2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 1
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 2
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian pada Tahun Anggaran 2019. Laporan Kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Tahun 2019 merupakan Laporan Kinerja tahun kelima Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuain mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Rencana Strategis BSN Tahun 2015-2019.
Tahun 2019 merupakan awal bagi Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian (Direktorat SPSPK) untuk melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan struktur baru BSN. Merupakan bagian dari Deputi Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian, Direktorat SPSPK bertekad melaksanakan Reformasi Birokrasi, dimana penguatan kinerja merupakan salah satu sasaran area perubahan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa program-program berjalan sesuai dengan yang ditargetkan. Disamping itu, Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuain juga telah melakukan perubahan sasaran dalam rangka menyelaraskan terjadinya perubahan organisasi dan sasaran strategis BSN untuk periode 2015-2019.
Laporan Kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Tahun 2019 ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian di masa mendatang, melalui pelaksanaan program dan kegiatan secara lebih optimal.
Jakarta, Januari 2020
Direktur Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuain
Konny Sagala
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perjanjian Kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Tahun 2019 telah menetapkan sebanyak 4 (empat) sasaran Internal Process Perspectives dan 1 (satu) sasaran learning and growth, dengan 6 (enam) Indikator Kinerja. Sasaran dan Indikator Kinerja tersebut merupakan perwujudan pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BSN Program Pengembangan Standardisasi Nasional yang diamanatkan kepada Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuain.
Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian tahun 2019 menurut Sasaran:
Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2019
Sasaran Indikator Kinerja Target
2019 Realiasi Capaian % Internal Process Perspectives
2. Meningkatkan pengembang an skema penerapan standar sukarela dan penilaian kesesuaian
4. Jumlah skema penerapan SNI yang ditetapkan
225 skema 236 skema 105%
3. Meningkatkan sistem
pemberlakuan standar wajib dan penilaian kesesuaian
5. Persentase jumlah notifikasi dan penanganan enquiry yang ditanggapi
100 % 100 % 100%
3 Meningkatkan pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian
6. Persentase produk bertanda SNI yang sesuai dengan persyaratan SNI
70 % 70 % 100%
5. Meningkatkan pemenuhan kewajiban internasional bidang standard an penilaian kesesuaian
7. Jumlah keberterimaan sistem SPK di forum bilateral, regional, dan Internasional
5 FTA/CEPA/
PTA yang ada chapter
TBT
5 FTA/CEPA /PTA yang
ada chapter
TBT
100%
8. Persentase kepentingan Indonesia di bidang SPK yang diperjuangkan di forum bilateral, regional, dan multilateral
100 % 100 % 100%
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 4
Sasaran Indikator Kinerja Target
2019 Realiasi Capaian % Learning and Growth Perspectives
6. Meningkatkan kinerja
pengelolaan anggaran
9. Persentase realisasi anggaran Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian
≥97 % ≥97 % 100%
Dari 6 (enam) indikator kinerja di Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian, seluruhnya telah dilaksanakan dan mencapai target dengan capaian kinerja sebesar 100%.
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 5
DAFTAR ISI
Halaman Cover ... 1
Kata Pengantar ... 2
Ringkasan Eksekutif ... 3
Daftar Isi ... 5
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ... 6
I.2 Maksud dan Tujuan ... 6
I.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 6
I.4 Sumber Daya Manusia ... 8
I.5 Peran Strategis ... 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA II.1 Perencanaan Strategis ... 13
II.1.1 Visi dan Misi ... 13
II.1.2 Tujuan dan Sasaran ... 14
II.2 Perjanjian Kinerja ... 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III.1 Capaian Kinerja ... 18
III.2 Penyelesaian Permasalahan Penerapan Standar ... 44
III.3 Realisasi Anggaran ... 44
BAB IV PENUTUP Penutup ... 45
LAMPIRAN
I. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
II. Skema Penerapan SNI Sukarela Tahun 2019
III. Rekomendasi komite kebijakan penerapan standar dan penilaian kesesuaian IV. Data SPPT SNI Tahun 2019
V. Data Masa Transisi SNI Sukarela
VI. Pengembangan PNRT Tahun 2019-2020
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 6
S
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
Kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian memberikan kontribusi khususnya pada kinerja Deputi Penerapan Standard dan Penilaian Kesesuaian dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja Deputi Penerapan Standard dan Penilaian Kesesuaian tahun 2019.
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi dan misi Deputi Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian, dengan tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.
Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit Kerja.
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 10 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional, tugas Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian adalah melaksanakan penyusunan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, serta pelaksanaan pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengembangan sistem dan pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian.
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 7 Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian menyelenggarakan fungsi:
1. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang pengembangan skema penerapan standar sukarela dan penilaian kesesuaian, sistem pemberlakuan standar wajib dan penilaian kesesuaian, pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian
2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan skema penerapan standar sukarela dan penilaian kesesuaian, sistem pemberlakuan standar wajib dan penilaian kesesuaian, pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian
3. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan skema penerapan standar sukarela dan penilaian kesesuaian, sistem pemberlakuan standar wajib dan penilaian kesesuaian, pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian, serta pemenuhan kewajiban internasional; dan
4. penyiapan pelaksanaan pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengembangan sistem dan pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian.
Struktur Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar I.1
Struktur Organisasi Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian
Kepala BSN
Deputi Pengembangan
Standar
Deputi Penerapan Standar dan
Penilaian Kesesuaian
Deputi Akreditasi Deputi Standar Nasional Satuan
Ukuran Sekretaris Utama
Direktorat Sistem Penerapan Standar dan
Penilaian Kesesuaian
Direktorat Penguatan Penerapan Standar dan
Penilaian Kesesuaian
Subdit Pengembangan Skema Penerapan
Standar Sukarela dan PK
Subdit Sistem Pemberlakuan Standar Wajib dan
Penilaian Kesesuaian
Subdit Pengendalian Penerapan Standar
dan Penanganan Pengaduan
Subdit Pemenuhan
Kewajiban Internasional
Bidang SPK
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 8 Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian mempunyai tata kerja yang didukung oleh :
1. Subdirektorat Pengembangan Skema Penerapan Standar Sukarela dan Penilaian Kesesuaian, dengan tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan skema penerapan standar sukarela dan penilaian kesesuaian.
2. Subdirektorat Sistem Pemberlakuan Standar Wajib dan Penilaian Kesesuaian, dengan tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sistem pemberlakuan standar wajib dan penilaian kesesuaian
3. Subdirektorat Pengendalian Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian dengan tugas melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian
4. Subdirektorat Pemenuhan Kewajiban Internasional Bidang Standar dan Penilaian Kesesuaian dengan tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan serta evaluasi dan pelaporan pemenuhan kewajiban internasional di bidang pengembangan sistem dan pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian.
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan 31 Desember 2019 Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian memiliki personel berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 37 (tiga puluh tujuh) orang, dengan rincian sesuai tabel berikut:
Tabel I.1
Personel ASN Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian
No Uraian Jenjang Pendidikan Jumlah
Orang
> S1 S1 S2 1. Direktur Sistem Penerapan Standar dan
Penilaian Kesesuaian - 1 - 1
2. Subdirektorat Pengembangan Skema Penerapan Standar Sukarela dan Penilaian Kesesuaian
- 5 5 10
3. Subdirektorat Sistem Pemberlakuan
Standar Wajib dan Penilaian Kesesuaian - 6 4 10
4. Subdirektorat Pengendalian Penerapan
Standar dan Penilaian Kesesuaian - 6 2 8
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 9 I.5 PERAN STRATEGIS
Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian mempunyai peran strategis dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN, yaitu:
- Mengembangkan skema penilaian kesesuaian untuk penerapan SNI di lapangan. Hal ini sangat diperlukan mengingat penentuan skema penilaian kesesuaian yang digunakan selama ini tergantung kepada masing-masing Lembaga Penilaian kesesuaian. Dengan penetapan skema oleh BSN, diharapkan LPK ataupun pihak terkait lainnya memiliki acuan yang sama dalam penerapan SNI termasuk dalam melakukan kegiatan penilaian kesesuaiannya.
- Memperjuangkan kepentingan Indonesia khususnya dalam mengurangi hambatan teknis perdagangan untuk produk-produk yang diekspor ke negara lain. Untuk melaksanakan fungsi BSN sebagai Nofified Body dan Inquiry Point di forum TBT-WTO, Direktorat SPSPK juga mengkoordinasikan kegiatan penyusunan regulasi yang berbasis standar dan penilaian kesesuaian agar sesuai dengan prinsip-prinsip penyusunan Good Regulatory Practices (GRP).
- Dengan memiliki beberapa perjanjian bilateral dan regional terkait standar, regulasi teknis dan penilaian kesesuaian, Direktorat SPSPK juga dapat memfasilitasi peningkatan ekspor produk Indonesia ke negara mitra termasuk menjaga agar produk-produk dari negara mitra masuk ke Indonesia memiliki kualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan.
- Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, BSN memonitor dan memastikan efektivitas penerapan SNI di masyarakat dimana salah satu metode yang digunakan dengan melakukan kegiatan uji petik. Dari hasil uji petik ini akan memberikan gambaran penerapan SNI di lapangan dan menghasilkan masukan-masukan bagi pihak berkepentingan untuk melakukan perbaikan sehingga penerapan SNI bisa lebih kredibel dan dipercaya oleh masyarakat.
No Uraian Jenjang Pendidikan Jumlah
Orang
> S1 S1 S2
5. Subdirektorat Pemenuhan Kewajiban Internasional Bidang Standar dan Penilaian Kesesuaian
- 4 4 8
Jumlah - 22 15 37
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 10 - Sebagai pemilik Lisensi Tanda SNI, BSN melalui Direktorat SPSPK juga menerbitkan Surat Persetujuan Penggunaan Tanda (SPPT) untuk SNI sukarela.
Khusus untuk SNI yang diberlakukan secara wajib oleh Kementrian atau Lembaga, SPPT SNI diterbitkan oleh K/L yang menetapkan regulasi namun dalam pengawasan penerapanya tetap bekerjasama dengan BSN.
Terkait dengan peran strategis di atas, sesuai dengan tugas dan fungsinya Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN.
Tabel I.2
Potensi dan Permasalahan Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
1. Ditetapkannya Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2018 sebagai pelaksanaan UU No. 20 tahun 2014 yang diharapkan dapat memperkuat Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional
1. Beberapa aturan yang terkait dengan
penerapan SNI secara sukarela perlu didetilkan dandisesuaikan dengan aturan perundang- undangan yang baru.
2. Dalam perarturan
Peraturan Pemerintah No.
34 tahun 2018, pasal 42 ayat (3) meyebutkan Penyusunan Skema Penilaian Kesesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat 1 (satu) tahun sejak SNI
ditetapkan.
1. Diperlukan review aturan aturan tentang tata cara penggunaan tanda SNI dan tanda kesesuaian berbasis SNI
2. Pengembangan skema penilaian kesesuaian tehadap SNI yang telah ditetapkan dengan skala prioritas, karena sampai saat ini sudah ada 10.000- an SNI.
2. Tersedianya SNI sebagai persyaratan yang disusun dengan memperhatikan kepentingan nasional dan selaras dengan standar internasional, serta mekanisme penilaian kesesuian untuk penerapan SNI
1. Hasil monitoring uji petik menunjukkan masih rendahnya konsistensi kesesuaian produk bertanda SNI yang beredar di pasar
terhadap persyaratan SNI 2. SNI yang ditetapkan
belum semuanya bisa langsung diterapkan oleh pelaku usaha, maupun Kementerian/ Lembaga dalam menerapkan SNI
1. Rekomendasi hasil uji petik secara spesifik disampaikan kepada pihak terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai masukan dalam perbaikan untuk peningkatan integritas tanda SNI.
2. Identifikasi terhadap SNI, SNI mana saja yang memerlukan
pengembangan skema penilaian kesesuaian
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 11
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
3. Meningkatnya jumlah lembaga penilaian kesesuaian yang diakreditasi KAN untuk mendukung kegiatan penerapan standar
1. Setiap lembaga penilaian kesesuaian, khususnya lembaga sertifikasi produk mempunyai skema sertifikasi yang ditetapkan sendiri, sehingga
berpotensi ada
perbedaan antar lembaga sertifikasi dalam melakukan proses sertifikasi produk.
2. Penyusunan dan
penetapan skema sertifikasi untuk penerapan SNI sukarela oleh BSN yang sesuai dengan aturan yang berlaku sebagai acuan bagi seluruh lembaga penilaian kesesuaian, KAN, pelaku usaha, maupun Kementerian/ Lembaga dalam menerapkan SNI.
4. Peningkatan penerapan SNI melalui
pemberlakuan SNI secara wajib
1. Duplikasi kewenangan dalam pemberlakuan SNI secara wajib
2. Regulator belum
sepenuhnya memenuhi prinsip-prinsip penyusunan regulasi yang baik (GRP) 3. SNI terbaru belum
sepenuhnya dijadikan rujukan dalam
penyusunan regulasi teknis 4. Kurangnya pemahaman
pelaku usaha dan
penegak hukum tentang pemberlakuan SNI secara wajib
5. Kurangnya fungsi
pengawasan dan edukasi terkait permasalahan penerapan SNI wajib 6. Dispute antar K/L terkait
regulasi pemberlakuan SNI wajib
7. Skema sertifikasi yang digunakan masih belum memfasilitasi transaksi perdagangan
1. Audiensi dan pendekatan kelembagaan terhadap regulator
2. Dialog dgn regulator terkait pentingnya GRP dalam regulatory reform pemberlakuan SNI dan harmonisasi regulasi dgn Kemhukam.
3. Evaluasi pemberlakuan SNI wajib untuk merujuk ke SNI termutakhir
4. Capacity building terkait RIA dgn regulator, bekerjasama dgn asosiasi utk penyediaan scientific evidence untuk risk analysis
5. Penguatan fungsi pengawasan dan edukasi terkait penerapan SNI wajib melalui koordinasi dgn K/L 6. Penguatan fungsi BSN sbg
koordinator bdg SPK untuk dapat menyelesaikan dispute ( penguatan koordinasi di KKPRS )
7. Review skema yang digunakan
5. Kepentingan
Indonesia di forum TBT WTO dapat
terakomodasi sehingga
meningkatkan akses pasar produsen dalam negeri dan perlindungan konsumen dalam negeri
1. Rendahnya pemenuhan prinsip transparansi oleh regulator
2. Regulasi yang dinotifikasi sering mendapat concern dari negara anggota lain 3. Rendahnya awareness
dan partisipasi aktif stakeholder dalam mengakses rancangan regulasi teknis negara lain 4. Customer’s Perspective di
negara berkembang terhadap isu lingkungan
1. Penguatan Komnas HTP untuk mendorong pemenuhan prinsip
transparansi oleh regulator dan pemanfaatan forum high olicy dialogue (national task force for NTMS)
2. Pemastian PSN 301 dan pemenuhan perjanjian TBT yg akan dinotifikasi
3. Sosialisasi ePing dan
mendorong partisipasi aktif stakeholder dan
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 12
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
dan kesehatan 5. Rendahnya partisipasi
pimpinan K/L dalam forum pertemuan Komnas 6. Kurangnya penyediaan
data dalam
memperjuangkan posisi nasional
7. Kurangnya komitmen industri dalam
memperjuangkan posisi nasional
8. Kurangnya concern dari industri terkait rancangan regulasi teknis negara lain
engagement asosiasi dan industri untuk optimalisasi peran Enquiry Point 4. Melakukan contra
campaign untuk menetralkan persepsi masyarakats
5. Melakukan Audiensi dan memanfaatkan
dialog/forum antar pimpinan K/L
6. Penguatan fungsi research BSN dan kerjasama
research untuk mendukung posisi Indonesia (Riset Pro, LPDP, Insinas,dll)
7. Dialog secara intensif dengan KADIN dan
APINDO serta para asosiasi 8. Pembahasan intens
rancangan regulasi teknis dengan asosiasi terkait (FGD per sektor dgn asosiasi dan Kelompok kerja terkait) 6. Pemanfaatan
kesepakatan bidang SPK di dalam
perjanjian
FTA/CEPA/PTA untuk memfasilitasi
perdagangan
Belum adanya pemetaan dan kajian kemampuan pelaku usaha maupun produk unggulan daerah maupun nasional
1. Melakukan pemetaan dan kajian kemampuan pelaku usaha untuk produk
unggulan daerah maupun nasional dalam setiap FTA/CEPA/PTA yang sedang dibahas maupun yang sudah disepakati 2. Diseminasi hasil
kesepakatan FTA/CEPA/PTA 3. Kolaborasi dengan FTA
Centre di daerah dan Kantor Layanan Teknis BSN di daerah
7. Kepentingan Indonesia dalam meningkatkan akses pasar produsen dan perlindungan konsumen dalam negeri di forum TBT WTO
1. Regulasi yang dinotifikasi sering mendapatkan
“concern” dari negara anggota TBT WTO lainnya 2. Rendahnya kepedulian
dan partisipasi aktif stakeholder dalam mengakses regulasi teknis negara lain
1. Penguatan Komnas
Hambatan Teknis
Perdagangan (HTP) dan Kelompok Kerja (KK) dalam mendorong pemenuhan prinsip transparansi oleh regulator
2. Sosialisasi E-ping dan mendorong partisipasi aktif stakeholder
3. Menyediakan informasi mingguan terkait analisa regulasi dari negara lain
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 13
R
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS II.1.1 Visi dan Misi
umusan visi dan misi Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian pada Tahun 2019 adalah sebagai berikut.
VISI
Terwujudnya sistem penerapan standar dan penilaian kesesuaian yang handal dalam meningkatkan daya saing produk dan kualitas hidup bangsa
MISI
Sejalan dengan visi tersebut di atas, maka misi Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian adalah memberikan kontribusi nyata dalam melaksanakan kegiatan penerapan standar untuk mendukung peningkatan daya saing produk nasional, yaitu:
1. Mengembangkan sistem penerapan standar dan penilaian kesesuaian untuk mendukung Penerapan Standar Nasional Indonesia
2. Mengembangkan sistem Pemantauan dan Pengendalian Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian
3. Memfasilitasi pemberlakuan Standar Wajib dan Penilaian Kesesuaian sesuai dengan Prinsip Penyusunan Regulasi yang baik
4. Menguatkan peran dan keberterimaan standar dan penilaian kesesuaian di forum nasional dan internasional
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi Direktorat Sistem Penerapan Standar
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 14 dan Penilaian Kesesuaian telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi.
Rumusan tujuan Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian adalah sebagai berikut:
TUJUAN
1. Meningkatkan jumlah penerapan SNI oleh organisasi secara konsisten
2. Meningkatkan pemanfaatan kebijakan dan skema penilaian kesesuaian oleh pemangku kepentingan
3. Meningkatnya pemenuhan komitmen Indonesia terhadap ketentuan perjanjian TBT‐ WTO.
4. Meningkatnya peran aktif Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan Indonesia di forum TBT WTO
5. Terfasilitasinya perdagangan produk Indonesia di pasar global melalui partisipasi aktif Indonesia dalam forum negosiasi perdagangan internasional (bilateral, regional, multilateral) bidang SPK
Sasaran disini merupakan sasaran di lingkungan Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian selaku Unit Teknis di lingkungan BSN. Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome. Pada tahun 2019, sasaran Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian telah dilakukan penyempurnaan dalam rangka perbaikan berkelanjutan.
Berikut sasaran Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019.
SASARAN
Sasaran sesuai Renstra Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Tahun 2019 :
1. Meningkatnya penerapan SNI oleh Pemangku kepentingan
2. Meningkatnya kapasitas dan kualitas sistem penerapan standar dan penilaian kesesuaian
3. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumberdaya manusia, tata kelola dan organisasi SPSPK yang profesional
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 15 Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 sebagai upaya penyempurnaan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengembangan skema penerapan standar sukarela dan penilaian kesesuaian;
2. Meningkatkan sistem pemberlakuan standar wajib dan penilaian kesesuaian;
3. Meningkatkan pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian.
4. Meningkatkan pemenuhan kewajian internasional bidang standar dan penilaian kesesuaian
II.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan Pernyataan Kinerja atau Perjanjian Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan organisasi pada akhir tahun.
Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran kinerja, pada tahun 2019 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja Sasaran Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian sehingga indikator kinerja Perjanjian Kinerja Tahun 2019 juga mengalami perubahan. Berikut adalah Perjanjian Kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian tahun 2019 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target.
Tabel II.1
Perjanjian Kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Tahun 2019
Sasaran Indikator Kinerja Target
2019 Perspectives Stakeholders
1. Terwujudnya daya saing produk berstandar di pasar domestik dan global
1. Persentase pertumbuhan ekspor Produk nasional yang didukung SNI, Laboratorium, Lembaga Sertifikasi dan Meterologi (Standar Nasional Satuan Ukuran)
2,5 %
2. Persentase pertumbuhan produk ber- SNI di pasar retail dalam negeri
1 % 3. Indeks kepuasan masyarakat
terhadap efektifitas Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
4,4 nilai
Internal Process Perspectives 2. Meningkatkan
pengembangan skema penerapan standar sukarela dan penilaian kesesuaian
4. Jumlah skema penerapan SNI yang ditetapkan
225 skema
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 16
Sasaran Indikator Kinerja Target
2019 3. Meningkatkan sistem
pemberlakuan standar wajib dan penilaian kesesuaian
5. Persentase jumlah notifikasi dan penanganan enquiry yang ditanggapi
100 %
4. Meningkatkan pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian
6. Persentase produk bertanda SNI yang sesuai dengan persyaratan SNI
70 %
5. Meningkatkan pemenuhan kewajiban
internasional bidang standard an penilaian kesesuaian
7. Jumlah keberterimaan sistem SPK di forum bilateral, regional, dan Internasional
5 FTA/CEPA/PTA
yang ada chapter TBT 8. Persentase kepentingan Indonesia di
bidang SPK yang diperjuangkan di forum bilateral, regional, dan multilateral
100 %
Learning and Growth Perspectives 6. Meningkatkan kinerja
pengelolaan anggaran
9. Persentase realisasi anggaran
Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian
≥97 %
Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, 1 (satu) sasaran perspective stakeholder adalah sasaran lembaga BSN, yang merupakan outcome dari semua direktorat dan unit di BSN. Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian pada tahun 2019 menetapkan sebanyak 4 (empat) sasaran Internal Process Perspectives dan 1 (satu) sasaran learning and growth, dimana setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya.
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian melaksanakan 1 (satu) kegiatan dalam 1 (satu) program. Adapun keseluruhan program dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut:
A. Program Pengembangan Standardisasi Nasional melalui kegiatan Peningkatan Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian (3561), yang akan menghasilkan output :
a. Output : Skema Penerapan Standar (3561.001)
Dalam rangka menghasilkan output ini, komponen kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
1. Penyusunan Skema Penerapan Standar (051) 2. Pemberian Lisensi (052)
3. Pelaksanaan Uji Petik (053)
4. Melaksanakan penanganan pengaduan penerapan standar (054) 5. Melaksanakan Penyusunan Skema Penerapan Standar (055)
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 17 6. Melaksanakan Koordinasi Adopsi Standar Nasional Indonesia menjadi
regulasi teknis (056)
7. Melaksanakan Pemantauan Penerapan SNI (057)
b. Output : Regulasi yang Diharmonisasikan berdasarkan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (3561.003)
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen kegiatan sebagai berikut :
1. Fasilitasi Regulasi Teknis (051)
2. Penanganan Permintaan Notifikasi dan Enquiry (052)
3. Penyiapan Pelaksanaan Kewajiban Internasional Bidang Pengembangan (053)
4. Penguatan Posisi Indonesia melalui Peran Aktif di Forum Internasional (054) 5. Melakukan Penanganan Pengembangan Jaringan Lembaga Penilaian
Kesesuaian (055)
6. Melakukan Peningkatan Kompetensi Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) (056)
7. Melaksanakan Pengelolaan Peningkatan Kompetensi Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) (057)
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 18
A
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga.
Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian telah melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Tahun 2019.
III.1 CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta aktivitas kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-masing sasaran dan target yang terkait Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian yang direncanakan dalam Tahun 2019 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel berikut.
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 19 Tabel III.1
Pencapaian Kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Tahun 2019
Sasaran Indikator Kinerja Target
2019 Realiasi Capaian % Perspectives Stakeholders
1. Terwujudnya daya saing produk berstandar di pasar domestik dan global
1. Persentase pertumbuhan ekspor Produk nasional yang didukung SNI, Laboratorium, Lembaga Sertifikasi dan Meterologi (Standar Nasional Satuan Ukuran)
2,5 % 9,03 % 316%
2. Persentase pertumbuhan produk ber-SNI di pasar retail dalam negeri
1 % 2.5 % 250%
3. Indeks kepuasan masyarakat terhadap efektifitas Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian
4,4 nilai 4,07 nilai 92.5%
Internal Process Perspectives 2. Meningkatkan
pengembanga n skema penerapan standar sukarela dan penilaian kesesuaian
4. Jumlah skema penerapan SNI yang ditetapkan
225 skema 236 skema 105%
3. Meningkatkan sistem
pemberlakuan standar wajib dan penilaian kesesuaian
5. Persentase jumlah notifikasi dan penanganan enquiry yang ditanggapi
100 % 100 % 100%
4. Meningkatkan pengendalian penerapan standar dan penilaian kesesuaian
6. Persentase produk bertanda SNI yang sesuai dengan persyaratan SNI
70 % 70 % 100%
5. Meningkatkan pemenuhan kewajiban internasional bidang standard an penilaian kesesuaian
7. Jumlah keberterimaan sistem SPK di forum bilateral, regional, dan Internasional
5 FTA/CEPA/
PTA yang ada chapter
TBT
5 FTA/CEPA/
PTA yang ada chapter
TBT
100%
8. Persentase kepentingan Indonesia di bidang SPK yang diperjuangkan di forum bilateral, regional, dan multilateral
100 % 100 % 100%
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 20
Sasaran Indikator Kinerja Target
2019 Realiasi Capaian % Learning and Growth Perspectives
6. Meningkatkan kinerja
pengelolaan anggaran
9. Persentase realisasi anggaran Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian
≥97 % 99 % 100%
Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut.
SASARAN
1 Terwujudnya daya saing produk berstandar di pasar domestik dan global
Sasaran Stakeholder Perspective merupakan sasaran lembaga BSN yang merupakan outcome BSN dari kontribusi kegiatan di Direktorat dan Pusat. Sesuai pada tabel III.1 capaian indikator sasaran Terwujudnya daya saing produk berstandar di pasar domestik dan global yang terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja rata-rata 100% tercapai.
Adapun kegiatan pada Direktorat Sistem Penerapan Standar dan PK berkontribusi pada pencapaian indikator sasaran lembaga BSN dijelaskan pada tabel III.2
Tabel III.2
Capaian Kinerja Sasaran 1 Indikator
1. Persentase
pertumbuhan ekspor Produk nasional yang didukung SNI, Laboratorium, Lembaga Sertifikasi dan Metrologi (Standar Nasional Satuan Ukuran)
Pengembangan skema sertifikasi untuk produk nasional sehingga dapat meningkatkan daya saing produk
Menangani potensial hambatan teknis yang dihadapi dalam rangka ekspor dan untuk memenuhi regulasi negara lain
Negosiasi kerjasama Bilateral dan Multilateral bidang SPK untuk memperlancar ekspor produk nasional
2. Persentase
pertumbuhan produk ber-SNI di pasar retail dalam negeri
Pengendalian produk bertanda SNI melalui monitoring dan uji petik untuk produk retail
Pengembangan skema sertifikasi untuk produk retail terutama produk makanan dan minuman
3. Indeks kepuasan masyarakat
terhadap efektifitas Sistem Stnadardisasi dan Penilaian Kesesuaian
Meningkatkan layanan penerbitan SPPT SNI Sukarela
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 21 SASARAN
2 Meningkatkan pengembangan skema penerapan standar sukarela dan penilaian kesesuaian
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran “meningkatkan pengembangan skema penerapan standar sukarela dan penilaian kesesuaian” terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut capaian sebesar 115%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 2.
Tabel III.3
Capaian Kinerja Sasaran 2
Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2019
Capaian s.d 2019 (kumulatif) Target capaian %
2015 2016 2017 2018 Target Realiasi % *) 4. Jumlah skema
penerapan SNI yang ditetapkan
skema - - 100 75 75 84 112% 225 236
(105%)
Penerapan SNI dilakukan dengan cara menerapkan persyaratan SNI terhadap barang, jasa, sistem, proses atau personel yang dibuktikan melalui pemilikan sertifikat dan/atau pembubuhan tanda SNI dan/atau tanda kesesuaian. Sesuai dengan Peraturan Kepala BSN No. 2 tahun 2017 tentang Tata Cara Penggunaan Tanda SNI dan Tanda Kesesuaian Berbasis SNI, tata cara pembubuhan tanda SNI pada barang dan/atau kemasan atau label serta tanda SNI untuk jasa, sistem dan/atau personel diatur dalam skema penilaian kesesuaian yang ditetapkan BSN. Skema penilaian kesesuaian merupakan aturan, prosedur, dan manajemen yang berlaku untuk melaksanakan penilaian kesesuaian terhadap Barang, Jasa, Sistem, Proses, dan/atau Personal dengan persyaratan acuan tertentu.
Berdasarkan PP 34 Tahun 2018 Pasal 41 dan Pasal 42 bahwa Penilaian kesesuaian dan tata cara yang diperlukan untuk membuktikan pemenuhan persyaratan acuan maka ditetapkan skema penilaian kesesuaian. Penetapan skema sertifikasi Penerapan SNI Sukarela ditetapkan oleh BSN.
Namun inisiasi penyusunan skema penerapan SNI sukarela mulai dilakukan pada tahun 2015 yaitu Skema Sertifikasi Pasar Rakyat yang mengacu kepada SNI 8152:2015, Pasar rakyat. Skema tersebut disusun dengan melibatkan stakeholder terkait, dan telah ditetapkan melalui Peraturan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor 7 Tahun 2015 tanggal 25 September 2015. Kemudian di tahun 2016 telah ditetapkan Skema Sertifikasi Produk melalui Peraturan Kepala BSN, yaitu sebagai berikut:
1. Peraturan Kepala BSN nomor 7 Tahun 2016 tentang Skema Sertifikasi Alat Konversi Bahan Bakar Gas yang mengacu kepada SNI EN 12806:2015;
2. Peraturan Kepala BSN nomor 8 Tahun 2016 tentang Skema Sertifikasi Ubin Keramik yang mengacu kepada SNI ISO 13006:2010.
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 22 Pada tahun 2017 telah disusun 100 skema penerapan standar. Pada tahun 2018 telah disusun 75 skema penerapan standar, yang mengacu kepada SNI produk. Pemilihan produk setiap sektor tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan produk-produk unggulan nasional, yang beredar di retail dalam negeri dan yang dterapkan oleh industri/organisasi untuk memperoleh persetujuan penggunaan tanda SNI
Pada tahun 2019 jumlah draft skema yang dikembangkan sebanyak 84 draft skema penerapan SNI Sukarela meliputi sektor pangan (33 skema), peralatan kesehatan (16 skema), pertanian (31 skema), elektronik, telekomunikasi dan produk optik (1 skema) dan jasa (1 skema). Pencapaian ini melebihi target 2019 yaitu 75 skema atau sebesar 112%. Dari 84 skema tersebut terdiri 64 skema baru dan 20 skema pemutahiran.
Sebanyak 64 skema baru diusulkan untuk ditetapkan dalam Perka BSN. Adapun daftar skema yang dikembangkan pada Tahun 2019 dapat dilihat pada Lampiran 1.
Pengembangan skema dari tahun 2015 -2019 adalah 238 skema dengan jumlah total SNI 1098 SNI. Capaian jumlah skema tersebut melebihi target Direktorat SPSPK tahun 2019 sebesar 225 skema atau 105%. Apabila melihat jumlah SNI dari 8267 SNI (produk, proses,jasa), yang terselesaikan skemanya pada Tahun 2019 adalah 1098 SNI. Untuk itu masih banyak tantangan pada direktorat SPSPK dalam pengembangan skema penerapan SNI Sukarela.
Pemutahiran skema sebanyak 20 skema dilakukan karena ada SNI terbaru, dan penambahan lingkup SNI. Adapun skema hasil pemutahiran dapat dilihat pada tabel III.4
Capaian kinerja pada Tahun 2019 diharapkan dapat dirasakan oleh konsumen, khususnya bagi Lembaga Sertifikasi, pelaku usaha, maupun regulator, dalam penyediaan sistem/acuan/pedoman yang sama untuk melaksanakan sertifikasi produk, baik produk nasional maupun impor, yang dapat menjamin integritas Tanda SNI pada produk dan dapat meningkatkan daya saing produk.
Tabel III.4 Pemutakhiran Skema Penerapan SNI
No. Judul Draft Skema Keterangan
A Sektor Pangan
1. Abon PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran
I Skema sertifikasi abon ikan
2. Keripik PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran II Skema sertifikasi keripik
3. Tahu PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran
XV Skema sertifikasi tahu
4. Pasta dan mi serta produk PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran XVII Skema sertifikasi pasta dan mi serta
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 23
No. Judul Draft Skema Keterangan
sejenisnya produk sejenisnya
5. Makanan ringan berbahan dasar serealia dan kacang-kacangan
PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran XVIII Skema sertifikasi makanan ringan berbahan dasar serealia dan kacang- kacangan
6. Susu kental PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran LXXIII Skema sertifikasi susu kental manis
7. Tepung dan pati PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran XX Skema sertifikasi tepung
8. Ikan dan produk perikanan yang dikeringkan
PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran XXII Skema sertifikasi ikan dan produk perikanan yang dikeringkan
9. Susu bubuk PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran XXIV Skema sertifikasi susu bubuk
10. Daging yang dihaluskan PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran XXVII Skema sertifikasi daging yang dihaluskan
11. Rendang PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran XXVIII Skema sertifikasi rendang daging sapi
12. Saus non emulsi PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran XXIX Skema sertifikasi saus non emulsi
13. Kopi PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran
XXXV Skema sertifikasi produk kopi
14. Sari buah PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran XL Skema sertifikasi sari buah
15. Buah dalam kemasan PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran LII Skema sertifikasi buah dalam kemasan kaleng
16. Kerupuk ikan, udang dan moluska
PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran LX Skema sertifikasi kerupuk ikan, udang dan moluska
17. Ikan dan produk perikanan yang diasap
PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran LXI Skema sertifikasi ikan asap dengan pengasapan panas dan Lampiran LXVII skema sertifikasi teripang asap
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 24
No. Judul Draft Skema Keterangan
18. Minuman susu PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran LXXI Skema sertifikasi susu fermentasi berperisa
19. Susu pasteurisasi PBSN No.6 2019 -> Menggantikan lampiran LXXVII Skema sertifikasi susu pasteurisasi C Sektor Pertanian
20 Pupuk kalium sulfat PBSN No.2 2019 -> Menggantikan lampiran II Skema sertifikasi kalium sulfat
Penunjukkan LPK
Sesuai PP 34 Penilaian Kesesuian pasal 54 ayat 4 bahwa BSN dapat menunjuk LPK yang belum terakreditasi dengan ruang lingkup berdasarkan persyaratan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. LPK yang dimaksud Pasal 39ayat (1)adalah pengujian, inspeksi, dan/atau Sertifikasi. Pada tahun 2019, LPK yang ditunjuk ada 8 (delapan) LPK sebagaimana tersebut dalam tabel III.2.1. Hasil pemantauan ke 8 (delapan) LPK adalah 2 (dua) LPK sudah mendapatkan akreditasi dari KAN, 2 (dua) LPK masih dalam proses akreditasi dan 4 (empat) LPK masih dalam proses pengembangan internal LPK
Tabel III.2.1 Tabel Monitoring Penunjukkan LPK
No. LSPro Ruang Lingkup
SK Ka. BSN (Penunjukkan
LSPro)
Masa berlaku (2 tahun)
Prgress Akreditasi
1 LSPro PT Global Inspeksi Sertifikasi (PT GIS)
(LSPr-061-IDN)
SNI IEC 60601-2-52:2014, Peralatan elektromedik - Bagian 2-52: Persyaratan khusus keselamatan dasar dan kinerja esensial tempat tidur pasien
SK No.
329/KEP/BSN/
10/2018 tgl 17 Oktober
2018
s/d 16 Oktober
2020
Sudah mendapatka
n akreditasi untuk ruang lingkup yang ditunjuk dari
KAN 2 LSPro Balai
Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) – BPPT (LSPr-017-IDN)
SNI 12-1594-1989, Lemari besi
SK No.
6/KEP/BSN/2/
2019 tgl 1 Februari 2019
s/d 31 Januari
2021
Proses Asessmen/
witness sedang mengerjaka
n tindakan perbaikan 3 LSPro Balai
Sertifikasi
SNI 8299:2017, Papan semen rata non asbestos
SK No.
7/KEP/BSN/2/
s/d 31 Januari
Sudah mendapatka
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 25 No. LSPro Ruang Lingkup
SK Ka. BSN (Penunjukkan
LSPro)
Masa berlaku (2 tahun)
Prgress Akreditasi
Industri (BSI) – Kementerian Perindustrian (LSPr-004-IDN)
SNI ISO 16422:2014, Pipa dan sambungan dibuat dari polivinil klorida non plastisasi (PVC-O) untuk mengalirkan air
bertekanan – Spesifikasi
2019 tgl 1 Februari 2019
2021 n akreditasi untuk ruang lingkup yang ditunjuk dari
KAN
4 LSPro Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) – BPPT (LSPr-017-IDN)
SNI 8422:2017, Baut batuan belah jepit baja (friction bolt stabilizer)
SK No.
59/KEP/BSN/3 /2019 tgl 15 Maret 2019
s/d 14 Maret 2021
Proses Asessmen/
witness sedang mengerjaka
n tindakan perbaikan 5 LSPro Balai
Sertifikasi Industri (BSI) – Kementerian Perindustrian (LSPr-004-IDN)
SNI 8523:2018, Pati Jagung SK No.
244/KEP/BSN/
6/2019 tgl 14 Juni 2019
s/d 13 Juni 2021
Proses pengemban
gan sistem internal
6 LSPro Balai Teknologi Polimer (STP) – BPPT
(LSPr-044-IDN)
SNI 03-1296-1989, Atap plastik gelombang dari PVC SNI ISO 4586-3:2017, Laminasi dekorasi tekanan tinggi (HPL, HPDL) - lembaran dari resin termosetting - Bagian 3:
Klarifikasi dan spesifikasi untuk laminasi dengan tebal kurang dari 2 mm dan sebagai pengikat bagian bawah penyangga
SK No.
245/KEP/BSN/
6/2019 tgl 14 Juni 2019
s/d 13 Juni 2021
Proses pengemban
gan sistem internal
7 LSPro Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Pontianak – Kementerian Perindustrian (LSPr-019-IDN)
SNI 3951:2018, Susu pasteurisasi
SK No.
643/KEP/BSN/
12/2019 tgl 6 Desember
2019
s/d 5 Desember
2021
Proses pengemban
gan sistem internal
2019| Direktorat Sistem Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian 26 No. LSPro Ruang Lingkup
SK Ka. BSN (Penunjukkan
LSPro)
Masa berlaku (2 tahun)
Prgress Akreditasi
8 LSPro Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Padang – Kementerian Perindustrian (LSPr-038-IDN)
SNI 7474:2009, Rendang daging sapi
SK No.
800/KEP/BSN/
12/2019 tgl 30 Desember
2019
s/d 29 Desember
2021
Proses pengemban
gan sistem internal
Pengelolaan kesekretariatan Member Body IEC-EE CB Scheme
Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan Lembaga Pemerintah non- Kementerian Indonesia dengan tugas pokok mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi dan penilaian kesesuaian di Indonesia. Negara Indonesia menjadi anggota IECEE sejak tanggal 15 Februari 2007. Dalam pelaksanaan keanggotaan IECEE BSN membentuk sekretariat untuk penanganan Member Body IECEE dengan tujuan mendorong adanya Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) dalam hal ini adalah National Certification Body (NCB) dan CB Testing Laboratory (CBTL) untuk skema penilaian IECEE CB-Scheme
Pemanfaatan Keanggotaan Indonesia pada IECEE. Negara/Member di setiap negara yang tergabung dalam organisasi IECEE terdiri atas:
- Member Body (MB),
- National Certification Body (NCB), dan
- Certification Body of Testing Laboratory (CBTL).
Member Body merupakan organisasi/Lembaga yang terkait dengan standardisasi.
NCB merupakan organisasi yang terkait dengan lembaga sertifikasi produk, sedangkan CBTL merupakan organisasi yang terkait dengan laboratorium penguji bidang elektronik dan kelistrikan. Jika Member Body statusnya dibekukan oleh IECEE maka kegiatan sertifikasi dan pengujian yang dilakukan oleh NCB dan CBTL yang berada dalam tanggung jawab member Body tersebut akan dibekukan (suspended) hingga IECEE menonaktifkan status suspended tersebut.
Dalam periode 2009-2019, Indonesia sudah memiliki 2 (dua) NCB dan 3 (tiga) CBTL.
Kedua NCB tersebut sudah menerbitkan sertifikat produk elektronik dan kelistrikan yang sesuai dengan standar elektronika dan kelistrikan yang diakui di tingkat internasional (standar IEC). Indonesia juga sudah menempatkan wakilnya menjadi lead assesor sekaligus menjadi anggota Peer Assessment Committee dalam organisasi IECEE.