• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Judul: Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala

Sekolah dan Iklim Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru

(Analisis Deskriptif pada SD Negeri di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang)

Nama : Kosim Edi Setiana Nim : 1204802

Abstrak

Sekolah sebagai suatu organisasi dirancang untuk dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya dipengaruhi oleh orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah, iklim kerja dan disiplin kerja guru. Sementara disiplin merupakan syarat yang harus ada bagi organisasi termasuk guru dalam menciptakan suatu lingkungan pendidikan yang berkualitas. Tanpa adanya disiplin yang baik maka akan sangat sulit bagi sekolah untuk mencapai hasil optimal. Hal ini yang melatarbelakangi penelitian dengan judul “pengaruh Orientasi periaku kepemimpinankepala sekolah dan iklim kerja terhadap disiplin kerja guru”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan studi kepustakaan dan studi dokumentasi serta angket sebagai alat pengumpul data utama. Berdasarkan hasi perhitungan SPSS 17.00, ketiga variabel dalam penelitian ini termasuk kategori sangat baik. Uji korelasi ketiga variabel dalam penelitian ini yang menunjukan tingkat hubungan yang sedang atau cukup baik.

Hasil penelitian diperoleh gambaran aktual: (1) Orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah berada pada kondisi cukup baik (2) Iklim kerja guru berada pada kondisi cukup kondusif, Sementara (3) Disiplin kerja pada populasi penelitian berada pada kondisi yang mengkhawatirkan, sebab belum menunjukan bahwa proses menuju disiplin kerja guru dengan kategori yang maksimal, terdapat pengaruh yang signifikan antara (4) Orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru dengan korelasi yang cukup kuat, (5) Iklim kerja terhadap disiplin kerja guru dengan korelasi yang cukup kuat, dan (6) Orientasi perilaku kepemimpinankepala sekolah dan Iklim kerja terhadap disiplin kerja guru dengan korelasi yang cukup kuat

(2)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “PENGARUH

ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM

KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU” (Analisis Deskriptif pada SD

Negeri di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang) ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, April 2014 Yang membuat pernyataan

(3)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

KATA PENGANTAR

Disiplin merupakan syarat yang harus ada bagi organisasi termasuk guru

dalam menciptakan suatu lingkungan pendidikan yang berkualitas. Tanpa adanya

disiplin yang baik maka akan sangat sulit bagi sekolah untuk mencapai hasil

optimal.Dengan adanya sikap disiplin akan mendorong gairah kerja guru untuk

mewujudkan tujuan sekolah, sebab jika guru tidak memperlihatkan sikap

disiplinnya, maka akan merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung

terhadap dirinya, teman sejawatnya dan terhadap sekolah secara keseluruhan

Tesis ini diajukan dari rendahnya disiplin guru dewasa ini, sebagai akibat

rendahnya orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan perubahan iklim

kerja dan Alhamdulilah seraya memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, akhirnya tesis ini

dapat terselesaikan. Dalam penulisan tesis ini penulis banyak mendapat masukan

dari berbagai pihak, karenanya dalam kesempatan ini penulis sampaikan rasa

hormat dan terima kasih atas segala masukan yang telah diberikan tersebut.

Demikian pengantar ini kami sampaikan, kritik dan saran guna membuat

pola tulisan yang lebih baik lagi, tetap kami harapkan. Semoga bermanfaat

adanya. Amin.

Bandung, April 2014

(4)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

Judul: Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala

Sekolah dan Iklim Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru

(Analisis Deskriptif pada SD Negeri di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang)

Nama : Kosim Edi Setiana Nim : 1204802

Abstrak

Sekolah sebagai suatu organisasi dirancang untuk dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya dipengaruhi oleh orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah, iklim kerja dan disiplin kerja guru. Sementara disiplin merupakan syarat yang harus ada bagi organisasi termasuk guru dalam menciptakan suatu lingkungan pendidikan yang berkualitas. Tanpa adanya disiplin yang baik maka akan sangat sulit bagi sekolah untuk mencapai hasil optimal. Hal ini yang melatarbelakangi penelitian dengan judul “pengaruh Orientasi periaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja terhadap disiplin kerja guru”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan studi kepustakaan dan studi dokumentasi serta angket sebagai alat pengumpul data utama. Berdasarkan hasi perhitungan SPSS 17.00, ketiga variabel dalam penelitian ini termasuk kategori sangat baik. Uji korelasi ketiga variabel dalam penelitian ini yang menunjukan tingkat hubungan yang sedang atau cukup baik.

Hasil penelitian diperoleh gambaran aktual: (1) Orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah berada pada kondisi cukup baik (2) Iklim kerja guru berada pada kondisi cukup kondusif, Sementara (3) Disiplin kerja pada populasi penelitian berada pada kondisi yang mengkhawatirkan, sebab belum menunjukan bahwa proses menuju disiplin kerja guru dengan kategori yang maksimal, terdapat pengaruh yang signifikan antara (4) Orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru dengan korelasi yang cukup kuat, (5) Iklim kerja terhadap disiplin kerja guru dengan korelasi yang cukup kuat, dan (6) Orientasi perilaku kepemimpinankepala sekolah dan Iklim kerja terhadap disiplin kerja guru dengan korelasi yang cukup kuat

(5)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillahirrohmaanirrohiim

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya

tesis ini dapat penulis selesaikan. Banyak rintangan yang menghadang dan tidak

jarang mematahkan semangat penulis untuk secara intensif menuntaskan

penulisan tesis ini. Namun akhirnya atas pertolongan Allah SWT tuntas jualah

semua kekhawatiran dan kegundahan yang selalu menyertai perjalanan penulis

selama penyusunan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa banyak orang-orang yang mendorong dan

memberi bantuan atas penyelesaian tesis ini, semenjak perancangan hingga

pelaporannya. Sudah selayaknya penulis haturkan ucapan terima kasih yang

sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua pihak.

Rasa terima kaih dan penghargaan yang setulus-tulusnya penulis sampaikan

kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Endang Herawan, M.Pd sebagai pembimbing 1 yang telah

mencurahkan pemikiran, memberikan saran, nasihat, dorongan dan

bimbingan yang tanpa lelah.

2. Bapak Dr. Asep Suryana, M.Pd sebagai pembimbing II yang tanpa

bosan-bosannya meluangkan waktu, memberikan saran, nasihat, dorongan dan

bimbingan sampai tesis ini selesai dilaporkan.

3. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd, selaku Rektor Universitas

Pendidikan Indonesia, yang telah memberikan kesempatan dan dorongan

kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Universitas Pendidikan

Indonesia.

4. Bapak Prof. H. Udin S. Sa’ud, P.hD sebagai ketua program studi

Administrasi Pendidikan yang telah memberi peluang dalam studi,

(6)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

5. Seluruh karyawan dan staf di lingkungan PPS UPI yang telah memberikan

bantuan selama mengikuti studi di Universitas Pendidikan Indonesia.

6. Keluarga besar UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Jatigede, Kabupaten

Sumedang terima kasih atas izin dan kebijaksanaannya sehingga penulis

dapat menyelesaikan studi dengan tepat waktu.

7. Keluarga besar SD Negeri Cijengjing 2, Kecamatan Jatigede, Kabupaten

Sumedang yang tiada hentinya mendo’akan, memberi semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan studi ini.

8. Kepada Ibunda tercinta, Bapak dan Ibu mertua, dan juga kakak tercinta yang tiada putusnya mendo’akan keberhasilan dan kebahagiaan penulis 9. Keluargaku tercinta yang dengan ikhlas diambil kebahagiaannya karena

kesibukan penulis dalam menyelesaikan studi ini, terutama buat istriku

tercinta dan buah hatiku terkasih. Mereka telah banyak memberikan

pengorbanan baik waktu, kasih sayang yang hilang meskipun begitu mereka tidak luput untuk selalu berdo’a agar penulis secepatnya menyelesaikan studi ini. Semoga ilmu yang didapatkan bisa diamalkan

untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah segalanya dikembalikan. Semoga

rahmat dan hidayah-Nya senantiasa dilimpahkan kepada semua pihak yang telah

banyak membantu dalam penyelesaian studi ini. Amien.

Bandung, April 2014

(7)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iii

PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Variabel Penelitian ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

G. Struktur Organisasi Tesis ... 9

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN, KERANGKA PEMIKIRAN, ASUMSI DAN HIPOTESIS ... 11

A. Kajian Kepustakaan ... 11

I. Kajian Disiplin Kerja Guru dalam Administrasi Pendidikan ... 11

1.1 Pengertian Disiplin ... 11

1.2 Konsep Disiplin Kerja Guru ... 13

1.3 Pembinaan Terhadap Disipin Kerja Guru ... 25

1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 30

(8)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

dalam Administrasi Pendidikan ... 32

2.1 Pengertian Kepemimpinan ... 32

2.2 Fungsi Kepemimpinan ... 36

2.3 Syarat-Syarat Menjadi Pemimpin ... 36

2.4 Orientai Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah... 42

3. Kajian Iklim Kerja dalam Administrasi Pendidikan ... 46

3.1 Konsep Iklim ... 46

3.2 Konsep Iklim Kerja ... 47

B. Kerangka Pemikiran ... 53

C. Asumsi-Asumsi dan Hipotesis Penelitian ... 55

1. Asumsi-Asumsi ... 55

2. Hipotesis penelitian ... 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 57

A. Metodologi Penelitian ... 57

B. Populasi dan Sampel ... 58

C. Teknik Pengumpulan Data ... 59

D. Definisi Operasional... 66

E. Prosedur Pengolahan Data ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71

A. Hasil Penelitian ... 71

1. Analisis Data ... 71

1.1 Seleksi Data ... 71

1.2 Tabulasi Data ... 71

2. Uji Normalitas Data ... 72

3. Deskripsi Data ... 74

3.1 Deskripsi Data Variabel Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah... 74

3.2 Deskripsi Data Variabel Iklim Kerja... 79

3.3 Deskripsi Data Variabel Disiplin Kerja Guru ... 84

(9)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

3.5 Pengaruh Iklim Kerja (X2) terhadap Disiplin Kerja

Guru (Y) ... 90

3.6 Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Iklim Kerja (X2) terhadap Disiplin Kerja Guru (Y) ... 91

B. Pembahasan ... 94

1. Gambaran Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang... 94

2. Gambaran Iklim Kerja Guru pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang ... 96

3. Gambaran Disiplin Kerja Guru Sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang ... 98

4. Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru ... 100

5. Pengaruh Iklim Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru ... 102

6. Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru ... 103

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 106

A. Kesimpulan ... 106

B. Rekomendasi ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 109

(10)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

DAFTAR TABEL

3.1 Populasi Penelitian Guru SD di Kecamatan Jatigede ... 58

3.2 Kriteria penskoran alternatif jawaban untuk setiap item... 68

4.1 Hasil Seleksi Penyebaran Angket ... 71

4.2 Data Uji Normalitas Hasil Penelitian ... 72

4.3 Resume Penghitungan Korelasi ... 73

4.4 Tabel Distribusi Frequensi Variabel Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 74

4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1 ... 76

4.6 Kecenderungan variabel (X1) Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 77

4.7 Kriteria Penilaian Persentase Skor Tanggapan Responden ... 78

4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Iklim Kerja (X2) ... 80

4.9 Kecenderungan Variabel (X2) Iklim Kerja ... 81

4.10 Tabel Distribusi Frequensi Variabel Disiplin Kerja Guru (Y) ... 82

4.11.Kriteria Penilaian Persentase Skor Tanggapan Responden ... 83

4.12 Kecenderungan Variabel (Y) Disiplin Kerja Guru ... 84

4.13 Hasil penghitungan determinasi ... 85

(11)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

4.15 Kriteria Penilaian Persentase Skor Tanggapan Responden ... 88

4.16 Hasil penghitungan determinasi ... 89

4.17 Resume regresi variabel X1 ke Y ... 90

4.18 Hasil penghitungan determinasi ... 91

4.19 Resume regresi variabel X1,X2 ke Y ... 91

4.20 Hasil penghitungan determinasi ... 92

4.21 Resume regresi variabel X1, X2 ke Y ... 92

(12)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 57

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metodologi Penelitian

Teori dalam penelitian kuantitatif diposisikan sebagai alat untuk

mengembangkan instrumen dan melakukan analisa untuk mencermati dan

mengkaji fenomena yang terjadi di lapangan penelitian. Dalam penelitian ini,

masalah yang diteliti terdiri dari tiga variabel, yaitu orientasi perilaku

kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel X1, iklim kerja sebagai variabel

X2 dan disiplin kerja guru sebagai variabel Y.

Dalam penelitian ini, konteks lapangan dilihat dari suatu kajian teoritik,

sehingga nantinya akan melahirkan suatu gambaran mengenai kondisi lapangan

berdasarkan kajian teori tersebut. Selain itu, penelitian inipun akan mengkaji

keterkaitan antara variabel-variabel tersebut. Dalam konteks ini, teori akan

menjadi alat analisa sejauhmana keterkaitan antara variabel yang satu dengan

variabel yang lainnya dan teori pun akan mengungkapkan mengapa keterkaitan itu

demikian adanya.

Untuk keperluan penelitian mengenai pengaruh orientasi perilaku

kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja terhadap disiplin kerja guru, akan

dipilih lokasi penelitian pada SD negeri di kecamatan Jatigede kabupaten

Sumedang yang dikategorikan berdasarkan pada status negeri sejumlah 23

sekolah. Mencermati pada masalah yang akan diteliti, yakni orientasi perilaku

kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja terhadap disiplin kerja guru maka

metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

dengan pendekatan kuantitatif. Fokus penelitian ini sendiri berkisar pada orientasi

perilaku kepemimpinan kepala sekolah, iklim kerja dan disiplin kerja guru. Untuk

keperluan penelitian yang dimaksudkan, maka peneliti memfokuskan penelitian

pada SD Negeri yang berada di wilayah kecamatan Jatigede kabupaten Sumedang.

(13)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 58

B.Populasi dan Sampel

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil

meng-hitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik

tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin

dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 2004:6), sedangkan sampel adalah sebagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Populasi yang

menjadi objek penelitian adalah guru Sekolah Dasar se - Kecamatan Jatigede,

sejumlah 138 guru. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan dijadikan objek

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Populasi Penelitian Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Jatigede

No Nama Sekolah Jumlah Guru Sampel

25% dari Populasi

1 SD Cijeungjing I 8 2

2 SD Cijeungjing II 6 2

3 SD Parakankondang 4 1

4 SD Cihideung 5 1

5 SD Lebaksiuh 5 1

6 SD Leuwihieum 5 1

7 SD Cibeber 6 2

8 SD Talagadatar 6 2

9 SD Pamoyanan 6 2

10 SD Cimukti 7 2

11 SD Ciboboko 6 2

12 SD Hegarmanah 6 2

13 SD Cadasngampar 7 2

14 SD Cidadap 6 1

15 SD Ciranggem 6 1

(14)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 59

17 SD Cikandang 6 1

18 SD Cisampih 4 1

19 SD Ciawi 7 2

20 SD Jemah 6 1

21 SD Lontong 6 1

22 SD Karedok 8 2

23 SD Kadu 7 2

Jumlah 138 35

Sumber UPTD Kecamatan Jatigede (2013)

Setelah populasi ditetapkan, selanjutnya ditentukan sampel agar dapat

dilakukan pengumpulan data. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang

dijadikan objek penelitian yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi.

Arikunto (2004:117) mengatakan bahwa:

“Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel Nasution (2005:135) bahwa, “..mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya, oleh desain penelitiannya (asumsi-asumsi statistik), serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya.”

Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Arikunto (2005:120)

mengemukakan bahwa: Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang

dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara

10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Memperhatikan pernyataan tersebut, karena

jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini

menggunakan sampel secara acak (Random sampling) yaitu 25% dari populasi per

sekolah sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 35 orang. Jumlah sampel

yang disebar dengan menggunakan angket sebanyak 35 untuk guru Sekolah Dasar

di 23 sekolah di Kecamatan Jatigede (responden).

(15)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 60

Pengolahan data dilakukan dengan maksud agar data yang terhimpun

dapat memberikan arti bagi penelitian yang dilakukan. Data yang terkumpul harus

diolah. Diorganisir dan disistematisasikan sesuai dengan tujuan penelitian.

Winarno Surakhmad (1994: 91) menjelaskan:

Mengolah data adalah suatu konkrit untuk membuat data itu “berbicara” sebab betapapun besarnya jumlah data dan tingginya nilai data yang terkumpul (sebagai hasil fase pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan diolah menurut sistematis yang baik niscaya data itu tetap merupakan bahan-bahan bisu “seribubahasa” Dalam prosedur pengolahan data, penulis menempuh langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Seleksi dan klasifikasi data

1.1 Pemeriksaan kecenderungan umum skor responden

1.2 Mengubah skor mentah menjadi skor baku

1.3 Uji normalitas distribusi data

2 Analisis data untuk pengujian hipotesis penelitian

2.1 Analisis regresi

2.2 Analisis korelasi

Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah secara terperinci dapat dilihat

sebagai berikut:

1) Memberi bobot setiap kemungkinan jawaban pada item untuk setiap

variabel penelitian dan memberi skor pada angket responden

berdasarkan petunjuk yang telah ditetapkan

2) Pengolahan data dengan menggunakan perhitungan persentase.

Perhitungan persentase dimaksimalkan untuk mengetahui

kecenderungan umum jawaban responden terhadap variabel penelitian

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Xid X

p

(16)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 61

P = Persentase rata-rata yang dicari

X = Skor rata-rata tiap variabel

Xid = Skor ideal setiap variabel

3) Mengubah skor mentah menjadi skor baku. Sudjana (1992:104)

mengemukakan rumus sebagai berikut:



Untuk menggunakan rumus diatas, maka akan ditempuh langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Menentukan rentang (R) yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah

(STT – STR) dengan rumus R = STT – STR

b. Menentukan banyak kelas (bk) interval dengan menggunakan rumus:

bk = 1 + (3,3) log n

c. Menentukan panjang kelas interval yaitu rentang dibagi banyak kelas.

bk R p

d. Mencari rata-rata dengan rumus:

X = fi fixi

e. Mencari simpangan baku dengan rumus:

(17)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 62

Digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data

menggunakan analisis parametrik atau non parametrik dengan

menggunakan rumus Chi kuadrat (X2)

  k

i Ei

Ei oi X

1

2

2 ( )

Keterangan:

X1 = Chi kuadrat yang dicari Oi = Frekuensi yang tampak

Ei = Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang ditempuh adalah:

a. Membuat distribusi frekuensi

b. Mencari batas bawah skor kiri interval dan batas atas skor kanan interval

c. Mencari Z untuk batas kelas dengan rumus:

S X X

Z  1

Keterangan:

X1 = Chi kuadrat yang dicari

X = Frekuensi yang tampak

S = Simpangan baku untuk distribusi

d. Mencari luas O – Z daftar F

e. Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas 0 – Z dengan interval yang berdekatan untuk tanda Z sejenis dan menambahkan luas 0 – Z yang berlawanan

f. Mencari E1 (frekuensi yang diharapkan) diperoleh dengan cara mengalikan

luas interval n.

g. Mencari Oi (frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara melihat tiap

kelas interval (F1) pada tabel distribusi frekuensi

(18)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 63

i. Menentukan keberartian X2 dengan jalan membandingkan nilai presentif

untuk distribusi X2

5) Analisis Regresi

Dipergunakan untuk mencari hubungan fungsional antara variabel X

dengan variabel Y dengan rumus:

Ŷ = a + b X

Keterangan:

Y = Harga variabel Y yang diramalkan

a = Konstanta (harga Y bila X = 0

b = Koefisien arah regresi linier yang menyatakan perubahan rata-rata

variable X sebesar satu unit

X = Harga variabel X

Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

a. Mencari harga-harga ∑X, ∑Y, ∑XY, ∑X2, ∑Y2

b. Menyusun pasangan data untuk variable X dan variable Y

c. Mencari persamaan untuk regresi sederhana:

Mencari JK (jumlah kuadrat):

1. Mencari jumlah kuadrat total {JK(T)}, jumlah-jumlah kuadrat regresi

{JK(a), JK(b/a), jumlah kuadrat residu {JK(s), jumlah kuadrat kekeliruan

{JK(E)} dan jumlah kuadrat tuna cocok {JK(TC)}, dengan rumus-rumus

(19)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 64

2. Membuat daftar analisis untuk uji linieritas regresi seperti yang

dikemukakan oleh Sudjana (1992: 332) sebagai berikut:

Analisis Varians (ANAVA) dan Regresi Linier

SUMBER

signifikansi koefisien digunakan rumus:

(20)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 65

Uji F untuk linieritas regresi dilakukan dengan rumus:

F = S2 TC S2 E

Kriteria pengujian yang digunakan adalah dengan dk pembilang (k-2) dan

dk penyebut = (n-k) dan pada tahap signifikansi tertentu, maka terima Ho jika Fhit

> Ftabel dan tolak Ho dalam keadaan lainnya.

6) Analisis Korelasi

Analisis regresi merupakan teknik statistik yang berusaha mencari derajat

antara variabel X dengan variabel Y dan ukuran yang dipakai untuk mengetahui

derajat hubungan dalam penelitian ini adalah analisis parametrik dengan

menggunakan koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

Langkah-langkah perhitungan untuk mrncari koefisien korelasi r

adalah

a. Menentukan harga-harga ∑X, ∑Y, ∑XY, ∑X2, ∑Y2

b. Menafsirkan besarnya koefisien korelasi berdasarkan kriteria yang

dikemukakan Subino (1982:66) adalah sebagai berikut:

Kurang dari 0,20 : Hubungan dianggap tidak ada

Antara 0,20 – 0,40 : Hubungan ada tetapi rendah Antara 0,41 – 0, 70 : Hubungan cukup

Antara 0,70 – 0,91 : Hubungan tinggi Antara 0,91 – 1,00 : Hubungan sangat tinggi

c. Menghitung keberartian koefisien korelasi (tingkat signifikansi)

dengan menggunakan rumus:

(21)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 66

n = banyaknya data

Selanjutnya niai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel dengan

dk = n-2 pada taraf atau tingkat kepercayaan yang dipilih, dalam

hal ini adalah tingkat kepercayaan 95 %. Apabila t hitung > t tabel,

maka dapat disimpulkan hipotesis diterima atau dengan kata lain

hipotesis nol ditolak.

d. Mencari derajat hubungan berdasarkan koefisien determinasi (r2) Dimaksudkan untuk menyatakan besarnya presentase variabel yang

satu turut ditentukan oleh variabel yang lain (Subino, 1982: 63)

dengan rumus sebagai berikut:

KD = (r2) X 100%

D. Definisi Operasional

Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu dua variabel bebas,

dan 1 (satu) variabel terikat, variabel bebas tersebut adalah : “Orientasi Kepemimpinan Kepala Sekolah” (X1), dan “Iklim Kerja” (X2) dan variabel terikat

yaitu “Disiplin Kerja Guru” (Y).

Dari variabel-variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Orientasi Kepemimpinan Kepemimpinan Kepala Sekolah

Orientasi kepemimpinan kepala sekolah adalah Kemampuan dan

pengetahuan kepala sekolah tentang tujuan, proses, dan teknologi yang melandasi

pendidikan di sekolah. Dalam penelitian ini, orientasi kepemimpinan kepala

sekolah adalah pengelola satuan pendidikan yang bertanggung jawab terhadap

penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolahnya secara keseluruhan, melalui

kegiatan pengelolaan pendidikan.

b. Iklim Kerja

Iklim kerja dirasakan langsung atau tidak langsung oleh orang-orang yang

(22)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 67

karakteristik-karakteristik yag sebagian besar meru[akan hasil dari

tindakan-tindakan yang diambil secara sadar atau tidak sadar oleh suatu organisasi yang

agaknya berpengaruh terhadap tingkah laku berikutnya. Dalam penelitian ini,

iklim kerja dipengaruhi tiga hal yaitu: karakteristik internal yang dapat dikenal

melalui dimensi-dimensi formalisasi, spesialisasi, sentralisasi, otoritas,

profesionalisme, konfigurasi, karakteristik organisasi dan karakteristik individu.

c. Disiplin Kerja Guru

Disiplin kerja, dapat dikatakan ketaatan pekerja atau pegawai yang

bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi di mana dia

bekerja. Dalam penelitian ini, disiplin kerja diartikan sebagai bentuk dari ketaatan

atas perilaku seorang guru dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada

kaitannya dengan pekerjaannya sebagai guru.

E.Prosedur Pengolahan Data

Teknik pengumpulan data yang dimaksudkan sebagai cara dan alat yang

digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek

penelitian. Hal ini, seperti dikemukakan Subino, (1982: 162) bahwa yang

dimaksud dengan teknik-teknik pengumpulan data disini adalah cara-cara yang

ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

datanya.

Adapun langkah-langkah proses pengumpulan data ini meliputi:

1. Pengumpulan data, yaitu mengecek jawaban responden yang

dituangkan dalam angket; Adapun alat pengumpul data atau insrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner.

Sanafiyah Faisal (1981: 2) mengemukakan bahwa:

(23)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 68

Kuesioner atau angket terdiri dari 2 bentuk. Seperti yang dikemukakan

oleh Winarno Surakhmad (1990: 182) bahwa: “pada umumnya ada dua bentuk angket yaitu: 1) angket bestruktur, 2) angket yang tidak berstruktur”.

2. Penyusunan alat pengumpul data

Untuk memudahkan alat pengumpul data, dalam hal penyusunan

angket, peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan indicator-indikator dari setiap variabel penelitian

yang dianggap penting untuk dipertanyakan kepada responden

berdasarkan pada teori-teori yang telah diuraikan.

b. Membuat kisi-kisi butir item berdasarkan variabel penelitian

c. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang disertai alternatif

jawaban yang akan dipilih responden berdasarkan indikator

variabel yang telah ditentukan dalam kisi-kisi item.

d. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban

setiap item pada setiap variabel dengan menggunakan skor

penilaian yang berkisar dari 5 sampai 1 dengan perincian pada

tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Kriteria penskoran alternatif jawaban untuk setiap item

Alternatif Jawaban Skor Pertanyaan

SL (Selalu) 5

SR (Sering) 4

KD (Kadang-kadang) 3

JR ((Jarang) 2

TP (Tidak pernah) 1

3. Uji coba instrumen pengumpulan data

Ukuran memadai atau tidaknya instrumen pengumpul data, minimal

(24)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 69

reliabilitas atau keajegan. Dalam pelaksanaan uji coba ini, penulis

melaksanakannya terhadap sejumlah subjek yang bukan merupakan

sampel penelitian akan tetapi mempunyai karakteristik yang sama

dengan subjek yang akan dijadikan sampel penelitian. Setelah data

untuk uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis

statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan reliabilitasnya.

Angket dianggap valid apabila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang

diteliti dan angket dianggap reliabel apabila terdapat kesamaan data

dalam waktu yang berbeda. Dengan diketahui keterjaminan validitas

dan reliabilitas alat pengumpul data, maka diharapkan hasil penelitian

akan menjadi atau memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat

dipertanggung jawabkan.

a. Uji Validitas Instrumen

Dalam uji validitas ini, digunakan uji t-tes terhadap skor kelompok

tinggi dan skor kelompok rendah yaitu diambil 27 % dari masing-masing

kelompok sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (1994: 101)

yaitu: Untuk menguji validitas butir-butir instrument lebih lanjut, maka

setelah dikonsultasikan ahli, maka selanjutnya dinyatakan dan dianalisa

dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan mencari daya

pembeda skor tiap dari kelompok yang membedakan jawaban tinggi

dengan jawaban rendah.

Selanjutnya diuji daya pembedanya dengan menggunakan rumus

dari Sudjana (1992:239) sebagai berikut:

Menentukan mean (X) dari dua kelompok dengan menggunakan

rumus:

  

n X

X 1

1. Mencari simpangan baku (S) dari masing-masing kelompok dan

simpangan baku gabungan (S2) dari kedua kelompok sampel dengan

(25)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 70

S = ∑(X1 X)2 n - 1

S gab2= ∑(n1 – 1)S12 + (n2 – 1)S22 n1 + n2

2. Mencari nilai t dengan uji t-test sebagai berikut:

t = X1 X2 s n11n12

3. Menguji hipotesis dengan kriteria:

Terima Ho jika –t1-1/2α<t<t1-1/2α diperoleh dari table t dengan dk = (n1-n2-2) dan tingkat signifikansi tertentu (95%). Sedangkan untuk

harga-harga t lainnya Ho ditolak.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Untuk menguji reliabilitas instrument digunakan teknik belah dua

(split half methods) terhadap instrumen yang disusun. Belahan

pertamamerupakan item bernomor ganjil dan belahan kedua item

bernomor genap kemudian keduanya dikorelasikan dengan menggunakan

korelasi-korelasi Rank dan Spearmen.

1. Rumus korelasi Spearman

r1 = 1 - 6∑bi2 n(n2 – 1) r1(rho)t = r1 n2

nr2

2. Menguji signifikansi korelasi r1 (rho) melalui uji independent antara kedua variabel

3. Kriteria pengujian:

(26)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 71

4. Pelaksanaan pengumpulan data

Setelah uji coba instrumen dilaksanakan dan tingkat validitas serta

reliabilitas telah diketahui selanjutnya adalah penyebaran instrumen pada sampel

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah komponen-komponen sistem polder yang dapat digunakan sebagai solusi untuk penanggulangan banjir di kawasan Museum Bank Indonesia..

Hasil perhitungan neraca air bulanan pada lokasi penelitian yang mewakili gambaran ketersediaan air di Desa Pungka, terlihat bahwa total hujan selama setahun sebesar 633,5

topologi kompak lokal Hausdorff pada ruang lintasan tak hingga dari graf

kegiatan marhobas biasanya dilakukan masyarakat sesuai dengan jabatannya di dalam paradaton disetiap acara adat batak.jabatan yang dimaksud adalah posisi atau

Dari hasil analisis penelitian diketahui 65 item skala post power syndrome yang diujicobakan terdapat 47 item yang valid dengan nilai korelasi antara 0,324 sampai dengan 0,791

Pengaruh Modifikasi Dasar Permainan Bola Basket Terhadap Peningkatan Kemampuan Gerak Manipulatif Anak Tunagrahita Ringan.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagi kajian ini, perbincangan lebih terarah kepada tiga jenis pelancongan yang berjaya dikenalpasti di kawasan kajian iaitu pelancongan warisan dan kebudayaan, agro-pelancongan

Dari segi efektivitas, secara keseluruhan teknologi produksi dalam pengembangan kawasan Minapolitan di Desa Kedung Peluk telah berjalan efektif karena telah