1
ANALISIS PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN DI PERUSAHAAN COOL DI SUCO COLMERA – DILI
PENDAHULUAN
Pendapatan merupakan indicator untuk pembentukan laba, oleh karena itu pendapatan diukur secara wajar sesuai prinsip pengakuan pendapatan untuk diterapkan guna mengukur pendapatan yang diterima sebenarnya oleh perusahaan. Pendapatan merupakan kegiatan pokok dan merupakan komponen yang akan diperbandingkan dalam laporan keuangan dan disajikan sesuai Standar Akuntansi Keuangan. Pendapatan juga salah satu modal kerja yang paling likuid karena kejadian yang menyebabkan naiknya nilai asset mengakibatkan pendapatan menjadi sasaran yang paling mudah untuk disalahgunakan (Rau, 2013).
Konsep pendapatan menurut PSAK No.23 revisi 2015 permasalahan utamanya yaitu pada saat pengakuan dan pengukuran pendapatan. Pengakuan dan pengukuran pendapatan haruslah dilakukan dengan akurat agar perusahaan mampu menyajikan laporan keuangan secara wajar.
Apabila pengakuan dan pengukuran pendapatan tidak dilakukan secara tepat, maka kegiatan operasi perusahaan akan dipandang tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu pengakuan dan pengukuran pendapatan telah diataur dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.23 tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan.
Beberapa hasil penelitian terdahulu menemukan adanya variasi pengakuan dan pengukuran pendapatan di berbagai jenis perusahaan. Rinawati (2017) menemukan bahwa metode yang diterapkan untuk mengakui pendapatan PT. Megananda Trans adalah metode dasar kas dimana pendapatan diakui pada saat penerimaan pembayaran, bukan diakui pada saat terjadinya transaksi (metode akrual). Marcella (2013) menunjukkan bahwa pengkuan pendapatan pada PT Pandu Siwi Sentosa Palembang menyimpang dari PSAK No.23 yang mana pada akhir tahun dalam laporan keuangan tidak mencatat pendapatan dari pelanggan yang sesungguhnya karena pendapatan yang diterima dari pelanggan di bulan akhir baru diakui di bulan awal berikutnya, sehingga laporan keuangan tersebut tidak menunjukkan hasil yang sebenarnya. Pengukuran pendapatan berdasarkan nilai wajar dari imbalan yang diterima dalam bentuk kas atau setara kas dalam bentuk satuan rupiah
2 yang telah seusai dengan PSAK No.23. Mokoginta (2019) menunjukkan pengakuan pendapatan di CV. Nyiur Trans Kawanusa telah dilaksanakan sesuai dengan PSAK No. 23. Lubis (2018) membuktikan bahwa PDAM Tirta Wampu Stabat telah menerapkan prosedur akuntansi yang memadai dalam hal partisipasi dan telah menerapkan kebijakan yang mengakui, mencatat, mengukur mengungkapkan dan melaporkan pendapatan sesuai dengan PSAK No. 23.
Pengadaan air bersih, khususnya air minum, di Timor Leste merupakan tantangan bagi pemerintah mengingat kondisi alam di negara ini yeng memang cukup sulit untuk menemukan sumber air bersih. Namun beberapa tahun terakhir, sumber air bersih sudah semakin mudah untuk ditemukan sehingga mulai berkembang perusahaan air minum galon, salah satunya adalah Perusahaan Cool di Colmera Dili. Perusahaan Cool yang bergerak di bidang penjualan air minum isi ulang dalam bentuk galon ini sudah memiliki ijin usaha dan lolos uji kualitas air dari Kementerian Perdagangan, Industri dan Lingkungan / MCIA RDTL sesuai dengan Peraturan Kementerian MTCI RDTL No. 1/2008, tertanggal 6 Februari 2008, mengenai Penerbitan Ijin Usaha Sementara dan Kegiatan Usaha Lainnya.
Data yang dikeluarkan oleh Ministry of Finance Timor Leste dan General Directorate of Statistics Timor Leste menunjukkan bahwa pada tahun 2015 konsumen yang mengkonsumsi air minum sebanyak 68% dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 85%. Kondisi ini menyebabkan tingkat persaingan antar perusahaan air minum isi ulang di Timor Leste terbilang tinggi. Terdapat beberapa perusahaan pesaing perusahaan air minum isi ulang Cool dalam industri ini, antara lain Ira Mor di daerah Becora Dili, Top Fresh di Dili, dan Gota Aqua di Dili.
Persaingan yang ketat ini juga menjadikan tingkat pendapatan yang diterima perusahaan air minum isi ulang Cool di Colmera Dili semakin tidak menentu. Berdasarkan wawancara awal pada bulan Mei 2021 dengan Riyadi Tandya G. selaku pemilik dan manager perusahaan, diperoleh informasi bahwa perusahaan selama ini melakukan penjualan produk secara kredit maupun tunai.
Lebih lanjut dinyatakan bahwa penjualan secara tunai dan kredit ini tergantung dari banyak sedikitnya permintaan barang oleh toko sebagai pelanggan perusahaan Cool dan sejauh ini hanya didukung pencatatan sederhana.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengakuan dan pengukuran pendapatan di Perusahaan Cool di Suco Colmera, Posto Administrativu Vera-Cruz, Municipio Dili yang selama ini diterapkan. Berdasarkan hasil wawancara awal dengan pemilik sekaligus manajer perusahaan serta kondisi dan situasi yang dihadapi Perusahaan Cool, masalah
3 kapan pendapatan diakui atau dicatat (pengakuan) dan berapa pendapatan akan dinilai (pengukuran) penting untuk dikaji. Di sisi lain, Timor-Leste juga belum memiliki standar akuntansi sendiri sehingga praktik akuntansi masih mengadopsi standar akuntansi negara Republik Indonesia yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia ( IAI). Oleh karena itu, penelitian ini akan membandingkan antara praktik pengakuan dan pengukuran pendapatan yang dilakukan di perusahaan selama ini dengan standar akuntansi yang berlaku, yaitu PSAK 23 tentang pendapatan.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi perusahaan, yaitu sebagai bahan masukan bagi perusahan terhadap kebijakan akuntansi dalam penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.23 tentang pendapatan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penelitin juga dapat menjadi tambahan referensi tentang penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 23 tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan, khususnya pada perusahaan air minum diDili Timor Leste.
TINJAUAN PUSTAKA Pendapatan
Pendapatan menurut PSAK 23 revisi 2015 adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan dikenal dengan sebutkan yang berbeda, seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti, dan sewa. Secara umum menurut PSAK No.
23, pendapatan pada perusahaan ada dua jenis yaitu pendapatan yang berasal dari kegiatan utama perusahaan, dan pendapatan yang berasal dari luar kegiatan perusahaan. Pendapatan yang berasal dari kegiatan utama perusahaan dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Hasil penjualan barang dagangan adalah pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang kepada piak lain selama periode akuntansi tertentu yang dinilai dari jumlah yang dibebankan kepada pembeli atau pelangan.
b. Pendapatan jasa pada umumnya adalah pendapatan yang berasal dari kegiatan utamanya diberi nama sesuai dengan spesifikasi jasa yang dihasilkan kepada pemakai jasa tesebut.
Pengakuan Pendapatan
Sedangkan menurut Skousen (2001:298) mengatakan bahwa pendapatan selalu diakui pada saat dua kriteria penting terpenuhi :
4 a. Pendapatan sudah diselesaikan ( perusahaan sudah melakukan sesuatu ) dan,
b. Kas atau keabsahan janji untuk pembayaran di masa dating sudah diterima (perusahaan sudah menerima suatu sebagai pengembalian ).
Selama ini sudah dikenal secara umum bahwa ada dua dasar pengakuan dari pendapatan ( Aly 2009 : 980) yaitu :
1. Accrual basis
Dasar actual ini mengakui pendapatannya pada saat periode terjadinya transaksi pendapatan.
Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian walaupun kas belum diterima.
2. Cash basis
Dasar tunai adalah apabila pendapatan yang hanya diperhitungkan berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas. Dan penjuala barang atau jasa hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan diterima.
Menurut PSAK 23, dalam kondisi tertentu kriteria diterapkan pada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal atau suatu transaksi tidak dapat dilepaskan dari transaksi lainnya maka dianggap sebagai transaksi tunggal. Untuk penjualan barang, menurut PSAK 23, pengakuan pendapatan dapat dilakukan jika sudah memenuhi kondisi berikut ini:
● enntitas telah memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli;
● Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual
● Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
● Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas;
● Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal
Pengukuran Pendapatan
Menurut Belkoui (2006: 279) pengukuran memiliki arti pemberian angka-angka kepada objek atau kejadia-kejadian menurut aturan tertentu. Tanpa melihat batasan-batasan tersebut, secara tradisional pengukuran dalam akuntansi akan melibatkan pemberian nilai-nilai angka pada
5 objek, kejadian atau atributnya dengan suatu cara tertentu, sehingga dapat memastikan pelaksanaan atau disagreasi data dengan mudah. Reeve, et. al (2013:18) pendapatan diartikan sejumlah uang yang diterima perusahaan dengan menjual barang atau jasa. Menurut Belkoui (2006) ada empat dasar pengukuran yang digunakan dalam akuntansi, yaitu:
1. Harga pertukaran masa lalu (harga pokok histori)
Harga ini adalah harga pokok sumber daya tersebut saat mendapatkannya. Biasanya digunakan untuk mengukur persediaan, peralatan, dan aktiva lain.
2. Harga pertukaran pembelian
Harga ini biasanya diidentifikasikan sebagai harga pokok pergantian karena sumber daya yang ditimbulksn oleh sumber daya diukur dengan harga beli yang berlaku saat ini akan dibayar untuk memperoleh sumber daya tersebut apabila sumber daya ini tidak terpenuhi.
3. Harga pertukaran penjualan
Harga ini biasanya diidentifikasikan sebagai harga yang berlaku saat ini dan kondisi harga kemungkinan besar stabil atau perubahan tidak material, misalnya untuk pertukaran logam mulia.
4. Harga pertukaran masa mendatang.
Harga ini mencerminkan penerimaan tunai di masa mendatang dan mendiskontokannya terhadap nilai yang berlaku sehingga realisasi dan kesetaraan pendapatan dapat terjamin.
Pengunaan untuk menaksir harga pokok di masa yang akan dating atas dasar persentase selesai atau penjualan kredit
Menurut PSAK 23, pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima, atau diiukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau rabat. Nilai wajar adalah jumlah suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi wajar.
Selanjutnya PSAK 23 juga mengatur bahwa jika pendapatan ditangguhkan, nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan arus kas yang akan diterima dengan tingkat bunga tersirat (imputed). Pertukaran barang serupa tidak dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan.
Pertukaran tidak serupa dianggap transaksi yang menghasilkan pendapatan.
6 Hasil Penelitian Terdahulu
Praktik pengakuan dan pengukuran pendapatan di berbagai perusahaan telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Tabel berikut ini adalah ringkasa beberapa penelitian terdahulu tentang topik ini:
Tabel 1. Review Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Metode Hasil penelitian
1 Marcella (2013)
Analisis pengakuan dan pengukuran penda patan berdasarkan PS AK 23 pada CV, Pandu Siwi Sentosa
Palembsssang
Penelitian ini deskriptif kualitatif
Menunjukkan bahwa pengakuan pendapatan pada PT, Pandu Siwi Sentosa Palembang tidak mencatat pendapatan dari pelanggan yang
sesungguhnya, karena pendapatan yang diterima dari pelanggan di bulan akhir baru diakui dibulan awal, sehingga laporan hasil tidak menunjukkan hasil yang sebenarnya.
Pengukuran pendapatan berdasarkan nilai wajar dari imbalan yang diterima dalam bentuk kas atau setara kas dalam bentuk satuan rupiah yang telah sesuai dengan PSAK No. 23.
2 Rinawati (2017)
Pengakuan dan pengu kuran pendapatan men urut PSAK No.23 pad a perusahaan Biro Jasa Perjalanan.
Metode pene litian ini adal ah deskriptif kualitatif
Menunjukkan bahwa pen dapatan diakui pada saat penerimaan pembayaran, untuk pengukuran penda patan
perusahaan telah meneta pkan PSAK 23
3 Lubis (2018)
Analisis pendapatan berdasarkan PSAK
Deskriptif studi kasus dengan menggambar
Menujukkan bahwa PD AM Tirta Wampu Stabat telah menerapkan prosedur Akuntansi
7 No.23 pada PDAM
Tirta Wampu Stabat
kan keadaan nyata dan property dari objek
penelitian
memadai dalam hal partisipasi dan telah menerapkan kebijakan yang mengakui, mecatat, mengukur
mengungkapkan dan melaporkan pendapatan di sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan nomor 23 tentang pendapatan.
4 Mokoginta (2019)
Pengakuan dan pengu kuran pendapatan men urut PSAK No.23 pad a CV.NYUR Trans Kawanua
Kualitatif de ngan
pengumpula n data mengunakan teknik wawancara
Menunjukkan pengakuan dan pengukuran
pendapatan di CV. Nyur Trans Kawanusa telah di laksanakan sesuai denga n PSAK No. 23
Sumber: Berbagai jurnal
METODE PENELITIAN Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan Perusahaan Cool di Suco Colmera, Posto Administrativu Vera-Cruz, Municipio Dili sebagai objek penelitian untuk menganalisis pengakuan dan pengukuran pendapatannya.
Jenis dan Sumber Data penelitian
Dilihat dari sumbernya menurut Indriantoro & Supomo (2009:146) data terdiri dari yaitu data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa dokumen- dokumen terkait pelaporan dan pencatatan pendapatan di perusahaan. Data sekunder ini diperoleh langsung dari perusahaan dengan ditunjukkan secara langsung pencatatan yang dimiliki perusahaan terkait penjualan produk, yaitu berupa rekap catatan pengiriman dan penerimaan pembayaran dari pelanggan. Dalam hal ini, penulis tidak diperkenankan untuk me-
8 fotocopyataupun memfoto dokumen tersebut dengan pertimbangan kerahasiaan informasi. Di samping itu, penelitian ini juga memperoleh dokumen terkait struktur organisasi dan daftar pegawai yang menjadi bagian dalam penjabaran tentang gambaran umum perusahaan.
Penelitian ini juga menggunakan data primer berupa hasil wawancara dengan pemilik perusahaan yaitu Bapak Riyadi Tandya G. yang sekaligus merupakan pengelola Perusahaan Cool isi ulang air minum di Suco Colmera, Posto Administrativu Vera-Cruz, Municipio Dili.
Wawancara dilakukan sekitar bulan Mei-Juni 2021 dengan panduan daftar pertanyaan terkait penelitian. Wawancara ini berkaitan dengan prosedur dan kebijakan akuntansi terkait pendapatan yang diterima oleh perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teknik observasi sebagai bagian data primer untuk mengetahui lebih jauh tentang pengakuan dan pengukuran pendapatan di perusahaan ini, yaitu pengamatan saat terjadinya penjualan produk kepada konsumen dan pencatatan yang dilakukan perusahaan saat pendapatan diterima.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik análisis deskriptif kualitatif, yaitu menganalisis pengakuan dan pengkuran pendapatan di perusahaan Cool di Suco Colmera, Posto Administrativu Vera Cruz, Municipio Dili. Tahapan analisis yang akan dilakukan adalah:
1. menjabarkan prosedur pengakuan dan pengukuran pendapatan yang dilakukan perusahaan selama ini
2. membandingkan prosedur pengakuan dan pengukuran pendapatan menurut perusahaan tersebut dengan PSAK 23
3. melakukan pembahasan atas hasil perbandingan 4. menarik simpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum perusahaan
Perusahaan air minum Cool Galon di Suco Colmera, Postu Administrativo Vera_Cruz, Munisipio Dili merupakan perusahaan pribadi (privat company) yang dipimpin oleh pemiliknya sendiri yaitu Bapak Jap Pu Hian Rii, dan diteruskan oleh bapak Riyadi Tandya G, sebagai anak
9 dan manager Perusahan. Perusahaan air minum Cool galon tersebut didirikan pada tanggal 8 Julli 2011 melalui surat ijin perusahaan (SIUP) No.10930/MTCI/S/2010. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk menciptakan lapangan kerja, memajukan usaha di bidang air minum serta memenuhi permintan konsumen akan kebutuhan air minum gallon yang semakin meningkat.
Perusahaan air minum Cool tersebut berlokasi di Jalan Colmera nomor 25. Perusahaan Cool tersebut hanya memproduksi air gallon yang bermerek Cool dan dijual kepada semua pelanggan/toko yang terletak di Munisipio Dili dengan harga pasar sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.
Pada awal berdirinya, perusahaan tersebut masih mempunyai peralatan yang sangat minim dan memiliki tenaga kerja yang terbatas. Tenaga kerja yang ada hanya berasal dari keluarga pemilik. Begitu pula modal yang digunakan untuk membiayai tenaga kerja dan aktivitas operasional perusahaan berasal dari kas rumah tangga pemilik. Dengan adanya perkembangan dan meningkatnya permintaan konsumen maka pemilik perusahaan memberikan kuasa kepada Bapak Riyadi Tandya G. sebagai manager perusahaan. Manajer perusahaan diberi tanggung jawab untuk mengembangkan proses produksi air minum Cool dan sekaligus meningkatkan jumlah karyawan sehingga perusahaan air minum Cool masih berlanjut sampai sekarang.
Perusahaan air minum Cool memiliki 20 orang pekerja yang terlibat secara langsung dalam aktivitas opersional perusahaan. Pekerja di perusahaan terdiri dari 2 orang pekerja wanita dan 18 orang pekerja laki-laki. Berdasarkan jenis pekerjaan atau posisi jabatannya, terlihat pada tabel berikut:
Table 2. Pembagian tenaga kerja berdasarkan jenis pekerjaan
No Jenis pekerjaan Jumlah
1 Manager 1
2 Wakil manager 1
3 Penjualan 1
4 Keuangan 1
5 Penjaga Gudang 1
10
6 Karyawan 15
TOTAL 20
Sumber: Perusahaan Cool, 2021
Perusahaan Cool memiliki struktur organisasi yang terdiri dari manager perusahaan sampai karyawan perusahaan yang bekerja sesuai dengan posisi masing-masing dan sesuai aturan yang berlaku. Manager sebagai pimpinan teratas, wakil manager untuk membantu manager dalam menyelesaikan tugas, bagian penjualan membuat laporan dan mengolah kegiatan yang berhubungan dengan masalah penyampaian barang kepada konsumen, bagian keuangan membuat laporan keuangan, penjaga gudang bertangun jawab atas pembuatan laporan peralatan yang ada di gudang, dan karyawan membantu memasarkan produk kepada konsumen. Dengan demikian struktur oragnisasi tersebut dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Struktur Organisasi Manager
Keuangan
Karyawan
Penjaga gudang Penjual
Wakil manager
11 Sumber: Perusahaan Cool, 2021
Dari struktur organisasi di atas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing pihak adalah sebagai berikut:
1. Manager bertugas memimpin dan menjalankan perusahaan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan, menentukan kebijakan (policy) perusahaan, baik yang bersifat umum maupun khusus, mengadakan hubungan dengan dengan pihak luar dalam yang menyangkut aktivitas perusahaan, serta bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap maju mundurnya perusahaan.
2. Wakil manager bertugas membantu tugas pimpinan, menyusun surat, membuat notulen dalam rapat, sebagai perantara antara pimpinan dengan setiap departmen dan bawahannya.
3. Bagian penjualan bertugas membuat laporan harian, minguan, bulanan dan tahunan tentang peralatan yang ada dalam gudang, menyelenggarakan penjualan dan hubungan yang luas guna memungkinkan pendapatan. Bagian ini juga bertugas untuk mengelolah kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan masalah penyampaian barang kepada konsumen, merencanakan dan menentukan cara promosi dan pemasaran dari hasil produksi. Bagian penjualan ini bertanggung jawab terhadap penerimaan dan pengangkutan barang hasil produksi.
4. Keuangan bertugas menyusun dan membuat laporan keuangan perusahaan untk mempertanggun jawabkan kepada manager, bertanggung jawab atas pengeluaran penerimaan uangdan juga membuat laporan keuangan, mempersiapkan pembayaran gaji atau upah pada semua karyawan, serta bertanggung jawab atas pembayaran faktur-faktur penjualan.
5. Bagian penjaga gudang bertanggung jawab atas pembuatan laporan harian, mingguan, bulanan dan tahunan tentang peralatan yang ada di dalam gudang, bertnggun jawab atas kualitas atau mutu barang yang ada di gudang.
6. Karyawan bertugas melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bertanggung jawab kepada masing-masing bagian atas pekerjaan yang ditetapkan, membantu memasarkan produksi kepada pembeli baik yang lagsung di tempat maupun diantar kepada pembeli.
12 B. Prosedur Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan di Peusahaan Cool
Pada umumnya Perusahaan Cool galon menjual hasil produknya kepada konsumen dengan sistem antar ke konsumen, yaitu toko-toko atau kios-kios, dua kali antar dalam satu hari, yaitu pagi dan sore hari. Penjualan pagi hari dilakukan pada pukul 9:00 WTL sampai 11:30 WTL dan untuk sore harinya dilakukan pada pukul 14:00 WTL sampai jam 17:30 WTL. Selama tahun 2015, perusahaan mampu menjual 450 galon pada pagi hari dan 450 galon pada sore hari. Tahun 2016, penjualan galon pada pagi dan sore hari masing-masing sebesar 500 galon. Sementara itu, tahun 2017 terjadi peningkatan produksi dan juga penjualan galon, yaitu 600 galon pada pagi dan sore harinya mereka menjual lagi 600 galon maka dalam sehari mereka berhasil menjual 1200 buah galon. Sejak tahun 2018 sampai 2020, proses produksi air galon oleh Perusahaan Cool selalu bertambah, dengan pertambahan sekitar 200 galon setiap tahunnya.
Pelanggan perusahaan Cool terdiri dari kurang lebih 60 toko/kios yang dimana 40-an lebih toko adalah toko besar dan 20 adalah toko kecil/kios. Perusahaan tidak memiliki pelanggan individual karena di Timor Leste tidak ada ijin buat pelanggan rumah tangga/individu untuk membeli langsung produk air galon ke produsen. Hal ini dengan pertimbangan agar pelanggan individu tersebut membeli air galon di toko/kios supaya toko/kios_kios tersebut bisa mendapatkan keuntunganya dan tetap meminta pasokan air galon dari Perusahaan Cool.
Prosedur pengiriman air galon Cool biasanya perusahaan yang mendatangi pelanggannya.
Namun, jika perusahaan terlambat mengirimkan pesanan atau pelanggan membutuhkan air galon segera, pelangan dapat menghubungi perusahaan untuk segera dikirimkan air galon, atau pelanggan ang datang sendiri untuk menukar galon kosongan dengan air galon baru.
Pendapatan pada perusahaan Cool dapat dikelompokkan atas adanya pendapatan atas penjualan secara kredit dan tunai. Pendapatan secara tunai dibayar langsung oleh pelanggan toko besar pada saat barang dikirim. Lebih lanjut dinyatakan bahwa penjualan secara tunai atau kredit ini tergantung dari banyak sedikitnya permintaan barang oleh toko sebagai pelanggan perusahaan Cool. Proses penjualan air galon dan bagaimana pencatatan atas penjualan tersebut di Perusahaan Cool dapat dibagi 2 menurut jenis pelanggannya sebagai berikut:
1. Toko besar
Dalam proses penjualan ini, pelanggan toko besar selalu membayar secara tunai pada saat barang dikirim/barang sudah sampai di toko. Uang tersebut dibayar langsung oleh pelanggan toko ke driver lalu driver tersebut yang menyetor uangnya langsung kepada manager
13 perusahaan untuk membuat pencatatan. Berdasarkan informasi yang diperoleh, pencatatan yang dibuat oleh manager perusahaan adalah Manajer membuat rekapitulasi jurnal penjualan mengenenai toko-toko yang sudah menjadi pelanggannya. Berikut ini cuplikan catatan dari pencatan atau rekapitulasi yang di buat oleh Manager perusahaan:
Tabel 3. Cuplikan Rekapitulasi Penjualan Pada Toko Besar Tanggal Nama
Toko
Banyaknya barang
Harga pembayaran
Total pembayaran
Keteranga n 01/01/202
1
Mahkota 100 galon $ 0.75 $ 75.00 Tunai dari toko besar Sumber: Perusahaan Cool 2021
2. Toko kecil / kios
Untuk pelanggan toko kecil atau kios yang terletak di blok-blok kecil, penjualan dilakukan secara tunai dan kredit. Pada saat barang diterima oleh pelanggan, pelanggan membayar sebagian dari nilai penjualan atas galon yang dikirim saat itu dan sisanya baru dibayarkan oleh pelanggan pada awal atau akhir bulan berikutnya. Sistem penjualan kredit selama ini yang diberlakukan di perusahaan adalah pelanggan membayar 50% dari total harga air galon yang diterima pelanggan saat pengiriman, dan sisanya dibayarkan atau dilunasi pada bulan berikutnya bersamaan dengan pengiriman air galon yang baru. Pembayaran yang dilakukan pelanggan saat barang datang akan diterima oleh driver yang mengantar barang tersebut untuk selanjutnya diserahkan kepada manager perusahaan untuk membuat pencatatan. Begitu juga pada awal bulan berikutnya saat pelunasan sisa pembayaran penjualan galon, driver akan terima kas dari pelanggan dan selanjutnya disetor kepada manager perusahaan untuk membuat pencatatan. Sebagai bukti bahwa pelanggan telah membayar, driver memberikan nota sebagai bukti pembayaran kepada pelanggan sebesar yang dibayarkan oleh pelanggan, dan diberikan juga kepada manager perusahaan untuk menbuat catatannya. Berikut ini catatan ringkas atau rekapitulasi dari bukti pembayaran secara kredit yang dibuat oleh manager perusahaan PT Cool:
Tabel 4. Cuplikan Rekapitulasi Penjualan Pada Toko Kecil Tanggal Nama
Toko
Banyaknya barang
Harga Total pembayaran
Keterangan
14 Tunai Kredit
01/01/2021 Lemorai 100 galon $ 0.75 $37.5 $37.5 50 galon yaitu $37.5 belum dibayar 31/01/2021 Lemorai 50 galon $ 0.75 $ 37.5 - Lunas Sumber: Perusahaan Cool 2021
Dari pencatatan di atas maka pengakuan pendapatan pada perusahaan Cool belum sesuai dengan PSAK 23 karena proses pengakua pendapatan/pnejualan dilakukan pada saat penerimaan kas atau atas dasar (Cash basis).
Di Timor-Leste sejak dulu ada produksi air minum sudah ditetapkan harga untuk semua perusahaan yang memproduksi air minum dengan harga yang sama yaitu $0.75 per gallon. Oleh karenanya harga ini merupakan harga pasar wajar yang berlaku untuk produk air minum dalam galon. Perusahana Cool menetapkan harga jual produknya, baik utnuk konsumen toko besar maupun kecil, mengikut harga pasar wajar ini sehingga pendapatan/penjualan produk diukur menggunakan dasar yang sama, yaitu harga pasar wajar. Praktik pengukuran pendapatan di Perusahaan Cool ini sudah sesuai dengan PSAK 23, yaitu pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima, atau diiukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau rabat.
Adapun prosedur penjualan air galon di Perusahaan Cool dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Pelanggan toko kecil membayar 50% dari total harga air galon
yang diterima Jadwal
pengiriman air galon atau ada
permintaan
Barang dikirim ke pelanggan
Pelanggan terima barang
Pelanggan toko besar membayar
harga air galon seluruhnya yang
diterima
Driver Driver terima uang
Manager
15 Gambar 2. Bagan Prosedur Penjualan Produk di Perushaan Cool
C. Analisis Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Di Perusahaan Cool
Berdasarkan uraian praktik pengakuan dan pengukuran pendapatan yang dilakukan oleh Perusahaan Cool, tabel berikut ini menyajikan perbandingan antara praktik tersebut dengan pengakuan dan pengkuran menurut PSAK 23.
Table 5. Perbandingan Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Di Perusahaan Cool dan PSAK 23
Item Praktik di perusahaan
PSAK 23 Keterangan
Pengakuan pendapatan
Perusahaan Air minum Cool membuat
pencatatan sederhana berupa rekapitulasi nama toko dan kas yang diterima atau cash basis.
Pengakuan pendapatan dapat dilakukan jika sudah memenuhi kondisi berikut ini:
● entitas telah
memindahkan resiko dan manfaat
kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli;
● Entitas tidak lagi melanjutkan
Tidak sesuai PSAK 23 karena pengakuan pendapatan pada saat penerimaan kas (cash basis), bukan accrual basis.
16 pengelolaan yang
biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan
pengendalian efektif atas barang yang dijual
● Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal.
● Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas;
● Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal
Pengukuran pendapatan
Perusahaan Air minun Cool mencatat adanya pendapatan berdasarka n harga jual per galon/
harga pasar yang berlaku diTimor_Leste terutama di kota Dili yaitu $0.75
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima, atau diiukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi
Sesuai dengan PSAK 23 kare na pengukuran pendapatan har ga jual air galo n berdasarkan nilai pasar wajar sesuai
17 diskon atau rabat. Nilai
wajar adalah jumlah suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi wajar.
penetapan pasar air galon dari
pemerintah.
D. Pembahasan
Dari hasil penelitian di atas tampak bahwa pengakuan pendapatan di Perusahaan belum sesuai dengan PSAK 23 karena perusahaan mencatat atau mengakui pendapatanya saat kas diterima dari pelanggan (metode cash basis). Kelemahan metode Cash basis adalah hanya mencerminkan besarnya kas yang diterima yang bisa jadi tidak sama waktunya dengan saat penjualan dilakukan, khususnya penjualan secara kredit. Kondisi ini dapat menyebabkan perusahaan salah dalam menilai kinerja usahanya karena dimungkinkan penjualan tinggi namun laba rendah, atau sebaliknya penjualan rendah namun laba tinggi (Al-Amwal, 2017).
Jika kemampuan perusahaan memadai untuk melakukan pencatatan, maka alternatif penggunaan metode akrual atau accrual basis akan memberikan informasi yang lebih akurat untuk mencatat pendapatan/penjualan. Sesuai PSAK 23, pengakuan pendapatan dengan Acrual Basis maka pendapatan diakui ketika entitas telah memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli. Dengan demikian, baik penjualan secara tunai maupun kredit, perusahaan tetap akan mengakui atau mencatat adanya pendapatan/penjualan. Termasuk dalam penjualan secara kredit meskipun belum ada kas yang dibayarkan oleh pelanggan.
Pendapatan di Perusahaan Cool secara tunai adalah pendapatan yang berasal dari pengiriman air gallon Cool kepada pelanggan/toko besar sedangkan penjualan secara kredit berasal dari pengiriman air galon Cool kepada pelanggan/toko kecil yang bayaran bisa dicicil. Menurut PSAK 23, penjualan secara kredit kepada toko kecil seperti ini disebut sebagai lay away sales,
18 yaitu barang dikirim hanya ketika pembeli melakukan pembayaran terakhir dalam serangkaian cicilan. Pendapatan dari penjualan tersebut diakui pada saat barang dikirim, bukan saat kas diterima.
Perusahaan Cool mencatat mengukur pendapatan sesuai dengan PSAK 23, yaitu harga jual per galon sudah berdasarkan harga pasar wajar yang berlaku di Timor Leste, terutama di kota Dili, yaitu $0.75, sesuai harga pasar air galon yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.
Hal ini sesuai dengan PSAK 23, yaitu pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima, atau diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima dan dikurangi diskon atau rabat. Praktek pengukuran pendapatan di Perusahaan Cool dapat dilanjutkan karena pengukuran berdasarkan nilai wajar akan meningkatkan penyediaan informasi yang lebih transparan bagi semua pihak dan laporan keuangan yang disusun akan memiliki keterbandingan yang sangat tinggi dan akan menghasilkan keputusan-keputusan usaha yang lebih akurat (Sukendar, 2012).
SIMPULAN DAN KETERBATASAN
Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulan bahwa pengakuan pendapatan di Perusahaan air minum galon Cool adalah belum sesuai dengan PSAK 23 karena perusahaan melakukan pencatatan berdasarkan kas yang diterima (cash basis). Pencatatan penjualan yang berbasis kas ini berupa catatan rekapitulasi penjualan dari seluruh pelanggan yang ada. Sementara itu, untuk pengukuran pendapatan pada perusahaan air galon Cool telah sesuai dengan PSAK 23 berdasarkan nilai pasar wajar, yaitu pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima (sebesar $0,75 per galon) sesuai penetapan harga pasar air galon dari pemerintah.
Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan kepada perusahaan antara lain Perusahaan Cool tetap mengukur pendapatannya berdasarkan nilai wajarnya. Jika memungkinkan dan mampu, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk melakukan pencatatan pendapatan menurut accrual basis supaya informasi yang diberikan lebih handal dan terpercaya. Dalam hal ini, perusahaan perlu dukungan sistem informasi dan sumber daya manusia yang kompeten di bidang akuntansi namun ini akan berkonsekuensi juga terhadap biaya untuk hal ini. Perusahaan perlu lakukan analisis cost dan benefit atas keputusan ini.
19 Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu peneliti tidak mempunyai akses ke pembukuan perusahaan secara langsung ataupun memperoleh bukti/dokumen yang mendasari pencatatan yang dilakukan perusahaan. Sumber data hanya berdasarkan hasil wawancara dengan manager perusahaan dan cuplikan catatan yang dilakukan perusaha sehingga penelitian ini tidak dapat menunjukkan pencatatan yang dilakukan perusahaan secara rinci.
-