• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab II tinjauan pustaka meliputi penjelasan-penjelasan mengenai teori-teori pendukung yang dapat membantu melaksanakan penelitian tugas akhir ini. Teori- teori pendukung yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini adalah ergonomic, ergonomic assessment, antropometri, visual display, biomekanika dan capital budgeting.

2.1 Ergonomi

Ergonomi adalah istilah yang digunakan di Indonesia namun di negara Scandinavia digunakan istilah “Bioteknologi” sementara itu di AS menggunakan istilah “Human Engineering” atau “teknik manusia”. Ergonomi atau rekayasa faktor manusia merupakan ilmu yang berhubungan dengan pengoptimalan interaksi antara manusia dan komponen lain dari suatu sistem [10]. Lahirnya ergonomi bertujuan agar efisiensi penggunaan benda fisik dan sarana pendukung yang digunakan dan diolah oleh manusia meningkat serta untuk menambah nilai-nilai tertentu seperti kenyamanan, kesehatan dan kepuasan dalam hidup pemakainya [11]. Penerapan ergonomi sangat penting karena kegiatan atau pekerjaan yang tidak dilaksanakan secara ergonomis dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran, timbulnya ketidaknyamanan, dan berdampak pada kesehatan pekerja serta terjadinya kecelakaan kerja, serta penurunan kinerja yang nantinya dapat mengarah pada penurunan efektifitas dan produktivitas tenaga kerja [12]. Berdasarkan kacamata ergonomi, pekerja harus menerima beban kerja yang sesuai atau pas dengan kemampuan fisik, kemampuan kognitif, ataupun keterbatasan pekerja yang menerima beban tersebut [12].

Prinsip pedoman dalam ergonomi adalah pekerjaan yang dilaksanakan harus disesuaikan dengan kemampuan pekerja tersebut agar hasil yang diperoleh dapat lebih baik [13]. Secara umum pekerja memiliki kemampuan, kapasitas, dan keterbatasan yang ditentukan oleh banyak faktor berbeda, seperti usia, jenis kelamin, ras, status kesehatan, nutrisi, kesehatan jasmani, tingkat pendidikan,

(2)

10

budaya, perilaku, kebiasaan, dan kemampuan untuk beradaptasi [14]. Pada prinsipnya peran ergonomi bertujuan untuk menghilangkan efek negatif yang diakibatkan oleh pekerjaan, dan membuat suasana kerja yang EASNE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien) dan secara signifikan untuk meningkatkan produktivitas pekerja [15]. Umumnya, ergonomi bisa diterapkan di mana saja, baik itu di rumah, di kantor, di lingkungan sosial ataupun di rumah sakit, dan juga bisa diimplementasikan kapan saja baik siang maupun malam, dan juga dapat dilakukan saat bekerja ataupun beristirahat. Interaksi sosial dapat berlangsung dalam lingkungan yang sehat, aman, dan nyaman [16].

Ergonomi merancang sistem yang bekerja di berbagai bidang operasi bisnis (misalnya logistik, manufaktur, pemeliharaan, pekerjaan kantor, dll) berdasarkan kemampuan dan kendala (fisik, rekayasa sosial dan psikologi) dengan peningkatan sistem yang berpusat pada human-centre design (HCD) untuk mencapai desain sistem operasi perusahaan yang efisien, aman, sehat, nyaman bagi karyawan dan akan membawa manfaat bagi perusahaan [11]. Beberapa jenis perbaikan dapat dicapai melalui penerapan ergonomi antara lain [17]:

a. Peningkatan produktivitas

Seiring dengan penurunan tingkat produktivitas, efisiensi pekerja perlu ditingkatkan. Ketika tingkat cedera meningkat, kemungkinan kecelakaan harus dikurangi menjadi sehingga biaya perawatan karena cedera rendah. Ketika perubahan yang meluas disertai dengan penurunan tingkat produktivitas, maka perlu diciptakan lingkungan kerja yang aman bagi pekerja.

b. Tanggung jawab sosial

Artinya adalah kesadaran pemangku kepentingan terkait tanggung jawabnya terhadap hukum dan kondisi sosial yang ada di sekitar perusahaan.

2.2 Ergonomic Assessment

Ergonomi adalah cabang ilmu terintegrasi yang memakai informasi yang berhubungan dengan perilaku, kemampuan kognitif, dan keterbatasan seseorang untuk menciptakan sistem kerja agar manusia dapat hidup dengan lebih baik, bekerja di sistem, dan lebih khusus lagi suatu sistem, dan mencapai tujuan yang

(3)

11

diinginkan [18]. Untuk mendapatkan sistem kerja yang terintegrasi secara maksimal, terdapat perbaikan dengan cara meneliti aspek ergonomi yaitu menyesuaikan sistem kerja dengan pengguna. Tinjauan ergonomi mencakup gambaran visual, antropometri, lingkungan fisik, dan biomekanik kerja. Prinsip human-centered design diterapkan untuk meninjau sistem kerja yang dikembangkan dengan kriteria yang di cocokan dengan penggunanya menurut Sutalaksana dan Nurmianto dalam [18], beberapa faktor utama yang harus ditinjau lebih dalam saat mengaplikasikan prinsip HCD, antara lain kaitan manusia dengan material, kaitan manusia dengan mesin/fasilitas, dan kaitan manusia dengan lingkungan.

Evaluasi ergonomi harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada tahap perancangan sistem. Sebagaimana dijelaskan dalam [18] oleh Pulat, berbagai kerugian akan terjadi jika prinsip ergonomi tidak diterapkan pada suatu desain.

Kerugian ini termasuk peningkatan ketidakhadiran pekerja, peningkatan biaya medis, kualitas kerja yang buruk, penyebab cedera, dan peningkatan kemungkinan kecelakaan. Tujuan dilakukannya penilaian ergonomi adalah untuk mengidentifikasi sistem kerja yang sudah tergolong baik atau buruk dalam evaluasi ergonomi.

2.3 Antropometri

Antropometri sendiri tersusun dari kata “antro” yang memiliki arti manusia dan

“metri” yang memiliki arti ukuran. Menurut [19], antropometri merupakan studi yang berhubungan dengan perhitungan ukuran tubuh manusia. Antropometri sudah banyak digunakan untuk peninjauan ergonomi pada tahap perencanaan barang atau jasa maupun sistem kerja yang memerlukan campur tangan manusia [20].

Berdasarkan yang dijelaskan oleh Gunawan dalam [21], antropometri merupakan bidang pengetahuan yang di dalamnya membahas mengenai pengukuran tubuh manusia dilihat dari sudut pandang tingkat umur dan kesehatan. Beberapa parameter yang bisa dipakai untuk menilai indikator kesehatan adalah usia, berat badan, tinggi badan, dan lain-lain.

(4)

12

Secara definisi, antropometri dinyatakan sebagai sesuatu yang berkaitan tentang bentuk fisik, berat, dan kekuatan tubuh [19]. Sedangkan konsep antropometri adalah gabungan numerik yang berkaitan dengan ciri tubuh, skala tubuh, bentuk, dan kemampuan tubuh manusia serta penggunaan informasi yang ada untuk memecahkan permasalahan desain [19]. Antropemetri ini dapat diterapkan besaran rata-rata dan jumlah standar deviasinya dari sebuah distribusi normal yang diketahui. Distribusi normal biasanya memiliki besaran rata-rata dan standar deviasi [22]. Data antropometri yang sudah didapatkan selanjutnya diaplikasikan secara menyeluruh sesuai dengan yang dijelaskan oleh [20] yaitu antara lain:

1. Pembentukan lingkungan pekerjaan.

2. Pembuatan peralatan penunjang pekerjaan seperti mesin, tools dan lain-lain.

3. Penataan produk-produk useable seperti baju, kursi, meja, alat jahit dan sebagainya.

2.4 Visual Display

Visual display terbentuk dari dua kata primer yakni visual yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya dapat dilihat dengan indra penglihat (mata).

Sedangkan display sendiri dapat dimaknakan menjadi sistem dialog yang menjelaskan antara lingkungan dengan manusia [23]. Saat melaksanakan pekerjaan, pekerja tak jarang mengandalkan penglihatannya yang kemampuannya terbatas, karena itulah diperlukan tampilan yang baik dan dapat memberi informasi dengan waktu tanggap yang sedikit dan dapat menerjemahkan maksud tampilan yang ada kepada penglihat.

Display dikategorikan menjadi dua tipe, yaitu display statis dan display dinamis.

Display statis merupakan display yang memberikan maksud tanpa didorong variabel waktu, contohnya yaitu maps. Sedangkan display dinamis merupakan display yang dipengaruhi oleh variabel waktu, contohnya adalah jam dinding yang memberikan informasi waktu pada pembaca [24]. Sedangkan menurut [25] display merupakan alat yang memberikan pengetahuan mengenai lingkungan yang dibahas dalam bentuk simbol-simbol.

(5)

13

Display memberikan informasi kepada teknisi mengenai status dari peralatan.

Display sendiri bisa berupa alat peraga (contohnya cahaya, skala, kalkulator, CRT, atau flat panel), atau sesuatu yang dapat dirasakan (seperti bentuk tombol) label dan instruksi atau peringatan juga merupakan jenis dari display [26].

2.5 Biomekanika Kerja

Biomekanika adalah sub-ilmu dalam ergonomi yang membahas tentang aktivitas gerak tubuh saat melakukan pekerjaan/kegiatan [11]. Biomekanika melibatkan tentang hubungan fisik pekerja dengan mesin, bahan-bahan dan tools, yang bermaksud untuk mengurangi keletihan pada pekerja sehingga produktivitas dapat meningkat. Sedangkan penjelasan yang dilakukan Chaffin dan Andersson (1984) dalam [11], biomekanika adalah pembelajaran yang membahas korelasi antara manusia dengan tools, mesin dan bahan-bahan, sehingga manusia dapat meningkatkan kinerja dan di satu sisi mampu mengurangi resiko kecelakaan kerja.

Biomekanika dapat dilakukan pada tubuh manusia baik saat tubuh dalam posisi diam maupun dalam posisi bergerak. Oleh sebab itu, peneliti harus memperhatikan biomekanika sehingga sistem kerja menjadi ergonomis [27]. Contoh pekerjaan yang biasanya dilakukan pekerja di pabrik adalah mengangkat beban, manusia sendiri memiliki batasan maksimal angkat yang telah ditetapkan secara internasional. Laki-laki di bawah usia 16 tahun, memiliki batas maksimum seberat 18 kg, sedangkan untuk laki-laki lebih dari 18 tahun, tidak ada batasan angkat [28].

Tubuh seseorang dianggap sebagai suatu sistem yang mekanis di dalam pendekatan biomekanika kerja. Sistem ini berhubungan dengan sistem musculoskeletal yang meliputi tulang, ligamen, otot, tendon, tulang rawan dan lapisan fasia [29]. Pekerja di PT Kalirejo Lestari tidak jarang mengangkat beban secara manual, baik itu mengangkat buah sawit segar ataupun mengangkat peralatan-peralatan lainnya.

Material Handling secara manual merupakan ilmu yang meliputi kegiatan penanganan, pemindahan, pengepakan, penyimpanan, dan pengawasan terhadap semua jenis bentuk bahan dan material [30]. Oleh sebab itu, evaluasi material

(6)

14

handling secara manual perlu diperhatikan untuk menciptakan lingkungan kerja yang efisien, aman, sehat, nyaman, dan efektif [31].

2.6 Penelitian Terdahulu

Berikut ini merupakan daftar penelitian terdahulu yang menjadi referensi dalam penulisan laporan tugas akhir ini.

Tabel 3.1 Penelitian Terdahulu

No Judul Penulis Metode

Penelitian

Rumusan Masalah

Hasil

1 Perbaikan Display Pada

PT XYZ

Melalui Pendekatan Ergonomi

Hidayat, Farry Firman dan Hasdiputra

Evaluasi Ergonomi

Berupa pentingnya visual display bagi sebuah perusahaan

Rekomendasi display dalam bentuk desain

2 Evaluasi Ergonomi dan Perancangan Fasilitas Pada Institut

Teknologi Bandung

Herman R.

Soetisna, Wida Rahmasari, dan Putra A.R.Yamin

Evaluasi Ergonomi

Permasalahan terkait

ergonomi di lingkungan kampus Institut Teknologi Bandung

Desain sekaligus estimasi biaya apabila

perbaikan akan diterapkan

3 Evaluasi Ergonomi Aktivitas Manual Material Handling pada Bagian

Mahrus Khoirul Umami, Andi Dwi Rahman Hadi, dan Fitri

Agustina

Evaluasi Ergonomi

aktivitas memindahkan produk berupa botol air seberat 19 L masih

menggunakan metode

beban kerja yang

dirasakan pekerja termasuk dalam

aktivitas kerja sedang

(7)

15 Produksi di

CV. GMS

manual handling

4 Penggunaan Data

Antropometri dalam

Evaluasi Ergonomi Pada Tempat Duduk

Penumpang Speed Boat Rute

Tembilahan sampai Kuala Enok

Kabupaten Indragiri Hilir kabupaten Riau

Roberta Zulfhi Surya, Siti Wardah, dan Hikmatul Hasanah

Evaluasi Ergonomi

Masyarakat yang

menginginkan system

transportasi yang baik

Temuan bahwa tempat duduk

penumpang masih belum ergonomis

5 Evaluasi Ergonomi Pada Ruang Kantor Studi Kasus: Kantor Konsultan Arsitek

“Karice

Nimas Sekarlangit

Evaluasi Ergonomi

Layout ruang kerja yang ada di kantor tersebut tidak ergonomis

Ditemukannya furniture yang tidak sesuai dengan tubuh karyawan sehingga produktivitas menurun

(8)

16 Studio” di

Yogyakarta

2.7.1 Perbaikan Display Pada PT XYZ Melalui Pendekatan Ergonomi

Penelitian ini ditulis oleh Hidayat, Farry Firman dan Hasdiputra pada tahun 2014, dengan rumusan masalah berupa pentingnya visual display bagi sebuah perusahaan.

Kemudian tujuan penelitiannya sendiri adalah untuk membuat usulan dan rekomendasi display ergonomis kepada pihak PT XYZ. Metode yang peneliti gunakan adalah melakukan observasi secara langsung terkait keadaan display di PT XYZ bagian produksi, dan juga melakukan wawancara tidak langsung kepada para pekerja di PT XYZ tersebut untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan display yang sudah ada. Hasil dari penelitian ini yaitu berupa rekomendasi display dalam bentuk desain guna menjelaskan informasi kepada pekerja agar mudah untuk memahami maksud dan makna yang ingin disampaikan display tersebut.

2.7.2 Evaluasi Ergonomi dan Perancangan Fasilitas Pada Institut Teknologi Bandung

Penelitian ini dilakukan oleh Herman R. Soetisna, Wida Rahmasari, dan Putra A.R.Yamin pada tahun 2018 dengan objek penelitian yaitu fasilitas di Institut Teknologi Bandung. Permasalahan yang diangkat adalah ditemukannya permasalahan terkait ergonomi di lingkungan kampus Institut Teknologi Bandung.

Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan sistem kerja yang dikelompokkan baik dan belum baik dengan acuan prinsip ergonomi. Kemudian, dilakukan perubahan untuk sistem kerja yang belum baik dengan tujuan untuk membuat sistem kerja yang EASNE bagi pengguna. Output dari penelitian ini adalah desain sekaligus estimasi biaya apabila perbaikan akan diterapkan.

(9)

17

2.7.3 Evaluasi Ergonomi Aktivitas Manual Material Handling pada Bagian Produksi di CV. GMS

Penelitian ini dilakukan oleh Mahrus Khoirul Umami, Andi Dwi Rahman Hadi, dan Fitri Agustina pada tahun 2014 dengan objek penelitian yaitu aktivitas material handling di CV GMS. Masalah yang ditemukan oleh peneliti adalah aktivitas memindahkan produk berupa botol air seberat 19 L masih menggunakan metode manual handling. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kegiatan pemindahan produk botol tersebut dan jika diperlukan memberikan usulan perbaikan. Hasil dari penelitian ini adalah pemeriksaan fisiologis menggunakan denyut nadi kerja (DNK) dan denyut nadi istirahat (DNI) menjelaskan bahwa beban kerja yang dirasakan pekerja termasuk dalam aktivitas kerja sedang.

2.7.4 Penggunaan Data Antropometri dalam Evaluasi Ergonomi Pada Tempat Duduk Penumpang Speed Boat Rute Tembilahan sampai Kuala Enok Kabupaten Indragiri Hilir kabupaten Riau

Penelitian ini ditulis oleh Roberta Zulfhi Surya, Siti Wardah, dan Hikmatul Hasanah pada tahun 2013. Permasalahan yang ditemukan oleh penulis adalah masyarakat yang menginginkan sistem transportasi yang baik, dan penulis terdorong untuk melakukan evaluasi ergonomi terkait sistem transportasi kapal jenis speed boat yang telah menjadi sistem transportasi masyarakat sekitar. Tujuannya sendiri adalah memperbaiki sesuai dengan keinginan masyarakat sekitar, yaitu transportasi yang nyaman saat digunakan. Hasil dari penelitian ini adalah temuan bahwa tempat duduk penumpang masih belum ergonomis dan akan mengakibatkan keluhan- keluhan berupa badan keram, sakit pada leher, dan keluhan lainnya.

2.7.5 Evaluasi Ergonomi Pada Ruang Kantor Studi Kasus: Kantor Konsultan Arsitek “Karice Studio” di Yogyakarta

Penelitian dilakukan oleh Nimas Sekarlangit pada tahun 2016, dengan objek penelitian yaitu kantor konsultan arsitek yang ada di Yogyakarta. Permasalahan yang ditemukan oleh penulis yaitu layout ruang kerja yang ada di kantor tersebut tidak ergonomis sehingga membuat para pekerjanya merasa sering mengalami kelelahan. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan permasalahan-

(10)

18

permasalahan terkait ergonomi pada ruang kantor konsultan arsitek "Karice Studio". Hasil dari penelitian kali ini adalah ditemukannya furniture yang tidak sesuai dengan tubuh karyawan sehingga produktivitas menurun, kemudian penulis juga membuat desain furniture berupa tempat duduk untuk perbaikan di lingkungan kerja kantor tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

(4 markah) (b) Suatu aliran air sisa yang dihasilkan oleh suatu kawasan perumahan dengan nilai kandungan organik setara dengan 12.5 kg/m 3 , ingin diolah menggunakan loji

Karakterisasi difraksi sinar-X menunjukkan bahwa substrat gelas LiPO 3 bersifat amorf, sedangkan pada bahan (AgI) 0,33 (LiI) 0,33 (LiPO 3 ) 0,34 (LIXY 33,33) terdapat presipitat

Nurul Huda Dusun Banjar Intang desa Tanjung Iman Kec.. Blambangan Pagar

2.9 daya air potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta lingkungannya

Bambu menyerap karbon dioksida lebih banyak dari tumbuhan lainnya yaitu sekitar 35% karena bambu merupakan tumbuhan paling aktif yang dapat tumbuh dan berkembang dengan

Yang pertama adalah dengan menjadikan satu sebuah method JavaBean untuk bertindak sebagai action handler, dan yang kedua adalah dengan membuat sebuah class instans

Analisis tahap pertama yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan semiotik adalah analisis aspek sintaksis dalam antologi lirik lagu Mengakar ke Bumi Menggapai

Penulisan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat Sarjana Teknik di Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,