• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3Kota Cirebon, yaitu di Jl. Ciremai Raya No. 63 Kota Cirebon. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei semester 2 tahun ajaran 2015/2016.

B. Kondisi Umum Wilayah Penelitian

SMAN 3 Kota Cirebon memiliki kondisi yang sangat strategis karena sekolah ini berada di dekat jalan raya sehingga mudah dilalui oleh kendaraan umum. Situasi umum SMAN 3 Kota Cirebon cukup baik, dan disiplin. Jadwal kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMAN 3 dimulai dari pukul 06.45 – 14.15 WIB.

Penyampaian materi pelajaran biologi dengan menggunakan media pembelajaran berupa gambar atau torso, apabila materi pelajaran pada LKS tidak lengkap guru menggunakan buku paket sebagai alternatif. SMAN 3 Kota Cirebon sudah menggunakan kurtilas.

Guru juga sudah sering mengadakan kegiatan praktikum di laboratorium untuk membuktikan teori yang telah diajarkan. Praktikum biologi mengikuti panduan yang ada di buku paket atau LKS. Apabila praktikum yang terdapat pada buku paket atau LKS tidak memungkinkan untuk dilakukan, maka guru berinisiatif untuk membuat kegiatan praktikum sendiri yang lebih mudah dilakukan dan alat dan bahan mudah didapat.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel, variabel bebas yaitu model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis praktikum dan variabel terikatnya yaitu keterampilan proses sains. Metode penelitian ini menggunakan design true-experimental yaitu menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan desain di mana secara nyata ada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan membandingkan hasil perlakuan dengan kontrol secara ketat. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah pretest – posttest control grup design. Desain ini adalah suatu rancangan penelitian yang menggunakan dua kelompok subjek. Dua kelompok subjek tes tersebut diberi nama kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok eksperimen diberi perlakuan, sementara itu kelompok kontrol tidak. Sebelum dan sesudah pemberian perlakuan kedua kelompok tersebut diukur variabelnya.

22

(2)

Penelitian ini sebelum dimulai perlakuan baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol diberi soal pretest untuk mengetahui kondisi awal masing – masing kelas.

Berikutnya pada kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis praktikum sedangkan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvesional. Setelah selesai diberi perlakuan, kemudian kedua kelas diberikan soal posttest. Pola pretest – posttest control grup design ditunjukkan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Desain Penelitian pretest – posttest control grup design

Kelas Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 - O2

Keterangan :

O1= Pretest (Tes awal) O2= Posttes (Tes akhir)

X = Perlakuan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis praktikum

D. Langkah – Langkah Penelitian 1. Sumber Data

a. Sumber data teoritik

Data teoritik diperoleh dari buku dan sumber literature lainnya yang memiliki hubungan dengan penelitian sekaligus menjadi sumber rujukan atau referensi dalam penulisan.

b. Sumber data empirik

Data empirik diambil dari objek penelitian langsung yaitu di SMAN 3 Kota Cirebon dengan melakukan observasi langsung ke lapangan.

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMAN 3 Kota Cirebon berjumlah 504 siswa terdiri dari 12 kelas yang setiap kelasnya terdiri dari 42 siswa.

b. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling. Teknik ini dikatakan sederhana karena cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian apabila anggota populasi dianggap homogen. Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu siswa

(3)

kelas X MIPA 5 yang berjumlah 42 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas X MIPA 3 sebanyak 42 sebagai kelas eksperimen.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari 3 macam instrumen, yaitu instrumen berupa, lembar observasi untuk mengetahui ragam keterampilan proses sains siswa pada saat pembelajaran, tes pilihan ganda untuk mengetahui pemahaman kognitif keterampilan proses sains siswa, dan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan praktikum investigasi.

a. Lembar observasi

Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi tentang keterampilan proses sains yang dimiliki siswa pada saat pembelajaran model inkuiri terbimbing berbasis praktikum. Tabel 3.2 adalah contoh format observasi keterampilan proses sains.

Tabel 3.2 Format Observasi

Nama siswa

Keterampilan Proses Sains

Observasi Mengklasifikasikan Memprediksi Mengukur Mengkomunikasi kan

Menyimpulkan Keterangan

4=Sangat Baik 3= Baik 2= Sedang 1= Kurang

b. Tes

Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang untuk mendapat jawaban yang dijadikan dasar bagi penetapan skor angka (Margono, 1997 : 170). Tes ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar peningkatan keterampilan proses sains siswa apakah mengalami peningkatan atau tidak setelah menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis praktikum pada konsep Ekosistem.

Tes tertulis yang digunakan berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Tes awal tujuannya untuk mengetahui keterampilan proses sains sebelum diberi perlakuan sedangkan tes akhir dilakukan untuk melihat peningkatan keterampilan proses sains siswa setelah melakukan kegiatan praktikum.

(4)

c. Angket

Angket merupakan satu set pertanyaan yang berurusan dengan satu topik tunggal atau satu set topik yang berkaitan, yang harus dijawab oleh subjek.

Teknik angket ini tepat sebagai alat untuk memperoleh data yang cukup luas dari kelompok orang yang beraneka ragam. Pelaksanaan angket berlangsung dalam jangka waktu yang relatif pendek.

Angket menurut pertanyaannya atau menurut jenis penyususnan item yang diajukan, angket dibedakan dalam dua golongan besar yaitu angket bentuk isian dan bentuk pilihan ganda. Angket digunakan dalam penelitian ini adalah angket bentuk pilihan yaitu responden diminta untuk memilih salah satu dari sekian alternatif yang disediakan (Kartono, 1996 : 233).

Angket dibuat dengan pilihan jawaban alternatif antara lain sangat setuju (SS) = 4, setuju (S) = 3, tidak setuju (TS) = 2 dan sangat tidak setuju (STS) =1.

4. Teknik Analisis Data

a. Analisis Lembar Observasi

Pengolahan data untuk observasi menggunakan rumus sebagai berikut:

P = 𝑁𝐹 x 100%

Keterangan

P = Prosentase untuk setiap kemungkinan jawaban F = Frekuensi setiap kemungkinan jawaban N = Jumlah responden (Sudjana, 2010: 133).

b. Analisis Tes Pilihan Ganda

Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu diuji cobakan. Ini dimaksudkan untuk mengetahui kesahihan dan keandalan dari instrumen tes sebagai alat pengukur data. Adapun kriteria yang harus diujikan terhadap instrumen penelitian soal tes tertulis adalah sebagai berikut:

1) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keadaan atau kesahihan suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (ketepatan). Penentuan validitas dapat ditentukan dengan rumus Pearson Product Moment :

(5)

Keterangan :

rxy = tingkat validitas x = skor tiap butir soal y = skor total

N = banyaknya subjek yang diuji

= jumlah hasil penelitian antara skor x dan skor y

Setelah koefisien product moment (rxy) diketahui selanjutnya harga ini diinterpretasikan dengan rtabel product moment dengan N = 39 taraf signifikasi 0,05 = 0,316 dengan ketentuan soal itu valid bila harga rxy >

rtabel (Arikunto, 2008 : 72).

2) Uji Reabilitas

Reabilitas adalah alat yang memberikan hasil yang tetap sama. Instrumen dapat dikatakan mempunyai reabilitas apabila dapat dihitung dengan metode belah dua (ganjil – genap) atau Spearmen – Brown :

ru = 2𝑟𝑔𝑔

1+𝑟𝑔𝑔

Keterangan :

ru = reabilitas instrumen

rgg = korelasi Product Moment antara belahan (ganjil – genap) dengan kriteria sebagai berikut :

< 0,20 = tidak reliabel 0,20 – 0,40 = reliabel rendah 0,40 – 0,70 = reliabel sedang 0,70 – 0,90 = reliabel tinggi 0,90 – 1,00 = reliabel sangat tinggi

1,00 = reliabel sempurna (Subana, 2005 : 132).

Berdasarkan uji reabilitas yang dilakukan, dari 50 soal uji coba, terdapat 30 butir soal yang valid dan 20 soal yang tidak valid. Soal yang digunakan dalam penelitian yaitu 30 soal dan korelasi koefisien reabilitasnya adalah 0,74 dengan kriteria sangan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa soal yang telah diuji cobakan menyajikan tes yang baik sehingga soal dapat digunakan untuk pretest dan posttest.

(6)

3) Analisis butir soal

Analisis butir soal dapat dilakukan dengan menghitung daya pembeda dan tingkat kesukaran.

a) Daya pembeda

Daya pembeda fungsinya untuk membedakan antara soal yang mempunyai kriteria baik, buruk dan sangat buruk. Dalam menghitung daya pembeda dapat digunakan rumus:

𝐷𝑃 = 𝐵𝐴 − 𝐵𝐵

𝑁𝐴 𝑥 100%

Keterangan :

DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertulis BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah NA = Jumlah siswa pada salah satu kelompok A atau B Dengan kriteria :

< 9% = Sangat buruk, harus dibuang 10% - 19% = Buruk, sebaiknya dibuang

20% - 29 % = Agak baik, kemungkinan perlu direvisi 30% - 49% = Baik

>50% = Sangat baik (Karnoto, 1996 : 10).

Berdasarkan hasil analisis daya pembeda soal yang telah diuji cobakan didapatkan persentase sebesar 36% dengan kriteria baik.

Hal ini menunjukkan bahwa soal tersebut dapat digunakan kepada seluruh objek penelitian karena dapat membedakan antara siswa yang termasuk kelompok atas dan siswa yang termasuk kelompok bawah.

b) Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar tetapi juga tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk meningkatkan usahanya dalam menyelasaikan masalah yang diberikan, sebaliknya soal yang terlalu sukar dapat menyebabkan siswa merasa kesulitan dan tidak percaya diri dalam meyelesaikannya. Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus :

(7)

𝑇𝐾𝐵𝐴 + 𝐵𝐵

𝑁𝐴 + 𝑁𝐵𝑥 100%

Keterangan :

TK = Indeks tingkat kesukaran satu butir soal tertulis BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah NA = Jumlah siswa pada kelompok A (atas) NB = Jumlah siswa pada kelompok B (bawah)

Makin besar TK, makin mudah butir soal tersebut, kriteria tingkat kesukaran sebagai berikut:

0% - 15% = Sangat sukar 16% - 30% = Sukar 31% - 70% = Sedang 71% - 85% = Mudah

86% - 100% = Sangat mudah, sebaiknya dibuang

Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal yang telah diuji cobakan didapatkan persentase sebesar 39,4% soal yang tingkat kesukarannya sedang. Hal ini menunjukkan soal tersebut dapat digunakan kepada seluruh objek penelitian karena tingkat kesukarannya termasuk sedang.

Setelah diperoleh kriteria soal yang baik dengan uji instrumen soal tes tertulis tersebut, kemudian soal divalidasi ahli (pembimbing dan guru pamong biologi) dan digunakan untuk soal pretest dan posttest kemudian dianalisis. Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan pendekatan statistik, terlebih dahulu dilakukan penghitungan untuk menentukan gain yang nantinya nilai gain tersebut akan dipakai dalam melakukan analisis menggunakan statistik. Indeks gain dipergunakan untuk memperoleh nilai gain yang netral, hal ini untuk menghilangkan anggapan bahwa nilai gain yang terbesar menunjukkan hasil belajar yang paling baik. Adapun rumus indeks gain yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑔𝑎𝑖𝑛 = 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

(8)

Setelah menetukan gain kemudian dilanjutkan dengan penghitungan menggunakan statistik, adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Uji Prasyarat Analisis a) Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan uji Kolmogorof Smirnov dan Shapiro-Wilk. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 21 dengan ketentuan:

Jika nilai sig p<0,05 maka data berdistribusi tidak normal Jika nilai sig p>0,05 maka data berdistribusi normal b) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel 1 dengan yang lainnya memiliki persamaan atau tidak. Uji homogenitas data dapat dilakukan dengan uji Levene. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 21 dengan ketentuan :

Jika nilai sig p<0,05 maka data berdistribusi tidak homogen Jika nilai sig p>0,05 maka data berdistribusi homogen c) Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Uji hipotesis yang dilakukan menggunakan uji non-parametrik Two Independent Sample Test yaitu uji Mann Whitney U. Uji ini merupakan alternatif untuk uji dua sampel independen (Independent Samples t Test). Uji hipotesis dibantu dengan menggunakan program SPSS 21 dengan ketentuan :

Jika nilai sig p<0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak Jika nilai sig p>0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima c. Analisis Angket

Data yang diperoleh dari angket merupakan skor atas tanggapan siswa mengenai pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis praktikum. Pengolahan data angket dilakukan dengan cara melakukan perhitungan secara sederhana dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(9)

P = 𝑁𝐹 x 100%

Keterangan:

P = Prosentase untuk setiap kemungkinan jawaban F = Frekuensi setiap kemungkinan jawaban N = Jumlah responden (Sudjana, 2010: 133).

Kemudian jawaban angket diinterpretasikan dengan cara membuat kategori untuk setiap kriteria berdasarkan tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kriteria Skor Angket (Sumber: Riduwan, 2008 : 89)

Skor Kriteria

0% - 20% Sangat Lemah

21% - 40% Lemah

41% - 60% Cukup

61% - 80% Kuat

81% - 100% Sangat Kuat

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan terdiri dari tahapan – tahapan dibawah ini:

a. Studi Pendahuluan

Melakukan studi teoritik dan studi empirik. Studi teoritik dilakukan dengan mengkaji buku dan literature lainnya, serta mengkaji aspek – aspek keterampilan proses sains yang akan diangkat dalam penelitian dan juga studi pokok bahasan gejala biotik dan abiotik. Studi empirik dilakukan dengan mengkaji hal – hal yang berhubungan dengan permasalahan penelitian yaitu keadaan sekolah.

b. Perencanaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Praktikum

Setelah dilakukan pendahuluan, dilakukan perencanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis praktikum dengan menyusun tata cara penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis praktikum dan instrument yang dibutuhkan dalam penelitian. Pembuatan instrument ini mengkaji keterampilan proses sains pada praktikum yang akan dilakukan.

c. Validasi Ahli

Validasi ahli dilakukan dengan cara mengkonsultasikan lembar instrument penelitian kepada ahli/dosen.

d. Uji Coba Instrument dan Validasi

Uji coba ini dilakukan kepada siswa kelas X. Peneliti melakukan pengambilan data berupa lembar observasi, tes pilihan ganda, dan angket. Setelah semua data

(10)

terkumpul kemudian menghitung validitas. Hal ini dilakukan untuk mengukur instrument yang valid dan tidak.

e. Hasil Validasi

Setelah semua data terkumpul maka peneliti melakukan pengolahan data kemudian menganalisis data.

f. Kesimpulan

Setelah menganalisis data kemudian menarik menyimpulkan dari hasil analisis data yang di dapat.

g. Laporan Penelitian

Langkah terakhir yaitu menyusun laporan penelitian. Untuk lebih jelasnya tentang alur penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1.

(11)

Gambar 3.1

Bagan Prosedur Penelitian

Studi Teoritik Studi Empirik

Perencanaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing berbasis Praktikum dan Instrument

Validasi Ahli

Uji Coba Instrument

Pengambilan Data

Pengolahan Data

Kesimpulan

Laporan

Angket

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Metode Ceramah Penerapan Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing berbasis praktikum

Pretest

Postest

Pretest

Posttest Observasi Pendahuluan

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa umpan buatan dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah hasil tangkapan, dan menentukan waktu operasi penangkapan pancing

Dengan tujuan akhir merubah teknologi pembuatan kapal pada galangan kapal tradisional, diusulkan kegiatan penelitian mengenai penerapan teknologi pembuatan kapal fiberglass

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa Chest pass merupakan passing yang sangat penting dalam permainan bola basket dan juga passing ini adalah passing yang

Pola dinamika parameter fisika – kimia pada sumber bahan baku air laut maupun sebagai media pencuci untuk produk garam rakyat di wilayah Pantai Utara Jawa Timur dan Pantai

Kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan rumah tangga petani padi di Desa Buahdua pada rumah tangga lahan sempit, lahan sedang dan lahan luas berturut-

Pada Kinerja Organisasi, baik Sumber Daya, Penerapan Strategi Generik, maupun Kemampuan Inovasi Organisasi berpengaruh signifikan dengan arah positif, sementara Kekuatan

Berdasarkan penelitian ini variabel Kesadaran Merek berpengaruh signifikan positif terhadap Niat Beli produk TOP White Coffee, dengan begitu TOP White Coffee

Dari hasil wawancara dengan Ibu Maryati selaku pedagang di pasar pagi (Templek) Wonosari selaku anggota dari lembaga keuangan Syariah (BMT) mengatakan bahwa