• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI PERTANIAN DAN KEHUTANAN KOTA BATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI PERTANIAN DAN KEHUTANAN KOTA BATU"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN

DINAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Menimbang : bahwa untuk Daerah Kota dan Tata Kerja Peraturan Walikota Fungsi

Mengingat : 1.

2.

3.

SALINAN

WALIKOTA BATU

PERATURAN WALIKOTA BATU

NOMOR 44 TAHUN 201 TENTANG

PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI PERTANIAN DAN KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 33

aerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Batu

Peraturan Walikota Batu tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian dan Kehutanan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indones

sebagaimana telah diubah dengan Undang

Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok

Kepegawaian (Lembaran Negara

Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesi

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara

WALIKOTA BATU

2013

JABARAN TUGAS DAN FUNGSI

KOTA BATU MAHA ESA

melaksanakan ketentuan Pasal 33 Peraturan Tahun 2013 tentang Organisasi Daerah Kota Batu, perlu menetapkan tentang Penjabaran Tugas dan Pertanian dan Kehutanan Kota Batu;

Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3890);

Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Republik Indonesia Nomor 3851);

Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara Republik

(2)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 2 dari 27 hlm…….

Indonesia Tahun 2001 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4118);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);

(3)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 3 dari 27 hlm…….

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

(4)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 4 dari 27 hlm…….

57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

20. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Batu;

21. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

22. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Batu.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BATU TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KOTA BATU.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Daerah Kota Batu.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batu.

3. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintahan Daerah Kota Batu yang terdiri dari Kepala Daerah sebagai unsur Eksekutif dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur Legislatif, yang di dalam pelaksanaan tugas- tugasnya selalu mencerminkan kemitraan.

4. Walikota adalah Walikota Batu.

5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Batu.

7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Batu.

(5)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 5 dari 27 hlm…….

8. Dinas adalah Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu.

9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu.

10. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur pelaksana kegiatan operasional dan atau kegiatan teknis penunjang Dinas.

11. Pertanian Tanaman Pangan meliputi semua macam atau jenis tanaman padi, palawija, hortikultura, dan segala macam aspeknya.

12. Tanaman Padi meliputi jenis tanaman padi di sawah dan tegal.

13. Tanaman Palawija meliputi jenis tanaman jagung, tanaman ubi-ubian, tanaman kacang-kacangan di sawah pengairan, sawah tadah hujan, tegal, dan pekarangan.

14. Tanaman Hortikultura meliputi jenis tanaman sayur- sayuran, tanaman buah-buahan, tanaman obat keluarga di sawah pengairan, sawah tadah hujan, tegal, dan pekarangan.

15. Florikultura merupakan bagian dari komoditi Hortikultura yang secara khusus menangani tanaman bunga hias dan bungan potong.

16. Perkebunan adalah usaha pertanian yang berbasis komoditi ekspor dan bahan baku industri.

17. Perkebunan Rakyat adalah perkebunan yang dikelola oleh rakyat, berskala kecil dengan pola sederhana.

18. Perkebunan Besar adalah perkebunan yang dikelola Badan Usaha Milik Negara/Swasta, berskala besar dengan penerapan manajemen secara utuh dan bermodal besar.

19. Usaha Perkebunan adalah usaha berproduksi dengan jenis-jenis tanaman perkebunan yang ditujukan untuk keperluan pasar (diperdagangkan) yang dilaksanakan oleh pengusaha perkebunan.

20. Usaha Tani Perkebunan adalah usaha berproduksi dengan jenis-jenis tanaman perkebunan yang ditujukan untuk keperluan pasar (diperdagangkan) yang dilaksanakan oleh petani.

21. Perlindungan Tanaman adalah segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tumbuhan.

(6)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 6 dari 27 hlm…….

22. Perusahaan Perkebunan adalah badan usaha yang berbadan hukum meliputi koperasi, Badan Usaha Milik Negara, badan Usaha Milik Daerah dan perusahaan milik swasta yang melakukan perkebunan.

23. Hewan adalah semua binatang yang hidup di darat, baik yang dipelihara maupun hidup secara liar.

24. Ternak adalah hewan piaraan yang hidupnya yakni mengenai tempat perkembangbiakannya serta manfaatnya diatur dan diawasi oleh manusia serta dipelihara khusus sebagai penghasilan bahan-bahan dan jasa-jasa yang berguna bagi kepentingan hidup manusia.

25. Peternak adalah orang atau badan hukum dan atau buruh peternakan, yang mata pencahariannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari peternakan.

26. Peternakan adalah pengusahaan ternak.

27. Penyakit Hewan Menular adalah penyakit hewan yang membahayakan, karena secara cepat dapat menjalar dari hewan pada hewan atau pada manusia dan disebabkan oleh virus, bakteri, cacing, protozoa dan parasit.

28. Kesehatan Masyarakat Veteriner adalah segala urusan yang berhubungan dengan hewan atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia.

29. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan;

30. Sumber Daya Ikan adalah semua jenis ikan termasuk biota perairan lainnya.

31. Kehutanan adalah sistem pengurusan yang bersangkut paut dengan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang diselenggarakan secara terpadu.

32. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

33. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang di tunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.

34. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan.

(7)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 7 dari 27 hlm…….

35. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah.

36. Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.

37. Hutan Kemasyarakatan adalah hutan negara yang dicadangkan atau ditetapkan oleh pejabat yang berwenang untuk diusahakan oleh nasyarakat setempat dengan tujuan pemanfaatan hutan secara lestari sesuai dengan fungsi dan menitikberatkan kepentingan mensejahterakan masyarakat dengan memperhatikan prinsip pengelolaan hutan bersama masyarakat yang meliputi kegiatan perencanaan penetapan lokasi, penyiapan masyarakat, perijinan dan pengendalian dalam pengelolaan hutan bersama (PHBM), diselenggarakan bersama pihak-pihak yang berkepentingan (stake holders) yaitu perusahaan umum perhutani Pemerintah Daerah, instansi terkait dan masyarakat setempat sebagai subyek dan obyek.

BAB II

PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu Kepala Dinas

Pasal 2

Kepala Dinas mempunyai tugas merencanakan, merumuskan kebijakan, membina administrasi dan teknis, mengkoorDinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi di bidang pertanian dan kehutanan.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi:

(8)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 8 dari 27 hlm…….

a. perumusan kebijakan, pengendalian, pengevaluasian rencana strategis dan rencana kerja bidang pertanian dan kehutanan;

b. perumusan dan penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) bidang pertanian dan kehutanan;

c. perencanaan dan pengendalian anggaran;

d. pengendalian urusan administrasi Dinas;

e. penetapan pedoman teknis pengaturan norma, standar dan kriteria (NSPK) bidang urusan pertanian dan kehutanan;

f. pengendalian teknis bidang urusan pertanian dan kehutanan sesuai dengan lingkup tugas;

g. pelaksanaan koorDinasi dan kerja sama bidang pertanian dan kehutanan di antara SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah dan instansi terkait;

h. pemantauan dan evaluasi kinerja bidang urusan pertanian dan kehutanan sesuai dengan lingkup tugas;

i. penilaian dan pengendalian terhadap pelaksanaan program kegiatan; dan

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua Sekretariat

Pasal 4

Sekretariat mempunyai tugas menyusun rencana strategis dan rencana kerja Dinas, menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Dinas, melaksanakan pembinaan ketatalaksanaan dan ketatausahaan Dinas.

Pasal 5

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

(9)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 9 dari 27 hlm…….

a. perumusan rencana kerja Sekretariat;

b. pembinaan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja Dinas;

c. pengendalian urusan ketatalaksanaan dan ketatausahaan Dinas;

d. pembinaan dan Pengembangan pegawai;

e. Pengendalian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas;

f. pengendalian data informasi hasil kegiatan Dinas dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah;

g. pengendalian Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM); dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 6

(1) Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyusun rencana strategis dan rencana kerja Dinas, laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Program dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian;

b. penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Dinas;

c. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas;

d. penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), target capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM);

e. penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP);

f. penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD);

(10)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 10 dari 27 hlm…….

g. pengelolaan data hasil kegiatan Dinas dan informasi lainnya terkait layanan publik secara berkala melalui web site Pemerintah Daerah;

h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bagian; dan

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 7

(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola anggaran dan administrasi keuangan Dinas.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian;

b. Pelaksanaan verifikasi SPP;

c. penyiapan Surat Perintah Membayar;

d. pelaksanaan akuntansi keuangan Dinas;

e. penyusunan laporan keuangan Dinas;

f. penyusunan administrasi dan teknis pembayaran gaji dan tunjangan pegawai serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bagian; dan

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 8

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola ketatalaksanaan dan ketatausahaan, meliputi administrasi umum dan kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, perpustakaan dan kearsipan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Sub Bagian;

b. Pengelolaan administrasi umum dan ketatalaksanaan;

(11)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 11 dari 27 hlm…….

c. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;

d. pengelolaan kehumasan dan keprotokolan;

e. pengelolaan rumah tangga dan barang milik daerah;

f. pengelolaan administrasi kepegawaian;

g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Sub Bagian; dan

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasal 9

Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan program dan kegiatan bidang pengembangan tanaman pangan, pengembangan Hortikultura dan bimbingan usaha, serta pengelolaan hasil.

Pasal 10

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan rencana kerja Bidang;

b. penyusunan pedoman teknis operasional kegiatan bidang tanaman pangan dan Hortikultura;

c. penyusunan pedoman kebijakan teknis Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) perbenihan, dan sarana produksi, budidaya dan perlindungan tanaman padi, palawija, dan Hortikultura, serta pengendalian hama tanaman;

d. pengelolaan data informasi dan pemetaan kawasan pengolahan dan perlindungan tanaman pangan, serta Hortikultura;

e. pengendalian kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman pangan dan Hortikultura;

f. pelaksanaan kajian terhadap produktifitas tanaman pangan dan Hortikultura serta permasalahan serangan organisme pengganggu tanaman;

(12)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 12 dari 27 hlm…….

g. pembinaan kapasitas petugas penyuluh dan kelompok tani dalam meningkatkan produktifitas tanaman pangan dan hotikultura serta penanggulangan dan pengendalian organisme pengganggu tanaman;

h. pengendalian penyediaan sarana prasarana teknologi dan UPJA pendukung produktifitas tanaman pangan dan hortikultura;

i. pelaksanan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang;

dan

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 11

(1) Seksi Padi dan Palawija mempunyai tugas menyusun rencana, mengolah data, membina, memfasilitasi, monitoring, dan evaluasi pengelolaan tanaman padi dan palawija.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Padi dan Palawija menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi;

b. pendataan dan pemetaan data informasi kelompok tani, data statistik perkembangan dan permasalahan

pengelolaan tanaman padi dan palawija;

c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis peningkatan produksi benih dan tanaman pangan pada masyarakat;

d. pelaksanaan fasilitasi kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman padi dan palawija;

e. pelaksanaan fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana pendukung produktifitas pengelolaan tanaman padi dan palawija pada masyarakat;

f. pelaksanaan fasilitasi pembinaan kelembagaan perbenihan (industri) produsen dan penyalur benih tanaman padi dan palawija pada masyarakat;

g. perencanaan penyediaan pupuk dan pengembangan usaha jasa dan pengembangan alat pertanian (UPJA);

h. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis pengelolaan tata guna jaringan irigasi;

(13)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 13 dari 27 hlm…….

i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;

dan

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan, dan hortikultura sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 12

(1) Seksi Hortikultura mempunyai tugas menyusun rencana, mengolah data, membina, memfasilitasi, monitoring dan evaluasi pengelolaan tanaman Hortikultura.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Hortikultura menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi;

b. pendataan dan pemetaan data informasi kelompok tani, data statistik perkembangan dan permasalahan pengelolaan tanaman Hortikultura;

c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis peningkatan produksi benih tanaman pangan dan produksi tanaman padi dan palawija pada masyarakat;

d. pelaksanaan fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana pendukung produktifitas pengelolaan tanaman Hortikultura pada masyarakat;

e. pelaksanaan fasilitasi pembinaan kelembagaan perbenihan (industri) produsen dan penyalur benih tanaman Hortikultura pada masyarakat;

f. pelaksanaan fasilitasi kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman Hortikultura;

g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;

dan

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan, dan hortikultura sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 13

(1) Seksi Perlindungan Tanaman dan Pengendalian Hama mempunyai tugas menyusun rencana, mengolah data,

(14)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 14 dari 27 hlm…….

menganalisis, membina, monitoring dan evaluasi perlindungan tanaman dan pengendalian hama.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Perlindungan Tanaman dan Pengendalian Hama menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi;

b. pendataan dan pemetaan informasi data statistik penyebaran serangan organisme pengganggu tanaman (OPT);

c. pengamatan, analisis dan penyusunan metode pengendalian penyebaran serangan organisme pengganggu tanaman secara terpadu;

d. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis pengendalian organisme pengganggu tanaman serta pemanfaatan sarana dan prasarana perlindungan tanaman bagi petugas pertanian dan kelompok tani;

e. penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perlindungan tanaman dan pengendalian hama;

f. pengamatan dan analisis dampak penggunaan sarana perlindungan tanaman dan pengendalian hama;

g. pelaksanaan analisis kerugian akibat serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT);

h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;

dan

l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan, dan hortikultura sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat

Bidang Peternakan dan Perikanan Pasal 14

Bidang Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas merencanakan, mengkoorDinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan serta mengevaluasi program dan kegiatan di bidang peternakan dan perikanan.

(15)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 15 dari 27 hlm…….

Pasal 15

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Bidang Peternakan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan rencana kerja Bidang;

b. penyusunan pedoman teknis operasional kegiatan bidang peternakan dan perikanan;

c. penyusunan pedoman kebijakan teknis Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) peternakan, perikanan dan kesehatan hewan serta masyarakat veteriner;

d. pengelolaan data informasi dan pemetaan potensi peternakan, perikanan dan kesehatan hewan serta masyarakat veteriner;

e. pengendalian kegiatan penelitian dan pengembangan potensi peternakan, perikanan dan kesehatan hewan;

f. pelaksanaan kajian terhadap permasalahan peternakan, perikanan dan kesehatan hewan;

g. pembinaan kapasitas petugas penyuluh dan kelompok tani dalam meningkatkan produktifitas usaha peternakan, perikanan dan kesehatan hewan;

h. pengendalian teknis kegiatan peningkatan produktifitas usaha peternakan, perikanan, kesehatan hewan dan masyarakat veteriner;

i. pengendalian penyediaan sarana prasarana teknologi yang mendukung usaha peternakan, perikanan dan kesehatan hewan;

j. pemberian rekomendasi ijin dan pembinaan usaha peternakan, perikanan dan kesehatan hewan;

k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang;

dan

l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 16

(1) Seksi Peternakan mempunyai tugas menyusun rencana, mengelola, membina, mengendalikan dan mengevaluasi upaya pemeliharaan, pengembangan dan penyebarluasan bibit dan pakan ternak.

(16)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 16 dari 27 hlm…….

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Peternakan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi;

b. pendataan dan pemetaan data informasi penyebaran dan pengembangan potensi peternakan di masyarakat;

c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis usaha pembibitan, pemeliharaan dan produksi serta pemasaran peternakan kepada penyuluh dan kelompok tani;

d. pengendalian perkembangan dan penyebarluasan jenis varietas ternak dan bahan pakan ternak;

e. pengelolaan sarana dan prasarana inseminasi buatan;

f. pelaksanaan fasilitasi pelayanan kesehatan ternak dan uji kualitas bahan asal pakan ternak;

g. pengendalian kebutuhan semen beku serta embrio ternak bibit unggul di masyarakat;

h. pengendalian kebutuhan bahan baku pakan ternak dan peningkatan mutu pakan ternak serta penerapan teknologi pakan ternak di masyarakat;

i. pengolahan informasi pasar dan pembinaan usaha;

j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;

dan

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 17

(1) Seksi Perikanan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan penyebaran ikan, pembibitan, dan pakan ikan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Perikanan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi;

b. pendataan dan pemetaan data informasi penyebaran dan pengembangan potensi perikanan di masyarakat;

c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis usaha pembibitan, pemeliharaan dan produksi serta

(17)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 17 dari 27 hlm…….

pemasaran perikanan kepada penyuluh dan kelompok tani;

d. pengamatan, analisis dan penyusunan metode pengendalian penyebaran serangan penyakit ikan secara terpadu;

e. pengendalian perkembangan dan penyebarluasan jenis varietas ikan, bahan pakan ikan dan penyakit ikan di masyarakat;

f. pengelolaan sarana dan prasarana pemijahan bibit ikan;

g. pelaksanaan fasilitasi pelayanan kesehatan ikan dan uji kualitas bahan asal pakan ikan;

h. pengendalian kebutuhan semen beku serta embrio ikan bibit unggul di masyarakat;

i. pengendalian kebutuhan bahan baku pakan ikan dan peningkatan mutu pakan ikan serta penerapan teknologi pakan ikan di masyarakat;

j. pengolahan rekomendasi ijin usaha, informasi pasar dan pembinaan usaha;

k. pemrosesan pemberian surat keterangan kesehatan ikan yang akan keluar masuk Daerah;

l. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;

dan

m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 18

(1) Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas menusun rencana, mengelola, membina dan mengendalikan serta mengevaluasi upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, pengawasan dan peredaran obat hewan serta kesehatan masyarakat veteriner.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi;

b. pendataan dan pemetaan data informasi epidemologi penyakit hewan, peredaran produk pangan hewan,

(18)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 18 dari 27 hlm…….

peredaran obat dan vaksin hewan serta lokasi pemotongan hewan;

c. pelaksanaan analisis dan pengkajian kesehatan bahan asal hewan;

d. pengamatan, analisis dan penyusunan metode pengendalian penyebaran serangan penyakit ternak secara terpadu;

e. pelaksanaan pengawasan dan perlindungan kesehatan hewan serta pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat/lingkungan;

f. pelaksanaan pengawasan peredaran bahan asal hewan dan pengawasan peredaran produk pangan asal hewani;

g. pengujian dan pengawasan Rumah Potong Hewan (RPH, Tempat Pemotongan Hewan (TPH), dan Tempat Pemotongan Unggas (TPU);

h. pelaksanaan fasilitasi pencegahan, pemberantasan dan penanggulangan penyakit hewan menular;

i. pemantauan dan penyidikan epidemologi penyakit hewan;

j. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan di masyarakat;

k. pemrosesan rekomendasi peredaran obat dan vaksin hewan di tingkat poultry shop dan toko obat hewan;

l. pengawasan peredaran dan penggunaan obat dan vaksin hewan;

m. pengujian sampel obat hewan yang beredar;

n. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis sediaan biologik, farmasetiks dan premiks kepada peternak hewan;

o. pengendalian peredaran obat hewan kesehatan masyarakat veteriner;

p. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;

dan

q. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Perikanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(19)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 19 dari 27 hlm…….

Bagian Kelima

Bidang Sarana Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian

Pasal 19

Bidang Sarana Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian mempunyai tugas merencanakan,

mengkoorDinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan serta mengevaluasi program dan kegiatan di bidang sarana prasarana pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.

Pasal 20

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 19, Bidang Sarana Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan rencana kerja Bidang;

b. penyusunan pedoman teknis operasional kegiatan bidang sarana prasarana pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

c. penyusunan pedoman kebijakan teknis Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) mutu dan standarisasi, pengolahan, pengembangan usaha, dan pemasaran hasil pertanian;

d. pembinaan akreditasi kualitas hasil pengolahan tanaman pangan dan hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan, dan kehutanan;

e. pembinaan pengolahan hasil tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan, dan kehutanan;

f. pengembangan alih teknologi produksi dan sumber daya pertanian;

g. pembinaan pemanfaatan sarana prasarana pendukung pengolahan hasil tanaman pangan dan hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan, dan kehutanan;

h. pengawasan harga komoditas tanaman pangan dan hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan, dan kehutanan;

i. pembinaan promosi, pemasaran dan permodalan komoditas tanaman pangan, tanaman Hortikultura,

(20)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 20 dari 27 hlm…….

florikultura, peternakan, perkebunan, dan kehutanan yang dapat dikemas sebagai daya tarik pariwisata;

j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang;

dan

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 21

(1) Seksi Pasca Panen, Pengolahan Hasil dan Pemasaran mempunyai tugas menyusun rencana, fasilitasi pembinaan, monitoring dan evaluasi pengembangan dan penyediaan fasilitas pengolahan tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan, dan kehutanan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pasca Panen, Pengolahan Hasil dan Pemasaran menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi;

b. pendataan dan pemetaan data informasi pengelolaan hasil dan pemasaran tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan;

c. pelaksanan monitoring dan analisis harga sarana produksi dan komoditas produk hasil pengolahan tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan;

d. pelaksanaan fasilitasi pengembangan agroindustri pengolahan hasil tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan;

e. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis SDM Gapoktan dan lembaga usaha tani tentang pengolahan produk tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan;

f. pelaksanaan fasilitasi promosi dan pemasaran produk tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan;

(21)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 21 dari 27 hlm…….

g. pelaksanaan fasilitasi penyediaan sarana produksi tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan;

h. pelaksanaan koorDinasi dan kerjasama dengan pusat informasi pariwisata, kehumasan dan pemasaran kepariwisataan terhadap produk tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan;

i. pelaksanaan analisis pasar yang prospektif bagi produk tanaman pangan, tanaman Hortikultura, florikultura, peternakan, perkebunan dan kehutanan;

j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;

dan

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan tugas dan fungsinyanya.

Pasal 22

(1) Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian mempunyai tugas menyusun rencana, fasilitasi pembinaan, monitoring, dan evaluasi pengembangan, penyediaan dan fasilitasi sarana dan prasarana pendukung usaha tani.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi;

b. pendataan dan pemetaan informasi data statistik pemanfaatan alat mesin pertanian, pupuk dan perlindungan tanaman;

c. pelaksanaan fasilitasi penyediaan modernisasi sarana dan prasarana pengolahan pertanian;

d. pelaksanaan diseminasi pengembangan teknologi produksi dan penyuluhan tanaman pangan dan hortikultura;

e. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis pemanfaatan teknologi pertanian kepada Gapoktan;

(22)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 22 dari 27 hlm…….

f. pelaksanaan pengawasan alat pertanian dan peredaran pupuk dan pestisida;

g. penyaluran dan pemeliharaan sarana perlindungan tanaman;

h. pengamatan dan penganalisisisan dampak penggunaan sarana perlindungan tanaman;

i. pelaksanaan fasilitasi pembinaan pemanfaatan agensia hayati kepada petani dan masyarakat;

j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;

dan

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 23

(1) Seksi Pendayagunaan Lahan, Air dan Permodalan mempunyai tugas menyusun rencana, fasilitasi pembinaan, monitoring dan evaluasi program pendayagunaan lahan, air, dan permodalan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pendayagunaan Lahan, Air dan Permodalan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi;

b. Pendataan dan pemetaan data informasi statistic potensi jaringan irigasi, tata guna lahan dan prospek permodalan bagi usaha pertanian, perkebunan, kehutanan dan peternakan;

c. Pelaksanaan fasilitasi pembangunan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi, pengembangan dan optimalisasi jaringan irigasi kawasan pertanian, perkebunan, kehutanan dan peternakan;

d. Pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis penerapan teknologi pengembangan air permukaan dan air tanah, pengendalian alih fungsi lahan, penguatan Status kepemilikan lahan pertanian produkstif, pengendalian fragmentasi lahan, pemanfaatan lahan pertanian terlantar/tidak produktif, perlindungan tanaman dan pasca panen;

(23)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 23 dari 27 hlm…….

e. pelaksanaan fasilitasi pembinaan permodalan untuk pembiayaan usaha pertanian, perkebunaan, kehutanan dan pertenakan;

f. pelaksanaan koorDinasi dan kerjasama kemitraan dalam rangka pengembangan usaha permodalan;

g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;

dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keenam

Bidang Kehutanan dan Perkebunan Pasal 24

Bidang Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas merencanakan, mengkoorDinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan serta mengevaluasi program dan kegiatan di bidang perencanaan dan penatagunaan hutan dan perkebunan.

Pasal 25

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Bidang Kehutanan dan Perkebunan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan rencana kerja Bidang;

b. penyusunan pedoman teknis operasional kegiatan bidang sarana prasarana pengolahan dan pemasaran hasil hutan;

c. penyusunan pedoman kebijakan teknis Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) mutu dan standarisasi, pengolahan, pengembangan usaha dan pemasaran hasil hutan;

d. pembinaan perlindungan kawasan hutan dan konservasi alam, produksi hutan dan lahan, tatakelola hutan dan rehabilitasi lahan serta tatakelola perkebunan;

e. penyediaan lahan, peremajan, diversifikasi dan penetapan sentra tanaman perkebunan dan hutan;

(24)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 24 dari 27 hlm…….

f. pelaksanaan kajian tata kelola rehabilitasi hutan dan lahan, konservasi sumber daya alam serta pengusahaan dan pemanfaatan hasil hutan serta sumber air untuk tanaman kehutanan dan perkebunan;

g. pengendalian rehabilitasi dan reklamasi lahan kritis, kawasan hutan dan perkebunan;

h. pengendalian penyediaan sarana produksi tanaman kehutanan dan perkebunan;

i. pengendalian teknis pengelolaan kehutanan dan perkebunan;

j. pengolahan rekomendasi perijinan usaha pengembangan perkebunan dan kehutanan;

k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Bidang;

dan

l. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 26

(1) Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam mempunyai tugas melaksanakan menyusun rencana, pendataan dan pemetaan, pembinaan, monitoring dan evaluasi perlindungan hutan dan konservasi alam.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi;

b. pendataan dan pemetaan data informasi potensi sumber daya hutan;

c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan perlindungan tanaman hutan rakyat, pelestarian sumber mata air, dan satwa liar yang dilindungi;

d. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan dalam upaya pelestarian hutan;

e. pengolahan rekomendasi pengambilan, penangkapan, pengangkutan satwa liar dan tumbuhan alam, serta bagian-bagiannya baik yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi;

f. pelayanan informasi pelestarian dan konservasi alam serta kegiatan keanekaragaman hayati dan ekosistem;

(25)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 25 dari 27 hlm…….

g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;

dan

h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kehutanan dan Perkebunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 27

(1) Seksi Bina Produksi, Penatagunaan Hutan dan Rehabilitasi Lahan mempunyai tugas menyusun rencana, mendata dan pemetaan, membina, monitoring dan evaluasi produksi dan rehabilitasi lahan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Produksi, Penatagunaan Hutan, dan Rehabilitasi Lahan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi;

b. pendataan dan pemetaan data informasi wilayah pengelolaan hutan dan penatagunaan kawasan hutan, hutan produksi, hutan lindung, hutan pantai, kawasan pelestarian alam, kawasan suaka margasatwa, cagar alam, taman hutan raya dan taman burung;

c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis pemeliharaan, penatagunaan dan rehabilitasi kawasan hutan dan lahan kepada masyarakat;

d. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis pengelolaan unit pelestarian sumber daya alam dan bangunan konservasi;

e. pelaksanaan fasilitasi pengadaan benih penghijauan dan rehabilitasi hutan dan lahan;

f. produksi hutan, penatagunaan hutan dan rehabilitasi lahan;

g. pelaksanaan fasilitasi pembangunan dan pengelolaan hutan, hutan kota, hasil hutan dan daerah aliran sungai (DAS);

h. pelaksanaan reklamasi hutan pada areal bencana alam;

i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;

dan

(26)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 26 dari 27 hlm…….

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kehutanan dan Perkebunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 28

(1) Seksi Perkebunan mempunyai tugas menyusun rencana, mendata dan pemetaan, membina, monitoring, dan evaluasi pengembangan dan pemberdayaan usaha perkebunan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Perkebunan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana program kegiatan Seksi;

b. pendataan dan pemetan data informasi kawasan perkebunan terpadu, penetapan sentra komoditas serta penetapan sasaran areal tanam perkebunan;

c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis tatakelola lahan perkebunaan, serta proses pemanfaatan hasil

tanaman bunga dan perkebunan;

d. pelaksanaan fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana teknologi alat dan mesin pengelolaan panen, pasca panen dan pengolahan hasil tanaman bunga dan perkebunan;

e. pelaksanaan fasilitasi pemanfaatan sumber-sumber air, pengembangan teknologi irigasi air permukaan dan irigasi bertekanan serta pemantauan air untuk tanaman bunga dan perkebunan;

f. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis penerapan pedoman perbenihan, pengembangan varietas unggul lokal, pemantauan benih impor, serta pengawasan standar teknis perbenihan perkebunan;

g. pelaksanaan fasilitasi pembinaan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan kerjasama usaha tani tanaman bunga dan perkebunan;

h. pengolahan rekomendasi usaha pemanfaatan hasil tanaman bunga dan perkebunan;

i. pelaksanaan fasilitasi pembinaan teknis hygiene dan sanitasi lingkungan usaha tanaman bunga dan perkebunan;

j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan Seksi;

dan

(27)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 27 dari 27 hlm…….

k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kehutanan dan Perkebunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAB III TATA KERJA

Pasal 29

(1) Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas bertanggung jawab kepada Walikota, melalui Sekretaris Daerah.

(2) Apabila Kepala Dinas berhalangan di dalam menjalankan tugas, Kepala Dinas dapat menunjuk Sekretaris atau salah satu Kepala Bidang untuk mewakilinya.

(3) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(4) Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(5) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(6) Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

(7) Hubungan tata kerja antara Kepala Dinas dengan bawahan atau sebaliknya secara administratif dilakukan melalui Sekretaris.

Pasal 30

(1) Kepala Dinas berkewajiban melaksanakan prinsip- prinsip koorDinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkungan Dinas maupun dengan instansi lain terkait.

(2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi harus melaksanakan prinsip-prinsip koorDinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi sesuai dengan lingkup tugas masing-masing.

(28)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 28 dari 27 hlm…….

(3) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi masing-masing bertanggungjawab memberikan bimbingan atau pembinaan kepada bawahannya serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatan masing- masing.

BAB IV

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 31

Ketentuan lebih lanjut mengenai teknis pelaksanaan Peraturan Walikota ini diatur dengan Peraturan Kepala Dinas.

Hal-hal yang belum dan belum cukup diatur dalam Peraturan ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Kepala Dinas.

Pasal 32

Dengan berlakunya Peraturan ini maka Peraturan Walikota Batu Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 33

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batu.

(29)

Fungsi Dinas Pertanian & Kehutanan Halaman 29 dari 27 hlm…….

BERITA DAERAH KOTA BATU TAHUN 2013 NOMOR 1/D Ditetapkan di Batu

pada Tangal 27 September 2013 WALIKOTA BATU,

ttd

EDDY RUMPOKO Diundangkan di Batu

pada tanggal 27 September 2013 SEKRETARIS DAERAH KOTA BATU,

ttd

WIDODO

Referensi

Dokumen terkait

Jamur yang mendominasi mencemari biji jagung pakan ternak yang diuji, yaitu jamur isolat As2 (Aspergillus sp. berwarna hijau) dengan besar intensitas cemaran antara 34% pada

914 SITI FATIMAH SDN KREMBANGAN SELATAN IX SDN PENJARINGANSARI II 915 SIH ILMI ANA SDN KUTISARI II SDN PENJARINGANSARI II 916 ROUCHAH SDN KEJAWAN PUTIH I SDN PENJARINGANSARI II

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sebagai lembaga yang mendukung Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Mewujudkan sistem perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang mencerminkan pembagian tugas kewenangan dan tanggung jawab yang jelas antara Pemerintah

Annual ( A ) : jumlah uang dari serangkaian transaksi seragam pada setiap akhir periode, dari periode ke 1 sampai dengan periode ke n, yang ekivalen dengan P dan F.

Dinas Sosial Medan Sudah Melakukan Pembinaan Anak jalanan dengan diberikanya bimbingan pelatihan keterampilan, seperti keterampilan kerajinan tangan dimana hal

perawatan kayu yang dilakukan oleh masyarakat Bugis di Kabupaten Bone terdiri atas dua jenis yaitu, (1) masyarakat yang bermukim di daerah pedalaman melakukan pengawetan dengan

Pengoperasian bubu ini dilakukan secara tunggal (untuk bubu yang berukuran besar) dan dapat pula dioperasikan secara ganda (untuk bubu berukuran kecil atau