiliki kompetensi kearsipan masih sangat

terbatas.

8. Kurang luasnya cakupan sarpras arsip terpelihara, hanya 155 M3 arsip saja yang terpelihara.

9. Terbatasnya koleksi arsip personal file yang bisa dijadikan bahan referensi dan/atau bahan pendidikan.

10. Belum tersedianya gedung depo arsip sebagai sarana penyimpanan dan pengolahan arsip.

11. Belum optimalnya peningkatan jumlah kunjungan masyarakat ke perpustakaan daerah.

12. Tingkat ketercukupan koleksi buku yang dimiliki perpustakaan masih terbatas belum 100% mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

13. Rasio perpustakaan persatuan penduduk masih kurang hanya 0,59 saja.

14. Belum tersedianya kualitas pelayanan perpustakaan dan sarana prasarana perpustakaan sesuai SNP

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dilihat pada sasaran pelaksanaan Renstra Disdukcapil Kabupaten Pati Tahun 2017-2022 yaitu meningkatnya pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan

Rencana Strategis Dinas PUPR Tahun 2016 – 2021 43 | P a g e Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur

Permasalahan utama yang dihadapi dalam pembangunan perumahan dan permukiman Kabupaten Kendal adalah masih terdapatnya rumah tangga yang belum memiliki hunian yang layak,

Kegiatan pembangunan yang dilakukan selalu memiliki dampak terhadap lingkungan. Masih terdapatnya aktivitas pembangunan baik oleh Pemerintah maupun Swasta yang belum

Penelahaan terhadap RPJMN dimaksudkan untuk menguraikan kebijakan nasional berupa arah kebijakan pembangunan nasional yang tertuang di dalam RPJMN dimana pemerintah

Aspek penataan ruang dan wilayah dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya Tahun 2014-2034 yang berhubungan dengan

Dari beberapa faktor yang telah dikemukakan sebelumnya, dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yakni untuk

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Surabaya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi, permasalahan