• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat keberhasilan penyampaian SPT tahunan orang pribadi tahun 2009 dengan kegiatan penyuluhan Ardiana Widiastuti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat keberhasilan penyampaian SPT tahunan orang pribadi tahun 2009 dengan kegiatan penyuluhan Ardiana Widiastuti"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

i

TINGKAT KEBERHASILAN PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN ORANG PRIBADI TAHUN 2009 DENGAN KEGIATAN PENYULUHAN

(STUDI KASUS DI KP2KP WONOGIRI)

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan

Oleh :

Ardiana Widiastuti F3407016

PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Ku memutuskan bersamamu bukan karna keindahanmu tapi

karena kepribadianmu

(penulis)

Sahabat yang sebenarnya haruslah mampu membantu

sahabatnya dikala butuh, bukan hanya ada hanya dikala kita

gembira.

Keindahan dunia tiada artinya karena di dunia ini kita hanya

mampir dan pada akhirnya kita akan kembali kepadaNya.

(penulis)

Karya sederhana ini

kupersembahkan untuk:

1. Allah SWT atas ijinNya tugas

akhir ini dapat selesai.

2. Ayah tercinta

3. Mama di surga

4. Kakak-kakakku tersayang

5. Seluruh keluarga besar saya

6. Sahabat-sahabat tercinta dan

yang tercinta

(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb

Dengan segala kerendahan hati, penulis memanjatkan syukur kehadirat

Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “TINGKAT

KEBERHASILAN PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN ORANG PRIBADI TAHUN 2009 DENGAN KEGIATAN PENYULUHAN ” dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tugas akhir ini disusun dengan maksud untuk memenuhi sebagian

persyaratan dalam mencapai derajat Ahli Madya pada Program Diploma III

Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis memperoleh bantuan, dorongan

dan keterlibatan beberapa pihak baik materiil maupun non materiil, yang akhirnya

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, hidayah serta kesehatan

sehingga tuga akhir ini selesai pada waktunya.

2. Ayah tercinta yang telah memberikan dorongan moral serta materiil.

3. Mama di surga,Ma...adik udah mau diwisuda.

4. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com.,Ak selaku Dekan Fakultas

(6)

vi

5. Bapak Sri Suranta, SE., Msi.,Ak selaku ketua Program Diploma III Fakultas

Ekonomi Sebelas Maret Surakarta.

6. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku pembimbing Tugas Akhir

yang telah banyak membantu dalam memberikan masukan kepada penulis

7. Bapak Eko Arief S, Msi., Ak selaku pembimbing akademik.

8. Seluruh dosen dan staff pengajaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

9. Bapak Eko Hariyanto selaku Kepala KP2KP Wonogiri yang telah banyak

membantu penulis dalam membuat Tugas Akhir ini.

10.Seluruh jajaran karyawan KP2KP Wonogiri (mas Hari, mas Timor, mbak Ari,

pak Dib, mas Bowo, mas Doni, mas Edi, pak Pur, pak Ratno yang sudah

pindah tugas di KPP Klaten) terimakasih telah memberikan masukan terhadap

Tugas Akhir ini dan terimakasih telah membimbing penulis selama magang.

11.Kakak-kakak tersayang, mas Aji, mbak Dini, mas Nur, mbak Ine, terimakasih

dukungannya.

12.Seluruh keluarga besarku di Wonogiri.

13.Keluarga besar di Dawung Kulon, terimakasih atas perhatiannya selama ini.

14.Teman-teman saya Annisa, Eka, Endah, Ardha, Galih (itemp) terimakasih

wara-wiri nya selama ini.

15.Yang slalu dihati, Fajar Mur Pratomo, terimakasih kebersamannya selama ini

dan kita memang harus slalu bersama.Amien....

16.Akang Fitra Putra Atmaja, Utomo Ari Kusno yang slalu memberi smangat

pada penulis untuk segera menyelesaikan tugas akhir.

(7)

vii 18.Semua Fullovers terimakasih dukungannya

19.Sahabat-sahabat SMA saya....

20.Teman-temanku di D3 Perpajakan A dan B.

21.Seluruh teman-teman SFC seluruh Indonesia, teman-teman FB, serta

pengunjung blog saya, terimakasih atas support nya.

22.Semua pihak yang telah membantu tapi tidak dapat dituliskan disini.

Terimakasih semuanya.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ii

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak

sangat diharapkan untuk menyenpurnakan Tugas Akhir ini. Sehingga Tugas Akhir

ini bermanfaat bagi kita semua.Amin

Wassalamualaikum Wr, Wb

Surakarta, Juli 2010

(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Metode Penelitian... 4

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ... 6

1.Gambaran Umum KPP ... 6

(9)

ix

3.Fungsi Pajak ... 21

4.Pengelompokan Pajak ... 21

5.Syarat dalam Pemungutan Pajak ... 22

6.Sistem Pemungutan Pajak ... 23

7.Pengertian SPT ... 24

8.Jenis SPT ... 24

9. Penyuluhan Perpajakan ... 26

B. Analisis dan Pembahasan 1. Pelaksanaan penyuluhan di Tahun 2009 ... 30

2. Tujuan Penyuluhan Bagi WP OP ... 44

BAB III TEMUAN A. Kelebihan ... 46

B. Kekurangan (Kendala) ... 47

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 48

B. Rekomendasi ... 49

DAFTAR PUSTAKA

(10)

x

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

II.1 Kegiatan penyuluhan bulan Januari ... 30

II.2 Kegiatan penyuluhan bulan Februari ... 31

II.3 Kegiatan penyuluhan bulan Maret ... 32

II.4 Kegiatan penyuluhan bulan April ... 33

II.5 Kegiatan penyuluhan bulan Mei ... 36

II.6 Kegiatan penyuluhan bulan Juni ... 37

II.7 Kegiatan penyuluhan bulan Juli ... 38

II.8 Kegiatan penyuluhan bulan Agustus ... 39

II.9 Kegiatan penyuluhan bulan September ... 40

II. 10 Kegiatan penyuluhan bulan Oktober ... 41

II.11 Kegiatan penyuluhan bulan November ... 43

II.12 Kegiatan penyuluhan bulan Desember ... 44

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR halaman

Gambar II.1 Bagan Organisasi KPP Pratama ……… 12

Gambar II.2 Bagan Organisasi Kantor Pelayanan Penyuluhan

(12)

ABSTRACT

TINGKAT KEBERHASILAN PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN ORANG PRIBADI TAHUN 2009 DENGAN KEGIATAN PENYULUHAN

ARDIANA WIDIASTUTI

F3407016

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat serta pengaruh yang didapat dengan adanya penyuluhan perpajakan yang di lakukan oleh KP2KP Wonogiri untuk menambah tingkat kepatuhan penyampaian SPT Tahunan. Langkah yang dilakukan dalam penelitia ini adalah mencari data kepatuhan tahun 2008 dan 2009 lalu dihitung menggunakan rasio efektifitas. Hasil yang didapat digunakan untuk membandingkan data sebelum adanya penyuluhan dan setelah adanya penyuluhan.

Dari penelitian yang telah penulis lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa masih banyaknya Wajib Pajak di daerah-daerah yang masih tidak mengerti apa artinya pajak bagi negara dan mereka juga tidak bisa mengisi SPT Tahunan sehingga mereka masih malas menyampaikan pajak terutangnya.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis mengajukan beberapa saran yaitu memanfaatkan penggunaan Mobil Tax Unit untuk melakukan penyuluhan perpajakan di daerah-daerah yang terpencil, meningkatkan kualitas aparat perpajakan baik kualitas pengetahuan mengenai perpajakan dan pelayanan pajak serta kualitas moral aparatur pajak, meningkatkan kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak antara lain dengan memberikan kemudahan pembayaran pajak.

(13)

ABSTRACT

LEVEL OF ACHIEVEMENT IN INFORMING ANNUALY SPT 2009 BY

SOCIALIZATION

ARDIANA WIDIASTUTI

F3407016

The purpose of this study is to determine the benefits and the influence gained

by the elucidation of taxation which is done by KP2KP Wonogiri to increase the level

of compliance of submission tax returns. Steps taken in this resaearch is seeking

compliance data in 2008 and 2009 and then calculated using the ratio of

effectiveness. The results obtained were used to compare data before and after the

extension of the counseling.

From the research done by the writer can conclude that there are still many

taxpayers in areas that still do not understand what it means for the state tax and they

also can not fill out tax returns so they are still lazy submit taxes become due.

Based on these results the authors propose some suggestions that exploit the

use of Car Tax Unit to conduct counseling taxation in remote areas, improve the

quality of both the quality of knowledge of the tax authorities on taxation and tax

services as well as the moral quality of tax officials, to improve the quality of service

to taxpayers between others by providing easy tax payment.

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, bertujuan untuk

mewujudkan masyarakat yang taat kehidupan negara dan bangsa yang

adil dan sejahtera, aman, tentram dan tertib, serta menjamin kedudukan

hukum yang sama bagi setiap warga negara.

Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, pembangunan nasional

yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan serta

merata di seluruh tanah air memerlukan dana besar yang harus digali

terutama dari sumber kemampuan sendiri.

Setelah berlalunya era booming penerimaan negara dari sektor

minyak dan gas bumi, tulang punggung sisi penerimaan APBN

berpaling kepada sektor perpajakan. Salah satu bentuk konsekuensi

sebagai primadona penerimaan negara adalah peningkatan target

penerimaan pajak secara dinamis dan signifikan dari tahun ke tahun.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan penerimaan

negara dari sektor pajak. Diantaranya adalah dengan diterapkannya Self

Assessment System yaitu Wajib Pajak diberikan kepercayaan secara

(15)

2

sendiri kewajiban perpajakannya. Disamping itu juga diterapkan With

Holding System yaitu pemberian wewenang kepada pihak ketiga untuk

melakukan pemotongan dan pemungutan pajak. Pengawasan terhadap

pembayaran dan pelaporan pajak mutlak diperlukan agar Wajib Pajak

melakukan pembayaran dan pelaporan pajak secara benar. Dalam hal

ini diperlukan peran aktif dari fiskus, sehingga fiskus dituntut untuk

meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak termasuk pengawasan

serta penegakkan pelaksanaan ketentuan hukum yang berlaku.

Sehubungan dengan tingkat kepatuhan masyarakat akan

pembayaran dan pelaporan pajak yang rendah, maka pemerintah

berupaya meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dengan mengadakan

penyuluhan perpajakan di daerah-daerah wajib pajak. Metode ini

merupakan pelayanan pajak agar Wajib Pajak patuh terhadap peraturan

perpajakan serta patuh dalam penyampaian SPT tahunan.

Penyuluhan ini dilakukan di berbagai daerah secara bergiliran.

Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat lebih mengenal pelayanan

pajak serta memahami kepatuhan Wajib Pajak dalam penyampaian SPT

Tahunan.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengetahui pengaruh

penyuluhan perpajakan yang dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan

pelaporan SPT Tahunan 2009 karena yang penulis ketahui bahwa

masih banyak masyarakat yang buta akan pajak dan tidak tahu masalah

(16)

3

mengangkat judul ”TINGKAT KEBERHASILAN PENYAMPAIAN

SPT TAHUNAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PENYULUHAN”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis ingin merumuskan

beberapa masalah, sebagai berikut ini.

1. Apa saja pelaksanaan penyuluhan di tahun 2009?

2. Apa saja tujuan penyuluhan bagi Wajib Pajak Orang Pribadi?

C. TUJUAN

Berdasarkan masalah yang diambil penulis, maka penelitian ini

mempunyai tujuan sebagai berikut

1.Untuk mengetahui kinerja pada saat penyuluhan perpajakan.

2.Untuk mengetahui tujuan dari penyuluhan yang dilakukan.

3. Dapat mengambil kesimpulan kelebihan dan kekurangan

penyuluhan perpajakan.

D. MANFAAT

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan mengenai manfaatt penyuluhan bagi

(17)

4 2. Bagi pemerintah

Sebagai bahan masukan dan evaluasi kinerja khususnya

pendapatan negara yang didapat melalui pajak.

3. Bagi pihak lain

Penulis berharap karya ini bisa bermanfaat digunakan sebagai

sumber informasi, referensi serta bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang

membutuhkannya.

E. METODE PENELITIAN

Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari

suatu penelitian. Metode dan ruang lingkup yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu

1. Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian tingkat kepatuhan dalam penyampaian SPT

Tahunan 2009 ini di wilayah kerja Kantor Pelayanan Penyuluhan dan

Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Wonogiri yang beralamat di jalan Mayor

Jendral Sutoyo No 6 Wonokarto Wonogiri.

2. Jenis Penelitian

Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan jenis penelitian

deskriptif, yaitu cara penelitian dengan menggambarkan sejelas dan

sedetail mungkin dari berbagai sumber serta dari sudut pandang penulis.

(18)

5 a. Jenis Data

1) Primer

Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan pegawai

atau staff yang berkaitan di KP2KP Pratama Wonogiri.

2) Data Sekunder

Data ini diperoleh melalui studi pustaka yang berupa keterangan atau

fakta dengan cara mempelajari buku-buku, dokumen-dokumen,

laporan-laporan, jurnal perusahaan dan sebagainya yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

b. Teknik Pengumpulan Data

1) Wawancara

Dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung atau tidak

langsung dilaksanakan secara tatap muka dengan pihak-pihak yang

berkaitan di KP2KP Pratama Wonogiri.

2) Observasi

Dengan ikut langsung dalam acara penyuluhan perpajakan.

(19)

6

BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM

1. Sejarah Berdirinya KPP Pratama

Upaya Pemerintah melalui Kantor Direktorat Jenderal Pajak untuk

meningkatkan kinerja pelayanan perpajakan kepada masyarakat salah

satunya pada tahun 2005 mulai membentuk Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama yang merupakan penggabungan dari Kantor Pelayanan

Pajak (KPP), Kantor Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB) dan Kantor

Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (KARIKPA). Namun walau telah

digabungkan menjadi satu, tugas pokok yang melekat pada

masing-masing kantor tetap terakomodasi. Karakteristik utama yang

diunggulkan dari KPP Pratama adalah pelayanan pada satu unit, yang

pada awalnya terpisah yakni berupa pelayanan untuk Pajak, PBB dan

Pemeriksaan/ penyidikan pajak. Sistem administrasi tidak lagi berdasar

jenis pajak, melainkan berdasarkan fungsi. Segmen Wajib Pajak yang

dikelola oleh KPP Pratama ini adalah segmen Wajib Pajak kecil yang

terbagi atas wilayah-wilayah tertentu yang pengawasannya dilakukan

oleh Account Representative.

Menindaklanjuti upaya dari Direktorat Jenderal Pajak untuk

(20)

7

juga sebagai upaya pelaksanaan “GOOD GOVERNANCE”, Menteri

Keuangan No. 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Keuangan No.55/PMK.01/2007.

Salah satu hal yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan

NO.55/PMK.01/2007 tersebut adalah mengenai terbentuknya Kantor

Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) yang telah

dioperasikan sejak tanggal 31 Oktober 2007. Kedudukan dari KP2KP

adalah langsung berada dibawah pengawasan KPP Pratama. Tugas dan

Fungsi dari KP2KP sendiri adalah membantu KPP Pratama dalam

pelaksanaan kegiatannya agar pelayanan kepada masyarakat yang

berkedudukan jauh dari pusat bisa dilayani. Adapun Kantor Pelayanan

Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan sendiri sebelum terbit

Peraturan Menteri Kuangan No.55/PMK.01/2007 masih berupa Kantor

Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4).

Di Kantor Wilayah Jawa Bagian Tengah II berdasar Peraturan

Menteri Keuangan No.55/PMK.01/2007 tersebut, telah dibentuk

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama dan Kantor Pelayanan

Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) sebagai berikut :

1. KPP Pratama Boyolali,

2. KPP Pratama Cilacap,

(21)

8 4. KPP Pratama Kebumen,

5. KPP Pratama Klaten,

6. KPP Pratama Magelang,

7. KPP Pratama Purbalingga,

8. KPP Pratama Purwokerto,

9. KPP Pratama Purworejo,

10.KPP Pratama Sukoharjo,

11.KPP Pratama Surakarta,

12.KP2KP Banjarnegara,

13.KP2KP Wonogiri,

14.KP2KP Wonosobo, dan

15.KP2KP Sragen.

KPP Pratama Sukoharjo sendiri merupakan pecahan dari KPP

Klaten setelah adanya reorganisasi kantor sesuai dengan Peraturan

Menteri Keuangan No.55/PMK.01/2007. Selain itu, KPP Pratama

Sukoharjo juga membawahi Kantor Pelayanan Penyuluhan Dan

(22)

9 a. Tempat Kedudukan

KPP Pratama Sukoharjo sementara ini masih menempati gedung

lama KPP Klaten dengan alamat di Jalan Kopral Sayom (Ring

Road) Klaten dikarenakan beberapa alasan, antara lain belum

mendapatkan gedung yang sesuai untuk tempat kedudukan KPP

Pratama Sukoharjo di wilayah Kabupaten Sukoharjo yang luas dan

strategis sesedera mungkin, serta agar sementara mencari gedung

yang cocok dapat terus melayani Wajib Pajak.

Sementara itu, KP2KP Wonogiri selama beberapa bulan

bertempat kedudukan di gedung KP4 lama jalan jaksa Agung

R.Suprapto No.7 Sukoharjo, baru kemudian mulai awal Maret 2008

pindah ke Jalan Mayor Jenderal Sutoyo No. 6 Wonokarto Wonogiri.

b. Wilayah Kerja

Wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukoharjo

meliputi 2 Kabupaten yaitu:

1) Kabupaten Sukoharjo meliputi 12 kecamatan, dan

2) Kabupaten Wonogiri meliputi 24 kecamatan

c. Struktur Organisasi

Agar dalam menjalankan tugasnya melayani kegiatan Wajib Pajak

berkaitan dengan Perpajakan dapat berjalan lancar sesuai dengan

(23)

10

karyawan KPP Pratama. Oleh karena itu, adanya struktur organisasi

yang jelas dan transparan dalam tubuh KPP Pratama Sukoharjo,

diharapkan dapat membantu terwujudnya tujuan tersebut.

Struktur organisasi KPP Pratama Sukoharjo secara umum sama

dengan struktur organisasi KPP Pratama lainnya, yaitu berdasarkan

fungsinya terdiri dari:

1) Kepala Kantor

2) Sub Bagian Umum,

3) Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI),

4) Seksi Pelayanan,

5) Seksi Penagihan,

6) Seksi Pengawasan dan Konsultasi I,

7) Seksi Pengawasan dan Konsultasi II,

8) Seksi Pengawasan dan Konsultasi III,

9) Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV,

10)Seksi Pemeriksaan,

11)Seksi Ekstensifikasi Perpajakan,

12)Kelompok Pejabat Fungsional, dan

(24)

11

Berikut ini adalah gambar struktur organisasi KPP Pratama

berdasarkan uraian di atas.

Gambar II.1 Bagan Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Kepala KPP Pratama

Kepala Sub Bagian Umum

(25)

12

Adapun bagan organisasi dalam KP2KP itu sendiri adalah sebagai

berikut.

Gambar II.2 Bagan Organisasi Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan

d. Tugas dan Kegiatan

Masing-masing bagian atau seksi dalam struktur organisasi KPP

Pratama memiliki tugas dan kegiatan sendiri-sendiri. Adapun tugas

dan kegiatan masing-masing seksi berdasarkan gambar II.1 yaitu

Bagan Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah sebagai

berikut.

Kepala KPP Pratama

(26)

13 1. Sub Bagian Umum

a). Bagian Kepegawaian

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Bagian Kepegawaian Sub

Bagian Umum antara lain:

1) Menerbitkan Surat Kenaikan Gaji Berkala,

2) Membuat Usulan Kenikan Pangkat,

3) Menerbitkan Surat Izin Cuti,

4) Mengirim pegawai yang menerima panggilan untuk

mengikuti diklat-diklat, meliputi Diklat Sistem Administrasi

Modern, Diklat Dasar Pemeriksa Pajak, Diklat Internalisasi

Kode Etik Pegawai, dan

5) Menyusun dan melaporkan laporan-laporan kepegawaian,

meliputi Laporan Daftar Penyebaran Pegawai, laporan

Penegakan Disiplin Pegawai, Laporan Absensi Pegawai,

Laporan Kegiatan Kepangkatan dan Daftar Pejabat yang

meninggalkan wilayah kerja.

b). Bagian Keuangan

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Bagian Keuangan Sub

bagian Umum antara lain:

(27)

14

2) Membagikan uang makan kepada pegawai KPP Pratama,

3) Menyusun dan melaporkan laporan-laporan yang menjadi

tanggung jawab Bagian Keuangan, dan

4) Menyusun daftar permintaan lembur bagi pegawai yang

lembur.

c). Bagian Rumah Tangga

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Bagian Rumah Tangga

Sub Bagian Umum antara lain sebagai berikut:

1) Melakukan inventarisasi (pemisahan) barang-barang inventaris

milik KPP Pratama, dan melakukan perekaman inventaris dan

penghapusan Barang Milik Negara pada KPP Pratama.

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)

Merupakan gabungan dari seksi DAI dan Seksi Penerimaan,

Peralihan dari Seksi Penerimaan dan Keberatan pada KPP,

Subsie penerimaannya beralih ke Seksi PDI, sedangkan Subsie

Keberatannya ditangani oleh Kantor Wilayah (Kanwil) modern.

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Pengolahan Data dan

Informasi (PDI) antara lain sebagai berikut:

(28)

15

b) Melakukan pendaftaran Wajib Pajak secara massal dan

pencetakan Kartu NPWP dengan aplikasi PWPM dan

e-NPWP,

c) Melakukan perekaman mutakir dan NIR (Nilai Indikasi

Rata-rata) untuk penetapan NJOP PBB tahun berikutnya,

d) Melakukan simulasi perhitungan pokok ketetapan PBB tahun

berikutnya,

e) Melakukan perekaman SPT Masa dan SPT Tahunan,

f) Menyimpan data-data informasi perpajakan untuk keperluan

penyajian data,

g) Membantu seksi lain jika mengalami kesulitan/kerusakan

pada komputer,

h) Mengawasi pemasangan jaringan dan perangkat komputer

yang dilakukan oleh pihak ketiga,

i) Memberikan aplikasi e-SPT PPN versi terbaru kepada Wajib

Pajak dan membantu proses pelaporan jika mengalami

kesulitan,

j) Membuat Laporan Penerimaan PBB dan BPHTB,

k) Melakukan persipan hardware dan software sehubungan

(29)

16

1) Membantu Seksi Pelayanan dalam mencetak label SPT

Tahunan,

2) Melakukan penataan IP address untuk jaringan komputer,

dan melakukan perekaman data objek PBB berdasarkan

permohonan Wajib Pajak.

3. Seksi Pelayanan

Merupakan perubahan nama dari Seksi Tata Usaha Perpajakan

(TUP) pada KPP dan Seksi Penetapan KPPBB

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Pelayanan antara lain

sebagai berikut:

a) Menerbitkan Kartu NPWP dan PKP bagi Wajib Pajak baru,

b) Menatausahakan formulir SPT Tahunan PPh dalam rangka

persiapan pengiriman SPT Tahunan kepada Wajib Pajak,

c) Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP), dan

d) Memberikan jawaban permintaan konfirmasi dan klarifikasi

data dari KPP lain

4. Seksi Penagihan

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh seksi Penagihan antara lain

(30)

17

a) Melaksanakan pencabutan STTS PBB Tahun Pajak

sebelumnya,

b) Melaksanakan Konfirmasi STTS PBB Tahun Pajak

sebelumnya dalam sektor perkotaan,

c) Melakukan pemanggilan dan himbauan pembayaran

tunggakan pajak,

d) Bedah tunggakan Wajib Pajak,

e) Melakukan penagihan aktif terhadap tunggakan pajak yang

telah jatuh tempo, dan

f) Menyusun data 100 besar tunggakan PBB untuk dilaporkan.

5. Seksi Pengawasan dan konsultasi

Merupakan gabungan dari Seksi PPh Orang Pribadi, PPh Badan,

PPh Putpot dan PPN.

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Pengawasan dan

Konsultasi antara lain sebagai berikut:

a) Pembuatan profil Wajib Pajak,

b) Pembuatan ikhtisar Wajib Pajak,

c) Penyelesaian Permohonan Pemindahbukuan Wajib Pajak,

(31)

18

d) Pengawasan terhadap mekanisme dan tatacara pembayaran

penyetoran maupun pelaporannya termasuk dalam penerapan

aturan-aturan perpajakannya.

6. Seksi Pemeriksaan

Merupakan peralihan dari Tata Usaha/Administrasi Kantor

Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak.

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Pemeriksaan antara

lain sebagai berikut:

a) Menyusun rencana kerja,

b) Menyusun dan mengkoordinasikan Daftar Nominatif WP

yang akan diperiksa,

c) Menerbitakan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak (SPPP) dan

mendistribusikannya ke Seksi Fungsional,

d) Melaksanakan pengawasan, pelaksanaan jadwal pemeriksaan

sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan,

e) Melakukan pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan,

f) Memproses permohonan SPT LB Wajib Pajak Patuh,

g) Melakukan administrasi pemeriksaan pajak lainnya,

h) Menyusun laporan/surat tanggapan atas permasalahan yang

(32)

19

i) Menyusun laporan-laporan Seksi Pemeriksaan, dan

j) Mengadministrasikan berkas laporan hasil pemeriksaan.

7. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Merupakan peralihan dari Seksi Pendataan dan Penilaian pada

Kantor Pajak Bumi dan Bangunan (KPPBB).

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Ekstensifikasi

Perpajakan antara lain sebagai berikut:

a) Menyampaikan Usulan Surat Keputusan Klasifikasi dan

Besarnya NJOP sebagai dasar penetapan PBB,

b) Menyampaikan usulan besarnya Standar Investasi Tanaman

(SIT) Perkebunan ke Kanwil DJP Jawa Tengah II,

c) Membuat Laporan Data Potensi Wilayah KPP Pratama,

d) Menyelasaikan Laporan NJOP PBB,

e) Menyelesaikan pemberian NPWP OP melalui Pemberi

Kerja/Bendaharawan Pemerintah, dan

f) Membuat Laporan Kegiatan penerbitan NPWP Ekstensifikasi

WP OP karyawan KPP Pratama.

8. Kelompok Pejabat Fungsional

Merupakan peralihan dari Fungsional Pemeriksa di Kantor

(33)

20

Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Seksi Fungsional antara lain

sebagai berikut:

a) Menyampaikan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak

(SPPP) kepada Wajib Pajak, dan

b) Menyelesaikan pemeriksaan SPPP dengan diterbitkan

Laporan Pemeriksaan Pajak.

f. Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan

sistem dan manajemen Perpajakan kelas dunia yang dipercaya

dan dibanggakan masyarakat.

2. Misi

Menghimpun pembiayaan dalam negeri dari sektor pajak yang

mampu menunjang kemandirian pembiayaan Pemerintah

berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tingkat

efektivitas dan efisiensi.

2. Pengertian Pajak

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan

Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal

(kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan

(34)

21 3. Fungsi Pajak

Pajak memiliki fungsi dalam kegiatan bernegara yang sangat mendasar,

yaitu:

a. Fungsi Budgetair (Penerimaan)

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

pengeluaran-pengeluarannya.

b. Fungsi Regulerend (Mengatur)

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan

kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

(Mardiasmo,2002)

4. Pengelompokan Pajak

Pajak dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam yaitu:

a. Menurut Golongannya ( Mardiasmo,2002)

1. Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh

Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan

kepada orang lain.

Contoh: Pajak Penghasilan

2. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat

dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

(35)

22

b. Menurut Sifatnya (Mardiasmo,2002)

1. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan

pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan dari Wajib

Pajak.

2. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya,

tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.

c. Menurut Lembaga Pemungutnya (Mardiasmo,2002)

1. Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

2. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah

Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

5. Syarat dalam pemungutan Pajak oleh pihak fiskus, antara lain:

a. Pemungutan pajak harus adil (Syarat Keadilan)

Sesuai dengan tujuan hukum, yaitu mencapai keadilan, Undang-

Undang dan pelaksanaan pemungutan pajak harus adil.

Diantaranya adalah mengenakan pajak secara umum dan merata,

serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing Wajib Pajak.

Sedang adil dalam pelaksanaannya yaitu dengan memberikan hak

bagi Wajib Pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam

pembayaran, dan mengajukan banding.

(36)

23

Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi

maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan

perekonomian masyarakat.

c. Pemungutan pajak harus berdasarkan Undang-Undang (Syarat

Yuridis)

Negara Indonesia, pajak telah diatur dalam Undang-Undang

Perpajakan yaitu Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) tahun

2007. Hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan

keadilan, baik bagi Negara maupun warganya

d. Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Finansiil)

Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat

ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya.

e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana

Dengan sistem ini maka akan memudahkan dan mendorong

masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

6. Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

a. Official Assesment System

Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada

pemungut pajak (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang harus

(37)

24 b. Self Assesment System

Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang

terutang.

c.With Holding System

Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang

kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang

bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh

Wajib Pajak.

7. Pengertian SPT

SPT atau Surat Pemberitahuan adalah Surat yang oleh Wajib Pajak

digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak,

Objek Pajak dan atau bukan Objek Pajak dan atau harta dan Kewajiban,

menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

8. Jenis SPT

Surat Pemberitahuan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Surat

Pemberitahuan Masa dan Surat Pemberitahuan Tahunan

a. Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu

Masa Pajak, terdiri dari:

a) Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Pasal 26;

(38)

25

c) Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pasal 26;

d) Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 25;

e) Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2);

f) Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 15;

g) Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai;

h) Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi pemungut

i) Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penjualan atas Barang Mewah;

j) Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi Pengusaha

Kena Pajak Pedagang Eceran yang menggunakan nilai lain sebagai

dasar pengenaan Pajak.

b. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk

suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak yang terdiri dari:

a) Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak

Badan;

b) Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak

Badan yang diizinkan menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa

Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat;

c) Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak

Orang Pribadi;

(39)

26 9. Penyuluhan Perpajakan

Penyuluhan perpajakan yang dilakukan KP2KP adalah merupakan

suatu system penyampaian informasi bimbingan perpajakan

berkesinambungan yang adalah ujung tombak dalam pelaksanaan Self

Assesment System agar masyarakat tergugah dan sadar untuk melakukan

kewajiban perpajakannya.

Dalam bahasa Indonesia, istilah penyuluhan berasal dari kata dasar

"suluh" yang berarti pemberi terang di tengah kegelapan. Dengan

demikian, penyuluhan dapat diartikan sebagai proses untuk memberikan

penerangan kepada masyarakat tentang segala sesuatu yang belum

diketahui (dengan jelas). Namun, penerangan yang dilakukan tidaklah

sekedar memberi penerangan, tetapi penerangan yang dilakukan harus

terus menerus dilakukan sampai segala sesuatu yang diterangkan

benar-benar dipahami, dihayati dan dilaksanakan oleh masyarakat

Tujuan yang sebenarnya dari penyuluhan adalah terjadinya perubahan

perilaku sasaran nya. Hal ini merupakan perwujudan dari : pengetahuan,

sikap, dan keterampilan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak

langsung dengan indera manusia. Dengan demikian, penyuluhan dapat

diartikan sebagai proses perubahan perilaku (pengetahuan, sikap, dan

keterampilan) di kalangan masyarakat. Dengan kata lain, mendefinisikan

penyuluhan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana pola perilaku

manusia terbentuk, bagaimana perilaku manusia dapat berubah atau diubah

(40)

27

dengan perilaku baru yang berakibat pada kualitas kehidupan yang lebih

baik.

Melalui penyuluhan juga harus diupayakan tidak terciptanya

"ketergantungan" masyarakat kepada penyuluhnya. Penyuluh hanya

sekadar sebagai fasilitator dan dinamisator untuk memperlancar proses

pembangunan yang direncanakan. Dengan kata lain, melalui penyuluhan,

ingin dicapai suatu masyarakat yang memiliki pengetahuan luas tentang

berbagai ilmu dan teknologi, memiliki sikap yang progresif untuk

melakukan perubahan dan inovatif terhadap sesuatu (informasi) yang baru,

serta terampil dan mampu berswadaya untuk mewujudkan keinginan dan

harapan-harapannya demi tercapainya perbaikan kesejahteraan keluarga

atau masyarakatnya.

Dari uraian diatas terkandung pengertian bahwa :

(1) Penyuluh harus bekerjasama dengan masyarakat. Kehadiran

penyuluh bukan sebagai penentu atau pemaksa, tetapi ia harus mampu

menciptakan suasana dialogis dengan amsyarakat dan mampu

menumbuhkan, menggerakkan, serta memelihara partisipasi

masyarakat.

(2) Penyuluhan tidak menciptakan ketergantungan, tetapi harus mampu

mendorong semakin terciptanya kreativitas dan kemandirian

masyarakat agar semakin memiliki kemampuan untuk berswakarsa,

(41)

kegiatan-28

kegiatan guna tercapainya tujuan, harapan, dan keinginan-keinginan

masyarakat sasarannya.

(3) Penyuluhan yang dilaksanakan harus selalu mengacu kepada

terwujudnya kesejahteraan ekonomi masyarakat dan peningkatan

harkatnya sebagai manusia.

Dapat diartikan bahwa tujuan penyuluhan perpajakan adalah :

1. agar para wajib Pajak sadar akan kewajiban perpajakannya,

2. agar para Wajib Pajak mengetahui bagaimana cara pelaporan pajak, pengisian

SPT Tahunan,

3. agar para Wajib Pajak mengetahui secara pasti arti pentingnya pajak bagi

Negara Indonesia.

B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Pelaksanaan penyuluhan di tahun 2009

Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP)

Wonogiri di tahun 2009 mengadakan seraangkaian kegiatan penyuluhan baik itu

penyuluhan melalui dialog interaktif di radio atau juga melalui telepon atau juga

melalui acara-acara yang sudah direncanakan dengan matang.

Rangkaian penyuluhan perpajakan yang dilakukan pada tahun 2009

(42)
[image:42.842.83.739.127.515.2]

29 Tabel II.1 Kegiatan Penyuluhan Bulan Januari 2009

tanggal Tempat pelaksanaan

peserta peserta metode materi

diundang hadir 5-01-

2009

Aula KP2KP wonogiri

100 79 WP OP karyawan swasta

Penyuluhan secara langsung

- Pengenalan NPWP (pendaftaran, manfaat, dan kewajiban

perpajakannya)

- Tata cara pengisian SPT 1770SS yang wajib diisi oleh karyawan. 19-1-2009 Ruang data

Sekda Wonogiri

150 143 PNS di lingkungan Sekda Wonogiri

Penyuluhan secara langsung

- Pengenalan NPWP (pendaftaran, manfaat, dan kewajiban

perpajakannya)

- Tata cara pengisian SPT Tahunan 1770SS dan 1770S yang wajib diisi PNS.

20-1-2009 Aula PWRI Kec Wonogiri

200 160 WP OP Pensiunan atau Veteran

Peyuluhan secara langsung

- Pengenalan NPWP (pendaftaran, manfaat, dan kewajiban

perpajakannya)

- Tata cara pengisian SPT 1770 SS - Tata cara pelaporan dan batas waktu

pelaporan 26-1-2009 Aula KP2KP

Wonogiri

100 76 WP OP Usahawan Penyuluhan secara langsung

- Pengenalan NPWP (pendaftaran, manfaat, dan kewajiban

perpajakannya)

- Tata cara pengisian SPT 1770 tanggal Tempat

pelaksanaan

(43)
[image:43.842.132.736.162.505.2]

30 Tabel II.2 kegiatan Penyuluhan Bulan Februari 2009

tanggal Tempat Pelaksanaan

peserta Peserta metode Materi

diundang Hadir 6-2-2009 Aula KP2KP

Wonogiri

50 36 Bendaharawan Instansi vertical di Kab Wonogiri

Penyuluhan secara langsung

- Pengembangan PPA

- Pengertian Pungutan dan Potongan Pajak

11-2-2009 Dinas pendidikan Kab. Wonogiri

150 100 Bendahara BOS SD dan SMP se

Kab.Wonogiri

Penyuluhan secara langsung

- Pengembangan PPA

- Pengertian Pungutan dan Potongan Pajak

16-2-2009 Aula KP2KP Wonogiri

75 50 WP Badan Penyuluhan

secra langsung

- Cara pengisian SPT 1771 - Pembahasan UU PPN th 2009 - Tarif pajak

17-2-2009 POLRES Wonogiri

350 300 Anggota Polri Kab. Wonogiri

Penyuluhan secara langsung

- Pengadaan NPWP - Penjelasan PTKP

(44)
[image:44.842.79.739.154.428.2]

31 Tabel II.3 Kegiatan Penyuluhan Bulan Maret 2009

tanggal Tempat Pelaksanaan

peserta Peserta metode Materi

diundang hadir 3-3-2009 KUD Sumber

Alam Selogiri

80 51 Keluarga binaan KUD Alam Selogiri yaitu: - Kelompok usaha tani - Kelompok usaha ternak Penyuluhan secara lansung

- Pengenalan NPWP dan keuntungannya

- PPh OP - PPh Badan

9-3-2009 Radio GIS Wonogiri

- - Pendengar Radio GIS Penyuluhan secara tidak langsung (melalui dialog interaktif)

Materi seputar SPT Tahunan PPh tahun 2009

11-3-2009 Aula KP2KP Wonogiri

75 50 Pengusaha jasa konstruksi

Penyuluhan secara langsung

Tata cara pengisian SPT Tahunan beserta tariff-tarif yang berlaku

(45)
[image:45.842.80.744.148.498.2]

32 Tabel II.4 Kegiatan Penyuluhan Bulan April 2009

tanggal Tempat Pelaksanaan

peserta Peserta metode Materi

diundang hadir

5-4-2009 Radio GIS - - Pendengar Radio GIS Penyuluhan secara tidak langsung (melalui dialog interaktif)

Materi seputar SPT Tahunan PPh tahun 2009

6-4-2010 Kec. Bulukerto 50 41 Kepala desa, petugas BPR, BKK, LPM, BPD kec Bulukerto

Penyuluhan secara langsung

Sosialisasi penyampaian SPT PBB Tahun 2009

9-4-2009 Kec.

Purwantoro

75 54 Kepala desa, petugas BPR, BKK, LPM, BPD kec Purwantoro

Penyuluhan secara langsung

(46)

33 10-4-2009 Kec. jatisrono 75 53 Kepala desa, petugas

BPR, BKK, LPM, BPD kec Jatisrono

Penyuluhan secara langsung

Sosialisasi penyampaian SPT PBB Tahun 2009

13-4-2009 Kec. Girimarto 40 27 Kepala desa, petugas BPR, BKK, LPM, BPD kec Girimarto

Penyuluhan secara langsung

Sosialisasi penyampaian SPT PBB Tahun 2009

14-4-2009 Kec. Ngadirojo 60 47 Kepala desa, petugas BPR, BKK, LPM, BPD kec Ngadirojo

Penyuluhan secara langsung

Sosialisasi penyampaian SPT PBB Tahun 2009

16-4-2009 Kec. Giritontro 50 34 Kepala desa, petugas BPR, BKK, LPM, BPD kec Giritontro

Penyuluhan secara langsung

Sosialisasi penyampaian SPT PBB Tahun 2009

17-4-2009 Kec. Baturetno 60 47 Kepala desa, petugas BPR, BKK, LPM, BPD kec Baturetno

Penyuluhan secara langsung

Sosialisasi penyampaian SPT PBB Tahun 2009

22-4-2009 Kec.

Pracimnatoro

50 37 Kepala desa, petugas BPR, BKK, LPM, BPD kec

Pracimantoro

Penyuluhan secara langsung

(47)

34 23-4-2009 Kec. Manyaran 50 36 Kepala desa, petugas

BPR, BKK, LPM, BPD kec Manyaran

Penyuluhan secara langsung

Sosialisasi penyampaian SPT PBB Tahun 2009

24-4-2009 Kec. Wonogiri 50 41 Kepala desa, petugas BPR, BKK, LPM, BPD kec

Penyuluhan secara langsung

Sosialisasi penyampaian SPT PBB Tahun 2009

(48)
[image:48.842.92.733.111.281.2]

35 Tabel II.5 Kegiatan Penyuluhan Bulan Mei 2009

Tanggal Tempat Pelaksanaan

peserta Peserta metode materi

diundang hadir 13-5-2009 KP2KP

Wonogiri

120 100 Anggota: - Gapensi - Aspekindo - Gapeknas Penyuluhan secara langsung

Tata cara pengisian laporan Masa: - PPh ps.25

- PPh ps.22 - PPh ps.4 ayat 2

- PPN

- Simulasi UU PP nth 2009 tentang jasa konstruksi

26-5-2009 KP2KP Wonogiri

75 50 Bendahara BOS lingkungan Yayasan Swasta

Penyuluhan secara langsung

PPn dan PPN BM

(49)
[image:49.842.80.740.137.294.2]

36 Tabel II.6 Kegiatan Penyuluhan Bulan Juni

Tanggal Tempat Pelaksanaan

peserta Peserta metode materi

diundang hadir 4-6-2009 UPT Dinas

Kec. Selogiri

50 37 Bendahara gaji/ pemegang kas

Penyuluhan secara langsung

Tata cara pemotongan dan pemungutan PPh

18-6-2009 Depag Kab. Wonogiri

100 84 Bendahara gaji/ pemegang kas

Penyuluhan secara langsung

Tata cara pemotongan dan pemungutan PPh

23-6-2009 UPT Dinas kec.

Wuryantoro

85 71 Bendahara gaji/ pemegang kas

Penyuluhan secara langsung

Tata cara pemotongan dan pemungutan PPh

(50)
[image:50.842.71.739.109.310.2]

37 Tabel II.7 Kegiatan Penyuluhan Bulan Juli 2009

Tanggal Tempat Pelaksanaan

peserta Peserta metode materi

diundang hadir 21-7-2009 Aula KP2KP

Wonogiri

100 73 WP yang membayar atau pengeluaran gaji

Penyuluhan secara langsung

Per-31 atau PER 32/PJ/2009

22-7-2009 UPT Dinas Kec.

Wuryantoro

80 63 Bendaharawan BOS Penyuluhan secara langsung

Pemotongan atau pemungutan PPh dan PPN

27-7-2009 UPT Diknas Kec. Sidoharjo

100 83 Bendaharawan BOS Penyuluhan secara langsung

Pemotongan atau pemungutan PPh dan PPN

30-7-2009 UPT Diknas Kec.

Nguntoronadi

100 85 Bendaharawan BOS Penyuluhan secara langsung

Pemotongan atau pemungutan PPh dan PPN

(51)
[image:51.842.86.737.108.496.2]

38 Table II.8 Kegiatan Penyuluhan Bulan Agustus

Tanggal Tempat Pelaksanaan

peserta Peserta metode materi

diundang hadir 4-8-2009 UPT Diknas

Kec.Giriwoyo

85 76 Bend BOS Penyuluhan

secara langsung

Pemotongan atau pemungutan PPh dan PPN

5-8-2009 UPT Diknas Kec. Puh Pelem

80 66 Bend BOS Penyuluhan

secara langsung

Pemotongan atau pemungutan PPh dan PPN

6-8-2009 UPT Diknas Kec.

Pracimantoro

120 93 Bend BOS Penyuluhan

secara langsung

Pemotongan atau pemungutan PPh dan PPN

10-8-2009 UPT Diknas Kec. Girimarto

90 62 Bend BOS Penyuluhan

secara langsung

Pemotongan atau pemungutan PPh dan PPN

12-8-2009 UPT Diknas Kec.

Batuwarno

50 36 Bend BOS Penyuluhan

secara langsung

Pemotongan atau pemungutan PPh dan PPN

13-8-2009 UPT Diknas Kec.Giritontro

60 40 Bend BOS Penyuluhan

secara langsung

Pemotongan atau pemungutan PPh dan PPN

18-8-2009 UPT Diknas Kec.

Purwantoro

120 95 Bend BOS Penyuluhan

secara langsung

Pemotongan atau pemungutan PPh dan PPN

19-8-2009 UPT Diknas Kec. Jatisrono

80 60 Bend BOS Penyuluhan

secara langsung

Pemotongan atau pemungutan PPh dan PPN

(52)
[image:52.842.63.735.134.250.2]

39 Tabel II. 9 Kegiatan Penyuluhan Bulan September

Tanggal Tempat Pelaksanaan

peserta Peserta metode materi

diundang hadir

29-9-2009 Kec. Wonogiri 30 25 Bend Pengeluaran Pengelola PNPM

Penyuluhan secara langsung

Pemungutan dan Pemotongan PPh dan PPN

30-9-2009 Kec. Selogiri 30 25 Bend Pengeluaran Pengelola PNPM

Penyuluhan secara langsung

Pemungutan dan Pemotongan PPh dan PPN

(53)
[image:53.842.81.734.159.505.2]

40 Tabel II.10 Kegiatan Penyuluhan Bulan Oktober

Tanggal Tempat Pelaksanaan

peserta Peserta metode materi

diundang hadir 7-10-2009 Kec.

Wuryantoro

50 33 - Bendahara

pengeluaran - Pengelola PNPM Penyuluhan secara langsung

Pemungutan dan Pemotongan PPh dan PPN

8-10-2009 Kec.

Pracimantoro

50 33 - Bendahara

pengeluaran - Pengelola PNPM Penyuluhan secara langsung

Pemungutan dan Pemotongan PPh dan PPN

12-10-2009

Kec. Giriwoyo 60 48 - Bendahara pengeluaran - Pengelola PNPM Penyuluhan secara langsung

Pemungutan dan Pemotongan PPh dan PPN

15-10-2009

Kec. Giritontro 35 25 - Bendahara pengeluaran - Pengelola PNPM Penyuluhan secara langsung

Pemungutan dan Pemotongan PPh dan PPN

21-10-2009

Kec. Batuwarno

45 30 - Bendahara

pengeluaran - Pengelola PNPM Penyuluhan secara langsung

Pemungutan dan Pemotongan PPh dan PPN

26-10-2009

KP2KP Woogiri

40 27 WP OP Pensiunan (PWRI Kec. Selogiri)

Penyuluhan secara

(54)

41

langsung

27-10-2009

Kec. Tirtomoyo

60 45 - Bendahara

pengeluaran - Pengelola

PNPM

Penyuluhan secara langsung

Pemungutan dan Pemotongan PPh dan PPN

(55)
[image:55.842.81.736.135.450.2]

42 Tabel II.11 kegiatan Penyuluhan Bulan November

Tanggal Tempat Pelaksanaan

peserta Peserta metode materi

diundang hadir 3-11-2009 Kec.

Ngadirojo

60 43 - Bendahara

pengeluaran - pengelola PNPM Penyuluhan secara langsung

Pemungutan dan Pemotongan PPh dan PPN

11-11-2009

Kec. Jatipurno 40 27 - Bendahara pengeluaran - Pengelola PNPM Penyuluhan secara langsung

Pemungutan dan Pemotongan PPh dan PPN

17-11-2009

Kec. Jatisrono 50 36 - Bendahara pengeluaran - Pengelola PNPM Penyuluhan secara langsung

Pemungutan dan Pemotongan PPh dan PPN

25-11-2009

Kec.

Purwantoro

60 46 - Bendahara

pengeluaran - Pengelola PNPM Penyuluhan secara langsung

Pemungutan dan Pemotongan PPh dan PPN

30-11-2009

Kec. Bulukerto 50 32 - Bendahara pengeluaran - Pengelola PNPM Penyuluhan secara langsung

Pemungutan dan Pemotongan PPh dan PPN

(56)
[image:56.842.71.748.136.310.2]

43 Tabel II. 12 Kegiatan Penyuluhan Bulan Desember

Tanggal Tempat Pelaksanaan

peserta Peserta metode materi

diundang hadir

14-12-2009

Aula KP2KP Wonogiri

70 50 Pensiunan POLRI/ TNI (anggota ASABRI)

Penyuluhan secara langsung

- penyuluhan NPWP - SPT 1770SS

28-12-2009

Aula KP2KP Wonogiri

70 50 Penyuluhan

secara langsung

- penyuluhan NPWP - SPT 1770SS

29-12-2009

KODIM Wonogiri

300 240 Prajurit KODIM Wonogiri

Penyuluhan secara langsung

- penyuluhan NPWP - SPT 1770SS - Pengisian

(57)

44

Dari tabel diatas dapat dilihat apa saja meteri yang disampaikan pada saat penyuluhan

dilakukan. Dapat dilihat pula jumlah undangan yang disebar serta undangan yang hadir

untuk mengikuti acara tersebut. Dari data jumlah undangan yang disajikan masih banyak WP

yang tidak hadir dalam acara penyuluhan. Yang tidak menghadiri kira-kira 23% dari

undangan yang disebar.

[image:57.595.82.472.281.371.2]

Penyampaian SPT Tahunan tahun 2008 dan 2009 dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel II.13 Penyampaian SPT Tahunan 2008 dan 2009

Tahun NPWP terdaftar Yang menyampaikan Jumlah kesalahan

2008 14.666 6.136 736

2009 21.997 13.767 240

Sumber: KP2KP Wonogiri

2. Tujuan Penyuluhan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi

Dari serangkaian penyuluhan yang dilakukan, penyuluhan tersebut memiliki tujuan sebagai

berikut:

a) Menambah ilmu atau wawasan seputar Pajak Penghasilan dan mengetahui manfaat

NPWP serta menfaat pajak bagi perkembangan negara Indonesia.

b) Wajib Pajak dapat belajar cara mengisi SPT Tahunan 1770 OP dengan benar yang

berarti lengkap dan menyampaikan secara tepat waktu

c) WP bisa mengerti dan mengetahui Peraturan dan Ketentuan Perpajakan yang

berlaku.

d) WP bisa menghitung sendiri pajaknya sesuai dengan Self Assesment System yaitu

(58)

45 BAB III

TEMUAN

A. KELEBIHAN

Dengan penyuluhan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Penyuluhan dan

Konsultasi Perpajakan (KP2KP Wonogiri) maka penulis dapat mengetahui

kelebihan-kelebihan yang ada, antara lain:

1. Pada tahun 2008 Wajib Pajak Orang Pribadi Kab. Wonogiri yang terdaftar

adalah 14.666 dan yang menyampaikan SPT Tahunan sebanyak 6.136. Pada

tahun 2009 KP2KP Wonogiri menggiatkan kegiatan penyuluhan secara rutin

dan menambah jadwal keliling Mobil Tax Unit (MTU) di seluruh kecamatan di

Kabupaten Wonogiri maka terjadi peningkatan penyampaian SPT Tahunan

Orang Pribadi yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar tahun 2009

sebanyak 21.997 dan Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan 2009

sebanyak 13.767.

2. Berkurangnya tingkat kesulitan (kesalahan dalam pengisian SPT Tahunan

maupun kelengkapan data) pelaporan SPT Orang Pribadi tahun 2009. Pada

tahun 2008, kesalahan yang ada sejumlah 736 kesalahan, namun pada tahun

2009 menurun mejadi 240 kesalahan.

3. Wajib Pajak merasa terbantu atau dengan adanya penyuluhan semakin

memudahkan Wajib Pajak dalam mengatasi permasalahan perpajakan,

(59)

46 B. KELEMAHAN (KENDALA)

1. Masih adanya Wajib Pajak yang terdaftar dalam undangan namun tidak hadir

dalam penyuluhan yang telah ditetapkan tanggal dan waktu pelaksanaannya.

2. Minimnya jumlah petugas KP2KP Wonogiri yang melayani pelaporan SPT

Tahunan sehingga pengecekan kelengkapan formulir SPT tidak berjalan

maksimal.

3. Cakupan wilayah kerja dari KP2KP Wonogiri yang luas terdiri dari 24

kecamatan dan tidak adanya pelayanan pelaporan SPT di daerah yang jauh dari

Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan membuat tidak

maksimalnya pelaporan SPT Tahunan.

4. Banyaknya jenis usaha atau bentuk usaha yang dilakukan Wajib Pajak

sehingga penghitungan di SPT PPh OP untuk jenis usaha tertentu sulit

dilakukan karena Wajib Pajak hanya mengetahui gambaran penghitugannya

(60)

47 BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dengan berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan di KP2KP Wonogiri

mengenai pelaksanaan pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi tahun 2009, penulis

dapat mengambil mengambil kesimpulan bahwa:

 Penyuluhan yang dilakukan oleh KP2KP Wonogiri berlangsung setiap bulan

dengan cara bergiliran di Kab. Wonogiri.

 Penyuluhan yang dilakukan bukan hanya bagi Wajib Pajak Orang Pribadi

namun juga bagi Wajib Pajak Badan dan Bendaharawan pemerintah ataupun

sekolah.

 Pada waktu penyuluhan masih saja ada Wajib Pajak yang tidak datang pada

waktu acara. Dari undangan yang disebar, yang tidak datang dapat

diperkirakan sebesar 23% dalam 1 tahun.

 Peserta penyuluhan diharapkan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan

menjadi tahu apa guna NPWP serta seluk beluk perpajakan dan pengisian

formulir-formulir SPT Tahunan.

B. SARAN

Melihat kesimpulan di atas yang menjelaskan mengenai kelemahan dan

kendala yang dihadapi Wajib Pajak maupun petugas dalam pelaksanaan pelaporan

(61)

48

dapat memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan pelaporan SPT Tahunan. Saran

dan rekomendasi tersebut antara lain:

1. Memanfatkan penggunaan Mobil Tax Unit (MTU) utuk melakukan

penyuluhan di daerah-daerah terpencil.

2. Bagi Account Reprensitative yang bekerja di wilayah Kabupaten Wonogiri

diharapkan lebih optimal dalam melakukan pengawasan dan penegakan

hukum kepada Wajib Pajak ini akan membuat Wajib Pajak tidak berani

melakukan pelanggaran sehingga akan tercipta kepatuhan yang maksimal

dalam hal pemenuhan kewajiban perpajakan di wilayah Kabupaten

Wonogiri

3. KP2KP Wonogiri perlu menambah personil petugas yang melayani

pelaporan SPT Tahunan agar pengecekannya berjalan dengan maksimal

(62)

49

DAFTAR PUSTAKA

Analisa pengaruh penyuluhan perpajakan terhadap jumlah kepatuhan Wajib Pajak. Tgl 12 Maret 2009, www.google.com

Fitriandi, Primandita, Tejo Birowo dan Yuda Aryanto. 2007. Kompilasi Undang-Undang Perpajakan Terlengkap. Salemba Empat: Jakarta.

Mardiasmo. 2002. Perpajakan. Andi: Yogyakarta.

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-34 / PJ/2009

Suandy, Erly. 2002. Hukum Pajak. Edisi Kedua (Revisi). Salemba Empat: Jakarta.

Suandy, Erly. 2006. Perpajakan. Edisi 2. Salemba Empat: Jakarta

(63)

50

(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)

Gambar

TABEL
Gambar  II.1 Bagan Organisasi Kantor Pelayanan Pajak
Gambar II.2 Bagan Organisasi Kantor Pelayanan Penyuluhan
Tabel II.1
+7

Referensi

Dokumen terkait