• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEDOMAN KULIAH

KERJA NYATA (KKN)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

Institut Pesantren KH. Abdul Chalim

Mojokerto

2021

(2)

ii SURAT KEPUTUSAN REKTOR

Nomor: 89 Tahun 2019 Tentang:

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA INSTITUT PESANTREN KH ABDUL CHALIM

MOJOKERTO

DENGAN RAHMAT ALLAH SWT

REKTOR INSTITUT PESANTREN KH ABDUL CHALIM MOJOKERTO Menimbang: 1. Bahwa untuk pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IKHAC

Mojokerto maka diperlukan Buku Pedoman KKN

2. Bahwa hasil rapat tertutup LPPM IKHAC tentang Penyusunan Buku Pedoman KKN IKHAC Mojokerto

3. Bahwa oleh karena itu dalam pelaksanaannya dipandang perlu untuk diterbitkan Keputusan Rektor IKHAC Mojokerto

Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 pasal 1 tentang Thridarma Perguruan Tinggi

2. Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

3. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4586)

4. Peraturan pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang pendidikan tinggi 5. Statuta Institut Pesantren KH Abdul Chalim 2015.

6. Pedoman Akademik 2015 Nomor 20 Tahun 2015.

7. Pedoman Penelitian dan PkM Tahun 2017 MEMUTUSKAN Menetapkan:

Pertama : Mengesahkan Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) IKHAC Mojokerto sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam penetapan ni akan diadakan perubahan dan pembetulan sebagaimana mestinya,

Ditetapkan di : Mojokerto Pada Tanggal : 10 Februari 2021 Rektor

Mauhiburrokhman, Lc., M.IRKH.

(3)

iii TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab : Mauhiburrohman, Lc., M.IRKH.

Pembimbing : Muslihun, Lc., M.Fil.I Ketua : Idris, M.Th.I

Anggota : 1. Imam Safi’i, M.Kom.I 2. Mohamad Toha, M.E 3. Achmad Krisbiyanto, M.Pd Editor : Fatkhiyatus Su’adah, M.Ag

(4)

iv KATA PENGANTAR

Bismi Alla>h al-Rah}ma>an al-Rah}i>m

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) sebagai salah satu implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan kegiatan akademik yang mempunyai kaitan dengan masyarakat dan mempunyai nilai strategis.

Karena pengabdian kepada masyarakat mempunyai implikasi langsung baik untuk kepentingan akademik maupun pembinaan masyarakat, yang dilakukan oleh Mahasiswa, Dosen, dan Karyawan yang merupakan komponen civitas akademika Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto.

Alhamdulillah, buku pedoman/pegangan Kuliah Kerja Nyata dengan pendakatan Service Learning (SL) dapat hadir dihadapan segenap civitas akademika Institut Pesantren KH. Abdul Chalim. Dalam situasi dunia sedang dilanda pandemi covid 19, maka sudah sepatutnya kegiatan KKN mempertimbangkannya. Karena itu KKN kali ini mengusung kegiatan Tematik Covid-19 “Kiprah Institut Pesantren KH. Abdul Chalim dalam Penanggulangan dan Pemulihan SDM/SDA di masa pandemi Covid-19”. Dalam buku pedoman ini memuat berbagai hal yang dapat dipergunakan oleh mahasiswa peserta KKN-SL IKHAC dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kegiatan KKN.

Disamping itu pedoman ini juga memuat keputusan Ketua LPPM IKHAC tentang petunjuk pelaksanaan KKN-SL IKHAC dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kegiatan KKN.

Akhir kata, semoga pedoman ini dapat berdaya guna bagi segenap mahasiswa peserta KKN khususnya dan bagi civitas akademika IKHAC pada umumnya dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Mojokerto, 10 Februari 2021 Direktur LPPM-IKHAC

Muslihun, Lc. M.Fil.I

(5)

v KATA PENGANTAR REKTOR

Syukur alhamdulillah kepada Alah swt atas lindungan dan rahmat-Nya karena Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto kembali mampu menambah koleksi pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan pendekatan baru, yakni Service Learning (SL). Pendekatan ini diharapkan bisa memperkaya khazanah pendekatan dan metode dalam praktik KKN yang dikembangkan kampus IKHAC Mojokerto. Semoga pencapaian ini bisa menjadi langkah baik untuk menuju kampus IKHAC Mojokerto yang semakin dekat dan berbaur dengan masyarakat sebagai community-engaged institute. Lebih lanjut semangat integrasi tri-dharma di dalam kegiatan KKN sebagaimana dalam buku panduan ini merupakan amanat Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Buku Pedoman KKN dengan model integrative dan pendekatan SL ini disusun secara kolaboratif bersama oleh beberapa dosen yang sebagian besar telah mendapat kesempatan belajar (capacity building) dengan tema SL.

Pendekatan SL yang dijabarkan dalam buku pedoman ini diharapkan akan memperkuat makna KKN dalam mengantarkan masyarakat sebagai subyek aktif dan kreatif dalam mengembangkan diri mereka menuju kehidupan sejahtera yang diidamkan. Dengan demikian kehadiran buku pedoman ini seyogyanya diapresiasi sekaligus diharapkan dapat mendiring insan-insan IKHAC Mojokerto untuk terus mengembangkan pendekatan dalam melakukan community engagement.

Ucapan terima kasih sebesarnya-besarnya saya ucapkan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IKHAC dan Tim yang telah menyusun buku pedoman ini serta semua pihak yang sdah berkenan mengorbankan waktu, perhatian, dan tenaganya untuk kemajuan IKHAC Mojokerto secara umum, dan pengembangan Program KKN di Kampus ini secara khusus.

Mojokerto, 10 Februari 2021 Rektor IKHAC

Dr. Mauhiburrahman, Lc., M.IRKH

(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Surat Keputusan ... ii

Tim Penyusun ... iii

Kata Pengantar Ketua LPPM ... iv

Kata Pengantar Rektor ... v

Daftar Isi... vi

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata ... 1

B. Dasar Hukum Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ... 1

C. Visi Kuliah Kerja Nyata ... 2

D. Misi Kuliah Kerja Nyata ... 2

E. Tema Kuliah Kerja Nyata ... 2

F. Tujuan Kuliah Kerja Nyata ... 2

G. Prinsip Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ... 3

H. Manfaat Kuliah Kerja Nyata ... 4

I. Status Kuliah Kerja Nyata ... 5

J. Bentuk Kuliah Kerja Nyata ... 6

K. Kepanitiaan Kuliah Kerja Nyata ... 6

BAB II MEKANISME PELAKSANAAN ... 7

A. Tahap Persiapan Kuliah Kerja Nyata ... 7

B. Tahap Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ... 9

C. Tahap Pelaporan dan Presentasi Hasil Kuliah Kerja Nyata ... 10

D. Evaluasi dan Penilaian Kuliah Kerja Nyata ... 10

BAB III PRINSIP KKN METODE Service Learning ... 12

A. Service Learning (SL) Sebagai Metode KKN ... 12

B. Prinsip-prinsip Service Learning (SL) ... 14

(7)

vii

C. Ragam Model Service Learning (SL) ... 15

D. Tahap-Tahap Service Learning (SL) dan Penerapannya dalam KKN ... 17

BAB IV TATA TERTIB ... 23

A. Kewajiban Peserta Kuliah Kerja Nyata... 23

B. Hak Peserta Kuliah Kerja Nyata ... 23

C. Larangan Peserta Kuliah Kerja Nyata ... 23

D. Sanksi ... 24

E. Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Panitia Kuliah Kerja Nyata.... 24

F. Kewajiban Dosen Pembimbing Lapangan ... 24

BAB V PENUTUP ... 25

LAMPIRAN ... 28 DAFTAR PUSTAKA

(8)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Aspek Penilaian Program KKN IKHAC Mojokerto ... 11

Tabel 2.2: Standar Penilaian Program KKN IKHAC Mojokerto ... 11

Tabel 3.1: Ragam Bentuk KKN Metode Service Learning ... 15

Tabel 3.2: Pertanyaan Penilaian dan Evaluasi SL ... 19

Tabel 3.3: Contoh Jadwal Pelaksanaan Program Kerja Kelompok ... 20

(9)

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1: Susunan Panitia Pelaksana Program KKN IKHAC Mojokerto ... 6

Gambar 3.1: Komponen Service Learning Menurut Felton dan Clayton ... 13

Gambar 3.2: Skema Service Learning ... 13

Gambar 3.3: Siklus Service Learning ... 17

Gambar 3.4: Ilustrasi Alur Pelaksanaan KKN Metode ... 20

(10)

x DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Format Cover Laporan KKN ... 26

Lampiran 2: Sistematika Penulisan dan Isi Laporan Program KKN ... 27

Lampiran 3: Sistematika dan Isi Penulisan Artikel PKM (DPL) ... 34

Lampiran 4: Lembar Pengesahan Laporan Program KKN ... 35

Lampiran 5: Format Absensi Harian Peserta KKN ... 36

Lampiran 6: Format Surat Permohonan Ijin Pengajuan KKN ... 37

Lampiran 7: Format Surat Pernyataan Mengikuti KKN bagi yang Hamil ... 38

Lampiran 8: Format Surat Keterangan telah melaksanakan KKN... 39

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan mata kuliah intra kurikuler sebagai bentuk perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan wawasan mahasiswa sebagai bekal hidup di masyarakat setelah lulus studi.

Pada dasarnya Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian nyata mahasiswa kepada masyarakat setelah mendapatkan materi perkuliahan yang senantiasanya dapat berguna di dalam lingkungan masyarakat itu sendiri.

Kondisi saat ini dunia sedang dilanda wabah Covid-19. Indonesia juga terdampak dari penyebaran wabah covid ini. Untuk menekan laju penyebaran wabah covid-19, di beberapa wilayah di Indonesia memberlakukan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Atau kalau harus ada kerumunan atau interaksi secara langsung diwajibkan memerhatikan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Kampus IKHAC dalam melaksanakan kegiatan KKN juga mempertimbangkan kondisi pandemi ini. Karena itu kegiatan KKN agar jangan sampai menjadi sebab melonjaknya angka penyebaran Covid-19.

Harapannya adalah keterlibatan mahasiswa di tengah masyarakat secara langsung bisa menjadi problem solver atas dampak covid-19 yang dihadapi oleh masyarakat. Dengan demikian kondisi di masyarakat akan lebih kondusif dan mampu bangkit meski di tengah kondisi pandemi.

Dengan mempertimbangkan kondisi ini serta arahan dari pimpinan di lingkungan IKHAC, maka LPPM mengusung kegiatan KKN Tematik Covid- 19 dengan menggunakan metode Service Learning. Model KKN tematik ini mempertimbangkan berbagai masalah di masyarakat yang muncul sebab wabah Covid-19. Sementara pemilihan metode Service Learning memberi kebebasan kepada mahasiswa, baik secara individu ataupun berkelompok untuk mempraktikkan teori dan ilmu yang didapat di bangku kuliah. Tentu saja implementasinya mempertimbangkan relevansi masalah yang akan dihadapi di tengah masyarakat karena dampak covid-19 dengan kompetensi dan keilmuan mahasiswa.

(12)

2 B. Dasar Hukum Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata

Landasan pelaksanan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Covid-19 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Dasar 1945.

2. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN tahun 1999-2004.

3. UU RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

4. Kepres No. 60 tahun 2004, tentang Perguruan Tinggi.

5. Undang-undang nomer 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen tentang profesi dan kode etik.

6. Surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

36962/MPK.A/HK/2020 tanggal 17 Maret 2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang pembatasan sosial berskala besar dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.

8. Surat keputusan rektor Institut Pesantren KH. Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto No 63 tahun 2018 tentang buku pedoman pelaksanaan KKN.

C. Visi Kuliah Kerja Nyata

Visi KKN IKHAC Mojokerto adalah sebagai media pembelajaran mahasiswa terhadap pengembangan dan pemberdayaan potensi masyarakat guna meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dan kesejahteraan masyarakat.

Pengembangan dan pemberdayaan dalam hal ini dipandang sebagai proses pendidikan, pembelajaran, bimbingan, dan pendampingan kepada masyarakat untuk mengelola potensi yang dimiliki, mengurai masalah dan persoalan yang muncul, serta menemukan ide-ide baru dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa pandemi.

D. Misi Kuliah Kerja Nyata

Dengan visi KKN yang berupa pemberdayaan masyarakat, misi pengembangan haruslah dilaksanakan melalui upaya-upaya penyadaran, pemahaman, pendidikan, pelatihan, dan pendampingan kepada masyarakat, sehingga Misi program KKN IKHAC Mojokerto adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan wadah bagi mahasiswa mengembangkan dan mempraktekkan kompetensinya di tengah masyarakat

(13)

3 2. Mendorong pengembangan kemandirian masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul dengan bekal dan keahlian mereka sendiri

3. Memberikan bantuan pikiran, tenaga, dan teknik melalui cara pemberdayaan.

E. Tema Kuliah Kerja Nyata

Program ini bernama: “KKN Tematik Covid-19” mahasiswa tahun 2021 di lingkungan Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto.

Adapun tema program KKN adalah “Kiprah Institut Pesantren KH Abdul Chalim dalam Penanggulangan dan Pemulihan SDM/SDA di masa pandemi Covid-19”.

F. Tujuan Kuliah Kerja Nyata

1. Sebagai wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat

2. Meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat terhadap ajaran- ajaran agama dalam upaya membangun mental spiritual yang kuat.

3. Menjadi mitra dalam membantu pemerintah, instansi swasta, lembaga- lembaga sosial dan seluruh masyarakat dalam mempersiapkan kader-kader pembangunan di pedesaan

4. Menumbuhkan hubungan yang baik dan kerjasama yang saling menguntungkan antara Perguruan Tinggi dan masyarakat.

5. Membantu program pemerintah dalam penanggulangan wabah Covid-19.

6. Memperoleh pengalaman belajar dalam keterlibatan membantu masyarakat khususnya di lingkungan tempat tinggalnya dan masyarakat secara luas.

G. Bidang dan Bentuk Kuliah Kerja Nyata

Program KKN yang dilaksanakan IKHAC Mojokerto bersifat Reguler, dalam artian bahwa program KKN dilaksanakan oleh IKHAC Mojokerto dengan menyebar dan menempatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu (program studi) (interdisipliner) di lokasi atau desa dalam jangka waktu tertentu (satu bulan). Penentuan lokasi dan pengurusan izin KKN Tematik Covid-19 dilakukan oleh peserta KKN dengan pendampingan panitia dan LPPM.

(14)

4 Sedangkan bidang dan bentuk program kegiatan KKN Tematik Covid- 19 IKHAC, meliputi ;

1. Pendidikan

a. Peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan b. Penguatan metode atau lembaga pendidikan

c. Mengatasi permasalahan pendidikan di masa pandemi, seperti membuat/membantu sarana belajar dari rumah yang tepat.

d. Membantu memberikan informasi dan edukasi tentang Covid-19 kepada masyarakat.

2. Kesehatan

a. Memberikan pengarahan tentang KB (Keluarga Berencana), Kesehatan ibu dan anak, Gizi keluarga, Posyandu, atau Kesehatan Lingkungan di masa pandemi.

b. Membuat fasilitas/infrastruktur yang berkenaan dengan penanganan Covid-19.

c. Mendukung program pemerintah dalam memerangi Covid-19.

d. Membantu petugas garda depan dengan tetap mengacu kepada prosedur kesehatan yang dikeluarkan oleh WHO dalam penanganan Covid-19.

3. Wirausaha/ekonomi

a. Mendorong peningkatan ekonomi masyarakat

b. Ekonomi kreatif dan berbasis keunggulan lokal di masa pandemi 4. Lingkungan Hidup

a. Pemanfaatan halaman untuk dijadikan taman gizi dan taman buah, seperti pembuatan tanaman obat keluarga atau TOGA yang

mengembangkan tanaman yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan keluarga dan masyarakat.

b. Penciptaan lingkungan yang sehat dan bersih di masa pandemi c. Ketahanan pangan dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 untuk

lingkungan dan masyarakat.

5. Keagamaan dan Budaya

a. Mengembangkan pemahaman keagamaan kepada masyarakat di masa pandemi.

b. Membuat konten ceramah agama atau yang berkaitan dengan aktivitas keagamaan yang dipublikasikan lewat media masa atau media sosial.

c. Kegiatan sosial lainnya yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 di lingkungan atau kediaman masing-masing peserta KKN dan masyarakat secara luas.

H. Waktu dan Tempat Kegiatan

(15)

5 Kegiatan mahasiswa KKN Tematik Covid-19 akan dilaksanakan dengan estimasi waktu 4 minggu, sesuai dengan agenda dan ketentuan tempat pengabdian, dengan batas waktu dimulai dari tanggal 13 April 2021 sampai dengan 2 Juni 2021. Sedangkan penempatan KKN dilaksanakan di wilayah atau desa masing-masing, dan beberapa desa usulan mahasiswa yang memungkinkan dijadikan lokasi kegiatan KKN Tematik Covid-19.

Adapun ketentuan dan rincian waktu pelaksanaan kegiatan KKN Tematik Covid-19, sebagai berikut:

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1 Koordinasi Program KKN kepada Kaprodi Rabu, 17 Maret 2021 2 Sosialisasi Program KKN dengan Edaran dan

Panduan KKN 2021 Kamis, 18 Maret 2021

3 Pendaftaran KKN Jumat, 24 Maret-8

April 2021 4 Pembekalan DPL (Penulisan Jurnal &

Metodologi) Sabtu, 10 April 2021

5 Pembekalan Mahasiswa bersama DPL (secara

daring) Senin, 12 April 2021

6 Peresmian KKN (secara daring) Rabu, 13 April 2021 7 Pendampingan KKN Minggu 1 (Perencanaan) Optional 8 Pendampingan KKN Minggu 2 (Pelaksanaan) Optional 9 Pendampingan KKN Minggu 3 (Pelaksanaan) Optional 10 Pendampingan KKN Minggu 4 (Pelaporan) Optional 11 Review Laporan Akhir KKN (Mahasiswa) Rabu, 02 Juni 2021 12 Review Laporan Akhir DPL KKN Senin-Selasa, 14-15

Juni 2021 13 Diskusi Penilaian dan Kelulusan Peserta Kamis, 17 Juni 2021 14 Penutupan KKN dan LPJ KKN (secara daring) Jumat, 18 Juni 2021

Tabel 1.1 : Agenda Kegiatan KKN IKHAC Mojokerto

I. Prinsip Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata

KKN yang dilaksanakan harus memenuhi empat prinsip, yaitu dapat dilaksanakan (feasible), dapat diterima (acceptable), berkesinambungan (sustainable), dan partisipatif (participative).

1. Dapat Dilaksanakan (Feasible)

(16)

6 Program yang feasible adalah program KKN yang harus disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dan masyarakat sasaran.

Feasible juga diartikan sebagai program yang dapat dilakukan dengan mahasiswa. Sedangkan program yang benar-benar tidak feasible, akan memberatkan mahasiswa atau masyarakat.

2. Dapat Diterima (Acceptable)

Kegiatan yang dikembangkan dalam KKN harus dapat diterima oleh masyarakat sasaran. Masyarakat harus dapat menerima dengan senang hati setiap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN.

Penerimaan masyarakat bukan saja karena kebutuhannya, tetapi juga pertimbangan kecocokan sosial (social acceptability) dan norma- norma yang berlaku di masyarakat tersebut. Mahasiswa harus menyusun program berdasarkan kebutuhan masyarakat dan penentuan program yang akan dilaksanakan harus dikomunikasikan atau persetujuan kepada masyarakat. Masyarakat bisa saja meminta pelaksanaan program-program tertentu yang memang diperlukan selama mahasiswa mempunyai kemampuan untuk melaksanakannya.

3. Berkelanjutan (Sustainable)

Program KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa harus memenuhi prinsip berkelanjutan. Artinya, program tersebut bukanlah program yang bersifat terminal yang berjalan sewaktu ada mahasiswa KKN saja, akan tetapi harus bersifat developmental, yang akan terus berlanjut meskipun masa kegiatan KKN telah berakhir.

Program yang disusun juga harus menyesuaikan dengan program yang telah ada ataupun yang akan datang. Program jangka panjang juga dapat dikembangkan dengan cara program tersebut dilakukan/dilanjutkan oleh beberapa angkatan mahasiswa KKN dalam satu wilayah yang sama.

Keberlanjutan dapat juga dilakukan dengan membentuk kader setempat yang kelak dapat menggantikan peran mahasiswa KKN, apabila KKN telah selesai.

4. Partisipatif (Participative)

Kegiatan KKN pada prinsipnya bukan kegiatan mahasiswa semata, akan tetapi kegiatan ini merupakan kegiatan sinergis yang menggabungkan potensi sumberdaya lokal dengan mahasiswa. Kegiatan KKN harus dilaksanakan dengan prinsip dan atau pendekatan resiprokal. Artinya, masyarakat aktif melakukan kegiatan di lingkungan sosialnya, dan

(17)

7 perguruan tinggi aktif membantu masyarakat dalam melakukan kegiatan mereka.

J. Status Kuliah Kerja Nyata

Sesuai dengan kurikulum IKHAC Mojokerto, program KKN dilaksanakan dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

1. KKN menjadi bagian integral dari kurikulum IKHAC Mojokerto dan wajib diikuti oleh semua mahasiswa program S1.

2. KKN dilaksanakan melalui kegiatan terstruktur dengan tahap-tahap kegiatan persiapan, pembekalan, observasi, penyusunan program, pelaksanaan program di lapangan, evaluasi, pelaporan hasil, dan tindak lanjut.

3. KKN merupakan keterpaduan antara kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat interdisipliner, lintas sektoral, serta bantuan penanganan masalah masyarakat secara pragmatis dan aplikatif.

4. KKN meliputi kegiatan di kampus dan di lapangan diberi bobot akademik sebesar empat (4) sks dan wajib lulus.

K. Kepanitiaan Kuliah Kerja Nyata

Program KKN IKHAC Mojokerto dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana yang ditunjuk secara langsung dan disahkan melalui Surat Keputusan oleh LPPM. Susunan kepanitian Program KKN IKHAC Mojokerto adalah:

(18)

8 Gambar 1.1: Susunan Panitia Pelaksana Program KKN IKHAC Mojokerto

(19)

9 BAB II

MEKANISME PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA

A. Tahap Persiapan Kuliah Kerja Nyata

Tahap persiapan KKN merupakan tahap awal kegiatan yang berupa sosialisasi kegiatan KKN mulai dari pemenuhan persyaratan, pendaftaran.

Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Persyaratan

Persyaratan sebagai calon peserta KKN IKHAC Mojokerto sebagai berikut:

a. Mahasiswa program strata satu (S1) dan tidak kehilangan hak sebagai mahasiswa IKHAC Mojokerto pada saat KKN diselenggarakan.

b. Telah menyelesaikan mata kuliah sampai semester 6 c. Sehat jasmani dan rohani

d. Sanggup melaksanakan kegiatan KKN hingga selesai.

2. Pendaftaran

Peserta KKN wajib mendaftarkan diri di Panitia Pelaksana KKN IKHAC Mojokerto. Waktu pendaftaran diatur dan diinformasikan oleh Panitia Pelaksana melalui surat edaran. Pada saat pendaftaran mahasiswa mengisi formulir (secara online) dan mengunggah beberapa kelengkapan sebagai berikut:

a. Formulir biodata yang telah diisi lengkap dan benar serta dibubuhi tanda tangan

b. Pas foto warna (background merah) ukuran 3x4 cm sebanyak 1 lembar c. Bukti pembayaran KKN

d. Persyaratan lain yang ditentukan Panitia Pelaksana KKN.

3. Pengelompokan dan Penempatan

Beberapa ketentuan dalam penempatan peserta KKN adalah sebagai berikut:

a. Pengelompokan peserta KKN ditentukan oleh panitia KKN.

b. Setiap kelompok akan didampingi oleh satu orang DPL.

c. Lokasi atau komunitas yang akan menjadi objek kegiatan KKN diusulkan oleh setiap peserta kepada DPL.

d. Surat pengantar kegiatan KKN dikomunikasikan dengan DPL.

(20)

10 4. Program KKN

Program KKN disusun, diajukan, dan dilaksanakan secara mandiri dan individu oleh peserta KKN. Program diajukan dan harus disetujui oleh DPL masing-masing.

5. Pembekalan

Pembekalan KKN merupakan upaya mempersiapkan mahasiswa agar dapat melaksanakan KKN secara efektif dan efisien. Melalui pembekalan diharapkan terjadi perubahan sikap, mental, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan tujuan pelaksanaan KKN. Selain itu, tujuan pembekalan KKN ini untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terkait dengan kegiatan KKN, terutama untuk meningkatkan soft skill mahasiswa, seperti komunikasi, kerja sama (team work), kepemimpinan, dan problem solver, atau hal-hal yang akan dibutuhkan selama melaksanakan KKN.

Tujuan secara terinci yang hendak dicapai melalui pembekalan KKN agar mahasiswa mempunyai kualifikasi sebagai berikut:

a. Memahami dan menghayati visi dan misi KKN

b. Memahami tata tertib pelaksanaan KKN yang berkaitan dengan hak, kewajiban, larangan, dan sanksi bagi peserta KKN

c. Memiliki bekal stimulasi pengetahuan dan keterampilan praktis agar dapat melaksanakan program dan tugas-tugasnya di lapangan dengan baik

d. Memiliki pengetahuan untuk dapat bersikap dan bekerja dalam kelompok secara interdisipliner dan lintas sektoral dalam rangka penyelesaian tugas di lapangan

e. Memiliki kemampuan menggunakan waktu secara efisien di lapangan f. Memiliki bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar dapat

menyesuaikan diri dengan masyarakat sasaran

Rangkaian kegiatan pembekalan meliputi hal-hal sebagai berikut:

(1) Pembekalan Metode KKN (SL), (2) Pembekalan Teknis KKN, dan (3) Pembekalan Penyusunan Rancangan Program Kerja Tentatif, berikut keterangannya:

a. Pembekalan Metode KKN (SL)

Pembekalan DPL dan peserta KKN, diisi dengan penjelasan umum tentang salah satu metode Pengabdian Kepada Masyarakat yang

(21)

11 digunakan. Metode tersebut adalah Service Learning atau yang dikenal dengan SL Method. Pembekalan metode SL disampaikan oleh Pemateri yang ditunjuk oleh LPPM dan Ketua Pelaksana Program KKN IKHAC Mojokerto.

b. Pembekalan Teknis KKN

Penyaji materi pembekalan teknis KKN secara khusus dibawakan oleh tiap-tiap DPL yang telah ditetapkan dengan SK oleh LPPM IKHAC. Adapun materi pembekalan teknis KKN meliputi hal- hal sebagai berikut:

1) Teknis Permohonan Ijin tempat KKN.

2) Kondisi daerah atau potensi masyarakat sasaran.

3) Teknis pelaksanaan KKN, dari pembekalan, pelaksanaan dan pelaporan.

4) Teknis penyusunan laporan

c. Pembekalan Penyusunan Rancangan Program Kerja

Rancangan program kerja disusun secara mandiri oleh peserta KKN di bawah arahan DPL. Program kerja yang disusun didasarkan atas:

1. Kompetensi keilmuan mahasiswa peserta KKN 2. Hasil observasi di lapangan

3. Arahan dari DPL

B. Tahap Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata

Tahap Pelaksanaan KKN adalah proses berjalannya Program KKN yang dilaksanakan oleh peserta di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mulai dari pelepasan hingga penarikan. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Pelepasan Peserta

Pelepesan KKN dilaksanakan secara daring menggunakan media Zoom yang akan diikuti seluruh peserta KKN, DPL dan pejabat terkait (Pimpinan IKHAC Mojokerto dan Ketua LPPM).

2. Pembimbingan oleh DPL

Pembimbingan kepada mahasiswa peserta KKN dimaksudkan untuk memberikan pengarahan dalam pelaksanaan program dan membantu

(22)

12 program kerja KKN yang telah disusun sebelumnya. Selain itu, pembimbingan dapat membantu mahasiswa mengembangkan jati dirinya sehingga setelah selesai dari kegiatan KKN mahasiswa mampu mengembangkan sikap profesionalisme dan tanggung jawab sosialnya

Dalam hal ini, DPL berperan penting sebagai pembimbing, pengarah, penasihat, penyuluh, motivator, pengawas, penghubung, pemberi contoh, penguji, dan penilai. Prinsip pembimbingan yang dilakukan bersifat edukatif. Frekuensi pembimbingan sesuai dengan kebutuhan, dengan estimasi bimbingan wajib minimal 4 (empat) kali dalam satu periode KKN (baik secara daring maupun luring).

3. Monitoring oleh Tim

Tujuan monitoring kegiatan KKN adalah untuk mengetahui secara dini adanya kelemahan dan penyimpangan dalam pelaksanaan program KKN, sehingga dapat dilakukan perbaikan secara cepat sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pemantauan dilakukan secara berkala, baik dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, maupun tindak lanjut program KKN. Pemantauan Program KKN IKHAC Mojokerto dilakukan oleh: (a) Rektor, Wakil Rektor, Dekan, dan Kaprodi, (b) LPPM IKHAC Mojokerto, (c) Panitia Program KKN terpilih.

C. Tahap Pelaporan dan Presentasi Hasil Kuliah Kerja Nyata

Mahasiswa wajib menyusun laporan akhir kegiatan KKN individu secara virtual (dengan instagram dan youtube), serta telah disahkan dengan persetujuan DPL, penanggungjawab masing-masing lokasi atau tempat KKN, dan LPPM. Laporan kinerja pelaksanaan KKN diserahkan ke LPPM paling lambat 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak KKN berakhir.

Program kerja yang wajib dilaporkan meliputi Program Kerja Individu. DPL wajib membimbing dan mengawasi peserta KKN dalam membuat Laporan Akhir Program Kerja KKN.

Selanjutnya LPPM dan Panitia Pelaksana KKN akan menyelenggarakan seminar hasil kinerja pelaksanaan KKN (secara daring) sebagai forum evaluasi dan kemungkinan rencana tindak lanjut.

Seminar ini diikuti oleh peserta KKN dengan mempresentasikan laporannya secara daring dihadapan DPL.

(23)

13 D. Evaluasi dan Penilaian Kuliah Kerja Nyata

Setelah KKN selesai dilaksanakan LPPM dan Panitia Pelaksana KKN akan melaksanakan Rapat Evaluasi terkait keberhasilan pelaksanaan KKN.

Rapat Evaluasi ini bersifat tertutup dan disampaikan kepada Pimpinan Lembaga (Rektor dan Wakil Rektor). Dilanjutkan dengan proses pemberian penilaian terhadap setiap mahasiswa peserta KKN oleh LPPM dan Pimpinan Lembaga.

Penilaian terhadap peserta KKN berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan KKN. Penilaian diberikan berdasar tahapan pelaksanaan KKN mulai dari Persiapan, Pembekalan, Pelaksanaan KKN, dan Laporan Akhir. Penilai program KKN adalah DPL melalui monitoring secara langsung maupun tidak langsung.

Peserta KKN yang berhak mendapat penilaian adalah yang melaksanakan KKN (kehadiran) minimal 85% selama satu periode Program KKN.

Aspek penilaian program KKN IKHAC Mojokerto mencakup beberapa standar, yakni:

No. Aspek Penilaian Bobot

1. Kegiatan persiapan dan pembekalan 10%

2. Perancangan program kerja (individu) 20%

3. Laporan harian dan mingguan 20%

4. Keberhasilan program kerja (individu) 30%

5.

Laporan Akhir (individu):

- Kesesuaian dengan sistematika - Kelengkapan isi laporan

- Ketepatan waktu menyerahkan - Movie

20%

Total 100%

Tabel 2.1: Aspek Penilaian Program KKN IKHAC Mojokerto

(24)

14 Penilaian dilakukan dengan menjumlahkan semua aspek kegiatan yang dinilai terlebih dahulu, kemudian disesuaikan dengan bobot masing- masing. Bobot penilaian program KKN IKHAC Mojokerto adalah:

No. Interval Nilai Nilai/Simbol Keterangan

1. 91 – 100 A+ Lulus

2. 86 – 90 A Lulus

3. 81 – 85 A- Lulus

4. 76 – 80 B+ Lulus

5. 71 – 75 B Lulus

6. 66 – 70 B- Lulus

7. 61 – 65 C+ Tidak Lulus

8. 56 – 60 C Tidak Lulus

9. 51 – 55 C- Tidak Lulus

10. < 50 D Tidak Lulus

Tabel 2.2: Standar Penilaian Program KKN IKHAC Mojokerto

(25)

15 BAB III

PRINSIP KKN METODE SERVICE LEARNING (SL)

A. Service Learning (SL) Sebagai Metode KKN

Pelaksanaan KKN IKHAC Mojokerto kali ini menggunakan strategi pendekatan dengan prinsip-prinsip dalam pengembangan masyarakat berbasis Service Learning atau yang akrab disebut SL. Pemilihan metode Service Learning (SL) ini sebagai bentuk pembelajaran pengalaman lapangan di mana mahasiswa berusaha mengintegrasikan layanan pengabdian masyarakat dengan pembelajaran yang telah dikuasainya.. Menurut Sigmon (1996), Service Learning adalah sebuah pendekatan pendidikan-pengalaman yang didasarkan pada pembelajaran timbal balik (reciprocal learning). Yakni, pembelajaran yang berasal dari aktivitas-aktivitas layanan, di mana para penyedia layanan pengabdian (Perguruan Tinggi) dan yang menerima pengabdian (komunitas atau masyarakat) ‘belajar’ dari pengalaman bersama.

Sarena D Seifer dan Kara Cannors (2007) mendefinisikan Service-learning sebagai strategi pembelajaran yang mengintegrasikan layanan pengabdian dengan pengajaran dan refleksi untuk memperkaya pengalaman belajar, mengajarkan tanggungjawab pribadi sekaligus memperkuat komunitas atau masyarakat.

Dengan metode Service Learning ini, diharapkan mampu mengembangkan cara berpikir kritis reflektif mahasiswa serta memperdalam pemahaman terhadap masalah-masalah komunitas, membangun kemampuan bekerjasama dan sikap tanggung jawab. Felton dan Clayton (2011) mendefinisikan Service Learning (SL) sebagai sebuah kegiatan pembelajaran kolaboratif dan demokratis yang didesain untuk mengakomodir kemampuan akademis dan kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab sosial sebagai warga negara yang baik. Disebut kolaboratif, karena mahasiswa dituntut untuk bekerja sama setidaknya dengan dua elemen utama yaitu unsur kampus/sekolah sekaligus komunitas, disertai dengan melaksanakan proses belajar yang kontekstual. Sedangkan dikatakan demokratis, karena mahasiswa boleh memilih sendiri komunitas dampingan sekaligus keterampilan yang akan dibaktikan kepada masyarakat. Kebebasan untuk menentukan pilihan inilah yang membangun pemahaman mengenai tanggung jawab sebagai warga negara.

(26)

16 Gambar 3.1. Komponen Service Learning Menurut Felton dan Clayton

Berdasarkan gambar di atas, menurut Felton dan Clayton (2011) ada tiga komponen penting dalam pelaksanaan Service Learning yaitu konten akademik, kegiatan pengabdian, serta proses refleksi krtitis. Dengan demikian, Service Learning melibatkan kemampuan berfikir kritis pada saat mahasiswa melakukan refleksi tentang apa yang sudah dijalani. Selanjurnya, Furco memberikan ilustrasi tentang perbedaan Service Learning dengan Kegiatan Pengabdian masyarakat yang lain.

(27)

17 Gambar 3.2. Skema Service Learning

Gambar tersebut menjelaskan bahwa ketika fokus kegiatan hanya bersifat memberikan layanan pengabdian, kegiatan ini kita kenal sebagai relawan atau “volunteerism”, sedangkan ketika fokus kegiatan hanya murni untuk mencari pengalaman di lapangan maka konsep ini dinamakan

“internship” atau magang. Adapun keuntungan/penerima manfaat murni diperoleh oleh komunitas. Namun, jika penerima manfaat sepenuhnya adalah pihak institusi pendidikan/mahasiswa, maka kegiatan inilah yang sering kita kenal dengan KKN dan praktek lapangan.

Saat ini, beberapa universitas sudah mulai membuat pola kegiatan KKN yang berbasis kebutuhan komunitas dan sifatnya partisipatoris, yang mendekati pola Service Learning. Hal ini dikarenakan SL memiliki fokus pembelajaran dan penerimaan manfaat yang berimbang antara pihak pembelajar dan komunitas dampingan.

B. Prinsip-prinsip Service Learning (SL)

Ada sepuluh prinsip Service Learning yang dideskripsikan oleh Furco (1996), antara lain:

1. Penilaian prestasi akademik mahasiswa didasarkan pada proses pembelajaran, pengabdian dan refleksi atas apa yang telah dilakukan.

Yakni penilaian terhadap apa yang mereka lakukan selama proses perkuliahan, bagaimana keterlibatannya dalam melakukan pengabdian

(28)

18 kepada masyarakat, dan bagaimana refleksi mahasiswa terhadap apa yang telah dilakukan.

2. Pemenuhan ketentuan akademik pada pengabdian kepada masyarakat menjadi acuan dalam proses penilaian prestasi mahasiswa. Sehingga, mahasiswa yang terlibat langsung dalam Service Learning sangat diharapkan bisa belajar dari fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat; kemudian memformulasikannya ke dalam teori-teori yang telah dipelajari dari berbagai sumber pustaka.

3. Tujuan pembelajaran harus sudah ditentukan. Hal ini dikarenakan kesuksesan pembelajaran ditentukan oleh pemenuhan target atau tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.

4. Kriteria tempat atau lokasi pengabdian kepada masyarakat harus dipetakan berdasarkan kriteria tempat dan bentuk layanan pengabdian kepada masyarakat yang sesuai dengan latar belakang dan relevansi keilmuan masing-masing mahasiswa. Sehingga mahasiswa bisa belajar dari masyarakat dan dapat menerapkan teori-teori yang telah dipelajari demi tercapai layanan terbaik.

Empat kriteria dalam menentukan tempat atau lokasi pengabdian adalah (1) membatasi objek dan tempat layanan; Sebagai contoh, layanan di museum, lembaga pendidikan dasar atau menengah, panti jompo ataupun layanan masyarakat lainnya yang mempunyai keterkaitan dengan mata kuliah yang diikuti oleh masing-masing mahasiswa; (2) membatasi bentuk dan kegiatan layanan yang diikuti oleh mahasiswa yang menunjang kegiatan perkuliahan di kampus; contohnya praktek mengajar, layanan administrasi, magang di pengadilan Agama dan lain sebagainya; (3) menentukan durasi waktu yang cukup; dan (4) menentukan kegiatan yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.

5. Melakukan langkah-langkah strategis penciptaan komunitas belajar yang baik dan sesuai dengan pemenuhan tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran yang berintegrasi dengan pendekatan SL dapat diwujudkan dengan adanya formula, strategi, serta tugas-tugas pembelajaran yang sesuai dengan tujuan perkuliahan/pembelajaran, seperti diskusi kelas, presentasi, dan tugas-tugas yang mendukung analisa pengalaman.

6. Mahasiswa sudah harus dipersiapkan untuk belajar di dan dari masyarakat.

Setidaknya ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa sehingga mereka bisa sukses dalam Service Learning atau proses belajar di

(29)

19 masyarakat, yaitu: mendengar, mencari umpan balik, melakukan observasi, dan berpikir kritis reflektif.

7. Perguruan tinggi harus berperan lebih aktif mewujudkan pembelajaran aktif. Proses pembelajaran juga harus bervariasi, sehingga strategi pembelajaran tidak hanya diorientasikan kepada mahasiswa dan di bawah bimbingan dosen saja. Sebaliknya, perkuliahan dengan model Service Learning memberikan variasi pengalaman pengabdian, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih dan membentuk strategi pembelajaran yang signifikan.

8. Pemilihan mata kuliah yang menekankan atau memprioritaskan orientasi kemasyarakatan. Yakni, dosen harus mendesain nilai-nilai dan strategi pembelajaran yang mendorong tercapainya tujuan pembelajaran kemasyarakatan, di samping sistem pendidikan konvensional yang hanya dilakukan untuk meningkatan prestasi akademik.

C. Ragam Model Service Learning (SL)

Beberapa model Service Learning yang dapat dikembangkan, antara lain:

Basis Pelaksanaan

Bentuk/Model/

Varian Contoh Pelaksanaan Keterangan

Service Learning berbasis praktikum mata kuliah

1. Discipline based various activities

1. Mahasiswa dari Fak. Tarbiyah ditempatkan di sekolah dan mempraktikkan mengajar, serta belajar dari proses praktik berbagai lessons learned.

2. Mahasiswa Hukum dari Fak.

Syariah melakukan magang di Pengadilan Agama dan melakukan pelayanan relevan dengan bidang keilmuannya.

Sedangkan mahasiswa Ekonomi dan Perbankan, dapat magang di bank atau mitra perekonomian lainnya.

3. Mahasiswa Komunikasi dari Fak.

Dakwah dan Ushuluddin dapat melakukan pemagangan pada organisasi atau studio penyiaran yang sesuai. Sedangkan mahasiswa Ilmu al-Qur’an dan

Penentuan Komunitas Mitra bisa dipilih oleh mahasiswa sendiri atau berdasarkan permintaan komunitas mitra kepada

Institut/Fakultas/Program Studi

(30)

20 Tafsir dapat magang di

komunitas masjid atau keagamaan yang relevan.

2. Community- Based

Research dalam berbagai bentuk/varian

Mahasiswa dari berbagai keilmuan magang di tempat yang relevan dan berdasarkan kesepakatan bersama community-partner untuk melakukan penelitian dan menjawab kebutuhan yang akan ditentukan.

Bentuk dan variannya dapat berupa develop mental evaluation, capacity needs assessment atau lainnya.

Penentuan Komunitas Mitra bisa dipilih oleh mahasiswa sendiri atau berdasarkan permintaan komunitas mitra kepada

Institut/Fakultas/Program Studi

Event/Presenta tion

Mahasiswa dapat melakukan berbagai varian dari diseminasi/sosialisasi/presentasi/pe nyadaran pada community partner tentang berbagai isu/tema/materi dari disiplin keilmuan mereka.

Penentuan Komunitas Mitra bisa dipilih oleh mahasiswa sendiri atau berdasarkan permintaan komunitas mitra kepada

Institut/Fakultas/Program Studi

3. Product Model

Pada model ini luaran/hasil/produk dari kegiatan Service Learning dapat berupa:

1. Pamphlet atau flyer tentang hal penting yang perlu diketahui oleh komunitas.

2. Media audio-visual dalam berbagai tema atau tujuan.

3. Newsletter

4. Produk komersil yang terkait disiplin bisnis.

5. Website untuk kepentingan community partner

6. Game anak-anak untuk kepentingan pendidikan (seperti game ular tangga)

Penentuan Komunitas Mitra bisa dipilih oleh mahasiswa sendiri atau berdasarkan permintaan komunitas mitra kepada

Institut/Fakultas/Program Studi

4. Problem based Service Learning

Dalam model ini bentuk Service Learning adalah problem-solvig atau penyelesaian persoalan riil yang dihadapi oleh komunitas mitra. Seperti;

1. Mahasiswa dapat mendampingi secara langsung komunitas yang menyediakan layanan kepada kelompok-kelompok nirlaba, masyarakat atau keluarga berpenghasilan rendah, atau penyandang cacat.

Penentuan Komunitas Mitra bisa dipilih oleh mahasiswa sendiri atau berdasarkan permintaan komunitas mitra kepada

Institut/Fakultas/Program Studi

(31)

21 2. Mahasiswa dapat berpartisipasi

dalam salah satu proyek komunitas/masyarakat;

Perbaikan Rumah Darurat, Pendidikan Masyarakat dan Advokasi, Perencanaan Masyarakat dan Bantuan Pembangunan, dll.

3. Mahasiswa dapat berpartisipasi dalam penyelesaian bersama masalah marketing, manajemen sekolah atau persoalan bullying di sekolah.

Course-Based Service Learning:

Berbasis mata kuliah

Discipline based various activities

Service Learning dapat menjadi Required component/komponen wajib mata kuliah, atau Optional component/ alternatif (pengganti tugas/UTS/UAS). Deskripsi kegiatan bisa dilakukan seperti praktikum yang melekat pada mata kuliah.

Penentuan Komunitas Mitra bisa dipilih oleh mahasiswa sendiri atau berdasarkan permintaan komunitas mitra kepada

Institut/Fakultas/Program Studi

Tabel 3.1 : Ragam Bentuk KKN Metode Service Learning

D. Tahap-tahap Service Learning (SL) dan Penerapannya pada KKN

Secara umum, pelaksanaan service learning dapat digambarkan dalam siklus berikut:

Gambar 3.3 : Siklus Service Learning Persiapan

Tindakan

Refleksi Penilaian

dan evaluasi

Perayaan

(32)

22 Service Learning dapat dimulai dengan bekerja secara individu yang berpikiran sama dengan masyarakat setempat. Langkah-langkah implementatif yang efektif sebagaimana disebut oleh Duckenfield dan Swanson (1992) dan Institute for Global Education and Service-Learning (2003a), sebagaimana berikut:

1. Persiapan: Langkah pertama dari semua aktivitas yang terjadi sebelum proyek layanan, mahasiswa perlu mengetahui apa yang diharapkan dari masyarakat dan apa yang dapat mereka harapkan dari proyek layanan tersebut. Selain itu, program studi maupun mahasiswa yang memilih komunitas mitra harus memastikan ada kesesuaian antara tujuan service learning dengan apa yang bisa ditawarkan oleh calon komunitas mitra. Hal ini dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan proyek. Mahasiswa harus diberi rasa kepemilikan dan peran aktif dalam pemilihan, desain, implementasi, dan evaluasi proyek service learning. Komponen persiapan meliputi:

a. mengidentifikasi dan menganalisis masalah, b. memilih dan merencanakan proyek.

2. Tindakan: Langkah ini adalah layanan itu sendiri. Layanan dapat mengambil banyak bentuk, akan tetapi proyek harus sesuai dengan perkembangan mereka yang melakukan service learning. Proyek harus memenuhi kebutuhan yang dianggap penting oleh mahasiswa dan komunitas pada umumnya. Proyek service learning harus dihubungkan dengan tujuan pembelajaran akademik yang diperoleh dalam perkuliahan.

3. Refleksi: Langkah refleksi harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah pembelajaran service learning di masyarakat. Refleksi service learning adalah waktu yang ideal untuk meningkatkan kesadaran akan nilai keberagaman dalam hal kemampuan, perbedaan ras, agama, dan budaya.

Refleksi juga dapat mendorong komunikasi dan interaksi di dalam kampus dan dengan komunitas luar. Mahasiswa dapat melakukan refleksi melalui kegiatan diskusi.

4. Penilaian dan Evaluasi: Penilaian harus dilakukan untuk memastikan tujuan dan standar yang terpenuhi. Pada titik ini, proyek service learning dapat dikonfigurasi ulang berdasarkan umpan balik evaluatif. Dalam tahap tindakan, refleksi, perayaan dan penilaian, mahasiswa merupakan peserta didik yang akan melaksanakan perkuliahan berbasis service learning, baik dilaksanakan secara individu maupun berkelompok.

(33)

23 5. Perayaan: Langkah ini merupakan proses memberikan apresiasi terhadap kerja sama dan pencapaian proyek yang dilakukan secara bersama.

Mahasiswa dan anggota masyarakat perlu diakui untuk keberhasilan proyek KKN-nya. Mengakui pencapaian ini juga akan menutup pengalaman service learning. Ada banyak cara untuk mengimplementasikan langkah terakhir ini, seperti; majelis/forum, sertifikat, liputan media, halaman web sekolah, pesta, dan sebagainya.

Dengan demikian, pada kegiatan service learning keterlibatan mahasiswa meliputi:

1. Pelaku service learning yang akan mendapatkan pengalaman pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat

2. Bekerjasama dengan mahasiswa lain dalam melaksanakan perkuliahan service learning (jika dilaksanakan secara berkelompok)

3. Memberikan umpan balik setelah selesai melaksanakan perkuliahan berbasis service learning.

Adapun daftar penilaian yang berkualitas terhadap rancangan program/kegiatan Service Learning menurut Institute for Global Education and Service-Learning (2003b), sebagaimana berikut:

Komponen Service Learning Pertanyaan Penilaian PERSIAPAN /

PERENCANAAN

Pembelajaran khusus kegiatan, pelatihan, orientasi, atau penilaian kebutuhan apa yang dilakukan sebelum proyek? Apakah garis rencana program yang dibuat?

LAYANAN BERMANFAAT Apakah layanan yang akan diberikan kepada orang lain? Apakah layanan sesuai dengan nilai akademis dan perkembangan kompetensi mahasiswa?

REFLEKSI Adakah peluang bagi peserta untuk meninjau, mengevaluasi, atau menganalisis dan belajar dari proyek tersebut?

OTORITAS Apakah peserta diberi kesempatan untuk bersuara dalam memilih, merancang, atau melaksanakan proyek?

KEASLIAN Apakah proyek memenuhi kebutuhan yang nyata dan diakui di masyarakat?

HUBUNGAN DENGAN PEMBELAJARAN

Apakah ada hubungan yang jelas antara

keterampilan, pengetahuan, dengan konten nyata yang dipelajari oleh peserta?

KEBERAGAMAN Apakah proyek mengenali keragaman melalui peserta, praktik, dan hasil?

KEMITRAAN Apakah ada interaksi dan kolaborasi dengan orang lain di komunitas?

(34)

24 PENILAIAN Apakah penguasaan tujuan pembelajaran dan

pelayanan siswa dapat diukur?

EVALUASI Apakah peserta dilibatkan dalam mengevaluasi proyek? Apakah tujuan proyek tercapai? Apakah komunitas merasakan pengaruh proyek tersebut?

Tabel 3.2 : Pertanyaan Penilaian dan Evaluasi SL

Dalam melaksanakan program KKN dengan metode SL ada beberapa langkah yang bisa diterapkan. Adapun gambaran penerapannya adalah sebagai berikut:

Gambar 3.4 : Ilustrasi Alur Pelaksanaan KKN Metode SL

Tiap tahapan bisa saja memiliki penekanan tertentu,tergantung pada titik berangkatnya. Misalnya, bila satu program baru saja dimulai, maka tahapan awal lah yang penting. Bila satu program sedang berjalan, maka tahapan seperti perencanaan aksi dan monitoring menjadi tahapan yang paling penting. Walaupun derajat penekanannya berbeda di tiap bagian dalam siklus proyek, tetapi tiap–tiap tahapan memiliki sumbangsih penting pada keberhasilan program.

Untuk memudahkan peserta KKN ketika di lapangan maka pelaksanaan KKN pada tiap minggu bisa dilihat pada tabel di bawah ini;

Minggu ke – 1

Tahap Tujuan Kegiatan Alat/Media Bukti

Persiapan Mengetahui maksud Silaturahmi ke Catatan lapangan

Persiap

an Identifikasi masalah dan pemilihan

program kerja Tindakan

Design Program Kerja

Refle

ksi Lembar Monitoring Evaluasi

Penilaian dan Evalu

asi Lembar Monitoring Evaluasi, dan

Penilaian Perayaan Laporan Individu Laporan Kelompok

(35)

25 dan kehadiran

mahasiswa KKN

mitra / komunitas / tokoh masyarakat

dan foto

Mahasiswa memfasilitasi kelompok

masyarakat yang ada sebagai core group

Pembentukan core group

Susunan personalia core group

Mahasiswa mengidentifikasi masalah dan potensi

Melakukan pemetaan masalah melalui FGD dan interview

Appreciative Inquiry, Community Map, Transect Individual, Skill Inventory, Analisa Sirkulasi Keuangan Masyarakat

Hasil identifikasi dan rancangan program, field note

Minggu ke – 2

Tahap Tujuan Kegiatan Alat/Media Bukti

Tindakan Mengetahui rancangan program yang akan dilakukan

Mensosialisasika n hasil pemetaan kepada mitra komunitas/

masyarakat

Low Hanging Fruit),

Diagram Venn,

Diagram Alur

Foto dan hasil FGD

Mengidentifikas i peluang

Mengidentifikasi peluang dan kemitraan

Foto, Field note kegiatan

Merencanakan program kerja

Tabel program kerja

Minggu ke – 3

Tahap Tujuan Kegiatan Alat/Media Bukti

Refleksi Terlaksananya Memfasilitasi Lembar monitoring /

Foto, Field note

(36)

26 prioritas

program kerja

pelaksanaan programpilihan masyarakat

evaluasi, design program kerja

kegiatan

Mengetahui sejauh mana SL membawa dampak perubahan

Melakukan monitoring kegiatan

Lembar monitoring

Hasil monitoring dan laporan refleksi

Minggu ke – 4

Tahap Tujuan Kegiatan Alat/Media Bukti

Penilaian dan Evaluasi

Mengetahui sejauh mana SL membawa dampak perubahan

Melakukan monitoring kegiatan

Lembar monitoring

Hasil

monitoring dan laporan refleksi

Perayaan Mengapresiasi proyek Service learning

Membuat laporan kelompok dan laporan individu

Laporan kelompok dan laporan individu

Video / Short movie

Tabel 3.3: Contoh Jadwal Pelaksanaan Program Kerja Kelompok

(37)

27 BAB IV

TATA TERTIB

A. Kewajiban Peserta Kuliah Kerja Nyata

Selama melaksanakan kegiatan KKN mahasiswa diwajibkan memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Menyelesaikan administrasi Program KKN sesuai dengan aturan yang berlaku.

2. Menjunjung tinggi dan menjaga nama baik almamater IKHAC Mojokerto.

3. Menghormati, mematuhi, dan menjunjung tinggi peraturan pemerintah setempat dan norma susila yang berlaku.

4. Melaksanakan seluruh Program KKN yang telah direncanakan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi serta dilandasi dengan semangat pengabdian kepada masyarakat.

5. Mengikuti Program KKN selama 4 minggu.

6. Menyusun program rencana kegiatan yang harus sudah diselesaikan dalam waktu satu minggu setelah penerjunan yang diwujudkan dalam bentuk matriks rencana kegiatan dan proposal kegiatan.

7. Membuat catatan harian secara tertib setiap hari sesuai dengan program kegiatan yang telah dilakukan pada hari itu.

8. Menyelesaikan seluruh rangkaian tugas dan kegiatan KKN termasuk menyusun laporan secara tertulis dan mempresentasikannya kepada LPPM.

9. Menciptakan hubungan yang baik dengan semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan program KKN.

10. Mengenakan identitas dan atau almamater IKHAC Mojokerto pada saat melaksanakan kegiatan KKN.

11. Menaati tata tertib yang berlaku.

B. Hak Peserta Kuliah Kerja Nyata

1. Mendapatkan pembekalan sebelum pelaksanaan program KKN.

2. Mendapatkan bimbingan dari DPL selama pelaksanaan program KKN.

3. Mendapatkan pelayanan administrasi dari Panitia KKN.

C. Larangan Peserta Kuliah Kerja Nyata

1. Menyalahgunakan stempel, kertas kop, dan atribut lain atas nama KKN IKHAC Mojokerto

2. Berpartisipasi dalam kegiatan politik praktis dan memihak salah satu kelompok / golongan.

(38)

28 3. Mencampuri urusan intern lembaga lokasi KKN tanpa seizin DPL dan

Penanggung Jawab Lokasi.

4. Mencari bantuan dana tanpa sepengetahuan DPL dan LPPM IKHAC Mojokerto.

5. Mengucapkan dan atau melakukan tindakan yang dapat merusak nama baik almamater serta mengganggu keamanan dan ketertiban umum.

D. Sanksi

Bagi peserta KKN IKHAC Mojokerto yang melanggar tata tertib dan tindakan lain yang dapat merugikan tim KKN, mencemarkan nama baik almamater Institut Pesantren KH. Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto akan mendapat sanksi sebagai berikut:

1. Diperingatkan secara lisan.

2. Diperingatkan secara tertulis dengan tembusan dikirimkan kepada Kaprodi dan Dekan Fakultas terkait serta Rektor IKHAC Mojokerto.

3. Ditarik dari lokasi KKN dan dinyatakan tidak lulus.

4. Diambil tindakan tegas lainnya yang sesuai dengan perbuatannya berdasarkan pada ketentutan peraturan dan hukum yang berlaku.

E. Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Panitia Kuliah Kerja Nyata 1. Menetapkan program umum KKN.

2. Mengadakan konsultasi dan koordinasi dengan Pimpinan IKHAC Mojokerto, LPPM dan stakeholders yang relevan dengan Program KKN.

3. Mengadakan studi kelayakan dan menetapkan lokasi KKN, dengan cara memberikan surat rekomendasi pengajuan KKN di lokasi.

4. Menetapkan DPL.

5. Mengatur dan memfasilistasi seluruh kegiatan KKN sejak persiapan, seleksi, pelaksanaan, penarikan, sampai evaluasi akhir.

6. Bertanggung jawab kepada LPPM dan Rektor tentang pelaksanaan KKN.

7. Membuat laporan akhir pelaksanaan KKN.

8. Menyampaikan laporan hasil Program KKN kepada Rektor.

F. Kewajiban Dosen Pembimbing Lapangan

1. Memfasilitasi kebutuhan administrasi peserta KKN.

2. Memberikan bimbingan kepada peserta KKN sekurang-kurangnya 4 kali dalam satu periode Program KKN.

3. Menghadiri rapat rutin dan melaporkan hasil bimbingan dan permasalahan yang dihadapi peserta KKN.

4. Mewakili LPPM IKHAC Mojokerto dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan KKN di lokasi.

(39)

29 5. Mendokumentasi kegiatan bimbingan.

6. Membimbing penyusunan laporan akhir peserta KKN.

7. Membuat artikel jurnal pengabdian kepada masyarakat (PkM) berdasarkan hasil laporan peserta KKN.

8. Mengisi instrument penilaian peserta KKN.

9. Menjaga nama baik almamater IKHAC Mojokerto.

(40)

30 BAB V

PENUTUP

Demikian buku Pedoman KKN IKHAC Mojokerto ini disusun untuk memberi gambaran tentang Program KKN yang akan dilaksanakan, sekaligus sebagai pedoman pelaksanaan KKN IKHAC Mojokerto.

Hal-hal yang belum diatur di dalam buku Pedoman KKN ini akan ditentukan kemudian berdasarkan kebijakan LPPM IKHAC Mojokerto.

Gambar

Tabel 1.1 : Agenda Kegiatan KKN IKHAC Mojokerto
Tabel 2.1: Aspek Penilaian Program KKN IKHAC Mojokerto
Tabel 2.2: Standar Penilaian Program KKN IKHAC Mojokerto
Gambar  tersebut  menjelaskan  bahwa  ketika  fokus  kegiatan  hanya   bersifat    memberikan  layanan  pengabdian,  kegiatan  ini  kita  kenal  sebagai  relawan  atau  “volunteerism”,  sedangkan  ketika  fokus  kegiatan  hanya  murni  untuk  mencari  peng
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan pengembangan media audio pembelajaran adalah untuk menghasilkan produk media audio sebagai variasi media untuk menghasilkan produk media Audio Interaktif tentang

Dalam rapat tersebut disepakati bahwa pengawasan yang akan dilakukan adalah pengawasan triwulan III tahun 2013 dan hakim pengawas telah melaksanakan pengawasan

1.4.3 Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan penjaminan mutu secara bersama-sama terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan

Pertama, penelitian yang ditulis oleh Hartanti (2018) yang memaparkan tentang bentuk dan fungsi disfemisme oleh pembenci (haters) dalam akun Instagram Ayu Ting Ting.

Gambar 4.11 Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Pelaporan Keuangan Pertanggungjawaban Kegiatan Dana BOS Usulan(4)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) SERVER MENGGUNAKAN MIKROTIK UNTUK REMOTE ACCESS.. (STUDI KASUS : PT FORUM AGRO SUKSES

Koping adalah cara yang dilakukan individu, dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan keinginan yang akan dicapai, dan respons terhadap situasi yang

Dengan tercapainya tujuan tersebut, kegiatan KKN diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa, perguruan tinggi, masyarakat dan pemerintah daerah. Memperoleh pengalaman