v ABSTRAK
Dengan adanya peraturan pemerintah mengenai periklanan rokok kembali diperketat hingga tidak diperbolehkan lagi adanya iklan rokok yang ada di media cetak maupun digital (PP No. 109/2012), kapasitas penjualan perusahaan rokok mulai menurun. Melihat fakta-fakta bahwa modern ini kesadaran masyarakat akan kerugiannya mengkonsumsi rokok maka dapat dinilai bahwa perusahaan rokok mungkin saja akan mengalami financial distressed, penurunan kinerja keuangan dan bahkan kebangkrutan apalagi untuk perusahaan rokok yang bukan merupakan perusahaan terkenal di sektor rokok. Terbukti pada hasil penelitian ini, dari PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM), PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) diprediksi mengalami kebangkrutan dan penurunan kinerja dan jumlah penjualan hingga akhirnya pada tahun 2013 perusahaan ini mengalami kerugian pada laba kotornya. Dan perusahaan lainnya mengalami penurunan kinerja namun masih dalam kondisi laporan keuangan yang sehat.
Kata kunci: Prediksi kebangkrutan, Rasio Keuangan, Kesulitan Keuangan,
ABSTRACT
With the new government regulation concerning advertising on cigarettes product, which state that cigarette companies can no longer use, any printed or digital media to advertise their products (PP No. 109/2012), has been declining the company sales. Considering the facts in this modern time where the people starting to aware about the downside of smoking making the possibility of the cigarettes company undergoing financial distressed, the decreasing of financial performance and bankruptcy
moreover for the cigarette companies which is not well known to the people. Proven in this research, from PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT. Bentoel Internasional Investama Tbk. (RMBA) and PT. Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM), PT. Bentoel Internasional Investama Tbk.
(RMBA) has been predicted to face bankruptcy, lacking in company performance and declining of company sales, in the end, at 2013 this company revenue was reduced. While others company suffering from the decreasing of company performances their financial report is still in a good performance.
vii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ...v
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...6
1.3 Tujuan Penelitian ...7
1.4 Manfaat Penelitian ...7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...9
2.1 Kinerja Keuangan Perusahaan ...9
2.2 Laporan Keuangan Perusahaan ...9
2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 9
2.2.2 Manfaat Laporan Keuangan ... 10
2.2.3 Tujuan Laporan Keuangan ... 12
2.2.4 Kelemahan dan Kelebihan Laporan Keuangan ... 13
2.2.5 Jenis-Jenis Laporan Keuangan ... 14
2.3 Analisis Laporan Keuangan ...15
2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 15
2.3.2 Pengertian Rasio Keuangan ... 17
2.3.3 Jenis-Jenis Rasio Keuangan ... 18
2.4 Kebangkrutan ...21
2.4.1 Pengertian Kebangkrutan... 21
2.4.2 Faktor-Faktor Penyebab Kebangkrutan ... 23
2.5 Metode Altman Z-Score ...25
2.6 Metode Springate ...28
2.7 Metode Zmijewski ...30
2.8 Peneliti Terdahulu ...32
2.9 Kerangka Berpikir ...37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...38
3.1 Jenis Penelitian ...38
3.2 Populasi dan Sampel ...39
3.3 Instrumen Penelitian ...40
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...40
3.5 Teknik Analisis Data ...41
3.5 Objek Penelitian ...41
3.5.1 PT. Gudang Garam Tbk... 41
3.5.2 PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ... 42
3.5.4 PT. Wismilak Inti Makmur Tbk. ... 46
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...48
4.1 Proses dan Hasil Pembahasan Rasio ...48
4.1.1 Rasio Likuiditas. ... 48
4.1.1.1 Current Ratio... 48
4.1.2 Rasio Solvabilitas. ... 52
4.1.2.1 Debt To Asset Ratio. ... 52
4.1.3 Rasio Profitabilitas. ... 56
4.1.3.1 Return On Assets. ... 56
4.2 Proses dan Hasil Pembahasan Metode Altman Z-Score ...61
4.2.1 Working Capital to Total Assets. ... 61
4.2.2 Retained earnings to Total Assets. ... 64
4.2.3 Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets. ... 67
4.2.4 Market Value of Equity to Book Value of Total Liabilities. ... 72
4.2.5 Sales to Total Assets... 75
4.2.6 Hasil Nilai Z. ... 78
4.3 Proses dan Hasil Pembahasan Metode Springate ...82
4.3.1 Working Capital to Total Assets. ... 82
4.3.3 Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets. ... 84
4.3.4 Earnings Before Taxes to Current Liabilities. ... 89
4.3.5 Sales to Total Assets... 92
4.3.6 Hasil Nilai S. ... 94
4.4 Proses dan Hasil Pembahasan Zmijewski ...98
4.4.1 Return On Assets. ... 98
4.4.3 Debt to Assets ratio. ... 103
4.4.4 Current Liabilities. ... 105
4.2.5 Hasil Nilai X. ... 109
BAB V PENUTUP ...114
5.1 Kesimpulan ...114
5.2 Saran ...115
DAFTAR PUSTAKA ...116
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 ... 48
Tabel 4.2 ... 48
Tabel 4.3 ... 52
Tabel 4.4 ... 53
Tabel 4.5 ... 56
Tabel 4.6 ... 56
Tabel 4.7 ... 61
Tabel 4.8 ... 62
Tabel 4.9 ... 64
Tabel 4.10 ... 65
Tabel 4.11 ... 67
Tabel 4.12 ... 68
Tabel 4.13 ... 72
Tabel 4.14 ... 73
Tabel 4.15 ... 75
Tabel 4.16 ... 89
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rokok merupakan silinder dari kertas berukuran 70 hingga 120 milimeter
dengan diameter berukuran 10mm yang berisi tembakau, variasi tergantung
ketentuan perusahaan rokok masing-masing di setiap negara. Meskipun yang
tertulis hanya nikotin dan tar namun kandungan yang terdapat dalam rokok
adalahkandungan nikotin yang menyebabkan perokok merasa rileks. Menurut
beberapa artikel yang telah dirangkum, Dalam riset yang juga telah dipublikasikan
dalam Journal of The American Medical Association, Januari 2014 itu,
menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari 12 negara yang
menyumbangkan angka sebanyak 40% dari total jumlah perokok dunia. Sekitar
61,4Juta penduduk Indonesia merupakan perokok aktif pada tahun 2012, sekitar
60% adalah perokok pria dan 3,5% perokok wanita dan jumlah ini meningkat di
tahun 2013 yaitu menjadi 62,3Juta penduduk dan terus meningkat. Untuk
mengatasi ini semenjak tahun 2014 pemerintah mengeluarkan peraturan bagi
kemasan rokok dan media periklanan. Hal ini membuat produsen rokok khawatir
akan berkurangnya konsumen rokok. Menurut PP No. 109/2012 mengenai
tembakau dinilai kurang ketat dan pada tahun 2014 peraturan mengenai
periklanan rokok kembali diperketat hingga tidak diperbolehkan lagi adanya iklan
rokok yang ada di media cetak maupun digital. Terkait dengan ketentuan rokok
tersebut kinerja perusahaan rokok mengalami penurunan jumlah konsumen rokok
2
masyarakat akan kerugiannya mengkonsumsi rokok maka dapat dinilai bahwa
perusahaan rokok mungkin saja akan mengalami financial distressed, penurunan
kinerja keuangan dan bahkan kebangkrutan apalagi untuk perusahaan rokok yang
bukan merupakan perusahaan terkenal di sektor rokok. Kebangkrutan biasanya
diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalani operasi perusahaan
untuk menghasilkan laba. Kebangkrutan sebagai kegagalan dapat didefinisikan
dalam beberapa arti (Adnan dan Kurniasih, 2005); yaitu kegagalan ekonomi
(economic failure) dan kegagalan keuangan (financial failure).
Menurut Darsono MBA., Akt., dan Ashari S.E., Akt. Laporan keuangan
merupakan pernyataan manajemen tentang kondisi perusahaan yang diungkapkan
dalam bentuk mata uang. Maksud dari laporan keuangan adalah menunjukkan
kondisi perusahaan saat ini. Laporan keuangan merupakan pernyataan manajemen
tentang kondisi perusahaan yang diungkapkan dalam bentuk mata uang (rupiah).
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang memuat
informasi tentang pelaksanaan tanggung jawab manajemen. Dengan demikian,
laporan keuangan adalah sepenuhnya tanggung jawab dari manajemen yang
merupakan pertanggungjawaban atas kewenangan mengelola sumber daya yang
diserahkan oleh pemilik. Oleh karena itu, setiap keputusan yang menguntungkan
pribadi dan merugikan perusahaan dianggap sebagai kecurangan. Selain sebagai
alat pertanggungjawaban, laporan keuangan harus dapat dijadikan bahan untuk
memprediksi kinerja perusahaan di masa depan. Fungsi inilah yang sangat
diperlukan oleh pemegang saham dan kreditur. Laporan keuangan (financial
statement) dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan, pertumbuhan dan
diperlukan untuk menilai perubahan sumber daya ekonomi (Yuli Ornati, 2009).
Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, enam bulan
untuk kepentingan internal perusahaan. Masing-masing laporan keuangan
memiliki komponen keuangan tersendiri, tujuan dan maksud tersendiri.Laporan
catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan
laporan keuangan yang disajikan. Dengan demikian, laporan keuangan adalah
sepenuhnya tanggung jawab dari manajemen yang merupakan
pertanggungjawaban atas kewenangan mengelola sumber daya perusahaan yang
diserahkan oleh pemilik. Laporan keuangan yang digunakan untuk memperoleh
gambaran tentang perkembangan suatu perusahaan pada umumnya terdiri dari;
1. Laporan Neraca (Balance Sheet), yaitu ringkasan posisi atau keadaan
perusahaan yang menunjukan aktiva, kewajiban dan ekuitas atau modal yang
dimiliki perusahaan pada suatu periode tertentu.
2. Laporan Laba-Rugi (Income Statement), yaitu laporan yang menunjukan
penghasilan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan sehingga
mencerminkan perusahaan dalam keadaan laba atau rugi pada periode tertentu.
3. Laporan Arus Kas (Cash Flows) menentukan sumber dan penggunaan kas
perusahaan dari operasi, investasi dan kegiatan pendanaan dalam periode
tertentu. Laporan arus kas menunjukan arus kas masuk dan keluar selama
periode tertentu
Laporan keuangan perusahaan dapat digunakan dalam menganalisis kinerja
keuangan perusahaan, salah satu metodenya adalah dengan menggunakan analisis
rasio. Dengan menggunakan analisis rasio keuangan kita dapat mengetahui
laba-4
rugi, selain itu kita juga dapat melihat sejauh mana kemampuan perusahaan
dipandang dari segi likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas.
Analisis rasio keuangan juga bermanfaat untuk melakukan klasifikasi atau
prediksi terhadap kebangkrutan pada sebuah perusahaan.Kemampuan dalam
memprediksi kebangkrutan dapat memberikan keuntungan bagi pihak investor
dan kreditur. Ketika sebuah badan usaha mengajukan pernyataan kebangkrutan,
seringkali kreditur kehilangan bagian dari nominal piutang dan bunganya. Bagi
investor kebangkrutan akan mempunyai konsekuensi berkurangnya aktivitas atau
bahkan ekuitas secara keseluruhan. Perusahaan sendiri dalam proses kebangkrutan
akan menanggung biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu dengan mengetahui
indikator kebangkrutan sejak dini akan ada banyak pihak yang diselamatkan,
selain itu untuk mengalanisis kebangkrutan perusahaan diperlukan prosedur
perhitungan melalui keuangan (Munawir, 2002).
Selain menggunakan analisis rasio, untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan
yang sehat atau tidak sehat dapat digunakan analisis diskriminan yang
meramalkan apakah suatu perusahaan akan bangkrut dalam beberapa tahun
mendatang. Analisis diskriminan ini pertama kali dikembangkan oleh Edward I.
Altman. Altman telah mengembangkan dan mengkombinasikan beberasi rasio
menjadi model prediksi dengan teknik statistik, yaitu analisis diskriminan yang
dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan dengan
menggunakan lima variabel yang menghasilkan nilai Z (Z-Score). Z-Score adalah
nilai skor yang ditentukan dari tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan
Gordon L. V. Springate (1978) melakukan penelitian yang serupa untuk
menemukan sutau model yang dapat digunakan dalam memprediksi adanya
potensi kebangkrutan perusahaan. Springate akhirnya menemukan empat rasio
yang dapat digunakan dalam memprediksi adanya potensi kebangkrutan
perusahaan. Keempat rasio tersebut adalah rasio modal kerja terhadap total aset,
rasio laba sebelum bunga dan pajak terhadap total aset, rasio laba sebelum pajak
terhadap total kewajiban jangka pendek, dan rasio total penjualan terhadap total
aset. Keempat rasio tersebut dikombinasikan dalam suatu formula yang
dirumuskan oleh Gordon L. V. Springate yang selanjutnya dikenal dengan istilah
metode Springate.
Perluasan studi dalam prediksi kebangkrutan dilakukan oleh Zmijewski (1983)
menambah validitas rasio keuangan sebagai alat deteksi kegagalan keuangan
perusahaan.Zmijewski melakukan studi dengan menelaah ulang studi bidang
kebangkrutan hasil riset sebelumnya selama dua puluh tahun. Rasio keuangan
dipilih dari rasio–rasio keuangan penelitian terdahulu dan diambil sampel
sebanyak 75 perusahaan yang bangkrut, serta 3573 perusahaan sehat selama tahun
1972 sampai dengan 1978, indikator F-test terhadap rasio–rasio kelompok, Rate
of Return, liquidity, leverage, turnover, fixed payment coverage, trends, firm size,
dan stock return volatility, menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara
perusahaan yang sehat dan yang tidak sehat. Dengan kriteria penilaian semakin
besar nilai X maka semakin besar kemungkinan/probabilita perusahaan tersebut
6
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa penilaian kinerja
perusahaan sangat penting untuk dilakukan. Dalam kaitan ini maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian untuk PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT.
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT. Bentoel Internasional Investama
Tbk. (RMBA) dan PT. Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) mengenai “Analisis
Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Prediksi Kebangkrutan Model Altman
Z-Score, Metode Springate dan Metode Zmijewski (Studi Kasus Pada Perusahaan
Rokok Yang Terdaftar di BEI) Periode 2011-2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang diangkat dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kinerja keuangan menggunakan current ratio, debt to assets
ratio, return on assets dan return on equity perusahaan manufaktur
sub-sektor rokok?
2. Bagaimana kondisi perusahaan rokok dilihat dari metode Altman Z-Score?
3. Bagaimana kondisi perusahaan rokok dilihat dari metode Springate?
4. Bagaimana kondisi perusahaan rokok dilihat dari metode Zmijewski?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai
adalah:
2. Untuk menguji dan menganalisis prediksi kebangkrutan metode Altman
Z-Score, Springate dan Zmijewski pada perusahaan rokok.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi yang baik bagi
perusahaan dalam proses menilai kinerja pada aspek keuangan perusahaan dan
dalam menentukan kebijakan mengenai kelangsungan kehidupan perusahaan
yang digunakan untuk mendeteksi sedini mungkin adanya potensi
kebangkrutan.
2. Bagi Akademisi
a. Sebagai tambahan informasi dan wawasan bagi mahasiswa.
b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian mahasiswa lainnya.
3. Bagi Investor
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi konntribusi yang baik bagi
investor dalam proses menilai kinerja perusahaan dan memprediksi nilai saham
perusahaan.
4. Bagi Peneliti
Melalui penelitian ini peneliti mengharapkan dapat mengembangkan dan
8
keuangan Rasio kinerja keuangan beserta prediksi kebangkrutan model
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan analisis prediksi kebangkrutan menggunakan metode
Altman Z-Score, Springate dan Zmijewski pada PT. Gudang Garam Tbk.
(GGRM), PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT. Bentoel
Internasional Investama Tbk. (RMBA), PT. Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM).
Penelitian ini menunjukan dalam kurun waktu empat tahun perusahaan Bentoel
Internasional Investama Tbk. (RMBA) diprediksi akan mengalami kebangkrutan,
karena penurunan penjualan yang signifikan jika dilihat dari perhitungan prediksi
kebangkrutan Altman Z-Score, Springate dan Zmijewski, sementara tiga
perusahaan lainya yaitu pada PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), dan Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM)
berada dalam posisi yang sehat menurut laporan keuangan.
1. Kondisi laporan keuangan PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM) dinilai dari
rumus Altman Z-Score, Springate dan Zmijewski berada dalam laporan
keuangan yang sehat, namun setiap tahunnya perusahaan mengalami
penurunan kinerja. Jika tidak diperbaiki, perusahaan akan memiliki masalah
keuangan walaupun dapat dianggap masalah keuangan yang serius.
2. Dinilai dari hasi hitungan rumus Altman Z-Score, Springate dan Zmijewski
kondisi laporan keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP)
tidak memiliki masalah dengan kondisi keuangan dan perusahaan terus
115
3. Dinilai dari hasi hitungan rumus Altman Z-Score, Springate dan Zmijewski
kondisi laporan keuangan PT. Bentoel Internasional Investama Tbk.
(RMBA) berada dalam posisi rawan kebangkrutan dan akan segera
mengalami kebangkrutan, karena setiap tahun perusahaan ini mengalami
penurunan kinerja.
4. Dinilai dari hasi hitungan rumus Altman Z-Score, Springate dan Zmijewski
kondisi laporan keuangan PT. Wismilak Inti Makmur (WIIM) berada dalam
posisi perusahaan yang sehat karena perusahaan mampu meningkatkan
kinerja perusahaan dan mampu memperbaiki kemampuan manajerial
perusahaan.
4.2 Saran
1. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Altman Z-Score, Springate dan
Zmijewski selama empat tahun,pada PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT.
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP), PT. Bentoel Internasional
Investama Tbk. (RMBA), PT. Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) diharapkan
dapat meminimalisir jumlah persediaan barang yang menumpuk di gudang,
karena memprengaruhi kemampuan likuiditas perusahaan. Menginvestasikan
modal kerja dengan baik untuk biaya operasional. Memanfaatkan hasil
penjualan secara efektif dan mengurangi biaya operasional agar tidak
mengalami kerugian pada keuntungan bersih.
2. Penelitian ini menggunakan periode waktu empat tahun yaitu periode
2011-2014. Untuk itu dalam penelitian mendatang diharapkan peneliti
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Muhammad Akhyar dan Kurnayasih, Eha. (2000). Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan Untuk Memprediksi Kebangkrutan Pada Pendekatan Altman (Kasus Pada Sepuluh Perusahaan Di Indonesia), Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 4 (2), Damodaran, Aswath. (2006). Security Analysis for Investment and Corporate Finance. Wiley Finance, 2nd edition.
Drs. Darsono, M.B.A., Akt., dan Ashari S.E., Akt. (2005). Laporan Keuangan. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta.
Endri. (2009). Prediksi kebangkrutan Bank Untuk Menghadapi dan Mengelola Perubahan Lingkungan Bisnis: Analisis Model Altman Z-Score. Perbanas Quarterly Review, Vol. 2 No. 1 Maret 2009
Financial Mangement and Policy, James C. Van Horne, Prentice Hall, April 1st
2001, 12th edition.
Hadi, S, dan Anggraeni, A. (2008). Pemilihan Prediktor Delisting Terbaik (Perbandingan Antara The Zmijewski Model, The Altman Model, dan The Springate Model). Ekonomi. Universitas Islam Indonesia
Hastuti, Theresia, 2005. Hubungan Antara GCG dan Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi VII. Hal: 131-149. Almilia, Lucia Spica., dan Herdiningtyas, Winny. (2005). Analisis Rasio Camel Terhadap Kondisi Bemasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No. 2, November 2005.
Altman, Edward. (2000). Predicting Financial Distress of Companies: Revisting The Z-Score and Zeta Model. Journal of Banking & Finance, 1, 1977.
Altman, Edward I. (1968). Financial Ratios, Discriminant Analysis and the Prediction of Corporate Bankruptcy. The Journal of Finance, Vol. 23, No. 4. (Sep., 1968), pp. 589-609.
Prof. Dr. H.M. Jogiyanto M.B.A., Akt. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. PT. BPFE, Yogyakarta.
Horne, James C. Van. (2001). Financial Management and Policy. Prentice Hall. Iflaha, Dian Aftim. (2009). Analisis Financial Distress Dengan Metode Z-Score Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Restoran, Hotel dan Pariwisata yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007). Ekonomi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Kartikawati, Sinta (2009). Analisis Z-Score Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Untuk Memprediksi Kebangkrutan Pada Tujuh Perusahaan Manufaktur di bursa Efek Jakarta. Ekonomi. UniversitasGunadarma.
Kasmir S.E., M.M. (2000). Analisa Laporan Keuangan. PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta.
117
Munawir. (2007). Analisa Laporan Keuangan. PT. Liberty, Yogyakarta.
Nurmalasari, Indah. (2009). Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008. Ekonomi. Universitas Gunadarma
Orniati, Yuli. (2009). Laporan Keuangan Sebagai Alat untuk Menilai Kinerja Keuangan. Jurnal Ekonomi Bisnis, 14(3), hal 206-213.
Pembayun, Agatha Galuh dan Januarti, Indira, 2012. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Financial Distress. Dipenogoro Journal of Accounting, Vol 1, No 1, Hal: 1-15
Perwira, G.S. (2009). Analisis Metode Z-Score Untuk Memprediksi Kebangkrutan Industri Baja di BEI. Ekonomi. Universitas Gunadarma.
Peter danYoseph. (2011). Analisis Kebangkrutan Dengan Metode Z-Score Altman, Springate dan Zmijewski Pada Pt. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Periode 2005 – 2009. Jurnal Ilmiah Akuntansi Nomor 04 Tahun ke-2
Januari-April 2011.
Prihatini, Rida S.E., Ak, Msi. DanZakaria, Adam S.E., Ak, Msi. (2011). The Financial Analysis Using Altman Z-Score and Its Effect To Stock Price Banking Sector In Indonesian Stock Exchange. International Conference on Business and Economic Research.
Purwanti, Yulia.(2005). Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kondisi Keuangan Financial Distress Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Ekonomi. Universitas Islam Indonesia.
Rahmat, M.M., dan T.M.Iskandar. 2008. Audit Committee Characteristics in Financially Distressed and non- Distressed Companies. Managerial Auditing Journal, Vol. 24, No. 7, Hal: 624-638.
Ramadhani, Ayu Suci., dan Lukviarman, Niki. (2009). Perbandingan Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Altman Revisi dan Altman Modifikasi dengan Ukuran dan Umur Perusahaan Sebagai Variabel Penjelas (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia). Jurnal Siasat Bisnis Vol. 13 No. 1, April 2009 Hal: 15–28.
Rawi, Khalid Al., dan Ain, Al. (2008). The Use of Altman Equation for Bankruptcy Prediction In An Industrial Firm (Case Study). International Business & Economics Research Journal July 2008, Volume 7, Number 7.
Saleh, Rahmat. 2004. Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VII, Bali. Hal: 897-910.
Silalahi, Dr. Uber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Refika Aditama, Bandung. Soemarso (2009) Akuntansi Suatu Pengantar. Buku ke 2 edisi 5. Jakarta. Salemba Empat
Prof. Dr. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV. Alfabeta, Bandung.
Prof. Dr. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen. CV. Alfabeta, Bandung.
Sunjoyo, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., dan Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0.). CV. Alfabeta, Bandung.
Suciyanti, Tri. (2007). Pengaruh ROA, ROE, NPM, EPS dan EVA Terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI. Ekonomi. Universitas Gunadarma.
Supardi dan Sri Mastuti. (2003). Validitas Penggunaan Z-Score Altman untuk Menilai Kebangkrutan pada Perusahaan Perbankan Go Public di Bursa Efek Jakarta. Jakarta: Kompak.
Susilawati, Christine. (2012). Analisis Perbandingan Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan LQ 45. Jurnal Akuntansi Volume 4, Nomor 2.
White G.I., Ashwinpaul C. Sondhi dan Dov Fried. 2003. The Analysis and Use of Financial Statements. USA: John Wiley. pg. 119—135.
Zmijewski, M. (1983). Methodological issues related to the estimation of finance distress prediction models. Journal of Accounting Research, Supplement on Current
Econometric Issues in Accounting Research: 59-82.
Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Sub-sektor Rokok diakses dari: www.idx.co.id
http://lifestyle.bisnis.com/read/20140601/220/232021/jumlah-perokok-terus-meningkat-indonesia-tertinggi-kedua-di-dunia
Sejarah dan visi misi perusahaan diakses dari:
http://www.bentoelgroup.com/group/sites/BAT_8WXDPH.nsf/vwPagesWebLive/ DO8W3DLN?opendocument