• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEBERADAAN ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT (Studi Deskriptif Analitik Pada Masyarakat RW 004 Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEBERADAAN ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT (Studi Deskriptif Analitik Pada Masyarakat RW 004 Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg

Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KEBERADAAN ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT

(Studi Deskriptif Analitik Pada Masyarakat RW 004 Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesesaikan Program Studi Jenjang S1 di Prodi Pendidikan Sosiologi

Disusun Oleh : Desyani Resdyaningsih

1001528

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014

(2)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg

Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KEBERADAAN ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT

(Studi Deskriptif Analitik Pada Masyarakat RW 004 Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka)

Oleh

Desyani Resdyaningsih

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

©Desyani Resdyaningsih Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg

Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DESYANI RESDYANINGSIH

1001528

PENGARUH KEBERADAAN ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT

(Studi Deskriptif Analitik Pada Masyarakat RW 004 Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka)

Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I,

Prof. Dr. Achmad Hufad, M.Ed NIP. 195501011981011001

Pembimbing II,

Mirna Nur Alia A, S.Sos, M.Si NIP. 19830312201012008

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi

(4)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg

Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SKRIPSI INI DIUJI PADA TANGGAL 03 OKTOBER 2014

PANITIA UJIAN SIDANG TERDIRI ATAS :

Ketua : Dekan FPIPS UPI

Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 197008141994021001

Sekretaris : Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi UPI Dra. Hj. Siti Komariah, M.Si., Ph.D

NIP. 196804031991032002

Penguji :

Penguji I

Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si NIP. 197008141994021001

Penguji II

Dr. Encep Syarief Nurdin, M.Pd.,M.Si NIP. 196106181987031002

Penguji III

(5)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Desyani Resdyaningsih (2014).Pembimbing I : Prof. Dr. Achmad Hufad, M.Ed. Pembimbing II : Mirna Nur Alia A, S.Sos., M.Si. Pengaruh Keberadaan Alfamart dan Perkembangan Iklan Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat (Studi Deskriptif Analitik Pada Masyarakat RW 004 Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka).

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah RW 004 Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka. Dalam peneltian ini melibatkan seluruh warga RW 004. Penelitian ini menggunakan angket berupa angket tertutup sejumlah 24 butir soal. Teknis pengolahan data menggunakan analisis deskriptif, perhitungan persentase, analisis statistik Chi Kuadrat, serta rumus Koefisien Kontingensi C. Untuk mengetahui hubungan antar variabel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari keberdaan alfamart dan perkembangan iklan terhadap perilaku konsumtif masyarakat. Jadi, jika melihat dari hasil penelitian tersebut, maka munculnya perilaku konsumtif masyarakat di RW 004 Desa Bantarujeg ini dipengaruhi oleh adanya pembangunan alfamart serta perkembangan iklan yang berkembang pesat di masyarakat.

(6)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg

Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C.Rumusan Masalah ... 8

D.Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 9

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Kepustakaan ... 11

1. Teori Perubahan Sosial Budaya ... 11

2. Minimarket ... 21

3. Iklan ... 26

4. Perilaku Konsumtif ... 29

5. Penelitian Terdahulu ... 32

B. Kerangka Pemikiran ... 33

(7)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg

Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian ... 35

B. Metode dan Desain Penelitian ... 35

1. Metode Penelitian ... 35

2. Desain Penelitian ... 37

C.Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

1. Populasi Penelitian ... 40

2. Sampel Penelitian ... 41

D. Definisi Operasional ... 42

E. Instrumen Penelitian ... 43

1. Uji Validitas ... 46

2. Uji Reliabilitas ... 49

F. Prosedur Penelitian ... 50

G. Teknik Pengumpulan Data ... 51

H. Teknik Analisis Data ... 52

1. Analisis Deskriptif ... 52

2. Analisis Statistik Kuantitatif ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 57

1. Keberadaan Alfamart di Desa Bantarujeg ... 57

2. Perkembangan Iklan di Desa Bantarujeg ... 58

3. Perilaku Konsumtif Masyarakat di Desa Bantarujeg ... 58

4. Pengaruh Keberadaan Alfamart terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat RW 004 Desa Bantarujeg ... 59

5. Pengaruh Perkembangan Iklan terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat RW 004 Desa Bantarujeg ... 61

B. Pembahasan ... 63

1. Keberadaan Alfamart di Desa Bantarujeg ... 63

(8)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg

Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Perilaku Konsumtif Masyarakat RW 004 Desa Bantarujeg ... 67 4. Pengaruh Keberadaan Alfamart Terhadap Perilaku Konsumtif

Masyarakat di RW 004 Desa Bantarujeg ... 69 5. Pengaruh Perkembangan Iklan Terhadap Perilaku Konsumtif

Masyarakat di RW 004 Desa Bantarujeg ... 70

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 73 B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(9)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg

Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Outlet Ritel Modern di Indonesia periode

Agustus 2010-Maret 2011 ... 2

Tabel 1.2 Banyaknya Pertokoan, Supermarket/Pasar Swalayan/Toserba dan Restoran/Rumah Makan/Kedai Makanan di Kabupaten Majalengka Dirinci Per Kecamatan ... 4

Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 42

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian (Angket) Sebelum Uji Validitas ... 44

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Konsumtif (Y) ... 48

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Keberadaan Alfamart (X1) ... 48

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Perkembangan Iklan (X2) ... 48

Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Persentase ... 53

Tabel 3.7 Penafsiran Nilai Koefisien Kontingensi ... 56

Tabel 4.1 Keberadaan Alfamart di Desa Bantarujeg ... 57

Tabel 4.2 Perkembangan Iklan di Bantarujeg ... 58

Tabel 4.3 Perilaku Konsumtif Masyarakat Desa Bantarujeg ... 58

Tabel 4.4 Pengaruh Keberadaan Alfamart terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat ... 59

(10)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg

Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.6 Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Keberadaan Alfamart terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat ... 60 Tabel 4.7 Pengaruh Perkembangan Iklan Terhadap Perilaku Konsumtif

Masyarakat ... 61 Tabel 4.8 Analisis Chi Square Pengaruh Perkembangan Iklan terhadap

(11)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(12)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan bisnis industri perdagangan di Indonesia saat ini sudah sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari bayaknya tempat-tempat perbelanjaan yang berbau modern atau yang lebih dikenl dengan bisnis ritel. Ritel berarti eceran atau pedagang eceran. Pada dasarnya ritel ini dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu ritel tradisional dan ritel modern. Sejarah perkembangan ritel modern ini diawali pada era tahun 60-an hal ini ditandai dengan adanya pembangunan Sarinah Deprtement Store di Jalan MH Thamrin, Jakarta (dalam Sujana, 2012, hlm. 26). Sejak saat itulah masyarakat Ibukota mulai mengenal ritel modern. Kemudian pada era-era setelahnya muncul ritel-ritel modern baru.

Semakin pesatnya pembangunan ritel-ritel modern ini dipicu karena semakin tingginya tingkat kemakmuran ekonomi masyarakat sebagai dampak dari adanya revolusi industri. Saat ini telah terdapat beberapa pergeseran pada trend perilaku konsumen sehingga mendorong para peritel (pengecer atau pengusaha) melakukan beberapa perubahan-perubahan pada bisnis ritel ini. Menurut Sujana (2012, hlm. 21) pergesran tren perilaku konsumen tersebut anatara lain:

a) Arus urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota yang sangat pesat guna mencari lapangan pekerjaan.

b) Semakin meningkatnya kemakmuran masyarakat sehingga memberikan banyak pilihan bagi konsumen untuk membelanjakan uangnya.

c) Meningkatnya tuntutan terhadap keudahan dan kenyamanan dalam berbelanja.

d) Meningkatnya orientasi terhadap nilai dalam berbelanja.

(13)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

modern. Format-format ritel tersebut ialah hypermarket, supermarket dan minimarket. Berikut ini adalah tabel tentang perkembangan jumlah ritel modern di seluruh Indonesia.

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Outlet Ritel Modern di Indonesia periode Agustus 2010-Maret 2011

FORMAT CHAIN Agustus 2010 Maret 2011

Hypermarket /

(14)

3

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika kita melihat pada tabel 1.1 diatas, jumlah minimarket mengalami pertumbuhan yang pesat. Telebih lagi minimarket memiliki ukuran luas yang lebih kecil jika di bandingkan dengan hypermarket atau supermarket. Oleh karena itulah, pembangunan minimarket dapat menjangkau wilayah-wilayah pemukiman warga bahkan sampai ke wilayah pedesaan.

Dengan adanya minimarket yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman, maka masyarakat tentunya akan menjadikan salah satu pilihan berbelanja dalam pemenuhan kebutuhannya. Selain itu lokasi minimarket saat ini berada dekat dengan pemukiman sehingga dapat dengan mudah terjangkau oleh konsumen. Bahkan jam bukanya pun lebih lama karena tak jarang minimarket yang buka selama 24 jam. Jika kita tinjau dari segi harga, barang-barang yang ditawarkan di minimarket cenderung lebih murah jika dibandingkan dengan barang-barang yang dijual di pasar tradisional atau warung. Begitu juga dengan pelayanannya yang lebih ramah dan nyaman jika dibandingkan dengan berbelanja dipasar tradisional. Pembangunan pasar yang lebih modern diwilayah-wilayah Kabupaten dan pinggiran kota, pada dasarnya merupakan tuntutan masyarakat yang mendambakan kenyamanan saat berbelanja. Sehingga pemerintah setempat mulai gencar membangun pasar-pasar modern yang menawarkan berbagai macam keunggulan dari pada pasar tradisional. Diantaranya yaitu harga barangnya yang relatif lebih murah, kemasan rapi, jenis barang yang lengkap, situasi yang bersih dan nyaman, menjadikan pasar swalayan sebagai sebuah one stop shopping. Selain itu juga, pada waktu-waktu tertentu pasar modern selalu memberikan promo-promo dan paket hemat, sehingga hal tersebut akan menarik masyarakat untuk datang dan membeli produk tertentu yang sedang promo.

(15)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.2

Banyaknya Pertokoan, Supermarket/Pasar Swalayan/Toserba dan Restoran/Rumah Makan/Kedai Makanan di Kabupaten Majalengka

Dirinci Per Kecamatan

No Nama Kecamatan Pertokoan Supermarket

(16)

5

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Majalengka 2012

Melihat pada Tabel 1.2 diatas, jumlah pasar-pasar modern yang terdapat diwilayah Kabupaten Majalengka berjumlah 62 unit yang tersebar hampir diseluruh wilayah Kecamatan. Begitu pula yang terdapat di wilayah Kecamatan Bantarujeg, saat ini diwilayah Kecamatan Bantarujeg sudah berdiri pasar modern (minimarket). Perkembangan minimarket telah membentuk masyarakat yang konsumtif. Hal ini didorong oleh terjadinya perkembangan pada kondisi perekonomian Indonesia secara menyeluruh serta banyaknya produksi barang-barang yang baru oleh produsen sehingga mendorong masyarakat yang merupakan konsumen untuk membeli barang-barang tersebut. Menurut Suyanto (2013 hal 106) :

Masyarakat konsumtif lahir ketika masyarakat lebih mengedepankan rasa gengsi mereka, maka berbelanja merupakan gaya hidup. Selain itu juga berbagai macam pusat-pusat perbelanjaan sudah mulai berkembang pesat di berbagai sudut kota, serta penggunaan kartu kredit menjadi semakin memudahkan masyarakat dalam membeli apa pun dalam waktu yang cepat dan tanpa dibayang-bayangi kekhawatiran tabungannya cukup atau tidak. Perilaku masyarakat yang konsumtif ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat yang memiliki daya beli yang tinggi saja, melainkan pula terjadi pada masyarakat yang memiliki daya beli yang terbatas. Mereka melakukan berbagaimacam cara supaya mereka bisa membeli barang-barang yang diluar jangkauan kondisi perekonomiannya sehingga mereka dapat mengikuti trend yang up to date dan tidak merasa gengsi karena ketinggalan zaman.

(17)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada dasarnya perilaku konsumtif masyarakat sengaja dibentuk, dimana pada awalnya hal tersebut memiliki tujuan untuk memperkaya pemilik mega industri di negara-negara asing guna melancarkan pencapaian tujuan globalisasi yaitu perasaan yang sama, dimana kebudayaan-kebudayaan di berbagai pelosok dunia disatukan kedalam satu format budaya, yaitu budaya barat sebagai pelaku utama.

Pada umumnya masyarakat yang kosumtif lebih mengutamakan mengkonsumsi atau menggunakan produk yang memiliki brand yang terkenal untuk mendapatkan pujian, penghargaan, menaikkan rasa percaya dirinya, serta menjaga gengsi yang tinggi, namun mereka tidak memperhatikan kebermanfaatan dari barang yang dibeli tersebut.

Dengan adanya pembangunan pasar modern yang dapat dijangkau oleh masyarakat, maka hal ini dapat semakin mendorong masyarakat untuk lebih konsumtif. Karena mereka akan lebih sering mengunjungi minimarket tersebut utuk membeli barang-barang yang dibutuhkan terutama barang-barang yang memiliki brand ternama, serta mereka tidak memperdulikan manfaat dari barang yang mereka beli tersebut. Tujuan mereka berbelanja adalah untuk menunjukkan status sosial mereka serta ingin dipuji oleh masyarakat lainya.

Selain itu juga, pesatnya kemajuan perekonomian masyarakat yang didukung oleh berkembangnya arus teknologi dan informasi yang semakin canggih telah mengakibatkan semakin maraknya dunia periklanan di Indonesia. Dimana saat ini perkembangan IPTEK telah dimanfaatkan oleh para pengusaha/produsen untuk mengenalkan produk yang mereka ciptakan kepada masyarakat.

Menurut pendapat Kasali (2007, hlm. 15) ketika pertumbuhan ekonomi memacu pembangunan suatu bangsa, maka akan terdapat beberapa indikator-indikator yang akan nampak jelas. Indikator-indikator-indikator tersebut ialah :

1) Sarana dan prasarana transportasi antarkota atau antardaerah berjalan dengan baik.

(18)

7

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Daerah-daerah perumahan dan industri baru bermunculan di sekitar kota-kota besar.

Oleh karena itu, iklan dijadikan sebagai salah satu alat oleh para pengusaha/produsen untuk dapat menguasai pasar perdagangan. Suyanto (2013, hlm. 238), mengatakan bahwa:

‘pada era globalisasi dan perkembangan informasi yang makin masif, yang memiliki peranan yang sangat besar dalam membentuk gaya hidup baik itu budaya pencitraan (image culture) maupun budaya cita rasa (taste culture) sebenarnya adalah gempuran iklan yang menawarkan gaya visual yang acap kali mampu mempesona dan memabukkan’.

Sementara itu Piliang (dalam Suyanto, 2013, hlm. 238) mengungkapkan bahwa ‘dalam pandangan Cultural Studies iklan menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dari penciptaan gaya hidup. Iklan juga menjadi perumus gaya hidup seseorang’.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa perilaku konsumtif merupakan indikator dari gaya hidup. Oleh karena itulah, iklan dapat dikatakan sebagai salah satu pendorong munculnya perilaku konsumtif seseorang. Karena iklan lebih mengedepankan permainan dalam sebuah pencitraan, memberikan makna-makna yang tersirat, simbol-simbol yang menarik sehingga konsumen menjadi tertarik untuk membeli produk tersebut. Selain itu juga, dengan adanya iklan masyarakat tidak lagi mengkonsumsi barang berdasarkan pada kebutuhan dan kegunaan dari produk atau barang tersebut melainkan lebih mementingkan membeli produk karena tergiur oleh pencitraan yang ditampilkan oleh iklan.

(19)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengiklanan suatu produk tidak hanya dilakukan lewat media televisi atau radio saja, melainkan juga dapat kita jumpai di media cetak seperti koran, majalah, tabloid, ataupun selebaran (brosur). Bahkan untuk lebih efektif lagi banyak yang menggunakan Billboard (baliho) yang bisa kita jumpai di tempat-tempat keramian. Cara-cara pengunaan media untuk mengiklankan suatu produk tersebut bertujuan agar dapat menarik perhatian masyarakat dan membeli atau menggunakan produk yang diiklankan tersebut.

Iklan menjadi salah satu tombak ukur kekuatan atau energi pengerak yang paling utama dalam kreatiivitas perekonomian. Iklan yang yang menarik dan kratif merupakan kunci keberhasilan dari promosi suatu barang atau produk tertentu. Iklan juga sering dimanfaatkan oleh para pemilik minimarket guna menarik pembeli. Selain iklan di televisi atau di radio, mereka juga mengiklankan produknya dalam bentuk selebaran atau brosur dan dibagi-bagikan kepada masyarakat sekitar.

Berangkat dari fenomena, fakta, dan argumen diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai perilaku konsumtif masyarakat. Adapun judul yang akan diangkat ialah tentang “Pengaruh Keberadaan Alfamart dan

Perkembangan Iklan Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat (Studi

Deskriptif Analitis pada Masyarakat RW 004 Desa Bantarujeg Kabupaten

Majalengka)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang penulis uraikan diatas, maka yang menjadi fokus permaslahan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauhmana faktor-foktor yang mempengaruhi pada perilaku konsumtif masyarakat. Dimana perilaku konsumtif ini merupakan suatu perilaku dalam membeli, menggunakan, serta memilih produk barang maupun jasa yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

(20)

9

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun rumusan permasalahan dari penelitian ini yaitu:

1. Bagaimanakah gambaran keberadaan lokasi Alfamart di Wilayah Kecamatan Bantarujeg?

2. Bagaimanakah gambaran perkembangan iklan pada masyarakat RW 004 Desa Bantarujeg?

3. Bagaimanakah gambaran perilaku konsumtif masyarakat di RW 004 Desa Bantarujeg?

4. Seberapa besar pengaruh keberadaan Alfamart terhadap perilaku konsumtif masyarakat di RW 004 Desa Bantarujeg?

5. Seberapa besar pengaruh perkembangan iklan terhadap perilaku konsumtif masyarakat di RW 004 Desa Bantarujeg?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui gambaran keberadaan lokasi Alfamart di Wilayah Kecamatan Bantarujeg.

2. Mengetahui gambaran perkembangan iklan pada masyarakat RW 004 Desa Bantarujeg.

3. Mengetahui gambaran perilaku konsumtif masyarakat di RW 004 Desa Bantarujeg.

4. Mengetahui pengaruh keberadaan Alfamart terhadap perilaku konsumtif masyarakat di RW 004 Desa Bantarujeg.

5. Mengetahui pengaruh perkembangan iklan terhadap perilaku konsumtif masyarakat di RW 004 Desa Bantarujeg.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

(21)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbandigan bagi penelitian selanjutnya, yang dapat dijadikan sebagai penunjang konsep pendidikan terhadap pengembangan keilmuan bidang Pendidikan Sosiologi khususnya Sosiologi Ekonomi.

2. Secara praktis, dari hasil penelitian ini diharapkan masyarakat akan lebih mengetahui pengaruh yang positif maupun yang negatif terhadap gaya hidup mereka dari adanya pembangunan pasar moden.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi yang disusun ini terdiri dari 5 Bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian B. Identifikasi Masalah C.Rumusan Masalah D.Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian

F. Stuktur Organisasi Skripsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

A.Tinjauan Kepustakaan B. Kerangka Pemikiran C.Hipotesis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A.Lokasi Penelitian

B. Metode dan Desain Penelitian C.Populasi dan Sampel Penelitian D.Definisi Operasional

(22)

11

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G.Teknik Pengumpulan Data

H.Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian B.Pembahasan

BAB V PENUTUP

(23)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi dan subjek penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu di wilayah Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian di Desa Bantarujeg ialah karena tingkat konsumsi masyarakatnya yang sudah semakin tinggi dan lebih mngedepankan rasa gengsi dalam menggunakan produk-produk yang memiliki brand ternama terlebih lagi didukung oleh adanya minimarket yang lebih menyediakan barang-barang yang bermerek. Selain itu juga adanya pengaruh adari iklan yang mereka lihat ditelevisi sehingga mereka tertarik untuk membeli barang yang diiklankan tersebut. Oleh karena itulah, peneliti memilih lokasi penelitian di Desa Bantarujeg guna membuktikan bahwa iklan dan keberadaan minimarket dapat mempengaruhi perilaku konsumtif masyarakatnya.

B. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Jenis pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif. Purwanto (2008, hlm. 164) mengemukakan

bahwa penelitain kuantitatif merupakan „sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai sesuatu yang bersifat tunggal, objektif, universal,

(24)

pendekatan kuantitatif ialah suatu pendekatan yang berlandaskan pada filsafat positivisme, metode ini digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu yang diambil secara acak/random, teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan instrumen penelitian, serta analisis datanya bersifat kuantitatif dan statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang didasari pada filsafat positivisme, dimana kebenaran dipandang sebagai sesuatu yang bersifat tunggal. Dalam teknik analisis datanya bersifat statistik. Selain itu juga pendekatan kuantitatif ini memiliki tujuan untuk menguji hipotesis yang sebelumnya telah dirumuskan dan ditetapkan oleh peneliti.

Sedangkan metode penelitian yang diguunakan ialah metode penelitian

deskriptif. Bungin (2010, hlm. 36) mengatakan bahwa „tujuan penelitian deskriptif

adalh untuk menjelaskan dan meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau variabel-variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian‟.

Menurut pendapat Silalahi (2012, hlm. 27) penelitian deskriptif menyajikan suatu gambaran yang secara terperinci mengenai suatu situasi tertentu, setting sosial, ataupun hubungan. Selanjutnya, Mely G. Tan (dalam Silalahi, 2012, hlm. 28) mengatakan bahwa:

suatu penelitian yang bersifat deskriptif memiliki tujuan untuk menggambarkan secara tepat dari sifat-sifat individu, keadaan, gejala, ataupun kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala lain dalam masyarakat tertentu.

Arikunto (2010, hlm. 3) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang paling sederhana karena dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti.

(25)

penelitian ini, peneliti tidak mengubah situasi, keadaan, ataupun kondisi dari wilayah yang dijadikan sebagai objek penelitian. Peneliti hanya memotret objek penelitian tersebut, kemudian hasilnya dipaparkan kedalam laporan penelitian secara lugas dan sesuai dengan apa yang peneliti temukan dilapangan.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rencana atau panduan bagi seorang peneliti yang berisi tentang bagaimana suatu penelitain tersebut akan dilakukan. Dengan kata lain desain penelitian ini adalah alur atau tahapan-tahapan yang akan dilakukan peneliti dalam melakukan penelitiannya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Martono (2010, hlm. 131) desain penelitian adalah penjelasan mengenai beberapa komponen yang akan digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian.

Fungsi desain penelitian yaitu sebagai arah dan pedoman bagi peneliti mengenai apa yang harus dilakukan dilakapangan ketika melakukan penelitian, data-data apa saja yang dikumpulkan, cara-cara menganalisis data, serta apakah hasil yang ingin dicapai setelah menyelesaikan proses penelitian tersebut (Martono, 2010, hlm. 132).

Terdapat beberapa aspek-aspek yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh peneliti ketika akan menyusun desain penelitian, diantaranya :

a. Apa masalah yang akan diteliti.

b. Mengapa penelitian ini dianggap penting dan menarik. c. Apa metode atau strategi penelitian yang akan digunakan. d. Kapan dan dimana penelitian akan dilakukan.

e. Konsep apa yang akan digunakan untuk menjelaskan fenomena yang akan diteliti.

f. Apa hipotesis penelitian yang akan dibuktikan dilapangan. g. Apa teknik penggunaan data yang akan dipakai.

(26)

i. Bagaimana mengolah data dan alat statistik yang akan dipakai untuk menguji hipotesis penelitian. (Purwanto, 2011, hlm. 26)

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan beberapa proses yang dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Gambar 3.1

Bagan langkah-Langkah Kegiatan Penelitian (Desain Penelitian)

Langkah pertama yang dilakukan oleh seorang peneliti yaitu dengan memilih tema permasalahan yang akan menjadi fokus masalah dalam penelitian ini. Tema penelitian ini peneliti dapatkan dari masalah-masalah sosial yang terjadi di kehidupan masyarakat, teori-teori dari studi kepustakaan, dan pengembangan dari penelitian yang terdahulu. Sebagaimana yang dikatakan Neuman dalam Purwanto (2007, hlm. 28) bahwa topik penelitian harus spesifik, oleh karena itu perlu ada batasan. Adapun strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk membatasi topik, yaitu :

1) Studi literatur; 2) Diskusi;

3) Menerapkan konteks yang spesifik;

4) Menentukan tujuan atau manfaat penelitian yang akan dicapai. Menentukan Rumusan

Masalah dan Tujuan

Memilih Tema Studi Kepustakaan dan

Merumuskan Hipotesis

Melakukan Pengolahan dan

Analsis Data Menentukan Teknik Pengumpulan Data

Menentukan Metode Penelitan Memilih Data serta

(27)

Apabila tema permsalahan sudah ditentukan, maka selanjutnya peneliti menguraikan latar belakang permasalahan yang akan diletiti. Isi dari latar belakang yaitu menjelaskan alasan-alasan yang mendasari permasalahan tersebut dianggap menarik untuk dijadikan bahan dalam penelitian. Biasanya dalam latar belakang ini dilengkapi oleh data serta informasi yang dapat mendukung dan memperkuat permasalahan yang diangkat.

Setelah menentukan tema dan menyusun latar belakang penelitian, langkah selanjutnya yaitu menentukan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Di dalam rumusan masalah ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan penelitian (research question, RQ). Rumusan masalah sebaiknya dipaparkan dengan menggunakan kalimat yang jelas, spesifik, dan tidak bertele-tele. Menurut pendapat Black dalam Purwanto (2007, hlm. 31) pertanyaan penelitan (RQ) dapat dibedakan menjadi enam jenis, yaitu eksploratif, deskriptif, eksplanatif, prediktif, intervensi, dan kontrol. Sedangkan tujuan penelitian tidak jauh berbeda dengan rumusan masalah, namun yang menjadi ciri pembeda yaitu dalam penulisannya. Dimana jika rumusan masalah ditulis dalam bentuk kalimat tanya, maka dalam tujuan penelitain kalimat tersebut menjadi kalimat pernyataan. Seperti yang dikatakan oleh Bungin (2005, hlm. 90) bahwa formulasi dari tujuan penelitian hanya mengikuti rumusan masalah dengan kalimat yang sedikit diubah menjadi kalimat pernyataan atau berbentuk kalimat berita.

(28)

Pemilihan metode penelitian dilakukan setelah melakukan perumusan hipotesis. Pada umumnya terjadapat dua jenis pendekatan dalam penelitian yaitu penelitian kualitatif dan penelitaian kuantitatif. Serta terdapat bebrapa metode yang dapat digunakan diantaranya metode deskriptif, eksploratif, atau eksplanatif. Penggunaan metode yang tepat dan sesuai dengan permasalahan diteliti nantinya akan berpengaruh pula pada penentuan populasi, sampel, serta analisis datanya.

Setelah pemilihan metode yang tepat dan sesuai, maka langkah berikutnya yaitu memilih data serta sumber datanya. Pada bagian ini berisi tentang penjelasan dari asal usul atau sumber-sumber data penelitian tersebut diperoleh. Sumber-sumber data tersebut dapat berasal dari buku, surat kabar, hasil wawancara, atau lain sebagainya. Sumber data ini harus sesuai dengan teknik pengumpulan datanya.

Dalam teknik pengumpulan data ini menguraikan tentang asal muasal dari data-data penelitian yang dibutuhkan dalam menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam penelitian kuantitatif terdapat empat teknik pengumpulan data yaitu penelitian eksperimental, penelitian survei, analisis isi, dan penelitian sekunder (Purwanto, 2007, hlm. 36).

Setelah data-data tersebut terkumpul, maka langkah selanjutnya yaitu dengan melakukan pengolahan dan analisis datanya. Dalam penelitian kuantitatif, yang menjai alat dalam teknik pengolahan datanya yaitu dengan menggunakan perhitungan statistika. Pemilihan alat analisis data juga harus disesuaikan dengan metode penelitian yang digunakan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

(29)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang saja, akan tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya. Serta populasi tidak hanya terbatas pada jumlah dari suatu objek atau subyek tertentu saja, melainkan juga keseluruhan sifat yang dimiliki oleh subyek atau objek tersebut.

Akan tetapi dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitiannya yaitu jumlah dari sebagian masyarakat, maka populasinya adalah keseluruhan warga yang berdomisili di wilayah Rw 004 Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.

2. Sampel Penelitian

Menurut pendapat Arinkunto (2010, hlm. 174) sampel penelitian ialah sebagian atau wakil dari populasi yang hendak diteliti. Sedangkan Faisal (2010:57) mengemukakan bahwa sampel merupakan sebagian dari populasi penelitian yang diambil sebagai representasi atau wakil dari populasi yang bersangkutan.

Dalam menentukan sampel yang menjadi representasi atau wakil dari populasi dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan teknik Incidental Sampling, teknik ini merupakan teknik penentuan sampel yang dilakukan secara insidetal atau kebetulan. Sehingga semua anggota populasi yang memenuhi kriterian sebagai populasi dapat dijadikan sebagai respoden. Dikarenakan jumlah populasi yang banyak serta ketersediaan waktu yang terbatas, maka untuk teknik pengambilan sampelnya digunakan rumus dari Taro Yamane dalam Ependi (2013, hlm. 52) :

Dimana : n = Jumlah sampel

(30)

Maka dengan menggunakan rumus pengambilan sampel diatas, diperoleh sampel warga sebagai berikut:

n =

=

=

=

104

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 104 orang dari warga RW 004 Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.

D. Definisi Operasional

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Keberadaan Alfamart dan Perkembangan Iklan Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat (Studi Deskriptif Analitik Pada Masyarakat RW 004 Desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg Kabupaten

Majalengka)”. Agar menghindahi salah penafsiran dan memudahkan dalam

penelitian ini, maka penulis membatasi definisi operasionalnya sebaagai berikut:

1. Keberadaan Alfamart

Minimarket yaitu suatu gerai atau ritel modern yang memiliki ukuran 100m2 s/d 999m2 berukuran lebih kecil dibandingkan dengan gerai-gerai lainnya seperti supermarket atau hypermarket.

2. Perkembangan Iklan

Iklan ialah berita yang memuat tentang suatu produk barang dan jasa untuk membujuk atau mendorong masyarakat agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.

(31)

Perilaku konsumtif ialah bagaimana konsumen memanfaatkan sumberdaya yang dimilikinya (uang) dalam rangka memuaskan kebutuhan atau keinginan dari satu atau lebih produk.

Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, setiap variabel penelitian harus dijabarkan operasionalisasi variabelnya terlebih dahulu. Penjabaran operasionalisasi variabel ini agar kita dapat mengetahui skala pengukuran setiap variabel dan indikator penelitian secara lebih jelas. Operasionalisasi setiap variabel penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1

Tabel Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dependen

Variabel Indikator Sumber Data

Tingkat Perilaku Konsumtif Masyarakat (variabel Y)

Variabel Indikator Sumber Data

(32)

dalam perilaku imitatif.

dipilih menjadi responden

penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Suatu instrumen penelitian akan penjadi tolak ukur kualitas dari suatu peneltian yang dilakukan. Oleh karena itu pemilihan istrumen penelitian harus tepat dan valid dengan kebutuhan dan jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data-data pendukungnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa angket yang berisi sejumlah pertanyaan mengenai perkembangan minimarket, iklan, dan perilaku konsumtif masyarakat.

Untuk langkah-langkah penyusunan angketnya adalah sebagai berikut : 1) Menentukan tujuan dari pembuatan angket, yait untuk mengetahui

pengaruh iklan dan perkembangan minimarket terhadap perilaku konsumtif masyarakat.

2) Menjadikan objek penelitian yang menjadi responden, yaitu warga masyarakat desa Bantarujeg Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka.

3) Menyusun beberapa pertanyaan dan pernyataan yang harus dijawab oleh para responden.

4) Memperbanyak jumalah angket.

5) Menyebarkan angket tersebut kepada responden.

6) Mengelola, menganalisis, dan menghitung hasil angket yang disebar kepada responden.

Adapun kisi-kisi instrumen penelitian (angket) sebelum uji validitas dan uji reliabilitas adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

(33)

Variabel Indikator Pernyataan No

 Saya hanya membeli barang-barang yang sudah saya rencanakan barang yang dibeli oleh teman saya.  Saya ingin terlihat up to date

sehingga saya membeli barang yang belum dimiliki oleh orang lain.

 Saya selalu mencari tahu kekurangan dan kelebihan dari barang-barang yang hendak saya beli.

 Lokasi Alfamart sangat strateis karena berada dekat dengan

Alfamart lebih komplit jika dibandingkan dengan di toko kelontongan.

 Saya merasa senang berbelanja di Alfamart karena tempatnya sangat nyaman, bersih, dan pelayanannya

9

10

11

(34)

yang baik.

 Saya selalu menyempatkan diri untuk membeli kebutuhan sehari-hari di Alfamart karena barang-barang yang saya butuhkan tersedia di Alfamart.

 Saya selalu berbelanja di Alfamart karena selalu ada promo-promo dan diskon.

 Saya lebih memilih berbelanja di Alfamart karena saya dapat memilih sendiri barang-barang yang saya butuhkan.

 Saya lebih merasa senang dan bangga jika menenteng tas belanjaan atau keresek yang bertuliskan Alfamart.

 Iklan menjadi pendorong bagi saya untuk membeli dan menggunakan suatu produk.

 Saya selalu mengikuti perkembangan zaman karena selalu tergiur oleh adanya iklan.

 Saya menggunakan suatu produk karena saya merasa cocok dengan produk tersebut walaupun iklan menjanjikan produk lain lebih bagus dari pada produk yang sudah saya pakai.

 Saya selalu menggunakan produk-produk yang diiklankan.

 Saya lebih percaya kepada produk yang diiklankan daripada produk yang belum/tidak pernah diiklankan.

 Saya memilih suatu produk karena yang menjadi bintang iklannya adalah idola saya.

(35)

menggunakan produk yang diiklankan, akan tetapi saya lebih memilih produk lain yang lebih murah.

 Saya lebih memilih produk yang tidak diiklankan meskipun teman-teman saya menggunakan produk-produk yang diiklankan.

23

24

Agar hasil penelitiannya tidak menjadi bias dan hasilnya diragukan kebenarannya, maka instrumen penelitian tersebut harus valid dan reliabel. Maka dari itu, angket yang disebar pada responden sebelumnya dilakukan dua macam tes, yakni tes validitas dan tes reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan pengukuran yang menunjukkan tingkat kebenaran atau keandalan dari suatu alat ukur penelitian. Suatu tes bisa dikatakan valid apabila tes tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya serta hasil dari penelitian tersebut memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Uji validitas ini menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan menggunakan rumus :

r

xy

=

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Arikunto, 2006, hlm. 170)

Dengan taraf signifikan

α

= 0,05 maka koefisien korelasi yang didapatan berdasarkan perhitungan akan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajar kebebasannya yaitu (n-2), n disini merupakan jumlah responden.

(36)

dalam Ependi (2013, hlm. 58) jika instrumen tersebut valid, maka kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya adalah :

Antara 0,800 ─ 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 ─ 0,799 : tinggi

Antara 0,400 ─ 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 ─ 0,399 : rendah

Antara 0,000 ─ 0,199 : sangat rendah (tidak valid)

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 8 item angket tentang perilaku konsumtif, 8 item angket tentang keberadaan Alfamart, dan 8 item angket tentang perkembangan iklan dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Akan tetapi, uji validitas ini tidak dilakukan di lokasi penelitian, melainkan di lokasi lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan lokasi penelitian yang seseungguhnya. Berikut adalah hasil dari uji validitas angket penelitian :

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Konsumtif (Y)

No item r xy (r hitung) r tabel (5%) Keterangan

1 0,340555 0,279 Valid

2 0,30667 0,279 Valid

3 0,30952 0,279 Valid

4 0,459204 0,279 Valid

5 0,38938 0,279 Valid

6 0,3594 0,279 Valid

7 0,33174 0,279 Valid

8 0,39824 0,279 Valid

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Keberadaan Alfamart (X1)

No item r xy (r hitung) r table (5%) Keterangan

9 0,41521 0,279 Valid

10 0,43397 0,279 Valid

11 0,37767 0,279 Valid

(37)

13 0,41836 0,279 Valid

14 0,3703 0,279 Valid

15 0,34902 0,279 Valid

16 0,32803 0,279 Valid

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Perkembangan Iklan (X2)

No item r xy (r hitung) r tabel (5%) Keterangan

17 0,41431 0,279 Valid

18 0,41631 0,279 Valid

19 0,35315 0,279 Valid

20 0,39365 0,279 Valid

21 0,30622 0,279 Valid

22 0,30646 0,279 Valid

23 0,33342 0,279 Valid

24 0,31339 0,279 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas diatas, maka dapat dilihat bawa semua item angket tersebut dinyatakan valid sehingga kesemua item dalam angket tersebut akan diujikan dan kemudian data tersebut akan dijadikan sebagai data penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan tes yang dilakukan pada alat pengumpul data (instrumen penelitian) yang digunakan dalam suatu penelitian memiliki ketepatan, konsisten, dan stabil dalam memaparkan gejala dari beberapa individu yang dilakukan pada waktu yang tidak bersamaan. Dalam menguji reliabilitas instrumen penelitian ini, peneliti menggunakan rumus alpha yang diungkapkan oleh Arikunto (2006, hlm. 196) :

r

11

=

Dimana :

(38)

k = banyaknya soal

= jumlah varians butir soal

(39)

Untuk kriteria pengujiannya yaitu jika

r

hitung

> r

tabel dengan taraf signifikannya pada

α

= 0,05 maka instrumen penelitian tersebut dikatakan reliabel. Namun, jika

r

hitung

< r

tabeldengan taraf signifikannya pada

α

= 0,05 maka instrumen penelitian tersebut dikatakan tidak reliabel.

F. Prosedur Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melalui beberapa tahapan diantaranya:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang pertama kali dilakukan oleh peneliti yaitu tahap pra penelitian. Dimana dalam tahap pra penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan guna memperoleh data-data awal dan mengetahui kondisi lingkungan sosial masyarakat yang akan menjadi subjek penelitian. Langkah selanjutnya yaitu melakukan studi kepustakaan guna memperoleh teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang akan dikaji. Setelah melakukan studi kepustakaan, selanjutnya peneliti menyusun instrumen penelitian dan kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk dikoreksi.

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap pelaksanaan ini, peneliti melakukan uji instrumen penelitian dengan cara penyebaran angket kepada masyarakat Desa Bantarujeg sesuai dengan jumlah sampel yang telah ditentuka sebelumnya. Selain itu juga peneliti melakukan studi dokumentasi untuk memperoleh data-data lain yang relevan dengan fokus permasalahan yang diteliti.

3. Tahap Akhir

(40)

selama melakukan penelitian. Kemudian peneliti memberikan kesimpulan dan saran-saran atau rekomendasi dari penelitian ini.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang penting dan paling utama karena tujuan yang paling utama dari suatu penelitian ialah mendapatkan data. Dalam penelitan ini, penulis mengambil beberapa macam teknik pengumpulan data yang dapat menjadi penujang dalam penelitian ini, diantaranya:

1) Kuesioner (Angket) merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan permasalahan yang diangkat, untuk dibagikan kepada beberapa responden dan dijawabnya. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis angket tertutup, dimana angket tertutup merupakan jenis angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilihnya saja (Arikunto, 2010, hlm. 195).

2) Observasi menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2013:203) merupakan suatu proses yang sangat kompleks dan merupakan suatu proses yang tersusun dari berbagai proses yang terjadi secara biologis dan psikologis. Dan yang paling terpenting ialah pada proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi nonpartisipan, dimana peneliti hanya berperan sebagai pengamat dan tidak ikut terlibat secara langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan responden.

(41)

4) Studi Dokumentasi ialah teknik pengumpulan data dengan mencari informasi dan data tambahan dari catatan-catatan, laporan-laporan serta dokumen lainnya yang relevan dengan masalah penelitian.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan. Dimana data-data yang diperoleh merupakan deskriptif dan bukan untuk menguji hipotesis ataupun untuk membuat suatu prediksi tertentu, melainkan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu gejala atau kondisi sosial tertentu yang terjadi dilapangan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Artinya tidak ada unsur manipulatif ataupun perubahan-perubahan lainnya.

2. Analisis Statistik Kuantitatif

a) Perhitungan Presentase

Santoso (2011, hlm. 229) mengatakan bahwa untuk dapat mengetahui kecenderungan jawaban dari setiap responden serta fenomena-fenomena di lapangan, digunakan analisis persentase dengan menggunakan formula. Adapun rumus formula persentasenya adalah sebagai berikut:

keterangan :

p = persentase

f = data yang didapatkan n = jumlah seluruh data 100 % = bilangan kostan

(42)

Tabel 3.6

Kriteria Penilaian Persentase

Persentase Kriteria

100 % Seluruhnya

75 % - 99 % Sebagian besar

51 % - 74 % Lebih besar dari setengahnya

50 % Setengahnya

25% - 49 % Kurang dari setengahnya 1 % - 24 % Sebagian kecil

0 % Tidak ada/tak seorang pun Sumber: Effendi dan Manning 1991

b) Hubungan Antar Variabel

Suatu penelitian dalam mengetahui hubungan dan pengaruh antar variabel, maka diperlukan suatu analisis data yang dapat menghubungkan antar variabel tersebut. Untuk menganalisis variabel penelitian dibutuhkan suatu skala pengukuran. Dimana skala pengukuran merupakan suatu cara guna mengklarifikasi variabel-variabel penelitian yang akan diukur agar tidak terjadi kesalahan ketika melakukan analisis data. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala pengukuran nominal. Menurut Riduwan (2011,

hlm. 6) skala nominal ialah „skala pengukuran yang paling sederhana, disusun

menurut kategorinya, atau dengan kata lain, fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan karakteristik yang satu dengan yang lainnya‟.

Dalam penelitian ini untuk menganalisis data yang diperoleh dari lapangan khususnya data nominal yang memerlukan perhitungan korelasi atau hubungan antar variabelnya, maka digunakan analisis statistik Chi Kuadrat

(1) Chi Kuadrat

(43)

keterangan :

x2 = nilai chi kuadrat

f0 = frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris) fe = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis) rumus untuk mencari frekuensi teoritis (fe)

∑ ∑

keterangan :

fe = frekuensi teoritis

∑ = jumlah frekuensi pada kolom

∑ = jumlah frekuensi pada baris

∑ = jumlah keseluruhan baris atau kolom

Untuk melihat pengaruh atau hubungan antar variabel, maka dilakukan dengan membandingkan antara nilai x2 hitung dengan x2 tabel, dengan ketentuan:

a. Jika nilai chi kuadrat hitung < chi kuadrat tabel berarti Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara kedua variabel tersebut. b. Jika nilai chi kuadrat hitung > chi kuadrat tabel berarti Ho ditolak dan

Ha diterima, artinya ada pengaruh antara kedua variabel tersebut. Atau :

a. Jika p hitung < 0,05 maka ada hubungan dan Ho di tolak. b. Jika p hitung > 0,05 maka tidak ada hubungan atau Ha di tolak.

(2) Koefisien Kontingensi C

(44)

hubungan antar variabel apabila data penelitiannya yaitu berbentuk data nominal. Koefisien kontingensi C ini memiliki katerkaitan dengan Chi Kuadrat, sehingga dalam rumus koefisien kontingensi C ini mengandung nilai Chi Kuadrat. Rumus dari koefisien kontingensi C adalah sebagai berikut :

C =

Keterangan :

C = kontingensi

= Chi Kuadrat

N = banyaknya sampel

Agar kontingensi dapat digunakan dengan menilai derajat assosiatif atau hubungan antar variabel, maka C harus dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum yang biasa terjadi, makin dekat dengan harga C kepada

makin besar derajat assosiasi antar faktor, artinya variabel yang satu

semakin berkaitan dengan variabel lain. Adapun formula untuk mengetahui yang dikemukakan Sudjana (1992, hlm. 282) sebagai berikut:

=

Keterangan:

= C maksimal

m = harga minimum antar baris dan kolom

(45)

Tabel 3.7

Penafsiran Nilai Koefisien Kontingensi

Nilai C Keterangan

C = 0 Tidak mempunyai korelasi 0 < C < 0,20 Korelasi rendah sekali 0,20 < C < 0,40 Cmax Korelasi rendah 0,40 < C < 0,60 Cmax Korelasi sedang 0,60 < C < 0,80 Cmax Korelasi tinggi

(46)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitan serta pembahasan mengenai pengaruh keberadaan alfamart dan perkembangan iklan terhadap perilaku konsumtif masyarakat, maka dapat disimpulkan :

1. Keberadaan Alfamart di Desa Bantarujeg menjadi daya tarik tersendiri, dengan barang yang dijual sangat lengkap bahkan hampir sama dengan yang di pasar dan tempatnya juga bersih, sehingga Alfamart menjadi banyak dikunjungi oleh masyarakat untuk berbelanja keperluan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian, keberadaan Alfamart di Desa Bantarujeg mendapatkan respon yang baik.

2. Perkembangan iklan di RW 004 Desa Bantarujeg dapat dikatakan telah berkembang dengan pesat, terbukti dengan senangnya masyarakt mengkonsumsi barang-barang yang ada diiklan tersebut.

3. Berdasarkan hasil penelitian mengenai perilaku konsumtif masyarakat di RW 004 Desa Bantarujeg, menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di RW 004 perilaku konsumtifnya tinggi.

4. Keberadaan Alfamart mempunyai pengaruh terhadap perilaku konsumtif dengan tingkat korelasi sedang. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa semakin baik keberadaan alfamart maka semakin tinggi perilaku konsumtif, dan sebaliknya semakin buruk keberadaan Alfamart maka perilaku konsumtinya juga sedang atau menurun.

(47)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian dan simpulan, maka ada beberapa saran atau rekomendasi yang dapat dilakukan oleh semua pihak. Diantaranya ialah :

 Bagi Masyarakat :

1. Menyusun rencana pengeluaran serta membuat anggaran atau alokasi pengeluaran untuk pemenuhan kebutuhan, serta pengeluaran lainnya yang lebih penting.

2. Membiasakan diri untuk hidup hemat dan menginvestasikan sebagian dari pendapatan yang kita peroleh untuk masa depan.

3. Tidak mudah tergiur dan terpengaruh oleh lingkungan serta promo-promo diskon dari produk tertentu. Serta tidak memaksakan kehendak diri untuk mengkonsumsi produk-produk yang bermerek dan mengikuti perkambangan zaman, jika pendapatan yang kita peroleh tidak mencukupi.

4. Membeli dan menggunakan suatu barang harus didasarkan atas kebutuhan dan memerhatikan nilai guna dari barang tersebut, bukan didasarkan pada keinginan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengklasifikasikan daftar barang-barang yang dibutuhkan dengan daftar barng-barang tidak terlalu dibutuhkan.

 Bagi Dunia Pendidikan :

(48)

Desyani Resdyaningsih, 2014

PENGARUH KEBERADAA ALFAMART DAN PERKEMBANGAN IKLAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MASYARAKAT :studi deskriptis analilistis pada masyarakat rw 004 Desa Bantarujeg Kec.Bantarujeg Kab. Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia Bungin, B. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Effendi, T. N. dan Manning, C. (1991). Urbanisasi, Pengangguran dan

Sektor Informal di Kota. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Faishal, S. (2010). Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Henslin, J. M. (2006). Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi. Jakarta: Erlangga

Haryanto, D dan Nugrohadi, G. E. (2011). Pengantar Sosiologi Dasar. Jakarta: Prestasi Pustaka

Kasali, R. (2007). Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

Nugraha, E. (1985). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Permadi. Malihah, E dan Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana Mankiw, N. G. (2007). Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Erlangga

(49)

Purwanto, E. A dan Sulistyastuti, D. R. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif (Untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial). Yogyakarta: Penerbit Gava Media

Riduwan. (2011). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Soekanto, S. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Administratif dilengkapi dengan Metode R&D. Alfabeta: Bandung

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sujana, A. ST. (2012). Manajemen Minimarket. Jakarta: Raih Asa Sukses Suyanto, B. (2013). Sosiologi Ekonomi (Kapitalisme dan Konsumsi di Era

Masyarakat Post-Modernisme). Jakarta: Kencana

Taniredja, T dan Mustafidah, H. (2012). Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Wulansari, C. D. (2009). Sosiologi: Konsep dan Teori. Bandung: Refika Aditama

Skripsi dan Jurnal

Ependi. (2013). Pengaruh Pendapatan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat (Survey pada Masyarakat Kompleks

(50)

Febriani Sarah, Asri. (2012). Pengaruh Gaya Hidup dan Lingkungan Sosial Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Universitas

Pendidikan Indonesia. (Skripsi FPEB UPI: Tidak Diterbitkan)

Nurul Fajri, Laila. (2012). Analisis Kesesuaian Lokasi Minimarket di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. (Skripsi FPIPS UPI: Tidak Diterbitkan)

Internet

Wowor, J. C. (2013). Pengaruh Iklan Komersial di Radio Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Kelurahan Bahu. [Online]. Vol 2, No

1 (2013). Tersedia:

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/view/964 [10 Januari]

Daud, A. (2010). Pengertian Perilaku Konsumtif. [Online]. Tersedia :

http://abudaud2010.blogspot.com/2010/12/pengertian-perilaku-konsumtif.html [15 Juli]

Rostika, R. (2013). Definisi Iklan dan Jenis Iklan. [Online]. Tersedia : http://riskarostikan.wordpress.com/2013/11/03/definisi-iklan-dan-jenis-iklan/ [18 Agustus]

_____. (__). Perdagangan di Kabupaten Majalengka. [Online]. Tersedia : http://majalengkakab.bps.go.id/subyek/perdagangan-di-kabupaten-majalengka [12 Januari]

_____. (2007). Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi/Pengeluaran Rumah Tangga - Pendidikan Ekonomi Dasar. [Online]. Tersedia: www.organisasi.org/1970/01/faktor-yang-mempengaruhi-tingkat-konsumsi-pengeluaran-rumah-tangga

Gambar

Tabel 1.1
Bagan langkah-Langkah Kegiatan Penelitian (Desain Penelitian)Gambar  3.1
Tabel 3.1   Tabel Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel 3.2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Atas segala rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

“Pengaruh Iklan Televisi dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Sabun Lux (Survei Pada Pengunjung Mega Bekasi Hypermall). Universitas

Hasil penelitian menunjukkan (1) tingkat pengalaman belajar petani berpengaruh langsung terhadap tingkat kapasitas petani sedangkan dukungan karakteristik petani, dukungan

Usia dini merupakan usia potensial untuk pembentukan karakter, karena masa tumbuh kembang anak pada usia 0-5 tahun merupakan masa keemasan atau golden age, masa

Berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta, opini yang menarik. Atau penting, atau keduanya yang dibutuhkan sejumlah orang.. Diklat Dasar Jabatan Fungsional Pranata

Kondisi yang sama juga ditemui pada lokasi sasaran kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi primer (RJIT) dalam program Upsus Pajale di Jawa Tengah (Saliem et

Berdasarkan hal tersebut, penataan ruang kawasan DAS sangat diperlukan agar diperoleh alokasi pemanfaatan ruang yang sesuai dengan kondisi dan kapasitas sumber

Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju ) musim dingin , yang berfungsi sebagai reservoir