• Tidak ada hasil yang ditemukan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

         

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work

non-commercially, as long as you credit the origin creator

and license it on your new creations under the identical

terms.

(2)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah PT XYZ

PT XYZ merupakan salah satu perusahaan pengembang properti terbesar di Indonesia. PT XYZ ini menyediakan berbagai macam produk. Mulai dari perumahan, kota mandiri, kawasan komersial, hotel hingga resor wisata. Semua produk tersebut tidak hanya tersebar di Indonesia, tetapi juga tersebar di Asia seperti di Singapur dan bahkan di Eropa seperti di Inggris (PT XYZ, 2018).

PT XYZ mengoperasikan berbagai macam divisi. Salah satunya adalah divisi Digital Ventures & Emerging Business. Divisi ini merupakan pendukung bisnis non – residential PT XYZ. Jenis – jenis bisnis yang dinaungi oleh divisi ini adalah antara lain beberapa restoran, taman hiburan, dan lainnya.

3.1.2 Visi PT XYZ

Setiap perusahaan tentu memilikinya visinya masing – masing. Menjadi pengembang properti terkemuka di Asia Tenggara, yang dipercaya oleh pelanggan, karyawan, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya merupakan visi dari PT XYZ (PT XYZ, 2018).

3.1.3 Values PT XYZ

Selain itu PT XYZ juga memiliki values yang dianut oleh perusahaan mereka. Values tersebut ialah:

(3)

1. Integrity

Dengan adanya value integrity ini, diharapkan karyawan mampu bertindak sesuai dengan ucapan dan janjinya sehingga dapat menumbuhkan rasa kepercayaan pihak lain.

2. Positive Atitude

Setiap karyawan PT XYZ diharapkan mampu untuk menampilkan perilaku yang mendukung teciptanya sebuah lingkungan kerja yang saling menghargai dan kondusif.

3. Commitment

Karyawan PT XYZ juga dituntut untuk melaksanakan setiap pekerjaannya dengan sepenuh hati untuk mencapai hasil terbaik.

4. Continuous Improvement

Selain itu, karyawan juga diharapkan untuk meningkatkan kemampuan atau kapasitas diri, unit kerja, dan organisasi secara terus menerus untuk mencapai hasil terbaik.

5. Innovative

Karyawan PT XYZ diharapkan mampu menjadi inovatif dalam hal memunculkan gagasan atau menciptakan produk, alat kerja, sistem kerja baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan juga pertumbuhan perusahaan.

(4)

6. Loyal

Terakhir, karyawan diharapkan mampu untuk menumbuhkembangkan semangat untuk mengerti, memahami, dan melaksanakan nilai – nilai perusahaan sebagai bagian dari keluarga besar PT XYZ.

(5)

38

Struktur Organisasi Perusahaan Sumber: Data Perusahaan, 2018 Gambar 3.1 Struktur Organisasi DV&EB PT XYZ

(6)

3.2 Desain Penelitian 3.2.1 Research Data

Research data adalah data yang tersedia untuk melakukan proses penelitian (Cooper & Schindler, 2014). Data itu sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Primary data

Data mentah tanpa adanya suatu perubahan maupun interpretasi, opini, serta kedudukan. Data primer dapat diperoleh melalui hasil wawancara dengan narasumber, dan juga hasil dari penyebaran kuesioner.

2. Secondary data

Data yang merupakan hasil dari interpretasi data primer. Data jenis ini dapat diperoleh melalui ensiklopedia, buku, jurnal, artikel, majalah, dan sebagiannya.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan primary data dan secondary data. Primary data yang penulis gunakan didapat dari hasil in depth interview karyawan dan juga melalui penyebaran kuesioner. Sedangkan untuk secondary data penelitian ini didapatkan dari jurnal, artikel, serta buku yang telah diterbitkan ataupun secara online yang bersangkutan dengan topik penelitian seperti Jobstreet, portalHR, dan lain – lain.

3.2.2 Metode Penelitian

Terdapat tiga jenis penelitian menurut Zikmund (2013), yaitu exploratory research, descriptive research, dan causal research. Berikut penulis jabarkan definisi dari ketiga penelitian tersebut:

(7)

1. Exploratory Research

Exploratory research adalah penelitian yang dilakukan untuk mengklarifikasi suatu keadaan atau situasi yang ambigu dan ketidakpastian atau untuk menemukan peluang adanya ide baru dalam bisnis. Jenis penelitian ini tidak dapat digunakan untuk mencari bukti atas terjadinya suatu peristiwa. Exploratory research biasanya digunakan untuk melakukan penelitian terhadap new product development.

2. Descriptive Research

Descriptive research adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu objek, individu, grup, maupun organisasi. Jenis penelitian ini digunakan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan who, what, when, where, dan how. Descriptive research biasanya digunakan dalam menentukan market segments.

3. Causal Research

Causal research adalah penelitian yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu hubungan sebab – akibat. Sebuah peristiwa tertentu dapat terjadi karena adanya penyebab. Sebelum melakukan penelitian jenis ini, peneliti umumnya sudah paham dengan fenomena yang sedang dipelajari atau sedang terjadi.

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah descriptive research dan causal research. Descriptive research dikarenakan dalam penelitian ini penulis ingin mendeskripsikan suatu objek, individu, grup, maupun organisasi serta mendapatkan jawaban atas pertanyaan who, what, when, where, dan

(8)

how. Causal research dikarenakan penulis ingin mengidentifikasi suatu hubungan sebab – akibat dan mencari tahu hubungan antar variabel di dalam objek penelitian.

3.3 Ruang Lingkup Penelitian 3.3.1 Target Populasi

Cooper & Schindler (2014) menjelaskan bahwa populasi adalah total koleksi dari elemen yang ingin dibuat menjadi sebuah kesimpulan. Target populasi adalah orang, acara, ataupun catatan yang memiliki informasi dari penelitian untuk menentukan sampel apa yang harus dipilih. Target populasi dari penelitian ini adalah karyawan tetap yang bekerja di divisi Digital Ventures & Emerging Business PT XYZ dengan lama bekerja minimal satu tahun.

3.3.2 Sampling Techniques

Zikmund, (2013) mengatakan teknik sampling dibagi menjadi dua cara yaitu probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling adalah sebuah teknik sampling di mana setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Sedangkan non probability sampling adalah teknik sampling di mana terdapat sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan dan kesesuaian. Probabilitas dari terpilihnya anggota dalam populasi masih belum dapat diketahui.

Probability sampling dibagi menjadi:

1. Stratified Sampling

Stratified sampling adalah teknik sampling yang setiap ukuran sub sample bisa sebanding ataupun tidak sebanding dengan ukuran populasi aslinya.

(9)

Biasanya sampel dipilih berdasarkan pengukuran yang diharapkan, biaya sampling, ukuran lapisan, dan sampel acak.

2. Systematic Sampling

Systematic sampling adalah teknik sampling yang memilih sampel yang digambarkan dengan menerapkan perhitungan interval.

3. Cluster Sampling

Cluster sampling adalah teknik sampling yang membagi populasi menjadi ke dalam beberapa grup, kemudian menggambarkan sampel dari setiap subgroup.

4. Double Sampling

Double sampling adalah teknik sampling yang dilakukan dengan menggabungkan dua teknik sampling. Biasanya teknik ini menggabungkan antara stratified sampling dan cluster sampling.

Untuk non probability sampling terbagi menjadi:

1. Convenience Sampling

Convenience sampling adalah teknik sampling yang digunakan oleh peneliti dengan menggunakan individu yang tersedia sebagai partisipan.

2. Judgemental Sampling

Judgemental sampling adalah teknik sampling dengan cara peneliti memilih partisipan dengan karakteristik yang unik seperti orang yang sudah pernah memiliki pengalaman, sikap, atau persepsi dari suatu hal yang peneliti ingin ketahui.

(10)

3. Quota Sampling

Quota sampling adalah teknik sampling yang dilakukan dengan menentukan sampel dengan karakteristik yang sama atau relevan secara bertingkat.

4. Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik sampling yang dilakukan dengan merujuk pada sampel element partisipan. Partisipan mungkin memiliki karakteristik yang sama pada sampel element.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan non probability sampling technique yaitu judgmental sampling dan snowball sampling. Alasan penulis memilih non probability sampling adalah karena non probability sampling merupakan teknik sampling di mana terdapat sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan dan kesesuaian dan di dalam penelitian ini terdapat beberapa pertimbangan dan kesesuaian. Sedangkan alasan penulis memilih judgemental sampling karena judgemental sampling adalah teknik sampling dengan cara memilih sampel yang memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan kebutuhan penelitian dan terdapat beberapa persyaratan dalam sampel yang dituju, seperti karyawan tetap yang bekerja di divisi Digital Ventures & Emerging Business PT XYZ dengan lama bekerja minimal satu tahun. Penulis juga memilih snowball sampling yaitu partisipan berikutnya dirujuk oleh element sampel saat ini. Penulis menitipkan kuesioner kepada responden yang telah mengisi.

(11)

3.3.3 Sampling Size

Cooper & Schindler (2014) menyatakan dalam sebuah populasi akan diambil sebuah sampel yang cocok dengan penelitian. Peneliti harus menentukan bagaimana dan berapa banyak orang yang akan diwawancarai atau dijadikan responden penelitian. Pada pernyataan Hair, Black, Babin & Anderson (2010), penentuan banyaknya jumlah pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner, dengan mengasumsikan n x 5 observasi per variabel. Oleh karena itu, dengan jumlah pernyataan sebanyak 15, maka jumlah sampel minimum yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 15 x 5, yaitu minimal sebanyak 75 responden.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber dan Cara Pengumpulan Data

Primary data yang digunakan dalam penelitian ini didapatkan dari hasil in depth interview karyawan dan melalui penyebaran kuesioner. Hal ini penulis lakukan untuk mendapatkan hasil data yang valid dan terpercaya. Secondary data dari penelitian ini didapatkan dari jurnal, buku, artikel yang sudah diterbitkan ataupun secara online yang berkaitan dengan topik penelitian. Seperti melalui Jobstreet, portalHR, dan lainnya.

3.4.2 Metode Pengumpulan Data

Zikmund (2013) mengatakan terdapat dua jenis metode pengumpulan data, yaitu:

(12)

1. Observation research adalah proses sistematis dari pengamatan pola perilaku terhadap orang, objek dan kejadian yang disaksikan secara langsung.

2. Survey research adalah cara pengumpulan data dengan menanyakan pertanyaan kepada responden secara tertulis ataupun lisan melaui email atau kuesioner.

Penelitian ini menggunakan metode survey research yaitu dengan melakukan in depth interview pada delapan karyawan di divisi Digital Ventures &

Emerging Business PT XYZ. Penulis juga menyebarkan form kuesioner secara online maupun fisik untuk mendapatkan data yang diperlukan.

3.5 Periode Penelitian

Periode pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas dua periode. Periode pertama penulis melakukan pre test yang dilakukan pada tanggal 16 Maret – 25 Maret 2019 dengan jumlah responden sebanyak 30 orang yang sesuai dengan target populasi. Pada periode kedua penulis melakukan main test yang dimulai sejak tanggal 8 April – 3 Mei 2019 dengan jumlah responden sebanyak 179 orang. Dari 179 orang tersebut, terdapat 172 orang yang sesuai dengan kriteria yang penulis tentukan sebelumnya, sehingga total responden yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 172 orang.

3.6 Skala Pengukuran

Penulis menggunakan likert sebagai skala pengukuran dalam melakukan penyebaran kuesioner kepada responden. Skala likert merupakan pengukuran sikap

(13)

yang mengijinkan responden untuk memberikan nilai bagi pendapatnya dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju dengan mengikuti ketentuan yang diberikan (Ghozali, 2013). Berikut adalah penjabaran dari skala likert yang penulis gunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Likert

Kategori Nilai

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Kurang Setuju 3

Netral 4

Cukup Setuju 5

Setuju 6

Sangat Setuju 7

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer, 2019 3.7 Definisi Operaional Variabel

Menurut Zikmund (2013) variabel adalah apapun yang memiliki variasi – variasi atau perubahan – perubahan dari satu contoh ke yang lainnya yang dapat menunjukkan perbedaan – perbedaan dalam nilai, biasanya dalam besaran atau kekuatan atau arahnya.

3.7.1 Variabel Endogen

(14)

Variabel endogen atau biasa disebut dengan dependent variable adalah hasil proses atau variabel yang diprediksi dan dijelaskan dengan variabel lain (Zikmund, 2013). Konstruk endogen digambarkan dengan simbol “eta” (Wijanto, 2008).

Sumber: Wijanto (2008) Gambar 3.2 Variabel Endogen

Dalam penelitian ini, yang termasuk dalam variabel endogen adalah sebagai berikut:

1. Job Satisfaction

Menurut Fu & Deshpande (2014), dalam Zhang et al., (2018) job satisfaction adalah suatu keadaan emosional yang menyenangkan atau positif yang dihasilkan dari evaluasi kerja atau pengalaman kerja karyawan.

Variabel ini diukur dengan menggunkan skala likert 1 sampai 7. Skala 1 menunjukkan ketidakpuasan kerja karyawan, sedangkan skala 7 menunjukkan kepuasan karaywan terhadap pekerjaan mereka.

2. Brand Performance

Endogen (η)

(15)

O’Cass and Weerawardena, 2010; O’Cass dan Ngo, 2007b (dalam Tuan, 2014) mengatakan brand performance adalah ukuran relative dan kesuksesan brand di pasaran dan menunjukkan kekuatan suatu brand di pasar.

Variabel ini diukur dengan menggunkan skala likert 1 sampai 7. Skala 1 menunjukkan performa kerja karyawan yang kurang baik, sedangkan skala 7 menunjukkan performa kerja karaywan yang sangat baik.

3.7.2 Variabel Eksogen

Variabel eksogen atau bisa disebut juga dengan independent variable adalah variabel yang mempengaruhi dependent variable dalam beberapa cara (Zikmund, 2013). Konstruk eksogen digambarkan dalam huruf greek dengan karakter “ksi”

(Wijanto, 2008).

Sumber: Wijanto (2008)

Gambar 3.3 Variabel Eksogen

Dalam penelitian ini, yang termasuk variabel eksogen adalah sebagai berikut:

Eksogen

( ξ )

(16)

1. Organizational Career Management (OCM)

Organizational career management adalah program, proses dan bantuan yang diberikan oleh perusahaan untuk mendukung dan meningkatkan kesuksesan karir karyawan mereka (Cheung et al., 2014).

Variabel ini diukur dengan menggunkan skala likert 1 sampai 7. Skala 1 menunjukkan kurangnya usaha atau kepedulian organisasi dalam mengembangkan karyawannya, dan skala 7 menunjukkan organisasi sangat peduli terhadap pengembangan karir karyawannya.

2. Internal Branding

Internal branding adalah tentang memastikan bahwa brand promise ditransformasikan oleh karyawan menjadi kenyataan melalui brand value yang dianut perusahaan, sehingga harapan pelanggan dapat terpenuhi (Boone, 2000; De Chernatony & Cottam, 2008; Mahnert & Torres, 2007;

dalam Cheung et al., 2014).

Variabel ini diukur dengan menggunkan skala likert 1 sampai 7. Skala 1 menunjukkan perusahaan kurang memperhatikan internal branding mereka, dan skala 7 menunjukkan sangat memperhatikan internal branding mereka.

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Instrument

Penelitian dibidang ilmu sosial seperti manajemen, psikologi, dan sosiologi umumnya variabel – variabel penelitiannya dirumuskan sebagai sebuah variabel laten atau un-observed (sering juga disebut konstruk), yaitu variabel yang tidak

(17)

dapat diukur secara langsung, tetapi tidak dibentuk melalui dimensi – dimensi yang diamati atau indikator – indikator yang diamati. Terdapat dua uji instrumen, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengukur kelayakan suatu kuesioner yang digunakan dalam penelitian (Ghozali, 2013).

Untuk melakukan uji validitas dan uji reliabilitas dalam pre – test penulis menggunakan program IBM SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 23, yaitu software yang berfungsi untuk menganalisis data, melakukan perhitungan statistik baik untuk statistik parametrik maupun non – parametrik dengan basis windows. Sedangakn untuk uji validitas dan uji reliabilitas dalam main – test penulis menggunakan program AMOS versi 23.

3.8.1.1 Uji Validitas

Menurut Ghozali (2016), uji validitas dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu indikator. Suatu indikator dapat dikatakan valid apabila ada pertanyaan pada kuesioner yang mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur.

Metode yang digunakan untuk menguji valid atau tidaknya suatu kuesioner dalam penelitian ini adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA). Alat uji yang digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel dan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah sebagai berikut:

1. Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA). Nilai KMO bervariasi dari 0 hingga 1 dengan nilai yang dikehendaki harus berada > 0.5 agar dapat dilakukan analisis faktor (Ghozali, 2016).

(18)

2. Nilai MSA yang dikehendaki harus > 0.5. Measurement yang berada di bawah 0.5 harus dihilangkan dan tidak diikutsertakan dalam penelitian (Hair et al., 2010).

3. Nilai significant yang dikehendaki harus < 0.05 yang menunujukkan adanya korelasi yang cukup antar variabel (Hair et al., 2010).

4. Hasil dari component matrix atau factor loading harus memiliki nilai > 0.5 (Hair et al., 2010).

3.8.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memeberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013). Sedangkan menurut Hair et al., (2010) rule of thumb untuk reliabilitas dengan nilai > 0.70 menunjukkan reliabilitas yang baik (Ghozali, 2016).

3.9 Metode Analisis Data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM)

Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis data. SEM sendiri merupakan teknik statistic multivariate yang menggabungkan beberapa aspek dalam regresi berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan dependen dan analisis faktor yang menyajikan konsep faktor serangkaian hubungan dependen yang saling mempengaruhi secara bersamaan (Hair et al., 2010).

(19)

Structural Equation Modeling (SEM) juga memiliki beberapa peran lainnya, sebagai sistem persamaan simultan, analisis kausal linier, path analysis, covariance structure analysis, dan model persamaan struktural (Hair et al., 2010).

Penulis menggunakan metode SEM untuk menganalisa data karena terdapat lebih dari satu variabel endogen dalam model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Menurut Ghozali (2016), Structural equation modeling (SEM) terdiri dari dua variabel, yaitu:

1. Observed Variable: adalah variabel yang dapat secara langsung diukur seperti laju inflasi yang diukur dari indeks harga dan kinerja perusahaan yang diukur dari keuntungan yang didapatkan. Variabel ini biasanya digambarkan dengan simbol kotak.

2. Unobserved Variable: adalah variabel yang abstrak yang tidak dapat diukur secara langsung. Variabel ini biasanya di nilai dari jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan. Unobserved variable sering juga disebut dengan latent variable. Latent variable digambarkan dengan simbol bulat oval atau elips. Latent variable sendiri terdiri dari dua jenis yaitu variabel eksogen dan endogen.

Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah unobserved variable.

Karena terdapat variabel eksogen dan endogen di dalam penelitian ini, di mana variabel eksogen dalam penelitian ini adalah organizational career management dan internal branding. Sedangkan untuk variabel endogen dalam penelitian ini adalah job satisfaction dan brand performance.

(20)

3.9.1 Tahapan Prosedur SEM

Berikut adalah gambaran tahapan prosedur untuk melakukan Structural Equation Modeling (SEM) menurut Hair et al., (2010):

Sumber: Hair et al., 2010

Gambar 3.4 Tahap – tahap Melakukan SEM

(21)

Tahap pertama adalah menentukan konstruksi individu. Pada tahap ini dijelaskan masing – masing dari indikator untuk mengukurnya. Teori pengukuran yang baik adalah kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat dari SEM. Tahap kedua yaitu mengembangkan model pengukuran keseluruhan. Dengan skala item yang ditentukan, peneliti harus menentukan model pengukuran. Di tahap ini, setiap konstruk dan laten diidentifikasi dan dimasukkan dalam model dan variabel indikator yang diukur.

Masuk pada tahap ketiga yaitu merancang sebuah studi untuk menghasilkan hasil empiris. Dengan model dasar yang ditentukan dalam hal konstruk dan variabel atau indikator yang terukur, peneliti harus memperhatikan masalah yang berkaitan dengan desain dan estimasi penelitian.

Selanjutnya tahap keempat yaitu menilai validitas model pengukuran.

Dengan model pengukuran yang ditentukan, data yang dikumpulkan, dan keputusan yang sudah dibuat, kemudian melakukan pengujian SEM: “Apakah model pengukuran valid?”.

Tahap kelima adalah menentukan model struktural. Tahap ini adalah langkah penting dalam mengembangkan model SEM. Pada tahap ini, harus ditetapkan hubungan dari satu konstruk ke yang lain berdasarkan model teoritis yang diusulkan.

Tahap terakhir yaitu menilai validitas model struktural. Tahap ini melibatkan upaya untuk menguji validitas model struktural dan hubungan teoritis yang berhipotesis. Apabila model pengukuran tidak lolos uji validitas dan reliabilitasnya di tahap 4, tahap 5, dan tahap 6, maka tidak dapat dilanjutkan.

(22)

3.9.2 Kecocokan Model Pengukuran (Measurement Model Fit)

Menurut Hair et al. (2010), uji kecocokan model pengukuran dilakukan terhadap setiap construct atau model pengukuran secara terpisah melalui evaluasi kepada validitas dan reliabilitas dari model pengukuran.

1. Evaluasi terhadap validitas dari model pengukuran.

Suatu variabel dapat dikatakan memiliki nilai validitas yang baik terhadap construct atau variabel latennya jika muatan faktor standar, yaitu standard loading factor ൒0.50 (Hair et al., 2010).

2. Evaluasi terhadap reliabilitas dari model pengukuran reliabilitas adalah konsistensi pada measurement. Reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa indikator tersebut mempunyai konsistensi yang tinggi dalam mengukur konstruk laten nya. Menurut Hair et al. (2010), suatu variabel dapat dikatakan mempunyai reliabilitas yang baik jika nilai construct reliability (CR) ൒0.70 dan nilai variance extracted (AVE) ൒0.50. Nilai CR dan AVE dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut:

ܥ݋݊ݏݐݎݑܿݐ ܴ݈ܾ݈݁݅ܽ݅݅ݐݕ

= ሺஊୱ୲ୟ୬ୢୟ୰ୢ୪୭ୟୢ୧୬୥ሻ ሺஊୱ୲ୟ୬ୢୟ୰ୢ୪୭ୟୢ୧୬୥ሻ;ାஊୣ୨

ܥ݋݊ݏݐݎݑܿݐ š–”ƒ…–‡†

= ஊୱ୲ୟ୬ୢୟ୰ୢ୪୭ୟୢ୧୬୥ ஊୱ୲ୟ୬ୢୟ୰ୢ୪୭ୟୢ୧୬୥;ାஊୣ୨

3.9.3 Kecocokan Model Keseluruhan (Overall Model Fit)

Dalam menilai Goodness of Fit suatu SEM secara keseluruhan, tidak bisa dilakukan secara langsung dengan menggunakan teknik multivariate yang lain

(23)

(multiple regression, discriminant analysis, dan MANOVA). SEM tidak memiliki suatu uji statistik yang dapat menjelaskan “kekuatan” prediksi model.

Menurut Hair et al. (2010), Goodness of Fit Indices (GOFI) atau ukuran GOF dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Absolute Fit Measures

Untuk menentukan derajat prediksi model keseluruhan terhadap matrik korelasi dan kovarian.

2. Incremental Fit Measures

Untuk membandingkan model yang diusulkan dengan model dasar yang sering disebut sebagai null model atau independence model.

3. Parsimonius Fit Measures

Model dengan parameter relatif sedikit dan degree of freedom relative banyak sering juga dikenal dengan model yang mempunyai parsimoni atau kehematan tinggi, sedangkan model yang memiliki banyak parameter dan degree of freedom sedikit bisa dikatakan model yang kompleks dan kurang parsimoni.

Hair et al. (2010) mengatakan bahwa uji struktural model dapat dilakukan dengan mengukur Goodness of Fit (GOF) model yang menyertakan kecocokan nilai sebagai berikut:

1. Nilai X2 dengan DF

2. Satu kriteria absolute of fit index (GFI, RMSEA, SRMR, Normed Chi - Square)

(24)

3. Satu kriteria incremental fit index (CFI atau TLI) 4. Satu kriteria goodness of fit index (GFI, CFI, dan TLI) 5. Satu kriteria badness of fit index (RMSEA. SRMR).

(25)

58

Sumber: Hair et al., (2010)

Tabel 3.2 Characteristics of Different Fit Indices Demonstrating Goodness-of-Fit Across Different Model Situations

(26)

3.9.4 Testing Structural Relationship

Hair et al., (2010) mengatakan model fit tidak baik saja tidak cukup untuk mendukung teori structural yang diajukan. Peneliti memeriksa estimasi parameter individu yang mewakili setiap hipotesis tertentu. Model teoritis dianggap valid bila:

1. Memiliki nilai standar koefisien ≥ 0 berarti memiliki pengaruh yang positif dan < dari 0 memiliki pengaruh yang negatif.

2. Memiliki nilai CR ≥ 1.64 yang berarti pengujian bersifat satu arah atau one tail dan ≤ berarti pengujian bersifat dua arah atau two tail.

3. Memiliki nilai p-value ≤ 0.05. Jika p-value ≤ 0.05 maka hipotesis didukung oleh data, yang berarti bahwa hasil penelitian secara statistik adalah signifikan, jika ≥ 0.05 maka data tidak mendukung hipotesis, yang berarti penelitian secara statistik tidak signifikan.

(27)

60

Tabel Operasionalisasi Variabel Tabel 3.3 Tabel Operasionalisasi Variabel No. Definisi VariableIndikatorSkala PengukuranSumber 1 Organizational Career Management (OCM) adalah program, proses dan bantuan yang diberikan oleh perusahaan untuk mendukung dan meningkatkan kesuksesan karir karyawan mereka (Ng et al., 2005; Orpen, 1994; dalam Cheung, Kong & Song, 2014).

Perusahaan peduli terhadap pengembangan karir karyawanLikert 1 - 7 Cheung, Kong & Song (2014) Perusahaan melakukan penilaian karir untuk karyawannya Perusahaan memberikan pelatihan (training) untuk karyawannya 2 Internal branding adalah tentang memastikan bahwa brand promise ditransformasikan oleh karyawan menjadi kenyataan melalui brand value yang dianut perusahaan, sehingga harapan pelanggan dapat terpenuhi (Boone, 2000; De Chernatony and Cottam, 2008; Mahnert and Torres, 2007; dalam Cheung, Kong & Song, 2014).

Perusahaan memberikan penjelasan bagaimana memberi dukungan terhadap brand melalui group meeting

Likert 1 - 7 Cheung, Kong & Song (2014) Perusahaan melatih stafnya untuk memberikan layanan sesuai janji mereka kepada pelanggan Perusahaan menjelaskan pentingnya sebuah brand melalui komunikasi secara internal Perusahaan menginformasikan mengenai brand perusahaan kepada karyawan melalui daily briefing 3 Job satisfaction didefinisikan sebagai suatu keadaan emosional yang menyenangkan Saya merasa puas dengan pekerjaan yang saya lakukan Likert 1 - 7Cheung, Kong & Song (2014)

(28)

61

No. Definisi VariableIndikatorSkala PengukuranSumber atau positif yang dihasilkan dari evaluasi kerja atau pengalaman kerja karyawan (Fu & Deshpande, 2014, dalam Zhang, Ma, Xu & Xu, 2018).

Saya merasa puas dengan dukungan dari atasan saya Saya merasa puas dengan peluang promosi yang diberikan Saya merasa puas dengan gaji yang saya terima 4 Brand performance didefinisikan sebagai ukuran relatif dari kesuksesan brand di pasaran dan menunjukkan kekuatan suatu brand di pasar (O’Cass and Weerawardena, 2010; O’Cass dan Ngo, 2007b; dalam Tuan, 2014).

Saya dapat memenuhi tanggung jawab saya yang ada pada deskripsi pekerjaan Likert 1 - 7 Cheung, Kong & Song (2014) Saya dapat membantu perusahaan dalam memenuhi janji mereka terhadap pelanggan secara efektif Saya selalu membantu perusahaan dalam menangani permintaan khusus dari pelanggan Layanan yang saya berikan kepada pelanggan sesuai dengan standar perusahaan

Gambar

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Likert
Gambar 3.3 Variabel Eksogen
Gambar 3.4 Tahap – tahap Melakukan SEM
Tabel 3.2 Characteristics of Different Fit Indices Demonstrating Goodness-of-Fit Across Different Model Situations
+2

Referensi

Dokumen terkait

pengujian hipotesis daya tahan jantung paru (X 1 ) dan daya tahan otot tungkai (X 2 ) terhadap kemampuan tendangan sabit (Y) pada Atlet Putra Pencak Silat UKM Unsyiah

karakteristik manusia dan dalam bidang pendidikan merupakan hasil belajar. Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki peran penting. Keberhasilan

Kertas ini mengkaji corak kemeruapan harga saham sektor ekonomi di Bursa Malaysia, di samping mengenal pasti sektor yang meruap secara berkelangsungan bagi tempoh masa sebelum,

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa spesies burung rangkong (Bucerotidae) yang terdapat di pegunungan Gugop Kemukiman Pulo Breuh Selatan Kecamatan Pulo Aceh

1) Dalam Pelaksanaannya Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau sudah menjalankan kewenangannya, sebagaimana kewenanganya yang diatur dalam pasal 8 Undang-Undang

Bu nedenle kredi aynı tarihte (14/12/2014) kapatıldığında ilgili ayda tahakkuk eden peşin komisyon tutarı olan 1.268,81 TL ve geri kalan sekiz aya ilişkin itfa edilmemiş

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter

Kebutuhan akan pasar modal akan berdampak pada perusahaan yaitu kemampuan untuk meningkatkan industri dengan meningkatkan profitabilitas perusahaan properti dan